It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kita teruskan...,
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya
Hadir ke hadapan kawan-baik di Boyzstories. Apa kabar kawan semua ?, hari Sabtu nan cerah kita ketemu lagi ya. Tidaklah seperti hatiku saat ini, hari iya carah namun hatiku mendung di tengah keramaian.
Tidak ada yang istimewa terasa dalam hatiku menghadapi situasi sulit pagi hari ini. Ceritanya terasa basi ulah Natasya yang terkesan selalu ingin merebut perhatian orang. Samaku Natasya tidak pernah berbuat jahat ! tetapi dia tidak pernah pula mengikuti segala saranku untuk kebaikan dirinya. Karena aku bukanlah siapa-siapa baginya yang akan dicintainya atau yang akan diperanginya.
Selanjutnya aku bersama ibu guru bahasa inggris menuju pimpinan sekolah baru dimana ia biasa berkantor. Karena pelajaran terhenti oleh seseorang karyawan sekolah yang menyebar informasi ada keributan di ruang guru, maka di sepanjang koridor ku lihat masing-masing ketua kelas berjaga-jaga di depan pintu. Ketika melewati mereka, langsung terucap pertayaan
"ada apa Dik ?? baru saja tenang sekarang ribut lagi ??" tanya ketua kelas XII IPS
"biasalah si Natasya tumben-tumbenya datang ke sekolah" kataku
"haaa? dia datang lagi ? sekarang siapa yang dikerjainya ?" tanya mereka lagi
"si nana" jawabku
"hahaha kasihaaaannn deehhh si nana" kata mereka lagi
"jangan hanya komentar, cari tuh siapa yang nyuruh menghentikan pelajaran dan yang lain bilang ke guru, ga ada perintah untuk menghentikan pelajaran" saranku
"OK Dik, keterlaluan banget sensasinya ! mengorbankan jam pelajaran orang lain" guman mereka
setelah aku berjalan meninggalkan ibu bahasa inggris yang sedang berdialog dengan kepala sekolah aku berbelok ke samping sekolah.
penasaran sekali siapa ini yang sengaja membuat rusuh pakai menghentikan pelajaran segala.
terlihat dari jauh keributan ketua kelas yang lain dengan penjaga sekolah
ohhh my gooooooooooddddddd,
masih tertinggal satu biang kerok koloni pak kepala sekolah cs yang lama, yaitu si penjaga sekolah, pantesan natasya masih berani unjuk gigi.
"berani bapak, kami pertemukan dengan pimpinan ? seharusnya kepala sekolah berbicara dari mikrofon, bukan informasi sepihak begini" kata ketua kelas XI dan XII IPS
"aku sih pengen menyelamatkan siswa saja, kalau kerusuhan meluas" kata si penjaga sekolah yang luput dari perhatian, samaku kebetulan juga tidak pernah bermasalah, Daya yang sering bermasalah dengan dia ini.
"kerusuhan apa ? takut sama perempuan itu ? sekarang dia bawa-bawa orang tua ?" gerutu mereka
"ehh hati-hati kamu kalau ngomong" kata dia lagi
Lalu aku masuk dalam caci maki yang tidak ada ujung dan pangkal itu
"sudah pak ! saya dari ruang kepala sekolah ! tidak ada perintah begitu ! orang tua Natasya datangpun tidak akan membuat kami rusuh meski disulut untuk rusuh !" kataku
"kenapa ? sok hebat kamu" hinaan dari dia
"bukan sok hebat, realistis sajalah pak ! apa maksud bapak menghentikan jam pelajaran ?" desakku dengan kasar dan muak
"jawaaabbbb" kata salah satu temanku
"seret dia teman-teman !!!" kita hadapkan dengan para guru dan kepala sekolah
Lima menit kemudian anak-anak membuat lingkaran di depan kelas masing-masing seperti kepungan dari aksi yang terjadi di tengah mereka yaitu ruang guru, para guru ada juga yang masih berada di barisan siswanya karena tidak tertarik dengan kasus orang tua Natasya
"biar semua siswa tahu Bapak tidak adil, orang tua meminta penjelasan bapak tidak menanggapi" kata penjaga sekolah itu
"minta penjelsan atau mau jualan ???? bawa-bawa brosur rumah lagi" sorak para guru
"saya juga heran ??? orang tua siswa ??? apa dia ini masih siswa di sekolah kita ??? kemana dia dan orang tuanya ini waktu pendataan dan pengisian form kesepahaman ?" kata kepala sekolah membalikkan persoalan
"Jadi anak saya dipecat ? setiap anak kan harus sekolah kok ini dipecat" kata mama Natasya
"kami tidak memecat, tapi ibu dan anak ibulah yang tidak mengikuti peraturan baru setelah demonstrasi besar-besaran itu" kata pak kepala sekolah
"tidak bisa donk ! kami bukanlah orang yang terbuang !" kata orang tua Natasya lagi
"Iya...... bukan yang terbuang, karena Bapak/Ibu dan anak sering membuang orang !!!! biarlah orang yang terbuang asal kalian eksis" kata bu guru bahasa inggris
"setujuuuuuuuu............. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" para siswa menggedor meja...... hiiii haaaa......
"ya Bapak/Ibu, sekolah ini tidak cocok dengan prinsip yang kalian punya, jangan kawatir, sekolah lain masih banyak yang mau merenerima anaknya ! cepatan sebentar lagi UAN" saran pak kepala sekolah
"siiiiippp, itu baru kepala sekolah kami !!!!!!!!" aku motivasi semangat para guru dan para ketua kelas yang lain
"ahhhh sudahlah !!!!! kami mau lanjut mengajar pak !!! ingat satpam kita sudah lebih dari cukup jumlahnya ! penjaga sekolah rasanya sudah ga dibutuhkan ! balikkan ke diknas saja Pak ! suruh jaga perpustakaan daerah" saran salah satu guru baru yang merasa rugi oleh ulah penjaga sekolah ini yang cs an dengan kepala sekolah yang lama
"mohon pak, untuk sistem baru yang telah kita perjuangkan !!!" saran dari ibu bahasa inggris
"ya baiklah...... semua ada aturan hukum bagi melanggar ! dan semua bukti kalian telah menjelek-jelekan orang lain dan sekolah ini di media sosial telah kami kumpulkan !!! kami harap kalian datang sebagai saksi dari persidangan kasus korupsi pada sistem sekolah yang lama" informasi dari kepala sekolah
"eehhh maaf pak ! maksud kami hanya ingin membalikkan Natasya ! agar kalian tahu siapa pihak yang dirugikan" kata mama Natasya
"kalian merasa rugi terussss !! di atas penderiataan orang lain" kata ibu bahasa inggris semakin berapi oleh sikap orang-orang ini
"kalau ga rugi ga mungkin dong saya cuap-cuap di media sosial ????????" orang tua narsis ini merasa yang paling hebat
"ya sudaaahhhhhh, makanya kita buktikan di persidangan !!!!! setujuuuuu ???????" pancingan kepala sekolah !!!!
"setujuuuuuuuuu.........." jawaban para guru dan ketua kelas
"Ya begitulah !!! biarlah diknas Jakarta yang memutuskan kasus anak bapak ini, kami juga sudah membuat laporan yang cukup panjang tentang anak bapak yang berhati batu ini" balasan hinaan dari ibu bahasa inggris
"silahkan bawa anak kalian ini pulang !!! kami mau lanjutkan aktivitas sekolah" kata pak kepala sekolah
"ya santailah pak !!! kan belum diputuskan !!!! hari ini sampai kasus ini diputuskan, anak saya masih boleh berada di sekolah ini kan ????" kata mama Natasya,
uuhhhhh... aahhhhh sebel
"terserah deh ! kami hanya bermaksud agar kalian tidak buang-buang waktu makin cepat cari sekolah baru makin baik untuk persiapan UAN si Natasya" saran pak kepala sekolah
huuuuuuuuuuuuuuuuuuuu................... teriak para siswa
akhirnya jam pelajaran terus berlanjut
Natasya bergerak ke arah meja yang dicaploknya
"mana meja ku ? ..... haaa !!!!!" teriak dia seperti kesetanan
"tenang ! itu meja Nana, bukan meja kamu, jadi, dari pada berebut meja, kami buang saja!" kata ibu guru
"kalau begitu aku duduk di meja ini, Rini sana kamu menyingkir !!!!" perintah dari Natasya
"nenek lampir elo !!!! main usir saja" komentar Rini
"huuuuuu orang sinting !!!!" kata teman kelasku
"kasih obat anti rabies !!!" kata Daya kali ini ku nilai cukup simpatik dan memihak pada Rini yang jalas sangat dirugikan
"sana kamu ke luar ! ganggu orang saja !" kata ibu guru
"ibu yang ke luar ! guru baru ! aku lebih lama di sini dari ibu" umpatan Natasya
heeehhh ? kami memperhatikan adu argumen ini
"ubah tu surat keputusan pemerintah penempatan saya di sekolah ini !" komen bu guru
"hahahah mana pula dia ngerti itu ibu !" kataku pada ibu
"hahahah iya, yang dia tahu bagaimana membuat orang lain sebel" kata anak-anak
Natasya kemudian hanya diam seayu-ayu nya namun tidaklah ayu, hahahahh..... sakit perut kalau ku nilai sikapnya, diam-diam merasa tidak bersalah ! tidak dag dig dug sedikitpun setelah keonaran satu sekolah dibuatnya pagi ini bersama orang tuanya !
"ya udah Rin, sini duduk dekat ku" kata Riki sekarang kami bertiga duduk semeja hahahah sedangkan Nana hanya senyum-senyum duduk bertiga dengan wawan dan meta, asikk juga pagi jelang siang ini dramanya.
jam istirahat tiba
"mana tas ku ????? haaa....." hardik dari Natasya
"ga tau ? tanyalah sama tas kamu !" kata wawan
"hehhh wawan tolol, tas ku hilang kok tanya sama tas ???" hardik dia lagi
"aku buang ke comberan " kata Rini yang masih sakit hati terusir duduknya pagi ini wahahahaha
"comberan ????? kulaporin kamu ke polisi" ancam Natasya
"laporin sana !!!! ada nya elo yang gue lapor ke polisi membuang kue mama Jala ke comberan" hardik Fanni
"Iyah...... balikin Jala !!!!!! harusnya Jala yang duduk di situ !!!!!!" sekarang Rini yang menghardik dengan suara tertahan mengingat Jala pimpinan belajar mereka.
anak-anak terdiam mendengar kalimat Rini
Daya menekur sambl melihat pada cincin putih yang dipakainya
Lalu terdengar teman lain berucap,
"tuh diam kamu kan ! kami akan bikin kelas dan sekolah ini bagai neraka untukmu" sekarang meta buka suara
"berani kamu ??? ga tau terima kasih sudah di ajar om ku fisika" kata si nenek lampir
"huhhhh najis, gue buang-buang duit aja ke sana ! tau elu ga ? gue bisa sedikit fisika karena bantuan Jala !!!!!!!" kata Meta dengan berapi-api
"bodo, bukan urusan gue" balas Natasya
"hanya itu yang bisa elu ucap ! Hehh balikin Jala...... kami ga butuh kamu yang balik" hardik meta lagi
"iya... balikin Jala !!!!" kata teman-teman
"sudah teman-teman, seret dia ke luar. Peraturan baru kita adalah, kelas dikunci selama jam istirahat ya ! ntar tas kita dah pada masuk comberan semua" perintahku
siiipppp heehhh ke luar kamu ! seret seret... bantuin dong Ki, wawan, baaa biiii buuuuu
wahaha.... aiih lepasiinnn ! ah lepasin ga !!!!! sana kamu jangan seret-seret gue !!!
Begitulah, untuk kenyamanan bersama, kami ga membiarkan Natasya meraja lela.
feelingku berkata, Natasya ga akan lama lagi waktunya bisa berbuat onar ! jangankan peraturan, doa orang yang dibuatnya susah saja akan membuat dia tidak nyaman lagi berada di lingkungan sekolah kami.
"kok termenung ? ayo mau makan apa kamu ?' aku menghampiri Daya duduk di bangku taman sekolah
"ga apa Dik, kamu saja yang ke kantin" jawab Daya singkat
"pengen makan kue mama jala sama saosnya aku Daya !" seruku
"waah baru saja dua hari yang lalu kita makan itu" kata Daya
"ya biarin ! kamu juga pengen kan ?" kataku
"iya hahaha aku juga pengen saat ini !" jawab Daya
"udah jangan gitu banget ! pengen atau kangen ? hahah telponlah Jala kalo kamu kangen" saranku
"kamu tuh, pergilah ke surabaya weekend ini, temui Jala, tunjukin cincin barumu" saran Daya
"weeh ga bisa aku Daya, mana ada aku ongkos pesawat, agak mahal kan !" kataku
"ya sudah, kalo gitu aku mau main basket dulu ya, dah lama aku ga olah raga" kata Daya
"main basket kembali ?" tanyaku
"hahaha iya, enaknya sih ada Jala yang nonton" kata Daya
"Uhhh enak untuk kamu, tapi ga enakin aku" kataku dengan jujur
"hehehhe... ada juga ya hikmahnya Jala pindah" kata Daya ga bermutu
"Kamu ada-ada saja ! Iya deh, aku juga mau nolong sekolah ya, untuk menyelesaikan kasus Natasya" kataku
Mata Daya hampa, ketika aku berlalu dari dirinya, kenapa dia tiba-tiba pengen main basket lagi ?.
Diriku lebih hampa lagi, bagaimana secepatnya mengakhiri masa SMA ini. Setidaknya pada masa-masa ini, aku bertemu seseorang yang mirip Jala cukuplah bagiku,
tapi kapan itu ?
mengapa aku ga pernah ketemu orang yang mirip dengan Jala.
Sedang apa Jala sekarang ? apa kue mama Jala laris hari ini ? Apa adik Jala sudah difisioterapi minggu ini ?
Banyak pertanyaan dan tambah banyak, jika itu berkenaan dengan Jala.
Siang ini aku kangen sama mama Jala dan adik Jala ! Moga semua baik-baik saja di surabaya sana.
Bersambung ....................
OK Bro, makasih atas waktunya
lagi apa bro Gabriel ? moga ini weekend yang menyenangkan ya
ceritanya bersambung.
makasih @EtonaKotakhijau udah di summon, baru bs baca, kmrin2 lg sibuk. heee saya tunggu lg ya lanjutannya.
Kita lanjutkan ya
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya , @kuroy
Pada bagian ini akan mengalir sebuah new p.o.v
Kawan baik di Boyzforum, semoga sudah ga emosi dengan aku ya. Sekarang saatnya seorang Daya melanjutkan alur cerita ini.
Alur ini akan mendukung kisah yang sebelumnya yang telah dituturkan oleh sang ketua kelas yang bernama Dika.
Dia teman baikku, teman tempat aku berkeluh kesah selama ini, tetapi sekarang menjadi teman yang perlu diwaspadai.
Aku tidak bisa juga menyalahkan Dika untuk tidak boleh menyayangi Jala, siapa ayo yang ga tertarik dengan cowok secakep Jala, dia punya senyum yang tulus, tubuh yang bagus, wangi, baik hati, pinter, jago nyanyi, dan yang paling utama tidak sombong, seperti yang telah ku ceritakan panjang lebar pada p.o.v mengenai Daya sebelum ini.
Menyikapi perasaan Dika terhadap Jala, maka yang kuyakini hanya perkataan Jala. Karena masalah perasaan, Jala selalu hati-hati dan tidak sembarangan. Dan aku juga percaya bahwa Jala punya jalan yang baik untuk kebahagiaan Dika.
Dari anak-anak aku tahu, bahwa hari ini dari sore hingga malam, Dika akan mengikuti bimbingan belajar intensiv.
Tentunya aku juga tidak mau tertinggal dong, enak amat si Dika bisa sekuliahan sama Jala, aku gigit jari ga lulus tes masuk universitas, ga bisa lah seperti itu.
Besok aku juga segera tancap gas, tetapi tidak pada bimbel yang sama dengan dia, ogah amat !. Lumayan mudah mencari bimbel yang berkualitas di Jakarta ini.
Aku segera menelpon pak supir selesai jam sekolahan, karena tadi pagi aku dibonceng Dika.
Baru saja sampai di rumah dan ganti pakaian, rumah diding-dong oleh beberapa orang
"asalamualaikum" kata mereka masuk ruang tamu
"alaikum salam" kata bi surti
"ada Daya bi" tanya seseorang
"ada, barusan balik, ehhh kamu ngapain juga masuk ? mau malak anak gue ?" hardik bi surti
aku segera turun dari kamar
"oh ada Felix dan Pratiwi, eh kamu juga datang Wandi ?" tanya ku
mendengar itu papa langsung ke luar dari kamarnya, takut yang datang Natasya membuat onar di rumah
"oh kalian ! kirain papa ada Natasya" kata papa
"tenang om, dia sudah kami kerangkeng" kata wandi sekenanya
"kamu juga dong dikerangkeng biar ga ganggu orang" kata bi surti
"bibi bisa diam ga sih ?" hinaan si wandi hahaha
"ngapain diam ? rumah ini rumah gue, sana elu bobo siang, jangan berkeliaran" balasan dari bi surti
"sudah sono, bawain kami jus apel" pesan wandi, hahahaha
"ga mau gue disuruh-suruh ! minta! beliii" jawab bibi yang berlalu ke dapur
"hahaha kalian ini brisik amat, oh ya ... lama tidak jumpa Felix, apa kabar mu ? ini siapamu yang cantik ini ?" tanya papa
"kabar baik om, ini Pratiwi om, teman Dika" kata Felix
"wah orang yang ga ada disini jangan disebut-sebut, Pratiwi pacar Felix pa, malu-malu dia" kataku
"hahaha ya sudah ! silahkan dilanjutkan acaranya" papa berlalu lagi masuk ruang kerajaannya, ruang kantor, ruang tidur, mengelola bisnis dari layar monitor, hemmm
"pa sebentar dong ! gimana tadi pertemuan dengan pengacara ?" kataku
"pengacara ? mama Fanni ? ya bagus semua pengaduan yang lengkap kami serahkan ke pengadilan" kata papa
"siiiippp, itu baru papa yang bertanggung jawab" kata wandi
"hahah ini papa Daya, bukan papamu ! yang diam saja ga nolong" balas papa menghina
"papa wandi kalo ga ada honor di balik kerja, mana mau dia bantu om" celoteh Pratiwi hahaha
"ehhh jangan bawa-bawa pribadi dong" balas Wandi
"ga apa lagi wandi, kalau itu kenyataan" Felix menimpali
"hahah sudah-sudah, jadi ada apa nih kalian kompak datang ?" tanyaku menenangkan suasana
"tadi anak-anak kelas kamu ngomongin acara kemaren di rumahmu ini !" komentar Pratiwi
"aku sih minta rekaman suara Jala aja" kata Felix
"kalau kamu wandi ?" tanyaku heran
"mau tahu saja cincin yang dijari manis kamu, itu seriusan ?" kata wandi
Felix pura-pura tidak melihat
"apa masalahmu ? bahagia dong mereka jadian, sebagai teman terbaik aku" komentar pratiwi, Felix mengkerutkan bibir tanda ga percaya sedikitpun
"ya masalah, karena sumber penghasilan gue dirampas oleh Dika" balas Wandi
"hahahah ga hilang kok, ga ada yang berubah" jawabku agar mereka segera selesai dan meninggalkan rumahku, aku segera berbalik ke kamar mengambil pesanan Felix dan Pratiwi, lalu kembali ke hadapan mereka
"nah ini dia kasetnya yang kurekam ! ambil saja ini hanya copy kok, yang ori aku simpan" jawab ku
"makasih Daya, gimana kabar Jala ? aku ada sedikit informasi, tapi jangan marah" kata Felix
kami terdiam ....
"apa itu ?" jawab Pratiwi ingin tahu
"Daya, gaji Jala yang akan dibayar koko belum sempat terbayar loh, karena Jala keburu balik ke Surabaya" kata Felix
"haaa ??? kamu belum kasih gaji Jala ??? sudah setengah mati kerja begitu ! diobok-obok si Natasya sewaktu kerja, dicuekin Daya" geram Pratiwi
"kan belum satu bulan !!! gimana cara koko kasih gaji ?" balas Felix
"walah ! kamu menyebalkan Felix" balas Pratiwi
"kan tadi aku dah minta jangan marah ! bukan salah siapa-siapa ! Jala juga balik ke surabaya juga darurat kan ?" pembelaan dari Felix ya masuk akal juga
"Udah Fel" kataku yang tidak kuat dengan informasi dadakan ini
"jangan diam gitu Daya, kan aku dah minta tadi jangan marah" kata Felix
"Jala itu sudah kamu suruh apa saja ? tabah sekali dia ! kalau aku ga mau kalau dak dibayarkan gajinya" ngeles si wandi
"Berapa kata koko, gaji Jala akan dibayar sebulan liburan itu ?" kataku
"ga tau, ntar aja lihat tabunganmu ya berapa ditransfer koko" kata Felix
"terus, honor perform Jala di bandung sudah kamu kasih juga ?" tanyaku dengan detil
Pratiwi juga mengamati dengan geram
"ya belum, maksudnya sekalian, biar agak banyak kesannya! hingga mampu membiayai makan sehari-hari keluarga Jala" kata Felix terbata-bata
"sekarang baru kamu ngomong ! kamana saja niat baikmu selama ini ?" hinaan dari Pratiwi
"ehh tiwi, dia kan sibuk-sibuknya ospek ! yah sudah ! aku agak pusing ! kalau ingat kejadian bulan-bulan kemaren" aku mulai berkeringat
"maaf ya Daya, yang santai, jangan sakit lagi ! semua pasti ada hikmahnya" hibur Pratiwi
"ya tiwi, aku mau tidur dulu ya" permintaanku
akhirnya mereka juga balik, oh leganya ! kasihan sekali Jala, sudah kerja gitu, belon sempat terima gaji, eh dah keburu pindah.
Kesempatan yang tepat, ku perkirakan Jala selesai sholat maghrib, aku telpon dia
"asalamualaikum Jala" kataku
"alaikum salam Daya, apa kabar nya ?" kata jala
"baik arjunaku ! langsung saja ya, gaji kamu sama koko si Felix belum dibayarkan ?" kataku
"ehhh kok kamu tau ? iya tinggal seminggu lagi gajian, mama sudah ga bisa bertahan di Jakarta, jadinya urung terima gaji" kata Jala dengan polos
"tadi Felix cerita, dia ga bisa ngurus karena waktu itu lagi ospek" kataku
"iya aku paham ! ga apa kok" balas Jala tetap dengan caranya yang santun
"sudah makan Jala ? jangan terlambat makan ya" kataku
"harusnya aku yang tanya itu !" kata jala
"aku mau turun dan langsung makan, kamu belum makan juga kan ?" kataku
"iya belum, mama banyak pesanan ! jadi mungkin aku yang masak goreng ikan sebentar lagi" kata Jala
"oh, mama ga apa-apa Jala ?" tanyaku kawatir
"ga apa kok ! aku kan membantu bikin adonan" kata Jala
"Ok arjunaku, aku makan dulu ya" kataku
"selamat makan Daya ! bangun tidur besok sapa aku ya ! selalu banyak doa baik dari surabaya untukmu" kalimat penyemangat dari orang yang paling aku sayangi
Ga adil rasanya, aku bisa makan dengan mudah ! sedangkan Jala harus masak dulu baru bisa makan ! hari ini banyak sekali kejadian yang harus mengingatkan aku tentang Jala.
Sambil memikirkan nasib Jala, aku mengaduk-aduk nasi di piringku. Kali ini aku makan ditemani oleh papa
"ayo dimakan nasi mu" saran papa
"iya pa" jawabku dan telelet..... telelet nada dering tulalit aku pasang untuk Natasya sekarang berbunyi, heeemmmm ga tau orang lagi makan,
aku kasihkan HPku pada papa
"pa ini si Natasya ! angkat dong" pintaku pada papa
papa cemberut, tapi akhirnya mau juga menolong
"ya halo, ini papa Daya ! puas kamu dan orang tuamu mengobok-obok sekolah tadi ?" kata papa
"ga om, saya mau ngomong sama Daya bukan sama om" kata Natasya
"ga boleh ! nanti obrolan itu kamu launching pula ke internet ! keluargamu kan suka internet, kebalasan menghina orang " protes papa
"maaf om" kata dia
"ga ada maaf, orang tuamu sudah dijadwalkan pengadilan hari senen lusa jam 2 siang biar seru se SMA bisa nonton ke pengadilan" kata papa
"ga bisa om, harus buat janji dulu sama ortu saya, ga bisa main paksa gitu" kata si nenek lampir uhhhh sangat menyebalkan !!!!! dia menutup telponnya, sintiiingg dia yang nelpon dia yang matiin, untung ku kasih ke papa
"hati-hati ya ! papa ga mau pusing lagi ngurusin mereka"kata papa
"iya pa" balasku
menjelang tidur, masuk pula telepon dari Pratiwi ke HP ku
"jangan dimatiin ya Daya" kata tiwi
"ga kok, ada apa tiwi ?" kataku
"kamu emang benaran jadian sama Dika, dia teman baikku loh Daya ! jangan kecewakan dia ya ?" kata tiwi
"hahaha emang ada tampang gitu aku suka Dika ? ga lah tiwi itu hanya sensasi ! ga ada yang percaya aku jadian sama Dika" kataku
"aku percaya, karena aku tahu sekali hati teman baikku" kata tiwi
aku terdiam memikir keras, apa tiwi ini .... ? apa yang dia mau ????
"ya kalau sudah paham, apa kamu mau bertindak seperti Natasya ? malu tiwi ! dan bisa kamu rasakan efek buruknya aku yang menanggung" kataku dengan bijak sana.
"ga lah daya ! makanya aku telpon langsung ! biar kamu ga kecewakan Dika" kata tiwi yang menurut logikaku, tiwi jauuuhhh sekali bedanya dari Natasya, dia tidak pernah menyakiti orang lain.
"semoga harapan kamu terkabul !" kataku
"amiin, Daya sebenarnya apa yang terjadi antara kamu, Jala, Natasya, dan Dika ?" kata tiwi lagi
"panjang ceritanya tiwi, intinya kalau kamu merasa jadi sahabat Dika, tolong buat Dika tersenyum ya, jangan malah nyakiti" saranku
"ok Daya ! suatu hari nanti, kamu akan cerita padaku kan ?" ajak tiwi
"Iya suatu hari nanti, dihadapan Dika dan Jala tentunya" kataku
"Jala..... oh aku kangen dia, habis nonton rekaman performnya itu dengan Felix' kata Pratiwi
"iya..., kami sepakat untuk kuliah bertiga di depok, hahaha" ketawaku
"ahhh aku juga mau....... kita berempat ya !" ajak Pratiwi
"ok tiwi ! tapi tau apa yang harus kita persiapkan ?????" kataku
"kalau itu aku tau, aku akan semangat....... liat saja nanti nilai siapa yang paling bagus" kata Pratiwi
"hahaha kamu, nilai kamu tinggi, ga akan bisa juga kamu masuk teknik mesin karena kamu IPS" godaku
"ga apa, aku juga ga mau masuk teknik itu, aku akan masuk fakultas ekonomi terbaik di tanah air" kata dia
"amiinn, nah gitu dong kudu semangat" ajakku
Selanjutnya aku tulis SMS untuk Jala sebelum memejamkan mata, hahah mungkin saja Jala sudah tidur ! tapi apa salahnya, kalau belum tidur dia akan baca sms ini heeemmmm
"selamat tidur arjunaku ! dah bisa tidur kan ? karena kamu dah makan dengan goreng ikan" wkwkwk gitulah kalimatku
Tiba-tiba Jala membalas seperti ini
hanya " titik dua dan kurung penutup" artinya smile
artinya Jala smile membaca SMS ku ciiiiiiiiiiiii haaaaaaaaaaaaa
Tidur dulu ah ! sambil peluk guling ngimpiin Jala, mimpi jorok juga ayo aja, hahaha
Bersambung .......
Masuk bulan Ramadhan nih kawan,
Kita bertemu lagi,
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya , @kuroy