BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

(For Thinker Only) Free Thinker Club Thread

124»

Comments

  • ini.. masih berlajut kan? :|
  • @tamaki_syaoran pindah ke trit di boystories, namanya "yang suka bikin catatan, share sini"
    kalo ga salah...
    hehe
  • jadi disini udahan? oke... :| thx.
  • males sih...
    mending aku kasih dukung orang drpd bkin sesuatu yg terbengkalai...
    haha

    @tamaki_syaoran
  • hm.. gitu ya. :/

    aku belom baca semua postmu disini memang, tapi kayaknya seru. jangan berhenti menulis lah aku kepo sama pandanganmu soalnya. :D
  • males nulis lagi...
  • ketika kamu punya segalanya, kamu ga akan pernah merasakan apapun...
    ketika kamu merasakan segalanya, kamu akan punya segalanya....
  • Ngikuti kesadaran itu kayak gausa diprediksi bakal kyk apa... menikmati apa yg akan terjadi... gitu...
    Kalo punya pengen.. cukup digantung nd ubun2...
    Nanti juga kesadaran bakal ngarahno kesana...
  • edited February 2014
    Jadi orang miskin itu dilematis, dan orang kaya mostly cuma bisa ngomong "badan sehat gitu kok ngemis".

    Ngeliat remaja mungkin sekitar 14 tahun berjualan tisu dengan wadah kardus yang dibikin sendiri dan tidak rapi sama sekali, jam 12 malam di sepanjang jalan yang berjualan makanan. Anaknya pun entah memang keterbelakangan mental atau memang penakut akan orang lain. So let's say dia itu introvert akut. Menawari tisu hanya dengan satu kalimat "Mbak mas tisunya..." Setelah itu dia hanya dia ditempat sekitar 5 menit sambil melihat ke orang yang sedang makan, dan mulutnya seperti mumbling sesuatu tanpa suara, seakan ingin bercerita tentang hidupnya. Dan dari yang gw liat dari pangkal hingga ujung jalan ga ada satupun orang yang membeli.

    Gw tau banget rasanya jadi introvert yang ga berani ngomong ke orang lain, tapi kalo ekonomi mendesak ya mau gimana lagi, dan orang ga bisa berubah dengan sim salabim jadi supel ke siapa aja. Rasa-rasanya cuma orang kaya yang boleh ngomong "Ya emang gw begini ngapain harus jadi orang lain". I know it's been hard for you, boy. Kita juga ga pernah tau situasi orang lain, mungkin ibu nya sedang sakit?

    Untungnya jualan tisu keliling gitu berapa sih? ditambah lagi ga ada yang beli, ya paling hasil jualan tisu itungan jari untung bersih cuma lembaran ribuan. Orang bilang "mending jualan deh yang halal daripada ngemis", tapi situasinya pas jualan pun ga ada hasilnya. Mending ngemis kemana-mana, tinggal duduk menunggu iba orang lain, tring! Uang pun masuk kedalam gelas aqua. Realistis. Hidup ini semuanya tentang materi.

    You never know how complicated other's life.

    You don't know their story

    What you see is not always what you get
  • Karena untuk mengerti orang lain lu harus berdiri di atas sepatu orang tersebut. Dan ini gak gampang untuk dilakukan.
Sign In or Register to comment.