It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Pulang Sekolah...
********
Pantai, 15.00 pm.
Evan Pov.
Aku menarik dua salah satu masing masing tangan kedua orang ini, aku sengaja menyeret
mereka kemari agar mau menikmati waktu bersama
bertiga.
"Heh, Evan evan lo nyeret gue
kesini cuma pengen ngajak gue
kesini" ucap kelvin.
"Pake acara ngerengek segala
lagi di tengah jalan, malu maluin" tambah indra.
"Bodo, gue pengen ngabisin
waktu ini bertiga" ucapku keras.
Aku melepas masing masing tangan mereka, kelvin dan indra berjalan beriringan mereka menikmati sejuknya semilir angin pantai, langkahku
terhenti beberapa langkah dibelakang mereka. Aku memandang kedua punggung
orang yang kusayangi itu.
Jahatkah aku bila memilih salah satu saja dari mereka?
Atau haruskah aku tak memilih
keduanya agar tidak ada yang
terluka? Pertanyaan itu terus
saja berputar putar didalam
otakku. Aku menatap kembali
punggung kedua orang itu
kemudian aku berlari dan
menubruk mereka dari belakang.
Brughhh.
"Awww..." ucap mereka kompak.
Aku menindih mereka dan memeluk tubuh keduanya erat.
"Evan apa apaan sih kamu!"
"Sakit Van, berat tau badan lo"
"Gue sayang kalian berdua"
ucapku lirih, aku menutup mataku kuat menghirup aroma
tubuh indra dan kelvin. Indra
bangkit dan kelvin pun mengikuti. Indra dan Kelvin
saling memandang. Kemudian
mereka saling tersenyum lepas dan mengaitkan jari jemari
mereka pada masing masing
jari Evan.
"Gue juga sayang lo sebagai sahabat" ucap kelvin sambil
memeluk evan erat.
"Aku juga sayang kamu Van
sebagai pacarmu" indra pun memeluk evan erat, evan menganggukkan kepalanya dan sore itu seolah menjadi saksi
kebersamaan mereka bertiga
saat ini, mereka saling bergandengan tangan dan tertawa bersama, keceriaan sore ini menambah keindahan
kebersamaan dan kehangatan
senyuman mereka.
@Marukochan
finish, lanjut next new story atau udah sampe sini.. Minta sarannya..
Coba deh baca yang chap yg sblmnya.. Pasti tau ko itu punya siapa..
kasian dong si kelvin buat aku aja dech hehe.
Iya ambil dari real juga sih
40% asli 60% fiktif..
@pria_apa_adanya, @hwankyung69, @Fazlan_Farizi,
@Dhika_smg
ok ini lanjutannya tapi bukan lagi ngambil sudut pandang Evan ini tokoh baru cerita baru tapi masih tokoh sama..
*******
Seorang anak kecil berumur
5 tahun dia terus saja berlari
kesana kemari, sang ibu yang saat ini sedang mengejar sang
anak hanya mampu melihatnya
dengan lelah.
"Dede, jangan lari larian begitu nanti kamu jatuh" ucap sang ibu.
"Bial aku kan pengen main dilual mama" ucap anak kecil
mungil itu.
"Panggil kakakmu suruh dia menemanimu main" sang ibu
tersenyum lembut menatap anaknya.
"Kakak dikamal mah, bial aku saja main sendili" sang anak
beranjak keluar dari rumah mengambil bola kecilnya. Sang ibu menatap anaknya dari kejauhan. Lalu sang ibu memangil anaknya yang pertama.
"Kakak, temani adikmu main
kasian dia sendirian" teriaknya.
"Malas ah Mah" balasan suara
lain dari ujung kamar.
Sang ibu menghela nafas kecil
kemudian dia beranjak pergi
menemuai anak keduanya yang
sedang main bola diluar rumah.
Sang ibu melihat anaknya bermain bola sendiri diluar
dekat sekali dengan badan
jalan saat sang ibu akan mendekat dari kejauhan terdengar bunyi klakson mobil
Tin, Tin, Tin
"VIAN AWASS NAKK!!"
Tubuh mungil itu terdorong
menjauh sebelum terkena hantaman mobil hitam yang
melaju cepat kearahnya. Tubuh
anak kecil itu bergetar hebat
percikan darah sang ibu bercecer memercik mengenai
tubuh mungilnya, dia menangis
kuat dan matanya kosong memandang sang ibu yang sudah terbujur kaku didepannya. Bola yang ia
pegang pun terjatuh.
Flasback End.
********
"MAMAA!!" aku berteriak keras
dari tidurku, entah keberapa kalinya aku bermimpi hal yang
sama seperti itu, aku hanya
terdiam memandang hampa
kamarku saat ini, kepalaku
sakit belakangan ini selalu
saja mimpi itu datang lagi
beberapa hari ini. Tubuhku
basah bermandikan oleh
keringat nafasku pun tersenggal sengal. Aku meremas selimutku
kuat dan bergumam lirih.
"Mama.." air matapun menetes
perlahan.
********
01.00 am.
Alvian Pov.
Tubuhku terguncang karna menahan tangisku, aku tidak mau membangunkan Deka yang sedang tertidur pulas.
Aku menutup wajahku dengan
kedua tanganku tapi tampaknya
guncangan pada tubuhku yang
semakin kuat tak urung membuat Deka terbangun juga.
Deka membuka kedua matanya
berat dan menguap kecil lalu
memandangku dia membulatkan
kedua matanya melihatku
yang menangis. Deka bangkit
kemudian menarikku masuk
kedalam pelukannya.
"Kau kenapa?" bisiknya lirih.
Aku menggelengkan kepalaku
cepat, tangisku tak mampu
aku hentikan, Deka mengusap
rambutku lembut dan mencoba
menenangkan aku.
"Kau bermimpi lagi ya" Deka
membisikkannya didekat telinga
ku. Aku diam saja dan memeluk
Deka makin erat.
"Aku aku..." ucapku terbata.
"Sudah. Lebih baik kau tidur
lagi" Deka menyentuh kedua
pipiku lalu mengecup kedua
sisi mataku, aku menutup kedua mataku lalu mengangguk.
Deka membaringkan tubuhku
dan tubuhnya kekasur dan
memelukku menekan kepalaku
kedada bidangnya. Dia mengelus
punggungku dan rambutku
lembut.
"Tidurlah" ucapnya lirih aku
merasakan kecupan basah
pada keningku, perlahan
rasa kantuk menyerangku
dan membawaku tertidur kealam mimpi.