It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
“ganteng ..ya..oooo,ciku” ,ciku”...ciku...”.,januar menggelitik pipi bayi andin..
Bayi itu masih merah, matanya pun masih belum terbuka sempurna ,hanya sesekali saja melihat lalu tertutup lagi.
“sudah menemukan namanya ndin..” tanya januar.
“em...belum mas, gimana kalau mas januar saja yang memberi nama”,tawar andin yang saat itu sedang berbaring sambil memeluk si kecil yang baru tiga hari lahir ke dunia.
“kok aku ndin... aku ndak berhak “
“siapa bilang mas itu ga berhak, ..tanpa mas januar si kecil ini ndak akan selucu ini,,,ya ..”
“kaci nama aku dong pak.....”goda andin sambil
menggerakkan tangan bayi yang mungil seolah olah sedang memanggil januar.
“siapa ya ndin...,mas bingung”
“ciapa aja pak...apa aja dari pak januar pasti bagus”
Januar memutar otaknya, mencari nama yang tepat buat sikecil, sebuah nama yang mengandung makna pengharapan supaya kelak si kecil mampu membanggakan orang tuanya, dan berguna bagi sesamanya.
“dulu,. Waktu kecil ,.namaku bukan januar ndin..karena sering sakit sakitan,bapak mengganti namaku, setelah ditanyakan ke orang pintar katanya aku ndak cocok dengan nama itu”
“hmm.. gitu ya..lalu dulu nama kecil mas januar siapa?”
“wirabumi ndin”
Andin tertawa , mendengar nama kecil januar, rasanya nama itu cocok untuk orang orang yang hidup di jaman jaman kerajaan dulu.
“maaf ya mas..”sambung andin takut menyinggung hati januar.
“wi....ra,...,wira wira”,kalau andin ndak salah artinya ksatria ya mas”
Januar mengangguk.
“bagus mas, andin berharap anak ini akan menjadi sosok yang sayang sama keluarganya,setia,pemberani ,tangguh dan berbudi luhur”
“andin rasa itu nama yang bagus mas”sambung andin
“tapi masa Cuma wira saja ndin,. ”
“wira...wira dharma.....apa ya mas”andin mencoba menggabungkan dengan nama ayah si kecil.
“wisesa”sambung januar
“wira dharma wisesa. Wira artinya ksatria, dharma selain itu nama ayahnya artinya adalah ajaran kebanaran .” andin mengartikan
“dan wisesa artinya tertinggi.”sambung januar
“wira dharma wisesa.. ksatria yang menjunjung kebenaran tertinggi”
“nama yang bagus ndin”
“iya mas”
Andin dan dharma memandang si kecil sambil berdoa agar kelak dia bisa sama seperti nama yang disandangnya
“Dharma seandainya kamu melihat bayi mungil ini ,...”
kadang wira diajak juga di tempat andin bekerja,tapi setiap harinya wira diasuh mbok darmi yang sekarang menempati rumah andin.
Penghasilan sebagai buruh laundry yang kecil ditambah biaya membesarkan anak seorang diri tentu tidak mudah bagi andin walaupun sesekali januar datang dan memberi sejumlah uang untuk keperluan wira tapi tetap saja itu semua belum cukup.
kadang andin merasa kawatir bagaimana kelak jika wira bersekolah, apakah cukup penghasilannya dari pekerjaan andin sebagai buruh laundry dan lagi tidak mungkin rasanya terus menerus mengharapkan bantuan dari januar, bagaimanapun januar punya kehidupan sendiri.
Andin hanya bisa berdoa agar diberi kemudahan dalam mengais rizki untuknya dan buah hatinya.
“Andinnnn..piye kabare, haduh lama ga ketemu kangen aku....,”
“ehhh,,..ini si..siapa ya..”ucap andin tergagap karena tidak mengenali perempuan yang baru saja menepok pundaknya.
“halaaahhh, masa lupa ,ini aku ratna,.teman smp kamu,inget ga?”
Ratna..masya alloh aku inget ,ini ratna yang tomboy itu,.ya,
“ya ampun ratna kamu tambah ayu,aku sampe pangling”lanjut andin.
Ratna tertawa.sesekali dia menyingkirkan poninya dengan tangannya yang penuh dengan perhiasan. tampakcincin,gelang ,kalung, gemerlapan di tubuh ratna.
“tadi aku baru ke rumah pak tarmin,. Mau nego harga rumah,. Eh ta liat kok ada kamu disini, kamu ga berubah ya ndin... ya ampunnn”
Andin tersenyum. Sungguh berbeda dengan keadaan andin yang sekarang , jangankan beli rumah, beli susu wira aja nampaknya andin harus memeras keringat.
“kamu sukses sekarang , mbok bagi bagi rahasia biar temenmu ini bisa sukses”
“ya kerja seadanya ndin..tau sendiri aku Cuma lulusan SMP” jawab ratna sambil memainkan cincin di jarinya.
“seadanya saja bisa sukses seperti ini,,. Memang kerja apa to rat?”
“aku kerja di hongkong , Baru minggu kemarin aku pulang”
“ohh...lalu ini udah menetap nih di kampung?” tanya andin
“yo ndak ndin,,, minggu besok itu aku harus kembali ke hongkong ,bos ku udah ndak betah aku lama lama di jawa”
“kalau kamu mau kerja di hongkong aku ada kenalan,. Dia yang dulu mencarikanku kerja”lanjutnya.
“aku ndak punya uang untuk pergi kesana rat”
“masalah itu jangan dipikirkan, ga pake sepeserpun kok,. Bayarnya belakangan kalau kita sudah gajian.,kerja disini mana mungkin ndin bisa kaya,. ,,mentok beli rumah dua kamar itupun cicilan 10 tahun, males idup kok dibelit utang tahunan” jelas ratna.
“ini aku kasi no telpku, kamu pikirin baik baik, tapi jangan lama lama ,keburu aku sudah terbang ke hongkong”
Ratna benar benar menjelma menjadi toko emas berjalan, sebenarnya dulu keadaan ratna lebih parah dari andin, ibu ratna berjualan nasi pecel di emperan toko jalan dhoho, sedang bapaknya narik becak, belum lagi ratna masih mempunyai tiga adik, itu kenapa setamat SMP ratna tidak melanjutkan sekolahnya dan memilih bekerja menjadi TKW .
kini kehidupan ratna berubah 180 derajat, dulu rumahnya kecil dengan lantai yang terbuat dari semen, tapi sekarang rumahnya besar bertingkat dengan lantai keramik, belum lagi sawahnya dimana mana. sungguh ratna berhasil membalikkan keadaan dan merubah nasibnya.
Ratna sudah berlalu dari pandangan andin ,tapi bayangan kesuksesannya masih segar di pelupuk mata andin, .andin benar benar silau dengan penampilan ratna.seandainya saja.....
“heh..aku ndak membayarmu buat bengong ya ndin..cepat itu digarap,enak enakan....”
masa andin ditinggal begitu aja tanpa ada penjelasannya...
Januar sudah tidak bisa lagi mencegah maksud andin, perempuan ini begitu keras kepala ,penderitaan membentuknya menjadi perempuan yang keras dan berani . perempuan ini telah melalui cobaan yang berat dari sikapnya yang keras. Dan kini andin memulai babak baru dari kekerasan hatinya yang nampaknya sudah lelah dengan kehidupan yang berkekurangan.
sebenarnya sebagai ibu ,andin tidak tega meninggalkan anaknya yang baru berusia dua tahun, namun keinginan untuk memberikan masa depan yang baik kepada anaknya , memaksa andin untuk menepis perasaan itu.
“jadi kapan andin berangkat?”tanya januar
“besok mas”
“secepat itu ndin,.apa semuanya sudah dipersiapkan?”
Andin menganggukkan kepala, bersama ratna besok andin dan beberapa orang yang lain sudah bersiap untuk terbang ke hongkong. Semua kebutuhan andin selama belum terima gaji dari majikan, menjadi tanggungan agency ,dan akan dikembalikan dengan memotong gaji pertamanya.
“besok mas akan antar andin ke bandara”ucap januar.
“besok pagi andin sudah dijemput mas,. Jadi andin tinggal menunggu di rumah”
Sebenarnya januar merasa ikut bertanggung jawab atas apa yang dialami andin, kalau seandainya januar tidak meneruskan hubungannya dengan dharma kala itu, mungkin ceritanya akan menjadi lain, mungkin tetap andin tidak berbahagia dalam kehidupan berumah tangganya,tapi setidaknya andin tidak perlu menanggung beban hidup sebagai istri yang ditinggalkan suami.
“Mmmmaaamamamama...mamama.....”tiba tiba suara wira memecah renungan januar.
Anak sekecil itu sebentar lagi tidak bersama ibu dan bapaknya lagi. Hati januar bagai tersayat sayat sembilu, ketika melihat mata suci wira yang menatap bahagia wajah andin, kalau saja dia mengerti bahwa besok wajah itu tidak ada lagi....,Tidak sadar air mata januar menetes.
“mas andin titip wira..tengok wira sesekali mas..dia memang bukan anak mas januar, tapi andin percaya mas januar juga sangat menyayangi wira”, andin meneteskan air matanya.
Di sebelah andin ,mbok darmi tak kuasa menahan isak tangisnya, beberapa kali perempuan tua itu menutup mukanya dengan kain gendongan wira.menahan agar tidak menimbulkan suara tangis yang menambah sedih suasana.
“andin ndak usah kawatirkan wira, ..wira sudah seperti anak laki lakiku sendiri”ucap januar meyakinkan.
Keesokan harinya tepat pukul delapan pagi sebuah mini bus berhenti di depan teras rumah andin, didalam sudah nampak beberapa perempuan yang berangkat termasuk ratna.
Andin mencium tangan mbok dharmi, perempuan inilah yang akan merawat wira nantinya.
“mbok andin berangkat dulu,titip wira ya mbok”,andin mengelus dahi anaknya
“mas andin berangkat dulu,tolong jaga wira dan mbok dharmi..”andin mencium tangan januar.
“hati hati, jaga diri baik baik,kamu jangan kawatir dengan wira ada aku dan mbok dharmi” ucap januar melepas andin.
Kemudian andin melangkahkan kakinya, meninggalkan rumah yang selama ini mengukir ribuan nestapa di hati andin . Belum beberapa langkah andin beranjak, wira menangis sekeras kerasnya seolah olah dia tahu bahwa hari ini adalah hari dimana ibunya tidak akan nampak lagi . Tangis andin tidak kuasa dibendung hancur rasanya mendengar tangis anaknya yang masih butuh keberadaanya sebagai ibu.
tapi andin sudah menguatkan hatinya ..
“sabar nak, ini semua pasti ada gantinya,. Ibu berjanji..”
Perasaan itu masih tetap sama, tidak seorangpun bisa menggantikannya termasuk fathir yang kini menjadi teman laki lakinya.
Ditemani sebotol cocacola malam itu dharma duduk menyendiri di atap rumah tardjo.
Bintang bintang bertebaran menemani bulan yang anggun bergantung disela sela gedung gedung tinggi kota jakarta.
Mata dharma berkeliling menikmati indahnya setiap kerlip bintang yang bercahaya bergantian, lalu berhenti di sebuah rasi bintang berbentuk layang layang.
Ini adalah ritual khusus yang dilakukan dharma ketika hatinya sedang merindukan januar. rasi bintang layang layang seakan menjadi penyampai pesan kangennya kepada dia yang berdiam di kota nganjuk.
“mas januar...”
Di tempat yang berbeda januar terlihat menggendong wira yang tertidur pulas di pelukannya, saat itu udara sangat panas, sehingga bersama wira ,januar mendinginkan tubuhnya dengan mondar mandir di teras rumah andin. Sesaat Januar tersenyum melihat wira yang ternyata sangat mirip dengan ayahnya.
“dharma...” ucap januar pelan.
Sedang andin termenung duduk di sebelah jendela pesawat yang malam itu menerbangkannya ke hongkong.
Entah seperti apa nasib akan menuntun tiga manusia ini...
Andin...dharma...dan januar.....
@Zhar12
@xanxan
@Taylorheaven
@erika_fujo @kizuna89
@joenior68
@nes16
@feyrie
@the_angel_of_hell
@Taylorheaven @el_crush
@Yangmerindu
@Anggoro007
@mariokhadafi
@dhe2dhe2
@egosantoso @ularuskasurius
@Zhar12
@esadewantara88 @ZaenalArdana
@egosantoso
@arieat
@aelfie
@kurokuro
@inlove @nes16
@Shuyudie_Kyukyu
@gilangrama
@hikaru
@jericho1
@kizuna89
@joenior68
@nes16
@feyrie
@the_angel_of_hell
@Taylorheaven @el_crush
@Yangmerindu
@Anggoro007
@mariokhadafi
@dhe2dhe2
@ularuskasurius
@Zhar12
@esadewantara88 @ZaenalArdana
@egosantoso
@arieat
@aelfie
@kurokuro
@inlove @nes16
@rahmathansemtop
@OlliE
@danthe
@2mocin
@AhmadJegeg
@eshim_achmed
@reyputra
@Dhika_smg
@farizpratama7
Apakah andin akan menikah dgn januar? Fathir dgn dharma? Atau Januar dan Dharma akan menikah dan merawat anak mereka, wira? Temukan jawabanny setelah pesan2 brikut ini...