It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ntar dilanjut lg g nih???
serius? Aku sih sempat takut sama tokoh reval dijudge ngondek. Karena sengaja aku buat manja.
haha iya dua2a normal pula awal.a.. Mustahil tapi kalau di real live.
kacau kenapa?
baca ya part selanjutnya
Karena Iseng (Part 3) By: #yanz20 -Author POV- Yuda mengerem mobilnya perlahan saat sampai di depan sekolah baru Reval, dia membuka pintu mobil dengan wajah jutek, "Keluar cepetan!" Reval melompat keluar dengan wajah ceria, dia juga menggandeng tangan paman kecenya itu, "Anterin sampai kelas ya!" pintanya dengan semangat. "Jiaah apaan sih? Gue waktu brondong perasaan gak gini gini amat dah.. Manja lu." "Aku kan special, Yuda!" teriaknya sambil menonjok perut Yuda. "Uhuk... Oi nakal ya lu, gue buang ke hutan rimba mau hah lu?" Reval memasang wajah melas lagi yang membuat Yuda mengacak rambut frustasi, terpaksa dia mengantarkan anak itu sampai kelas. Sepanjang koridor orang-orang menatap heran terutama para siswi-siswi sana, mereka sangat girang kedatangan dua pemuda yang punya aura bintang. Rambut jabrik pirang Reval bergoyang riang sepanjang jalan dihiasi lengkungan merekah dari bibir chery itu. Sampai di kelas Yuda yang sudah bete dari tadi main tinggal aja bikin Reval murung. Reval masih nempel erat bikin Yuda noleh, "Apa lagi sih?" "Masa aku ditinggal?" "Gue harus kerja, jadi lu harus ngertiin gue.." ucap Yuda sambil mengusap kepala ponakannya itu. Reval bernafas berat menatap teman-teman barunya di kelas, dia berdiri gugup seolah semua mata ingin membunuhnya dengan tatapan itu. "Wah kita kedatangan murid baru, ayo nak perkenalkan dirimu?" "Saya Revaldy Sebastian.." ucap Reval dingin dan datar. si guru berusaha bercengkrama, membuat dialog walau hanya dibalas 'Iya' dari sang pemuda imut itu. Dia terlihat sangat badmood. 'Sekolah dimana-mana sama saja menyebalkannya..' lirih Reval dalam hati. Revaldy bukan orang yang mudah beradaptasi dengan lingkungan, dia sering dibully di sekolah-sekolahnya karena memiliki pribadi ganda, bukan seseorang yang nyaman diajak bergurau dan banyak alasan. Tidak jarang kecakepan Reval juga jadi alasan buat teman-teman ngebully. Sepertinya hal itu akan kembali terulang, beberapa teman berusaha mengajak Reval mengobrol tapi tidak digubris. Itu bikin mereka kesal dan mengerjai Reval, "Eh lo cacat mental ya? Atau autis? Lo bisu kah? Hahaha.." ejek teman-temannya sambil mendorong kepala Reval. Reval hanya diam dengan wajah dingin, "Eh lo gagu rupanya, diajak ngobrol malah diem!" teman-temannya mendoronginya tapi dia yang kehabisan kesabaran langsung mendorong meja hingga menciderai beberapa anak. "Woi ngajak ribut lo?!!" teriak salah satu anak cowok yang disertai lima cowok lain menyerbu Reval. Tapi dengan lincah kaki Reval menendangi mereka, namun ada yang mengunci tangannya dan meninjui perutnya. Reval terkepung. "Woi woi bubar! Apa-apaan nih!" teriak seorang cowok tinggi dari luar. "Dia nih kak Fadil, yang nyari ribut duluan!" anak-anak itu menuduh Reval. "Halah halah bacot lo pada, kebiasaan nih cari ribut. Lo kira gue gak tau sifat kalian.. Udah ah gak gantle main keroyokan." ucap Fadil sambil melerai pertengkaran tadi. Reval hanya menatap lurus tanpa ekspresi, "Lo anak baru yang dihebohin cewek-cewek sini pasti... Gue ketua OSIS disini. Kenalin, Fadil.." ucap Fadil ramah tapi malah dicueki Reval. Dia berjalan cuek ke luar. Fadil tersenyum sambil mengusap bibirnya dengan dengan jempol, 'Anak yang unik...' ucapnya dalam hati. Reval rupanya ke toilet, di depan washtafel dia berkumur-kumur dan memuntahkan air bercampur darah di mulutnya, "Tuh kan benar, gak ada yang baik sama aku kecuali Yuda dan mama.." lirih Reval sama kaca. "Siapa bilang? Gue mau kok baik sama lo.." sambung Fadil yang main nyelonong aja dari belakang. "Jangan sok akrab.." balas Reval ketus. "Hei bokong mungil, gimana lo bisa dapat temen kalau lo aja gak terbuka.." "Namaku bukan bokong mungil!!" teriak Reval dengan wajah memerah. "Terus nama lo siapa hm?" Fadil melipat tangan di dada. "Capek dari tadi kenalan terus! Revaldy, gak pake replay!" "Oh jadi nama lo Reval, jelek amat ya. Lucuan bokong mungil hahaha..." "Berhenti mengatakan disgusting word itu!" teriak Reval marah. Fadil menepuk bokong Reval dengan kencang, "Kenyataannya bokong lu emang mungil, tapi nice juga.. Empuk haha.." Reval makin berasap, "Hei pelecehan aaarghh!!!" giliran Reval yang berlari frustasi sekarang. Karma tuh namanya.