BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1171820222359

Comments

  • kelvin pengen nyiram pelita dg bensin, wah parah kelvin gk mikir dlu ckck
  • perasaan yang mau ciuman itu kayak film ftv ya law gag salah hehe.
  • cepat banget mau ditamatin ...
  • Kyaaaa, kok cium ciuman d taman sik?
    Ntar ketauan kalo homok loh
  • Chap 47.



    ********
    Normal Pov.





    Kelvin membisikkan kata kata
    manis ditelinga Evan, tubuh Evan kaku saat menerima serangan tiba tiba dari Kelvin.
    Tangan kanan Kelvin membingkai pipi kanan Evan
    sedangkan tangan kirinya
    menelusuri tiap jengkal tangan
    Evan dan berhenti tepat di punggung Evan. Evan menggerakkan tubuhnya sedikit
    merasa risih dengan kedekatan
    ini.
    "Vin, sudah" ucap Evan lirih.
    "Tidak" Kelvin menatap bola
    mata Evan dalam. Evan pun
    mendongkakan kepalanya menatap Kelvin balik.
    "Kamu bisa cari yang lebih
    baik dariku Vin" Evan mundur
    dan menjauhi sedikit dari tubuh
    Kelvin. Kelvin menunduk mendengar penuturan Evan padanya.
    "Ga semudah itu Van" Kelvin
    membenarkan posisi duduknya
    kemudian dia bersandar pada
    pohon rindang yang menaungi
    mereka saat ini.
    "Kenapa?" lirih Evan.
    "Karna kamu yang pertama"
    Kelvin mengucapkannya dengan
    serius dan memandang Evan.
    Evan terdiam sesaat dan membuang arah matanya ketempat lain. Kelvin menarik
    tangan kanan Evan lalu
    menautkan jari jemari mereka
    bersamaan.
    "Kamu yang pertama dihatiku"
    Kelvin tersenyum dan memandang Evan lembut.
    Kelvin mengangkat tangan satunya dan mengusap pelan
    helaian rambut Evan.
    "Aku gak mungkin egois Vin, jujur saat ini aku mulai
    mencintai Indra, tapii..."
    "Apa?" Tanya Kelvin.
    "Dihatiku masih ada ruang lain
    untukmu" Evan menatap Kelvin.
    "Aku tau, dan finally aku tetap
    menjadi sahabatmu kan"
    "Sahabat yang selalu ada untuk
    mu sahabat baik untuk kebahagiaan mu dan sahabat
    baik untuk selamanya"
    Evan menundukkan kepalanya
    kemudian terisak kecil, Kelvin
    mengambil sapu tangan biru
    didalam sakunya kemudian
    mengusapkannya dipipi Evan
    yang basah oleh air mata.
    "Sudahlah, semuanya pasti baik baik saja" ucap Kelvin dengan
    senyum tipis. Evan menatap
    Kelvin dalam kemudian memeluknya erat.
    "Terima kasih" bisiknya.
    Mereka berdua larut dalam pelukan hangat itu sampai.
    "EVAN!" ada suara lain yang
    memanggil mereka dari kejauhan.
  • Jujur ya untuk chap yg ini sedikit diambil dari real yg gue alami sekarang, jadi ya gue pake ja buat nunjukin perasaan kelvin saat ini.. Met baca deh
  • J
    untuk chap yg ini sedikit diambil dari real yg gue alami sekarang, jadi ya gue pake ja buat nunjukin perasaan kelvin saat ini.. Met baca deh

  • Nanggung'nya!
    Lg donk lanjut'a, uda nunggu dr kemaren ..
  • Ow ow Evan ketahuan...wah gaswat nih..btw singkat ϐªηgε† part ini
  • Chap 48.

    ********


    Evan Pov.

    Kami berdua bergegas melepaskan diri setelah mendengar suara Indra mendekat kemari. Indra melangkah mendekatiku dan Kelvin. Untunglah tubuh kami
    berdua tertutup pohon rindang besar ini. Aku menghela nafas
    nafas berat. Kelvin melirikkan
    matanya kearahku dia malah
    tertawa melihatku yang saat ini sedang ketakutan.
    "Kalian berdua lagi ngapain mojok dipohon begini hah"
    indra menatap kami berdua curiga.
    "Kita ga macem macem ko
    bener kan Vin?" aku melirik
    Kelvin.
    "Emang kalau kita macem
    macem lo mau apa" tantang
    kelvin pada indra. Indra menatapku sinis. Aku menginjak
    kaki kelvin keras.
    "Aww..." kelvin mengaduh sakit.
    "Kenapa lo Vin?" ucapku polos.
    "Gak apa apa" kelvin tersenyum
    paksa.
    "Ok kita bahas intinya sekarang
    gue males basa basi" indra
    menatap kelvin sejenak kemudian dia menatapku lama.
    "Gue pacaran sama Evan karna gue tau rahasia kecil dia" ucap
    indra langsung. Kelvin menatap
    ku bingung.
    "Rahasia apaan?"
    "Soal mak comblang yang pernah gue bilang dikelas
    dulu Vin" ucapku.
    "Oh, lalu?" kelvin menatapku
    bosan.
    "Mak Comblang yang gue maksud itu sebenernya gue"
    jujurku.
    "Terus masalahnya apa? Jadi
    cuma karna hal sepele begini
    lo berdua deket" kelvin mulai
    kesal sendiri.
    "Iya, tapi gue ini comblangin
    ya ya gimana ya gue bilangnya" ucapku ragu.
    "Dia comblangin orang orang
    yang belok kaya gue dan Evan"
    ucap indra tegas.
    "Lo serius Van?" kelvin menatapku tak percaya.
    "I iya Vin" aku mulai gugup.
    "Hmp hahahaha" kelvin tertawa.
    "Kenapa lo ketawa sih?" ucapku
    kesal.
    "Buat apa lo sembunyiin hal
    begitu ha"
    "Gue gak mau lo nanti jauhin gue karna itu" aku menunduk sedih. Kelvin menghentikan tawanya kemudian menatapku.
    "Gue gak mungkin jauh dari lo"
    Kelvin menatapku lembut.
    "Gue terima apapun kekurangan
    lo, mau lo seperti apapun lo
    tetep sahabat gue" kelvin mengusap lembut kepalaku.
    "Gue takut lo jauhin gue karna karna gue gay" aku menunduk.
    "Berarti gue juga sama kaya lo toh, gue tetep sahabat lo Van,
    kalau lo ada apa apa harusnya
    jujur sama gue"
    "Maaf" ucapku. Aku masih menunduk. Kelvin menghela
    nafas.
    "Masalah selesai kan, dan buat lo Ndra! Lo jangan pernah buat
    Evan sedih kalau ga Evan bakalan gue rebut dari lo"
    "Dia aman bro sama gue"
    indra menatapku sambil
    tersenyum. Kelvin tersenyum tipis tapi dari matanya seperti
    ada luka. Kelvin mengambil
    sapu tangannya kemudian menepuk nepuknya dari rumput
    yang menempel.
    "Eh, kayanya gue kenal deh
    sapu tangan lo itu" indra
    menyipitkan kedua matanya dan memandang lekat sapu
    tangan kelvin. Kelvin menatap
    indra bingung.
    "Lo kenal sapu tangan ini?"
    mimik wajah kelvin terlihat
    cerah. Aku menatap indra dan
    kelvin secara bergantian.
    "Emang sapu tangan punya siapa sih?" aku pun menatap
    sapu tangan biru itu.
    "Sama sih tapi ga mungkin di lo lah" indra menatap kelvin
    lekat.
    "Oh, gue kira lo tau soal
    sapu tangan ini" kelvin murung.
    "Sapu tangan tu ga mungkin
    satu ya tapi banyak yang sama" ucap indra.
    "Mungkin" ucap kelvin lirih.
  • @ElninoS: masih ada ko, 1 chap lagi ..
  • endingnya jdi gag ada yang nganggur atau ngjomblo sndri ya??
    pdahal uda ngarep mau d bungkus n d bwah pulang hehe.
Sign In or Register to comment.