It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
-POV Yoga-
Hari ini asik. Seneng gua akhirnya ketemu si Ronald juga! Gila tuh anak masih polos banget. Bisa nih gua kibulin. Gua jebak buat ngelampiasin nafsu gua. Udah lumayan lama semenjak si Febyo nggak main ke kober. Dan gua udah mulai males sama si Febyo. Mending gua usahain si Ronald aja. Tapi kalo dipikir-pikir kok sikap gua ke si Ronald agak beda, biasanya kalo gua kenalan sama cowok lain pasti udah gua pegang pegang tangannya, bahkan gua pegang selangkannya tapi tadi megang tangan aja karena gua takut dia gak bisa nyebrang. Lho kok tumben gua mikirin orang lain? ah bodoh ah. Gak jelas gini perasaan gua. Yang penting dia bakal main ke rumah gua. Lumayan bokap nyokap nanti ada arisan keluarga. Alesan aja gua mau ngerjain tugas sama si Ronald.
Doh pegel juga gua diri di bis ini. Cepetan kek nyampenya. Pengen gua kepoin facebooknya si Ronald. Ganteng anaknya. Putih. Polos. Yang pasti masih ranum. Hahaha. Beda sama gua. Agak gemuk, lebih pendek dari dia, gak polos, dan item. Bodo ah, gini-gini gua udah nyobain beberapa anak fakultas lain buat main ke kosan gua. Anjing nih bis lama banget yang lain pada turun. Gua capek woy. Pengen duduk. Gak tau tas gua bawaannya banyak gini. Kampret! Gua bergerutu di jalan.
Sepanjang jalan gua cuma gerutu gak dapet duduk. Yeah akhirnya gua sampe juga di rumah gua di daerah Rawamang*n. Buset sepi banget. Pasti nyokap bokap udah pada tidur. Bodo lah gua udah makan sama si Ronald tadi. Lagian gua bawa kunci ganda ini. Anjing gua apa kabar ya? Gua liat dulu, takut nyokap gua lupa ngurusin pas gua di kosan. Udah dikandangain. bagus ga usah repot gua ngandangin mending gua langsung ke kamar. wifian.
*3 notifikasi whatsapp masuk*
Ron (online)
Ron: Ga, udah nyampe rumah lo? [21:15 pm]
Ron: Sorry tadi gua nyari bukunya kelamaan [21:20 pm]
Ron: Dan hasilnya malah ngga ada tuh buku. [21:21 pm]
Me: Sorry baru bales Ron. [21:34 pm]
Me: Gua baru nyampe rumah nih. Gausah minta maaflah. Bukan salah lo kok. [21:34 pm]
Ron: Bagus deh kalo lo udah sampe rumah dengan selamat. [21:34 pm]
Me: Salah toko buku aja gak lengkap. [21:35 pm]
Ron: Gak diomelin kan lo? [21:36 pm]
Me: kok ngacak gini chatnya. Haha. Pending. [21:36 pm]
Me: Kagak Ron, tenang aja. Hehe. [21:37 pm]
Ron: Iya pending [21:43 pm]
Ron: Hoo. bagus deh. [21:43 pm]
Me: Iya. Belom tidur lo Ron ? [21:44 pm]
Ron: Ini mau tidur. [21:45 pm]
Me: Yaudah selamat tidur Ron [21:45pm]
Gua belum ngantuk ah mendingan nonton "film" aja di iPad gua. Streaming. Muasin diri sendiri! Woho!
-POV Ronald-
Di kamar berukuran 3 kali 3 meter aku terlentang sambil sesekali mengecek smartphoneku. Menunggu kabar.
Oh Tuhan. Kenapa aku khawatir gini ya? whatsappku belum berbalas juga. Apa masih di jalan? atau dia tertidur terus hapenya di curi? atau ada kecelakaan bus? Ih. Amit-amit. Semoga baik-baik saja deh.
Ini. Kali pertama aku mengkhawatirkan seseorang yang belum setengah hari kami berkenalan. What wrong with me? Apa karena dia menyamankan aku? Ah masa aku suka sama dia. Aku kan cuma pengen tahu aja hubungan laki-laki dengan laki-laki. Aku gak punya rasa lebih. Tangkisku dalam pemikiran aneh ini.
Aku berdiri mondar mandir lalu rebahan kembali di kasurku. Menatap langit-langit kamar dan membayangkan tangannya yang memegang tanganku untuk menyebrangi jalan raya M*rgond* tadi. Ah. Apasih yang kupikirkan.
Tiba-tiba lagu fox rain berdering di smartphone yang kutaruh di sampingku. Ini notifikasi whatsapp. Akhirnya dibalas juga.
Ku buka ada 2 new message dari nomor asing yang belum ku simpan dikontak ku.
+628xxxxxxxxxxxxxx (online)
+628xxxxxxxxxxxxxx: Kak Ron, ini aku Rexy yang kemarin ngobrol. [21:25 pm]
+628xxxxxxxxxxxxxx: Masih inget ngga ka? [21:25 pm]
Oh Rexy, added to contact. ada apa malam malam gini ngewhatsapp aku?
Aku: Halo Rexy. Inget dong. Masa lupa sih, kaka kan masih 19 tahun belum pikun [21:26 pm]
Aku: Ada apa Rexy? [21:26 pm]
Rexy: Kirain udah lupa ka. Ng.. aku cuma mau test aja kok, Ternyata kak Ron punya whatsapp juga. [21:26 pm]
Aku: Oh gitu, kamu ngga ada tugas? [21:27 pm]
Rexy: ada ka, ini lagi refreshing aja pengen ngobrol. Hehe. [21:27 pm]
Aku: Kamu kerjain aja tugasnya trus tidur besok sekolah. Kita ngobrolnya kapan-kapan kalo kamu senggang [21:27 pm]
Rexy: Iya ka Ron. Makasih ya kak aku off dulu. [21:28 pm]
Aku: Oke dek Rexy [21:29 pm]
Lega. Entah mengapa rasa khawatir itu menghilang seketika saat chat dengan Rexy. Tapi itu tak bertahan lama. Sudah lewat satu jam aku dan Yoga tidak ngobrol. Whatsappku belum di bales. Masih cek list 1. Tiba tiba ada pesan masuk. Ternyata Yoga. Hatiku tiba tiba berdebar. Tenang. Tapi aku masih malu. Aku balas seadanya. Sudah lega kembali. Kali ini benar-benar lega. Yoga sampai rumah dengan selamat. Akupun pamit untuk tidur.
Tuhan, terima kasih atas orang-orang yang Kau kirimkan untuk ku ini. Mereka baik. Mau chat denganku. (:
Keesokan harinya berjalan dengan sama. Kami masih mengobrol via whatsapp baik dengan Yoga ataupun Rexy. Rexy bertanya tentang pelajaran kimia mengenai senyawa-senyawa. Karena aku kuliah berhubungan dengan obat-obatan, aku masih ingat mengenai senyawa yang Rexy tanyakan. Beda halnya dengan Yoga. Kami mengobrol sesuatu yang tidak penting, tapi aku tidak bisa mempungkiri suka dengan hal itu. Walaupun aku masih jaim menjawab seadanya tetapi obrolan kami tetap menyenangkan. Dia berjanji sabtu nanti ketika aku ke rumahnya, dia akan mengajakku ke MKG salah satu Mall di daerah rumahnya untuk mencarikan buku yang aku cari. Aku senang sekali. Dia bercerita tentang tokoh favoritnya, seperti anak-anak, dia penyuka robot Gundam. Akupun berinisiatid untuk membuatkan gambar untuk Yoga. Hanya itu yang saat ini bisa kulakukan untuk membalas pertemanan baru ini.
Aku perlahan-lahan mulai menerima perasaan yang aku pikirkan, Yoga. Namun aku juga berusaha mengelak dengan perasaan ini, perasaan ini muncul ketika kami mengobrol, dan setelah itu aku mengelak dan sedikit menyesali, apa yang obrolkan? sesuatu yang tidak penting. Tapi ada rasa kehilangan saat dia membalas whatsappku dengan lama. Ternyata dia sedang mengurus anjing peliharaannya. Membingungkan. Ingat tujuan utamaku. Mengetahui informasi mengenai hubungan laki-laki dan laki-laki yang membuatku penasaran. Tapi sesaat kemudian berubah kembali. Plin plan. Ada rasa senang dan tidak sabar untuk datang ke rumahnya besok. Apa yang akan terjadi besok? apakah kita akan seharian mengobrol? menarik sekali. Oh iya makan siang bersama, menonton film, oke aku akan membawa laptopku, buku-buku juga akan kubawa, siapa tau dia penyuka buku dan kita bisa bertukar koleksi. Aku harus menyelesaikan gambarku untuknya. gambar ini spesial aku buatkan untuk Yoga. Tak sabar besok!
*cium membabi buta*
seru nih critanya...
@Raditjoe hahaha dasar kaka ini, jangan terlalu berekspektasi lebih ya ka
@Just_PJ sama sama. Abis revisian dilanjut lagi. Makasih
@indoG makasih. siap kaka