It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@nak_alone : hmmm.... semoga tetep setia ya #ngarep
@hikaru : mmm... kalo dalam bayangan sih dah mendekati jaman evolusi hehehehe
hehehehe sengaja di buat kyak gitu, karena dia disini bodyguard
@sikasepmauth @nukakarakter @iamyogi96 @iamalone89 @halaah @jjk_mod_on @dirpra @gdragonpalm @firdausi @Chocolate010185 @rajatega @05nov1991 @Just_PJ @andychrist @nur_hadinata @The_jack19 @kiki_h_n @alabatan @Dharma66 @LEO_saputra_18 @touch @AL's @jakaputraperdana @rully123 @bobo @pocari_sweat @mu @Rez1 @Raff @touch @Dharma66 @fery_danarto
@abadi37 @ijiQyut @bi_ngung @hantuusil @abadi_abdy @aDvanTage
@bayuaja01 @savanablue @justboy @Jf_adjah @bocahnakal96 @rarasipau @Alir @oxygen_full @yeltz @Different @yuzz
@revian97 @nak_alone @Dhika_smg @kurokuro @afif18_raka94 @nathanarif @adhiyasa
Royal Prince 5
Kenny mondar mandir tidak jelas di dalam kamar, sesekali ia melihati Edward yang terbaring tanpa sadarkan diri di atas ranjang dari tempatnya berdiri. Dari tempatnya beridiri, Kenny melihat tubuh Edward di banjiri oleh peluh, peluh-peluh itu juga merembes dan membasahi pakaiannya.
Kenny berjalan mendekat ke arah Edward, dengan pelan-pelan dan hati-hati, Kenny memapah tubuh Edward untuk di dekapnya, setelah itu ia mengusap peluh-peluh yang membanjiri tubuh Edward dengan sapu tangan miliknya.
Melihat baju dan celana Edward cukup basah oleh peluh, terpikirkan oleh Kenny untuk menukarkan pakaian basah Edward dengan yang baru.
Seusai mengambil pakaian dan celana pengganti baru, terbesit sebuah keraguan di benak Kenny. Selama ini, ia tak pernah memberanikan diri untuk berbuat lebih jauh terhadap Edward, namun kondisi tubuh Edward yang terlanjur di basahi oleh peluh, mau tak mau membuat Kenny untuk mengganti pakaian pangeran kecilnya itu.
Satu per satu kancing dari baju yang di kenakan oleh Edward, di lepas dari kaitan oleh Kenny, ia tidak berani memandangi secara langsung tubuh majikannya, meskipun sesekali ia melirik kedalam baju Edward dengan sudut matanya. Kancing terlepas semua, dengan sangat berhati-hati kembali, Kenny melepas pakaian Edward, sebelumnya, ia mengeringkan tubuh Edward dengan sebuah handuk kecil.
Setiap sudut dan setiap inci tubuh bagian atas milik Edward, Kenny sapu dengan pandangan dan handuk. Ini adalah untuk pertama kalinya Kenny menelanjangi Edward dan menikmati tubunya dengan tatapan gamblang.
Merasa tubuh bagian atas pangeran kecilnya sudah cukup kering, Kenny tak langsung memakaian pakaian barunya pada tubuh Edward, tangannya beranjak menuju pinggang Edward, dengan sekali jentikan, kaitan celana Edward terlepas. Kenny menelan ludahnya sejenak, jantungya berdetak sangat cepat dari biasanya, ia merasakan darahnya seperti mendidih di dalam tubuhnya. Canggung, takut, ragu bercampur penasaran menjadi satu, celana yang membungkus tubuh bagian Edward, ia sisihkan perlahan-lahan. Kini Edward sudah benar-benar terdekap di dekapannya tanpa apapaun yang melindunginya, mata Kenny semakin liar merambah setiap ornamen-ornamen di tubuh sang pangeran.
Kenny meletakkan handuk kecil yang ia pegang di samping tempat ia mendekap Edward, dengan ragu ia mengarahkan tangannya untuk menjamah tubuh Edward.
Kulit Edward begitu halus, lembut dan licin, itu yang ia rasakan ketika kulit tangannya menempel dengan kulit tubuh Edward. Sesekali ia menatapi Edward, memastikan pangeran kecil tersebut, masih terlelap dalam ketidak sadarannya, jika Edward tiba-tiba tersadar, pastilah masalah akan menjadi lebih rumit untuk di jelaskan secara logika.
Tangan Kenny semakin bergerilya di atas tubuh Edward, jemarinya menari-nari merasakan kelembutan tubuh pangeran kecilnya. Ia juga merasakan ada sesuatu yang memberontak dari bagian tubuhnya akibat rangsangan yang di hasilkan dari gesekan kulit dengan kulit itu.
Tanpa Kenny sadari lebih jauh, tangannya membawanya menuju sebuah tempat di bagian tubuh Edward yang di tumbuhi bulu-bulu halus, di mana ada sebuah kejantanan seorang Edward tegeletak dengan lemah di temani buah-buah penghasil kenikmatan. Darah kenny semakin bersinyalir seiring dengan apa yang dilihatnya, ia telah di kuasai oleh nafsu, nafsu ingin memiliki dan menguasai sang pangeran kecil.
Wajahnya semakin di dekatkan menuju daging-daging tipis yang ranum serta menggiurkan jika tersentuh oleh sebuah kecupan dan berakhir oleh sebuah ciuman. Pada saat Kenny sudah berada di tengah puncak kenikmatan karena di kuasai oleh nafsu yang membuat bagian sensitifnya beranjak naik hingga lama kemudian menjadi kokoh, Kenny tersadar, ia mengendalikan dirinya sekuat mungkin.
Ia tak mau kehilangan pangeran kecilnya hanya karena masalah ini, Kenny mengurungkan niatnya untuk berbuat lebih jauh terhadap Edward, meskipun dari segi kondisi sangat mendukung dirinya untuk melakukan iapa yang ia ingin lakukan.
Kenny lebih memilih kehilangan nyawanya jika seandainya, Edward mendapati dirinya berbuat tidak terhadapnya, daripada harus kehilangan pangeran kecil yang ia puja-puja selama ini.
Kenny menjauhkan tangannya dari setiap bagian tubuh Edward, ia juga menarik kembali wajahnya yang sudah hampir melumat daging ranum nan merekah milik Edward. Kenny kembali mengusap tubuh bagian bawah Edward dengan handuk, ia berusaha untuk menahan dirinya, meskipun terkesan munafik jika ia sesekali mencuri-curi pandang.
##
Edward tersadar dari ketidak sarannya ketika malam semakin larut. Matanya perlahan-lahan terbuka, dengan pandangan ia mengitari seluruh yang ia pandagi. Dilihatnya Kenny terduduk di bawah ranjang dan tertidur dengan kepala menjorok ke dalam ranjang, di tangannya tergenggam sebuah handuk kecil. Perlahan-lahan Edward mencoba untuk mengangkat dirinya.
Di tatapnya wajah Kenny yang tampak dari samping di sela-sela tumpukan lengannya. Ia baru menyadari jika pakaian yang ia pakai, bukanlah pakaian yang ia kenakan sebelumnya, dengan sedikit berapi-api, Edward menaikkan kedua alisnya dengan sangat tinggi,
“bangun!!!”teriak Edward yang seketika membuat Kenny yang awalnya terlelap menjadi terjaga. Kenny mengusap-usap terlebih dahulu kedua matanya yang terasa berat sebelum ia menyadari jika Edward sudah tersadar,
Dengan wajah sumringah dan senyuman lebar, Kenny berseru,
“anda sudah sadar tuanku”
Kenny menatap aura negatif dari pancaran mata Edward yang di tujukan padanya. Di lihatnya Edward menatapi dirinya dengan kedua kelopak mata terbuka lebar, alisnya semakin tinggi, Kenny menelan ludah karena sedikit ketakutan.
Sepintas terbesit oleh Kenny jika ia kedapatan oleh Edward secara tidak langsung telah menelanjangi tubuhnya dan menjamah tubuhnya, baik dengan sentuhan maupun tatapan,
Dengan segera Kenny berlutut dan terus menerus meminta pengampunan dari Edward,
“kau sudah berani berbuat lancang terhadapku”
“hamba tidak berani tuanku, hamba hanya mengganti pakaian basah anda yang di penuhi oleh keringat”jelas Kenny sedikit berbohong,”hamba hanya takut jika pakaian basah yang anda kenakan, akan membuat anda masuk angin”
Edward menahan setiap ucapannya yang akan di keluarkan, otaknya mencerna setiap penjelasan yang keluar dari dalam mulut Kenny. Setelah di pikir alasan Kenny cukup masuk akal,
Edward tak langsung melenyapkan emosinya,
“apakah benar dengan apa yang kau katakan?”tanya Edward sedikit curiga,
“benar tuanku, hamba mengatakan yang sebenarnya kepada anda”
Edward menjadi serba salah, di satu sisi, ia merasa, jika Kenny menggantikan pakaiannya, pastilah Kenny sudah melihat seluruh anatomi dari tubuhnya, tapi di sisi lalin ia juga membenarkan alasan Kenny untuk menggantikan pakaian basah yang ia kenakan.
Amarah Edward perlahan-lahan mereda, karena memang selama Kenny menjadi pengawal pribadinya, pria itu tidak pernah berbuat sesuatu yang kurang sopan terhadapanya. Sejauh ini, Kenny hanya berani menatapi dirinya secara diam-diam, dan itu pun sudah biasa baginya, pikir Edward.
“bangunlah”perintah Edward,
Kenny pun menuruti perintah Kenny, ia membangkitkan dirinya dari berlutunya dengan kepala tertunduk, ia sudah melakukan sebuah kesalahan besar. Kesalahan karena ia telah membohongi Edward dengan menampik segala tuduhan-tuduhan Edward yang tertuju padanya meskipun belum terucapkan.
“lain kali, biarkan saja pakaian basahku tetap menempel di tubuhku”ucap Edward dengan nada gusar, “aku sama sekali tak memintamu untuk mengganti pakaianku”sambung Edward,
“mengerti?”lanjutnya
“hamba mengerti tuanku”
Kenny menghela nafas lega, karena ia dapat beralasan untuk menutupi kesalahannya terhadap Edward, meskipun begitu, ia tetap merasa tidak enak jika bertatap muka dengan Edward. Siluet kehalusan dan kelembutan tubuh Edward selalu menyambangi pikirannya.
##
“hei lihat, kakak berwajah cantik itu sudah datang”seru salah seorang anak dari taman tempat mereka bermain ketika melihat Edward berjalan ke arah mereka.
Shirleen yang ketika itu sedang berada di taman, mendongakkan kepala untuk melihat apa yang di katakan oleh temannya itu, melihat Edward berjalan mendekat, ia pun sibuk merapikan pakaian dan rambutnya yang tergerai indah.
Sesampainya Edward di tengah-tengah taman, beberapa orang anak laki-laki segera menarik-narik tangan Edward, mereka meminta Edward duduk di sebuah tempat menyerupai kursi yang terbuat dari batang pohon yang telah di potong. Mereka sibuk bercanda dengan Edward.
Shirleen yang di tengah-tengah kerumunan teman-teman perempuannya, menggerakkan kedua bola matanya untuk mencuri-curi pandang terhadap Edward.
Mata Shirleen juga menangkap sesosok pemuda yang sangat asing baginya, pria itu juga berwajah tampan, sama seperti Edward.
Matanya sangat indah, di hiasi lengkungan kedua alis mata tebal, hidungnya kokoh dan mencuat tinggi, bibirnya tipis namun memberikan kesan lembut. Tubuhnya tampak kuat, di hiasi otot-otot yang menyembul dari pakaian yang ia kenakan.
Salah seorang teman perempuan Shirleen, mendapati temannya itu sedang menatapi pria yang berdiri di samping Edward, maka dari itu, ia mencetuskan sesuatu,
“bagaimana jikalau hari ini, kita bermain permainan raja dan ratu”ungkap teman Shirleen tiba-tiba yang dengan segera di setujui oleh teman-temannya yang lain,
“Shirleen berperan sebagai ratu, dan kakak itu”tunjuk teman shirleen tersebut kepada Kenny, “yang menjadi rajanya”lanjutnya,
“aku?”tanya Kenny,
“ya”
Untuk sejenak, Edward menatapi Kenny yang berdiri di sampingnya, lalu pandangannya ia alihkan kembali pada Shirleen. Di lihatnya Shirleen tersenyum-senyum kecil sembari menatapi Kenny. Hatinya sedikit terbakar sebuah perasaan yang ia sendiri tak ketahui.
Permainan pun berlangsung. Shirleen berjalan di samping Kenny dengan wajah malu-malu. Sedangkan teman-teman perempuannya baris berbaris di belakang keduanya, seperti dayang-dayang di istana, sedangkan teman-teman Shirleen yang laki-laki berjalan di depan keduanya seperti prajurit-prajurit istana. Tema permainan mereka pada hari itu adalah raja dan ratu mengarungi taman istana.
Edward yang tidak terbagi peran oleh yang lain, hanya dapat duduk dengan wajah bosan, sesekali ia menggerutu,
“ayah dan ibuku tidak seperti itu jika di istana”gerutunya,
Meskipun berada di tengah-tengah permainan, Kenny tetap memperhatikan pangeran kecilnya.
Di lihatnya Edward sedang terduduk dengan wajah masam, ingin rasanya ia menyudahi permainan dan segera beranjak menuju tempat Edward, tapi lengannya terlanjur di rangkul oleh Shirleen.
“sedang apa kau disini”sebuah suara tiba-tiba membuat Edward terkejut, dilihatnya oleh Edward si pemilik suara,
“Christian”seru Edward.
Telinga Kenny sangat sensitif mendengar nama tersebut, ia dengan segera menolehkan kepalanya menuju tempat Edward berada, di lihatnya Christian berdiri di samping Edward,
“mengapa kau tidak ikut bergabung untuk bermain bermain bersama mereka?”tanya Christian kemudian,
Wajah Edward yang awalnya bersemu ketika melihat kedatangan Christian, kembali menjadi masam karena pertanyaan pemuda itu,
“mereka tidak memberikan peran untukku”jelas Edward,
“maka dari itu aku hanya dapat menjadi seorang penonton” lanjutnya,
Christian tertawa kecil melihat penuturan Edward, ia pun mengajak Edward untuk meninggalkan taman dan menuju sebuah tempat.
Edward dengan segera menyanggupi ajakan Christian, ia tak peduli lagi dengan permainan yang sedang berlangsung di sana, ia juga tak peduli lagi dengan Kenny.
Kenny mengangkat kedua alisnya, di lihatnya Edward mengikuti Christian menjauh dari taman, semakin lama semakin menjauh.
Di satu sisi ia mencemaskan keselamata Edward karena alasan status Edward, mengingat Christian adalah seorang pencuri, di satu sisi lagi, ia merasa Christian adalah pengganggu, mada dari itu, Kenny segera menghentikan permainan dan berpamit diri dari semuanya, meninggalkan Shirleen yang tak rela permainan itu terhenti begitu saja.
##
“tempat ini sangat bagus, pemandangannya sangat murni”seru Edward ketika melihat hamparan rumput yang terhampar dengan luas di hadapannya,
“benarkah?”
“ya”
Christian merebahkan dirinya di atas rumput sambil menatapi langit. Brurung-burung tampak terbang berdampingan menuju arah selatan, karena pada saat itu adalah musim semi.
Edward juga mengikuti Christian, ia juga merebahkan tubuhnya di samping pemuda tersebut, matanya menyipit tatkala sinar mentari sesekali menyilaukan matanya,
“kau sering berkunjung ke tempat ini?”tanya Edward
“jika aku sedang ingin menyendiri, maka aku pasti akan mengunjungi tempat ini untuk berpikir”jawab Christian,
“menyendiri dan berpikir? Tentang apa?”
Chrstian tertawa kecil, “banyak yang aku pikirkan”
Edward terdiam, ia membungkam. Ia tak lagi bertanya kepada Christian, ia membiarkan dirinya menikmati pemandangan yang ia lihat dan menikmati kebersamaannya bersama Christian.
Dari lubuk hatinya yang paling dalam, Edward merasakan sebuah perasaan nyaman ketika ia sedang bersama dengan Christian, meskipun usia Christian lebih kecil satu tahun darinya.
Kenny mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karena mengejar Edward, ketika sampai di padang rumput, ia menghentikan langkahnya. Di lihat dari kejauhan, Edward membaringkan tubuhnya di samping Christian, keduanya tampak sedang menikmati suasana alam yang indah itu.
Sayup-sayup suara tawa lepas Edward yang belum pernah terdengar sebelumnya ketika bersama dirinya, terdengar oleh Kenny. Kenny merasa lelah, ia sangat lelah. Ia lelah bukan karena harus berlari-lari mengejar Edward.
Tapi ia lelah dengan semua perasaannya terhadap Edward yang ia pendam semenjak dulu. Ia berada di dalam istana, karena Edward. Ia berani melakukan suatu kehendak yang bukan di inginkan, untuk Edward. Ia rela menjadi pengawal yang setia, demi Edward. Ia rela mengorbankan segalanya, bagi Edward. Di dalam hatinya, hanya ada Edward seorang. Ia sendiri tak mengerti, bagaimana seorang Kenny dapat menyukai seorang pangeran yang di jaganya sendiri.
Edward seorang laki-laki, dan dirinya juga seorang laki-laki, mustahil bagi dua orang laki-laki untuk menjalin suatu ikatan perasaan. Tapi Kenny masih belum mengerti, apa sebenarnya yang menyebabkan ia begitu memuja Edward dan juga begitu berniat ingin memiliki diri Edward seutuhnya, meskipun ia mengerti bahwa semua itu ada batasan yang tak boleh di langgar di negara manapun.
Kenny merubuhkan tubuhnya sambil terus menatapi Edward dari kejauhan. Pada saat itu, ia benar-benar ingin menggeser Christian, dan mengganti orang di sebelah edwrad dengan dirinya. Ia juga ingin seperti Christian yang dapat memikat hati pangeran kecilnya, Kenny tak mampu, Kenny tak berani melampaui batas aturan yang telah di tetapkan.
##