It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Maaf ya, minggu kemarin agak kesendat untuk update ceritanya, tapi mulai hari ini, kemungkinan bisa update setiap hari.
Yuk lanjut ke part 22...
Beberapa hari ini aku sangat disibukkan dengan tugas dan ujian tengah semester. Namun di tengah-tengah kesibukanku, aku selalu menyempatkan diri untuk mampir ke tempat kerja Reskha.
Walaupun tidak lama aku berada di tempat kerjanya, namun hal itu bisa menambah semangat kerja dia maupun semangat hidupku.
Masih ada waktu 1 jam lagi sebelum perkuliahan dimulai. Lebih baik aku sarapan di tempat biasanya. Baru saja beberapa langkah, aku disapa oleh Andi yang baru saja memarkirkan motornya.
"Agam....!!!"
"Kamu ada jadwal kuliah ngga pagi ini ?"
"Hei Di...."
"Gue kuliah satu jam lagi."
"Loe mau ngapain pagi-pagi gini ke kampus."
"Mau balikin toga."
"Eh loe wisuda ya rabu kemarin ?"
"Selamat ya Di..."
"Makasih ya Gam."
"Kamu harus lebih serius lagi kuliahnya."
"Jangan kebanyakan dugem dan pacaran."
"Sudah banyak yang wisuda seangkatan kita."
"Iya Di..."
"Gue harus lebih serius lagi."
"Sudah ada orang yang buat gue tambah semangat."
"Siapa Gam ?"
"Baru lagi atau temanya adikmu ?"
"Temannya adik gue Di"
"Minggu lalu gue udah berhasil cium dia."
"Haaa......"
"Tumben baru ciuman kamu udah bangga."
"Biasanya kamu langsung sikat aja."
"Hehehehhe...."
"Tapi kalau yang ini gue harus sabar."
"Soalnya dia sama sekali belum berpengalaman.”
"Orangnya kayak gimana sih Gam."
"Sampai bisa buat kamu berubah banyak."
"Ntar deh gue kenalin."
"Bentar lagi kan dia ulang tahun."
"Loe ikut aja Di, sekalian gue kenalin."
"Memangnya dia mau merayakan ulang tahun di mana ?"
"Belum ada rencana sih."
"Tapi gue mau ajak dia makan malam aja, sekalian kasih kado buat dia."
"Kapan dia ulang tahunnya ?"
"Hari kamis ini dia ulang tahun."
"Tanggal 2 Maret kalau gitu ya Gam ?"
"Iya Di...Loe datang ya."
"Sippppp...kamu kabarin ya tempatnya."
"Aku pasti datang."
"Penasaran juga liat orangnya seperti apa."
"Eh...loe udah sarapan belum ?"
"Belum Gam..."
"Ya udah kita sarapan bareng yuk."
"Sippp...."
"Aku juga udah lumayan laper pagi ini."
Kamipun berjalan ke tempat makan yang berada di samping rumah sakit Sardjito.
Karena hari ini adalah senin pagi, sudah banyak orang yang melakukan aktivitas. Padahal jam masih menunjukkan pukul 6.15.
Sepertinya kami pengunjung pertama. Belum ada siapapun yang datang ke warung ini.
Aku dan Andi memesan nasi rames dan teh panas.
"Eh Di..."
"Gimana dengan teman kos yang pernah loe cerita waktu itu ?"
"Aku jarang bertemu lagi dengan dia."
"Andaikata ketemu, dia langsung lari menuju kamarnya."
"Sepertinya dia malu bertemu denganku."
"Loe suka ngga sama dia ?"
"Hehehehehe.....aku kan ngga seperti kamu Gam"
"Dia orangnya rajin dan ulet."
"Selain itu juga, dia baik dan sangat polos."
"Makanya aku sayang sama dia."
"Tapi bukan berartian aku cinta ya...."
"Di...kenalin dong sama gue"
"Atau ntar ajak aja ke acara ulang tahun"
"Aku ngga yakin dia bisa diajak jalan."
"Pulangnya malam terus."
"Eh Di...."
"Andaikata gue suka sama dia, boleh ngga gue deketin ?"
"Jangan Gam..."
"Kamu kan orangnya belangsak"
"Ngga pantes kamu dapat orang yang baik-baik.”
"Hahahhaha...."
"Loe tuh ya.."
"Kalau gue dapat yang belangsak terus, kapan gue jadi baiknya Di ?"
"Itu harus dari diri kamu sendiri."
"Dia kan anaknya polos banget."
"Kalau sampai dideketin kamu, bisa jadi belangsak juga kayak kamu Gam."
"Iya deh...."
"Lagian gue udah punya orang yang gue suka banget."
"Paling sukanya cuma seumur jagung."
"Kalau yang ini beda banget Di..."
"Semuanya juga beda Gam, mana ada orang yang sama."
"Kamu kan cepet bosen kalau pacaran."
"Iya juga sih.."
"Yaaaa.....moga-moga yang ini gue bisa awet deh."
"Eh Gam..."
"Udah hampir jam 7 tuh."
"Bentar lagi kuliahnya dimulai."
"Iya ya Di...."
"Gue duluan kalau gitu ya..."
"Ok Gam..."
Setelah membayar makanan yang aku makan, aku beranjak dari warung ini menuju kelasku.
Di dalam perjalanan, aku memikirkan kado apa yang pantas untuk Reskha, dan dimana ya acara ulang tahunnya. Rencananya pada saat aku memberikan kado, aku akan memastikan, apakah dia mau diajak berpacaran.
Aku berharap banget dia mau menjadi pacarku. Andaikata dia mau, aku akan mengajak dia untuk berbulan madu. Pasti bakal menyenangkan, tapi dimana ya tempat yang enak untuk kita berbulan madu. Tapi itu bisa aku pikirkan deh.
Tanpa terasa aku sudah sampai di depan kelasku. Sudah banyak mahasiswa yang telah menempati tempat duduk di kelas ini, rata-rata mereka semua adik kelasku. Teman satu angkatanku yang masih sekelas denganku hanya tinggal 3 orang, itupun perempuan semua.
***
Pernah sih lewat icu yang di gedung baru, tapi lupa lantai berapa. Kalau ngga salah sih lantai 5. Gedungnya deket banget dengan pintu keluar mobil.
Aku sedang berjalan di jalan Diponegoro Banda Aceh, jalan ini merupakan salah satu jalan protokol di kota ini. Kemudian aku berbelok ke kiri menuju jalan yang lebih kecil bernama jalan KH. Ahmad Dahlan. Banyak berjejeran toko-toko yang menjual aneka macam kebutuhan rumah tangga. Rumahku tidak jauh dari jalan ini.
Jika dibandingkan dengan rumah-rumah yang berada di sekitar jalan ini, rumahku paling sederhana, namun sangat layak dihuni. Kulihat ibuku sedang menyiram tanaman yang berada di halaman depan rumahku. Ayahku sedang duduk-duduk di serambi teras.
“Assalamualaikum...”
“Waalaikumsalam...”ucap mereka berdua.
Sepertinya aku sudah lama sekali tidak bertemu dengan kedua orangtuaku. Ada rasa kangen yang teramat sangat kepada mereka berdua. Aku langsung memeluk erat ibuku.
“Dari mana saja nak...?”
“Saya tadi jalan-jalan sore aja Bu...”
“Bu....kayaknya saya sudah lama banget tidak bertemu Ibu.”
“Kangen banget sama Ibu dan Ayah.”
“Gimana kuliahmu Kha ?” Tanya ayahku.
“Alhamdulillah lancar sampai sekarang Yah...”
“Yang rajin belajarnya ya Nak....”
“Ibu bangga sekali punya anak seperti kamu.”
“Iya Bu...”
“Bu, Kak Nurul sudah pulang belum ?”
“Sudah Nak....Tadi ada di dalam rumah.”
“Bu....Saya mau masuk dulu.”
“Belum waktunya kamu masuk Kha !!!”Ucap ayahku tegas.
Pandanganku beralih kepada Ayahku yang melarang aku masuk ke dalam rumah. Kemudian kembali kualihkan pandanganku kepada Ibuku.
Ada yang ingin segera aku tanyakan, mengapa aku tidak boleh masuk ke dalam rumahku sendiri.
"Bu, kenapa saya tidak boleh masuk ke rumah ?"
Ibuku hanya tersenyum sambil memangdangku lekat-lekat.
Belum sempat aku bersuara, rumahku beserta Ayah dan Ibuku, seolah menjauh dari tempatku berpijak.
Akupun berusaha sekuat tenaga untuk bergerak dan berlari menuju rumahku yang semakin lama semakin menjauh.
“IBUUUUU.......!!!!”
“JANGAN TINGGALKAN SAYAAAA...!!!” Jeritku.
Tiba-tiba aku sudah berada di dalam kamar kosku. Rupanya aku bermimpi. Mataku terasa hangat dan lembab. Ada butiran-butiran air mata yang jatuh di pipiku.
Kamis 2 Maret 2006
Selamat Pagi Journal.
....
....
....
“Hapus dulu air mata kamu.”
“Sekarang kan kamu genap berusia 22 tahun.”
“Selamat Ulang Tahun ya....”
.....
.....
Aku sedih Journal
.....
.....
“Pasti lagi inget kepada orang tuamu ya.”
Iya Journal.
Tadi aku mimpi ketemu mereka.
Aku benar-benar kangen sekali.
.....
.....
.....
"Kamu harus tetap semangat ya."
"Duniamu tidak berakhir sampai disini."
"Mereka munkin sudah tenang di alamnya.”
.....
.....
Tok...Tok...Tok....
Terdengar ada yang mengetuk pintu kamarku.
Bentar ya Journal.
Ada yang datang.
“Hapus dulu air mata kamu.”
Iya Journal.
“Reskha....!!”
Rupanya Andi yang mengetuk pintu kamarku.
Setelah kukeringkan airmataku dengan menggunakan baju tidurku, kemudian aku buka pintu kamar.
“Kamu baik-baik aja kan Kha ?”
“Eehh...ngg...iyy...iya Di..”
“Aku dengar kamu beteriak barusan.”
“Ehh...it..itu cuma mimpi aja Di...”
“Boleh aku masuk Kha...”
“Bo..boleh Di...”
“Masuk aja...”
“Hari ini kamu kan ulang tahun.”
“Selamat Ulang Tahun ya Kha...”
“Makasih ya Di....”
“Sini, aku peluk dulu.”
Ini yang kedua kalinya aku dipeluk oleh Andi. Pertama kali aku dipeluk pada saat terjadi bencana alam Tsunami di Aceh yang merenggut seluruh keluargaku.
Aku merasa sangat nyaman sekali dipeluk oleh Andi.
“Kha...”ucap Andi masih memeluk tubuhku
"Kenapa matamu sembab begitu ?"
"Habis nangis ya..."
"Iya Di.."
"Saya mimpi bertemu kedua orangtua saya."
"Sabar ya Kha...."
"Aku bisa merasakan kesedihan kamu." Ucap Andi sambil melepas pelukannya.
"Nanti sore ada acara ngga ?"
"Nanti sore saya mau diajak temenku jalan-jalan Di..."
"Oh ya udah kalau begitu."
"Memangnya kenapa Di ?"
"Tadinya aku mau mengajak kamu ke acara ulang tahun pacarnya temenku."
"Hari ulang tahunnya sama dengan kamu Kha."
"Mau...mau..."
"Eh tapi saya ngga enak Di..."
"Dari kemarin saya sudah buat janji mau jalan setelah saya beres kuliah."
“Sama temen atau sama pacar ?”
“Ehh..an…anu, sama teman kok Di.”
“Sa..saya kan belum punya pacar.”
“Temannya laki atau perempuan ?”
“Eh..emmm…laki Di.”
“Yakin hanya sebatas teman ?”
“Ng...Iy..iya Di.”
“Ya udah kalau begitu.”
“Kamu mandi dulu sana.”
“Nanti kuliahmu telat.”
“Iy..iya Di.”
***
akang jgn lama2 update nya..
makin cinta sm authornya...hehehehheheh
@kiki_h_n . Ya kalo ktemu pasti kaget lah, ala2 ibu2 arisan mau ngocok arisan.... LoL
Tapi, apakah Andi kasih restu ke Agam buat pacaran ma Reskha ya klo dah tau ntar ?? Kan td Andi gak ngijinin Agam buat deketin temen kostnya (Reskha )
Gak sabar nunggu lanjutannya
Tengkyu kang dah dimention
Ok..ok...