It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Wuaaa...seru banget liburan ke jogja dan solo. Pasti hotel disana pada penuh ya. Apalagi jalan malioboro, pasti macet banget.
Maaf ya updatenya lama banget. Skr mau di upload part selanjutnya
Nah...bisa kebayang kan mukanya kayak gimana. Ngga terlalu cakep, tapi menarik. Yang paling cakep Agam, terus Gilang, Reskha di urutan nomor 3, kalau Andi cuma badannya aja yang bagus. Tapi wajahnya biasa aja.
Ki...mau di upload lagi ceritanya. Pasti masih tidur ya jam segini. Disini mah baru aja magrib. Da magribnya jam 10 lebih
Siap...Nanti ada lokasi wisata di next part nya.
Yang jelas bakmi nyemek yu pesek Klaten akan selalu ada.
Lanjut ke part 20...
20
Perlahan mataku terbuka, kesadaranku pun kian pulih. Reskha masih terlelap dalam pelukanku. Kuraih ponselku yang kutaruh di meja samping tempat tidur. Waktu menunjukkan pukul 7.10 pagi. Kembali kupeluk tubuhnya Reskha, sangat hangat dan nyaman sekali.
Rasa cintaku kepada Reskha jauh melebihi rasa cintaku kepada lelaki-lelaki yang pernah aku pacari sebelumnya. Dia mempunyai daya tarik yang luar biasa.
Tiba-tiba Reskha bangkit dan langsung berteriak.
"Wuuaaaaa......"
"Kenapa Kha ?"
"Kok bangun-bangun langsung menjerit."
"Ah....eh....Mas Agam ?"
"Sa...sayyya....a..ada dimana ?"
"Kita lagi ada di hotel Griya Sentana."
"Semalem kan kita dugem Kha..."
"Eeh...Mas....Mas Agam kok ngga pake baju ?"
"Baju gue kan dipake loe Kha..."
"Tuh liat aja sendiri."
Walaupun kulitnya coklat, namun sangat terlihat jelas ada rona merah di pipinya, menandakan dia sedang menahan malu.
"Mas...semalem apa yang terjadi ?"
"Kok saya sama sekali ngga sadar sedikitpun ?"
"Loe masa ngga inget kita dari Hugos cafe semalem."
"Kalau itu saya inget Mas..."
"Tapi setelah pamitan dengan mas Gerald dan Mas Indra, saya ngga inget apa-apa."
"Semalem gue bawa loe nginep di hotel"
"Takutnya ada apa-apa."
"Terus kok saya bisa ganti baju begini mas ?"
"Gue yang gantiin baju loe Kha..."
"Haa...." Ucap Reskha sambil terbelalak.
"Mas Agam liat saya dalam keadaan bugil kalau begitu ya ?'
"He..eh..."
"Haaa....."
"Sa...saya jadi malu sama Mas Agam..."
"Udah ngga usah malu Kha..."
"Loe ngga inget kalau semalem kita ngapain aja ?"
"Ngga Mas..."
"Eh......"
"Kenapa Kha..."
"Ann...anu..."
"Sa...saya inget semalem Mas Agam cium saya lagi."
"Nah tuh inget kan ?"
"Ahhh....."
"Saya maluuuuu" Ucap Reskha sambil menutup mukanya dengan bantal.
"Kenapa loe malu lagi Kha..."
"Emmmm...Emmmm...."
"Ciuman Mas Agam enak banget."
"Mau lagi ngga ?"
"Mau...mau...."
"Eh Mas..."
"Semalem kita cuma ciuman aja kan ?"
"Iya Kha..."
"Abis itu kita tidur deh....."
"Tapi saya ngerasa ada yang pegang-pegang kemaluan saya Mas..."
"Hehehehe...."
"Gue semaleman yang pegang."
"Berdiri terus sih..."
"Haaa....."
"Udah ngga usah kaget."
"Ntar gantian aja, loe yang pegang punya gue."
"Mau kan..."
"Mau..mau...."
"Sekarang aja Mas..."
"Ya udah, mandi bareng aja yuk."
"Mas Agam ngga risih sama saya ?"
"Kenapa mesti risih Kha ?"
"Ntar kalau punya saya bangun lagi gimana ?"
"Hehehehhe...."
"Loe ngga liat punya gue dari tadi udah bangun ?"
"Haaaa...."
"Mana...mana..."
"Nih..."
"Wuaaaa....."
"Punya Mas Agam besar juga ya..."
"Tapi kan lebih besar punya loe Kha..."
"Hehehehehe...."
"Yuk mandi Kha..."
"Iya Mas..."
Aku memeluk Reskha dari belakang sambil menuntun dia ke kamar mandi.
"Kha....matanya ngga ngedip tuh."
"Eh...iy..iya Mas...."
"Saya masih kagum liat punya Mas Agam."
"Ya udah, pegang aja kalau mau Kha..."
Kemudian Reskha memegang kemaluanku. Sepertinya ini pertama kalinya dia memegang kemaluan orang lain, karena tangannya terasa gemetar.
Hanya dengan Reskha aku tidak langsung melakukan hubungan intim. Aku akan menunggu sampai Reskha siap untuk melakukannya.
Setelah selesai mandi, kamipun bersiap-siap untuk cek out dari hotel ini.
"Kha...Loe mau sarapan apaan ?"
"Terserah Mas Agam aja maunya apa."
"Ke sanmor aja yuk."
"Loe suka tengkleng kambing ngga ?"
"Suka banget Mas...."
"Ya udah kita berangkat sekarang aja, keburu siang."
"Iya Mas...."
Aku dan Reskha keluar dari kamar ini menuju lobby hotel. Setelah menyelesaikan administrasi hotel, aku melajukan mobilku menuju sanmor yang berada di depan gedung serba guna GSP UGM.
Pagi ini cuaca sangat cerah, cenderung panas. Sudah banyak orang yang berlalu lalang di jalanan ini. Aku parkirkan mobilku persis di depan jongko yang menjual tengkleng kambing.
Biasanya Indra sudah terlebih dahulu sampai sini, namun pagi ini dia masih belum terlihat batang hidungnya.
Aku memesan 2 porsi tengkleng kambing berserta 2 gelas teh panas.
"Mas Agam sering kesini ya ?"
"Kok tau Kha...?"
"Ibu yang jualan kayaknya akrab banget dengan Mas Agam."
"Iya Kha..."
"Hampir tiap minggu pagi gue kesini."
"Mas Agam...."
"Boleh tanya sesuatu ngga ?"
"Tanya aja Kha..."
"Mas Agam memangnya suka sesama jenis ya ?"
"Iya Kha...."
"Dari lahir gue udah seperti ini."
"Gilang tau ngga kalau Mas Agam kayak ini ?"
"Udah lama tau Kha..."
"Emangnya kenapa ?"
"Kalau Gilang tau saya seperti ini, bakal marah ngga ya Mas...?"
"Sepertinya sih ngga Kha."
"Tapi waktu itu, dia melarang gue ngedeketin loe Kha"
"Makanya loe ngga boleh bilang-bilang sama Gilang ya."
"Iya Mas...."
"Saya juga takut kalau sampai Gilang tau..."
"Makannya jangan cepet-cepet Kha..."
"Blepotan kan mulutnya."
"Sini gue bersihin."
"Saya aja yang bersihin Mas..."
"Malu diliat orang lain."
"Nih tissue nya..."
"Makasih ya Mas Agam.."
Sambil menikmati sarapan pagi, terkadang aku memperhatikan tingkah laku Reskha. Untuk kali ini, aku sepertinya tidak salah pilih. Aku berharap bisa berhubungan dengan dia jauh lebih lama dibanding dengan pacar-pacarku sebelumnya.
Aku melihat Indra dan Gerald baru saja turun dari mobilnya yang diparkirkan agak jauh dari tempat ini.
"Kha...Ada temen gue yang semalem."
"Mas Gerald dan Mas Indra ya Mas...?
"Iya Kha."
"Tuh baru aja turun dari mobil."
"Mas Agam...."
"Kenapa Kha ?"
"Kalau Mas Indra dan Mas Gerald kayak kita juga ngga ?"
"Gay maksudnya ?"
"Iya Mas..."
"Iya Kha, mereka gay juga."
"Mas...Ternyata banyak juga ya."
"Dulu saya mengira cuma saya saja yang seperti ini."
"Itu baru yang kelihatan Kha."
"Yang ngumpet-ngumpet jauh lebih banyak."
"Haaa....."
"Masa iya Mas..."
"Tapi loe ngga boleh terlalu banyak gaul sama dunia kayak gini ya."
"Memangnya kenapa Mas ?"
"Ntar kalau gue cemburu gimana ?"
"Haaa....."
"Kenapa Mas Agam cemburu ?"
"Ntar dibahasnya ya Kha."
"Mereka udah sampai sini."
"Iya Mas..."
"Wuk....kamu udah lama disini."
"Udah Mba..."
"Huss..."
"Hahahaha...."
"Sana pesen dulu."
"Mas Agam, masa Mas Indra kok dipanggil Mba sih...?"
"Soalnya dia menyebalkan Kha."
"Loe ngga boleh deket-deket sama mereka ya."
"Memangnya kenapa Mas ?"
"Indra dan Gerlad suka gigit Kha."
"Ntar kalau loe digigit mereka, bisa kena rabies deh.."
"Jangan dipercaya omongan Agam Kha..."
"Dia ganas banget."
"Kamu diapain aja sama Agam semalem Kha ?"
"Eh Mas Gerald....."
"Semalem saya ngga diapa-apain kok sama Mas Agam."
"Ngga usah dijawab omongan Gerald Kha..."
"Kha...tau ngga persamaan kucing sama Agam ?"
"Haa....."
"Ngga ada sama-samanya kok Mas Gerald."
"Ada Kha..."
"Sama-sama berprilaku manis, tapi kalau kita lengah, abis deh semua perabotan kita."
"Mulut loe tuh, gue sumpel juga."
"Hahahaha..."
"Mau lagi dong Gam..."
"Sekalian digoyang juga ya..."
"Jiaahhh....Malah nagih."
"Kha...Loe jangan dengerin omongan Gerald ya..."
"Iya Mas..."
Indra bergabung dengan kami, dan duduk di sebelah Reskha.
"Kamu ngga pesan makanan lagi Wuk ?"
"Udah kenyang mba...."
"Kamu Kha...?"
"Udah kenyang juga Mas Indra..."
"Hari ini kamu kerja ngga Kha ?"
"Kerja Mas..."
"Ntar masuk jam 3 sore."
"Kamu ngga cape kerja sambil kuliah gitu ?"
"Ngga terlalu kok Mas...."
"Saya juga kadang bingung kalau sedang libur."
"Ngga ada kegiatan sama sekali."
"Kalau lagi libur, main ke rumahku aja Kha..."
"Ngga boleh...!!!"
"Ya ampun, kenapa sih wuk...?"
"Pokoknya ngga boleh Mba.."
"Iya deh.."
"Kha...kamu udah resmi pacaran ya sama Agam ?"
"Emmm....."
"Aduh...saya bingung jawabnya Mas"
"Udah ngga usah dijawab Kha..."
"Ntar kalau Agamnya nakal, kamu tinggal bilang aja sama aku ya Kha..."
"Iya Mas Indra...."
"Kamu mau kemana lagi abis ini wuk ?"
"Mau ngantar Reskha aja Mba.."
"Setelah itu gue mau di rumah aja."
"Ada tugas yang harus gue kerjain."
"Mau ke mall ngga nanti sore wuk ?"
"Kayaknya ngga Mba..."
"Tapi nanti kalau udah beres tugasnya, gue usahakan ke mall."
"Ntar kabarin ya wuk...."
"Kita kan harus tetep eksis."
"Iya Mba..."
"Gue duluan ya."
"Reskha kan harus istirahat dulu."
"Iya wuk..."
"Kha..ati-ati sama Agam ya..."
"Inget pesan aku."
"Iya Mas Indra..."
"Mas Gerald, saya duluan ya..."
"Iya Kha..."
"Ati-ati ya..."
Setelah berpamitan, aku melajukan mobilku menuju jalan Parangtritis. Dalam perjalanan Reskha banyak bertanya seputar dunia gay.
"Mas Agam...Memangnya ada ya laki dengan laki pacaran."
"Banyak banget..."
"Berarti mereka juga ada rasa cemburu kalau begitu."
"Pada dasarnya sama saja dengan dunia heteroseksual, yang membedakan adalah gender aja Kha."
"Tadi kok Mas Agam cemburu kalau saya main ke rumah Mas Indra ?"
"Hehehehe.....Gue kan suka loe Kha."
"Loe mau ngga jadi pacar gue ?"
"Nah itu yang ngga bisa saya jawab Mas..."
"Kayaknya janggal banget untuk saya, lelaki berpacaran dengan lelaki."
"Memangnya loe ngga suka sama gue ya Kha ?"
"Bukannya begitu Mas..."
"Saya sangat merasa nyaman berada di samping Mas Agam."
"Tapi kenapa kita harus berpacaran ?"
"Karena gue sayang sama loe Kha."
"Selain itu juga kalau kita berpacaran, menghindari dari pergaulan bebas."
"Maksudnya gimana Mas ?"
"Kalau loe mau berhubungan badan, kan ngga usah cari kemana-mana."
"Tinggal hubungi gue aja."
"Terus kalau misalnya Mas Agamnya mau, dan saya lagi sibuk kerja, bagaimana Mas ?"
"Tunggu sampai loe ada waktu luang."
"Tapi lebih baik loe pikirin dulu ya Kha..."
"Ntar kalau loe udah siap, baru deh loe jawab.
"Tapi Mas Agam ngga marah kan sama saya ?"
"Ngga lah Kha...."
Tanpa terasa, mobilku sudah sampai di depan jalan Parangtritis.
"Kha....Gue boleh minta sesuatu ngga ?"
"Minta apa Mas ?"
"Minta dicium dong Kha..."
Cup...
"Yaaa....Kok sebentar sih."
"Takut ada yang liat Mas..."
"Ya udah, nanti kabarin gue ya kalau mau berangkat kerja."
"Mau dianter ngga ?"
"Ngga usah Mas....Terimakasih."
"Saya pake motor saja."
"Tapi hati-hati ya di jalan."
"Gue pamitan dulu ya..."
"Iya Mas Agam."
"Hati-hati di jalannya ya Mas.."
"Iya Kha...."
Setelah Reskha turun dari mobil, akupun melajukan mobilku menuju rumahku yang berada di jalan Palagan. Aku sangat bahagia karena Reskha mempunyai perasaan yang sama denganku.
***
Minggu 19 Februari 2006
Hai Journal...!!!!
"Tumben ngga pulang."
"Pasti berbuat sesuatu ya ?"
Heheheheh....
Ngga berbuat apa-apa kok Journal.
Baru sekali ini aku masuk ke tempat dugem.
Namanya Hugos cafe.
Setelah itu aku dibawa sama Mas Agam ke hotel Journal.
Aku lagi bahagia banget.
Tau kan kenapa aku bahagia ?
"Ngga tau."
Tadi malam aku dicium lagi sama Mas Agam.
Aku seperti melayang-layang waktu Mas Agam mencium aku.
Ternyata dia juga sama seperti aku Journal.
"Terus setelah ciuman, kamu diapain lagi sama Mas Agam ?"
Kayaknya sih langsung tidur.
Tapi yang aku tau, kemaluanku selalu dipegang Mas Agam.
Setelah itu aku terlelap.
Ngga terjadi apa-apa kok.
Journal....
Aku sangat nyaman sekali jalan sama Mas Agam.
Tadi juga Mas Agam ngajak pacaran.
Aku sih mau saja Journal.
Tapi aku takut sama Gilang.
Takut kalau sampai kehilangan sahabat satu-satunya.
"Kamu deketin Andi aja kalau gitu..."
Wuaaaa......
Mau...mau....
Hahahaahahaha....
Tapi ngga mungkin Journal.
Andi ngga sama seperti aku.
Dia kan udah punya pacar perempuan.
Lebih baik aku istirahat aja dulu Journal.
Nanti sore kan harus kerja lagi.
Dadah Journal....
***
lo alur crtanya bagus ko.bsa bayangin,coz aq kan anak jogja.
Kayaknya memang mereka ngga tau tempat tinggalnya masing-masing. Agam akrab dengan Andi hanya di kampus saja, sedangkan di luar kampus, mereka jarang bergaul. Makanya mereka sama-sama ngga tau tempat tinggalnya masing-masing.
Kalau tinggal di Jogja, pasti paham banget jalan-jalan yang dilalui ya... Hehehhe
masih tidur atuh akang da di bdg mah masih jam stengah empat. baru bangun stengah lima. baru baca ini teh..
reskha ih.... asa kenal sama sifatnya, hehehehe....
endingnya agam harus setia ma reskha, #maksa
diantos kang lanjutannya.. met liburan..