It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
gimana.. *plokk
Indra masih betah memeluk ku,
aku yang sadar bahwa ini ada di
depan rumahku akhirnya aku
melepaskan pelukan ku tapi
indra tetap saja memelukku erat.
Aku memukul bahunya pelan.
"Ndra lepasin, nanti nyokap
liat gimana"
"Gpp, sekalian aku mau minta
izin sama calin mertua" ucapnya
di selingi tawa, aku mencubit
pinggangnya keras dan voila
akhirnya terlepas juga
pelukannya haha.
"Aww sakit Van, jangan cubit
disanah lah tapi disini" indra
menunjuk selangkangannya.
"Mesum!" aku meninju bahunya.
"Kenapa? Wajar kan, kita kan
pacaran"
"Tapi pacaran juga ga harus
selalu sex juga kan"
"Masih banyak ko cara
berpacaran yang nyaman selain
nafsu"
"Memang bagaimana cara
berpacaran yang nyaman itu?"
"Selalu bersama dan mengisi
setiap hari dengan keceriaan
itu menurut ku"
"Bilang saja kalau kamu
belum siap, jangan berbelit
begitu" ucap indra to the point.
Sebenarnya ucapan indra hampir
benar sih. Hehe
"Terserahlah" aku mengetuk
pintu rumah dan mama yang
membukakan pintu.
"Evan? Kemana ja kamu jam
segini baru pulang"
"Maaf mah tadi cari angin dulu
jadi lama deh"
"Lalu kamu pulang sama siapa?
Kel" sebelum mama meneruskan
bicaranya aku keburu
memotong dengan memperkenalkan indra kepada
mama.
"Ahh mama kenalin ini indra,
temen sekolahnya Evan"
"Indra tanteh" indra tersenyum
dan mencium tangan mama
sopan.
"Nak indra mau pulang ya?"
"Ah iya tante, ini abis anter
evan pulang dulu ke rumah
tadi ketemu dia di jalan"
mama melirik ke arah ku tapi
aku langsung membuang muka
ku ke arah lain.
"Indra menginap saja disini,
kan sudah malam bahaya juga
kalau pulang jam segini"
aku menatap kaget mama yang
menyimpulkan pendapatnya
sendiri tanpa meminta
izin ku terlebih dahulu.
"Tapi tante"
"Udah ayo masuk, sekalian
temani Evan kasian dia selalu
tudur sendiri haha" mama
tertawa tapi aku malah
menunduk malu arrghh mama
aku ini bukan bocah 5 tahun.
"Baiklah tante, aku akan
menginap disini dan menemani
Evan agar tak merasa sendirian"
indra melirik ku dengan tersenyum mesum, ugh aku cuma
bisa diam.
waduh berasa tua banget d panggl 'OM'
Udah lah van d coba dulu
Kata mama, nggak kotor nggak belajar
Jahahahahha
Kamar Evan, 23.00 pm.
Indra meneliti keadaan kamar ku
yang rapi, dia mendekati ranjang
dan duduk disana. Aku membuka
lemari dan mengambil baju
bersih.
"Lo ganti baju Ndra, kan mau
tidur" aku memberikan baju
dan celana pendek padanya.
"Kamu ga punya boxer apa?"
"Ya ini celana boxer Ndra"
indra mengambilnya, dan
mengganti pakaiannya di depan
ku, jujur sebenarnya agak
dag dig dug juga sih waktu
liat badannya indra yang cuma
terbalut cd, jantung ku berdetak
cepat saat indra sengaja
menempelkan tangannya
menjelajah bagian bawahnya
dan mengeluarkan desahan
kecil, aku membuang muka ke
arah lain. Indra berjalan
mendekati ku yang sedang
duduk di tepi ranjang. Aku
menundukkan kepala ku
dan memejamkan mata
ku erat disaat seperti ini aku
malah teringat kelvin. Oya tadi
dia mengirimi ku sms aku belum
memberi kabar padanya bahwa
aku sudah pulang, tapi masih
pantaskah aku menanyai kelvin
setelah aku membuatnya
bersedih, aku meninggalkannya
dan menepis kasar tangan yang
yang selalu bersedia memberi
ku kebahagiaan disaat aku
merasa tak mampu untuk
berdiri seorang diri. Aku
meneteskan air mata ku saat
ini sosok kelvin benar benar
memenuhi isi kepala ku.
Aku menggenggam erat kain
baju yang tepat berada di dada
ku, entah kenapa disini
begitu sakit, sakit sekali rasanya
susah sekali untuk bernafas.
"Evan, van kamu kenapa?"
"arrgh" aku mengerang perih.
Sakit kenapa sakit sekali disini
aku makin erat meremas baju
dimana detak jantung itu
seolah makin cepat. Indra
mengangkat dagu ku dan
kaget saat melihat banyaknya
tetesan air mata di mata ku.
"Van, kamu kenapa?" indra
berusaha menenangkan ku
seperti tadi.
"Kelvin hiks, kelvin" aku
menyebut namanya pelan.
"....." indra mengendurkan
pelukannya setelah mendengar
ku memanggil nama kelvin.
"Kelvin hiks, maafkan aku. Aku
benar benar ga sanggup jauh
dari kamu" tangisan pun
tak terkendali lagi aku
mengeluarkan semua yang ada
di isi hati dan pikiran ku saat
ini pada indra yang ada di
hadapanku.
"Sakit sekali disini kelvin sakit,
aku sangat mencintai mu vin"
aku meronta di dalam pelukan
indra dan aku semakin tak
terkontrol lagi, mama yang
mendengar suara isakan tangis
ku pun segera bergegas masuk
dan melihat keadaan ku.
"Evan, Van kamu kenapa"
"Indra sebenarnya evan kenapa?"
"Lebih baik kita panggil
kelvin saja tante, mungkin
dia bisa menenangkan evan"
"Arrghh" aku terus meronta, dan
terus memanggil nama kelvin.
"Ba baiklah" mama bergegas
pergi keluar dan menelepon
kelvin. Indra menatap ku yang
masih meronta di dalam
pelukannya.
"Maaf, maafkan aku" indra
memeluk ku erat dan berbisik
lirih aku yang mendengar kata
katanya tadi kian lama berhenti
untuk meronta.
"Maafkan aku" aku terdiam dan
memandang kosong. Kelvin
yang ada di pikiran ku saat
ini adalah kelvin.
"Kelvin" ucap ku lirih. Indra
melepaskan pelukannya dan
merebahkan ku ke tempat
tidur dan menyelimuti ku.
Indra Pov.
Setelah evan sudah tenang aku
bergegas keluar dari kamarnya,
dan menuruni anak tangga
rumah ini dengan pikiran yang
berkecamuk dan kacau, evan
tiba tiba menangis dan tak
terkendali terus saja
memanggil nama kelvin, aku
meremas rambut ku dan
mengumpat tidak jelas, dibawah
aku bertemu dengan mamanya
evan.
"Tanteh sudah menelepon
kelvin tadi, dan dia akan
datang sebentar lagi"
"Oh begitu ya tante syukurlah,
tanteh aku mau tidak jadi
menginap aku lebih baik
pulang dan biarkan evan
menenangkan dirinya dulu"
aku mencoba tersenyum walau
ku paksakan.
"Lho? Kok jadi sih, lalu evan
bagaimana?"
"Evan sudah tenang ko tanteh,
kalau begitu aku pulang dulu
tante" aku mencium telapak
tangan mamanya evan.
"Hati hati ya" aku menganggukan
kepala ku dan pergi ke teras
rumah dan mengambil helm ku
dan menghidupakan motor
ku yang terpakir di halaman
rumah ini. Aku memacu motor
ku dengan kecepatan tinggi
dan membelah kesunyian
malam.
buat kelvin.. Hoho *dor
@mahardhyka: ehh salah ya, maaf deh..
Terus panggil apa dong? Hehe
@pria_apa_adanya: ga juga ko
om fotonya kan cuma sepotong
jadi ga tau, masih sedikit juga
updatenya? Aduh aduh.. Haha
@darkrealm: indra marah sama
kamu bang, abis di katain psiko sih hihi *plakk
@Just_PJ: ok..
ga baik loh.. =DD
ga baik loh.. =DD