Kisah Nyata: Pengalaman Berkelana Di Alam Ghaib
Selasa, 06 November 2012
BUDAK - Para pekerja di rumah jin yang kaya itu katanya dahulu semasa hidupnya di dunia minta 'pesugihan' pada jin tersebut, agar bisa kaya raya dengan jalan pintas dan mudah.
Pertama kali ilmu trawangan dan meraga sukma penulis berikan kepada anak angkat penulis sendiri yang bernama Eko. Pada puasa sunat hari kedua Eko sudah bisa melihat alam ghaib. Pada malam ketiga Eko penulis suruh latihan semalam suntuk di berbagai tempat dan alam.
Pengalaman berkelana di alam ghaib yang paling mengesankan bagi Eko adalah sewaktu dia berada di 'alam arwah' tepatnya arwah neneknya sendiri. Di alam almarhumah neneknya dia sangat 'kerasan' betah tinggal disana. Karena selain damai, pemandangannya sangat indah. Rata-rata rumahnya sangat bagus dan penduduknya sangat ramah. Keadaannya terang benderang tanpa matahari, maka disitu ada siang tidak ada malam. Budaya dan pola hidupnya hampir sama dengan di bumi. Sewaktu Eko diajak roh pembimbing ke alam kubur, disitu banyak dijumpai hal-hal yang mengerikan. Disitu banyak orang disiksa.
Kata roh pembimbing, dia menuai hasil perbuatannya sewaktu hidup di dunia materi dahulu. Mereka kebanyakan tidak melakukan shalat lima waktu dan tidak pernah bertaubat, selalu mementingkan diri sendiri dan sering merugikan orang lain.
Satu minggu berikutnya penulis memberi bimbingan meraga sukma kepada Eko dan ternyata Eko sangat berbakat. Hari itu juga Eko berhasil meraga sukma dengan baik. Memang dengan cara meraga sukma badan astral bisa pergi kemana saja dia mau. Baik pergi ke alam nyata atau alam materi maupun pergi ke alam ghaib.
Bila meraga sukma ke alam nyata, badan astral dengan mudahnya bisa menembus dinding tembok yang sangat tebal tanpa merubah atau merusak sedikitpun. Selain itu dengan badan astral yang ringan bisa terbang dengan kecepatan pikiran melebihi kecepatan suara.
Suatu hari Eko meraga sukma masuk ke alam ghaib tingkat alam pedanyangan. Di alam pedanyangan kesannya hampir sama dengan alam dunia kita hanya saja disana ada terang tanpa sinar matahari. Entah darimana sumber terang itu. Penduduknya mayoritas berpakaian keraton tempo doeloe. Bila di alam nyata siang hari, di alam ghaib sama seperti malam hari hanya saja suasananya tidak berubah menjadi gelap.
Di alam pedanyangan menyukai warna pakaian tertentu seperti kuning, merah, hitam, hijau, biru dan putih. Hampir tidak diketemukan pakaian motif kembang atau berpola hias. Kemungkinan besar makhluk di alam pedanyangan itu dulunya manusia biasa yang matinya belum sempurna. Manusia di jaman kerajaan seperti kerajaan Majapahit. Sehingga kebiasaan pola kehidupannya dan budayanya waktu mereka hidup di dunia dulu dibawanya ke alam ghaib. Sekalipun di alam nyata sudah mengalami perubahan total.
Memang diantara mereka ada juga masyarakat modern seperti masyarakat sekarang. Diantara mereka ada yang memiliki pesawat radio, televisi, mobil dan sebagainya. Nampaknya masyarakat modern di alam pedanyangan ini adalah penghuni baru. Sama dengan mereka penghuni lama, matinya belum sempurna. Alam pedanyangan sangat dekat dengan alam jin. Alam pedanyangan juga dekat sekali dengan alam nyata. Alam pedanyangan itu kira-kira berada diantara alam jin dan alam nyata.
Eko masuk alam pedanyangan langsung menuju ke 'balai pedanyangan' dukuh Gandek Kawedanan Magetan. Dia langsung menemui Dahnyang Gandek yang bernama Pangeran Ronojati yang lebih dikenal dengan nama mbah Sabuk Alu. Eko disambut Eyang Ronojati dengan gembira karena Eyang Ronojati sudah mengetahui kalau Eko adalah anak penulis.
Setelah selesai berkunjung ke alam pedanyangan, kemudian Eko penulis suruh masuk ke alam jin. Cara memasuki alam jin setelah lepas dari raga, cukup pejamkan mata, sedop napas dalam-dalam dan niat ke alam jin. Obyeknya harus jelas.
Nampaknya Eko pertama memasuki alam jin tingkat menengah. Masyarakat jin yang dikunjungi Eko hampir sama dengan masyarakat bangsa manusia. Kebudayaannyapun juga hampir sama dengan kebudayaan bangsa manusia, baik cara berbusana maupun cara hidup sehari-harinya. Di alam jin juga ada pasar persis seperti dunia kita.
Eko berkenalan dengan cewek jin yang ternyata masih gadis. Tubuhnya semampai, agak cantik, rambutnya terurai panjang. Sayang hampir semua cewek jin hidungnya tidak ada yang mancung. Eko langsung diajak masuk ke dalam rumah. Kebetulan rumah tersebut sepi. Cewek jin tadi bernama Narti. Eko dijamu makanan dan minuman tetapi Eko tidak mau menyantapnya. Rupanya dia ingat pesan penulis, bahwa jangan sekali-kali memakan dan meminum milik bangsa alam ghaib sekalipun sangat lapar dan haus.
Dengan Narti, Eko diajak berkeliling kampung bangsa jin. Juga diajak masuk ke rumah 'kepala desa' jin yang kaya raya. Jin yang kaya raya itu banyak mempunyai pekerja. Tetapi anehnya pekerjanya bukan bangsa jin melainkan bangsa manusia. Ada yang menumbuk padi, ada yang menggoreng kerupuk dan sebagainya.
Orang yang menumbuk padi, terus menerus dia menumbuk padi, tidak boleh beristirahat. Padahal peluhnya keluar terus sampai yang jatuh di bawah setinggi mata kaki. Ada yang menggoreng kerupuk, anehnya menggorengnya tidak pakai sotel (alat penggoreng bertangkai) tetapi dengan tangan telanjang. Tidak jarang sewaktu mengusap minyak goreng yang menempel di tangan, kulitnya yang tersingkap.
Para pekerja di rumah jin yang kaya itu katanya dahulu semasa hidupnya di dunia minta 'pesugihan' pada jin tersebut, agar bisa kaya raya dengan jalan pintas dan mudah. Setelah saat perjanjiannya selesai, 'roh' orang yang bersangkutan diambil hidup-hidup oleh jin yang bersangkutan. Kebanyakan diambil langsung dengan raga atau badan fisiknya. Sedang upaya jin untuk mengelabui bangsa manusia (kerabat dekat orang yang diambil), diambilkan pohon pisang yang disihir persis tubuh orang yang meninggal. Sudah tentu ada juga yang hanya diambil 'roh'nya.
Setelah puas berkelana di alam jin tingkat sedang, Eko berniat menjelajahi alam 'jin tingkat rendah'. Untungnya, sebelum Eko memasuki alam jin terlebih dahulu membuat 'pagar tubuh' dengan sinar tenaga dalam. Begitu memasuki alam jin tingkat rendah yang suasananya sangat pengap dan panas, dia diserbu oleh beberapa jin tingkat rendah yang wajahnya menjijikkan. Serangan bangsa jin tersebut ternyata tidak mampu menembus 'pagar badan' nya Eko. Dengan jurus Cakra Buana, Eko mampu melempar si penyerang secara serentak dan akhirnya si penyerang lari tunggang langgang.
Bangsa 'jin tingkat rendah' rata-rata badannya jelek menjijikkan. Suka bikin onar dan tidak rela wilayahnya dimasuki bangsa lain. Genderuwo, kuntilanak, wewe, tuyul dan lain sebagainya itu termasuk 'jin rendah'. Sama seperti manusia primitif di pedalaman, bangsa 'jin rendah' menyukai ilmu-ilmu ghaib, aji-aji, pusaka-pusaka dan sebagainya. Bangsa genderuwo, jin hitam yang seluruh tubuhnya ditumbuhi bulu lebat dan berwajah seram itu sangat menyukai pusaka batu akik yang banyak dipakai sebagai cincin.
Bangsa 'jin rendah' ini sangat suka pada asap kemenyan. Maka setiap ada acara ritual. Ada sesaji dan pembakaran kemenyan, maka disitu banyak bangsa jin yang berpesta pora. Pesan penulis, sebaiknya jangan bersekutu dengan jin atau bekerja sama dengannya. Hati-hati dengan manusia gadungan asal jin ini ciri-ciri khusus mereka adalah suhu tubuhnya selalu dingin dan bentuk telinganya meruncing seperti telinga kucing. Bangsa 'jin rendah' suka mengganggu dan mencelakai manusia (Buku 'Ilmu Trawangan Melihat Alam Ghaib' | Gatot Margono SA*) | Penerbit 'Mekar' Surabaya | Oktober 1996 | hal 127-136).
*) Penulis Bapak Gatot Margono SA HP +6281 8033 8444 (sms)
Institut Metafisika dan Parapsikologi 'Cakra Buana' Indonesia
Kelurahan Kawedanan Lingkungan Gandek
Kawedanan, Magetan, Jawa Timur
AnehCuy Review By AnehCuy, AnehCuy at AnehCuy Media Rating: 4.5 out of 5. Unik | Aneh | Misteri | Horor | Serem | Update
Artikel Menarik:
>> Misteri Fenomena Suara Dari Neraka Yang Menyeramkan
Comments
Selasa, 04 Desember 2012
Jin memiliki jasad dengan berbagai bentuk. Dalam hadits Abu Tsa’labah radiyallohu anhu, yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani (22/214-215) No. 573, Al Baihaqi dalam “Al Asma wa Ash Shifat” (827), Al Hakim (2/456) dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani Rahimahullah dalam ta’liqnya terhadap Kitab “Al Misykaat” (4148) dan Syaikh Kami Al Wadi’i Rahimahullah dalam “Ash Shahiih Al Musnad Mimma Laisa Fii Ash Shahihain” (1213) bahwa Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda :
الْجِنُّ عَلَى ثَلاثَةِ أَصْنَافٍ: صِنْفٌ لَهُمْ أَجْنِحَةٌ يَطِيرُونَ فِي الْهَوَاءِ، وَصِنْفٌ حَيَّاتٌ، وَصِنْفٌ يَحِلُّونَ وَيَظْعَنُونَ.
“ Jin terdiri dari tiga kelompok; satu kelompok memiliki sayap dan mereka terbang di udara, satu kelompok berbentuk ular dan satu kelompok tidak menetap dan berpindah-pindah.”
Hadits ini merupakan dalil bahwa jin memiliki jasad dan tidak mungkin dipahami dari lafazh “satu kelompok memiliki sayap dan terbang di udara” bahwa jin tidak memiliki jasad karena sayap itu berjasad dan tidak mungkin sayap itu ada kecuali pada yangberjasad. Para malaikat pun memiliki sayap. Ada yang memiliki 2, 3, atau 4 sayap dan terbang ke langit yang tinggi dan dia memiliki jasad. Demikian pula Al Qur’an Al Karim menunjukkan bahwa jin yang terbang itu berjasad. Rabb kami berfirman mengabarkan tentang apa yang dikatakan oleh Ifrith kepada Sulaiman ‘alaihissalam
قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ
“Berkata Ifrith dari kalangan jin bahwa saya akan mendatangimu dengannya (dengan membawa singgasana Ratu Saba) sebelum engkau bangkit dari tempat dudukmu dan sesungguhnya saya kuat lagi terpercaya.” (QS. An Naml : 39).
Kalau Ifrith itu tidak memiliki jasad, maka dia tidak akan mampu untuk memikul apa yang dibawa dan tidak mampu pula untuk menjaganya. Demikian pula jin yang terbang di udara diciptakan dalam keadaan memiliki jasad yang sebenarnya berjalan di muka bumi. Jika mereka ingin terbang, maka mereka berubah bentuk lebih dahulu, kemudian terbanglah mereka. Adapun jin dan setan yang masuk ke dalam tubuh manusia untuk memberikan waswas dan yang lainnya, mereka berubah bentuk seperti udara. Perkara ini sudah diketahui dan merupakan dalil bahwa mereka berjasad.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa jin itu memiliki jasad dan orang yang berpendapat bahwa mereka seperti udara, tidak memiliki dalil dari Al Kitab dan As Sunnah. Dalil terkuat yang mereka jadikan sebagai hujjah adalah riwayat yang datang dari Wahb bin Munabbih sebagaimana yang disebutkan oleh Asy Syibly dalam kitab “Aakaamu Al Mirjaan fii Ahkaami Al Jaan” (31) bahwa dia berkata : ” Jin itu berjenis-jenis dan jenis jin yang asli adalah angin, mereka tidak makan, tidak minum dan tidak berketurunan. Diantara mereka ada jenis yang makan, minum, berketurunan dan menikah seperti As Sialy, Al Ghuul, Al Qathrub dan yang semisalnya”.
Jika riwayat tersebut shahih, maka sudah diketahui bahwa Wahb adalah seorang ahli sejarah dan dia menukilkan dari kitab ahli kitab, sedangkan kitab ahli kitab itu penuh dengan perubahan dan pengkaburan (antara yang haq dan yang batil, pen).
Sebagian mereka berdalil bahwa jin itu seperti udara yaitu angin, dengan sabda Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam :
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ
“Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia di tempat peredaran darah“.(HR. Al Bukhari (6219) dan Muslim (2175) dari hadits Shafiyyah Radhiyallahu ‘anha).
Hadits ini bukan merupakan dalil bagi orang yang berpendapat demikian karena mereka berjalan di tempat peredaran darah, bukan karena pada asalnya mereka adalah udara. Akan tetapi, Allah Subhaanahu wata’ala, memberikan kemampuan kepada mereka untuk berubah bentuk. Oleh karena itu, pendapat yang mengatakan bahwa jin itu angin dan tidak berjasad, batil dan sangat jelas kebatilannya karena bertentangan dan bertabrakan dengan dalil-dalil yang banyak dari Al Qur’an dan As Sunnah yang shahih dan telah diketahui secara pasti dari Islam, ijma, akal dan kenyataan yang kita saksikan.
Berikut ini akan saya sebutkan dalil-dalil secara global :
1. Jin itu makan dan minum
2. Jin menikah dan berketurunan
3. Jin berbentuk dan berubah bentuk menjadi bentuk manusia dan hewan
4. Jin melakukan berbagai jenis pekerjaan seperti bangunan dan pekerjaan-pekerjaan lain seperti mengangkat beban berat dan yang lainnya
5. Jin merasakan berbagai keadaan seperti sakit, takut, kuat, lemah, hidup, mati dan yang lainnya
6. Jin dilihat oleh sebagian makhluk seperti keledai. Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda :
إذا سمعتم نهيق الحمار فتعوذوا بالله من الشيطان فإنه رأى شيطانا
“Jika kalian mendengar ringkikan keledai, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan karena sesungguhnya dia melihat setan.” (HR. Al Bukhari : 3303 dan Muslim : 2729).
7. Ketika jin itu mampu untuk berubah bentuk menjadi bentuk manusia, maka dia mampu menyakiti manusia baik dengan memukulnya, membunuhnya maupun mencegahnya untuk bergerak dan yang lainnya.
Pada pasal ini kami telah memaparkan dalil-dalil dari para ulama dalam berbagai tulisan yang khusus membahas tentang jin dan setan seperti kitab ” Aakaamu Al Mirjaan fi Ahkaami Al Jaan” karya Asy Syibly dan “Luqat Al Mirjaan fi Ahkaami Al Jaan” karya As Suyuthi dan yang lainnya.
Orang-orang yang berpendapat bahwa jin itu berbentuk angin menganggap bahwa jin itu masuk ke dalam tubuh manusia dan berjalan di tempat peredaran darahnya, sehingga mereka menyangka bahwa mereka itu angin. Padahal tidak demikian, karena bisa diambil faedah dari ” berjalannya mereka pada tempat peredaran darah manusia” bahwa Allah Subhaanahu wata’ala, memberikan kemampuan kepada mereka untuk berubah bentuk sehingga mereka menjadi udara karena jin yang masuk ke dalam tubuh manusia mampu untuk membesarkan diri dalam tubuh manusia sampai dia mampu menguasai seluruh badan manusia.
Berdasarkan penjelasan ini, maka jelaslah bagi pembaca bahwa kita tidak mungkin mengingkari bahwa jin itu memiliki jasad.
Dari Kitab : Ahkaamul Ta’ammul Ma’aal Jin wa aa’daaburroqo’ Asy Syar’iyyah (Hukum Berinteraksi Dengan JIN dan Adab-Adab Ruqyah yang Syar’i)
Diterjemahkan Oleh Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi Hafizhahulloh Sumber : Pustaka Ats Tsabat Balikpapan
SUMBER URL : http://salafybpp.com/index.php?option=com_content&view=article&id=87:apakah-jin-itu-seperti-udara-tidak-berbentuk-atau-memiliki-jasad-&catid=1:aqidah-islam&Itemid=28
* * *
BAGAIMANA JIN DAN SYAITAN ITU MASUK KE DALAM TUBUH MANUSIA SEMENTARA MEREKA BERJASAD ??
oleh Asy Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdillah Al-Imam Hafizhahulloh
Jin dan syaitan memiliki jasad. Hakekat ini sudah diketahui dan tidak ada yang mengingkarinya kecuali oleh orang yang jahil atau sombong. Adapun bagaimana jin itu mampu untuk masuk ke dalam tubuh manusia dan hewan sedangkan mereka berjasad, maka kami katakan bahwa hal ini nyata dan merupakan keyakinan yang tidak terbantahkan.
Alasannya adalah bahwa Allah Subhaanahu wat’ala, telah memberikan kemampuan kepada jin dan syaitan untuk berubah dari penciptaan asal mereka dan perubahan ini bisa menjadi bentuk jasad yang lain. Misalnya, jin berubah bentuk menjadi manusia dan kadang-kadang berubah bentuk menjadi angin dan udara. Jin itu mampu berubah menjadi angin dan udara dengan izin Allah Subhaanahu wat’ala,sehingga mereka mampu untuk masuk ke dalam tubuh manusia dan berjalan di setiap urat dari urat-urat manusia sebagaimana mengalirnya air dalam urat-urat. Dalil yang menunjukkan tentang hal ini adalah sabda Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wa sallam,:
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ
” Sesungguhnya syaitan berjalan dalam tubuh manusia di tempat peredaran darah.”(HR. Al Bukhari: 7171 dan Muslim: 2175 dari hadits Shafiyyah Radhiyallahu ‘anha).
Dalam hadits Anas Radiallohu ‘anhu, yang diriwayatkan oleh Muslim (2611), Ahmad (3/229) dan selain keduanya bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wa sallam,bersabda :
لما صور الله آدم في الجنة تركه ما شاء الله أن يتركه فجعل إبليس يطيف به ينظر ما هو فلما رآه أجوف عرف أنه خلق خلقا لا يتمالك
“Ketika Allah membentuk Adam di surga, Allah pun meninggalkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Maka Iblis pun mengintari (Adam) dan memperhatikan bagaimana keadaannya. Ketika melihat ada sisi yang kosong, maka dia pun mengetahui bahwa Allah telah menciptakan satu ciptaan yang tidak mampu untuk menahan diri.”
Bukti nyata akan hal itu tatkala orang yang kerasukan mendapati waswas dalamdirinya yang bukan merupakan kehendak jiwanya yang diluar keinginannya. Bahkan sebagian manusia dikuasai oleh syaitan dengan waswas sampai syaitan bisa menguasainya secara keseluruhan sehingga dia melakukan berbagai perbuatan yang memudharatkan dirinya seperti memukul, membunuh dan yang lainnya.
Dari Kitab : Ahkaamul Ta’ammul Ma’aal Jin wa aa’daaburroqo’ Asy Syar’iyyah (Hukum Berinteraksi Dengan JIN dan Adab-Adab Ruqyah yang Syar’i)
Sumber : http://anehcuy.blogspot.com/2012/12/sereeem-inilah-ciri-ciri-fisik-jin-yang.html#ixzz2TT60wIXs
Rabu, 24 April 2013
ilustrasi penampakan jin
AnehCuy - Alhamdulillah update lagi, kemarin abis posting tentang Peradaban Bangsa Jin Kini aku akan coba posting tentang Bentuk Asli dan Nyata Jin dalam Penampakan,
Pada dasarnya bentuk rupa Jin yang sesungguhnya tidak banyak berbeda dari bentuk rupa manusia, yaitu mereka memiliki jenis kelamin, memiliki hidung mata, tangan, kaki, telinga dan sebagainya, sebagaimana yang di miliki oleh manusia. Pada umumnya 80 hingga 90% Jin menyerupai manusia.
Hanya perbedaan fisik Jin adalah lebih kecil dan halus dari manusia. Bentuk tubuh Jin yang sesungguhnya itu ada yang pendek, ada yang tinggi dan bermacam-macam warnanya, yaitu putih, merah, biru, hitam dan sebagainya. Wujud dan bentuk Jin kafir dan Jin Islam yang fasik (non muslim) itu memiliki wujud dan rupa yang buruk dan menakutkan. Sedangkan Wujud dan rupa Jin Islam yang saleh memiliki paras yang elok, akan tetapi tidaklah ganteng dan cantik seperti manusia sungguhan, itu juga tergantung dari ilmu Jin itu sendiri.
Menurut beberapa pendapat, tinggi tubuh Jin yang sebenarnya adalah sekitar tiga hasta saja. Pengetahuan mereka lebih luas dan umur jin sangat panjang sampai beribu-ribu tahun . Kecepatan Jin bergerak melebihi kecepatan cahaya dalam suatu waktu. Karena Jin terdiri dari mahkluk yang seni dan tersembunyi, tidak zahir seperti manusia dan tidak sepenuhnya ghaib seperti Malaikat, maka ruang yang kecil pun bisa di duduki oleh jutaan Jin dan juga dapat merasuki dan menghuni tubuh manusia. baca juga Kisah Nyata: Menikah Dengan Jin Muslimah Cantik.
Jumlah Jin Keseluruhan
Jumlah Jin sesungguhnya terlalu banyak sehingga menurut beberapa pendapat mengatakan bahwa jika jumlah semua manusia dari Nabi Adam sampai hari kiamat dikalikan dengan hewan-hewan, dikalikan dengan batu-batu, dikalikan dengan pasir-pasir dan semua tumbuh-tumbuhan. Itu pun hanya sepersepuluh dari total Jin.
Sedangkan total Jin adalah sepersepuluh dari total Malaikat. Total Malaikat hanya Allah dan Rasulnya saja yang mengetahuinya. baca juga artikel tentang Wujud Malaikat Jibril Yang Sesungguhnya.
Alam tempat berdiamnya Jin adalah di lautan, daratan, di udara dan di Alam Mithal yaitu suatu alam yang terletak diantara alam manusia dan alam malaikat. Jika kita diberikan oleh Allah kemampuan untuk melihat Jin, sudah tentu kita akan melihat jarum yang jatuh dari atas tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jatuh dibelakang Jin, karena sangat banyaknya jumlah mereka. Baca juga artikel tentang: 5 Jin yang ada di bumi
Oleh sebab itu orang tua kita selalu berpesan agar anak-anaknya segera kembali ke rumah apabila tiba waktu maghrib dan pintu serta jendela rumah harus di tutup, agar tidak dimasuki oleh setan dan Iblis.
ilustrasi penampakan jin
Sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Rasulullah:
“Bila kamu menghadapi malam atau kamu telah berada di sebagian malam maka tahanlah anak-anakmu karena sesungguhnya setan berkeliaran ketika itu dan apabila berlalu sesuatu ketika malam maka tahanlah mereka dan tutuplah pintu-pintu rumahmu serta sebutlah nama Allah, padamkan lampu-lampu mu serta sebutlah nama Allah, ikatlah minuman mu serta sebutlah nama Allah dan tutuplah sisa makanan mu serta sebutlah nama Allah (ketika menutupnya) “
Hadist di atas berarti bahwa Jin dan setan tidur di waktu siang dan menjelang sore mereka keluar untuk mencari rezeki dan makanan, baik laki-laki maupun perempuan, baik yang dewasa ataupun anak-anak.
Hal yang menarik dari mahkluk ini adalah Jin yang lebih muda akan takut pada Jin yang umurnya lebih tua. Semua mitos penampakan wujud aneh seperti Pocong, Alien, Vampire, Zombie, dll itu semua adalah ulah iseng Jin.
Nah begitulah Wujud Asli dan Nyata Jin Sesungguhnya dalam Penampakanya yang tak bisa di lihat oleh mata telanjang manusia, sekarang jadi tau kan bentuk jin yang sesungguhnya, kira-kira seperti itulah penampakanya di alam jin jika kita bisa melihatnya. masih berminat untuk melihat alam jin ?
Sumber : http://anehcuy.blogspot.com/2013/04/wujud-asli-dan-nyata-jin-dalam.html#ixzz2TT6gFpcO
Jumat, 16 November 2012
Sebelum diciptakannya manusia, Allah SWT terlebih dulu menciptakan makhluk lain yang bernama JIN. Dan Sebelum jin, Allah telah menciptakan malaikat.
"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS.15:)
"Malaikat diciptakan (sebelumnya) dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian (tanah/lumpur hitam).” ( HR. Muslim )
Mengenai malaikat, tidak akan kita bahas sekarang. Karena kita akan coba mengenal tentang bangsa jin. Coba simak artikel berikut....
=================
Abu Hidzaifah Ishaq bin Basyar mengatakan dalam kitab Al-Mabda’ bahwa Abdullah bin Amr bin al-Ash berkata, “Jin diciptakan dua ribu tahun sebelum penciptaan Adam.”
Juwaibir memberikan kabar dari Adh-Dhahhak dari Ibn Abbas bahwa ia mengatakan, “Jin merupakan penghuni bumi, sementara malaikat adalah penghuni langit; merekalah yang meramaikan langit. Di setiap langit terdapat malaikat. Setiap penghuni langit selalu melakukan salat, bertasbih (menyucikan Tuhan), dan selalu berdoa. Penghuni langit yang lebih tinggi memiliki ibadah, doa salat, dan tasbih yang lebih banyak dibandingkan penghuni langit di bawahnya. Jadi, malaikat itu adalah penghuni langit, sementara jin adalah penghuni bumi.”
Ishaq juga mendapatkan berita dari Abu Ra’uf yang mendapatkannya dari Ikrimah yang mendapatkannya dari Ibnu Abbas, “Ketika Allah menciptakan bapaknya jin, Samum, yang dijadikannya dari nyala api, Ia berkata, ‘Hai jin, mintalah yang kamu inginkan!’ Jin menjawab, ‘Kami berharap agar kami dapat melihat manusia, tetapi kami tidak terlihat oleh mereka, agar kami menghilang di bawah tanah, dan kami tidak mati dalam keadaan tua renta, melainkan muda dulu’.” Artinya, bangsa jin bisa melihat tetapi tidak terlihat oleh manusia. Jika mati, mereka menghilang di dalam tanah, dan tidak mati sampai kembali muda.
Ishaq mengatakan, “Telah mengabarkan kepada saya Juwaibir dan Utsman dengan isnad mereka berdua bahwa Allah menciptakan jin dan memerintahkan mereka untuk menghuni bumi. Mereka menyembah Allah sampai batas waktu yang cukup lama, kemudian mereka mulai berbuat maksiat kepada Allah dan suka melakukan pertumpahan darah. Dalam lingkungan mereka dikenal seorang raja bernama Yusuf yang kemudian dibunuh oleh mereka. Lalu, Allah mengutus tentara dari malaikat yang berada di langit kedua. Dikatakan pula bahwa dalam kalangan jin terdapat iblis, berjumlah empat ribu makhluk jin, kemudian mereka turun dan membawa anak-anak jin dari bumi, mereka menjadi kuat dan mengikuti pemuka-pemukanya di pulau-pulau laut. Iblis dan tentara yang bersamanya tinggal di bumi. Karena mereka banyak, pekerjaan yang dilakukan menjadi mudah dan mereka pun senang tinggal di sana.”
As-Suyuthi di dalam Luqath al-Marjan fi al-Ahkam al-Jan menyebutkan bahwa Muqatil dan Juwaibir memberitahukan dari Adh-Dhahhak, dari Ibn Abbas, ia mengatakan, “Ketika Allah hendak menciptakan Adam, Ia berkata kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang khalifah di muka bumi ini.’ Kemudian, malaikat bertanya, ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah’.” Ibn Abbas berkata, “Para malaikat tidak mengetahui sesuatu yang gaib. Mereka menganggap perbuatan anak Adam seperti perbuatan para jin. Sehingga, mereka mengatakan apakah Tuhan akan menjadikan makhluk yang suka merusak seperti bangsa jin membuat kerusakan dan suka menumpahkan darah, sebagaimana bangsa jin menumpahkan darah, seperti perbuatan yang mereka lakukan dengan membunuh nabi mereka yang bernama Yusuf.”
As-Suyuthi mengomentari riwayat-riwayat di atas bahwa sanad-sanadnya rusak. Abu Hudzaifah seorang yang suka berbuat kebohongan, Juwaibir diabaikan perkataannya, sedangkan Adh-Dhahhak tidak mendengarkan secara langsung dari Ibn Abbas.
Tetapi, Al-Hakim meriwayatkan di dalam kitab Al-Mustadrak dan menganggap sahih sebuah riwayat dari Ibn Abbas, yang ia mengatakan, “Allah berkata, ‘Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di bumi ini.’ Mereka (para malaikat) bertanya, ‘Apakah Engkau akan menjadikan makhluk yang suka membuat kerusakan dan melakukan pertumpahan darah?’ Dua ribu tahun sebelum itu telah diciptakan jin; mereka membuat kerusakan dan melakukan pertumpahan darah. Lalu, Allah mengutus tentara dari kelompok malaikat. Para tentara itu memukul para jin, sehingga mereka terdampar di kepulauan laut. Karena itu, ketika Allah berkata kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ini,’ mereka berkata, ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,’ sebagaimana yang telah diperbuat oleh para jin.”
Ibn Jarir, Ibn Abi Hatim, dan Abu asy-Syekh (dalam kitan Al-’Azhamah) meriwayatkan dari Abu al-’Aliyah, “Allah SWT menciptakan malaikat pada hari Rabu, menciptakan jin pada hari Kamis, dan menciptakan Adam pada hari Jumat. Kemudian, satu kaum dari jin ingkar dan kafir, sehingga malaikat turun ke bumi lalu memerangi mereka. Jadi, pertumpahan darah dan kerusakan berlangsung. Karena itu malaikat berkata, ‘Mengapa Engkau akan menjadikan (khalifah) di bumi itu makhluk yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah’.”
Dalam kitab Al-’Azhamah, Abu asy-Syekh berkata, “Saya mendapatkan berita dari Ahmad bin Muhammad al-Mashahafi, dari al-Bara, dari Abdul Mun’im bin Idris, dari bapaknya, ia berkata, ‘Wahab menyebutkan dari Ibn Abbas, ia mengatakan, ‘Allah menciptakan surga sebelum neraka, menciptakan rahmatnya sebelum kemarahan-Nya, menciptakan langit sebelum bumi, menciptakan matahari dan bulan sebelum bintang-bintang, menciptakan siang sebelum malam, menciptakan laut sebelum daratan, menciptakan daratan dan bumi sebelum gunung-gunung, menciptakan malaikat sebelum para jin, menciptakan jin sebelum manusia, dan menciptakan jenis laki-laki sebelum jenis perempuan’.”
Kisah-kisah tentang jin ini sifatnya boleh percaya boleh tidak, karena ilmunya ada pada Allah. Tetapi mengenai keberadaan mereka, semua sepakat bahwa mereka sama-sama makhluk mukallaf - yang terkena hukum wajib menyembah dan beribadah kepada Allah - seperti kita manusia.
Pada artikel selanjutnya kita akan menyimak kisah tentang jin yang lebih aneh lagi, sebagai berikut....
=====================
DAHULU kala, ketika jaman Bani Adam belum ada, sedangkan bumi yang baru di huni oleh Penghuni Pertama yang di ciptakan dari cahayaNya. Tuhan telah membuat makhluk baru yang berada di sisiNya, yang bernama Abu Jaan atau bapak seluruh jin. Abu Jaan adalah awal mula dari Banul Jaan atau anak jin baik yang lalu sampai akhir zaman. Banul Jaan adalah Penghuni Kedua sebelum Bangsa Manusia lahir ke bumi. Iblis ketika itu belum lahir ke bumi, kelahiran Iblis generasi ke empat kenabian dari bangsa jin.
Tuhan bertitah kepada Abu Jaan ini. “Dengan apa kamu meminta kepadaku, wahai Abu Jaan.”
“Dengan kasih sayang Engkau terhadap hamba ya Tuhan, maka diri Hamba pun akan berkasih sayang dengan keturunan hamba.” Kata Abu Jaan.
“Apa yang kamu minta dariKu, wahai Abu Jaan. Apakah kamu tahu bahwasanya kamu baru saja Aku ciptakan dari sejenis api. Tubuhmu dari inti api dan ruhmu dari cahaya karena setiap roh yang bernyawa aku ciptakan dari cahaya dari sisiKu.”
”Terima kasih oh Tuhanku yang selalu hamba Agungkan. Hamba meminta tubuh hamba tidak bisa di lihat oleh seluruh makhluk, kecuali yang Engkau kehendaki saja yang bisa melihat hamba dan keturunan hamba.” Kata Abu Jaan.
“Akan ku kabulkan permintaanmu, selain itu apa lagi wahai Abu Jaan.”
“Apakah hamba akan hidup di surga yang hamba tempati saat ini wahai Tuhanku.”
“Kamu bisa menempati surga ini, begitu juga untuk dirimu saja bisa terbang sesuka hatimu dan tinggal sesuka hatimu sampai aku perintahkan dirimu turun ke Bumi. Dan ketika itu keturunanmu tidak akan sanggup mendatangi tempat ‘Surga Pengangkatan Makhluk’ hanya dirimu saat ini yang kuat. Setelah kamu menyentuh tanah di bumi, maka kamu menjadi makhluk bumi dan kamupun akan membuat keturunan dan mati di bumi. Namun, hanya kamu seorang yang bisa terbang di langit dunia ketika tinggal dibumi.”
Langit dunia adalah Tata Surya seluruh pelosok jagad raya ini. Singgasana Tuhan berada di luar Tata Surya yang berada di tempat kosong, tidak ada benda apapun. Itulah di sebut sebagai ArsyNya Tuhan, karena tempatnya sangat tinggi tidak ada makhluk yang bisa kesana kecuali yang di kehendaki oleh Tuhan sendiri. Karena Tuhan Maha Berkehendak, bahkan Iblispun tidak akan sanggup.
“Bolehkah hamba meminta sesuatu ya Tuhanku.”
“Apa itu perminataanmu wahai Abu Jaan”
“Jika hamba Engkau angkat sebagai pemimpin seluruh makhluk di bumi pada masa hamba, maka hamba meminta salah satu keturunan hamba nantinya yang bernama Iblis agar Tuhan berkenan dia tinggal di ‘Surga Pengangkatan Makhluk’. Wahai Tuhanku, jadikanlah dirinya menggantikan hamba dan berikanlah kecerdasannya seperti yang hamba punya saat ini.”
“Baiklah jika nanti Iblis lahir di Bumi, maka akan Aku angkat dia disisiKu dan akan aku beri hikmah dari ilmuKu sehingga diapun pandai. Kekuatannya seperti Penghuni Pertama dan kecerdasannya melebihi makhlukKu yang nanti aku ciptakan.”
Maka Abu Jaan turun dengan kekasihnya, menghasilkan keturunan yang sangat banyak. Sambil beribadah kepada Tuhan, beliau juga menjadi guru bagi anak keturunannya sampai beliau wafat. Setelah keturunan bertambah banyak, generasi inilah yaitu generasi Banul Jaan yang kuat-kuat dan cerdas-cerdas. Ilmunya sangat hebat, karena jaman dari Abu Jaan sampai Banul Jaan yang kuat belum ada pembinasaan dari Tuhan.
Jadi ilmu mereka bertambah terus sesuai bertambahnya umur mereka. Ketika generasinya Iblis lahir di bumi, para Banul Jaan berkoloni menjadi beberapa bagian. Maka terciptalah delapan kerajaan di bumi dan satu kerajaan di surga, total kerajaan itu adalah delapan kerajaan yang sangat besar dan megah di bumi. Sedangkan Iblis belum mempunyai kerajaan, walaupun dia di sebut seorang raja karena dia mendiami ‘Surga Pengangkatan Makhluk’.
Zaman dahulu kala ketika jaman pertengahan Banul Jaan, Bumi masih kering dan tandus. Zaman ini sendiri ketika Bumi belum terbentuk seperti sekarang, seperti air laut yang melimpah dan oksigen yang banyak. Air tawarpun masih sedikit, namun air di laut melimpah tapi tidak semelimpah seperti sekarang yang sangat-sangat melimpah. Bahkan saat ini lautnya lebih luas di bandingkan dengan tanahnya sendiri. Dahulu oksigen sangat tipis karena Banul Jaan adalah makhluk yang menghirup oksigen sangat sedikit.
Walau bagaimanapun jika api ingin menyala tetap saja membutuhkan udara walaupun itu sangat sedikit sekalipun. Begitulah kehidupan Banul Jaan yang membutuhkan sedikit oksigen untuk bernafas. Berbeda dengan manusia yang boros sekali dengan udara dan air.
Setelah kerajaan terbentuk menjadi delapan kerajaan, yaitu kerajaan kakak-kakaknya Iblis. Karena Iblis sendiri diangkat ke surga seperti permintaan Bapaknya iblis. Kerajaan ini di bagi menjadi delapan wilayah di muka Bumi yaitu Kerajaan bagian selatan, kerajaan bagian utara, kerajaan bagian timur, kerajaan bagian barat, kerajaan bagian bawah atau dasar Bumi karena mereka bisa menembus ke tanah bahkan bermandikan dengan magmapun tidak apa-apa karena tubuhnya lebih panas di bandingkan dengan magma Bumi.
Kerajaan bagian atas atau langit Bumi yaitu yang tinggal di sekitar atmosfer bagian atas Bumi. Kerajaan bagian darat atau di atas tanah dan kerajaan di air seperti dilaut, danau dan aliran sungai. Dan yang ke sembilan kerajaan Iblis yaitu berada di sisi Tuhan tepatnya ‘Surga Pengangkatan Makhluk’, Kerajaan Iblis di luar alam semesta dunia.
Namun sungguh ironi, kerajaan Banul Jaan di muka Bumi sungguh disayangkan. Mereka sangat suka perang dan saling membantai dengan yang lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga suka membantai makhluk lain di Bumi. Kerajaan satu dengan kerajaan yang lainnya saling menyerang, mereka berkeinginan menguasai kerajaan yang lain. Beribu-ribu tahun kerajaan ini melakukan peperangan dan penindasan dengan kerajaan lain. Ketika terjadi peperangan dari delapan kerajaan ini, Iblis yang keturunanya paling dimuliakan dari mereka lahir ke dunia dan seketika itu juga Iblis diangkat ke surgaNya Tuhan.
Iblis hidup di surga dengan para Penghuni Pertama, karena Penghuni Pertama telah di ciptakan dari cahaya. Penghuni Pertama juga menempati dari Bumi sampai langit paling atas. Kehidupan mereka mengabdi kepada Tuhannya, salah satunya adalah mengangkat Arsynya agar menggantung. Inilah yang akan ditiru oleh Iblis dengan istana yang menggantung di atas permukaan Bumi yang salah satunya berada di Segitiga Bermuda.
Iblis sangat cerdas dan pandai, dia mempunyai kehebatan yang luar biasa tiada tandingannya tentunya selain Tuhan sendiri. Bahkan Penghuni Pertama pun merasa takjub dengan kehebatan yang di miliki Iblis. Suatu ketika mereka, dua golongan yaitu iblis dengan Golongan Pertama mengadakan paling lama ibadahnya kepada Tuhan. Misalnya Jika Golongan Pertama kuat puasa satu hari tanpa makan, maka iblis kuat dalam tujuh hari tanpa makan. Bayangkan ibadah Iblis kepada Tuhannya sungguh alim luar biasa. Karena alimnya dia, maka ilmu-ilmu kegaiban maupun ilmu materi di kuasai Iblis sangat cepat.
Iblis bersumpah di dalam darahnya dan jiwanya, bahwasanya dia akan bersumpah menjadi penghulu bagi seluruh makhluk di alam semesta ini. Dia terus berusaha mencari ilmu-ilmu baru dan mencoba ilmu itu sampai mana keberhasilan dalam mencapi ilmu tersebut. Ilmu Iblis yang paling di sukai dari sekian dari ilmunya adalah ilmu untuk mengetahui masa depan dari alam semesta ini. Bahkan diapun tahu dengan ilmu ini jika nantinya bakalan ada penghulu baru menggantikan bangsanya.
Diam-diam dia mempelajari dan mengumpulkan informasi siapa dia sebenarnya dan kehebatan apa yang dimilikinya maupun kelemahan dia itu apa saja. Memang Iblis adalah makhluk yang pandai bahkan dia bisa memprediksi apa yang akan terjadi di Bumi bagi kerajaan kakak-kakanya di bawah sana.
Kerajaan-kerajaan Banul Jaan kebanyakan hancur bahkan akan menjadi neraka bagi bangsa jin yang tidak tahu apa-apa. Mereka adalah bangsa yang bergolong lemah dan menjadi budak dari bangsa jin yang lebih kuat. Kehancuran mereka adalah peperangan dan penindasan yang tidak akan pernah berakhir. Kezaliman mereka di luar batas, bahkan mereka tidak mengakui jika ada Tuhan yang menciptakan mereka. Sungguh durhaka mereka kepada Tuhannya yang telah mengasihi mereka selama ini yaitu tidak adanya kebinasaan bagi mereka.
Tuhan telah marah, bumi bergoyang hebat di sebabkan akan hancurnya bumi itu oleh siksaan para Banul Jaan yang telah mengotori bumi dari kedurhakaan. Maka Tuhan mengutus Penghuni Pertama untuk menghukum mereka dan membantai mereka.
Delapan kerajaan ini telah di serang dan diporak-porandakan oleh Penghuni Pertama. Seluruh pengikut Delapan Kerajaan ini melarikan diri bahkan ada yang melawan Penghuni Pertama. Namun, bukan tandingannya untuk melawan Penghuni Pertama, mereka telah di kalahkan. Banyak yang mati di antara mereka, tubuh mereka yang mati di buang ke tengah laut bahkan ada yang di buang ke pulau-pulau kecil. Sedangkan Banul Jaan yang pintar yang telah melarikan diri bersembunyi di pulau-pulau yang kecil beriklim tropis. Seperti untuk saat ini bersembunyi di wilayah Indonesia karena negaranya berpulau. Untunglah yang bersembunyi ini selamat walaupun tidak mempunyai kerajaan lagi, karena kerajaan mereka hancur luluh.
Sedangkan Bangsa Jin yang lemah, mereka di beri kebebasan untuk hidup. Mereka hidup damai dan tenang dengan terlepasnya bangsa Banul Jaan yang lebih kuat dan sombong. Walaupun mereka di bantai, akan tetapi dari sebagian golongan yang masih kuat dan sombong bersembunyi dari incaran para Penghuni Pertama.
Mereka selalu berpatroli mengitari Bumi untuk mengetahui keberadaan para Banul Jaan yang durhaka untuk melawan kepada Tuhan. Banul jaan yang pintar pandai sekali berkamuflase sesuai dengan kepandaian mereka yang mengubah bentuk apappun itu. Kebanyakan mereka berubah bentuk menyerupai hewan di masa itu dan juga menyerupai tumbuh-tumbuhan yang rimbun.
Pada waktu Banul Jaan yang durhaka di hukum oleh Tuhan Semesta Alam, Iblis ketika itu melihat mereka dari singgasananya yaitu di luar alam semesta. Dia melihat bangsanya yang telah di bantai. Iblis tampak sedih karena walau bagaimanapun, mereka yang menguasai Delapan Kerajaan adalah kakak-kakak Iblis yang sangat pintar dan kuat.
Maka sejak saat itu, Iblis bersumpah jika nanti ada bangsa lain yang lebih rendah kemampuan dari dirinya, maka dia tidak akan mengakui sebagai Penghulunya. Karena saat ini Iblis mengakui dirinya sendiri sebagai Penghulu atau Pemimpin bagi seluruh makluk Tuhan
DINASTI kerajaan para Banul Jaan telah hancur dan musnah. Mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan dan tidak mempunyai pemimpin yang kuat. Mereka menjadi kelompok kerajaan yang kecil-kecil, wilayahnya pun menjadi sempit seperti kelompok suku. Banul jaan yang pintar dan pandai telah musnah, karena kepintaran dan kepandaian bagi mereka di tentukan dengan umur. Barang siapa yang umurnya paling panjang maka dialah yang paling kuat.
Karena bagi mereka, setiap detiknya mengasah kemampuan menjadi yang terkuat. Selama ribuan tahun itu, para Banul Jaan yang terkuat telah musnah. Mereka telah tergantikan dengan Bangsa Jin yang lebih kecil kemampuannya dan juga kemampuan kegaibannya tidak seberapa. Mereka adalah generasi yang lemah, karena mereka masih muda dan umurnya tidak panjang lagi sepanjang umurnya Banul Jaan yang lama. Jika para penghuni Delapan Kerajaan dahulu umurnya beribu-ribu tahun. Sekarang hanya ribuan tahun, kebanyakan seribu tahun itupun dianggap remaja. Sedangkan umur empat ratus tahun dianggap untuk ukuran manusia sekitar sepuluh sampai empat belas tahun, betapa masih kecilnya mereka.
Untuk menjadi yang terkuat pun susah, karena mereka adalah generasi baru tidak seperti generasi lama. Namun generasi lama yang bisa menyelamatkan diri dari kebinasaan telah bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Sehingga mereka bisa hidup dan selamat, umurnya juga sangat panjang di bandingkan dengan generasi baru dari keturunan Bangsa Jin sekarang. Banul Jaan yang selamat ini masa lalunya tidak mempunyai kekuasaan, sekarang mereka bisa bernafas lega karena mereka membawahi jin-jin yang baru lahir dan masih bodoh.
Bangsa jin sekarang tidak seperti mereka yang ilmunya sangat banyak terutama ilmu kegaiban. Namun tidak ada yang seperti Iblis, apalagi menandingi kekuatannya pada zaman kemusnahan saudaranya. Karena dia adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang masih utuh. Apalagi dia menguasai kerajaan di surga bersama dengan Penghuni Pertama. Iblis saat ini adalah golongan Banul Jaan yang paling kuat dari penguasa jin setelah kehancuran delapan kerajaan yang berada di muka bumi. Delapan pemimpin kerajaan beserta para menteri dan penduduknya musnah, sebagian kecil saja yang selamat itupun dianggap lemah pada jamannya.
Iblis mengetahui kejadian ini karena dia pandai meramal dan berhitung apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, walaupun dia bisa berhitung untuk masa depan nantinya seperti apa. Ramalan Iblis itu jauh dari kesempurnaan karena sifatnya bisa benar dan bisa juga salah, namun ramalan Iblis hebat karena dialah Raja dari segala Raja jin. Ketika dia sedang meramal untuk masa depan itu, dia masih berada di singgasananya dekat dengan Tuhan dan Penghuni Pertama. Setelah puas dengan ramalan-ramalan yang dia punyai dan yang dia ketahui nantinya seperti apa, maka Iblis turun ke Bumi untuk melihat Delapan Kerajaan Banul Jaan di bumi yang telah hancur.
Dia telah menemukan kesenangan dan kebahagiaan yang luar biasa berada di Bumi. Mulai saat itu yang di nantikannya yaitu ketika kakinya menginjakkan ke Bumi, maka Iblis telah meninggalkan tahta kerajaan dan menanggalkan Mahkota Raja di Surga Pengangkatan MakhlukNya. Dia merasa bangga di muka Bumi karena ada makhluk yang sama dengan dia yang nantinya dapat di jadikan pasukan serta anak buah dari golongannya. Diam-diam tanpa sepengetahuan Tuhan dan Penghuni Pertama, Iblis membuat kerajaan baru di muka Bumi. Kerajaan Iblis menggantung di atas air, kerajaaannya sangat besar dan sangat luar biasa megahnya. Walaupun begitu Tuhan tahu juga karena Tuhan Maha Tahu.
Karena kebesaran dan kekuatan kharisma yang dimiliki Iblis, maka seluruh jin di muka Bumi baik itu jin masa lampau yang umurnya sangat tua dan mempunyai kehebatan yang tidak patut lagi di pertanyakan. Sampai jin yang muda-muda yang lemah dan pengalaman hidupnya masih sedikit walaupun itu umurnya ratusan tahun. Seluruh bangsa jin tunduk dan takhluk dihadapan Iblis, mereka berikrar akan selalu setia kepadanya. Mereka pun merasa terhormat jika bersama Iblis, karena Iblis ke sohor sebagai keturunan Banul Jaan satu-satunya yang berada di luar alam semesta. Seluruh bangsa jin merasa bangga dan gembira jika mengangkat Iblis sebagai raja baru mereka. Dialah junjungan yang bisa menyatukan seluruh jin menjadi kerajaan jin yang baru di muka Bumi.
Karena kerajaan di surga kosong, maka Tuhan Semesta Alam menciptakan makhluk baru lagi untuk menggantikan Iblis sebagai Raja Baru. Makhluk baru ini juga menggantikan kepemimpinan bangsa jin di muka bumi yang nantinya akan membawahi seluruh makhluk Bumi. Karena Iblis tidak terima dengan keputusan Tuhan, maka Iblis beserta para pengikutnya yang setia mendapatkan kutukan dari Tuhan Semesta Alam. Seketika itu bangsa jin terpecah menjadi dua golongan yaitu golongan yang pertama menjadi pengikut Iblis yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan maupun kerajaan yang sangat besar.
Sedangakan golongan yang kedua melepaskan diri dari pengaruh Iblis, mereka menjadi golongan jin yang lemah yang telah mempunyai kerajaan yang kecil-kecil dan bersuku-suku. Mereka sering di jajah dengan pengikut Iblis yang lebih kuat. Peperangan di antara dua golongan saling berkecamuk karena berbeda keyakinan dan ediologi dari bangsa jin sampai akhir zaman....
===========
Sampai disini kita merenung sejenak, darimana kisah-kisah seperti ini berasal? bagaimana mereka mengetahui sebegitu detail tentang dunia jin? Nanti kita akan coba memasuki kisah yang lainnya yang erat kaitannya kebudayaan (agama?) para jin ini yang masih tersisa dan sudah menjadi budaya kita.
Sumber : http://anehcuy.blogspot.com/2012/11/beginilah-peradaban-bangsa-jin.html#ixzz2TT7JJJbU
@alabatan @AwanSiwon @adacerita @danu_darkangelz @gr3yboy @danze @chibipmahu @dollysipelly @ularuskasurius @yeltz @sigantengbeud @claudy @tialawliet @Bluedragoste @yuzz @jorse @4ndrean @oxygenfull @RADHIKAHAHA @locky @atwil @joenior68 @danielsastrawidjaya @imednasty @Daramdhan @Boljugg @Dhika_smg @YansFilan @Sandipu50311592 @LockerA @2dirpra @4ndho @4ndh0 @Adam08 @adzhar @adilope @adinu @adit_dudul @admmx01 @aDvanTage @adyray @adysamuel @afif18_raka94 @aglan @AkbarSyailendra @akhmadpuryanto @ajikaryadi @alex92 @alexwhite @alfa_centaury @Alir @Amaurysilli @AmGay @anan_jaya @Ande2_lumut @andireza @andre_patiatama @anggaras @Ann4j @ardi_cukup @arichou @aries77 @arsile @asik69 @aura @aurorghh @bayuaja01 @BB3117 @Beepe @bi_men @bi_ngung @Black_Raven @b0y2oo6 @boycurrant @Boyz888 @boyskyez @broe @caghaa @cevans @chiko_jeri @cigar @cmedcmed @colorof @congcong @crystal_heaven @Daniel_Si_Suka_baca @darkrealm @daviez_alfarizy @Daytripper @deltamet43d @didit_wicaksono @Difer @Different @Diyo_D_Y @dirpra @Dityadrew2 @EIandy2 @ElninoS @Farnuta @Fenan_d @fends @fianpoulz @flix @g4y_all_alon3 @galau_er @gu2ntea @hananta @heavenstar @Henry_13 @Hevesius @hidori @hwankyung69 @iam_pamungkas @iamyogi96 @iboobb7 @igoigo @irlanda @Jhoshan26 @jjk_mod_on @JOEGATES @jokerz @Just_PJ @kimoy @ken89 @kevin_ok26 @kucingnekat @kutu22 @LambatAdam @lelaqi @Lilo2 @libraboy @lightaaaxxx @irawan01 @lintang1381 @LitleBro @luketan @mahardhyka @marobmar @metropolichz @Monic @Monster26 @mr_anamnesis @nak_alone @nand4s1m4 @NC_JKT48 @negaa @nero_dante1 @nur_hadinata @pria_apa_adanya @prince17cm @PrinceOfBlackSoshi @putralll @putrabulan1 @pyrojack @rakarahardian @rarasipau @reyputra @Riko_dragon_knight @rikzu_storm @Rivaldo_Nugroho @Rizal_M2 @ronald_5 @rulliarto @satriamandala @sicnus @silverrain @sinjai @Sly_maut @shruikan @stevekerenz @suck1d @tazbodhi @The_angel_of_hell @the_yanuars @tony_chopper @treezz @troyaz @wiraone @wiwo @Wooyoung @xname @yudhyeah @dundileo @you_joo90 @Zhar12 @Zimad @zulkorich @7313 obaya @shank @Irawan01 @zorrobaya @Aktuaris_Muda @yeltz
makanya saya percaya aja dech
@pyrojack
gw lg jumpa dg bbrp org yg lumauyan tau yg ginian;
asik juga ngobrol ginian ma mereka
kalo yg lawang sewu;
gila; energi nya padet bgt
pdhl udaj jauh di luar pagar
brasa bgt kan?
@skpmerah
Hal itu bkn sesuatu utk dijadiin mainan.
Lagian takut juga malah jadinya syirik.
Gw pernah tuh mlm2 dr pulang maen d jalan dkt rmh ada bau seperti bangkai yg menyengat gt serem bgt bang bikin merinding,
Ini malem jumat kan *eh
Al-baqarah ayat 3 sepertinya
bau busuk itu jin kafir;
yg wangi jin muslim
gw prnh diserang sso indigo yg bersebrangan paham dgn gw;
gw gk paham ttg apa yg dilakukannya ke gw;
cumn gw brasa gk nyaman stlh trakir baca message dari nya
belakngan dia nanya ke gw dan mastiin ttg apa yg dilakukannya
tnyata dia kirim sesuatu yg gk baik dan serem ke gw dan sukur gw cumn rasa gk nyaman di kuping smbl baca2 doa...
pdhl dari dia level nya udh serem bgt...
@pyrojack
perlu bgt tau yg ginian;
dgn tahu; maka kita bisa bersikap dgn tepat saat mengalaminya...
misal baca doa2 dan bersikap lebih tepat
coba baca bagian: saat ada di alam jin jgn mau ikut makan walaupun lapar etc..
u ll understand why
di luar itu semua;
lbh jauh pelajari rahasia2 alam yg kita belum ketahui...
.
emang jangan coba-coba mengusik mereka meski hanya pengin tahu, kao pada saatnya tepat dg sendirinya kamu akan tahu sendiri
org yg mencoba pasti akan digoda
percaya diri aja dikala merasa ada sesuatu yg lain
isi hati selalu dg nama Tuhan niscaya gak akan diganggu