Karena Iseng (Mini Series)

Beepe

Perasaan part ini udah deh,, kok di post lagi,,????

Syeoull

Sebenernya Fadil tu sama g sih kya Reval???
Awalnya kan dia hobby bgt ngintilin si Reval e pas diseriusin ma Reval malh kabur....@yanz_BCG

yanz_BCG

earthymooned wrote: »

Ah, cerita yang unik. Karakter2 yg unik. Scene2 yg unik. Keren lah, suka bgt. Tag meh (gaya Reval) always, @yanz_BCG.

hehe thanks.. Seneng kalau bisa hbur..

yanz_BCG

Syeoull wrote: »

Sebenernya Fadil tu sama g sih kya Reval???
Awalnya kan dia hobby bgt ngintilin si Reval e pas diseriusin ma Reval malh kabur....@yanz_BCG

fadil it intim sama reval kaya becandaan doang maka.a dia salting diseriusin

yanz_BCG

Beepe wrote: »

Perasaan part ini udah deh,, kok di post lagi,,????

masa iya? Rasa.a ga. Mungkin salah ingat? O.o

earthymooned

Iya, emang salah posting. Kamu updata-an terakhirnya ngulang. Coba deh. Wah sbg ganti rugi, skrg jg hrs update. Hohoho

Rez1

earthymooned wrote: »

Iya, emang salah posting. Kamu updata-an terakhirnya ngulang. Coba deh. Wah sbg ganti rugi, skrg jg hrs update. Hohoho

ini nihh. reader yg maksa

yanz_BCG

earthymooned wrote: »

Iya, emang salah posting. Kamu updata-an terakhirnya ngulang. Coba deh. Wah sbg ganti rugi, skrg jg hrs update. Hohoho

sorry all jadi double. Aku lupa sudah ngepost part 3. Kapan ya? Ah apa gue ngepost.a pas lage tidur? Ga sadar. Maka.a bgtu bngun gue post part itu. Nanti ya kalau listrik hdup.

xcode

saya salah satu pembaca setia di bcg loh om, dulu sih lbih tpatnya skrg udah jarang mantengin haha nitip mention ya

mr_Kim

waaah do post ah.. kecewa...

Syeoull

@yanz_BCG berarti si Fadil cuma tebar pesona ja ke reval......

yanz_BCG

Karena Iseng (Part 4) By: #Yanz20 Fadil mengacak rambutnya frustasi, "Niatnya cuma ngegodain kenapa gue jadi malah aneh aneh gini! Ini nih yang namanya iseng bawa petaka. Gimana kalau gue jadi homo? Aaaarghh.." Fadil jungkir balik di kasur, nungging sambil nutup kepalanya dengan bantal, "Haaah tapi mau bagaimana lagi, dia manis.. Cewek aja jarang kali ya sebening dia." Fadil membenarkan tidurnya dengan telentang, dia memegang dadanya. Ada detakan kencang jika mengingat Reval disampingnya, "Lama sih gak sesuka ini ke orang. Tapi aneh banget kalau gue sukanya sama cowok, gue... Engghh kenapa nih celana gue sempit.." Fadil ternganga melihat gundukan di celananya membengkak yang membuatnya terpaksa 'bermain sabun' di kamar mandi. Disisi lain Reval terbaring kaku di kasur dengan mata yang basah, dia tiba-tiba teringat masa lalu kelamnya yang sangat menyakitkan.. Sakit yang harus dia rasakan di suatu pagi, dia menerima pesan bahwa hubungannya dengan sang seme harus berakhir. Dengan cepat Reval menelepon Josh, "Kenapa? Apa salahku? Aku minta maaf.. Josh, dengar aku.. Aku gak bisa hidup tanpa kamu." Dari seberang Josh menjawab, "Maaf honey, kita udah gak cocok lagi.." "Kenapa Josh kenapa? Aku ngebosenin? Aku bakal berubah! Hikhh.." Tuuttt... Tuutt... Reval ternganga, dadanya sangat sakit. Dia menghempas semua barang dirumahnya detik itu juga, menendang apapun yang dia lihat, "Aku bisa gila aaargghh... Tuhan sakit, aku gak sanggup Tuhan..." Reval menangis di balik lututnya. Dia kembali mengamuk, dia berlari ke dapur menatap pisau itu dengan bringas namun niat bunuh dirinya terhenti, "Aku harus tau apa yang terjadi sebenarnya, aku tak akan membiarkan ini berakhir begitu saja. Aku cinta Josh, Tuhan.. Aku tidak sanggup." Reval berusaha membuat dirinya setenang mungkin, saat wajahnya dibersihkan dan matanya tak sembab, dia akhirnya memantabkan diri pergi menaiki mobil mamanya ke rumah mantan kekasihnya itu. Reval mengatur nafas berkali-kali agar dia tak kembali terisak. Dia tersenyum manis dan percaya bahwa ia akan kembali pada sang kekasih. Reval masuk melalui jendela karena pintu depan yang terkunci, masih dengan senyuman ceria dia berjalan membuka pintu tiap ruangan. Tapi senyumnya sirna begitu membuka sebuah kamar yang isinya Josh menunggangi pemuda lain, "Bitch!! Jadi dia yang membuatmu membuangku Josh!!!" teriak Reval. Josh yang terkejut langsung menatap Reval, "Bagaimana bisa kau masuk?" Dengan bringas Reval meninju dan menendang Josh hingga terkapar di lantai, Reval menerjang dan melampiaskan seluruh emosinya. Tak puas, Reval melirik cowok uke yang meringkuk di kasur, mata Reval yang merah dengan tatapan setan itu menerjang dan menduduki perut selingkuhan kekasihnya itu. Di atas meja ada sebuah pulpen, dia mengambil pulpen itu dengan kasar, "Hentikan Rev! Atau aku akan melaporkanmu ke polisi!" ancam Josh dengan memegang telepon. Andai bisa mungkin detik itu juga taring Reval keluar, wajahnya sudah sangat marah, dia rajam wajah uke itu dengan pulpen dengan sangat bringas, dia tusuk juga dada cowok itu sampai perutnya belasan kali hingga tercabik-cabik dan lehernya nyaris putus. Tubuh Reval basah akan cipratan darah, Josh menatap tak percaya malaikat mungilnya bisa sesadis itu, "Hidupmu tak akan tenang, asshole.." teriak Reval. Reval langsung menerjang jendela saat mendengar suara sirine polisi, dia merayap lincah di dinding layaknya spiderman, dia memiliki kemampuan terpendam yaitu kekuatan yang bertambah berkali-kali lipat saat marah. Dia naik ke atas atap dan melompat dari sudut lain dari bangunan itu, berlari melewati lorong kecil hingga terbebas dari kepungan polisi. Dengan cepat dia menelepon mamanya, "Ma.. Hikhh.." "Ada apa nak? Kau sedang ada masalah.." "Mama dimana, tolong jemput aku.. Aku baru saja membunuh.." Mama Reval langsung pecah tangisnya dan sesak nafas mendengar pengakuan itu, detik itu juga mereka langsung keluar dari negri itu. Sejahat pun seorang anak, tak ada seorang ibu pun yang mampu melihat anaknya menderita. Mengingat semua kenangan itu membuat Reval kembali menggila, dia meninju kaca dengan keras, memukul semua benda di apartemen Yuda. Menangis dan histeris, tubuhnya bergetar, dia lepas kendali akan amarah dan kesedihannya yang memuncak. Yuda shock begitu melihat kamarnya berantakan, darah di tangan Reval mengotori lantai, "Hei lo kenapa lagi sih?!" bentak Yuda. Reval masih menutupi wajahnya dengan tangan, begitu dibuka dia terlihat seperti menangis darah karena lukanya menyentuh wajahnya. "Paman tolong aku hikh.." isak Reval sambil berlari memeluk dada Yuda. Yuda simpati, dia masih bingung tapi berusaha bersikap tenang. Diusapnya lembut kepala Reval setelah menutup pintu dengan rapat. 'Anak ini kumat lagi kejiwaannya.. Gue jadi merinding..' Yuda menciumi kepala keponakannya itu dan mengusap pundaknya, "Mending lo mandi dulu, biar gue temenin.." Reval tak bergerak meski diseret Yuda, dia kekeuh memeluk Yuda berdiri. Yuda melepaskan pelukan itu perlahan dan menggendong Reval ke kamar mandi. Yuda menyediakan air hangat dengan busa sabun, sebelumnya Yuda membersihkan tubuh Reval di bawah shower. Dia menggenggam tangan Reval dan membersihkan kaca yang menyelip disana. Yuda memasukkan Reval ke bak mandi perlahan dan duduk di samping bak mandi. "Lo kenapa sih?" Yuda mengusap kepala Reval, mencoba menjadi paman yang pengertian. Reval memasang wajah dingin lagi, ini kedua kalinya Yuda melihat ekspresi mengerikan ini. Sebelumnya dia melihat itu saat Reval bunuh diri. "Dia menghianati aku.. Aku kurang apa.." ucap bibir mungil itu perlahan dan bergetar. Tiba-tiba tangisnya kembali pecah dan histeris, Yuda kelabakan. Dia menangkap tubuh Reval berusaha menenangkan. "Ingat Tuhan, Rev. Gak ada gunanya kaya gini..." Reval kembali melunak, dia bersendar di bak itu, "Yuda gak akan hianatin aku kan? Aku benar-benar sayang Yuda.." Yuda terperangah mendengar kalimat itu, "Iya.." ucap Yuda ragu. Reval memeluk Yuda girang, dia memeluk leher Yuda. "Selesaikan mandi lo.. Gue tunggu di luar.." "Iyaa!" Yuda keluar dari kamar mandi, dia sebenarnya tak mau memberikan harapan palsu tapi ini demi kebaikan kejiwaan Reval, untuk sementara. "Reval kumat lagi, dia mengamuk.." ucap Yuda di telepon. "Kamu jangan kasarin dia ya dek, saat dia rapuh begitu dia bakal kembali tenang bila dihadapi dengan tenang dan kasih sayang. Kakak percaya adek pasti bisa jaga Reval." "Tapi kak..." "Nanti ya... kakak banyak kerjaan.." Tuutt.. Tuuttt.. Yuda memijit keningnya, dia takut jika terjadi hal lebih. Reval sangat manja dan manis, bagaimana bisa dia lepas dari jeratan pesona Reval. "Aku sudah bersih!" ucap Reval ceria dengan handuk kecil di pinggangnya, dia mendekati Yuda. "Pakai pakaian lu sekarang!" "Eumm.. Gak.. Mau dipeluk," Revaldy menunduk sambil memainkan jarinya. Yuda menarik nafas panjang dan melebarkan tangannya, "Sini..." "Asik!!" Reval langsung berlari memeluk Yuda, dia merayap menaiki tubuh Yuda hingga Yuda terbaring. Yuda menatap datar ke arah makhluk manis yang di atasnya, Yuda mengusap pipi Reval yang membuat Reval memerah, 'Sejak kapan pemuda kasar ini jadi lembut denganku..' ucapnya dalam hati. Yuda mengecup pipi halus Reval, Reval semakin naik, bibir mereka mulai bersentuhan, perlahan Yuda melumat benda kenyal itu. 'I want more..' ucap hati kecil Yuda. Dia memperbaiki posisi menjadi Reval yang ada di bawah, Yuda menciumi leher Reval dan saat meraba seluruh tubuh Reval, Yuda teringat akan sesuatu, 'Astaga, nyebut Da, dia itu ponakan lo.. Ada apa dengan lo..' Yuda langsung bangkit, "Ada apa Yuda?" tanya Reval kecewa. "Pakai baju lo nih.." Yuda melemparkan semua pakaian Reval. Reval masih menatap sedih, dia meraih tangan Yuda, "Tapi tadi.. Bukankah kita akan melakukannya.." "Pakai baju lo, gue bilang!" "Yuda jahat nyebelin!" PLAK!! Tamparan itu membuat mata Reval berkaca-kaca, dia memakai pakaiannya dengan cepat kemudian berlari keluar apartement. Yuda hanya terdiam kaku.. TBC

maaf ya temanya fantasy jadi rada aneh @Syeoull @mr_Kim @xcode @earthymooned @Rez1 @Beepe

the_angel_of_hell

Cap jempol dulu deh di sini .

Syeoull

Kya'e fadil bakal pindah haluan nih....hehe
wuiihh segitunya ya cinta,ampe bsa kalap gitu Rival....Yuda ky'e jga bakal belok nih....hehe sotoy bgt ya q...

yanz_BCG

the_angel_of_hell wrote: »

Cap jempol dulu deh di sini .

baca juga yaa