It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ko tiba2 aja si kelvin jadi super maho gitu,,,eh,,,maaf
hehe
Kelvin,begitu mudahnya bilang cinta ama alvian ,tp susah banget ngungkapin cinta ama evan.
Judul crita gg cocok ama isi cerita.
ya, maaf deh buat kamu bingung.. ^^
@seventama: makasih udah mau
mampir baca cerita yang ga bagus ini, ah ya maaf kalau
jalan cerita gak cocok sama
judulnya nanti aku perbaiki
lagi lain kali.. ^^
@adilope: iya, makasih sarannya
maaf ya ini cerita pertama soalnya ^^
@seventama: maksud ku makasih kamu udah mau mampir baca cerita ku yang
biasa ini.. :DD
bang @Adam08, kadang suka
bingung di alur ceritanya nih..
Kadang juga mood buat nulis
suka berubah ubah jadi ngaruh
juga buat jalan ceritanya..
********
Kelvin Pov.
Kami berdua hanya mengobrol
kesana kemari, Alvian nampak
antusias sekali mendengarkan
cerita ku.
"Kakak, memang siapa orang
yang kakak sukai itu?"
"Dia sahabat kakak"
"Di sekolahkah atau dirumah?"
"Keduanya" aku tersenyum.
"Ooh.."
"Lalu ada orang yang kau
sukai tidak?" tanyaku.
"Haha, menurut kakak bagaimana?" jawabnya.
"Pasti ada" aku mengedipkan
satu mataku padanya. Dia
hanya tersenyum dan memandang ke arah jendela
ruangan ini.
"Yang aku bingung apa ini
bisa di sebut cinta atau hanya
sebatas sayang karna ikatan"
ucapnya bimbang.
"Sedangkan jika aku memperjuangkan perasaan ku
untuk mendapatkannya, pasti
banyak orang yang akan terluka"
"Maksud mu?" aku menatapnya
bingung.
"Perasaan ku tidak mungkin
di restui oleh ayah" dia menundukkan kepalanya.
"Dan orang yang ku sukai
pun tidak mungkin membalas
perasaan ku"
"Memang siapa orang yang kau
cintai itu?"
"Dia...." Ketika Alvian akan
berbicara ada suara ketukan
pintu yang memotong ucapannya.
Tok Tok Tok.
aku dan Alvian saling memandang, aku mengedikkan
kedua bahu ku entah siapa
yang mengetuk pintu. Aku
bangkit dari duduk ku.
"Alvian, kakak buka pintu dulu
ya sepertinya ada tamu lagi"
aku tersenyum. Alvian hanya
menganggukkan kepalanya.
Aku berjalan menghadap pintu
rumah dan membuka pintu.
Aku mengerinyitkan kening
saat melihat kedua orang
yang saat ini sedang berdiri
di hadapanku.
"Evan? Indra?" aku menatap
keduanya dengan bingung.
"Hai Vin" Evan melambaikan
tangannya dan tersenyum ramah.
"Boleh kami masuk?" ucap
Indra.
"Ah, ya tentu saja" aku
mempersilahkan keduanya masuk ke dalam ruangan yang
sama dengan Alvian disana.
Indra menatap sekeliling rumah
seakan mencari sesuatu.
"Kakak?!" ada suara lain
yang memekik kaget di
belakang kami. Aku menatap
Alvian kaget dia memanggil
Indra apa? Kakak! Apa tidak
salah. Alvian berjalan
mendekat dan menatap Indra
lekat.
"Sedang apa kakak disini?"
Evan menatap Alvian tanpa
berkediap.
"Ini, adik kamu Ndra?" tanya
Evan. Indra mengangguk.
"Ka kalian bersaudara?"
"Ya" ucap mereka berdua
bersamaan. Aku hanya menatap
keduanya dengan ekspresi
bodoh dan kaget. Aku tak
menyangka keduanya ternyata
akh.. Bersaudara. ==")