It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@LittlePigeon
udah tuh, tadi mensennya duluan hehehe
Masih sedihan waktu pisah sama ang .__.
seiring bertambahnya usia, keraguan dan kemalasan di dunia ini semakin bertambah, beda dengan dulu yang pernah berangan angan banyak hal. #nyandar lihat langit
Kenapa? -_-
Unfortunately..., something that has a beginning will have an ending.
Sadly, bad ending in my term.
Dan seperti kisahku sebelumnya dengan ang, ending ini diawali dengan sesuatu yang manis, lalu ditutup dengan hal yang menyakitkan.
Aku masih inget malam itu, si satria ngajak aku dan koko untuk melihat-lihat rumah dia yang baru di setiabudi atas.
Saat itu koko sudah membawa baju ganti dan tas sekolah, karena memang malamnya kita mau nginep di rumah satria yang di tubis trus paginya dia mau langsung pergi ke sekolah bareng skalian dianterin satria.
Kita jalan-jalan semaleman waktu itu. Trus waktu nglihat rumah baru si satria, kita sambil duduk-duduk didepan rumahnya. Ada tanah lapang disitu, belum banyak distorsi cahaya. Aku satria dan koko meliat-lihat bintang di langit gitu. Indah pisan lah.
Sambil nyeritain mimpi-mimpi kita, impian-impian kita.
Si satria bilang dia pengen nanti saat sudah gede dia pengen jadi animator handal dan pergi kejepang. Koko bilang dia pengen jadi pengusaha yang sukses. Hanya aku sendiri saat itu yang bingung ga tahu mau jadi apa ahahaha.
Ga terasa malam mulai larut. Kamipun sempet makan nasi goreng dulu di simpang dago sebelum pulang ke rumah satria di tubis.
Saat itu adalah titik terdekat aku dengan satria dan koko, sebelum semuanya berantakan..
Kami tidur sekamar ber ber tiga. Si satria sudah molor duluan, trus dia tuh klo tidur ngorok halus gitu, mendengkur kayak kucing hehehe.
Aku saat itu masih belum tidur karena masih nemenin koko dulu maen diablo 1
Aku disampingnya saat itu
Saat itu aku singgung lagi masalah kenangan yang kita buat dulu, tentang janji kita
'ko.. masih inget ga dulu, janjimu ke aku'
'mmm yang mana ya bang?' tanya koko sambil asik ngeliatin kompi
'Itu janji jepaang' kataku
'hmmm ga inget ah bang' kata si koko sambil masih asik
'ituuuu yang malem-malem habis kita pulang dari kebun teh di ciateur' kataku mulai kesal
'iya iya bang, aku inget kok, cuman becanda aja tadi' kata koko sambil cengegesan
aaaaargghh, aku ambil kaca mata koko dengan paksa terus aku acak-acak rambutnya
'ampun-ampun bang maap' kata koko sambil tertawa
'jelek lu ah' kata aku kesal
'iyaa iyaa maap, sensi amat sih bang' kata koko sambil mengambil kacamata dari tangan aku, trus dia pake lagi
'kan koko udah bilang bang, waktu itu koko buat kenangan itu khusus buat abang, jadi koko ga mungkin lupa lah bang' kata koko
'Tapi abang tuh saat ini orang yang paling deket sama koko, bahkan lebih dari cici-cici koko, juga orang yang koko paling sayang' kata koko pelan
Aku terpaku mendengarnya saat koko bilang
'tapi boonk hehehe' kata koko sambil tertawa kecil
'ooo gitu ya? iya deh iya' kataku sambil mulai ngambek
'ahahaha abang mah beneran lagi sensian ah' kata koko
'tapi beneran kok bang, abang tuh orang yang koko yang paling percaya saat ini, bahkan lebih dari sodara koko'
'iyaa tapi boonk lagi kan' kataku sambil mesem
'yaa ga atuh bang' kata koko sambil tertawa kecil lagi
'iya deh percaya' kataku pura-pura masih kesel, padahal di hati seneng hehehe
'udah ah aku tidur duluan' kataku sambil mulai berbaring di samping satria yang dari tadi sudah molor
Yap. akhirnya aku malam itu tidur duluan
Si koko sudah tidur disamping aku
Aku kucek-kucek mataku
Ga tahu kenapa aku malah mandangin wajah si koko
Entah berapa lama aku diam disana sambil memandang wajahnya
Ahhh, aku baru nyadar si koko wajahnya begitu lucu, begitu manis
Entah sejak kapan aku begitu sayang sama makhluk ini
Entah mulai kapan perasaan aneh yang kutahan-tahan ini mengalir dan berubah seperti ini
Dengan segala kedekatan yang ada, memang sulit untuk aku menahan perasaanku
Aku memejamkan mataku
Entah dari mana datangnya, bayangan memori tentang ang mengalir
Segala sesuatu tentang dia, wajah dia, sikap dia, senyum dia...
Ahhh
Tiba-tiba rasa kangen dengan ang itu menyeruak kembali
Aku membuka mataku kembali
Kupandangi wajah koko lagi
Aku merasa seperti melihat ang disana
Wajah ang saat tertidur dengan damai di kontrakan dulu..
Ta terasa ternyata tanganku sudah diwajah koko..
mengelus pipinya..
Dadaku berdebar
deg deg deg
Aku.. aku...
Ahh, apa yang kulakukan
Aku ga boleh begini
Tapi..
Mengapa jantung ini ga berhenti berdebar
Mengapa aku ga bisa mengalihkan mataku dari wajahmu ko
Wajahmulah yang telah menggantikan ang selama ini
Saat aku rindu dengan dia
Saat aku kangen dengan dia
Kau telah isi dia dengan wajahmu ko
Sesuatu yang seharusnya aku ga boleh lakukan
Karena aku adalah abangmu
Dan kau adalah adik dan sobatku
Tapi.. tapi...
Entah berapa lama pikiranku berkecamuk saat itu
Terasa seabad mungkin untukku
Tapi ternyata jiwa setan yang menang saat itu
Sebuah absurd yang mengancurkan segalanya yang ada
Yah disinilah awal dari kesalahan terbesar dalam hidupku
Aku sudah ga mampu menahan hatiku lagi
Aku merindukan ang
Aku ga bisa bohongi diri lagi
Ya.. aku merindukan ciuman dia dimalam itu
Tanganku bergerak membelai rambutnya
Dengan dada yang berdebar aku cium dahinya
Lalu mukaku turun berhadapan dengan muka dia
Kupandang wajanya yang begitu mempesonaku
Dan... perlahan aku mendekatkan wajahku ke dia
Aku cium bibirnya
Aku cium seperti ang menciumku
Sejuta perasaan berkecamuk didadaku
Antara lega, bahagia, takut, nafsu semua menjadi satu
Namun hanya sesaat
Tiba-tiba kuliat mata koko terbuka
Aku kaget, dan otomatis aku lepaskan ciumanku
Dadaku berdebar lagi
Namun sekarang diisi oleh ketakutan, malu dan rasa bersalah
Koko hanya diem.
Trus dia berbalik membelakangiku lalu tidur
Entah pura-pura tidur atau gimana
Aku tak tahu
Yang ada malam itu aku merasa berdosaaa sekali sama koko
Sekali lagi aku telah melanggar lagi larangan yang diatas
Dan sekarang aku yang memulainya
Ya tuhaaan apa yang telah kulakukan
Kenapa aku begitu naif
Mempertaruhkan semuanya hanya untuk sebuah kesenangan sesaat
Aku merasa sungguh bodoh
Aku merasa kotor saat itu
Kotooor sekali
Aku jijik terhadap diriku sendiri
Aku hampir ga bisa tidur semaleman
Membanyangkan apa yang nanti terjadi
Bahkan akupun takut hanya untuk sekedar berbalik melihat si koko
Aku takut..
Aku takut...
Namun karena exhausted, aku akhirnya tertidur juga saat menjelang shubuh.
Itupun aku ga lama tidurnya
Saat itu sekitar jam enaman pagi ketika aku terbangun
Dan koko sudah ga ada....
Satria bilang koko pergi duluan karena ada urusan, jadi dia ga mau bareng sama aku dan Satria
Satria saat itu tengah memakai baju smanya bersiap untuk ke sekolah
Aku sudah merasa ga enak
Sepertinya kebodohanku tadi malam sudah mulai berefek
Aku pun buru-buru pamit ke satria dan pulang
Sepanjang jalan pikiranku berkecamuk
Ya tuhaaan, apakah kau akan menghukumku lagi dengan siksaanmu
Apakah aku harus mengalami lagi sakit saat seperti ditinggal ang dulu
Semua ketakutan itu kembali lagi ke aku...
Hari itu aku tungguin si koko dirumahnya
Ternyata dia tidak pulang
Dia hanya telepon ke cicinya bilang klo dia ga pulang hari itu
Dan pas aku bilang mau ngomong ke dia, telepon dia tutup
Ci deni bilang apa ada masalah dengan koko, karena suaranya ga seperti biasanya pas dia telpon tadi
Aku bilang ga ada masalah apa-apa. Dan hari itu akupun pulang dengan tangan hampa
Sikap koko jadi berubah setelah kejadian itu
Dia menghindari aku
Dia selalu ga bisa aku temuin dirumah
Kalau aku telpon pun dia ga mau ngangkat
Saat aku nungguin di rumah dia, dia sepertinya tahu dan ga mau pulang
Karena sampai ci deni dan fitra bilang apa koko lagi marahan sama aku, kok sampai nanya aku apa lagi disitu apa ngga, dan jika akunya ada dia ga pulang...
Aku hanya diem ga bisa jawab
Dan dia pun saat itu sepertinya belum ngomong ke keluarganya tentang perbuatan aku dimalam itu
Aku seperti gila saat itu
Kepalaku serasa pecah oleh pikiran yang berputar
Hatiku sakit-sakiiittt
Aku merasa sedih
Merasa bersalah
Merasa kangen... kangeeeen banget sama dia
Ya tuhaaan, aku anya ingin bertemu dengan koko lagi
Aku ingin menjelaskan semuanya
Aku hanya ingin minta maaf ke dia
Namun begitu susahnya hal ini kau buat untukku
Aku hanya ingin minta maaf ke koko ya tuhaan pintaku dalam jerit hatiku
Suasana rumahku kebetulan memang lagi sepi
Mamah masih dirumah barunya yang di semarang.
Dan kakak aku baru akan pulang akhir minggu ini
Jadi aku hanya dirumah bersama bibi yang bantu-bantu
Itupun dia klo magrib pulang...
Jadi saat itu aku memang hanya sendiri
Aku ga bisa tidur sudah berapa hari
Mataku lebam
Akupun jadi mencoba sholat malam..
Bertanya kepada yang diatas apakah aku masih pantas menjadi hambanya
Meminta maaf atas semua larangan yang sudah aku langgar
Memohon kepada yang diatas agar aku diberi kesempatan lagi
Aku ga tahu saat itu apakah setelah semua yang kulakukan
Doaku bakal didengar atau tidak
aku pun tak tahu
sampai kapankan aku kuat menanggung ini
Ah koko
Kenapa kamu ga mau menemui aku
Sejijik itukah kamu denganku sekarang
Aku butuh kamu sekarang
Kenapa kamu menyiksaku seperti ini
Itulah pikiran yang berkecamuk di hati aku tiap malam
aku ga bisa tidur
Sakit yang kurasakan dulu nyesek balik lagi
malam-malam aku lalui dengan luapan emosi
sampai-sampai aku diam-diam membeli obat keras di apotik untuk membantu tidur
Dan itupun ga terlalu berpengaruh banyak
Karena walaupun badanku tidur hatiku ga benar-benar pernah tidur
Hingga aku ga tahan lagi
Rasanya sudah seperti gila memikirkan hal ini
Aku putuskan aku harus ketemu koko
Biarpun dia mengindariku aku harus ketemu entah bagaimana caranya
Kurang lebih hampir tiga minggu saat itu, mungkin lebih
Aku tidak begitu ingat tracking waktu saat itu
Dan selama itu aku pun bolos ga masuk kuliah
Hari itu aku bertekad aku harus bertemu dengan koko
Dari abis dzuhur aku tungguin dia di gang dideket rumahnya
Aku sengaja bersembunyi biar ga diketahui oleh cici-cici koko
Karena klo mereka tahu aku takutnya akan memberi tahu koko, dan koko ga mau pulang
Aku duduk di pinggir gang dalam, namun masih bisa melihat jalan raya
Menungui koko
Aku hanya berbekal rokok
Yang sudah habis sebelum kokonya pun sempat muncul
Entah berapa lama aku menunggu disana
Perasaan sedih bercampur resah bercampur
Sedih karena keadaan yang sekarang
Resah karena ga tahu nanti apa yang bakal terjadi jika memang koko muncul
Resah tidak tahu mau ngomong apa ke dia
Ah aku tak tahu lagi
yang penting aku mau minta maaf ke dia
aku harus ngomong ke dia
aku sudah tak tahan sama nyeseknya hati ini
Saat itu sore hari ketika aku meliat sosok yang sudah akrab kukenal
Ya sosok koko
Aku melihat dia dari kejauhan
Hatiku berdebar...
Ga kerasa mataku berkaca-kaca
Ya tuhaaan, betapa aku begitu rindu melihat dia
Ahhh aku ga boleh kacau sekarang. Ada yang harus aku bereskan dulu
Kutunggu hingga dia mendekat dan mau masuk gang ke arah rumah dia
Aku pun mendekati dia, dan kutepuk pundaknya
'Ko...' kataku dengan parau
Dia menoleh sebentar , lalu berbalik hendak pergi lagi
'Ko, tunggu!' kataku dengan parau, aku cengkeram pundak dia
'lepas yo' kata koko dingin
'ga, aku ga akan lepas' kataku dengan parau bercampur emosi
'LEPAS!' kata koko keras
'AKU LEPAS SETELAH KAMU MAU DENGERIN AKU!' balasku dengan keras
koko terdiam
perlahan aku pun lepas cengkraman aku ke dia
koko pun berbalik melihatku
ya tuhaaan, tatapannya begitu dingin kepadaku
Ga ada lagi itu kehangatan dan keramahan yang kulihat dulu
Aku tak kuat menatap dia dia lama-lama
Aku hanya bisa menunduk
'Mau ngomong apa' kata dia dingin
'Aku.. aku khilaf ko...'
'Aku minta maaf...'
'Aku minta maaf ko..' kataku dengan parau
'Udah?..' tanya koko dengan dingin
Aku terkesiap dengan jawaban koko yang singkat
'Maksudmu apa ko?' tanyaku pelan ga ngerti
'Udah cuman mau ngomong itu? tanya koko lagi dengan dingin
'Ga, ga cuman itu' kataku lagi
'Aku ingin kamu bisa maafin aku, aku pengen kita bisa kayak dulu ko'
'Aku..'
'Aku ingin bareng kamu lagi' kataku dengan mulai terisak
koko terdiam
mungkin saat itu pertama kali dia lihat aku keluar air mata seperti itu
sehingga dia mulai melunak
Dengan pelan dia berkata
'Aku butuh waktu yo' kata dia pelan
'Maksudmu apa ko?' tanyaku
'Aku butuh waktu sendiri tanpa kamu, sendiri untuk memikirkan semua ini'
koko mengela nafas pelan
'Apa kamu sudah ga bisa maafin aku ko' tanyaku pelan
'Aku ga tahu yo'
'Aku ga tahu' kata dia
'Malam itu...'
'malam itu aku bilang ke kamu kalau kamu tuh orang yang paling aku percaya di hidup aku.....'
'tapi mengapa yo.. mengapa lu lakuin itu.....'
'Kalau kamu orang biasa aku ga perduli yo'
'Aku ga akan mikirin'
'Dan aku akan melupakannya mungkin'
'Tapi kamu tahu aku yo'
'Aku sudah serahin jiwa aku ke kamu yo'
'Aku percaya sepenuhnya ke kamu'
'Tapi kamu khianati aku dengan melakukan hal menjijikkan itu' kata koko mulai emosi
Jlebbbb
Kata-kata koko bak sembilu yang mengiris-ngiris hati aku
Aku ga bisa berkata apa-apa lagi, semua yang dia bilang memang benar adanya
'Aku ga tau apa aku bisa maafin kamu nanti. Apa aku bisa percaya lagi nanti'
'Tapi untuk saat ini aku ga bisa yo'
'Aku masih sakit'
'Hati aku masih sakit oleh kelakuan kamu' kata koko emosi
'Sekarang iyo tinggalin aku dulu'
'Anggep saja ga kenal dulu dengan koko'
'Biarkan koko sendiri dulu, ga tahu misalnya nanti memang nasib kita bisa bertemu lagi' kata koko dengan tegas
'Jadi... jadi hanya sampai disini ya ko' kataku dengan terbata-bata
'Jadi hanya sampai disini? HAH?' kataku dengan emosi
Kesedihan , kemarahan , ketakutan akan ditinggalkan orang yang dicintai, bercampur dengan tangisan menguasai diriku
'Kamu sudah janji ko, kamu sudah janji!'
'Kamu ga akan ninggalin aku dulu, kamu sudah janji'
'Kamu sudah lupa dengan janjimu ko! kamu pembohong!' kataku dengan keras
koko terdiam
'Aku ga lupa kok yo'
'Aku ga lupa'
'Aku ga bilang aku mau ninggalin kamu'
'Aku hanya ga bisa bertemu kamu dengan sekarang' kata koko datar
'SAMA SAJA' kataku dengan emosi
'Lu mau ninggalin gw, semuanya sudah ninggalin gw' kata aku dengan tersedu
Koko terdiam lagi melihatku dalam kondisi seperti itu
'Maaf yo..' kata koko pelan
'Maaf aku ga bisa sekarang..'
'Maaf..' kata dia lagi
Dia pun berbalik lalu pergi ninggalin aku yang masih terisak disitu
Aku ga bisa apa-apa lagi
Aku hanya memandang dia pergi
Hatiku sakit
Sakit banget
Nafasku serasa sesak
Apakah semuanya sudah usai
Apakah hanya sampai disini sajakah antara aku dan koko
Aku terhuyung jatuh terduduk
aku pun menangis disitu
yaaak sodara-sodara menangis
Ada beberapa orang yang lewat melihatku namun sepertinya mereka tidak perduli
Atau mereka takut karena menganggap aku orang gila jadi dibiarkan saja..
ahaha, aku sudah ga mau berpikir lagi
toh ga ada gunanya lagi aku didunia ini
Setelah menangis entah berapa lama hingga air mataku kering
Dengan langkah tergontai pun aku pulang kerumah
Aku duduk di kursi meja kamarku
Aku tulis sebuah surat
Yang berisi tentang penyesalanku kepada semua orang yang pernah kusakiti, terutama untuk koko.
Aku meminta maaf sekali lagi disurat itu karena aku sudah banyak mengecewakan orang yang sayang dengan aku.
Sebenarnya aku masih ingin sekali lagi bisa menghabiskan waktu dengan mereka sekali lagi. Namun aku sudah capek menunggu.
Belum juga lukaku dengan ang bener-bener kering
Sudah harus terkoyak lagi seperti
Memang ini semua salahku
Tapi apakah memang harus seperti ini hukuman yang harus aku terima?
Aku ga tahu lagi
Aku lelah.
Aku sudah ga mampu berpikir harus bagaimana lagi.
kuraup segenggam obat tidur yang biasa menemani malam-malamku sebelumnya
Tak berapa lama aku merasa tenang
Aku merasa lelahku hilang
Yaa aku hanya ingin tidur saja
Aku ga ingin bangun lagi
Semuanya terasa gelap olehku
Aku pun terjatuh dari kursiku dan ambruk ke lantai