It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
pengen twist yang bener2 twist heehe
ngapain bawa2 aku bang @silverrain??
@androfox @afif18_raka94
Pagi gays...!
Part ini adalah apdetan terakhir dari case ini, sebenernya ini cuma kumpulan one-shoot aja, jadi emang gak panjang
Oya inti ceritanya asli dari sononya, saya cm ambil inti ceritanya jadi ga bisa diubah-ubah. Hanya saja untuk karakter tokoh, dialog dsb, saya modifikasi sehingga jadi seperti cerita Rico yang sekarang ini,hehe.
@andhi90 @4ndh0 @tyo_ary @arieat ini dilanjutt!
@Gabriel_Valiant masa sih? tapi novel ga sependek ini kali ya?hehehe
@callme_DIAZ untung gak ikutan maen eyang subur
@chibipmahu waduh, susah mah kalo cerita yang berat-berat, udah saya sendiri bingung bacanya, modifikasinya jg lebih bingung lg ntar,hehe
@androfox Cetar membahana hujan badai halilintar bumi gonjang ganjing..
makasih... nih apdet..! @afif18_raka94
@WildanFajriyan Laso auranya abu-abu, ga jelas,hehe
Makasi @Adhi48
Enjoy it!
"Gimana sekolahmu Co?" papa bertanya padaku saat kami sekeluarga sedang berkumpul di ruang televisi setelah makan malam tadi. Aku yang bersandar malas di sofa depan tv hanya mengangkat kepalaku.
"Baik pa"
"Beneran nggak ada apa-apa? Kok akhir-akhir ini sepertinya kamu kelihatan lesu begitu? Banyak tugas ya memangnya?"
"Nggak kok pa, biasa aja"
"Ohh.. ya sudah kalau memang gak ada masalah" Papa mengambil remote tv dan mengganti saluran ke acara berita.
"Papa! jangan diganti dong! lagi seru ini sinetronnya...."
Mama merebut kembali remote dari tangan papa, yang hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mama yang sudah tidak mau diganggu gugat bila sinetron favoritnya mulai tayang.
Hemmmhh...
Mending aku tidur sekarang deh.
"Pa, Ma, Rico tidur duluan ya"
"Hemm.." sahut mama singkat tanpa mata lepas dari layar tv.
Cklek!
Blamm!
Aku menutup pintu kamarku, mematikan lampu dan beringsut menuju kasur nyamanku.
* * * * * *
"Sayang sekali ya..
kamu ga bisa merasukiku.."
Aku membuka mata, masih dalam posisi berbaringku.
"Lepasskaann..."
Aku bangun dari tidurku. Tepatnya pura-pura tidurku.
Ya, sedari tadi sebenarnya aku tidak benar-benar tidur. Karena aku merasa akan ada hal buruk malam ini, dan ternyata dugaanku tidak meleset.
"Lepaasskann akuu...."
Arwah Kiky dengan akar penghubung yang ada dibelakang kepalanya, kini berada dalam cekalan dua hantu yang selalu bersamaku.
Sebelumnya memang aku menyuruh mereka untuk waspada, dan ternyata sekarang mereka berguna juga tidak seperti biasanya yang bisanya cuma mengikutiku dan tertawa cekikikan mengganggu orang yang lewat.
"Berjanjilah, kamu gak akan mengulanginya lagi, membunuh orang demi menuruti sifat egoismu"
'Ssshhhh... le..pass..kann..." dia mendesis, kepalanya menunduk dan rambut depannya jatuh menutupi kedua matanya.
"Aku gak akan melepaskanmu..
Sebelum kamu berjanji padaku"
"khu khu khu khu..."
aku mengrenyitkan alisku.
"kekuatann selemahh inii bisaa apa..?
khu khu khu...."
Dengan mudahnya arwah Kiky meloloskan diri dari cekalan dua hantu pengikutku yang sekarang sudah terpental melayang, tak bisa mendekati arwah Kiky lagi.
Egghh...
Dasar hantu-hantu gak berguna!
Arwah Kiky melayang perlahan mendekatiku, dan mendekatkan mukanya dengan mukaku.
Aku tetap berdiri disamping ranjang, sedikit mendongak menatap wajahnya.
"Seharusnya kauu tidakk ikutt campurr..
Rico..."
Syuuuuttttt.......
Aku merasakan tubuhku mendadak dingin, seolah jiwaku berusaha ditarik keluar dan ada yang berusaha mengambil alih pikiranku.
Ughh...
Tubuhku....
Kaku....
Eggghh....
ta..tanganku....
Tanganku bergerak ke arah meja belajar dan mengambil cutter dari tempat alat tulis.
Aku berusaha melawan dan mengambil alih kendali tubuhku.
tapi..berat....
badanku..dikendalikan..!
kriittt...
ja..jariku... bergerak sendiri.. menaikkan ujung tajam mata cutter di tanganku...
ughh...ugghhh...
ta..tanganku..terasa berat.. tanganku dikendalikan mengarah pada leherku..
oh tidak...!
Ya Tuhannn...!
to..tolong aku....!
"Ricoo!"
Syuuttt!!!!
"Aggggghhhhhhhhhh....!!!!"
"Uhuk uhuk" Aku terduduk lemas, tangan dan lututku berusaha menopang tubuhku yang mendadak ambruk, aku merasakan nafasku kembali ke tenggorokanku saat arwah yang merasukiku dicabut paksa.
"Menyerahlah kau anak muda, kalau nggak.. akar ini kuputusin lo.."
"Pak Darma!" Hantu pria itu mengerling padaku. Sementara tangannya memegang kuat-kuat akar penghubung di belakang kepala arwah Kiky. Ya, dialah yang menyelamatkanku.
"Ugghh..." arwah itu merintih kesakitan memegangi kepalanya membelakangi pak Darma.
"Jangan ganggu Rico atau kucabut nih!
Nah.. gimana?
Kalau akar ini putus, kau tidak akan bisa balik lagi ke tubuhmu lo.."
Pak darma berbicara dengan enteng, menarik kecil akar dikepala Kiky yang selalu membuatnya mengerang kesakitan.
"Aa..akuu tahuu..
Jadii jangann lakukann ituu.." arwah Kiky merintih kesakitan sambil terus memegangi kepalanya.
Pak Darma melonggarkan genggamannya pada akar itu dan duduk di atas ranjang, sementara aku dan arwah Kiky duduk di lantai.
"Kau berjanji gak akan mengulanginya lagi kan? merasuki tubuh orang lain untuk hal buruk?" Aku berkata pelan padanya yang duduk dan menunduk sambil sesekali memegang belakang kepalanya. Melirik takut-takut ke arah Pak Darma yang masih memegang akar penghubungnya.
"Kenapaa.. kenapaa akuu nggakk bolehh menggunakannyaa.."
"Kekuatan seperti ini bagaikan mata pisau. Bila terus seperti ini, bisa menimbulkan hal yang fatal bagimu"
"......." Kiky hanya menunduk diam
"Aku mohon..berjanjilah.."
".... baiklah...."
Aku tersenyum lega, "jaga dirimu kak..".
Syuuttt....
Arwah Kiky perlahan memudar dan menghilang.
"yahh...memang pentingg untuk jaga diri.. Di dunia ini banyak orang yang nggak mampu menjaga dirinya" Aku berdiri dan menoleh pada pak Darma yang berdiri dari duduknya sembari membetulkan letak kacamatanya.
"Bapak sudah menolongku, terima kasih" aku tersenyum padanya.
"Kalau gitu, aku pergi dulu ya?" Pak Darma mulai melayang.
"Emm..waktu itu..bapak gak jadi pergi ya..?"
"Oh itu..aku ingat masih ada urusan penting"
Cklek!
"Lho? Rico? kamu masih bangun?"
"Mama..? eh iya tadi Rico kebangun" aku menggaruk belakang kepalaku.
"Lho?"
"Apa ma?"
"Barusan.. orang yang bertelinga lebar di belakangmu itu.. Mirip kakeknya mama yang meninggal waktu masih muda.."
"Eh?"
Aku berbalik ke arah Pak Darma tadi melayang.
hemmh... sudah pergi saja dia.
"Ya sudah, sudah malam, kamu cepat tidur lagi, besok sekolah"
"iya ma.."
Blamm!
Aku naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuhku, menumpukan kepalaku diatas kedua tanganku.
Pak Darma..hehehe... semoga besok dia kesini lagi..
* * * * * *
"Apa maksudmu?"
Laso dengan auranya yang gelap membara, menatap sinis padaku. Tadi begitu bel istirahat berbunyi aku mengejarnya dan mencoba berbicara padanya.
"Maksudku, sebaiknya kamu jangan terlalu terperosok pada ilmu gaib.
Kalau kau terus-terusan begini, takutnya malah hantu keji yang ngumpul di dekatmu" aku menjelaskan padanya dengan berhati-hati.
"Keji..?? Apa maksudmu dengan keji..??"
Hiiiii....rasanya aura setan dibelakangnya keluar dari dalam dirinya.
"Bukan gitu.. Lama-kelamaan.. bisa bawa pengaruh buruk pada kondisi tubuhmu kan..." Aku mundur selangkah dari tatapannya yang seperti zombie.
"Rico..
Kau bisa melihat hantu ya?"
Laso mendekatkan wajahnya padaku, yang reflek kurespon dengan langkah mundurku menghindari tatapan zombie nya.
"Ah, nggak kok" aku makin mundur ketika dia semakin memajukan wajahnya.
"Kalau gitu, jangan sok menasehatiku.
Aku bisa melihatnya. Makannya, setiap hari aku meluangkan waktu untuk ritual" Laso mengangkat dagunya pongah.
Ritual? Pfffttt.....
"Akhir-akhir ini, ada arwah seorang murid yang suka bersandar di pohon itu" Laso dengan pedenya menunjuk sebuah pohon di depan kelas.
.....
.....
.....
krik krik..
Pffttt...
Aku berusaha menahan tawaku.
Masa arwah kak Reyno berubah jadi kumbang pohon? membayangkannya saja seram.. -_-
* * * * * *
"Bwahahahahaa.... percuma saja ngomong sama orang kayak gitu. Dia gak akan mudah merubah haluannya percaya dengan ilmu gaib.." Ferro tertawa saat kuceritakan tentang Laso, dan kekonyolannya yang sok tahu tentang ilmu gaib.
Kami baru keluar dari gerbang sekolah dan berjalan pulang bersama.
"Dia orang yang paling ingin kujauhi" tambahnya.
"Iya, aku juga.."
Hah!
Reflek aku mendongak ketika melihat sekelebat bayangan hitam dilangit.
"......loooonngggg........" samar aku mendengarkan sebuah suara.
"toooolllooooonnggggggg........!!!"
Aku menutup mulutku tak percaya.
Itu....
Arwah kak Kiky, dibawa oleh dua sosok hitam bertudung yang tempo hari kulihat di dekat balkon lantai dua.
Hemmhhh...
Makanya.. sudah kubilang kan...
* * * * * *
"Kak Kiky.. Kabarnya meninggal di ruang klinik"
Ferro berkata sambil memainkan bola basket di tangannya. Sore ini kami berdua menyempatkan diri bermain basket di lapangan kompleks rumah, setelah kemarin melewati minggu yang melelahkan.
"Melepaskan arwah sembarangan, kena getahnya deh.
Itulah akibatnya bila melanggar wilayah malaikat pencabut nyawa. Bukan hak dia untuk mengakhiri hidup orang lain.."
Aku meneguk air mineral yang kubawa dari rumah.
"Sudahlahh... yang penting sekarang masalah sudah beress!
Ayo Fer! Kita maen lagi!" Aku menarik tangannya ke tengah lapangan. Ferro hanya menurut mengikutiku ke tangah lapangan.
Dia hanya diam menatap tanganku yang menggenggam tangannya.
"Kenapa Fer?" aku melepaskan tanganku dan mengibaskan di depan mukanya yang bengong.
"Ah, gak, gak apa-apa!" mukanya memerah dan dia memalingkan wajahnya dari pandanganku, "Ayo tanding lagi! yang kalah harus telanjang pulang kerumah! Ahahahaha...!"
Ennnggghhh...!
"Sial kau Fer! Liat saja nanti kau yang akan pulang telanjang!"
* * * * * *
FIN
Case 1: His name is Rico -CLOSED-
ada case 2 dan brikutny donk?