BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1161719212259

Comments

  • Chap 43.


    Deka Pov.
    ******



    Gezz entah kenapa aku selalu
    marah jika melihat kedekatan
    mereka, memang bukan hakku
    untuk melarang mereka berbicara atau sekedar ngobrol
    berdua tapi aku tidak suka saja
    dari cara Alvian menatap Indra
    aku merasa perasaan Alvian yang dulu belum hilang juga
    walaupun dia jarang bertemu
    dengan Indra, menjauhnya Alvian dari hidupnya Indra justru membuat perasaannya
    semakin lama semakin besar.
    Apa yang harus aku katakan
    pada paman jika itu semua
    sampai terjadi aku terus saja
    berpikir keras sehingga tak
    sadar ada suara langkah kaki
    yang mengikutiku dari belakang. Aku melirik sebentar
    dan benar saja dugaanku.
    "Ada apa?" ucapku dingin.
    "Kak Deka, jangan bersikap
    dinginlah sama kakak" ucapnya
    dengan raut wajah polos.
    "Kenapa?"
    "Kasian kakak, dia selalu kesal
    jika kak Deka menunjukkan
    sikap seperti itu"
    "Itu bukan urusanku" aku
    melangkah pergi dan meninggalkannya menuju ruang
    makan. Dia mengekoriku dari
    belakang dan memegang ujung
    kaosku. Aku menghela nafas
    kecil dan menghentikan langkah
    kakiku.
    "Jangan marah, aku mohon"
    ucapnya sendu.
    "......" aku diam tanpa membalikkan badanku.
    "Kak, Maaf" dia semakin erat
    menarik ujung kaosku. Aku
    mengurutkan dahiku pelan dengan tangan kiriku. Aku
    membalikkan badanku menghadapnya. Aku mencondongkan tubuhku lebih
    rendah agar sejajar dengan tubuhnya yang pendek dan kecil. Ku sibakkan rambutnya
    yang menutupi setengah matanya.
    "Ya, aku maafkan" aku tersenyum dan mengusap pipinya lembut, dia tersenyum
    lebar dengan mata berbinar.
    "Terima kasih" dia memelukku
    erat .
  • @ElninoS, @Just_PJ, @semua,
    @darkrealm, @Henry_13,
    @Fazlan_Farizi
    nih udah gue update chap 41,42,43 sekaligus.. Monggo
    dibaca..
  • @pria_apa_adanya: oh iya nanti gue mention duluan ^^
    hm? Ga lupa ko sama kelvin,
    mereka tetep berteman baik :DD
  • tpi perasaany cpat bnget brubh, pdahal bru saja jath skit krna akn menjauh dri kelvin.
  • @pria_apa_adanya: mungkin karna liat indra lukain dirinya
    sendiri demi evan, itu yang buka hatinya evan.. Atau rasa tulusnya indra ke evan banyak
    faktor sih..
  • Chap 44.


    Evan House, 05.30 am.
    Evan Pov.


    Pagi harinya......
    Kringgggg Kringgggg Kringgg
    Aku membuka kedua mataku
    mendengar suara jam weker
    dikamarku, aku duduk dan bersandar pada bantal empuk
    menguap kecil dan melirik ke
    arah jam weker. Hm ternyata
    masih jam segini aku bangkit
    dan mengambil handuk lalu
    kulangkahkan kaki menuju arah
    kamar mandi. Aku masuk dan
    menyalakan shower setelah itu
    aku buka seluruh pakaianku dan mulai menyegarkan diri
    dengan air hangat. Aku
    mengambil sabun dan mengoleskannya pada tubuhku
    bibirku tak tinggal diam aku
    bernyanyi dengan lagu yang
    aku tau saja, setelah menyabuni
    diri akupun mengambil shampo
    dan menuangkannya di jari
    kemudian ku tempelkan kerambut aku meremas kecil
    rambutku dan memijat seperlunya saja kubilas
    perlahan agar tak mengenai
    mataku. Setelah segar akupun
    mengambil handuk dan ku
    lilitkan kepinggang aku
    mengambil seragam sekolah
    dan segera kupakai. Aku melangkah keluar dari kamar
    dan pergi menuju dapur. Aku
    menepuk kepalaku pelan aku
    baru ingat mama kan pergi
    kerumah paman. Aku menghela
    nafas kecil dan terpaksa hari
    ini harus memasak sarapan
    sendiri. Setelah makan aku
    kembali masuk kedalam
    kamar dan mengambil handphone yang tergeletak
    di atas meja. Ada satu pesan
    masuk dari Indra. Kubuka pesan
    masuk dan kulihat isi pesannya
    indra akan menjemputku pergi
    bersama kesekolah, aku
    tersenyum kecil dan mengetik
    balasan sms ku. Aku masukkan
    handphoneku kedalam saku
    dan mengambil tas serta jaketku. Aku berjalan menuruni
    tangga dan melangkah keluar
    rumah.
    Tin Tin Tin. Suara klakson motor indra sepertinya dan
    benar saja setelah aku
    membuka pintu ternyata indra
    sudah stand by di depan rumah.
    "Sudah siap berangkat sekolah"
    ucapnya dengan senyuman isengnya.
    "Ok" aku naik keatas motornya
    dan dia pun menghidupkan
    motornya dan menolehkan
    kepalanya kebelakang.
    "Ada apa?" ucapku bingung.
    "Pegangan" setelah indra
    mengatakannya, dengan cepat
    aku memeluknya dengan erat.
    Tubuhku seolah terpental
    kebelakang ketika indra dengan
    tiba tiba menggas motornya
    dan membawanya dengan
    kecepatan tinggi membelah
    jalanan pagi ini.
  • Chap 45.

    Sekolah, 06.30 am.
    Evan Pov.
    ******

    Sesampainya disekolah...
    Aku turun dari atas motor dan
    menunggu indra memparkirkan
    motornya, aku diam menunggu
    dan mataku tak sengaja
    melihat sosok kelvin di dekat
    gerbang sekolah. Aku ingin
    menyapanya tapi aku ragu.
    Kelvin melewatiku dan memparkirkan motornya setelah
    itu pergi kekelas tanpa melihat
    atau pun menyapaku. Aku
    menghela nafas berat dan indra
    menepuk pundakku dari belakang.
    "Hey, tadi Kelvin kan?" ucapnya.
    "Iya" ucapku lesu. Indra mencolek pipiku lalu melihatku
    dengan tersenyum.
    "Kita bicarakan nanti setelah
    istirahat ya"
    "Iya " aku menganggukkan
    kepalaku dan kami pun berpisah masuk kedalam kelas kami masing masing. Ketika aku melangkah masuk kedalam kelas aku sudah melihat kelvin
    duduk dibangkunya aku ragu
    takut kelvin tak merasa nyaman
    duduk sebangku lagi denganku.
    Aku pun memberanikan diriku
    mendekatinya dan mencoba
    duduk disebelahnya. Aku
    melihat kelvin memutar mutar
    sebuah sapu tangan berwarna
    biru yang terus saja dia pandangi. Aku berdehem kecil.
    "Ehem" kelvin seolah tersadar
    kemudian menoleh kearahku.
    "Eh, Evan? Dari tadi disini ya?"
    aku hanya menatapnya bingung
    dia tak sadar dengan kehadiran
    ku disini, aku hanya diam dan
    tak menjawabnya.
    "Ditanya malah diem" dia menoyor kepalaku dan kembali
    memandang sapu tangan
    ditangannya. Aku memandangnya sekilas.
    "Lo masih marah Vin?" ucapku
    padanya.
    "Marah kenapa?" dia memandangku bingung.
    "Soal" Kelvin menempelkan
    jari telunjuknya ke bibirku
    menyuruhku untuk diam.
    "Ga usah lo bahas, gue udah
    lupain semuanya ko dan gue
    belajar untuk mencoba melepaskan lo" ucapnya pelan.
    "Kelvin" ujarku lirih.
    "Gue akan coba belajar
    mengikhlaskan lo bersama
    orang lain, ya termasuk indra"
    "Tapi ada satu hal yang perlu
    lo jelasin ke gue, kenapa lo
    bisa deket sama indra? Kalian
    kan ga akrab?" dia mengerutkan dahinya dan
    mencoba berpikir.
    "Nanti jam istirahat lo pasti tau ko alasan kenapa gue bisa deket dan ya pacaran sama dia" ucapku panjang lebar. Dia
    hanya menganggukkan kepalanya dan kembali memandang sapu tangannya.
    "Sapu tangan siapa sih?
    Perasaan lo liatin terus dari tadi" kelvin mengerlingkan
    matanya dan menatapku.
    "Nanti jam istirahat juga lo
    tau ko" ucapnya membalikkan
    perkataanku barusan. Aku
    meninju bahunya melihatnya
    tertawa karna ekspresi
    kesalku.
  • @ElninoS, @darkrealm,
    @Just_PJ, @Fazlan_Farizi,
    @pria_apa_adanya, @Dhika_smg

    yap ini lanjutannya dan tinggal beberapa chapter lagi akan tamat, good night all..
  • Yah kog Ũϑåђ mau tamat??
  • kirain masi panjang loh!
  • Chap 46.



    Jam Istirahat...
    ********


    Aku menutup buku pelajaranku
    dan membereskan semua
    perlengkapan alat tulis kedalam
    tas. Tiba tiba saja Kelvin menarik tanganku dan menarik
    ku pergi keluar kelas.
    "Aduh Vin, mau kemana sih?"
    "Ini jam istirahat loh"
    Kelvin melepaskan tanganku
    dari genggamannya dan
    menghadapkan tubuhnya padaku.
    "Lo lupa ya sama omongan lo
    tadi pagi" dia menatapku dengan melipatkan kedua
    tangan kedada. Ak berpikir dan
    mencoba mengingat apa yang
    aku katakan tadi pagi pada
    Kelvin.
    "Ah, ya gue lupa" ucapku menggaruk belakang kepalaku
    yang tidak gatal.
    "Bego" Kelvin menjitak kepalaku.
    "Yehh, gue kan lupa Bro" ujarku
    tak terima dengan jitakannya.
    "Bodo, masih muda tapi pikun"
    "Ya udah gue sms Indra dulu
    dia udah keluar kelas
    apa belum" aku mengambil
    handphoneku dan mengetik
    pesan singkat selang beberapa
    detik kemudian ada pesan masuk dari Indra.
    "Dia bilang kita duluan ja
    ketaman nanti dia kesana
    15 menit lagi"
    "Tu anak berasa artis saja"
    "Yehh pacar gue tuh" ucapku
    tak terima. Kelvin menatapku
    kemudian melangkah pergi
    meninggalkanku.
    "Duh pundungan banget lo"
    "Lo kalau udah punya pacar
    lupa sama sahabat lo"
    "Jiah jadi ceritanya ngambek
    nih haha" aku tertawa pelan
    kami melangkah menuju kearea
    taman sekolah yang sepi. Kelvin
    diam tak menanggapi ucapanku.
    "....." Kelvin melangkah duluan
    dan duduk di atas rumput
    hijau. Aku mengekorinya dari
    belakang dan duduk tepat
    disampingnya. Aku meliriknya
    sebentar dan membuang
    pandanganku kearah taman.
    Aku merasakan sentuhan hangat
    pada tangan kananku. Aku
    menundukkan kepalaku dan
    melihat tangan kelvin
    menggenggam tanganku
    lembut.
    "Kelvin?" tanyaku.
    "Boleh gue meminta sesuatu"
    ujarnya tanpa memandangku.
    "Apa?" aku membalas
    genggaman tangannya.
    "Boleh ga gue cium lo, gue pengen tau ja perasaan gue
    saat ini bagaimana sama lo"
    Kelvin menatapku dalam dan
    aku hanya terdiam sesaat.
    "Gue butuh bukti apa bener
    hati gue udah bisa melupakan
    lo atau belum" aku hanya
    menundukkan kepalaku.
    "Siap ga siap mungkin gue
    harus tetap terima kalau kita
    memang hanya bisa menjadi
    sahabat saja tapi ijinkan gue
    untuk sekali ini ja mencium lo"
    "Tapi" aku ragu.
    "Please, sekali ini saja untukku"
    bisiknya pada telingaku.
  • @Dhika_smg: kenapa??
    @Just_PJ: kan udah mau selese..
    @Marukochan: okk..
    @Fazlan_Farizi: nanti ada lanjutannya ko tapi beda cerita
    masih tokoh yang sama ..
    @darkrealm: iya om, cerita ini
    kan udah mau selesai.. Nanti
    ada cerita barunya..
  • Jangan2 ntar pas si kelvin nyium, indranya dtng..bisa berabe nih
Sign In or Register to comment.