It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Hiruma: apapun, bray. katanya, filsafat itu cabang semua ilmu. semuanya bebas utk berteori karena kita semua: manusia!
sudahkah kamu tes MBTI? itu tes psikologi terbaru, hasilnya lebih kompleks daripada 4 temperamen itu. coba kamu tes dulu yah, nanti aku jelasin hasilnya gimana.
monggo tes disini~
www.mypersonality.info
ndaftar tapi gratis kok, simple dan ga ribet pisan. nanti klik yg basic personality types yah, kalo kamu lebih kepo nanti kamu bisa coba yg mutiple intelligence..
sooo menurutmu, perbedaan apa yg mendasari kasih sayang dan cinta?
di komen sebelumnya ada yg menyatakan bahwa cinta di bagi dua, yaitu cinta terbatas dan cinta tidak terbatas
mungkin yg di maksud cinta tidak terbatas itu kasih sayang
dipanggil om jai
lagi bahas apa sik?
ini bukannya lebih nyerempet k psikologi y? *nyimakajadeh*
ps. Buat ts mbok yo nafasnya diatur sik sblum nulis. Jangan brukbrakbrukbrak. Yang lg mau dibahas jd tercecer. Disusun yg runut gitu.
jangan pernah maksain standar baiknya orang lain ke diri sendiri dan sebaliknya. jangan maksain standar baik firi sendiri ke orang lain. maksain ya. kalo kasih masukan boleh. dan jangan sampe hanya karna standar kebaikan berbeda, jadinya malah ada rasa gak suka.
mungkin ga akan ada ceritanya full 100% kita akan bisa seperti itu, tapi kalo bisa, boleh laaahh kita terus berusaha .
dan berkaitan dengan introvert pun, untungnya gue masih yg ga tahap berat. kalo keadaan mengharuskan gue untuk gak tau malu, ya apa boleh buat. daripada kayak kenalan gue. sangat extrovert sebelumnya, tp nyari kosan ga pernah bisa sendiri. nanya ke warga warga alesannya ga pinter ngomong. telpon buat delivery pizza aja minta temennya yg ngomong.
cobalah memulai bahagia dengan memperluas makna cinta. bukan mempersempit atau menggolongkan. kaya cinta dan sayang. jangan takut atau malu menggunakan kata cinta. cinta itu sebenernya rasa,bukan perlakuan.
gue ketika digodain sama temen cowok, di ciie ciiee in, dibilang kayak cinta bgt atau sayang bgt, gue selalu bilang "emang kenapa? kan normal. namanya sesama manusia itu harus saling menyayangi dan mencintai" and i mean it !!! gue serius saat ngomong kaya gitu.
cinta yg tidak terbatas itu kasih sayang atau tetap 'cinta'?
@hakenun: bahas sinetron Ganteng-Ganteng Serigala. belom nonton? coba lihat, bagus lhoh!!! *lalu epilepsi
aaaaakkkk itu memang kelemahan saya, terlalu suka berbagi~ kadar Perceiving saya yg lagi kumat. tapi sudah aku temukan solusinya kok. akan aku tulis lagi di komen bawah.
anda INFP? ciyee the dreamer. like my bestie. ayo developed bareng-bareng.
@wiccazu: THAT S A NICE INFO!!!! boleh aku tebak, pastinya itu di UI yah? aku dulu juga kepo sama filsafat banget disamping psikologi. kepikiran pas itu memang filsafat dapet apa? aku kepentok sama sistem Indonesia yg masih belum menghargai manusia sebagai 'manusia'.
dan sekarang aku punya pikiran buat cari temen anak filsafat.
@silencewords: hai bro!!
pembahasan yg menarik. mungkin karena kamu dominan ditipe thinking, tapi temenku yg tipenya feeling, pedomannya hidup justru kebahagiaan ketika fokus pada hidup orang lain. begini argumennya:
1. sesuai sama quote 'teacher, i m not courage. what i must do? encourage others.'
2. cerita ketika balon-balon yg ditiup dgn tiap nama masing-masing orang dalam sebuah kamar 1 pintu, diberi kesempatan 5 menit tiap orang buat mengambil balon dgn namanya sendiri. hasilnya tetot. tapi ketika dikoordinir nemukan 1 balon dan dipanggil namanya, semuanya dapet kurang dari 5 menit. sometimes we must help people. itu kayak rasa 'aku dapat membantu orang lain, aku telah bernilai, aku bahagia karena aku bisa berbuat sesuatu yg hebat.'
3. sesuai dgn prinsip perubahan kedua seperti change ur body language first--daripada change ur mind. perubahan itu bisa dari luar kedalam, selain dari dalam keluar.
bdw apa kamu merasa aku lagi mengcounter attack kamu? nggak, beneran nggak. i m just sharing. aku nunjukin bahwa.. kadang kita harus fokus ke orang lain. tapi aku paham maksud 'maksain'mu.
tapi, ada satu yg ingin aku diskusikan jadinya. apakah ada standar kebaikan yg universal?
oke kalau kasus itu.. itu extrovert gagal. "=_=a
menurutku dia gabisa diklasifasikan sebagai extrovert loh. itu mah emang orang yg bermasalah aja sama reinventing his lifenya. extrovert itu dapet energi ketika bersosialisasi sama orang lain. itu mah kayak orang introvert yg gaberani ngomong padahal gaselalu semua orang introvert kayak gitu. tipikal INTJ kayak aku, sangat menganggap remeh basa-basi tapi ketika disuruh talk about life or something that we like didepan kerumunan banyak orang, itu bukan masalah. kami bisa berbicara.
bahagia bagi orang yg gaberpikir, mungkin cocok bagi tipe SF, sensing-feeling. bagi tipe orang NT intuition-thinking, berdiskusi itu bisa bikin sexy. atau, itu kayak mindgasm--sebutan sahabatku. aku yakin kalau Einstein gadisuruh mikir dia gabahagia--mungkin. tapi itu tipikal ironi? hhaha, itu kayak nobita naruto luffy. makin kita bodoh memang makin bahagia. bdw kamu tau tes OECD ga? itu tes dari standar internasional yg menyelidiki negara mana dgn pendidikan terbaik dan tingkat bahagia tertinggi. kamu tahu hasilnya utk Indonesia? Indonesia memiliki peringkat 64 dari 65 negara dari nilai tes tertinggi tapi mendapat peringkat pertama fot the happiest student!!
disatu sisi ini merupakan kabar baik untuk kita. tapi... bagaimana bila ada celutukan seperti, 'uh, terang saja paling happy. wong kasarannya paling bodoh.'
apakah memang standar bahagia lurus dgn kebodohan?
mungkin penerapan bahagia dalam haters lebih cocok utk menuju ke atas puncak hukum alam strata piramida. bung, aku tahu maksud anda. ini seperti bahagia dalam taoisme kan? bahagia ketika mati. bahagia dalam kepasrahan dan keikhlasan? bener ndak?
yea, aku juga begitu. prinsipku cinta yg sejati harusnya pada semuanya, kenapa orang-orang fokusnya cuman pasangan aja ya? apa karena kebanyakan nonton sinetron dan film-film gitu?
nice deep talking with you bro silence.
aku pikir-pikir topik ini malah jadi semakin bercabang, jauh dari arti filsafat sebagai inti utamanya.
tapi aku senang dgn pembicaraan teori cinta ini. aku tidak ingin ini berakhir. rasanya seru kalau kita semua bersama-sama bisa menemukan arti cinta yg dapat membuat kita semua setuju.
maka~~ aku membuat topik baru buat hal cinta-cintaan. dan disinilah~~~ yuhuuu klik yeah:
http://boyzforum.com/discussion/16746110/cinta-dalam-logis-ilmu-dan-eksakta-dalam-asas-fenomenologi-dan-hermeneutika?new=1
terimakasih sebelumnya.
cinta adalah segala sesuatu yang bagaimana pun pasti akan kita perjuangkan
sayang adalah sebuah implementasi dari cinta yang dilakukan secara manusiawi
contoh cinta kita dengan tuhan.
tuhan menyuruh kita untuk berbagi (sedekah), karena kita sayang tuhan maka kita pasti akan bersedekah dengan sungguh2 dan ikhlas.
manusiawi? tentu saja. karena sedekah tidak akan menghabiskan harta kita.
cinta adalah segala sesuatu yang bagaimana pun pasti akan kita perjuangkan
sayang adalah sebuah implementasi dari cinta yang dilakukan secara manusiawi
contoh cinta kita dengan tuhan.
tuhan menyuruh kita untuk berbagi (sedekah), karena kita sayang tuhan maka kita pasti akan bersedekah dengan sungguh2 dan ikhlas.
manusiawi? tentu saja. karena sedekah tidak akan menghabiskan harta kita.
i don't know how to call this, intinya menurut gue puncak bahagia adalah penerimaan. dan ini gak gampang. yang bisa bahagia dengan cara ini pun sedikit. mungkin lebih banyak dialami sama kalangan spiritual terutama penganut ajaran budhisme. mungkin sih.
dan gue sebenernya gak terlalu tertarik sama penjelasan psikologis ilmiah. sebenernya dulu sempet iseng ikut tes yg pernah di share di sini, tp gue lupa hasilnya. karna kalo gue pikir pikir, terutama saat usia udah dewasa, membaca hasil kepribadian ga cuma nunjukin kepribadian kita kaya apa, tapi juga menjaga supaya kita terus seperti itu karna kita nganggepnya itu baik, dan cocok untuk diteruskan. padahal ada kalanya kita harus fleksibel.
gue lebih suka kalo manusia itu harus natural. sharing oke. oke banget. tapi... hidup kurang menyenangkan kalo terlalu dipikir.
mikir di sini dalam arti luas juga bro. bukan "gimana caranya gue supaya bahagia" tapi "kalo gue bahagia, gue bisa melakukan apa aja". contoh kasus einstein misalnya. dia bahagia dengan cara bereksperimen dan berpikir, maka banyaklah karyanya, dan besar jasanya.
contoh fiktif misalnya Luffy di anime One Piece. dia yg gue bilang natural. dia bahagia dengan... apa pun yang dia lakukan. sebodoh apa pun itu. termasuk membahayakan dirinya. dan ini tanpa "mikir" (mikir dalam arti "apakah gue harus nolongin dia?"). bahkan orang yg baru bgt dikenal pun dia tolong. dia bahagia dengan cara itu dan mendapat banyak kebahagiaan tambahan dari teman temannya.
mikir sama pinter itu ada bedanya.
logis kalo orang pinter bisa bahagia. pinter, dapet kerja gampang, duit melimpah. gue yg udah ngerasain kerja sih, ga menampik bahwa untuk bahagia, lo tetep butuh duit. ini adalah modal paling gampang. kenapa? karna lebih gampang cari duit daripada mengolah pikiran supaya tetep bahagia padahal sebenernya enggak.
masih kaitannya dengan siswa pintar. dapet nilai tinggi, dapet pujian, kadang dapet hadiah. dapet beasiswa. bisa bahagiain oranf tua (yang ujung ujungnya pasti pake duit duit juga). gimana gak bahagia?
jadi yaaa ini bener bgt. tapi sebenernya kebahagiaan paling besar yaa saat kita "berhenti berpikir". gak ada kekhawatiran.
tapi.... banyak yg gak sepakat karna itu sangat sulit dan cuma sedikit orang yg berhasil.
soal piramida. ini lagi lagi berhubungan dengan "orang lain". you don't have to build your pyramid with another people as a part of it. or you don't have to build it at all. kalo mau berkembang, tolak ukurnya kan gak harus orang lain. we just have to know ourself better, then change if we ready. and if we want to.
cinta ya cinta. gak ada cinta sejati dan cinta gak sejati. kita gak pernah bener bener tau isi hati, pikiran dan kehidupan orang. orang terkesan cuma cinta sama pasangannya karna mungkin kita cuma melihat dia di momen itu juga. ada pekerjaan, sekolah, temen, keluarga, hobi, makanan, tas, sepatu, jam, laptop, dan lain lain yang juga dicintai.
cinta yang dipandang luas membantu kita untuk lebih bersyukur, jauh dari rasa iri, dan dekat dengan kebahagiaan
Biar lebih real, sebenarnya ini tentang skripsi (huh lagi lagi skripsi) temanku. Aku selama ini mengeluh dan cemas luar biasa tentang skripsiku. Dan ternyata tadi habis curhat sama temen tentang kesulitan skripsi dia yang lebih dahsyat. Aku aja yang denger perjuangan dia ngurus itu tersentuh banget. Kini, menyadari ada yang lebih susah dari kita, boleh/pantas/wajar-kah kita mengeluh?
Untuk sementara, aku menjawab dengan tidak. What say y'all?
@silencewords: halo bro.
kata-kata itu terbatas ya. tapi rasanya aku paham maksudmu soal 'orang lain' dgn tanda kutip sama orang lain yg biasa, yg masih connect sama kita.
jadi kepikiran. soal cinta, ketika ada orang yg bener-bener full mau memberikan semuanya buat kekasihnya tanpa mikirin dirinya sendiri, bagaimana menurutmu ttg hal itu bray?
yeah, aku dulu sempat belajar budha kok--setelah aku kenalan sama taoisme.
apa maksudmu tes MBTI?
aku cukup paham soal itu. tenang bray, ada istilah developed kok. toh fleksibel itu juga selaras sama developed. MBTI hanya memberikan bantuan pada kita utk kembali pada jati diri dominan. hm, apa kamu ikut thread 16 tipe kepribadian? barusan aku jelaskan disana. kelebihan MBTI juga dapat membuat kita fokus pada kekuatan kita dan melakukan saran pengembangan buat ningkatin kelemahan kita jadi level up--atau disini maksudku yg fleksibel itu. dgn begini, kita bisa lebih mudah ngejalanin hidup karena kita telah tahu 'kita'.
aku boleh cerita ndak? teoriku, kita semua, dilahirkan XSFX. sensing feeling itu yg utama. kenapa? karena menurutku itu anugerah, dan itu hal mendasar yg mudah dipelajari. itu kayak seniman-seniman, katanya, adalah anak kecil yg bertahan ditubuh orang dewasa. belakangan aku jadi mikir, kenapa agama-agama patokannya kok iman-iman mulu, karena, pendekatan hati lebih mudah utk dirasakan. thinking butuh pembiasaan, dan ini bukan alasan buat menjauhi dari itu. sama juga dgn intuition. kalau misal jawabannya yg aku berikan adalah 'keseimbangan', menurutmu terlalu klise ndak?
'kalo gue bahagia, gue bisa melakukan apa aja.' apakah ini maksudnya bahagia itu orientasinya tujuannya/hasil ouput/manfaat? bukan pada prosesnya?
apakah dari contoh kedua tokoh itu, kamu ingin menunjukkan bahwa banyak jalan menuju kebahagiaan?
ah, ya, itu kayak aku juga mikirnya pinter sama cerdas itu juga beda.
hhaha aku senang denger kamu.
duit yah. semakin aku dewasa aku semakin mengerti, tapi kadang aku gamau jadi realis. aku tetep ingin jadi idealis. katanya, itu harta karun seorang pemuda. tapi memang, untuk menuju ke kebahagiaan, kadang ada beberapa hal yg mencapai kesana dibutuhkan uang. apakah kebahagiaan tipe ini memang harus dibutuhkan pengorbanan dulu? apakah bahagia yg hakiki itu ketika yg pengorbanannya semakin besar, maka nanti output bahagianya juga semakin besar? hm, pengorbanan berbanding lurus dgn bahagia? begitukah menurutmu?
kalau memang hidup ini diciptakan utk saling berkompetisi, bagaimana menurutmu? itu seperti, apakah dgn begitu aku boleh membunuh kebahagiaan orang lain meski tanpa aku sadari, agar aku bisa bahagia?
katanya, orang kaya dan miskin itu wajib ada biar dunia tetep berputar.
'berhenti berpikir', menurutku bukan memberikan kebahagiaan paling besar--secara kuantitas! --tapi kebahagiaan yg cukup--secara kualitas . apa boleh aku bilang teoriku ttg hal ini? ah, nanti aja ah aku mau menikmati diskusi kita ini dulu, siapa tahu teoriku juga perlu dibenahi lagi.
emmm sebenernya soal piramida itu pakai kacamata realis dan sudut pandang semesta--atau orang ketiga, aku menyebutnya begitu--sih,
tapi rasanya salahku juga kurang memberikan sharingku secara lengkap, makaaa berikanlah saya kesempatan utk bercerita ttg hukum alam strata piramidaku ini.
awalnya, ini cuman teori biasa yg aku temukan pas aku lagi belajar SNMPTN IPS. pelajaran sosiologi, itu kayak jelasin kenapa ada bentuk keseimbangan hampir disemua aspek. kalau aku gambarin kayak:
/ \ *oke ini gambar piramida yah, dibagi dgn ruang-ruang
/__\
/____\
waktu itu ada gambarnya gini:
/ \
/ \
/ \
/ \
/org kaya\
/_________\
/org miskin \
/_________ __\
nah, disitu digambarin kalau orang kaya berada diatas dan orang miskin berada dibawah. dgn volume orang miskin lebih banyak daripada org kaya(bayanginnya segitiganya jejeg ya)
artinya apa? sesuatu yg berada diatas, jumlahnya sedikit. sesuatu yg berada dibawah, jumlahnya banyak.
BUT IT S OKAY. ini membuat semuanya seimbang. kalau pakai teori bisnis, itu kayak penting kita netapin positioning bisnis kita. buat kelas atas, menengah, atau bawah? karena semuanya pasti membutuhkan itu.
berikutnya lagi ada gambar seperti:
/\
/ \
/ \
/ \
/ \
/ \
/pengusaha\
/___________\
/ pedagang \
/_____________\
/ buruh \
/________________\
businessman pasti minoritas. kalau semua orang pengen jadi pebisnis, siapa yg jadi pekerjanya? kita tetap butuh buruh juga yg mau membantu kita.
aku melihatnya, sebenernya ini semua bisa dipakai bukan dalam aspek sosiologi aja, tapi hampir semua. seperti orang baik dan orang jahat? laki-laki dan perempuan? introvert dan extrovert? intuition dan sensing? thinking dan feeling? judging dan perceiving? atau ini seperti semua tingkatan dalam semesta, dgn posisi teratas dgn volume terkecil hanya dapat diisi oleh 1 saja: Tuhan.
aku suka dgn pandangan cintamu.
jadi, cinta itu pada hakikatnya lebih fokus ke diri sendiri? ah, maksudku, apakah semuaaa ini, pada hakikatnya adalah manifestasi dari fokus pada diri kita sendiri?
bdw aku boleh curhat? sebenernya aku pengen topik ini lebih fokus ke teori-teori filsafat yg murni dan sudah terkenal, aku tahu sedikit ttg filsafat Epicurean. tapi rasanya kok aku menikmati dgn filsafat pribadi antar kita, aku rasa nanti aja boleh sih kalau mau fokus ke bongkar filsafat tokoh ato bisa di thread baru nanti.
@lightsaber: hai lightsaber!
kalo aku mau sekalian latihan buat manajemen EQku, aku mau bersimpati. hm orang-orang terdekatku juga lagi berjuang skripsian. emang skripsi apa sih susahnya? *lho *eya *padahal belom ketemu :v
kalau aku yg komen, harusnya ndak sih. gaboleh. disatu sisi kita pasti ngerasa lebih superior dan sedikit bersyukur gitu ya. tapi mau denger jawabanku yg lain lagi ga?
waktu dulu aku suka skeptis sama orang, aku percaya kalau duniaku lebih hebat dan seru dibandingkan yg lain. sampai ketika aku dipaksa masku buat sosialisasi, dan coba tau orang-orang sampai sedalam-dalamnya. hasilnya aku shock!! ternyata masa lalu juga suram. mereka juga survivor. mereka memalsukan senyum mereka didepan kita semua. dan, apakah kita semua juga begitu?
setelah aku membaca orang-orang kayak lagi mbaca buku, aku dapat pelajaran kalau: kita semua ini sama.
kita semua punya masalah. masalahnya ya sama-sama berat dan gabisa disamain satu sama lain. masing-masing ada yg ngerasa berat ketika dapet ujian ini dan sebagian lagi nggak. faktanya, kita semua berjuang. kita semua punya ketakutan akan sesuatu. kita semua punya kecintaan akan sesuatu. kita semua manusia.
mungkin teman lightsaber memang lebih dahsyat, mungkin kebetulan dia lagi dalam posisi terendahnya? in low tide. tapi itu nggak selamanya kok. menurutku semua orang pasti akan ada di low tide.
lalu, bolehkah kita mengeluh? karena udah tau diri sendiri dan orang lain sudah gila akan masalahnya masing-masing, menurutku 'boleh' kalau kita mengeluh utk 'diri kita sendiri'. tapi aku mau share quotenya kakek James K. Flanagan deh!: "don t yell, it never works, and it hurts both yourself and others. every time i have yelled, i have failed."