It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
keep reading yaa
@masdabudd T T
soalnya kompiku sering ngadat inetny
takut udah mensyen malah apdetnya ga bisa di post
#pernahkejadian
jadii
maaf yaa
>_<
btw thanks udh bacaa
enak nya jadi marco bisa perintah2...
klo aku pasti udah perintah yang macam2 hwheh... 3:)
aku belum baca ko' )
aku selalu setia membaca semua karyamu...smangat nulisnya ya
Lanjooot...
eh, punyanya @silverrain toh... baca dulu deh.
Makasih @yuzz dan @silverrain mentionnya
mantaaaaaappppppp
@ularuskasurius @obay @4ndh0 @congcong @nero_dante1 @beepe @boyzfath
apdett
"Woi! Gege, kenapa kamu?"
Gege menatapku dengan matanya yang setengah bengkak, dan noda membiru di wajahnya.
"Biasa...."
"Lagi lagi...?"
Gege mengangguk dan membuang nafasnya dengan berat
"Hufh, cewek satu itu memang benar benar galak...."
"Cowok maksudmu?"
"Aku yakin dia cewek!''
Aku melengos mendengar jawabannya
Cowok satu ini benar benar keras kepala, sudah jelas jelas dengan mata kepalanya sendiri dia lihat Yujii dengan pakaian cowok, kenapa dia bisa terus terusan berkeras Yujii itu cewek sih, padahal sudah bolak balik bogem utuh Yujii bersarang di berbagai lokasi di wajahnya, tapi tampaaknya itu tidak menyurutkan niatnya sama sekali untuk mencari beberapa memar baru dari Yujii.
"Memangnya tadi pagi kenapa lagi kamu sampai dihajar dia?"
"Mana aku tau kalau. tadi pagi ternyata air kos kosan mati, dan aku menghabiskan semua persediaan airnya."
"ah, ya, terus apa yang dilakukan Yujii padamu?"
"Dia cuma tersenyum, dan berjalan ke arahku, dan tiba tiba aku sudah tersadar di kamarku...."
Benny dan Tulus yang sedaritadi cuma mencuri dengar ikut menelan ludah dengan pahit bersamaan denganku.
Ya, mereka yang sudah pernah merasakannya pasti mengerti bagaimana rasanya kalau Yujii marah.
Sebenarnya anak itu benar benar manis, dan kalem.
Postur tubuhnya juga kurus, tak berisi sama sekali, tapi entah kenapa dia menyimpan kekuatan yang luarbiasa di dalam tubuhnya.
mungkin Yujii adalah model ideal untuk pepatah "Otot Kawat Tulang Besi" yang sebenar benarnya.
"Ah, oh, ya, jadi hari ini dia ga mandi sama sekali....?"
Gege mengangguk.
"Dia ga mandi kayaknya, cuma sikat gigi dan menuang habis isi galon minumanku ke wastafel untuk cuci muka...."
Terangnya dengan wajah benar benar menderita.
Aku bisa memahami apa yang terjadi padanya tadi pagi.
Siapapun yang melawan Yujii, pasti mendapatkan balasan yang mengerikan, dan itulah yang membuat rankingnya melejit di antara seluruh anggota gank, dalam sekejap menjadikannya orang terkuat di gank kami,.
Aku tidak akan heran kalau suaatu saat Yujii tiba tiba membunuh Benny karena menginginkan posisi ketua.
"Hei, Ge, ngomong ngomong dimana si Yujii? Aku mau kasih pengumuman nihh."
Cetus Benny sambil celingak celinguk.
Benar juga, daritadi aku ga ngeliat Yujii sama sekali.
Apa jangan jangan dia tiduran, maksudku pingsan di lapangan lagi ya?
"oh, iya, Marco, kemarin kamu kemana? Seharian kamu ga ada dikelas..."
Ujar Benny, dan Gege segera menoleh padaku.
"Yujii juga ga ada! Kalian berdua mendadak menghilang seharian. Kemana kalian?"
Gege memicingkan matanya menatapku curiga, membuatku ingin sekali mencolok matanya kemudian menceburkannya ke dalam akuarium ikan di depan kelas.
"Yujii kemarin sakit, aku kebetulan ada di dekatnya waktu dia pingsan, jadi aku temani dia di UKS, emang kenapa? iri kalian? Ck, Aku ngabisin waktu berhargaku di sekolah cuma buat menghangatkan dia seharian...."
"Menghangatkan...????"
Mereka semua segera memicingkan matanya dan melongok ke arahku.
"Iya, aku peluk dia, soalnya badannya dingin banget....."
cetusku lagi tanpa berpikir.
"Memelukk...?"
Mereka semua menatapku dengan nafsu membunuh, bibir mereka tampak maju ke depan, dan dengan mata berkilat menatap ke arahku.
Apa sih yang salah dengan meluk teman cowok di UKS?
Memangnya di peraturan gank ada ya larangannya?
lupakan,
Aku lupa gank ini ga ada peraturan, karena ini hobby club, bukan gank, jadi apapun boleh terjadi.
"Kamu peluk Yujii....?"
"Iya, aku peluk dia, kenapa?"
"KAMU PELUK YUJII KITAA?!"
aku melongo melihat mereka semua yang membentakku dengan kencang.
Astaga!
apa aku ketinggalan sesuatu?
Yujii kita?
jadi sekarang The Triumph sudah berubah jadi The YujiierZ? Atau malah Yujiimania?
Berarti aku sudah ga bisa mengajukan nama The RantauZ sebagai alternatif dong?!
"MARCO! KAMU SUDAH MELAKUKAN HAL YANG TERLARANG!!!!"
Gege dengan semangat berapi api meenggertakkan giginya dan mengatupkan genggamannya. Ia menginjak meja dengan gaya patriot, sampai sampai aku berpikir sebentar lagi bakal ada angin kencang menerpa rambutnya sampai berkibar
"Memangnya apa yang salah dengan memeluk Yujii?"
Tanyaku polos, membuat mereka semua meraung.
"AARRRGGGHH! Tutup mulutmu!"
"Loh, aku cuma memeluknya, karena dia sakit, ga masalah kan?! Memangnya kenapa Hah?!"
"aaarrrggghh!!! Cukup! Aku bakal sobek mulutmu!"
WOW WOW WOW!
kenapa laagi ini!
Mereka semua meraung marah, dan menerjang ke arahku.
"STOPP!"
beberapa dari mereka sudah menjeweri bibirku secara berjamaah, sementara yang lainnya mengeluarkan gergaji kayu.
Tunggu.
Gergaji Kayu?!
Ah, sudahlah, masa bodoh.
Benny berteriak lantang, menghentikan pergerakan mereka yang sudah menghunuskan ujung gergaji ke bibirku.
"Marco! Kamu cari Yujii sekarang! Yang lain ga usah ikut!"
Mereka semua segera menyarungkan kembali gergaji yang muncul entah darimana, dan segera mendekat ke arah Benny.
Beberapa masih menatapku dengan mata nyalang, mereka memamerkan taringnya dengan wajah mengancam.
Memangnya memeluk Yujii hukumannya mati ya di gank ini?
sebaiknyaa dibuatkan peraturan tertulis, daripada nanti ada yang mati.
Aku bergegas pergi meninggalkan Benny yang berusaha mati matian menenangkan pasukannya, kemudian berlari ke kelas X-3
Ya, pagi pagi begini, dia mungkin ada disana!
Kususuri lorong sekolahku dengan santai, sambil terus mengarahkan wajahku ke arah kelas X-3 yang tinggal beberapa langkah di depanku.
"Yujii!"
Benar saja, begitu aku masuk aku langsung mengenali sweater hitamnya
Rambutnya tampak sedikit berantakan, mungkin karena pengaruh dia belum mandi?
ah, jangan jangan begitu dia mendekat langsung bau mayat lagi!
Yujii segera tersenyum manis saat mataku dan matany berpapasan.
"Oooouuhhhhh............"
serombongan cowok yang daritadi memperhatikan Yujii segera mengeluarkan koor lenguhan yang entah untuk apa saat mereka melihat Yujii tersenyum.
Ck, cowok cowok sekolah ini sudah pada gila sekarang!
"Marco! Ada apa?"
Yujii yang sedaritadi tampak asik bercengkrama dengan seorang wanita bertubuh kecil dengan rambut panjang lurus segera menghentikan pembicaraannya dan mendekatiku.
Aku melirik ke arah cewek itu, yang membalas memperhatikanku dengan wajah polos.
Inikah yang namanya Lily?
Manis juga, sayangnya bukan seleraku sama sekali.
Selera Yujii ternyata jelek ya...
"Benny memanggil, katanya ada yang mau disampaikan, kamu diminta datang juga..."
Yujii segera mengangguk, kemudian berpaling ke arah cewek di depannya.
"Lily, aku pergi dulu...!"
Cewek kecil itu mengangguk paham, dan Yujii segera berjalan mendatangiku.
Vanilla.
Aroma Vanilla yang kuat segera menyeruak menembus hidungku, bukan bau menyengat yang kupikir akan segera membuatku tumbang dan harus dirawat suster latah di UKS
Kuat, tapi tidak menusuk, dan sangat manis.
"Marco? Mau melamun sampai kapan...?"
Yujii menepuk tepuk pipiku, menyadarkanku.
Aku segera menggeleng, kemudian menatap padanya.
Senyuman manisnya segera menyeruak.
Ahh, manis banget, coba dia cewek....
ARGH!
PIKIRAN APA ITU!
BUAK!
"Aw!"
aku memegangi pipiku yang langsung menjeritkan rasa nyeri, sambil menoleh ke arah Yujii yang masih mengepalkan tangannya.
"Sudah sadar? Syukurlah, kukira ga bakal sadar...."
ujarnya sambil tersenyum manis dengan tangan masih terkepal kencang.
"Heh! Mana ada nyadarin orang ditonjok! Yang ada aku malah langsung pingsan kalo kamu tonjok begitu!"
"iya, aku tau, makanya aku tonjoknya pelan pelan...."
Balasnya sambil tersenyum manis.
Aku mengelus pipiku yang mulai membengkak.
Ini pelan?
Apa definisi pelan sudah berubah dari terakhir aku menggunakannya ya?
Mungkin kalau dia memukulku dengan level "segenap tenaga" mungkin tempatku berdiri bisa langsung jadi TKP pembunuhan ya?
Bulu kudukku segera meremang.
"Marco? Melamun lagi ya...?"
"GA GA GA GA!"
Aku segera menggeleng saat Yujii mengepalkan tangannya dengan keras dan bersiap menghantamku.
"Kita pergi sekarang?"
Aku melirik padanya yang segera mengangguk, dan berjalan mengekoriku keluar dari kelas.
"Kamu, katanya tadi pagi ga mandi ya?"
Aku mencoba berbasa basi membuka obrolan, tapi ternyata Yujii justu menatapku tajam.
"Tahu darimana'....?"
ujarnya dengan suara pelan yang mengerikan
"Ga, tadi Gege cerita, tapi kamu ga bau kok..."
Ujarku dengan panik menenangkannya dan mengurungkan rencana pembunuhan berantai yang mungkin sudah mengisi kepalanya
"Ah, ga bau ya? Syukurlah...."
ujar Yujii dengan nada lega.
"Iya, parfummu nutup baunya kayaknya..."
Yujii malah mengerutkan keningnya.
"Parfum? parfum apa?"
"Yang baunya Vanilla ini.?"
Yujii mengangkat pundaknya, menandakan dia tidak tahu dan tidak menyadari tentang keberadaan "bau vanilla" yang melegenda itu.
"Aku ga pakai parfum, aku udah takut bakal bau aneh tadi..."
Bau aneh? apa dia bercanda?
Sedaritadi aku tidak mencium bau apapun kecuali Vanilla
atau memang bau badannya adalah Vanilla?
ck
ini pasti mutasi genetik!
"E...Enggak kok, kamu ga bau... Eh, ngomong ngomong gimana perkembanganmu sama si Lily...?"
Ujarku mengalihkan pembicaraan untuk mencegah menyinggungnya lebih lanjut demi kelangsungan hidupku.
Yujii mengangkat bahunya, ia menghela nafas.
"Entahlah..."
Balasnya pasrah, suaranya tampak murung.
"Entahlah kenapa?"
"Ya, kamu tahu kan, aku sudah cukup lama PDKT sama dia, semenjak awal semester, tapi dia kayaknya ga sadar sama sekali...."
Yujii menghela nafasnya lagi.
Anak satu ini benar benar suka menghela nafas ya?
"loh, memangnya kamu sudah bilang ke dia soal perasaanmu...?"
Wajah Yujii segera memerah, ia menundukkan kepalanya.
Aku ingin sekali rasanya mengambil foto wajahnya sekarang dan memberikannya ke Gege. Aku yakin gege bakalan panas dingin dan ga bisa tidur seminggu karenanya.
"Lohh, ternyata kamu cuma galak ke cowok ya! masa ke cewek aja kamu ga berani gitu? Kenapa kamu gaa nyatain perasaanmu?"
Yujii menggeleng dengan ragu.
Beberapa kakak kelas tampak memandanginya sambil berbisik bisik satu sama lain
luarbiasa, ternyata melepas masker bisa mengubah orang jadi selebriti dadakan!
Aku harus beli masker juga habis ini!
"A.. Aku takut di... ditolak...."
ujarnya dengan gugup.
"Loh! dasar bego! Kalo kalian berdua sama sama diam aja mana bisa tahu perasaan masing masing! Ayo! kamu harus berani nyatain perasaanmu!"
"Tapi kalau ditolak...?"
"Ya, kalau kamu ditolak paling nggak kamu udah ga perlu berlama lama PDKT sia sia kan...?"
Yujii sejenak ragu, kemudian menggigit telunjuknya.
"Umm, kalau kamu sama Tata gimana?"
Aku mengernyitkan dahiku, menatapnya dengan bingung.
"Maksudny gimana apa?"
Yujii segera salah tingkah mendengar pertanyanku.
"Maksudku, dulu kamu nembak dia gimana? Critain dong...."
ujarnya dengan nada setengah merengek.
Anak ini semakin lama semakin lucu!
sikapnya bisa berubah rubah secara spontan tanpa diduga.
Terkadang dia bisa begitu dingin dan sadis, terkadang dia bisa begitu bijaksana dan tenang, tapi baru kali ini aku melihatnya tampak begitu manis.
Apa dia jadi selucu ini kalau lagi gugup?
Aku harus sering sering bikin dia gugup!
hahaha
"Nembak? Ya ditembak aja, susah banget..."
"Ya nembaknya gimana...?"
ujarnya lagi, membuatku mengernyitkan dahiku.
"Masa nembak aja gatau gimana? ...... Jangan jangan kamu belum pernah pacaran...?"
Wajahnya segera memerah semerah kepiting rebus, ia menundukkan kepalanya serendah mungkin.
Aku segera menahan tawaku.
Ternyata Yujii si batosai (entah dapat istilah darimana) belum pernah pacaran!
Aku menelan tawaku, dan segera memasang wajah bijaksana.
"Ya, ya, aku ajarin deh kamu. Kamu mau tau kn gimana waktu aku nembak Tata? gini gini.."
================flashback=====================
"hai, Tata...."
"eh, halo Marco! Ada apa?"
"Aku naksir kamu, kita pacaran yuk..."
"oke...."
===============end of flashback=====================
Aku segera menaikkan daguku dengan bangga seteelah selesai bercerita, sementara Yujii menganga lebar dan menatapku kosong.
"Apa? Kenapa liat aku kayak gitu..."
Yujii menggeleng panik.
"Memang bisa semudah itu ya...?"
Aku mengangguk kembali dengan yakin.
Yujii menelan ludahnya, ia sejenak tampak menimang nimang di dalam kepalanya.
"Oke, aku bakal secepatnya menyatakan perasaaanku!"
Aku mengangguk senang.
Hahaha, begini begini ternyata aku lumayan hebat soal kasih nasihat!
mungkin aku harus bikin show brain storming kayak Mario Teguh.
Aku pasti kaya!
"Kalian lama!"
sebuah teriakan lantang mengagetkanku dan Yujii.
Ah, ternyta kami sudah sampai di kelas X-1, kelas Benny, sekaligus tempat berkumpulnya The RantauZ., maksudku The Triumph.
aku daan Yujii bergegas mendekati Benny yang melipat kedua tangannya, sementara anggotaa gank yang lain menatap kami berdua penuh curiga.
"Hai Yujii! katanya tadi pagi kamu g dapat air buat mandi ya?"
"Yujii! Katanya Gege tadi pagi kamu ga mandi?"
sahut Janto dan Tulus dengan nada sok akrab dan nyaring, membuat Yujii salah tingkah karena semua orang di kelas jadi menatap ke arahnya.
Yujii menarik nafas panjang, kemudian tersenyum, dan menatap telak ke arah Gege.
"Gege, nanti pulang sekolah aku mau bicara di kamarmu ya....? Aku tidak menerima penolakan...."
Ujarnya dengan nada ramah, tapi membuat wajah Gege segera memutih pucat, sementara Janto dan Tulus segera meutup mulut mereka dengan kedua tangan.
"Sudah sudah! kalian jangan berkelahi terus! Aku ada pengumuman!"
Semua orang segera menutup mulutnya saat Benny berteriak.
Orang satu ini memang memiliki kharisma yang besar.
Aku pun entah kenapa selalu langsungg patuh jika dia sudah berbicara.
Mungkin itu yang namanya pemimpin?
"Kita akan mengadakan malam inisiasi anggota baru, dan kita akan berpesta di kontrakanku!"
Ujar Benny dengan lantang, membuat semua orang berteriak riuh.
Malam inisiasi?
yang langsung terlintas di kepalaku saat mendengarnya adalah malam inisiasi bagaikan Grammy Award di TV
ck.
Ekspektasi yang terlalu berlebihan!
"Maksudnya malam inisiasi?"
Benny segera menatap Yujii dengan senyuman lebar.
"Ya kita semua nginap bareng, lalu bikin pesta kecil kecilan, dan juga......"
Benny menjilat lidahnya dengan santai.
"Ada upacara wajib inisiasi anggota baru....."
Tambahnya, diikuti dengan seringai semua anggota gankku.
Upacara Insiasi? Upacara macam apa itu?
apa satu dari rangkaian kekonyolan grup lawak ini?
kok aku rasanya ada firasat buruk ya dengan gelagat mereka.
"Oke, cuma itu infonya!"
tutup Benny dengan senyuman lebar masih terukir di wajah gempalnya.
"Sip! Aku bakal cari daging murah! Aku ada kenalan tukang daging dan kita bakal makan sepuasnya!"
Teriak Janto, membuat semua orang disitu segera bersorak riuh.
Aku dan Yujii berpandangan.
Inisiasi anggota baru?
Itu artinya inisiasi kami berdua, ya kan...