It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
¤ PERANG BATHIN ¤
Aku terbangun dalam tidurku yg masih menitikan air mata kesedihan. Begitu ringan rasanya tubuh ini terasa tak bernyawa. Ya Allah,,,ampunilah hamba mu ini, berilah hamba kekuatan agar bisa menghadapi semuanya.
Aku melihat ke arah jam dinding sudah menunjukan pukul 07.00 wib, rupanya aku bangun cukup siang mungkin karena tadi malam tidurku sangat larut,
Setelah mandi dan berpakaian aku keluar dari kamar menuju dapur untuk mencari makanan. Disana ada ibu dan kerabat yg sedang sibuk membuat makanan untuk acara tahlilan nanti.
"Farid,,sarapan dulu nak" suruh ibuku
"Iya mah" jawab ku sambil mengalas makanan
"Ayah mana mah?"
"Ayah lagi keluar dulu katanya ada urusan penting" jawab ibu
Setelah beres makan aku berkeliling rumah, sudah lama rasanya aku meninggalkan rumah ini. Banyak kenangan bersama Sisy disini.
#Kriiiing,,, Kriiiing,,,,(bunyi telepon)
"Iya halo Mirna,,ada apa?" Tanyaku
"Farid,,,bisa ke rumahku sekarang?" Pinta Mirna
"Mmh,,ada apa ya ?"
"Aku punya ide untuk kamu, pokoknya biar kamu gak penasaran datang sekarang ya"
"Hmm baiklah kalo begitu, tunggu ya" jawabku
Akupun bergegas pergi ke rumahnya Mirna , dan sesampainya disana Mirna langsung membawaku kehalaman belakang rumahnya.
"Ok langsung saja, tadi maksud kata-katamu apa Mir,,?" Tanyaku
"Langsung aja nih ?"
"Iyalah,,"
"Tapi sebelumnya, aku mau tanya sesuatu padamu Farid. Apakah kamu akan balas dendam atas kematian Sisy?" Tanya Mirna menyelidik
"Iya,,aku akan membunuh Rio,," jawabku sambil mendekatkan wajahku ke Mirna tanda serius.
"Hahaha,,,lucu kamu Farid"
"Apa maksudmu Mirna ! Aku serius"
"Kamu pikir dengan membunuh si brengsek Rio, keadaan akan membaik?" Jawab Mirna sambil mengelus pipiku
"Maksud kamu ?"
"Kau tau mungkin setelah membunuh Rio, polisi akan membawa mu ke penjara. Dan kedua orang tua mu pasti sangat sedih kehilangan anaknya lagi." Jawabnya miris
Mendengar kata-kata Mirna aku terhenti sejenak, Memang ada benarnya perkataan dia itu.
"Lalu apa yg harus aku lakukan untuk membalas dendam pada Rio ?" Tanyaku sambil mengeluh
"Kau tau Farid,,kematian Sisy karena CINTA. Dia dikhianati oleh CINTA. Dan kau pun harus membalasnya dengan CINTA pula" jawabnya lirih
"Apa. ,,????"
"Ya,,kamu harus membuat Rio mencintai mu. Farid"
"Kau sudah gila Mirna ?" Tanyaku
"Aku gila tapi masih bisa membatasi kesabaranku tidak seperti kamu yg ingin membunuh" jawabnya ketus
"Tapi kan aku cowok normal, bagaimana supaya Rio bisa mencintaiku?"
"Berusahalah,,tidak ada yg tidak mungkin di dunia ini. Ok,, cuma itu saja yg ingin aku sampaikan, silakan kamu pikirkan dan aku mau sendirian dulu" kata Mirna sambil terdiam
"Baiklah aku pamit dulu,,terimakasih untuk semuanya"
Akupun keluar dari rumah Mirna dan pergi menuju rumahku. Dijalan aku berhenti melihat Masjid Agung Alun-alun Bandung dan masuk kedalam masjid itu.
Begitu sejuk terasa setelah masuk, aku turun kebawah mengambil air wudhu. Wah airnya seperti air es dingin sekali dan segar. Setelah selesai aku kembali ke atas dan melakukan sholat Dzuhur.
Di sela-sela doaku aku meminta agar diberikan jalan untuk melakukan sesuatu yg benar. Hanya kepada Allah aku mengadu.
*Ya Allah, apakah benar hamba harus membalas kan dendam kematian kakak hamba Sisy ? Apakah benar hamba harus menjadi pria gay untuk memikat Rio?
Ampunilah hamba ya Allah berilah petunjuk kepada hamba, amin*
¤ PERANG BATHIN ¤
Aku terbangun dalam tidurku yg masih menitikan air mata kesedihan. Begitu ringan rasanya tubuh ini terasa tak bernyawa. Ya Allah,,,ampunilah hamba mu ini, berilah hamba kekuatan agar bisa menghadapi semuanya.
Aku melihat ke arah jam dinding sudah menunjukan pukul 07.00 wib, rupanya aku bangun cukup siang mungkin karena tadi malam tidurku sangat larut,
Setelah mandi dan berpakaian aku keluar dari kamar menuju dapur untuk mencari makanan. Disana ada ibu dan kerabat yg sedang sibuk membuat makanan untuk acara tahlilan nanti.
"Farid,,sarapan dulu nak" suruh ibuku
"Iya mah" jawab ku sambil mengalas makanan
"Ayah mana mah?"
"Ayah lagi keluar dulu katanya ada urusan penting" jawab ibu
Setelah beres makan aku berkeliling rumah, sudah lama rasanya aku meninggalkan rumah ini. Banyak kenangan bersama Sisy disini.
#Kriiiing,,, Kriiiing,,,,(bunyi telepon)
"Iya halo Mirna,,ada apa?" Tanyaku
"Farid,,,bisa ke rumahku sekarang?" Pinta Mirna
"Mmh,,ada apa ya ?"
"Aku punya ide untuk kamu, pokoknya biar kamu gak penasaran datang sekarang ya"
"Hmm baiklah kalo begitu, tunggu ya" jawabku
Akupun bergegas pergi ke rumahnya Mirna , dan sesampainya disana Mirna langsung membawaku kehalaman belakang rumahnya.
"Ok langsung saja, tadi maksud kata-katamu apa Mir,,?" Tanyaku
"Langsung aja nih ?"
"Iyalah,,"
"Tapi sebelumnya, aku mau tanya sesuatu padamu Farid. Apakah kamu akan balas dendam atas kematian Sisy?" Tanya Mirna menyelidik
"Iya,,aku akan membunuh Rio,," jawabku sambil mendekatkan wajahku ke Mirna tanda serius.
"Hahaha,,,lucu kamu Farid"
"Apa maksudmu Mirna ! Aku serius"
"Kamu pikir dengan membunuh si brengsek Rio, keadaan akan membaik?" Jawab Mirna sambil mengelus pipiku
"Maksud kamu ?"
"Kau tau mungkin setelah membunuh Rio, polisi akan membawa mu ke penjara. Dan kedua orang tua mu pasti sangat sedih kehilangan anaknya lagi." Jawabnya miris
Mendengar kata-kata Mirna aku terhenti sejenak, Memang ada benarnya perkataan dia itu.
"Lalu apa yg harus aku lakukan untuk membalas dendam pada Rio ?" Tanyaku sambil mengeluh
"Kau tau Farid,,kematian Sisy karena CINTA. Dia dikhianati oleh CINTA. Dan kau pun harus membalasnya dengan CINTA pula" jawabnya lirih
"Apa. ,,????"
"Ya,,kamu harus membuat Rio mencintai mu. Farid"
"Kau sudah gila Mirna ?" Tanyaku
"Aku gila tapi masih bisa membatasi kesabaranku tidak seperti kamu yg ingin membunuh" jawabnya ketus
"Tapi kan aku cowok normal, bagaimana supaya Rio bisa mencintaiku?"
"Berusahalah,,tidak ada yg tidak mungkin di dunia ini. Ok,, cuma itu saja yg ingin aku sampaikan, silakan kamu pikirkan dan aku mau sendirian dulu" kata Mirna sambil terdiam
"Baiklah aku pamit dulu,,terimakasih untuk semuanya"
Akupun keluar dari rumah Mirna dan pergi menuju rumahku. Dijalan aku berhenti melihat Masjid Agung Alun-alun Bandung dan masuk kedalam masjid itu.
Begitu sejuk terasa setelah masuk, aku turun kebawah mengambil air wudhu. Wah airnya seperti air es dingin sekali dan segar. Setelah selesai aku kembali ke atas dan melakukan sholat Dzuhur.
Di sela-sela doaku aku meminta agar diberikan jalan untuk melakukan sesuatu yg benar. Hanya kepada Allah aku mengadu.
*Ya Allah, apakah benar hamba harus membalas kan dendam kematian kakak hamba Sisy ? Apakah benar hamba harus menjadi pria gay untuk memikat Rio?
Ampunilah hamba ya Allah berilah petunjuk kepada hamba, amin*
Setelah aku memikirkan soal rencanaku dengan matang, akhirnya aku memutuskan untuk mengetahui tentang kaum gay. Aku searching di google tentang kehidupan gay. Disanalah aku mendapatkan informasi yg sangat berharga sebagai bekalku nanti untuk menjerumuskan Rio.
Yang aku ketahui kaum gay itu adalah penyuka sesama jenis antara kaum pria dengan kaum pria lainnya. Namun tetap ada yg menjadi posisi pria dan wanita dalam kehidupan bercintanya. Yakni Top adalah posisi untuk menjadi seorang pria dan Bot adalah untuk posisi menjadi seorang wanita. Wah-wah repot juga ya, seandainya nanti dengan Rio aku akan di posisi apa ya,,? Membayangkannya saja sudah mengerikan.
Ok,,setelah cukup searching, kini aku mulai mencoba chat dengan kaum gay. Aku coba buka forum gay di Bandung, dan ternyata setelah aku melihat profil dan fotonya banyak yg membuat status yg aneh-aneh menurutku. Ada yg minta ML lah, minta di seponglah, dan banyak postingan mesum lainnya. Gila segitu parahnya kah kaum gay di Bandung ?
Bahkan aku selidiki ada yg masih brondong dan bapak-bapak.
Aku mencoba klik salah satunya, dan mencoba chat dengan seorang brondong.
Chat ; * halo (tulisku)
* halo juga, stay dimana, usia berapa ? T/b ? (jawabnya)
* bandung, 23 T (jawabku asal aja)
* sini donk main ke kosan aku (jawabnya)
* mau ngapain ? (Aku)
* ml sama aku, aku lg pengen di fuck nih (jawabnya)
Waw,,gila tuh anak,,aku langsung menutup chat ku dengannya karena takut. Rupanya untuk membalas dendam kepada Rio membutuhkan pengorbanan yg sangat besar. Ya Allah permudahlah jalan hamba mu ini sambil menghela nafas.
Rupanya malam sudah sedikit larut, sebelum tidur aku ingin melihat keadaan ibu di kamar. Aku langsung membuka kamar ibu dan ku lihat beliau sedang berdzikir. Aku menghampirinya dan duduk tepat dibelakang ibu, namun sepertinya ibu mengetahui kedatanganku.
"Farid, ada apa tumben belum tidur" katanya sambil mengusap air mata.
"Mah,,kenapa menangis?" Tanyaku
"Tidak. Kata siapa mamah nangis? Ini cuma keringat rid,," sambil memaksakan tersenyum
"Mamah jangan bohong, Farid tau itu air mata mah,,"
Kemudian Ibu terdiam sejenak dan duduk disampingku.
"Ini bukan air mata biasa Farid,,,ini adalah air mata doa yg selalu mendoakan Sisy dimana pun dia berada" jawab ibu ku tegar.
Aku hanya terdiam sedih, melihat ibu menahan tangisannya.
"Air mata mamah sangat berharga, Sisy pantas mendapatkannya, kita akan selalu mendoakannya mah"
Lalu akupun mengusap air matanya dan memeluk ibuku dengan erat.
"Farid pamit tidur dulu ya mah,," sambil berlalu
Sebenarnya aku cepat-cepat pamit karena aku tidak tahan ingin menangis. Namun aku tidak mau ibu mengetahui kesedihanku, karena aku adalah anak laki-laki pemberani dihadapan orang tuaku.
Sambil sesegukan aku menangis melihat foto Sisy.
Tenang saja Sisy, aku akan membalas Rio sambil merobek foto Rio.
Semangat kaka,,,
Udah nggak sabar nunggu detik2 ketemu ama rio.