Inilah 10 Gejala Sebelum dan Sesudah Kematian (2)
REPUBLIKA.CO.ID, Kematian adalah sebuah takdir yang tidak bisa dihindari, bahkan tidak bisa diketahui kapan terjadinya, karena yang mengetahui umur seseorang hanyalah Tuhan semata. Namun, biasanya ada gejala-gejala yang muncul saat orang akan atau telah meninggal. Soal kebenarannya? Wallahualam bissawab...
Rigor Mortis
Rigor Mortis adalah kekakuan setelah kematian, tidak hanya manusia bahkan binatang pun mengalami rigor mortis.
Setelah kematian, tubuh tidak mampu untuk memecahkan ikatan yang menyebabkan keadaan kontraksi terus-menerus. Dalam kebanyakan kasus, rigor mortis dimulai dalam 1-3 jam setelah kematian, dan mulai benar-benar kaku setelah 24 jam.
Bahkan kelopak mata pun mengalami rigor mortis, jika setelah 3 jam kelopak mata tidak ditutup maka mata si mayat akan tetap terbuka. Rigor mortis juga mempengaruhi otot-otot lain, menyebabkan jantung kelihatan membesar, air mani keluar sendiri, dan munculnya tonjolan-tonjolan di tubuh mayat.
Livor Mortis
Livor mortis adalah warna ungu-merah yang muncul ketika darah tenggelam kebagian tubuh tertentu. Livor mortis terjadi dalam area tubuh yang menyentuh tanah atau yang menerima tekanan karena kapiler yang dikompres.
Ini mirip dengan menekan jari Anda pada lengan Anda selama beberapa detik dan mengamati sidik jari anda menjadi putih selama sekitar tiga detik.
Konsep ini membantu koroner menentukan posisi kematian. Kehadiran atau ketidakhadiran koroner juga dapat membantu untuk menentukan perkiraan waktu kematian. Hal ini biasanya dimulai 1-2 jam setelah kematian dan menjadi permanen atau 'tetap' dalam 6-12 jam.
Algor Mortis
Adalah turunnya temperatur tubuh seiring dengan kematian. Terjadi bila suhu diluar lebih dingin dari suhu tubuh. Orang yang meninggal di lantai kamar mandi lebih cepat turun suhu tubuhnya daripada orang yang meninggal di luar kamar mandi.
Anak kecil lebih cepat turun suhu tubuhnya daripada orang gemuk. Namun normalnya butuh 24 jam sampai tubuh benar-benar menjadi dingin atau suhu tubuhnya sama dengan lingkungan sekitar.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: apakabardunia.com
Inilah 10 Gejala Sebelum dan Sesudah Kematian (3)
REPUBLIKA.CO.ID,
Kematian adalah sebuah takdir yang tidak bisa dihindari, bahkan tidak bisa diketahui kapan terjadinya, karena yang mengetahui umur seseorang hanyalah Tuhan semata. Namun, biasanya ada gejala-gejala yang muncul saat orang akan atau telah meninggal. Soal kebenarannya? Wallahualam bissawab...
Tache Noire
Tache Noire, secara harfiah berarti 'titik hitam', adalah garis cokelat gelap kemerahan yang akan membentuk horizontal di bola mata. Selama hidup, bola mata tetap lembab karena berkedip, tapi kadang-kadang mereka tidak lagi dilindungi setelah kematian.
Oleh karena itu, Tache Noire akan terjadi pada individu yang kelopak mata tidak tertutup setelah kematian. Demikian pula, membran mukosa lain seperti lidah yang akan gelap setelah terpapar udara yang terlalu lama.
Jika individu tenggelam, atau tubuh itu ditemukan dalam air, NoireTache tidak akan ditemukan sebabnya adalah karena bola mata harus terkena udara kering.
Purge Fluid
Adalah cairan berwarna merah kecoklatan yang keluar dari mulut dan lubang anus, sering disalahartikan sebagai cedera otak atau darah biasa. Ini muncul sebagai akibat dari gas yang terbentuk di seluruh tubuh.
Ketika terjadi pembentukan gas dalam perut dan usus, perut dapat menjadi tegang dan buncit. Selanjutnya, peningkatan tekanan abdomen menyebabkan pembersihan cairan kotor, darah kebiruan dari vagina, mulut dan hidung.
Sebuah cairan bercampur kotoran yang sama juga akan muncul dari rektum (anus). Purge Fluid dapat berguna dalam menentukan waktu kematian. Jika seseorang meninggal dalam iklim panas, seperti Texas atau Meksiko, cairan ini dapat dilihat dalam waktu kurang dari 24 jam.
Degloving
Setelah kematian kulit akan mengelupas, terutama kulit pada jari-jari dan kuku, gejala ini membuat kulit mengelupas seperti sarung tangan atau kaos kaki. Hal ini terjadi sebagai akibat dari pembengkakan gas pada batang leher dan anggota badan, yang menjadi bengkak sehingga seseorang dapat mengira mayat itu obesitas.
Ketika gas busuk berada di bawah sejumlah besar tekanan, mereka melepaskan diri dari tubuh dan seluruh massa yang membusuk hancur bersama jaringan lunak.
Degloving adalah istilah yang tepat karena anda dapat menarik kulit tangan mayat seperti anda melepas sarung tangan. Uniknya walau kulit luar dapat mengelupas, sidik jari si mayat masih tetap ada.
Maceration
Maserasi berarti 'lunak dalam rendaman' dalam bahasa Latin. Hal ini mengacu kepada bayi yang mati dalam rahim, antara bulan keenam dan bulan kesembilan kehamilan.
Dekomposisi mereka sedikit berbeda karena terendam lama di dalam cairan ketuban. Mereka menyerupai mayat direndam dalam air. Kulit bayi akan terlihat seperti mendidih atau 'terbakar' karena kulit mereka terlepas dari tubuh.
Jika bayi tersebut tetap berada di rahim selama beberapa hari, tengkorak mulai hancur dan otak mulai mencair. Jika bayi dikeluarkan dari rahim dalam waktu 24 jam setelah mereka mati, dan udara masuk ke dalam tubuh sang ibu maka bukan maserasi yang terjadi namun pembusukan.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: apakabardunia.com
Comments
REPUBLIKA.CO.ID,
Kematian adalah sebuah takdir yang tidak bisa dihindari, bahkan tidak bisa diketahui kapan terjadinya, karena yang mengetahui umur seseorang hanyalah Tuhan semata. Namun, biasanya ada gejala-gejala yang muncul saat orang akan atau telah meninggal. Soal kebenarannya? Wallahualam bissawab...
Death Rattle
Death Rattle adalah istilah umum rumah sakit saat pasien yang hendak meninggal mengeluarkan suara yang mengerikan, namun apa sebab suara ini keluar?
Hal ini terjadi setelah hilangnya refleks batuk dan kehilangan kemampuan untuk menelan. Hal ini menyebabkan akumulasi kelebihan air liur di tenggorokan dan paru-paru.
Meskipun jarang menyebabkan nyeri kepada pasien, anggota keluarga akan merasa resah dan terganggu karena suara ini.
Siapa pun yang pernah mendengar suara kematian mungkin akan teringat-ingat terus. Penyedotan, obat anti nyeri dan anti-kecemasan biasanya diberikan untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien.
Cheynes-Stokes Respiration
Ini adalah pola pernapasan yang sangat abnormal ditandai dengan napas yang sangat cepat dan kemudian periode tidak bernapas (apnea). Dalam jangka pendek, jantung menjadi lemah dan terlalu banyak bekerja, ini membuat tubuh hiperventilasi (bernapas normal cepat) dan, kemudian, tidak ada energi lebih untuk bernapas untuk jangka waktu lama (apnea).
Ini berarti organ-organ semakin kekurangan darah, dan dengan demikian, oksigen kurang. Tanpa oksigen, sel-sel di organ mulai mati, organ-organ mati dan akhirnya kematian individu tersebut.
Meskipun juga dapat terjadi pada orang dengan gagal jantung, atau gangguan pernapasan lainnya, biasanya gejala ini hadir pada saat kematian akan datang.
Defecation
Setelah kematian, setiap otot dalam tubuh manusia akan berhenti untuk menerima energi dalam bentuk ATP. Akibatnya, perut akan relaks dan buang air besar dapat terjadi. Hal ini terutama berlaku pada individu yang telah makan dalam periode lama sebelum waktu kematian mereka.
Faktor lain yang berkontribusi buang air besar setelah kematian adalah seberapa cepat tubuh seseorang biasanya mencerna makanan. Hal ini ditemukan lebih sering dalam kematian tak terduga daripada kematian normal.
Pasien di pusat-pusat rumah sakit mungkin tidak memiliki nafsu makan selama beberapa hari sebelum kematian, dan dengan demikian, mungkin tidak akan buang air besar pada tempat tidur mereka.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: apakabardunia.com
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustaz Muhammmad Arifin Ilham
Hati adalah tempat mangkalnya berbagai perasaan, tumbuh kembang antara kebaikan dan keburukan. Hati juga menjadi sumber ilham dan permasalahan, tempat lahirnya cinta dan kebencian, serta muara bagi keimanan dan kekufuran.
Hati juga sumber kebahagiaan jika sang pemiliknya mampu membersihkan berbagai kotorannya yang berserakan, namun sebaliknya ia merupakan sumber bencana jika sang
empunya gemar mengotorinya.
Hati yang kotor hanya akan menyebabkan kapasitas ruangnya menjadi pengap, sumpek, gelap, dan bahkan mati. Jika sudah mati seluruh komponen juga akan turut mati.
Dalam makna yang sama, Abu Hurairah RA berkata,
“Hati ibarat panglima, sedangkan anggota badan adalah tentara. Jika panglima itu baik maka akan baik pulalah tentaranya. Jika raja itu buruk maka akan buruk pula tentaranya.”
Pada akhirnya kita bisa mengenali dalam keadaan apa hati seseorang itu mati. Di antaranya adalah pertama, taarikush shalah, meninggalkan shalat dengan tanpa uzur atau tidak dengan alasan yang dibenarkan oleh syar’i. (QS Maryam [19]: 59).
Imbas dari seringnya meninggalkan shalat adalah kebiasaan memperturutkan hawa nafsu. Dan, kalau sudah demikian, dia akan menabung banyak kemaksiatan dan dosa.
Ibnu Mas’ud menafsirkan kata ‘ghoyya’ dalam ayat tersebut dengan sebuah aliran sungai di Jahanam (neraka) yang makanannya sangat menjijikkan. Bahkan, tempatnya sangat dalam dan diperuntukkan bagi mereka yang membiarkan dirinya larut dalam kemaksiatan.
Kedua, adz-dzanbu bil farhi, melakukan kemaksiatan dan dosa dengan bangga. Alih-alih merasa berdosa dan menyesal, justru si pemilik hati yang mati, ia teramat menikmati kemaksiatan dan dosanya.
Ketiga, karhul Qur'an, benci pada Alquran. Seorang Muslim, jelas memiliki pedoman yang menyelamatkan, yaitu Alquran.
Tapi, justru ia enggan berpedoman dan mencari selamat dengan kitab yang menjadi mukjizat penuntun sepanjang zaman ini. Bahkan, ia membencinya dan tidak senang terhadap orang atau sekelompok orang yang berkhidmat dan bercita-cita luhur dengan Alquran.
Keempat, hubbul ma'asyi, gemar bermaksiat dan mencintai kemaksiatan. Nafsu yang diperturutkan akan mengantarkan mata hatinya tertutup, sehingga susah mengakses cahaya Ilahi. Sehingga, ia lebih senang maksiat daripada ibadah.
Kelima, asikhru, sibuk hanya mempergunjing dan buruk sangka serta merasa dirinya selalu lebih suci. Keenam, ghodbul ulamai, sangat benci dengan nasihat baik dan fatwa-fatwa ulama. Berikutnya, qolbul hajari, tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, alam kubur, dan akhirat.
Selanjutnya, himmatuhul bathni, gila dunia bahkan tidak peduli halal haram yang penting kaya. Anaaniyyun, masa bodoh terhadap keadaan dan urusan orang lain. Keluarganya menderita, dia tetap saja cuek.
Al-intiqoom, pendendam hebat, al-bukhlu, sangat pelit, ghodhbaanun, cepat marah, angkuh, dan pendengki. Na’udzubillah. Semoga kita semua dijaga dari hati yang mati
Redaktur: Heri Ruslan
@tobleron @Irawan01 @tommywebby
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hannan Putra Lc
Orang yang cerdas lagi kreatif dapat mengubah kerugian menjadi keuntungan. Sedang orang yang bodoh lagi nervous akan membuat suatu musibah yang menimpa diri menjadi dua musibah, ibarat pepatah “sudah jatuh tertimpa tangga pula.”
Rasulullah SAW diusir dari Makkah. Ternyata di Madinah, beliau dapat mendirikan sebuah negeri yang memenuhi lembaran sejarah keberhasilan dan kecemerlangannya.
Ahmad bin Hambal dipenjara dan dihukum cambuk, setelah itu jadilah ia pemimpin ulama sunnah.
Ibnu Taimiyah dipenjara, namun setelah keluar dari tahanannya ia menjadi seorang ulama.
Al-Sarkhasi disekap di dasar sumur yang tidak dipakai lagi. Di sanalah ia dapat menulis dua puluh jilid buku dalam ilmu fiqih.
Ibnu Atsir menghabiskan masa pensiunnya menulis Kitab Jam’ul Ushul dan An-Nihayah yang keduanya merupakan kitab Hadits yang paling terkenal dan paling bermanfaat.
Ibnul Jauzi diasingkan dari Baghdad, ia pun memanfaatkan waktu itu dengan menulis tajwid tentang Qiroat Sab’ah.
Malik bin Raib terserang demam yang membawa kepada kematiannya, maka dalam masa sakitnya itu ia menggubah qasidahnya yang indah lagi terkenal di kalangan semua orang, sehingga ketenaran dan keindahannya memadai diwan-diwan para penyair kondang pada masa pemerintahan Khalifah ‘Abbasiyyah.
Demikian juga Abu Dzuaib Al-Hudzali (penyair jahiliyyah) ketika kelima anaknya meninggal dunia di Madinah. Ia terus meratapinya dengan menuangkan eposnya tersebut dalam suatu qasidah yang membuat dunia mendengarkannya penuh perhatian, banyak orang terperangah kagum akan keindahannya, dan sejarah mengacungkan jempol kepadanya.
Masih banyak lagi contoh inspiratif yang terjadi diberbagai belahan dunia ini jika kita mau mengambil ibrah. Kadangkala, Jika kita terbentur suatu musibah, kita larut dalam musibah tersebut tanpa melihat sisi cerahnya.
Ibaratnya, jika kita dapati segelas minuman lemon, bubuhkanlah padanya sesendok gula. Jika kita diserang seekor ular, ambil saja kulitnya yang berharga dan buanglah yang lainnya. Atau jika disengat oleh kalajengking, ketahuilah bahwa racunnya mengandung serum yang ampuh untuk melawan racun ular berbisa.
Demikianlah orang cerdas yang mampu mengadaptasikan dirinya dengan lingkungan yang keras agar ia dapat mengeluarkan darinya buat kita bunga mawar dan bunga melati yang indah lagi harum.
Sebagaimana Firman Allah SWT, “Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal itu lebih baik bagi kalian. ” Al-Baqarah
Kerajaan Prancis sebelum masa revolusinya yang dahsyat pernah menahan dua orang penyair ulung mereka, salah seorangnya bersifat optimistis, sedang yang lain bersifat pesimistis. Keduanya mengeluarkan kepalanya masing-masing dari jendela penjara.
Adapun yang bersifat optimistis, maka ia menatapkan pandangannya ke arah bintang-bintang, lalu tertawa, sedang yang pesimistis memandang ke bawah melihat tanah yang ada di jalan sebelah penjaranya, lalu menangis.
Pandanglah sisi lain dari tragedi yang menimpa diri, karena sesungguhnya keburukan yang murni itu tidak ada ujudnya. Bahkan yang ada di sana adalah kebaikan, penghasilan, kemudahan, dan pahala.
Redaktur: Heri Ruslan
@tobleron @Irawan01 @tommywebby
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustad Arifin Ilham
Hidup ini tidak seindah yang dibayangkan. Banyak hal yang tidak terduga menghampiri hidup kita. Kepahitan dan kegetiran adalah warna yang memoles lembar kehidupan manusia. Meski sesungguhnya bagi orang yang beriman dunia ini adalah surga tak berperi dengan kenikmatan dan keelokannya yang tidak bertepi.
Untuk kita yang saat ini sedang dalam kubangan musibah ada baiknya kita mencoba menyisir jalan kebaikan berikut ini. Atau, kita yang sedang dihantui kegagalan, inilah amalan yang menghibur untuk menolak berbagai kemungkinan bala.
Pertama, melazimkan doa. Orang yang terbiasa dengan berdoa akan mengalir sebuah kekuatan yang mampu menjadikan dirinya tegar. Bahkan, doa adalah sebuah proteksi ampuh menstabilkan kondisi hati dengan berbagai macam keadaannya.
Disebut oleh Nabi Muhammad SAW, “Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa.” (HR Ahmad). Bahkan, ada doa yang langsung dari Allah untuk menuntun kita terhindar dari berbagai ujian, musibah, dan bala.
“Duhai Allah jangan sekali-kali Engkau uji kami di luar batas kemampuan kami.” al-Baqarah
Kedua, kesungguhan takwa.
Banyak disebut oleh berbagai ayat bahwa kesungguhan dan keseriusan dalam ketakwaan mengantarkan ketangguhan spiritual dalam menyelesaikan setiap kesulitan hidup. Ini artinya semangat takwa menghindarkan sebuah peristiwa buruk dalam hidup manusia.
“Siapa yang bertakwa maka Allah jadikan baginya jalan keluar. Dan Allah karunia kan rezeki dari arah tak terduga.
Siapa yang menyerahkan urusannya ke pada Allah maka akan dicukupkan (nikmat dan kebutuhannya) …” ( al- Thalaq
Ketiga, rida orang tua. Setelah kita tegak dengan nilai-nilai Langit seperti disebut oleh dua poin di atas, saatnya kita mengumpulkan energi dari bumi. Dan, kita perlu memulainya dari bilik kedua orang tua kita.
Doa dan restu mereka yang pada urutannya mengantarkan kepada sejuta kebaikan, yang kita unduh tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Keramat terampuh di dunia ini tidak lain doa dan restu orang tua.
“Rida Allah ada pada rida orang tua dan murka-Nya ada pada murka kedua orang tua,” demikian sabda Nabi Muhammad SAW riwayat al-Hakim.
Keempat, sedekah. Keutamaan sedekah sudah banyak yang menyebutkan. Bahkan, secara terang sebuah hadis mengisyaratkan, “Sedekah itu benar-benar menolak bala.” (HR Thabrani dari Abdullah ib nu Mas’ud). Karena, agama adalah amal. Maka, nikmat dan kelezatan beragama akan berasa jika kita benar-benar mengamalkan. Karena itu, saat nya kita buktikan dengan amal nyata. Kita bersedekah pasti ada proteksi bala yang langsung Allah desain.
Kelima, istighfar. “Kami tidak akan turunkan azab bencana selama mereka masih beristighfar.” al-Anfal,. Berikutnya, silaturahim, berzikir, dan selawat. Terkait dengan zikir, disebut oleh Nabi SAW, “Petir menyambar siapa pun, tetapi petir tidak akan menyambar orang yang sedang berzikir.”
Terakhir, senantiasa berbuat baik. Kebaikan yang kita tebarkan di bumi adalah kebaikan untuk kita yang Allah gelontorkan dari langit ar- Rahman [. Wallahu a’lam.
Redaktur: Heri Ruslan
Terima kasih banyak dah posting artikel ini.
u re welcomed....
hidup kan bukan cuma hari ini aja....
ada masa depan yg kita nggk pernah tau...
semoga hari demi hari makin lebih baik semua2 nya....
hope all de best for you all....
@tobleron @Irawan01 @tommywebby
serem..
coba baca via kompie ya oom...
met baca deh.....enjoy reading....
gw laki laki.....get that?....
Ma-af.