It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
#andaikanadafotonya,,
#PLAAKK
=Say, kamu hari ini ga usah jemput aku aja, aku berangkat sama Thalia aja.=
=Oke, hati hati ya.=
Aku meletakkan telepon genggamku setelah membalas sms dari Tata, cewek yang sudah hampir sebulan jadi pacarku, aku segera berlari memasuki mobilku, karena saat ini jam sudah menunjukkan pukul 7, dan artinya aku harus bisa mencapai sekolah dalam setengah jam.
Cih, sial, gara gara tadi malam mamaku malah nonton bola di kamarku, jadinya aku ga bisa tidur deh. lagipula, orangtua macam apa yang bisa bisanya nonton bola dan teriak teriak di kamar anaknya jam 3 pagi, padahal jelas jelas aku besok harus bangun jam 6 pagi untuk ke sekolah.
Ck, aku harus mulai berpikir untuk kos kayak Yujii dan Gege nih.
Tapi, mana mungkin aku bisa kayak mereka, jangankan untuk meminta, bahkan untuk memikirkannya pun sudah ga mungkin buat aku.
Gege mungkin bisa, karena dia memang anak dari luar kota, seperti halnya Benny dan beberapa anak anak gank ku, yang kadang membuatku berpikir menyarankan nama "The RantauZ" sebagai pengganti nama The Triumph.
Sedangkan Yujii?
Aku tidak tahu tentang asal usulnya sama sekali
Tapi dia tidak terlihat seperti anak rantau sama sekali
Nanti kapan kapan akan kutanya.
Aku mengemudikan mobilku dengan ugal ugalan, berusaha secepat mungkin membawaku ke sekolah tepat waktu, tapi memang untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.
Kalo kata guru Bahasa Indonesia ku
Aku ternyata baru sampai di sekolah tepat pada saat lonceng sekolahku berbunyi.
"SIAL! Mobil buduk! Gara gara kamu nih! Gara gara mama juga! Pokoknya gamau tau mama mesti tanggung jawab! Gamau tauuuu!!!"
aku berteriak di tempat parkir membuat beberapa siswa lain yang sedang berlari mengejar waktu ternganga karena kerasnya suaraku,
Biarlah, toh aku perlu menyalurkan kekesalanku, dan apa perduliku ama mereka
Mau ngajak berantem?
Ayo sini kulayanin selagi aku kesal!
Aku menarik nafas panjang, kemudian berjalan, mendatangi sosok lelaki gempal bertubuh putih yang tersenyum senang melihat keterlambatanku.
Pak Dar, guru paling menyebalkan dan sangat dibenci di kalangan murid murid nakal,
Ya, aku sih ga nakal nakal banget, tapi boleh kan kalo sebal sama dia.
Aku ga mengelak! Jangan tuduh aku!
Dengan segera aku menghadap ke depannya, membuat senyumannya bertambah lebar.
"Halo anak nakal..."
ujarnya dengan senyuman melebar yang menjijikan membuatku semakin ingin membantingnya.
"Markus pak, Markus Bastian Chandra...."
Pak Dar tersenyum senang kemudian menuliskan namaku di dalam buku jurnal panjangnya.
ia menutup bukunya kemudian menatap ke arahku, memberikan kesan menjijikannya semakin mengerikan.
"Kamu terlambat, dan menurut peraturan kamu harus dihukum, kamu tahu kan? Jadi kamu... Mustahil....."
Pak Dar menatap dengan kaget ke arah belakangku.
Aku membalik tubuhku, menatap apa yang membuatnya terkejut.
Yujii
Dia datang dengan langkah terseok, sambil meremas kepalanya dengan tangan kiri, perlahan mendatangi kami, mendekat selangkah demi selangkah.
"Kamu terlambat Yohan?"
Pak Dar menatap dengan tidak percaya, sementara Yujii mengangguk lemas, wajahnya tampak putih pucat dan ia menatap ke arahku dengan pandangan lemah.
"Ya, Pak, Yohanes Yobel Prasetya, mohon dicatat..."
ujarnya pasrah sambil memegangi dadanya, dan menyandarkan tubuhnya ke dinding.
Yohanes?
Namanya bukan Yujii?
Kenapa dia bisa dipanggil Yujii?
aku harus bertanya kapan kapan!
"Tapi, kamu belum pernah terlambat, Yohan, kamu sakit? Mukamu pucat?"
Yujii hanya tersenyum lemah.
"Saya agak kurang enak badan pak, tadi kesiangan bangun, maaf..."
Dia lagi lagi tersenyum pasrah, dan memejamkan matanya.
"Aduh, kalo kamu sakit kamu lebih baik istirahat aja, di UKS ya? Bapak antar? Kasian kamu...!"
HEI!
Dasar beruang cabul!
Bisa bisanya dia bersikap begitu lembut pada Yujii dan bersikap begitu semena mena padaku dalam waktu bersamaan?!
Manusia bermuka dua!
Tapi benar juga, Yujii keliatannya benar benar kepayahan mengangkat tubuhnya sendiri. Apa dia sakit?
"Nggak Pak, terimakasih, saya bisa jalankan hukumannya kok, apa yang mesti saya lakukan...?"
Yujii terbatuk batuk, membuat Pak Dar tampak salah tingkah, Ia menggaruk kepalanya dengan bingung.
"Aduh, kamu lagi sakit gitu, mau dihukum? Kamu sapu daerah depan aula aja ya, Hei, kamu! Majus! Temani dia!"
"saya Makus pak!"
"Ah, cuma beda sedikit! Kamu temani dia, nanti kalau dia kenapa kenapa....."
aku mendengus sebal, tapi mau gimana lagi, mau ga mau aku mesti nurut, kalo ga bisa bisa aku dilaporkan ke Bu Maria, dan itu berarti aku harus siap digerek naik ke atas tiang bendera hanya dengan Boxer.
Argh!
"Ayo, Yujii, kita pergi...."
"Namanya Yohan!"
"Cerewet! Dasar Beruang Albino!"
"Kamu bilang apa?"
"Ya Pak..."
"Oh, ya, Bagus!"
Ck, Dasar gajah putih thailand! Telinganya punya filter penyaring makian ternyata.
Aku mengamit tangan Yujii
Dingin...?
dingin banget!
"hei, Yujii, kamu yakin ga kenapa kenapa?"
Yujii mengangguk lemas, aku akhirnya berjalan bersampingan dengannya, untuk mencegah sesuatu terjadi.
Aku terus memperhatikan Yujii
Dia tampak terseok, dan wajah manisnya tampak sangat pucat.
Ia daritadi terus meremas rambut kecokelatannya, dan mata hitam legamnya taaampak begitu sayu.
Apa karena dia kemarin cebur kolam ya?
ASTAGA!
BENER JUGA!
Dia kemarin cebur kolam! Berarti dia sakit gara gara aku?!
Aku menggigit bibirku, merasa bersalah padanya.
Tapi masa aku harus minta maaf sih?
kan dia yang ceburin dirinya ke kolam
Lain kali aku mesti mikir panjang buat ngomong sesuatu ke anak ini!
Aku berjalan mendahuluinya saat kami mendekati depan aula, dan segera berjongkok mengambil sapu ijuk yang diletakkan di bawah tumpukan kursi.
"Yujii, ini sapumu, atau kamu mau sapu yang ini? Agak pendekan buat badan kecilmu, atau yang ini sekalian?"
Aku menyerahkan sapu ke belakang, tapi Yujii tak juga menjawab pertanyaanku.
"hei Yujii...!"
aku membalik tubuhku, bersiap untuk mengomel.
O.o
Dasar anak aneh!
"Yujii!"
aku menatap heran padanya,
Anak ini memang aneh, tadi disuruh ke UKS ga mau...
Sekarang malah tiduran di tengah lapangan.
Makanya tadi ga usah basa basi deh.
Aku mendekati Yujii yang terbaring di tengah lapangan, menyenggol tubuhnya dengan sepatuku.
"Hem, Yujii, kamu jangan tiduran disini!"
Kok ga gerak ya....
AH!
DIA PINGSAN!
DASAAR MARCO BODOH!
Dia pingsan dan barusan aku tendang dia!
Aku menusuk nusuk pinggangnya dengan tanganku
"Yujii, Yujii, kamu pingsan beneran...?"
Dia ga ketawa
ASTAGA!
DIA PINGSAN BENERAN!
dan dia dingin!
mesti gimana nih?
aku mencoba mengangkatnya dengan kedua tanganku
Ringan?
Dengan kedua tanganku aku menggendong tubuhnya ala pengantin baru, dan segera berlari ke UKS
"Bu! Ada yang pingsan!"
Aku berteriak sejadi jadinya, membuat suster penjaga UKS itu melompat dan menyemburkan teh hangat yang sedang diminumnya
"Pingsan! Gue Pingsan! Gue Pingsan!"
wanita itu berkali kali menepuk dadanya, dan mengulangi kata yang sama.
1 menit
"Pingsan! Pingsan! Pingsan!"
2 menit
"Pingsan..... Pingsan....."
3 menit
"Pingsan........heuh...."
"Udah bu....?"
Tanyaku sambil gemetar menahan beban berat di tanganku
"Aduh, jangan ngagetin saya dong, jadi latah kan!"
Wanita itu menyenggol sebuah nampan besi, membuat suara keras karena berbagai peralatan di dalamnya berguling ke mana mana.
BRANG TRANG PRANG TRENGTENG PRAANG!
"JATOH! YA JATOH! JATOH JATOH!"
aku menghela nafasku.
It's gonna be a long day...
10 menit kemudian
"Jatohh.........."
"Sudah bu?"
Latah yang kali ini lebih panjang ya, berarti keras tidaknya kejutan berpengaruh pada panjangnya latah ya? Aku kok baru tahu.
wanita itu mengangguk, kemudian berjalan mendekatiku dari TKP latahnya
"Kenapa ini? Kok pingsan...?"
Memang ini cewek satu kelainan deh, gimana bisa dia jadi perawat! Apa jadinya kalo dia latah pas lagi nyuntik orang.
Yang ada malah ditusuk tusuk pasiennya, atau mungkin malah darahnya disedot dan disemprotin berkali kali ya?
Membayangkannya aja udah membuatku bergidig.
"Ini tadi pingsan di tengah lapangan bu, badannya dingin banget."
"waduh, pasti ini pingsan ya? Aduh badannya kok dingin begini! Ayo dibawa masuk!"
Aku melengos sebal.
Emangnya perkataanku tadi ga digubris ya?
Dasar emak emak sial! Selain latah dia juga autis!
Kok dia bisa jadi perawat sih?!
"Nih, kamu kasih perutnya penghangat ini, nanti kalau udah sadar, kita kasih obat dia, kamu temani dia dulu ya...."
wanita itu memberikan sebuah kantong karet hangat padaku, dan segera aku meletakkannya di perut Yujii.
Perawat itu segera tersenyum puas dan melenggang pergi.
Aku menatap wajah manis yang tertidur di hadapanku, dia tampak menggigil.
Duh, apa penghangatnya ga efektif ya?
Sebuah selimut di lemari menarik perhatianku.
Aku segera mengambilnya, menutupkannya ke atas tubuhnya, dan mengamati perubahaan yang terjadi
Tak ada perubahan
Aku menggigit bibirku dengan panik
Kok dia malah tambah menggigil sih
Kuraba dahinya, dan lehernya.
Dingin sedingin tembok habis hujan(Kok aku pakai perumpamaan ini ya)
Aduh, kenapa ini
Kalau dia kenapa kenapa aku harus tanggung jawab!
Dan sekarang aku juga harus bisa membuatnya sehat!
aku cowok bertanggung jawab!
Aku segera berlari ke depan UKS, menemui perawat yang mendengkur dengan keras di atas meja kerjanya
Hebat juga, baru 10 meenit berlalu dan dia sudah bisa mendengkur sekeras ini?
ckckck
"Hoi! Bangun! Itu Yujii tambah menggigil!"
Wanita itu tersentak
Dan kembali latah
"Gue bangun gue bangun iya bangun, Groookk...."
dan kembali mendengkur
Perawat Gila!
aku kembali masuk, menemui Yujii meringkuk dan menggigil.
Hei!
orang pingsan itu bisa meringkuk!
aku memegang tangannya yang terasa begitu dingin di telapak tanganku.
Aduh, apa kurang ya kalau perutnya doang yang diangetin?
aduh....
Aku melangkah bolak balik, menggigit bibirku dan meremas daguku.
Hmm, ruangan juga udah panas, mesti diapakan nih...
aku memegang dahiku
Hangat.
Oh, ya, aku sih hangat ya!
bener juga!
aku bisa tidur disampingnya peluk dia!
Aku segera melepas sepatuku, dan naik ke kasurnya.
"Ah, anak merepotkan! Sumpah, kamu menyebalkan!"
Umpatku dengan sebal.
Ahh, aku benar benar bingung sekarang!
aku meletakkan kedua kakiku di bawa kakinya, dan kedua tangannya di dadaku, kemudian mendekapnya perlahan.
Hmm, dingin...
Tubuhnya terasa begitu dingin, semoga aja ga kenapa kenapa, kalau ga bisa bahaya!
aku merapatkan tubuhku, dan aroma Vanilla mendadak menyelinap ke rongga hidungku,
Ahh, bener juga kata Gege!
Bau vanilla, enak...
aku mendekatkan tubuhku memeluknya semakin rapat, dan perlahan tubuhnya berhenti menggigil.
Kuhela nafasku dengan lega.
Aku ga perlu kena masalah deh kalo gini!
Ahh, rasanya cape juga kalau harus merawat orang ya....
Aku cape....
....................................
***
PLAKK!
"aw!"
Tamparan yang cukup keras mendarat di wajahku, aku membuka mataku, dan Yujii dengan wajah memerah dan panik menatapku.
"M.. Marco! Apa apaan ini! Lepasin aku!!"
Yujii dengan panik segera mencoba mendorongku, tapi tubuh lemasnya kali ini tidak mampu melawan kekuatanku.
"Hei hei! Sudah ditolong juga! jangan ribut! Udah diam aja, ini biar kamu ga kedinginan, tadi kamu menggigil! Makanya aku peluk! BERENTI NAMPAR AKU SEKARANG!"
teriakku, menghentikan laju tangannya yang baru akan mengayun lagi ke pipiku.
Andaikan dia sehat aku pasti sudah tak sadarkan diri karena pukulannya seperti saat aku dihajarnya pertama kali
"I.. Iya tapi aku udah ga kenapa kenapa! Lepasin aku!"
aku menggeleng
"Rewel amat sih! Tuh kamu menggigil! Udah! jangan banyak cing cong deh! Diam aja!!"
Yujii terkesikap, kemudian kembali meronta
Aku menghela nafas, tapi kemudian mendapatkan ide.
"Yujii! Aku perintahkan kamu diam!"
ujarku tegas, membuatnya segera mematung pasrah di dalam pelukanku.
Nah, begitu kan enak!
Dasar anak sok, sakit aja belagak!
"M.... Maaf Marco!"
"Udahlah, kamu lagi sakit diam aja, lagipula kalau kamu kenapa kenapa aku jugga yang pusing, kamu sakit karena kemarin cebur ke kolam kan?! Makanya lain kali jangan aneh aneh!"
Wajahnya tampak memerah, Yujii mengangguk lemas, kemudian membenamkan tangan dan wajahnya di dadaku.
"Marco, thanks ya...."
"Yo'a, kita kan temen...."
Yujii mengangguk, kemudian tersenyum padaku, menampilkan lesungan pipit di kedua wajahnya
"Makanya kamu makan yang banyak biar ga gampang sakit! Jangan makan mie terus...."
"Iya, maaf..."
Yujii melesakkan tubuhnya ke dadaku, membuat bulu kudukku meremang karena dingin tubuhnya.
"Marco...."
"Apa?"
"Thanks ya, Teman...."
ujar Yujii dengan manisnya, membuatku tersipu malu.
Aku menggeleng sebentar, menghilangkan detakan aneh di dadaku.
"Okay...."
"Zzz.... Zzz..... Zzz....."
"Yujii...?"
Hanya dengkuran kecil yang menjawab panggilanku, tampaknya dia kembali tertidur.
Anak ini benar benar manis...!
Andaikan kelakuannya semanis wajahnya.
Andaikan dia cewek, aku pasti tertarik.
Aku membelai wajah polosnya, aku merasakan wajahku memanas.
Apa apaan ini!
aku segera menarik tanganku, dan kembali memeluknya untuk menghangatkannya karena ia kembali menggigil.
". . . You didn't say a word to me. . .
. . . . . .but Love was in the air. . ."
애월랑
사랑이 오네요
설레임 태우고
살랑살랑 여울져
가라고도 못해요.
이별이 오네요.
그리움 태우고
할랑할랑 베이면
아주 가라고 해요.
눈물을 태워 가슴에 묻어둔 세월
사랑이 너무 많아 세월이 모자라
사랑 따라가 그대 먼 걸음 말아요 내겐
한 걸음만 가까이 오세요..
그 사랑 가네요.
서글퍼 웃네요.
그 모습 담아두고
그댈 가라고 해요.
눈물을 태워 가슴에 묻어둔 세월
사랑이 너무 많아 세월이 모자라
사랑 따라가 그대 먼 걸음 말아요 내겐
한 걸음만 가까이 오세요..
눈물을 태워 가슴에 묻어둔 세월
사랑이 너무 많아 세월이 모자라
사랑 따라가 그대 먼 걸음 말아요 내겐
한 걸음만 가까이 오세요..
사랑이 또 오네요.
가까이 다가와요.
사랑이 오네요
@ularuskasurius @obay @4ndh0 @congcong @nero_dante1 @beepe @boyzfath
apdett
ughh... bikin ngakak dan meleleh.. ">
Hmmm.....
@obay thanks! udah comment!
kalo mau yujii silakan brantem sama @nero_dante1
Kalo @yuzz udah kapling si kenny wkwkwkwk
@el_crush ahahahaha thanks! dah like
@just_pj #pasangsenyuman
@rarasipau kalo aku yg datang gmn
#majuperlahan
@4ndh0 iya ditunggu aja apdet nextnya.
>.<
@beepe iya nanti aku post ama marco skalian bionya
@masdabudd kok kosong...
=_=
nanti ikuti terus yaa