It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aku membuka kedua mataku
dan beberapa kali mengucek
mataku, aku memandang
sekelilingku sebenarnya ini
ada dimana? Aku mendengar
suara pantulan bola yang
beradu dengan tanah.
DUK DUK DUK DUK.
"Kakak" aku menolehkan kepalaku mencari tau asal
suara yang memanggilku.
"Kakak" suara itu lagi, aku
merasakan kehadiran seseorang
di belakang tubuhku. Ah ada
tangan mungil memeluk tubuhku erat. Ku tolehkan wajahku ke samping dan aku
benar benar dibuat terkejut
dengan apa yang kulihat
sekarang, ini kan anak lelaki
yang kutemui didanau siang
itu. Dia tersenyum manis sekali
kepadaku dan mengeratkan
pelukannya dipinggangku.
Dia mendekatkan wajahnya padaku yang masih menatapnya
kaget, tubuhku rasanya kaku
tidak bisa ku gerakkan
sedikitpun, aku pun hanya
pasrah dan menutup kedua
mataku memiringkan wajahku
mendekati wajah manis lelaki
ini.
BRUGHHH!
Kamar Kelvin, 18.30 pm.
Kelvin Pov.
Shit! Pantatku sakit sekali
rasanya, akhh ternyata itu
mimpi, aku terjatuh dari atas
kasurku tepat saat akan
mencium bibirnya. Aku
mengumpat kesal kenapa juga
aku sampai bermimpi seperti
itu, aku mengusap wajahku
gusar dan melirik jam weker
diatas meja. Aku menghela
nafas kecil ternyata aku tertidur
setelah pulang dari danau dan
kembali bertemu dengan anak
itu didalam mimpi. Apa tuhan
mengabulkan permohonanku
ya tapi kenapa harus didalam
mimpi sih, ada rasa kecewa
didalam hatiku kenapa aku
tak bisa bertemu kembali dengannya didunia nyata.
Aku bangkit dan memandang
sosokku dicermin besar ini,
aku mengambil sapu tangan
didalam saku celanaku dan
menggenggamnya erat. Dadaku
bergemuruh jantungku berdetak
cepat sebenarnya perasaan apa
ini, aku menyentuh dadaku dan
merasakan detaknya berpacu
cepat. Aku kembali teringat
dengan senyumannya wajah
kecilnya matanya yang sayu
tapi meneduhkan, entahlah
aku merasakn kehangatan
dalam sorotan matanya.
Tatapan seperti seorang anak kecil yang kesepian tapi
senyumannya seolah menghangatkan hati siapa saja
yang melihatnya. Ya tuhan perasaan apa lagi ini aku
kembali memandang sosokku
pada pantulan cermin dan
mencari jawaban akan semua
pertanyaan tentang perasaanku
saat ini, aku menghela nafas
dan menaruh kembali sapu
tangan itu diatas meja. Aku
mengambil handuk yang
tergantung disisi kasur dan
kulangkahkan kakiku masuk
kedalam kamar mandi. Kulepas
semua pakaianku dan kuputar
shower dan keluarlah percikan
air dingin menetes membasahi
seluruh tubuhku. Aku menutup
kedua mataku dan teringat
kembali tentang Evan, sedang
apa dia sekarang? Aku rindu
suaranya, sudahlah besok juga
ketemu disekolah, aku
meneruskan kembali acara
mandiku dan menikmati dinginnya air dingin yang
jatuh dan mengalir dilekukan
kulit seluruh tubuhku.
adalah pokoknya hehe :pp
ok besok ditambah lagi..
Evan House, 18.30 pm.
Evan Pov.
********
Aku turun dari atas motor dan
memberikan helm padanya, Indra menatapku dalam seakan
tak rela berpisah denganku.
"Kenapa liatin aku begitu sih?"
"Kamu gpp sendirian?"
"Ya ga masalahlah, aku kan
cowo tenang aja"
"Bukan gitu, aku antisipasi ja
takutnya kamu kenapa napa"
"Please lah Ndra, kamu jangan
berlebihan begitu"
"Kamu kan masih virgin Van"
"Maksudnya?"
"Kalau ada orang yang lebih
dulu ambil itu sebelum aku
gimana?" ucapnya memelas, aku
memandangnya heran.
"Kamu cuma khawatirin itu ja
begitu?" aku melipatkan kedua
tanganku kedada.
"Ehh, ga jugalah" Indra menggaruk kepala belakangnya.
"Lalu?" tanyaku, aku condongkan
tubuhku lebih dekat padanya.
"Ya, apa ya?" Indra makin salah
tingkah dan memundurkan tubuhnya selangkah dariku. Aku
tengok kanan kiri jalan yang
sepi dan memeluk indra yang
lengah. Indra kaget tapi membalas pelukanku.
"Aku sayang kamu" ucapku lirih.
"Me too, alwaysh" Indra tersenyum dan mengecup pucuk kepalaku. Aku tertawa kecil.
"Udah ah, pulang sanah" aku
melepaskan pelukannya dan menepuk pipinya pelan.
"Ngusir nih?" dia meraih tanganku dan menggenggamnya
erat. Aku menggelengkan kepalaku.
"Lalu?"
"Adikmu kan pulang hari ini toh" indra membulatkan kedua
matanya dan menepuk jidatnya
berulang ulang.
"Aku lupa, ya sudah aku
pulang ya" dia bergegas naik
ke atas motornya dan mengenakan helmnya.
"Ok, hati hati ya" dia tersenyum
padaku dan mulai menjalankan
motornya. Aku menghela nafas
kecil lalu melangkah masuk
kedalam rumah.
pp kalian samaan haha cocok..
Indra House, 19.00 pm.
Indra Pov.
********
Aku melepas helmku dan
mendorong motorku masuk
kedalam garasi, aku melirik
sekilas sebuah mobil sport
hitam yang terparkir dihalaman
rumah, aku masukan motorku
kedalam garasi dan melangkah
mendekati pintu masuk. Ku buka
pintu dan ruangan ini begitu
gelap aku nyalakan lampu
dan dikagetkan oleh suara
seseorang.
"Kakak" lampu menyala menampilkan sosok seorang
lelaki berperawakan mungil, wajah kecil dan sorot mata
yang memandangku sendu.
"Kakak dari mana saja, aku
menunggu dari tadi dirumah
tapi handphone kakak tidak
aktif"
"Kakakmu pasti sibuk" ada
suara orang lain yang menimpali perkataan adikku.
"Dia terlalu sibuk dengan
urusan pribadinya" ucapnya sinis menatapku dengan sorotan
mata yang tajam suara berat
dan terkesan dingin.
"Heh, lo juga disini" dari dulu
aku benci orang ini.
"Tentu saja, gue disuruh paman
datang kesini dan menemani
sekaligus menjaga adik kecil lo"
dia tersenyum sinis, dia bersandar pada pintu kamar perawakannya yang tinggi besar
dan kulitnya putihnya yang
tersembunyi diantara lapisan
baju yang dia pakai saat ini.
"Ayo Ian, kita istirahat saja
kau pasti lelah setelah
perjalanan jauh" ucapnya menyeret adikku masuk kedalam kamar tanpa permisi
kepadaku.
"Sialan" umpatku.
gue update segini dulu ya, ga bisa update panjang soalnya
sinyal disini mulai eror lagi.
Nanti sore gue lanjut ..
udah dimention juga kmren2 tpi ga nongol disini.. Aku yang kecewa bang haha :pp
bertapa ya?? :DD
@pria_apa_adanya: haduh bang
ngomongnya dalem banget.. --a
Silent is gold gitu haha
@darkrealm: ya oloh bang sadis
amat pake sekrop.. Peace --v