BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Piece of Unfinished Melody

17810121388

Comments

  • yujii kasian.. si lily cewek bungcudh bener, emm..
  • wah dasar tje fvk...
    Btw curiga ni jgn2 si gege masokis.. sengaja godain yujii biar bs main bdsm.. #upz :D

    (Kirain PPku udah ganti..)
  • Tokoh Gege ini apa sdh jd Gay yah ? ...

    Kasian Yuji :'(
  • Poor Yujii... I can imagine that feeling! Hug yujii... :(
  • Sdh fix sjak cerita TNTD gw jd pembaca setia. Mention ya bsk2
  • @silverrain, kamu berhasil mencuri hatiku! Goodjob!!!

    Pokoknya, aku sudah masukkan cerita ini ke daftar WAJIB BACA.

    Btw, sosok Yujii ngingetin aku sama MILLO yang sampai sekarang diendapin sama penulisnya. Berharap cerita ini ga' mati suri.

    Lanjuttt... Masih penasaran dengan masa lalu yujii... Love it, love u silverrain. Muaaachhhhhhhh!!!!
  • tp yuji tdk sekejam n bermuka 2 kyk si milo,,,
  • edited February 2013
    -
  • @silverrain, kamu berhasil mencuri hatiku! Blowjob!!!

    wah saru bener nih bang @ularuskasurius [-(


    Ikutan gayanya @adinu
    :))
  • yuzz wrote: »
    @silverrain, kamu berhasil mencuri hatiku! Blowjob!!!

    wah saru bener nih bang @ularuskasurius [-(


    Ikutan gayanya @adinu
    :))

    astajim.. mainannya blowjob
  • edited February 2013
    Yujii's View

    Aku meregangkan tubuhku, kemudian membaringkan tubuku di kasur.
    Hari ini rasanya adalah hari paling melelahkan untukku.
    Semua kejadian tadi pagi masih berputar dengan jelas di kepalaku, bagaimana dia menolakku, dan bagaimana semua orang menyorakiku.
    Apa salahku?
    Apa aku ga boleh punya pacar?
    Aku sudah 16 tahun, dan itu artinya aku sudah boleh pacaran kan?
    walaupun standar kedewasaan memang 17 tahun, tapi ga ada salahnya kan kalau misalnya aku pacaran diumur segini
    Memangnya kenapa dengan menembak cewek?
    Marco aja ga ada bilang aku salah sama sekali, tapi kenapa semua orang menyorakiku seperti itu?
    Entahlah, aku ga perduli, yang penting sekarang aku sudah berada di zona nyamanku.
    Kamarku, tempat teraman untukku.
    Aku selalu menghabiskan waktuku berdiam diri sendirian di kamar yang terkunci kalau aku merasa kesal.
    Ya, aku kesal, tapi aku juga ga bisa menyalahkan siapapun kan?
    Apalagi tadi melihat teman temanku berkelahi demi membelaku, aku merasa itu semua hanya merepotkan mereka saja.
    Entahlah....
    TING!
    Aku terkesiap saat ponsel bututku menjerit nyaring
    Aku menatap handphone yang tadi nyaris saja aku ceburkan ke dalam gelas airku karena membuatku terkejut, dan membuka pesan yang masuk.

    Sender : Marco Monyet

    Yujii, nanti kamu harus datang sore ini! Ini perintah!

    aku menaikkan alisku menatap sms itu
    Sial, congkak sekali anak ini!
    Aku mau tahu apa dia masih bisa begini kalau aku patahkan badannya jadi dua.
    Memangnya dia siapa bisa memerintahku....!
    .........................
    Oh iya, dia tuanku, jadi aku harus patuh.

    To : Marco Monyet

    Baiklah....

    aku menghela nafasku.
    Aku bersumpah, setelah ikatanku dan ikatannya sudah terlepas, aku akan memberitahunya arti dari neraka dunia!
    Sebentar, kapan perjanjian ini berakhir ya?
    ..........
    SIAL!
    Aku lupa memberi batas waktunya!
    Gimana ini!!
    Masa aku harus patuh seumur hidup padanya?!
    Aku gamau!
    Aku berkali kali menghentakkan kepalaku ke kasur, mengembalikan akal sehatku yang tadi entah pergi kemana.
    Aku harus bisa membebaskan diriku!
    Kembali kupandangi sms yang masuk dan memberiku perintah itu.
    Kuhela nafasku.
    Ujianku jadi tambah berat karena serombongan idiot ini, dan aku benar benar harus bisa menahan diriku untuk tidak gila.
    Terutama karena si monyet bernama Marco ini.
    Sial sekali
    Ingin rasanya aku meninjunya sampai kacamata putihnya masuk ke dalam matanya
    Sayangnya saat ini dia kebal hukum dariku
    Tapi lihat saja, begitu aku selesai dengan semua Slave Master ini, aku pasti akan memberinya pelajaran yang kan membuatnya berpikir dua kali untuk mengerjaiku lagi.
    Aku menatap jam dinding dikamarku.
    Pukul 5 sore?
    Waktu rasanya begitu cepat ya, ga terasa sudah sesore ini
    Mereka berjanji akan berkumpul jam 6 kan?
    Sudah hampir terlambat, sebaiknya aku mandi sekarang!
    Aku segera menyambar handuk dari hanger, dan bergegas menuju kamar mandi.
    Mendekati kamar mandi, aku melihat Gege dengan langkah tergesa juga berjalan di depanku.
    Lagi lagi?!
    kenapa dia selalu bisa lebih dulu dari aku sih?!
    Aku berlari dengan cepat mencoba mendahuluinya, tapi tampaknya dia meyadarinya dan ikut mempercepat langkahnya.
    Sial! dia cepat sekali! Setelah dapur ini adalah kamar mandi! Aku tak akan punya kesempatan kalau dia lebih dulu mencapai pintu belakang dapur!
    tapi aku ga boleh terlambat!
    Seringai kejam segera tergores di wajahku, saat aku meraih tali lasso yang tergulung di gantungan pintu dapur, beserta sebuah kain kumal yang aku remas menjadi gumpalan selebar mulut.

    ***

    Keramaian tampaknya sudah mulai terjadi saat aku mendekati rumah kontrakan Benny yang letaknya sekitar 20 menit perjalanan dari kostku.
    Janto dan Tampaknya sibuk memamerkan daging besar yang berhasil mereka dapatkan, dan mobil monyet bernama marco, beserta motor beberapa anggota gank yang lain tampaknya sudah memenuhi pekarangan Benny.
    Kulirik jam di hape tuaku.
    Jam 5.50
    Aku menaikkan alisku dengan kagum.
    Mengejutkan sekali ternyata serombongan primata prasejarah ini bisa menggunakan jam dengan benar.

    "Ah! Yujii! Aku kira kamu terlambat! Aku baru mau menjemputmu!"

    ujar Tulus sambil mengedipkan sebelah matanya padaku.
    Janto tampak tak mau kalah, ia memamerkan bongkahan besar daging di tangannya,

    "Liat liat, aku dapat semua daging ini cuma dengan 50 ribu sekilo lho! dan aku beli 3 Kg! Kita bakal makan besar!"

    Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya, dan menepuk pundak Tulus.

    "Tulus, kayakny daripada kamu jemput aku, gimana kalo sekarang kamu ke kost dan jemput Gege, dia terlambat kayaknya..."

    Bisikku, kemudian mengedipkan sebelah mataku yang segera membuatnya salah tingkah, dan mengambil kunci motornya.

    "Oke aku jemput Gege sekarang!!"

    aku hanya tertawa dalam hati membayangkan bagaimana reaksi Tulus saat dia menemukan Gege di kolong tangga nanti.

    "Hei! Dagingnya besar banget! Dapat darimana ini?!"

    Benny tampaknya baru saja melihat bongkahan kelabu yang disebut sebagai daging itu, dan mencolokkan tangannya berkali kali pada daging itu.

    "Wahh, besar! Pasti jadi makanan yang enak! Ngomong ngomong kita mau masak apa....?"

    Semua orang terdiam, begitu pula dengan aku.
    Marco juga hanya diam sambil mengutak atik HPnya.
    Kacamata putihnya tampak bergerak gerak mengikuti gerakan dahinya, dan rambutnya tampak di spike dengan sempurna sekali.

    Semua orang masih terdiam, Benny hanya menatap sekelilingnya.

    "Jadi siapa yang berencana memasak ini sekarang...?"

    Semua orang kembali diam, tidak ada yang bisa menjawab pertanyaannya sama sekali,

    "Jangan jangan ga ada yang berpikir mau memasak ini....?"

    Mereka semua berpandangan satu sama lain, kemudian menggeleng bersamaan.

    Sigh
    Aku sudah menduga hal hal konyol seperti ini akan mengisi hariku di gank konyol ini.
    Aku mengangkat tanganku, membuat semua orang menatap ke arahku,

    "Aku aja yang masak, bumbunya ada di dapur kan...? Janto, Tyo, kalian belikan aku bahan bahan yang nanti aku tulis di kertas ya. Ada yang bisa beliin aku arang ga...?"

    "Aku aja...."

    aku sungguh terkejut melihat mereka semua dengan kompak segera bergegas melakukan semua yang aku minta, begitu juga dengan Benny, yang segera mengambil pisau untuk membantuku memotong daging daging itu.
    Dan Marco?
    Dia satu satunya yang tampak tak perduli, dia hanya mengutak atik hapenya dengan wajah tegang,
    Apa yang terjadi?
    Biarlah.
    Aku kembali menyibukkan diriku bekerja bersama Benny.

    "Yujii, jangan masak dagingnya pakai bumbu mie ya...."

    Ujar Marco santai.
    Aku hanya tersenyum padanya, dan melemparkan 3 buah pisau yang menancap di diding tepat di atas, kiri, dan kanan kepalanya,

    "Tenang aja oke.....?"

    ujarku manis sambil merekahkan senyumanku lagi padanya yang sekarang melotot sambil menenangkan nafasnya.
    Dua jam kemudian, semua persiapan yang aku perlukan tampaknya dengan rapi sudah diselesaikan oleh anggota Gank ku,
    aku tersenyum pada mereka.

    "Makasih ya, sekarang aku mau bakar satenya, kalian boleh istirahat kok."

    ujarku ramah sambil terus mengulas senyumanku.

    "Yujii, biar aku temani!"

    ujar Gege, dengan bilur bilur lasso masih tampak memerah di tubuhnya,

    "Jangan! Aku aja! Sini kutemani!"

    tukas Tulus bersemangat, ia mendorong Gege, membuatnya terjengkang ke belakang,

    "Hei Hei Hei, kalian bilang apa sih! Yujii jelas perlu dijaga orang yang kuat, diluar kan gelap dan berbahaya, jadi aku aja...."

    sergah Janto yang segera berdiri.
    Aku hanya menatap mereka dengan tersenyum

    "Perlindungan...? Kalian kira aku lemah? Apa aku perlu beritahu kalian aku bisa sekuat apa....?"

    Ujarku perlahan,tapi penuh ancaman, membuat mereka semua menelan liur, dan segera menggeleng.

    "Bagus! Tunggu didalam! Aku sendirian aja diluar!"

    Tegasku, sambil menenteng baskom berisi sate yang siap dibakar.

    "Oh, kalian bersihkan semua kotor kotor ini..."

    tambahku sembari membuka pintu dan berjalan keluar.

    ***
    Marco's View

    Sender : My Tata

    Lagi dimana kamu? Sekarang?

    To:Tata

    Lagi di rumah Benny, kami lagi ada acara gank bareng ini, Kenapa? Perlu bantuan?

    Sender : Tata

    Enggak, cuma mau nanya aja, lagipula aku juga lagi pergi sama Thalia. bagus deh kalau kamu juga ada kesibukan.

    To: Tata

    Memang kalian ngapain malam malam begini?

    Sender : Tata

    Cuma makan bareng, dia juga mau nginap, yasudah aku pergi dulu ya, met senang senang :)

    To: Tata

    Oke, met senang senang juga :D

    Aku menutup HPku dengan kesal.
    Kenapa sih!
    Setiap kali Tata jalan sama Thalia, dia pasti gamau ku ganggu, apalagi kalau sudah malam, jangankan untuk membalas SMS ku, teleponku pun pasti langsung ditolak olehnya,.
    Padahal aku kemarin mau kerumahnya untuk meminjam buku PR yang aku malas kerjakan.
    Bisa bisanya dia menolakku, padahal itu kan urusan hidup dan mati!
    bayangkan kalau waktu itu aku pagi pagi tidak berhasil merayu Yujii untuk meminjamkan PR nya, pasti aku sudah menerima hukuman gantungku di tiang bendera oleh Ibu Maria!
    Apa aku membosankan ya?
    Atau aku kurang cakep?
    Masa sih, rasanya aku cakep deh.....

    aku menatap sekelilingku,
    Eh,
    Sejak kapan semua orang pada kerja bakti bersih bersih rumah?!

    "He, Marco, sudah selesai main hapenya?! Sini bersih bersih!"

    Benny dengan kesal menatapku,.
    Aku hanya menggaruk kepalaku dengan panik, segera berdiri dan mengambil sapu.

    "Marco, itu bukan sapu! Itu kemoceng! ga usah pura pura amnesia ayo cepet kerja!"

    Kutatap benda yang tadi aku sambar tanpa melihat.
    Eh, kok ujungnya bulu.
    aku mendengus dengan sebal
    Lagipula mana ada sih kemoceng segede ini
    bulunya juga ampe segini
    Ini kemoceng burung merak ya?
    Atau garuda?
    beli dimana ya....?
    ...............
    Ga penting.

    Setelah setengah jam kami bertempur dengan ruangan tengah yang berantakan dan penuh dengan noda karena sisa memasak yang aku bahkan tidak sadar kapan terjadinya, akhirnya kami merebahkan diri dengan santai diruang tengah.

    "Ah! Rapi banget! Kalian harus sering sering begini di rumahku!"

    Talk to my butt, Benny.

    "Ohh, iya, jam berapa sekarang?"

    Sontak kami bersamaan melirik ke arah jam yang tergantung di atas pintu dapur.
    Pukul 9
    sudah lumayan malam ya.

    "Ah, sudah jamnya, sekarang waktunya malam inisiasi kita mulai!"

    Teriak Benny lantang, sontak semua orang segera berdiri dan berjalan ke arahku.
    Mata mereka berkilat senang, dan mereka semua langsung mengangkatku, sambil tertawa dan berteriak teriak seakan akan mereka adalah sekelompok manusia goa yang pulang dari berburu.

    "K... Kalian mau apa?! Lepasin! Sekarang! AAAAAA!!!!!"

    ***

    Kamar Benny, 21.15

    "K... Kalian tega...."

    Ujarku sambil menggigit selimut yang aku pakai, dan berusaha meraih pakaianku yang terlempar ke segala arah.

    "Yak, dengan ini kamu resmi jadi anggota The Triumph!"

    "MANA ADA HAL BEGINI DIJADIKAN INISIASI! MEMANGNYA INI KLUB MESUM APA?!"

    Teriaku seraya mengenakan kembali celana dalam dan pakaianku satu persatu.
    Gila!
    Inisiasi gank apa yang melucuti semua baju calon anggota di depan mata anggota lainnya dan menyentil kemaluanku dengan keras? (ngiluu... T_T)
    Tampaknya ini adalah grup mesum! The RantauZ ternyata klub mesummm!!!
    T_T

    "Sudahlah Marco, kami kan memegang teguh persaudaraan, dan agar kita semua saling percaya, kita tidak akan menutupi apapun dari saudara kita, itu filosofi dari inisiasi ini!"

    "Lalu apa artinya menjentik kon*** gua?!"

    "Itu bonus...."

    "Bonus botaakmu peang!"

    Aku mendengus dengan marah, kemudian segera memakai sabuk kain yang tadinya terlempar pertama kali.

    "Jangan cuma aku dong! Yujii kan juga anggota Grup ini! Kalian harus adil!"

    Mereka saling berpandangan, kemudian menjentikkan jarinya.

    "Oh, iya, ada Yujii ya! Dia diluar, ayo kita inisiasi...."

    "kita inisiasi Yujii...?"

    tanya Gege dengan wajah yang sulit diartikan.

    "Ya, kita inisiasi dia...."

    Jawab Benny mantap.

    "Yujii...."

    Tulus dan Janto hanya berpandangan dengan wajah mesum.

    "Gege, kamu mimisan.!"

    Benny dengan panik segera memberikan setumpuk tissue pada Gege.

    "A... Ayo lakukan!"

    ujar Gege dengan semangat berapi api.
    Ck, dasar orang orang mesum!
    ***

    Ruang Tengah, 21.30

    "Yujii, kamu dipanggil Benny tuh, aku gantiin kamu masak deh...."

    Ujar Tio dengan lesu.
    Tio kebagian tugas. untuk memanggil Yujii masuk, sementara Janto dan Benny yang bertenaga paling besar bertugas menyergapnya begitu masuk ke pintu, sementara sisanya bertugas sebagai panitia lain lain dan pembantu umum, demi memperlancar kami membawa buruan liar ini masuk ke perangkap.

    "Okay...."

    Terdengar suara santai Yujii, disusul dengan suara langkah, dan derik pintu dibuka,
    Kami semua menunggu dengan gugup.

    "HYAAAAA!!"

    "w...WOAAAA!!"

    Suara teriakan Janto, disusul pekik ketakutan Yujii, dan detik berikutnya mereka sudah bergumul dan berhasil membawa Yujii.

    "Buka pintunya!"

    semua orang bergegas membuka pintu dan masuk kedalam.
    Sesaat aku melihat Tio dengan wajah sedih menatap kami dari luar.
    Apa sih yang ada di pikiran mereka?!

    "L...Lepaskan!"

    Aku memandanginya dari sudut ruangan, sementara Benny dan Janto berhasil menidurkan Yujii di kasur dan memiting kedua tangan dan kakinya bersama Tulus dan Billy.

    "K..Kalian mau apa! argh!"

    Yujii meraung dengan marah dan berontak sejadi jadinya, mengerahkan seluruh tenaganya seperti aku tadi.
    Tapi jelas, kekuatan empat orang bertubuh besar itu tidak akan mampu dilawannya, sekuat apapun dia akan berusaha.

    "L..Lepaskan..."

    Sweater hitam kesayangannya tampak sudah terlepas, dan didalamnya, kemeja putih beraksen abu abu dilepaskan kancingnya, menunjukkan tanktop abu abu tua dan kalung berliontin hitam dengan simbol pedang api.
    Dua anggota yang lain melepaskan sabuknya dan membuka kancing celana panjangnya, menampilkan sedikit brief berwarna hitam dengan karet abu abu.
    Apa mereka serius akan meneruskan ini?!
    Aku merasakan wajahku memanas melihat pemandangan ini, Yujii dengan sisa tenaganya masih mencoba berontak, membuat bulir bulir keringat muncul di tubuhnya, wajahnya tampak memerah dan tampak putus asa.

    "Ahh.... berhenti... lepaskan aku.. tolong...."

    ujar Yujii dengan nada melemah.
    Aku merasakan celanaku menyempit.
    Ini...
    So Arousing....
    Apa apaan ini!
    Yuji meronta dengan tenagnya yang tersisa, dengan pakaian setengah terbuka, membuat semua orang memandangnya dalam diam.

    "Ahh, berhenti..."

    semua orang terdiam.

    "A.. Aku perlu ke WC!"

    ujar Gege cepat, kemudian segera berlalu.

    "Aku duluan! Aku duluan!"

    ujar Janto sambil memegangi selangkangannya.

    "..................."

    Benny hanya berpandangan dengan Billy dan Tulus.

    "K...Kita hentikan aja ya,....?"

    Tanya Benny dengan gugup, diikuti anggukan Tulus dan Billy, kemudian mereka melepaskan Yujii yang masih tampak lemas di kasur. Aku memalingkan wajahku, tubuhku terasa panas, dan jelas sekali sesuatu di bawah sana rasanya sudah meronta untuk dilepaskan.
    Gila!
    Yujii memang mengerikan!

    Kami semua segera keluar, dan duduk melingkar.

    "Ahh, Gege! Cepetan!"

    samar aku mendengar suara Janto berteriak frustasi.

    "Gege! Cepat, Eh, Yujii?! Gege Tolong! AAA!"

    BRAK!

    suara benda berat jatuh, kami segera berpandangan.
    Tak lama kemudian aku mendengar suara pintu didobrak dan teriakan Gege.
    Semua orang hening, kami berpandangan dengan tegang.
    Apa ini seperti yang kutakutkan...?

    srek!

    srek!

    Aku merasakan suara benda diseret, seperti langkah kaki, dan suara menyeret sesuatu, bergerak mendekati kami.
    Kami semua membeku dalam ketakutan.
    dia bangkit!

    Srek.

    Srek

    Klek!

    kriekk....

    Pintu di belakangku mendadak terbuka perlahan.
    kami membalik tubuh kami dengan gugup.
    Yujii berdiri di ambang pintu, dengan senyuman manis.
    Aku merasakan aura dingin segera merebak, dan nafasku terasa seakan berembun, walaupun dingin menusuk itu terasa masuk sampai ke dalam tubuhku.
    Yujii tersenyum, ia membanting dua tubuh tak bergerak yang sedaritadi diseretnya.

    Janto, dia membatu dalam kondisi seakan berusaha mencakar sesuatu, dan ketakutan tergambar jelas di wajahnya, dan Gege, masih dalam posisi duduk terbaring di lantai, celananya setengah terbuka, dan mulutnya terbuka, tapi matanya hanya menatap kosong.
    Mereka masih membatu keras, seakan hidup hidup diubah menjadi batu.
    Aku kembali melongok, ke arah Yujii yang masih tersenyum menatap kami yang saling berpelukan ketakutan.
    Aku seakan melihat sosok hitam dewa kematian mengangkat sabitnya di belakang Yujii yang tersenyum manis, sosok itu mengarahkan sebelah tangannya pada kami.

    "Kalian mati hari ini...."

    Aku mendengar suaranya, sebelum semuanya berubah menjadi gelap, jeritan jeritan memenuhi telingaku, entah dari mulutku, atau mungkin temanku, atau keduanya.
    ====================================================================
  • edited February 2013
    VIP!

    Wew....
    sebenarnya yg punya Life and Death Rune ini Yujii deh.. bkn alvin....wkwk
  • Hwaaaa..... Kejamnya Yujii...
Sign In or Register to comment.