It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
konsen memasak tidak
mendengar lagi suara berisik
di belakang ku.
Aku menengokkan kepala ku
kesana kemari tetap tidak ada
sosoknya.
Aku menghela nafas kecil, dia
pasti masih merasa perih di
wajahnya karna tadi aku
menepuk wajahnya dengan
tangan yang ku gunakan
untuk mengiris cabe tadi.
Aku menaruh semua bahan
bahan masakan dan mencari
Oshi.
"Oshi..." seru ku memanggil
namanya.
"Oshi..." teriak ku lagi.
Aku seperti menyenggol
sesuatu, saat aku
menundukkan wajah ku
untuk melihat apa yang
ku injak tadi. Aku di kagetkan
dengan suara dengkuran pelan.
Dia tertidur lelap, apakah dia
selelah itu? Aku berjongkok
dan melihatnya yang masih
tertidur.
Tak jauh dari sampingnya ada
beberapa irisan cabe tipis, ah
ternyata dia sedang belajar
mengiris pantas saja sepi.
Aku tersenyum kecil dan
memandang kembali wajah
polosnya yang sedang tertidur.
"Kamu pasti lapar ya, sampai
tertidur begitu" ucapku pelan.
"Tidurlah dulu, nanti aku
bangunkan jika masakan ku
sudah matang" aku mengusap
rambutnya dan tersenyum.
Aku melirik irisan cabe di
sebelahnya dan mengambilnya.
Ku rapihkan semua dan ku
bawa untuk aku masukkan
ke dalam bumbu.
********
Satu jam kemudian...
Wangi aroma masakan yang
sudah matang benar benar
menggugah selera ku untuk
cepat cepat memakannya.
Aku membawa beberapa
masakan dengan nampan
sedang, dan ku taruh di
dekat Oshi yang sedang
tertidur.
"Oshi..." aku menggoyangkan
tubuhnya perlahan.
"Enghh..." erangan kecil keluar
dari bibirnya.
"Bangun, ini sudah matang"
mendengar kata 'matang'
matanya terbuka seketika
dan bangun secepatnya.
Dia memandang lapar masakan
yang ku hidangkan di depannya.
"Wahh... Wanginya enak"
dia melihat lihat tiap
masakan satu persatu.
"Ini udang asam manis madu,
yang itu nasi goreng wortel"
"Kok pakai wortel? Memang
enak ya?" tanyanya.
"Enak ko, aku sengaja
memotong wortelnya agak
banyak. Bukannya kamu suka
wortel?" aku menatapnya.
"Iya..." serunya dengan tawa.
"Ya sudah makan yang banyak
ya" seru ku tersenyum kecil.
"Ok" dia menyuapkan satu
sendok nasi goreng ke dalam
mulutnya.
"Enak...." dia menatap senang
masakan yang ku buat.
"Ayo makan" sendoknya
teracung menghadap ku.
"Di suapin nih?" tanya ku.
"Sekali ja" jailnya.
"Baiklah" aku memakannya.
"Enak kan?" ujarnya semangat.
Aku mengangguk dia tersenyum
dan menyuapi ku kembali.
"Kalau begitu kita makan
sama sama ya " matanya
kian menyipit saat dia
tertawa, aku mengangguk dan
pagi itu kami menghabiskan
waktu dengan makan
bersama dalam senyum.
@semua, @mahardhyka,
@obay, @yuzz
thanks buat komennya dan
makasih udah mau mampir
baca cerita ini ^^
ini lanjutannya..
*pundung ah
@semua: insya allah bang..
3x sehari updatenya nanti..
cup cup yah jgn pundung donk
*korek korek tanah
*masih pundung
pertamanya ke paksa trus ketagihan ma critanya makanya jgn pundung ah mending d lanjut critanya... Yah yah yah
*jgn korek2 tanah ah entar cacingan loh
ketik... ==
*efek galauu
atuh kang.. Ko jadi ikutan haha
#gk apdet2..
"Oshi..."
"......" tak ada jawaban.
"OSHIII!!" teriak ku tepat
di telinganya.
Dia terlonjak kaget dan
memandang ku sayu.
"Apa?" jawabnya setengah
mengantuk.
"Bosan, kan ini hari minggu
masa seharian di kost"
"Lalu?" jawabnya malas.
"Kita pergi yaaa.."
"Enggak" jawabnya tegas.
"Kenapa?" jawabku sedih.
"Males, aku mau seharian ini
full tidur Sya"
"Ehh, ko gitu? Rugi loh Shi
kalau ga jalan di hari minggu
tuh"
"Rugi apa? Justru buat ku
rugi jika tidak di manfaatkan
untuk istirahat" dia menguap
kecil dan berjalan menuju
kasurnya.
"Istirahat apa? Kamu baru
selesai makan tadi" aku
mengembungkan kedua pipi
ku kesal.
"Ya selesai makan harusnya
tidur" dia merebahkan dirinya
di atas kasur.
"Aneh, doyan makan tapi
badan gak gemuk gemuk ya
tetap sama ja begitu kerempeng" ucapku sinis.
"Aku gak kurus kurus amatlah
Sya, kamu ga sadar apa itu
sindiran buat kamu sendiri"
tanyanya, aku menyipitkan
kedua mata ku dan melihat
badan ku sendiri.
Aku hanya diam, memang sih
badan ku lebih kurus di
bandingkan dengannya.
"Aku kurus tapi masih banyak
yang suka lah"
"Oya??" dia menutup wajahnya
dengan sebelah tangan, dan
tangan satunya dia jadikan
bantal.
"Ya"
"Siapa yang menyukai mu?"
tanyanya langsung.
Aku diam tidak bisa membalas
pertanyaannya.
"Siapa?" ulangnya lagi.
"Itu...."
"Hmm?" gumamnya.
"Aku juga ga tau"
"Huh" dia mendengus seolah
tidak suka dengan jawaban
ku.
"Kenapa?" tanya ku.
"Tidak ada, kemari" dia
mengangkat tangan yang tadi
menjadi bantal dan melambaikannya pada ku agar
mendekat padanya.
Aku mendekat ke arahnya dan
duduk di sampingnya.
"Ada apa? Ehhh?!"
BRUGHH, Dia menarik tangan ku
dan menahan kepala ku agar
tetap bersandar pada bahunya.
"Tidur.." ucapnya dengan wajah
yang masih tertutup dengan
tangannya.
"Shi..." ucapku pelan.
"Sudah tidur saja dulu, nanti
sore kita pergi keluar"
serunya dan kembali melanjutkan tidurnya.
"Iya" jawabku pelan, dan
tersenyum senyum sendiri.