It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ini adalah bagian terakhir dari p.o.v Daya dan setelah ini kendali diambil alih oleh Dika. Ku perkirakan ga terlalu panjang dan dilanjutkan oleh Jala. Sabar ya kawan, Jala pasti mucul setelah sesi kami ini.
Ya, pada bagian yang lalu, Natasya berhasil diinapkan di kantor polisi wahaha bahasanya diinapkan, emang enak. Kalau itu sakit, ya impaslah dengan rasa sakit yang diberikannya dulu padaku dan pada Jala.
Masalah ini ga pernah aku ceritakan pada Jala, bisa kutebak Jala sungguh tidak setuju dan Jala ga pernah mengajarkan kami untuk balas dendam.
Kalau mau jujur sih, aku lebih setuju dengan kondisi Natasya sekarang, biar dia belajar dalam hidup. Ini cara yang lazim untuk kultur hidup yang keras ala Jakarta.
Tentunya ini sangat berbeda dengan kultur yang mengelilingi kehidupan Jala.
Tak henti-hentinya senyumku mengembang yang hadir menghiasi wajahku selama mengikuti bimbel intensif ini. Sehingga persaanku jadi tenang dan konsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Ada beberapa sms yang masuk di HP aku tabung dulu, ntar saja dirapel bacanya hahaa dibaca juga tapi ga ada waktu membalas ya lebih baik ntar sajakan bacanya sekaligus. Pede sekali hahah lah iya karena aku yakin ga ada salah satu sms itu berasal dari Jala, karena Jala meng sms sebelum tidur dan pas bangun pagi hahahah itulah jam biologis kami. wkwkw jam biologisnya sms doang ! menyedihkan
Sekitar 4 jam termasuk beberapa menit istirahat di pusat bimbel itu aku habiskan dengan perasaan yang nyaman.
Selanjutnya ketika memasuki jam 8 malam, aku harus bergegas pulang untuk mengikuti tuntutan tubuh perlu dimandikan heem kulit di tubuhku terasa lengket semua hanya sabun mandi yang bisa mengikisnya.
Bruuummm hanya sekitar 35 menit untukku mencapai kawasan cempaka mas. Jalanan udah ga macet, karena para pedagang yang memenuhi jalan sekitar area ini udah pada pulang heheh... mereka juga perlu istirahat dong
Bersiul-siul aku sambil menyetir membayangkan sejuknya air menyiram tubuhku hingga pandanganku tertuju pada toko koko Felix dimana dulu Jala pernah bekerja.
ow..ow... ada motor Dika dan motor Felix, mereka bersiap balik. Sepintas kulihat seorang yang belum pernah ku lihat. Cowok !
Lumayan tinggi menyamai tingginya Dika, rapi, dan pakai kaca mata
ciiieeeee
Akhirnya Dika bisa berteman dengan lain selain aku, Felix, Jala.
cooolll
Kalau ku simpulkan Dika orangnya terlalu serius dan terkesan ngotot. Mungkin itu untuk menutupi kemampuan akademiknya yang pas-pas an.
Jadi harus rajin dan fokus melupakan segala sesuatu yang ga berhubungan dengan sekolah.
Aku, hahah... ya agak pemalas, tapi sekali baca biasanya aku ngerti
Apa lagi dulu pas ada Jala, malu rasanya kalau aku ga bisa karena untuk mengimbangi dan menarik hati Jala, aku harus tampak cerdas di matanya, hahahh
Wadoh.... ya udah lah, itu urusan Dika, dia bahagia maka kami sebagai sahabat baiknya, juga akan bahagia.
Setidaknya dia tidak merecoki hubunganku dengan Jala, dan aku berharap ada sesuatu kejadian yang telah terjadi secara diam-diam tanpa sepengatahuan ku, hahahhh
ngeeeoooottttt Motor Dika yang membonceng cowok yang rapi itu dan berlalu begitu saja.
ah.... mungkin itu teman kuliah Felix, mungkin juga pegawai baru koko-nya yang menggantikan Jala.
aduuhhh.... terlau banyak berprasangka aku ini.
aku ga mau kalah, dengan arah yang bebeda aku juga memacu mobil buuuuuuuummmmm
akhirnya sampai di rumah
disambut oleh caci maki papa dan bi surti
heeemmm
"aku tadi pagi dah mohon pamit sama Isal ! kemana kalian ? masih asik aja bergulat dengan guling" hinaku
"kamu ini" balas papa sambil menghabiskan makan malamnya
"aku pilih bimbel intensif sama sepupu ko Andrew loh pa" kataku
"oh kamu dan memulai belajar intensive, bilang dong" kata papa
"iya dong pa, masa Jala lulus masuk teknik mesin depok aku kagak" candaku
"ya ga apa ! kalau Jala lulus, maka Jala jadi anak papa disini, dan kamu papa usir ke taiwan, sana sama mamamu" balas canda dari papa
"oh den jala mau balik kuliah di jakarta, aseeeeekkkkkk" kegirangan bi surti
"stoooppppp, kami pasti lulus dan pengennya sih ngekos berdua di depok, ngapain tinggal disini ada bapak tua dan perempuan tua usil" aku semakin becanda, kalau dah mendengar kata-kata TUA para ortu ku ini naik pitam hahahahah
"anak kurang ajar !!!! kamu juga akan jadi tua !!!! jadi jangan belagu" protes bi surti
"hahahah sudah bi..... kita lihat saja, apa kemampuan dia akan bisa mengimbangi kesungguhan Jala belajar" kata papa
aku tersentak ........
oh Tuhan yang pengasih....... Jelas Jala ga akan mungkin dilawan, lalu kalau aku gagal dan harus di usir ke taiwan ???????? kurang ajarrrr......... orang tua tega sama anak .........
"aw ah ! gelap ! biasanya orang tua tu menyupor anak, ini malah menghina anak" protesku
"eehhhhhhh anak durhaka hahahahahahhh kamu tadi yang memulai menghina kami" balas bi surti
"ya sudah Daya, kami sungguh pengen lihat prestasi besarmu ! jangan hanya anumu yang diperbesar" balas papa
"ehh anunya den Daya kecil ah !" goda bis surti
"sialan ! kok jadi bicarakan anu ! emang bibi pernah lihat anuku" balasku
"sering, kalau lagi dibangunin pagi jendolan kecil bi balik piyama" kata bi surti
"hahahah itu mungkin belum berdiri" kata papa
"ya...... pacar bibi yaitu si tukang sayur yang gede anu nya" kataku
"makanya, Jangan usil ! makin usil, maka, makin kecil anunya" kata bi surti
"ga penting ah besar atau kecil, yang penting ada yang sayang samaku" balasku merasa menang
"siapa ???????" kata mereka berdua berharap dapat jawaban
"mau tauuuuuu aja" wkwkwkwkwk lumayan capek menangkis hinaan mereka, aku ga peduli,
aku hanya mengangkat jari manisku yang ada cincin
"cincin pacaran ??? lah........ siapa ????? jawab dong !" pinta papa
"anak surabaya papa, Pa besok sore hingga Minggu sore aku di surabaya, mau memperbesar anu hahaha" kataku
"cieeee anak surabaya ! teman sekolah Jala ya ? selamat ya nak ! itu baru jagoan papa. Ya pergilah hati-hati, minta temani sama Jala ya" kata papa
"waahhhhh anak surabaya ya ! selamat ya den, salam untuk den Jala" kata bi surti
asikkkk sekali,
aku bisa menangkis hinaan mereka, hahahahh malah dapat izin ke surabaya dengan mudah, tanpa adu argumen.
Aku kemudian masuk kamar dan membuka pakaian dan CD lalu dengan bertelanjang bulat aku bergegas masuk kamar mandi.
Selesai mandi, aku membuka lemari baju kesayangku, dimana ada seragam sma Jala dulu dan satu kemeja sederhananya yang begitu berharga bagi mataku.
Pagi dan malam hari, baju ini yang kupandang saat memilih baju yang akan ku pakai, saat akan bepergian, atau saat menyusun pakaian yang sudah dicuci dan disetrika oleh bi surti dan bi ijah.
Oh ....... pacarku yang cakep dan yang baik hati, bibirnya bagus, ada kumis tipis, perutnya bersih dan padat tapi tidak buncit hahahah emang om om, entah besok kalau dah kuliah Jala jadi berisi perutnya karena sering ngerjain aku malam hari atau serangan fajar hahahah....
kok jadi menghayal jorok begini ?
Tapi iya, yang ngentotnya teratur maka terlihat dari perut yang kelihatan berisi,
karena untuk memompa pejuh, perlu kekuatan lutut dan otot perut.
Terus yang booty gimana ? katanya makin sexy, karena boolnya dapat jatah air surga secara teratur setiap malam atau pagi-pagi bangun tidur, itulah waktu-waktu yang paling asik untuk ngentot,
gitu kata buku porno,
hahahahh......
"duuuh dari pada merana sendiri menahan birahi, enakan bertelponan dengan Jala" kata batinku
terdengar suara dengan tingkat wibawa yang tinggi heeemmm
"sudah mandi ? bagaimana hari pertama bimbel intensif mu?" kata orang yang paling ku sayang
"baik Jala ! jam berapa tadi balik dari caffee om santoso ?" aku balas bertanya
"jam setengah delapan tadi ! segera makan malam ya !" perintah Jala
"laksanakan boss, tapi aku masih kenyang" kataku
"hahahah..... kok masih kenyang ?" komentar Jala sangat membangkitkan birahiku yang dari tadi meluap-meluap, mana digoda papa lagi masalah anu pula.
"tadi makannya dah jam 5 sore" kataku dengan jujur tetapi tertutup rapat mengapa jam 5 ada apa dengan kisah Natasya, hahahaha
"tidak pas itu caranya ! makanlah dulu di kantin, dah tau jakarta macet !" Saran jala
"kenapa ?" aku balik bertanya
"lah iya kan, kalo kebetulan ketemu makanan di lokasi bimbel, kalo ga ? jam pertama bimbel, kamu akan kehilangan konsentrasi !" keterangan dari jala
"hahaha iya..... besok aku makan dulu dari sekolah, baru ke lokasi bimbel" janjiku
"naah.... itu benar caranya, karena jam sekian juga dah jam makan siang tentunya" kesimpulan Jala
""siipp, eehhh, besok kamu sibuk ya ?" tanyaku
"besok kan Sabtu ! ga sibuk ! sekolah disini malah Sabtu itu terasa santai" info dari Jala
"hmm kalo gitu, sore tunggu aku di bandara Juanda ya !" permintaanku pada Jala
"boleh ! tapi dah minta izin sama papa ?" tanya Jala
"sudah, aku beralasan ingin memperbesar anu" kataku
"astaghfirullah, kamu tahu cara memperbesarnya ?" keheranan Jala
"karena kamu yang ahlinya aku sih pasrah saja diapain saja ok lah" kataku
"hahahaha, Daya..... Daya.... ga perlu gede-gede amat lah !, kamukan dah ganteng, artis sipit idola ibu kos rumah di jakarta dulu, masih ingat ? hahaha" kata Jala
"masih Jala, hahaha" kataku membalas ketawa sang arjuna
"ya udah, kita ketemu besok ya, mama dan adikku akan senang tentunya" kata Jala
"makasih sayang, aku kehilangan semangat kalau ga ada kamu. Sekarang aku semangat karena ada kamu dihatiku" kataku
"hahah Daya.... makasih juga ya. Aku jauh lebih bahagia jika kamu bersemangat memikirkan masa depanmu" ungkapan perasaan Jala
Aku segera merebahkan diri di kasur ketika Jala mengakhiri call nya. Ada pelukan Jala yang menggiringku masuk dalam alam tidur. Hmmm waktunya untuk tidur.
Selamat tidur Jala......
zzzzzzzzzz
Pagi hari aku terbangun, lalu aku menyusun buku pelajaran dan menyusun pakaian seadanya ga terlalu banyak, sisanya seperti biasa akan ku beli di surabaya sana biar ga repot dari Jakartanya.
Papa juga bangun pagi dan terdengar dia memberi perintah pada pak tamam untuk mengantarku dan menjemput jam 3 setelah pelajaran berakhir.
Akhir-akhir ini aku kurang suka bicara pada supir ini, yang terkesan mengatur jalan hidupku dan mulutnya kasar. Dia kira dirinya siapa ? bi surti dan bi ijah boleh gitu, karena emang mereka yang merawatku sejak kecil, lah dia ini siapa ? papa dan seisi rumah sih terlalu baik hati sama dia. Jala boleh diam kalau dia hina, aku kalau dihina maka mantul hinaan itu ke dia.
Ya sudah lah ! ini karena papa masih di jakarta, aklau ga, aku pake mobil sendiri dan parkir di terminal 2F seharian ! beres, tinggal bayar parkir dan ga perlu tergantung si supir ini.
Pagi ketika datang, Dika, Nana, dan geng cantik sibuk berlatih bicara sesuai instruksi mama Fanni untuk menghadapi persidangan sebagai saksi pada hari senin ini jam 2 siang.
Mereka sibuk !
Hingga jam istirahat mereka masih berlatih
Bolehlah si Dika ini
Hahahh tapi ada yang berbeda pada jam istirahat ini, kelas tidak dikunci ! karena sudah tidak ada Natasya
Jam setengah tiga ternyata pelajaran telah usai semua, lalu aku menunggu pak supir
sat persatu anak dan para guru meninggalkan sekolah untuk menyambut weekend
ketika sudah jamnya, akupun diantar menuju bandara Soeta menuju terminal 2F
"wah mau ketempat pacar ya den, bagaimana kabar anak itu ?" kata pak supir
"aku lagi malas ngomong sama kamu, jika sok tau urusan orang" kataku
"ya sudah ! mau saya turunkan disini ?" balasnya
"ya sudaaahhhhh turunkan saja, banyak taxi kok ! urus diri masing-masing" saranku
Di daerah sunter aku diturunkannya, ga apalah dari pada tersiksa satu mobil dengan dia.
Aku menyetop taxi, ga jauh amat ke bandara dari sini.
Butuh waktu sebentar saja
Jam setengah lima sore, pesawat pelat merah Indonesia ini lepas landas menuju bandara Juanda surabaya.
Bersambung ......
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya , @kuroy
Heem apa yg bakal Jala n Daya lakukan di Surabaya entar?
selamat datang bro @congcong
Setelah lepas landas pesawat memasuki kumpulan awan tipis yang menutupi Jakarta.
Cuaca kali ini tidak begitu cerah dibandingin saat pertama kami mengunjungi Jala sekitar 3 minggu yang lalu.
Lima menit kemudian pesawat agak berbelok menghindari tumpukan awan tersebut, hmmmm kurang nyaman.
Setelah itu pesawat sedikit berguncang ketika masuk pada rute yang lurus.
Aku perkirakan sekarang pesawat sudah masuk jalur biasa untuk mencapai surabaya.
Alhamdulillah, tiga menit kemudian tanda pasang sabuk pengaman sudah dipadamkan, dan penumpang banyak yang lega menuju toilet, hemmm ada juga yang bersiap-siap menerima menu dan minuman dari pesawat pelat merah ini. Kebanyakan pesawat komersil sudah tidak menserfis snack dan minuman ini, kalaupun mau kita bisa membeli di atas pesawat hahaha, kurang tahu juga pesawat komersial yang lain mungkin saja masih ada yang menserfis makan minum ini.
Aku juga segera antri untuk ke toilet, karena dari pagi tadi aku belum ke toilet, hahaha. Habis sekolah tergopoh-gopoh ke bandara, eh malah diturunin si pak sopir di tengah jalan. Pas tiba aku langsung check in dan menuju ruang tunggu serta naik pesawat, ahhhhh.... sekarang lah waktunya untuk pipis, heheheh.
Selesai dari toilet aku menikmati kue-kue yang dikemas dalam kotak, serta minum yang ditawarkan awak kabin tinggal pilih asal tidak memilih minuman beralkohol, tidak tersedia
Sedang asik makan, terdengar perintah dari pimpinan awak kabin untuk segera memasang sabuk pengaman lagi, karena pesawat memasuki cuaca yang kurang baik. waaawww mulai berguncang....
penumpang yang tadi riuh menikmati menu, jadi terdiam......
banyak do'a .....
aku segera menutup meja dan memasang sabuk pengaman dengan baik serta mengasihkan sisa jus apel serta snack pada awak kabin.
Pesawat terus bergoyang, akhirnya awak kabin serta merta kembali ke belakang, dan juga duduk menggunakan sabuk.
Lumayan lama juga, mungkin setelah sampai di surabaya masih kuperkirakan hujan.
Aku putuskan untuk tidur saja dalam do'a
Lumayan capek, dan lumayan menyenangkan untuk tidur, sejuk dan ada goyangan, hahahah......
ada juga rasa cemas, tapi rasa kantuk lebih besar dari rasa cemasku
Aku terbangun saat ada tangan tetangga di sebelah bangku membangunkan aku.
Pesawat akan siap-siap untuk mendarat.
Iya langit surabaya terlihat abu-abu........
ada butiran air hujan di jendela tampak jelas di mataku di samping wajahku, disitulah aku duduk di deretan K favoritku, hehehh
duuuuuuuuuunggggg, pesawat mendarat dengan mulus meskipun hari hujan, waah salut deh untuk pilot indonesia yang begitu berpengalaman dengan cuaca tropis, penuh goyangan bila ada awan dan hujan.
Menjelang turun dan tengah berdiri menunggu antrian saat pintu pesawat dibuka, aku mengaktifkan HP wahahaha begitu banyak call dan sms yang masuk, aku cuekin,
aku hanya fokus menelpon jasa rental mobil yang telah ku atur sejak tadi pagi !
aku ga mau merepotkan om santoso, lagian aku ga mau beliau masuk dalam acara khusus orang pacaran LDR saat ketemu rasanya gimana, hahahah.
Dan yang utama adalah menelpon sang arjuna terganteng se surabaya hehe itu menurut mataku, kalau mata orang lain mungkin mas irgi lebih ganteng.
Jala sedang menunggu di pintu kedatangan.
Seorang anak sma memakai seragam dan tas yang disandang menunggu dengan sabar.
Dari jauh ku lihat kerah dan bagian depan seragamnya basah oleh keringat, hahaha
nah ternyata Jala juga berkeringat naik angkot di surabaya yang panas,
selama ini Jala selalu meledekku kalau berkeringat di angkot
Tapi setelah ini kami ga akan naik angkot, aku yang menyetirkan Jala kemana saja pergi
hahaha yang utama membawa adik Jala yang bernama Ratna untuk di fisioterapi.
"Selamat sore Daya ! wah ketemu lagi kita di surabaya ini" sapa akrab dari Jala
"iya Jala, selamat sore juga, surabaya lagi nih" balasku
"hemm selamat datang ! yok aku tolongin bawa tas yang satunya itu" kata Jala
"silahkan Jala" persetujuanku
"mau Ke suatu tempat atau langsung ke rumahku ? aku ga maksa loh" tawaran Jala dengan sopan sekali hahah cara Jala yang ga akan pernah berubah
"ke rumah kamu dong, ketemu mama, kok kamu ngomong aku ma ke suatu tempat?" kataku
"siapa tahu saja kamu ada kepetingan di suatu tempat sebelum menuju rumahku" logika dari Jala
"hahahha kalau ada papa, mungkin begitu, ini kan ga ada yang bisnisman" kataku
"becandanya Daya makin keren ya, hahaha" kalimat dari Jala yang melupakan rasa panas tubuh setelah bertemu denganku, wiiihhh ge er akunya
"hahaha zaman sudah berubah kan Jala ? maka kita juga perlu berubah" alasan kliseku
"amiiiiinnnn, berubah pada yang lebih baik toh ?" kesimpulan Jala
"yoi..... Jala........ kita sudah sampai pada mobil penjemput nih" kataku
"mobil penjemput ? siapa Daya ?" tanya Jala
"mobil rental" jawabku
"hahaha mobil sewa ternyata ! sangkaku papa dah ada duluan di surabaya" kata Jala
"ha....???? mungkin saja papa, emang orang tua sulit ditebak" kata hatiku
Tiba-tiba keluar seorang dari dalam mobil di hadapan kami,
"Ini mas Daya ya ? penumang garuda dari Jakarta kan ?" tanya dia
"iya pak saya Daya, kita ketemu" kataku
"OK ini kuncinya ya, dan besok saya tunggu di pintu keberagkatan jam 3 sore ya mas" kata dia
"betul pak, jam 3 sore ya" pemastian dariku
"Siiip sampe ketemu ya mas, ini mas yang ini juga" kata orang itu mengarah padaku dan pada Jala
terlihat Jala senyum dan mengangguk kemudian dia berkata
"kamu belum sempat makan kan ? kebetulan mama dah siapkan masakan kesukaan mu di surabaya ini" kata Jala
Butuh waktu 40 menit untuk mencapai rumah Jala yang setia dengan petujuk jalan yang jitu lebih dari setting an GPS, or google satelite hahah
sesampainya di lokasi target kami di sambut oleh mama
"wah ternyata surabaya begitu menarik bagi nak Daya, hingga kembali berkunjung" kata mama
"iya dong ma, sangat menarik" aku melirik Jala yang masih tersenyum was-was dia kalau aku keceplosan berkata, bahwa bukan surabaya yang menarik tetapi cowok surabaya yang satu ini sungguh menarik, wkkwkwkw untuk itu tidak terucapkan dari bibirku, sehingga Jala bisa tersenyum.
"heemm apa kabar mama dan dek Ratna" kataku
"baik, nak ! Ratna ingin menambah kepandainya dalam seni lukis" kata mama
"hahaha tuh kan Jala, adikmu berbakat melukis" kataku
"iya betul itu Daya, keluarga kami juga dikaruniai bakat seni yang cukup bagus" kata Jala
"hahahah apa itu maksudmu Jala ?" tanyaku menvairkan suasana
aku melirik mama dan mama angkat bahu pertanda juga ga ngerti
"hanya Jala yang bisa menerangkan" kata mama
"hahah iya, tapi belum tentu Daya puas dengan jawabannya" jawab Jala diplomatis untuk menghindar hahah
"iya, perbincangannya dilanjutkan habis sholat ya, sekarang waktunya kita untuk sholah magrib" ajak mama
"Ok tapi aku mandi dulu ya, boleh ya ma ?" kataku
"ya boleh dong Daya" jawab mama
"silahkan Daya, tadi air kamar mandi baru ku isi penuh, jadi kamu bisa mandi dengan puas" jawab Jala
mamapun berlalu menuju dapur menyiapan makan malam untuk kami, oh asiknya kalau punya mama yang tidak hanya sibuk ke salon dan arisan...... karena sesekali, perut juga perlu masakan yang lezat buatan mama ............
Akhirnya selesai juga kami sholat maghrib
Lalu kami duduk bersama untuk makan malam di meja ruang tamu.
Dari tadi aku belum melihat adik Jala, lalu aku melongok ke mamar mama
Terlihat Ratna duduk manis di kursi menghadap ke meja asik menggambar sesuatu
"oh Ratna masih sibuk ? ayo kita makan" ajakku
Ratna tersenyum malu menyikapi ajakkan ku, lalu aku gendong adik Jala menuju meja makan sementara Jala menyiapkan meja dan tempat duduk yang sederhana.
Tapi aku suka sekali suasananya
Entah karena melihat wajah Jala, hahahha
"waaaaw Ratna mau makan ditemani kak Daya ?" Jala bersuara pada adiknya
Ratna mengangguk, hanya itu yang bisa dilakukan Ratna dengan keterbatasan fisiknya.
Aku selalu suka dengan tatapan mata Ratna, disana terbayang tatapan mata Jala yang teduh.
Lah iyalah mirip karena mereka adik kakak, ga perlu pula diceritakan
ADa rawon bikinan mama lengkap dengan sayur kecambah, jeruk purut, sambal hati. Ada kerupuk emping, ada goreng terong juga. Duuuuuuhhhh terong kok digoreng, alhamdulilahnya itu bukan terong Jala hahahh, tapi terong dari malang.
Kalo terong Jala ga digoreng lah tapi asik untuk diemut-emut hingga berair
wkwkwkwk dari tadi malam, birahi saja...... yang ada di pemikiranku
"kenapa kamu senyum-senyum ?"tanya Jala
"heem, ada terong" kataku
"waaah nak Daya suka terong ? bagus itu untuk kesehatan mata banyak vitamin A" kata mama
wkwkwwk iya bagus untuk mata, terpesona kalau melihat terong, tapi jujur aku belum pernah melihat terong Jala, kalo meraba-rabanya pernah, hahahahha
akhirnya Jala juga senyum simpul, ia mengerti sekarang terong apa yang kumaksud
Setelah makan, aku masuk kamar sama Daya siap-siap untuk membawa Ratna difisioterapi dan aku menyuruh Jala membuka tas yang ditolong bawanya tadi.
"buka lah tasnya Jala, ada sesuatu untukmu" kataku
jala membuka tas itu dan berkata
"heeemmmm ada beberapa kemeja lengan pendek yang bagus, ini untukku ?" kata Jala
"iya Jala" kataku
"wah makasih ya Daya, malam ini aku pilih yang bermotif petak-lurik bewarna coklat tua ya" jawab Jala
"ya itu bagus, tapi apapun yang kamu pilih, pasti cocol untuk kulitmu" jawabku
"hahah bisa saja kamu, kalau ini pakai celana apa ya ?" tanya Jala padaku
"ada jeans hitam ga ?" tanyaku
"ada Daya, ok aku pakai jeans hitam ya" persetujuan dari Jala
"siiiippppp, eh tunggu, jangan ganti celana dulu, aku yang bukain celanamu" tanpa ba bi ba aku buka katub celana santai yang dipakai Jala setelah sholat tadi, dan tentunya ku plorotin resletingnya hahaha
"Daya......... Daya......... ada-ada aja kamu" Jala ga menolak
Dalam ketidak menolakan Jala, aku remas sedikit batang terong gemuk dalam CD Jala, wkwkwkwk
Jala menggelinjang kegelian, duuuhh polosnya orang yang paling membuat hatiku merana hahaha
"eeiit hahaha.... kalau bengkak malu aku Daya ada jendolan dibalik celana kalau dilihat mama" alasan Jala
"hahah, kemejanya di luar saja kan malam, jadi bisa menutup jendolan celana" saranku
"hahah iya... iya... kamu ada-ada saja" jawab Jala
Kemudian aku melangkah ke kamar mama dan menemukan Ratna yang sudah rapi, lalu ku gendong ke luar menuju mobil rental yang ku parkir di halaman rumah Jala.
Jala dan mama mengikuti dari belakang
Mobil Avanza yang lumayan mulus, tapi yaah..... mobil rental bagaimanapun mulusnya, akan habis dirusak penyewa, hahaha. Di dalam mobil itu...,
Aku dudukkan Ratna di bangku tengah, lalu kubukan pintu untuk mama.
Selanjutnya Jala duduk menemani diriku di depan.
Aku bahagia sekali.... ya tuhan, seandainya selalu bisa begini, kehidupan yang hangat merasuki sanubariku yang dingin selama ini.
Yang paling membahagiakan aku bisa membuat mama tersenyum, jika usia mama tidak akan panjang, aku pernah membuat mama Jala tersenyum.
Senyum yang tidak dibuat-buat, senyum yang ikhlas dalam kerasnya hidup, membesarkan Jala dan Ratna seorang diri.
Bersambung ......................
Kelanjutan kisahnya .....
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya , @kuroy , @congcong
Selamat datang bro Anubis