It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Maaf @Just_PJ nanti di lanjut lagi.. )
Evan Pov.
Bibir kami masih saling
berpagutan, lidah indra tidak
tinggal diam dia terus saja
memaksakan bibirnya masuk
lebih dalam mengeksplor
di dalam mulutku. Indra
menekan belakang kepalaku
dan meremas rambutku kuat.
Aku hampir tersedak karna
pasokan udara di dalam mulutku hampir habis, aku
menutup kedua mataku erat
saat gigi indra menggigit
bibir bawahku lumayan keras.
"Ukkh umhh" aku mengerang
perih dan meronta dalam
pelukannya yang seolah mau
meremukkan seluruh tulangku.
Mata indra menatapku tajam
melihatku yang meronta seperti
ini justru membuatnya semakin
tertantang untuk melakukan
hal yang lebih. Indra menindih
tubuhku dan mencengkram
kedua tanganku kuat, menjaga
agar aku tak meronta lagi.
"Indra, lepasin kamu ingetkan
sekarang kita ada dimana"
aku berusaha lepas dari
tindihannya, indra tersenyum
memandangku dan kembali
mencium bibirku penuh.
Aku menelengkan kepalaku
kesamping menghindar dari
sergapan bibir indra yang haus.
"Kenapa? Tenang saja disini
sepi" ucapnya mencoba
menenangkanku dari rasa
panik.
"Aku gak mau, ini dipantai
Ndra! Kamu jangan gila ya"
"Aku gak peduli" Indra kembali
menguatkan cengkraman
tangannya pada lenganku.
"Aww Shit!" aku meringis. Indra
menelusuri lekukan tengkuk
dan leherku dan menjilatinya.
"Aahh Indra, stop ahh" aku
melenguh dan menghempaskan
kepalaku ke belakang.
"Mine" desis Indra menggigit
perbatasan leher dan pundakku,
"Akhh! Ssshh hmm" aku
memekik kecil. Aku menutup
kedua mataku dan berusaha
menikmati perlakuan indra atas
tubuhku. Indra terus saja
menghisap seluruh tengkukku
dan seolah mencari sesuatu.
"Akkhh hmpp" aku benar benar
tercekik, Indra menghisap jakunku kuat sekali.
"Sstt, tenanglah" indra meniup
telinga kiriku pelan membuat
seluruh tubuhku meremang.
"Pelan pelan Ndra" lirihku. Aku
memeluk tubuhnya erat. Indra
tertawa mendengar kata kataku.
"Kamu pasrah banget sih"
bisiknya lembut, aku memukul
kepalanya yang jabrik. Dia
mengaduh pelan aku menatapnya kesal.
"Jangan menggodaku"
"Hmp hahaha" dia tertawa.
"Itu ga lucu Ndra!" ucapku
tegas, aku mulai emosi apa
yang di pikirkannya sama sekali
tidak lucu, ini hal pertama dalam hidupku memberikan
sesuatu hal yang belum tentu
kuberikan pada siapapun
termasuk kelvin, aku terdiam
mengingat nama kelvin.
Indra menatapku dengan ekspresi menyesal. Indra meraih
tanganku dan menarikku untuk
berdiri.
"Maaf" ucapnya lembut, dia
mengusap pipiku dan mengecup
keningku. Aku tersenyum kecil.
Aku memeluknya erat dan
menenggelamkan kepalaku
di lekukan lehernya menghirup
banyak aroma tubuhnya. Indra
membalas pelukanku.
"Tengkukmu berdarah" Indra
menjilat setitik darah segar yang menetes disekitar area
gigitannya tadi. Aku mencubit
pinggangnya keras dia
melepaskan pelukannya dan
memekik kaget.
"Sakit Van!" desisnya.
"Masa bodo, itu balasannya buat
orang mesum kaya kamu"
aku menjulurkan lidahku dan
berlari meninggalkannya.
Sepanjang sore itu kami habiskan berdua dengan berlarian dan berbcanda
bersama, tawalah yang melengkapi momen sore ini
kebersamaan yang tak akan
terbayar dengan apapun
kebahagiaan kecil kami berdua.
@Fazlan_Farizi, @Dhika_smg,
@pria_apa_adanya, @darkrealm,
@kutu22, @semua, @Wilhem
@Fazlan_Farizi, @Dhika_smg,
@pria_apa_adanya
Ayo dilanjut lg )
@Wilhem, @CoffeeBean, @ron02
minta saran nih, cerita ini kan mau tamat tapi insya allah ada lanjutannya ada tokoh tokoh baru juga, mungkin hubungan indra sama evan ga terlalu di tonjolin di next story nanti.. Tpi gue lanjut
ceritanya tetep di trid ini gpp kan?
menjauh ah si @darkrealm mulai
mengeluarkan suara aneh *plakk
kayak yg story nya arcclay tuh.. kan ada tokoh yg berkaitan tp cm jd cameo nya aja..
#muncul dengan tiba2 kasi saran )
Pantai, 17.30 pm.
Evan Pov.
BRUGHH.
Badanku tertubruk Indra dari
belakang. Aku terhuyung dan
jatuh keatas pasir. Nafasku
tersenggal senggal keringat
membanjiri seluruh tubuh.
"Kena juga kamu hm" Indra
memelukku dan mencium
tengkukku, aku tertawa kecil
merasa geli akibat ulahnya.
"Kamu ja yang payah, larimu
kaya siput yang kurang makan"
aku mengusap peluh
dikeningku. Aku menghela
nafas cepat rasanya lelah
setelah seharian tadi kami
hanya berlarian tidak jelas
seperti anak kecil yang kurang
bahagia haha. Tapi tetep asik
sih. Kulirik indra yang kelelahan juga sama sepertiku. Aku
mengambil sapu tanganku di
dalam saku celanaku dan
mengusap keningnya yang penuh sekali dengan keringat.
"Thanks" ucapnya tersenyum.
"Sama sama" aku kembali
memasukkan sapu tanganku
kedalam kantung.
"Udah sore nih, kita pulang
yuk" indra menepuk nepuk
celananya dan dadanya dari
pasir pasir putih yang
menempel.
"Gak mauu" ucapku merajuk.
"Lho? Kenapa?"
"Aku masih mau disini" aku
menatap sekeliling pantai ini.
"Aku mulai jatuh cinta dengan
tempat ini" aku menghirup
udara pantai sebanyak
banyaknya.
"Lebay" indra menoyor kepalaku.
"Aku serius, sebelumnya aku
belum pernah kesini"
"Masa? Ini tempat umum ko
akses jalan menuju kemari
pun tidak sulitkan"
"Akunya yang males keluar
maksudnya haha" aku tertawa.
"Jahh kamu banget haha" indra
ikut tertawa. Indra mengambil
kaos oblongnya yang
teronggok begitu saja diatas
pasir, saat indra akan
memakainya kembali aku
menghentikan gerakan tangannya. Indra menatapku
bingung.
"Kenapa?"
"Jangan dipakai. Kamu lebih
bagus begitu" aku cuma nyengir.
"Bagus apanya kulit kuning
langsat begini, kamu sih enak
putih kalau aku ga pantes"
"Tapikan liat ototmu wow
aku jadi lapar" aku menyentil
putingnya iseng.
"Sekarang siapa yang mesum ha dasar" Indra memiting leherku
dan menempelkannya kebawah
ketiaknya. Aku menepuk
nepuk bahunya karna susah
sekali untuk bernafas.
"Ba bauu Ndra! Ampun"
"Rasain, biar nyaho haha isep
terus parfum wangi ketekku"
"BAUUUU!!" aku buru buru
melepaskan diri dan menghirup
udara sebanyak banyaknya.
"Pulang yuk" Indra bangkit dan
pergi meninggalkanku begitu
saja, aku berlari mengejarnya
dan memakai kembali bajuku.
"Jahat banget sih maen tinggal
ja kalau aku kesasar gimana"
"Manja" dia merangkul leherku
dan mendekatkan tubuhnya padaku.
"Bodo amat" aku mencubit
putingnya.
"Sakit tau"
"Kenyal sih haha" aku berjalan
mendahuluinya. Aku langsung
nemplok diatas motornya dan
menunggunya naik. Indra
menatapku heran.
"Main naik ja kalau kamu
jatuh gimana"
"Ga jatuh tapikan"
"Terserahlah" Indra naik keatas
ninjanya menghidupkan
motornya dan langsung tancap
gas aku hampir terjengkal
kebelakang jika tidak
memeluknya.
@Fazlan_Farizi, @Henry_13