BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Cinta gw, sobat, kakak dan adek (update dengan indeks)

1242527293050

Comments

  • edited May 2013
    @Han_Gaozu
    @LittlePigeon

    udah tuh, tadi mensennya duluan hehehe
  • Wadoh... boleh jg tu cerita ttg Satria. Lanjut, bang Iyo!
  • Hampir klimaks nih sama koko?hmm.
    Masih sedihan waktu pisah sama ang .__.
  • aku baca wALAUPUN GA MEMBUAT KU NGACENG HAHAHAHAA
  • Jangan putus silaturahmi (wlw hny batin) ya Kang sesuai janji.dulu. :(
  • Wew...keren pisan Euy.Menih loba kenangan atuh si akang mah. Ayeuna Kumaha Wartosna KoKo Kang.
  • ( ԓ'̀ , '́)ԓ yeay bikinn kenangan lbh banyak lg ah
  • that killing memory huweeee

    seiring bertambahnya usia, keraguan dan kemalasan di dunia ini semakin bertambah, beda dengan dulu yang pernah berangan angan banyak hal. #nyandar lihat langit
  • Tp pasti ujung2nya koko pergi juga kan ?? :(
  • ahans wrote: »

    Kenapa? -_-
  • edited October 2013
    Part way with koko

    Unfortunately..., something that has a beginning will have an ending.
    Sadly, bad ending in my term.

    Dan seperti kisahku sebelumnya dengan ang, ending ini diawali dengan sesuatu yang manis, lalu ditutup dengan hal yang menyakitkan.


    Aku masih inget malam itu, si satria ngajak aku dan koko untuk melihat-lihat rumah dia yang baru di setiabudi atas.

    Saat itu koko sudah membawa baju ganti dan tas sekolah, karena memang malamnya kita mau nginep di rumah satria yang di tubis trus paginya dia mau langsung pergi ke sekolah bareng skalian dianterin satria.

    Kita jalan-jalan semaleman waktu itu. Trus waktu nglihat rumah baru si satria, kita sambil duduk-duduk didepan rumahnya. Ada tanah lapang disitu, belum banyak distorsi cahaya. Aku satria dan koko meliat-lihat bintang di langit gitu. Indah pisan lah.
    Sambil nyeritain mimpi-mimpi kita, impian-impian kita.

    Si satria bilang dia pengen nanti saat sudah gede dia pengen jadi animator handal dan pergi kejepang. Koko bilang dia pengen jadi pengusaha yang sukses. Hanya aku sendiri saat itu yang bingung ga tahu mau jadi apa ahahaha.

    Ga terasa malam mulai larut. Kamipun sempet makan nasi goreng dulu di simpang dago sebelum pulang ke rumah satria di tubis.

    Saat itu adalah titik terdekat aku dengan satria dan koko, sebelum semuanya berantakan..

    Kami tidur sekamar ber ber tiga. Si satria sudah molor duluan, trus dia tuh klo tidur ngorok halus gitu, mendengkur kayak kucing hehehe.

    Aku saat itu masih belum tidur karena masih nemenin koko dulu maen diablo 1
    Aku disampingnya saat itu

    Saat itu aku singgung lagi masalah kenangan yang kita buat dulu, tentang janji kita

    'ko.. masih inget ga dulu, janjimu ke aku'
    'mmm yang mana ya bang?' tanya koko sambil asik ngeliatin kompi
    'Itu janji jepaang' kataku

    'hmmm ga inget ah bang' kata si koko sambil masih asik

    'ituuuu yang malem-malem habis kita pulang dari kebun teh di ciateur' kataku mulai kesal

    'iya iya bang, aku inget kok, cuman becanda aja tadi' kata koko sambil cengegesan

    aaaaargghh, aku ambil kaca mata koko dengan paksa terus aku acak-acak rambutnya

    'ampun-ampun bang maap' kata koko sambil tertawa

    'jelek lu ah' kata aku kesal

    'iyaa iyaa maap, sensi amat sih bang' kata koko sambil mengambil kacamata dari tangan aku, trus dia pake lagi

    'kan koko udah bilang bang, waktu itu koko buat kenangan itu khusus buat abang, jadi koko ga mungkin lupa lah bang' kata koko
    'Tapi abang tuh saat ini orang yang paling deket sama koko, bahkan lebih dari cici-cici koko, juga orang yang koko paling sayang' kata koko pelan

    Aku terpaku mendengarnya saat koko bilang

    'tapi boonk hehehe' kata koko sambil tertawa kecil

    'ooo gitu ya? iya deh iya' kataku sambil mulai ngambek

    'ahahaha abang mah beneran lagi sensian ah' kata koko

    'tapi beneran kok bang, abang tuh orang yang koko yang paling percaya saat ini, bahkan lebih dari sodara koko'

    'iyaa tapi boonk lagi kan' kataku sambil mesem

    'yaa ga atuh bang' kata koko sambil tertawa kecil lagi

    'iya deh percaya' kataku pura-pura masih kesel, padahal di hati seneng hehehe

    'udah ah aku tidur duluan' kataku sambil mulai berbaring di samping satria yang dari tadi sudah molor

    Yap. akhirnya aku malam itu tidur duluan
  • Saat itu aku terbangun di tengah malam

    Si koko sudah tidur disamping aku

    Aku kucek-kucek mataku
    Ga tahu kenapa aku malah mandangin wajah si koko

    Entah berapa lama aku diam disana sambil memandang wajahnya
    Ahhh, aku baru nyadar si koko wajahnya begitu lucu, begitu manis
    Entah sejak kapan aku begitu sayang sama makhluk ini
    Entah mulai kapan perasaan aneh yang kutahan-tahan ini mengalir dan berubah seperti ini
    Dengan segala kedekatan yang ada, memang sulit untuk aku menahan perasaanku

    Aku memejamkan mataku
    Entah dari mana datangnya, bayangan memori tentang ang mengalir
    Segala sesuatu tentang dia, wajah dia, sikap dia, senyum dia...
    Ahhh
    Tiba-tiba rasa kangen dengan ang itu menyeruak kembali

    Aku membuka mataku kembali
    Kupandangi wajah koko lagi
    Aku merasa seperti melihat ang disana
    Wajah ang saat tertidur dengan damai di kontrakan dulu..

    Ta terasa ternyata tanganku sudah diwajah koko..
    mengelus pipinya..

    Dadaku berdebar

    deg deg deg

    Aku.. aku...
    Ahh, apa yang kulakukan
    Aku ga boleh begini

    Tapi..
    Mengapa jantung ini ga berhenti berdebar
    Mengapa aku ga bisa mengalihkan mataku dari wajahmu ko

    Wajahmulah yang telah menggantikan ang selama ini
    Saat aku rindu dengan dia
    Saat aku kangen dengan dia
    Kau telah isi dia dengan wajahmu ko
    Sesuatu yang seharusnya aku ga boleh lakukan
    Karena aku adalah abangmu
    Dan kau adalah adik dan sobatku

    Tapi.. tapi...

    Entah berapa lama pikiranku berkecamuk saat itu
    Terasa seabad mungkin untukku

    Tapi ternyata jiwa setan yang menang saat itu
    Sebuah absurd yang mengancurkan segalanya yang ada

    Yah disinilah awal dari kesalahan terbesar dalam hidupku

    Aku sudah ga mampu menahan hatiku lagi
    Aku merindukan ang
    Aku ga bisa bohongi diri lagi
    Ya.. aku merindukan ciuman dia dimalam itu

    Tanganku bergerak membelai rambutnya
    Dengan dada yang berdebar aku cium dahinya

    Lalu mukaku turun berhadapan dengan muka dia
    Kupandang wajanya yang begitu mempesonaku
    Dan... perlahan aku mendekatkan wajahku ke dia

    Aku cium bibirnya
    Aku cium seperti ang menciumku

    Sejuta perasaan berkecamuk didadaku
    Antara lega, bahagia, takut, nafsu semua menjadi satu

    Namun hanya sesaat
    Tiba-tiba kuliat mata koko terbuka

    Aku kaget, dan otomatis aku lepaskan ciumanku

    Dadaku berdebar lagi
    Namun sekarang diisi oleh ketakutan, malu dan rasa bersalah

    Koko hanya diem.
    Trus dia berbalik membelakangiku lalu tidur

    Entah pura-pura tidur atau gimana

    Aku tak tahu
    Yang ada malam itu aku merasa berdosaaa sekali sama koko
    Sekali lagi aku telah melanggar lagi larangan yang diatas
    Dan sekarang aku yang memulainya

    Ya tuhaaan apa yang telah kulakukan
    Kenapa aku begitu naif
    Mempertaruhkan semuanya hanya untuk sebuah kesenangan sesaat

    Aku merasa sungguh bodoh
    Aku merasa kotor saat itu
    Kotooor sekali
    Aku jijik terhadap diriku sendiri
    Aku hampir ga bisa tidur semaleman
    Membanyangkan apa yang nanti terjadi
    Bahkan akupun takut hanya untuk sekedar berbalik melihat si koko

    Aku takut..
    Aku takut...
  • Aku malam itu ga bisa tidur, dan hampir ga tidur sama sekali.
    Namun karena exhausted, aku akhirnya tertidur juga saat menjelang shubuh.
    Itupun aku ga lama tidurnya

    Saat itu sekitar jam enaman pagi ketika aku terbangun

    Dan koko sudah ga ada....

    Satria bilang koko pergi duluan karena ada urusan, jadi dia ga mau bareng sama aku dan Satria
    Satria saat itu tengah memakai baju smanya bersiap untuk ke sekolah

    Aku sudah merasa ga enak

    Sepertinya kebodohanku tadi malam sudah mulai berefek
    Aku pun buru-buru pamit ke satria dan pulang

    Sepanjang jalan pikiranku berkecamuk

    Ya tuhaaan, apakah kau akan menghukumku lagi dengan siksaanmu
    Apakah aku harus mengalami lagi sakit saat seperti ditinggal ang dulu
    Semua ketakutan itu kembali lagi ke aku...


    Hari itu aku tungguin si koko dirumahnya

    Ternyata dia tidak pulang

    Dia hanya telepon ke cicinya bilang klo dia ga pulang hari itu
    Dan pas aku bilang mau ngomong ke dia, telepon dia tutup
    Ci deni bilang apa ada masalah dengan koko, karena suaranya ga seperti biasanya pas dia telpon tadi
    Aku bilang ga ada masalah apa-apa. Dan hari itu akupun pulang dengan tangan hampa

    Sikap koko jadi berubah setelah kejadian itu

    Dia menghindari aku
    Dia selalu ga bisa aku temuin dirumah
    Kalau aku telpon pun dia ga mau ngangkat

    Saat aku nungguin di rumah dia, dia sepertinya tahu dan ga mau pulang
    Karena sampai ci deni dan fitra bilang apa koko lagi marahan sama aku, kok sampai nanya aku apa lagi disitu apa ngga, dan jika akunya ada dia ga pulang...

    Aku hanya diem ga bisa jawab
    Dan dia pun saat itu sepertinya belum ngomong ke keluarganya tentang perbuatan aku dimalam itu

    Aku seperti gila saat itu
    Kepalaku serasa pecah oleh pikiran yang berputar
    Hatiku sakit-sakiiittt
    Aku merasa sedih
    Merasa bersalah
    Merasa kangen... kangeeeen banget sama dia

    Ya tuhaaan, aku anya ingin bertemu dengan koko lagi
    Aku ingin menjelaskan semuanya
    Aku hanya ingin minta maaf ke dia
    Namun begitu susahnya hal ini kau buat untukku
    Aku hanya ingin minta maaf ke koko ya tuhaan pintaku dalam jerit hatiku

    Suasana rumahku kebetulan memang lagi sepi
    Mamah masih dirumah barunya yang di semarang.
    Dan kakak aku baru akan pulang akhir minggu ini
    Jadi aku hanya dirumah bersama bibi yang bantu-bantu
    Itupun dia klo magrib pulang...

    Jadi saat itu aku memang hanya sendiri

    Aku ga bisa tidur sudah berapa hari
    Mataku lebam
    Akupun jadi mencoba sholat malam..
    Bertanya kepada yang diatas apakah aku masih pantas menjadi hambanya
    Meminta maaf atas semua larangan yang sudah aku langgar
    Memohon kepada yang diatas agar aku diberi kesempatan lagi
    Aku ga tahu saat itu apakah setelah semua yang kulakukan
    Doaku bakal didengar atau tidak
    aku pun tak tahu

    sampai kapankan aku kuat menanggung ini

    Ah koko
    Kenapa kamu ga mau menemui aku
    Sejijik itukah kamu denganku sekarang
    Aku butuh kamu sekarang
    Kenapa kamu menyiksaku seperti ini

    Itulah pikiran yang berkecamuk di hati aku tiap malam
    aku ga bisa tidur
    Sakit yang kurasakan dulu nyesek balik lagi
    malam-malam aku lalui dengan luapan emosi
    sampai-sampai aku diam-diam membeli obat keras di apotik untuk membantu tidur
    Dan itupun ga terlalu berpengaruh banyak
    Karena walaupun badanku tidur hatiku ga benar-benar pernah tidur

    Hingga aku ga tahan lagi
    Rasanya sudah seperti gila memikirkan hal ini
    Aku putuskan aku harus ketemu koko
    Biarpun dia mengindariku aku harus ketemu entah bagaimana caranya

    Kurang lebih hampir tiga minggu saat itu, mungkin lebih
    Aku tidak begitu ingat tracking waktu saat itu
    Dan selama itu aku pun bolos ga masuk kuliah

    Hari itu aku bertekad aku harus bertemu dengan koko
    Dari abis dzuhur aku tungguin dia di gang dideket rumahnya
    Aku sengaja bersembunyi biar ga diketahui oleh cici-cici koko
    Karena klo mereka tahu aku takutnya akan memberi tahu koko, dan koko ga mau pulang

    Aku duduk di pinggir gang dalam, namun masih bisa melihat jalan raya
    Menungui koko
    Aku hanya berbekal rokok
    Yang sudah habis sebelum kokonya pun sempat muncul

    Entah berapa lama aku menunggu disana
    Perasaan sedih bercampur resah bercampur
    Sedih karena keadaan yang sekarang
    Resah karena ga tahu nanti apa yang bakal terjadi jika memang koko muncul
    Resah tidak tahu mau ngomong apa ke dia
    Ah aku tak tahu lagi
    yang penting aku mau minta maaf ke dia
    aku harus ngomong ke dia
    aku sudah tak tahan sama nyeseknya hati ini

    Saat itu sore hari ketika aku meliat sosok yang sudah akrab kukenal

    Ya sosok koko

    Aku melihat dia dari kejauhan
    Hatiku berdebar...
    Ga kerasa mataku berkaca-kaca

    Ya tuhaaan, betapa aku begitu rindu melihat dia
    Ahhh aku ga boleh kacau sekarang. Ada yang harus aku bereskan dulu
    Kutunggu hingga dia mendekat dan mau masuk gang ke arah rumah dia
    Aku pun mendekati dia, dan kutepuk pundaknya

    'Ko...' kataku dengan parau
  • Koko sepertinya terkejut saat itu

    Dia menoleh sebentar , lalu berbalik hendak pergi lagi
    'Ko, tunggu!' kataku dengan parau, aku cengkeram pundak dia

    'lepas yo' kata koko dingin

    'ga, aku ga akan lepas' kataku dengan parau bercampur emosi

    'LEPAS!' kata koko keras

    'AKU LEPAS SETELAH KAMU MAU DENGERIN AKU!' balasku dengan keras

    koko terdiam

    perlahan aku pun lepas cengkraman aku ke dia

    koko pun berbalik melihatku
    ya tuhaaan, tatapannya begitu dingin kepadaku

    Ga ada lagi itu kehangatan dan keramahan yang kulihat dulu

    Aku tak kuat menatap dia dia lama-lama
    Aku hanya bisa menunduk

    'Mau ngomong apa' kata dia dingin

    'Aku.. aku khilaf ko...'
    'Aku minta maaf...'
    'Aku minta maaf ko..' kataku dengan parau

    'Udah?..' tanya koko dengan dingin

    Aku terkesiap dengan jawaban koko yang singkat

    'Maksudmu apa ko?' tanyaku pelan ga ngerti

    'Udah cuman mau ngomong itu? tanya koko lagi dengan dingin

    'Ga, ga cuman itu' kataku lagi
    'Aku ingin kamu bisa maafin aku, aku pengen kita bisa kayak dulu ko'
    'Aku..'
    'Aku ingin bareng kamu lagi' kataku dengan mulai terisak

    koko terdiam
    mungkin saat itu pertama kali dia lihat aku keluar air mata seperti itu
    sehingga dia mulai melunak

    Dengan pelan dia berkata
    'Aku butuh waktu yo' kata dia pelan

    'Maksudmu apa ko?' tanyaku

    'Aku butuh waktu sendiri tanpa kamu, sendiri untuk memikirkan semua ini'
    koko mengela nafas pelan

    'Apa kamu sudah ga bisa maafin aku ko' tanyaku pelan

    'Aku ga tahu yo'

    'Aku ga tahu' kata dia

    'Malam itu...'
    'malam itu aku bilang ke kamu kalau kamu tuh orang yang paling aku percaya di hidup aku.....'
    'tapi mengapa yo.. mengapa lu lakuin itu.....'

    'Kalau kamu orang biasa aku ga perduli yo'
    'Aku ga akan mikirin'
    'Dan aku akan melupakannya mungkin'

    'Tapi kamu tahu aku yo'
    'Aku sudah serahin jiwa aku ke kamu yo'
    'Aku percaya sepenuhnya ke kamu'
    'Tapi kamu khianati aku dengan melakukan hal menjijikkan itu' kata koko mulai emosi

    Jlebbbb

    Kata-kata koko bak sembilu yang mengiris-ngiris hati aku
    Aku ga bisa berkata apa-apa lagi, semua yang dia bilang memang benar adanya

    'Aku ga tau apa aku bisa maafin kamu nanti. Apa aku bisa percaya lagi nanti'
    'Tapi untuk saat ini aku ga bisa yo'
    'Aku masih sakit'
    'Hati aku masih sakit oleh kelakuan kamu' kata koko emosi

    'Sekarang iyo tinggalin aku dulu'
    'Anggep saja ga kenal dulu dengan koko'
    'Biarkan koko sendiri dulu, ga tahu misalnya nanti memang nasib kita bisa bertemu lagi' kata koko dengan tegas

    'Jadi... jadi hanya sampai disini ya ko' kataku dengan terbata-bata
    'Jadi hanya sampai disini? HAH?' kataku dengan emosi

    Kesedihan , kemarahan , ketakutan akan ditinggalkan orang yang dicintai, bercampur dengan tangisan menguasai diriku

    'Kamu sudah janji ko, kamu sudah janji!'
    'Kamu ga akan ninggalin aku dulu, kamu sudah janji'

    'Kamu sudah lupa dengan janjimu ko! kamu pembohong!' kataku dengan keras

    koko terdiam

    'Aku ga lupa kok yo'
    'Aku ga lupa'
    'Aku ga bilang aku mau ninggalin kamu'
    'Aku hanya ga bisa bertemu kamu dengan sekarang' kata koko datar

    'SAMA SAJA' kataku dengan emosi

    'Lu mau ninggalin gw, semuanya sudah ninggalin gw' kata aku dengan tersedu

    Koko terdiam lagi melihatku dalam kondisi seperti itu

    'Maaf yo..' kata koko pelan
    'Maaf aku ga bisa sekarang..'
    'Maaf..' kata dia lagi

    Dia pun berbalik lalu pergi ninggalin aku yang masih terisak disitu

    Aku ga bisa apa-apa lagi
    Aku hanya memandang dia pergi
    Hatiku sakit
    Sakit banget
    Nafasku serasa sesak
    Apakah semuanya sudah usai
    Apakah hanya sampai disini sajakah antara aku dan koko

    Aku terhuyung jatuh terduduk
    aku pun menangis disitu
    yaaak sodara-sodara menangis

    Ada beberapa orang yang lewat melihatku namun sepertinya mereka tidak perduli

    Atau mereka takut karena menganggap aku orang gila jadi dibiarkan saja..

    ahaha, aku sudah ga mau berpikir lagi
    toh ga ada gunanya lagi aku didunia ini

    Setelah menangis entah berapa lama hingga air mataku kering
    Dengan langkah tergontai pun aku pulang kerumah

    Aku duduk di kursi meja kamarku

    Aku tulis sebuah surat
    Yang berisi tentang penyesalanku kepada semua orang yang pernah kusakiti, terutama untuk koko.
    Aku meminta maaf sekali lagi disurat itu karena aku sudah banyak mengecewakan orang yang sayang dengan aku.
    Sebenarnya aku masih ingin sekali lagi bisa menghabiskan waktu dengan mereka sekali lagi. Namun aku sudah capek menunggu.

    Belum juga lukaku dengan ang bener-bener kering
    Sudah harus terkoyak lagi seperti
    Memang ini semua salahku
    Tapi apakah memang harus seperti ini hukuman yang harus aku terima?
    Aku ga tahu lagi
    Aku lelah.
    Aku sudah ga mampu berpikir harus bagaimana lagi.

    kuraup segenggam obat tidur yang biasa menemani malam-malamku sebelumnya

    Tak berapa lama aku merasa tenang
    Aku merasa lelahku hilang
    Yaa aku hanya ingin tidur saja
    Aku ga ingin bangun lagi
    Semuanya terasa gelap olehku

    Aku pun terjatuh dari kursiku dan ambruk ke lantai
Sign In or Register to comment.