It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
eh kok si Dharma bisa nyetir mobil yahh O.Oa
eh kok si Dharma bisa nyetir mobil yahh O.Oa
penyesalan hadirnya belakangan.....
Sebelum singgah ke rumah andin ,januar mampir di sebuah mini market untuk membeli beberapa kotak susu ibu hamil dan beberapa makanan praktis lainnya. ini adalah rutinitas baru januar selama andin mengandung anak dharma. tidak dihitung sudah berapa kali rutinitas ini dijalankan januar, hingga tidak terasa kini usia kandungan andin sudah mencapai delapan bulan,dan itu artinya sebentar lagi si jabang bayi akan segera lahir.
Kedatangan januar disambut ceria oleh andin, tidak seperti tempo lalu kini keadaan andin jauh lebih baik, selama kehamilannya mbok darmilah yang menemani andin dan mengerjakan pekerjaan pekerjaan andin . Sehingga semua terlihat bersih dan rapi.
“sendirian saja ndin,mbok darmi kemana?
“mbok darmi sedang belanja mas, sebentar lagi juga balik.”
“belum ada kabar dari dharma?”.
Andin menggelengkan kepala.
“sebentar andin buatin minuman dulu, mas pastinya capek,,”
“ndak biasa saja,hehe...”
Andin masuk kedalam untuk membuatkan minuman, dan tidak lama kemudian kembali dengan segelas kopi dan ceret berisi air putih.
“udah ndak mual mual lagi?” tanya januar.
“ndak mas,..”
“oh, syukurlah..,ini mas bawakan susu buat kamu, agak beli banyak tadi, takut kalau mas ada halangan dan ndak bisa kesini,.”
“mas..matursuwon ya..andin ndak tahu harus bagaimana membalasnya”.
“ndak usah sungkan ndin...,”januar tersenyum
Siang itu kediri sangat panas, januar meneguk beberapa gelas air putih, yang kemudian dilanjutkan menyruput kopi bikinan andin yang semakin memantabkan nikmat rokok yang ada diselipan jari januar.
"eh manggamu banyak yang matang ndin.. “,ucap januar sambil menghitung beberapa buah mangga yang matang di pohon.
“maklum mas ..ndak ada laki laki dirumah,.jadi yang di pucuk pucuk itu ga keambil mesikpun dengan galah”
“kamu pengen..mas panjatin ya..,keliatane manis tuh ndin”
“tapi ati ati ya mas”
“iya..urusan manjat itu aku sudah biasa di nganjuk,”
januar menanggalkan hemnya , terlihat kini januar hanya mengenakan kaus dalam abu abu dengan celana yang terlipat ujungnya sampai mendekati dengkul. Setelah dirasa siap , Kemudian mulailah januar memanjat pohon mangga melewati dahan demi dahan yang dijadikannya pijakan.
Sementara andin menunggu dibawah dan bertugas untuk memungut mangga yang di petik januar. dengan gesit kaki kaki januar mencari pijakan yang tepat, berputar dan berpindah dari dahan satu ke dahan yang lain menghampiri buah mangga yang sudah matang bergantung.
“ndin ini kayaknya sudah terlalu matang nih, jangan sampai ga ketangkap loh ,entar hancur” dharma menjatuhkan mangga ke bawah.
“iyaa mas...jatuhin sekarang..” andin memasang kuda kuda bersiap menangkap mangga yang dijatuhkan januar dari atas .
“aduuuuuuuu...hahaha,..temenan to.. moncrot “,,seru januar dari atas, melihat mangga yang dijatuhkan lolos dari tangkapan andin.
“hahaha..iya mas ,andin takut ketimpuk neh..”
“nak januar toh yang di atas itu”, mbok darmi datang dengan membawa kresek besar berisi sayur mayur dan panganan mentah lainnya.
“iya mbok,. Ini lo tadi aku lihat kok banyak yang matang di pohon"
“ohhh.....,ya maklum, ndak ada laki laki dirumah ini”,jawab mbok darmi
“ndin..siap ya ,.jangan sampai lepas..”
“heeee....nangkepnya kok gitu ,.ya jelas to banyak yang bonyok “
“memang mbok bisa nangkep?” tantang andin
“Sebentar mbok ke dalem dulu”, mbok darmi masuk de dalam rumah, sepertinya ada yang mau diambil, tidak lama kemudian mbok darmi keluar dengan membawa kain panjang.
“nih kamu pegang sebelah sini..,aku sebelah situ,” berdua dengan andin,mbok darmi membuat kain itu terbentang seperti jala yang siap menampung buah buah mangga yang dijatuhkan januar dari atas.
“mbok darmi ini cerdas yoo..”puji januar yang disusul tawa andin dan mbok darmi.
“mas..sudah banyak ,.sekarang mas januar turun saja,” pinta andin sambil menghitung buah mangga yang berhasil dipetik. Sementara mbok darmi mempersiapkan beberapa wadah dan pisau di atas dipan bambu.
“mas januar pintar juga ya manjat pohon...”puji mbok darmi
“ah..biasa saja mbok , Dari kecil memang sudah seneng manjat pohon,kebetulan di rumah ku ada pohon jambu”
“ini mas..manis kok,..”andin mengulurkan mangga yang sudah dikupas.
“iya manis..”
“aneh ya mas hidup ini”,
“hmm mang kenapa ndin”
“mungkin kalau orang yang ndak tahu,melihat kita seperti ini, sangkanya kita ini suami istri”
“hmmm...”januar tersenyum mendengar kata kata andien.
“padahal kalau boleh dibilang ,mas ini sebenarnya maduku lo..hahaha..danmungkin kalau ada pertandingan istri yang hidup rukun dengan madunya.pasti kita yang menang.”canda andin.
“sekarang dharma sedang apa ya ndin?”.ucap januar tiba tiba.
“kenapa ,,kangen ..?”andin menggodai januar.
Digoda andin membuat muka januar memerah, disamping agak jauh dari januar dan andin ,terlihat mbok darmi tertawa geli, pasalnya mbok darmi mengerti kisah diantara mereka bertiga , dharma,andin dan januar, andin sudah menceritakan semua kisah hidupnya kepada mbok darmi.
“sudah kalian menikah saja, setelah si jabang bayi lahir!”,pinta mbok darmi melihat kerukunan mereka,rupanya mbok darmi selama ini terkesan pada kesetiaan januar dalam mengawal perkembangan kehamilan andin. Setiap minggu januar selalu datang menjenguk andin, segala kebutuhan andin semuanya dicukupi oleh dharma,selama kehamilan sampai masa persalinannya nanti.
Mendengar komentar mbok darmi, andin dan januar hanya bisa tertawa , karena tidak terlintas keduanya untuk menjalin hubungan sebagai suami istri, bagi andin dan januar yang terpenting sekarang adalah bagaimana andin dan si janin selamat ,mengingat hari persalinan andin semakin dekat.
“mas andin ke belakang dulu ya”,
“iya..ati ati ya ndin”, ucap januar kawatir.
Andin lalu bergegas ke belakang. Tapi baru saja mengangkat tubuhnya, tiba tiba andin terjatuh. melihat itu januar dan mbok darmi terperanjat kaget, apalagi ada cairan yang sangat banyak tumpah ruah membasahi selangkangan andin.
“ehhh...mas...perut andin sakit mas..”,andin memaksa matanya terpejam rapat rapat menahan rasa sakit yang teramat sangat sambil berpegangan pada bahu januar
“mbok...sakit mbok....”
“iya ndokk,.. nak januar kita bawa langsung ke rumah sakit saja, ini ketuban andin sudah pecah..”
“mbok...panggil bu bidan saja...eh..eh ,mas ambilkan hp andin di meja tamu...shhh..”di tengah rasa sakit yang hebat, andin masih bisa berfikir jernih.
Januar bergegas mengambil hp andin.dan memberikan hp itu pada andin.
“ini mas...bidan santi..eh.eh” andin memberikan hp yang sudah terhubung dengan no telp bidan santi.
Setelah bicara dengan bidan santi dengan nada panik, januar mengangkat tubuh andin ke dalam kamar.. selama menunggu sang bidan tak henti hentinya januar mondar mandir
,sedangkan mbok darmi duduk disamping andin yang kesakitan.
“lama sekali mbok..bidannya datang,.kita telp ambulan saja..tapi berapa nomer telp rumah sakitnya”
“nak januar ndak usah panik, cari di google saja”, ucap mbok darmi yang sendirinya juga panik
Kemudian januar mencoba browsing di google dengan hpnya namun baru saja info rumah sakit itu terbuka,bidan santi nampak tergopoh gopoh datang bersama asistannya.
Tanpa menunggu lagi bidan santi masuk ke kamar andin untuk membantu andin menjalani proses persalinan.
Diluar januar tampak panik. Mondar mandir kesana kemari, ini adalah pengalaman pertamanya menunggui perempuan melahirkan.
“sudah tenang nak..andin akan baik baik saja”,mbok darmi menenangkan.
Setelah detik demi detik dilalui dengan menegangkan . tiba tiba terdengar suara andin mengerang keras disusul pecahnya suara bayi,
“mbok..sudah lahir..” ucap januar yang masih terlihat panik.
“anak dharma sudah lahir mbok...............
“kenapa ..”,.tanya fathir melihat dharma tersedak.
“em..ga apa apa fath.”
“ati ati yah...”, ucap fathir sambil memegang tangan dharma.
Dharma tersenyum..seperti biasanya hari minggu selalu diluangkan untuk makan malam bersama dengan fathir dimana kini status hubungan mereka adalah sepasang kekasih. dharma memutuskan untuk membuka hatinya untuk fathir .
kini hubungan dharma dan fathir berjalan hampir satu tahun.
Selama hubungannya dengan dharma, ada perubahan dari sikap fathir yang dikenal playboy berdarah dingin ini , kini fathir hampir tidak pernah menghadiri pesta pesta yang digelar teman teman gay nya. Dan kalaupun harus datang fathir akan mengajak dharma untuk menemaninya. hal ini dilakukan untuk menjaga hati dharma. lelaki yang dicintainya itu.
“kita menikah?” fathir tersenyum.
“nampaknya penting ya untuk membahas ini lagi?"dharma balik bertanya.
“hmm...”fathir tersenyum.
“huuuuuuuhh,....”,dharma mengambil nafas panjang dan menghembuskannya, pertannyaan ini sering sekali dilontarkan fathir terhadapnya, sehingga dharma harus menyediakan cukup energi untuk menjawab pertanyaan fathir yang berulang ulang dengan jawaban yang sama.
“jujur aku sangat senang mendengarnya,kamu bener bener membuat aku ini berharga dimatamu”
“soooo”,fathir sepertinya sudah menebak kemana arah jawaban dharma.
“bagiku tidak penting secarik kertas pengakuan atas hubungan kita. yang terpenting adalah kebersamaan itu sendiri,.. surat apapun tidak bisa menjamin awetnya hubungan..yang terpenting bukan yang tertulis di atas kertas, tapi disini..”dharma menempelkan tangannya didada fathir
“aku sangat mencintaimu, kamu tahu itu..”ucap fathir sambil mencium tangan dharma yang barusan menyentuh dadanya.
Dharma tersenyum, sebenarnya dharma sangat sayang kepada fathir tapi Entah kenapa dharma masih belum mampu untuk mengatakan cinta kepada fathir , kata itu seakan kelu untuk diucapkan. sepertinya hanya bersama januar saja perkataan itu sering terucap.
malam ini fathir begitu baiknya menyusun acara makan malam dengan sangat romantis, kekasih mana yang tidak bahagia diperlakukan seperti ini, dharma pun juga sangat menikmati makan malam yang dirancang fathir untuknya.
Tapi entah kenapa malam ini tiba tiba dada dharma terasa sesak...secara tiba tiba bayangan andin... muncul dibenak dharma.
“andiinnnnnn........
@Zhar12
@xanxan
@Taylorheaven
@erika_fujo @kizuna89
@joenior68
@nes16
@feyrie
@the_angel_of_hell
@Taylorheaven @el_crush
@Yangmerindu
@Anggoro007
@mariokhadafi
@dhe2dhe2
@egosantoso @ularuskasurius
@Zhar12
@esadewantara88 @ZaenalArdana
@egosantoso
@arieat
@aelfie
@kurokuro
@inlove @nes16
@Shuyudie_Kyukyu
@gilangrama
@hikaru
@jericho1
@kizuna89
@joenior68
@nes16
@feyrie
@the_angel_of_hell
@Taylorheaven @el_crush
@Yangmerindu
@Anggoro007
@mariokhadafi
@dhe2dhe2
@ularuskasurius
@Zhar12
@esadewantara88 @ZaenalArdana
@egosantoso
@arieat
@aelfie
@kurokuro
@inlove @nes16
@rahmathansemtop
@OlliE
@danthe
@2mocin
@AhmadJegeg
@eshim_achmed
@reyputra
@Dhika_smg
“kirim saja ga apa apa”
“tapi pak...?
“butik mira sudah menjadi relasi bisnis ku sudah lama.,selama ini track record pembayarannya baik,aku akan telpon nanti bu andar membicarakan ini,”jelas dharma.
Dharma nampak sibuk memasukkan data penjualan di laptopnya, kini nampaknya bisnis batik dharma berjalan baik, tidak rugi rasanya menemani tardjo ke berbagai acara teman temannya, disana tardjo berkenalan dengan berbagai kalangan, dari pemilik butik, bridal, pemilik studio foto,artis sampai kalangan pejabat.
bisnis inipun dibangun dharma secara kebetulan,pada saat itu dharma menghadiri acara gathering di sebuah vila dikawasan puncak bogor. disanalah dharma berkenalan dengan pengusaha tekstil batik cetak. awalnya dharma hanya membantu pemasarannya saja , namun seiring berjalannya waktu relasi dharma bertambah banyak hingga akhirnya dharma memilih membuka gerai batik nya sendiri.
Dan Walaupun masih terhitung baru tapi gerai milik dharma sudah memiliki pelanggan tetap yang lumayan banyak.
“sibuk ya dhar..,”ucap tardjo memecah konsentrasi dharma
yang sedari tadi berkutat dengan angka angka di laptopnya.
“eh kamu djo..ada apa ,tumben pagi pagi sudah datang”
“yaaaa...tadi aku ke mall bersama eric..kebetulan lewat sini jadi aku mampir”
“lalu ericnya mana?” tanya dharma karena melihat tardjo datang sendirian.
“dia tadi ketemu temannya, jadi aku pulang sendiri”
“oh..., djo nanti aku pulang agak telat kayaknya, kamu ndak usah nunggu aku ya nanti,”
“sama fathir..”
Dharma tersenyum.
“dasar ya...okey aku sih ga masalah, ..asalkan kamu ga pulang dengan tangan kosong”
“sippp...tenang saja”,
“ya wis lah aku mulih disik, .udah capek di ajak jalan, muter muter mulu sama si eric,.kamu jangan telat makan ya”
“okey”, dharma mengantar tardjo hingga sampai ke pintu keluar gerainya, dan baru masuk kembali sampai mobil yang dikendarai tardjo berjalan.
“klaank”
dering sms masuk , dharma mengeluarkan hp dari saku celananya lalu membaca isi sms itu sambil tersenyum.
Dharmaaahhh
Kamu pastik udh d ogok2 sama fathiirrr, aku cemburuk, hih