It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
)>
(
ˆ .."̮ћaћaћaћa"̮.. Jala dah mulai berani neh, lanjjuuttt.....
Assalaamu'alaikum dan salam sejahtera kawan semua !
Apa kabar nih di awal-awal bulan puasa ? namun ada juga kawan-kawan yang tidak menjalankan Ramadhan.
Kalau diperkenankan aku lanjunjutkan ya kisah perjalanan hidupku bersama orang-orang yang terdekat dalam keseharianku yaitu mama. adek Ratna, Daya, dan Dika.
Aku mulai dengan meriview penuturan sebelum ini yang menceritakan kunjungan Daya untuk berweekend di Surabaya. Kegiatan yang direncanakan Daya cukup unik ada acara belajar nyetir mobil segala.
Sorenya hari Minggu nya, Daya kembali bertolak ke Jakarta.
Dituturkan juga bahwa Dika menelponku saat Daya begitu senangnya di rumah menghabiskan sisa weekendnya yaitu sekitar pukul 1 siang.
Aku tidak mengankat call Dika tersebut, kalau tidak diangkat seperti ini, Dika maklum bahwa aku ada aktivitas sehingga tidak ada kesempatan menjawab telpon.
Di perjalanan menuju rumah, aku balas call Dika, dan langsung diangkatnya
"Apa kabar Dika ? baru ada waktu yang pas untuk membalas call kamu" aku tidak bohong karena sebelumnya memang tidak pas waktunya karena ada Daya dan mama di sampingku
"Ga pa kok, aku tahu Daya melarang untuk mengangkat telponku" komen Dika
aku tidak terpancing dengan komen Dika, adanya dia akan lebih banyak bertanya. Maka aku alihkan pemikiran Dika
"Ada Daya dan mama, kami lagi makan siang ! ga enakkan kalau Daya marah-marah dan mama jadi berfikir lain dari perteman kita bertiga !" alasanku yang fundamental
"iya.... maaf.... lagi kesel saja sama si Daya penipu" balas Dika
"kamu janji kan ga mau bikin aku dalam kesusahan lagi ? ayo kalau mama mendengar kamu marah-marah samaku dan sama Daya, aku susahkan harus menjelaskan dari mana mulainya ?" kesulitan yang kurasakan aku lontarkan pada Dika.
Biasanya Dika selalu merespon baik, jiwa penolongnya lebih muncul, kalau Daya mau diapain juga ga mempan, hahahahah
"iya Jala....... maaf. Aku senang kamu segera menelponku, pasti si penipu itu sudah bertolak ke Jakarta lagi ! akan ku rampas kue bikinan mama dalam tas nya" amarah Dika
"ga usah dirampas, ada satu bungkus untuk kamu disiapkan mama dalam tas Daya" info dariku
"haaaaa...... ? aku tunggu dia di bandara ! kalo ga ngasihin ke aku, asli maruk lah dia" kata Dika
"tenang ! ntar aku telpon dia kalo ga mau ngasih" kataku
"makasih Jala, kamu selalu baik sama ku" kata DIka
"Kamu juga baik Dika" jawabku
"Eh Jala..... aku kenalan sama teman kuliah Felix, anak surabaya juga ! badannya tinggi, senyumnya manis, arek-arek suroboyo tenan, welehh weleh ....." kata Dika
"waaa..... bagus itu ....perkembangan yang positif ! " jawabku
"kok kamu ga cemburu ? ayo .... kamu juga ketemu sama cowok surabaya yang cakepkan ? lebih cakep dari Daya ?" pancing Dika oon kata Daya hahahaha
"wahaha, janganlah Dika, ngurus satu anak nakal dan manja itu saja sudah repot ! ga mau nambah ah" godaku
"ciaaahhhhh, cinte mati ni yeeeee" Dika balik menggoda
"ya kira-kira gitulah Dika" balasku
"jijik aku ndengarnya ! buuhhhhh, aku siap-siap nuju bandara Soeta ya ! aku jemput titipan mama ! itu bagianku" seru Dika
"iya hati-hati di jalan ! jangan ngebut" saranku
"ok Jala, habis tuh aku mau lihat Felix manggung dan ketemu si cowok bagus itu, hahahahahah" ketawa setanlah si Dika
waaahhhhhhhh kabar gembira dari Dika, dan sukses juga aku meredam emosi Dika, dengan sebungkus kue bikinan mama ! hahahaha, yuup Dika juga butuh bahagia ! masa Daya saja yang bisa makan kue itu ! padahal mereka sama-sama suka
dan .... selamat ya Dika, semoga cowok itu baik padamu ! bisa jadi panutan untukmu melangkah, tidak akan menyakitimu
tapi rata-rata, anak-anak surabaya itu tinggi-tinggi, badannya ok, dan pengasih penyayang sifatnya.
wahahaha... promosi nih ya ! anak-anak bandung iya juga dong, cakep-cakep dan trendi, itu bedanya.
Heemmm kirain si Dika mau menyemprot habis-habisan, ternyata.... dia lagi happy dengan seseorang !, tuh kan Dika, akan ada seseorang yang lain ! jadi ga harus buat keruh persahabatan dengan Daya.
Sesampainya di rumah, aku dikejutkan dengan asiknya mama, om santoso, dan pengawalnya berbincang-bincang menemani mama di runag tamu membungkus kue, waduhh...
"eeehhh sudah pulang" sapa om santoso
"apa kabar om, apa kabar pak ?" sapa ku
"baik.... Jala makasih ya kamu telah membantu Daya menghabiskan weekend nya" terimakasih om santoso, huuf kirain ada apa !
"Daya tidur sini om, lalu tadi aku antain dia ke juanda, karena dia bisa nyetir tapi ga tau jalan"kataku
"hahaha... kamu kebalikan ! tau jalan tapi ga bisa nyetir" kata om santoso
"iya om" balasku
"looh jawabnya kok sedih amat !" komen si om, mama hanya bengong
"hahah terus saya harus jawab apa ?" aku agak datar heemmmm
"jawab, aku ingin belajar nyetir ! nih sudah om baain guru resminya. Tapi om agak kecewa mengapa harus pak Imam yang nyuruh ? kok kamu ga minta langsung ke om ?" alasan si om
"wahaha, itu ulah Daya om, papa nya mana berani nolok kemauannya. Tadi aku juga dipaksanya latihan nyetir" kataku
"iya hahahha... pak Imam tadi juga sudah cerita" balas si om
"penggosiiippp amat para orang tua" komentarku
"lah iya dong harus ada yang dibanggakan untuk masing-masing anak" waahh kalimat si om yang ini agak sulit, tapi aku tahu maksudnya ! pak imam ada anak yang bernama Daya dan si om juga anak asuh nya yaitu aku, tapi untuk apa ?
"om biar saja orang yang menilai ! kita ga harus membanggakan diri !" saranku
"iya pak pemikir ulung ! nah sore ini untuk pelajaran ke dua menyetir, om sendiri yang turun tangan" kata si om
"benaran ? wah aseeekkkkkk" seruku
"Ok kan ?" balas si om
"ok om, aku mandi dulu, sholat ashar, dan habis tuh kita come on ya om" saranku
"iya... sana... ommu mau makan kue ini dulu" kata mama ikut nimbrung. Di tangan mama sudah ada dua mangkok yang satu untuk si om dan yang satu untuk si penjaganya yaitu guru nyetir ku
tepat pada waktu yang kami sepakati, aku lanjutkan latihan
naahhh kembali lagi ke lapangan terbuka sore-sore......, sama si om, aman ! karena beliau ga doyan cowok ! kalau doyanpun aku laporkan dia ke komnas ham , asah asih asuhnya hanya modus untuk ....... hahaha ga kok om santoso benaran baik ! sebaik pak imam papanya Daya
maksudnya kalau sore-sore jelang magrib di lapangan terbuka, di atas mobil berdua Daya, pasti aku tidak ada alsan untuk tidak membuka celanaku hahahah.... benaran nyembul deh si terong kesukaan Daya, dan dia robohkan pertahanku.
30 menit waktu si om kusyuk dengan mengajarkan main gigi hahah gigi apa ? gigi kawat ? bukan, tapi gigi satu gigi dua .....
aku melayangkan nada protes : tadi ini-ini juga yang diajar Daya, aku dah bisa !
tapi hanya itu si om bengong, dan HP ku bergetar-getar ga jelas
ada panggilan dari Daya huuuffffff
bentar ya om ...
"iya silahkan Daya, om juga lagi capek" persetujuan si om
"halo sudah sampe di rumah ya ?" sapaku
"ini papa ! kamu tuuuhh ! kalo ngasih kue, aku pasti dilupakan ! ngapa hanya Daya dan Dika ?" kalimat daro papa bagai disambar geledek
"waahhh itu mama yang bungkusin itu, bukan saya pa, ini ada om santoso" kataku agak canda kebetulan ada si om yahhh silahkan marah-marahan, wahahaha
"Halo tumben kamu nelpon anak saya ? suka begini ya ? tanpa sepengatuan saya ? mencurigakan ?" candaan si om
selanjutnya aku ga tahu apa yang mereka bicarakan, kadang nadanya sagat kasar, kadang nadanya becanda. wooohhhhh
"Ya sing sabar toh ! besok saya paketin untuk kamu ! Mama jala juga ga tau kan apa kamu di jakarta atau lagi ke magelang" alasan si om ....
bla bla ....... asik mereka merumpi
"om lanjut yuk belajar nyetirnya" kataku yang pasti terdengar oleh pak imam
"iyalah nih si Jala dah ga sabar mau pinter nyetir, ngomong sama dia ya" kata si om
arrrggggggg aku bulatkan mataku pasa si om.... uuuuuuhhhh kok aku lagi yang harus ngomong
"halo" kataku
"ya gitu Jala harus rajin belajar nyetir, akan banyak pekerjaan untuk kamu ngantar papa di jakarta nanti" kata pak imam
"hahah ... aku kan di depok, jauh dari cempaka putih" kataku
"Sabtu atau Minggu libur pastinya ! akan banyak cara untuk mengerjain kamu" kata papa
"ya sudah pa, mana Daya pa ?" kataku
"Halo, Jala.... uweeenaakkkk tenan, si Dika disini loh ! lagi makan bersama" kata Daya
"aduuh pantesan papa marah-marah, kamu kasih dikitlah papa, pelit amat ! padahal tadi dan kemaren kamu apa belum puas makan yang itu" kataku
"aku kasih kok, isinya cuma tiga, diembat papa dua, aku satu, masih kurang bagi papa ! wahahah" kata Daya
"ya sudah tadi si om janji mau maketin, tunggu saja, aku lanjut latihan nyetir ya" kataku
"ciieeeee akhirnya kamu semangat juga ! selamat ya" kata Daya
"Iya Daya.... sampe ntar malam" kataku
"ok sampe ntar malam" kata Daya
Hingga jelang magrib, kami habiskan waktu untuk belajar tikungan zig zag, dan mundur dengan lebih smooth.
Aku juga diajarkan feel berapa meter jarak benda di depan mobil, dan kapan saatnya harus ngerem, biar ga terkesan ngerem mendadak.
Ok lah ! teknik nyetir untuk kenyamanan ! beda ya typenya, om santoso dan pak imam sudah kebutuhannya naik mobil dengan kenyaman yang tinggi. Lain dengan supir angkot dan bis kota, yang mereka fikir hanya fast uang setoran bukan kenyamanan, wahahahah.........
Hari-hari selanjutnya aku berlatih intensif dengan pengawal om santoso. Latihannya sore hari pas pulang sekolah hingga menjelang magrib seperti ini.
Kerena kue-kue sudah beres oleh mama, maka selesai magrib aku hanya makan malam bersama mama
aku sholat isya nya di mesjid
sekedar diskusi-diskusi dengan teman-teman disana yang kurang aku pahami apa yang mereka bicarakan.
bagiku membahas sesuatu aku harus membaca dulu bukunya, hahahahh
ada PR yang antri untuk dikerjakan makanya aku lebih memilih pulang dan mohon pamit
PR pertama yang ku kerjakan adalah PR Fisika, sekitar 1.5 jam lalu PR Biologi. selesai.....
Sekitar jam 11 malam, sebelum Daya tidur dan menguap nguap hahahah.... kebiasaan Daya yang super lucu dan cute
"hey anak nakal dah ngantuk ya" kata ku
"hahah iyah arjunaku" kata Daya
"dah makan malam belum ?" tanyaku
"masih kenyang ah dengan kue mama !" katanya
"itu rendah protein, makan dong ! minimal minum susu yah" ajakku
"Ok minum susu saja ya sayang, aku ga mau sakit perut kalo kenyang dibawa tidur" alasan si Daya manja
"hahah... yah minum susu saja juga ok. Sampe ketemu besok ya Daya. Tau kamu ga ada anak surabaya yang sayang kamu ?" aku menggoda Daya dengan kalimat terakhir
"tau, wahh akhirnya kamu mengaku juga ya, tapi dah telat aku dah keburu ngantuk"canda Daya
"iya.... met istirahat ya Daya, kiss dari surabaya" kataku mengakhiri telpon itu
aku kembali ke meja belajar untuk membaca pelajaran besok, menyusun buku dan peralatan tulis, serta menyiapkan seragan yang akan ku pakai besok
dan
zzzzzzzzzzzz
akupun tertidur memeluk bayang-bayang Daya yang selalu ada di hatiku
Jam 5 subuh aku yang sudah selesai dengan sholat, aku coba membangunkan Daya
terrrrrr terrrrrrrr
ceklikkk.... call ku dingkat
suara Daya berat, masih di alam mimpi dia... hahahaha
"iyahhh Jala......." katanya
"siiip selamat beraktivitas Daya....." kataku dan menutup telpon itu
Satu bulan menjelang Ujian Akhir Nasional, aku menerima saran om santoso untuk belajar super intensif dengan anak kedokteran UNAIR.
Intinya aku mengerti, dari dia ini aku lebih terpacu untuk mengerti perpaduan ilmu ! dia sepertinya sangat jagoan memadukan biologi dengan kimia, dan biologi dengan fisika. Ilmu-ilmu semacam inilah yang banyak dipelajari di universitas
Tapi bakatku memadukan fisika dan matematika hahahah itulah tekhnik, tapi ujian masuk universitas kira-kitra seperti kejagoannya, terkenal dimana-mana FK adalah menempati passing grade tertinggi di indonesia hahahah
Daya minimal sebulan sekali, datang untuk kebersamaan kami yang mungkin ga direstui mamaku da papa Daya.
itu minimal, kadang sekali dua minggu. dia sudah nongol di surabaya
Jam empat sorenya, saat aku sedang berjalan menuju rumah untuk bimbingan intensif, ada telpon dari papa Daya
"hari ini, Daya dan pak Tamam si supir, saling pukul !" kata papa
"saya sudah dengar pa, bahwa Daya akhir-akhir ini kurang suka dengan sikap pak supir" kataku
"ada alasannya ?" tanya papa
"dulu saya suka diledeknya kalau kebetulan Daya mengajak ke sekolah bareng, saya ga apa-apa kok pa, tapi kalau Daya yang digituin ya marah lah Daya" alasanku
"oh... sama saya dia baikk kok" kata papa
"lah iyalah papa yang kasih gaji. Saya ga bilang beliau jahat kok pa, tapi mulutnya ga terkontrol kalau ngomong" kataku
"seisi rumah sini, mulutnya ya a'uzubile Jala, kamu kan tau!" kata papa
"nah itulah pa, aku juga bingung kapan mereka serius kapan guyon, sama saja kasarnya" kataku
"ok lah akan saya selidiki, apa yang terjadi" kata papa
aku benar-benar ga ada fikiran negatif, aku anggap ini akan selesai dengan berjalannya waktu, Daya kan emang begitu, ga mau disanggah !
dan pak supir ya harus maklum dong, Daya itu anak majikannya !
tugas supir keluarga adalah ngantar jemput anak majikan, itulah kerjanya makanya dia digaji,
begitu pandangan hidupku, ga tau pendapat kawan-kawan semua di boyzstories seperti apa.
Mungkin ada juga yang beranggapan supir harus dimanja-manja, itu kalo supir peliharaan, hahaha
Tiga hari selanjutnya, papa menelpon lagi, tapi Daya sudah tidak ada lagi menelponku, atau meng SMS ku. Saat itu aku beranggapan kami benar-benar super sibuk menghadapi UAN dan ujian saringan masuk universitas negeri.
"Ada apa pa ?" kataku
"Harusnya saya yang bertanya, ada hubungan apa antara kamu dan Daya ?" baru kali ini aku mendengar nada bicara papa Daya yang datar tidak ada hati. Tuduhannya sangat tidak berperi kemanusian. Siapa yang pengen berhubungan dengan anaknya ?
"Hubungan ? Daya itu teman sekolah saya di jakarta dulu ! Sebenarnya hubungan itu tidak perlu ada kalau papa ga mencariku ke surabaya, aku sudah bahagia tentunya dengan jalan ku sendiri" ku sodorkan fakta yang ada untuk beliau !
"aduh maaf Jala, saya hanya dapat laporan dari supir, katanya kalian itu ada hubungan ! kalau itu memang ada, tolong jauhi Daya ! itu tidak benar nak !" saran beliau
"Pa, apakah saya masih salah ? saya sudah menjauh ke surabaya ! harus menjauh kemana lagi ? Pak imam yang terhormat ingin saya pergi kemana ? tolong kasih saran, saya akan turuti !" kalimat yang sangat tercekal dengan perasaan tertekan !
"Oh bukan begitu maksud saya .... kamu tetap belajarlah yang baik, siap-siap ujian ! jangan tanggapi Daya" saran si papa ini
"sudah tiga hari Daya tidak memberi kabar, tenang pa, saya tidak akan mengganggu anak papa" kataku
"Jala....... bukan begitu juga, sekarang Daya lagi minggat, karena dia masih melihat supir itu berada di rumah" kata papa
"tuh kan, papa lebih percaya dan lebih sayang pada supir dari pada anak sendiri" tanggapan ku
"oh Jala.... tolong kasih kabar ya kalau tau Daya dimana ?" permintaan beliau
"susah juga ngomong dengan papa, tadi saya disuruh menjauhi anak papa, sekarang saya disuruh mencarinya ?" kataku
"ya mencari saja ! tidak lebih ! tidak boleh ada hubungan perasaan !" saran beliau
betul...... karena bapak yang terhormat tidak berperasaan ! aku bisa menilai beliau akhirnya
Dua minggu kemudian, saat di dalam mobil om santoso untuk mengantar kue bikinan mama ke caffeenya, ada call yang tak terduga dari papa Daya masuk pada HP om santoso.
"Jala, ada pak imam" kata si om
"iya om, akhir-akhir ini beliau marah-marah padaku karena anakya kabur" aku kali ini kasih tau si om, sebenarnya males juga, tapi kasihannya si om malah kena semprot oleh masalah supirnya dan Daya anaknya.
"haahh ? dia call kamu dan marah ? ga seperti pak imam sebenarnya" tiba-tiba si om me load speaker kan HP nya biar aku juga menyimak, kalau dia marah apa jawaban untuk marahnya itu.
"Halo...."kata si om
"halo juga, kamu perhatikan ga sih tingkah Jala ? sudah berapa pacarnya di surabaya sana?" tanya beliau
"mas, kamu bertanya atau menuduh ? kalau bertanya aku jawab dia tidak sempat memikirkan pacar ! sekolah dan kehidupan mamanya lebih penting ! kalau itu tuduhan aku bisa tuntut kamu ke polisi" kata si om
"oh maaf, aku dapat laporan saja, bahwa Daya itu suka laki-laki, ya anakku dipacari" kata si bapak yang terhormat
"kamu kurang ajar !!!!! anakku tidak begitu ! tidak pernah dia jelalatan memandang lelaki yang jauuuhhhh lebih ganteng dan tampan dari anak anakmu, mereka bertaburan setiap malam di caffee ku ! dan aku lebih tau tentang anakku, jadi jangan asal tuduh ! masih kurang baik ya keluarga Jala sama kamu dan anakmu" ancaman si om
"aduh maaf, kan aku sudah bilang aku dapat laporan ! bukan menuduh !" kata si bapak itu lagi
"yo wess...... kamu urus sajalah anakmu dan hari gini masih saja percaya sama laporan, tidak percaya sama anak sendiri ! kamu akan menyesal !!!!!!!!!!!" saran si om dengan sangat berwibawa dan mematikan telponnya
satu menit saja, masuk lagi call dari si bapak itu
ciaahhhhhhh ..... si om meletakkan HP nya ke bangku belakang
"maaf ya Jala, makanya harus hati-hati ! sekarang program om, pas lulus SMA ini yang tinggal hitungan minggu saja, kamu sudah harus punya cewek ! dan TIDAK BOLEH KE JAKARTA
Unair dan ITS lebih baik !!!!!!!!
"Iya om" kataku
oh Daya yang selalu ada di hatiku ! betulkan ? terlalu sulit untuk kita bersatu, selalu saja pasang surut silih berganti !!!!!! sekarang pake acara kabur-kabur pula !
kalo ga dilawan si pak supir itukan aman ! ga ada masalah !
pastilah pak supir itu merasa terancam posisinya kalo dipecat ! makanya dia melaporkan apa yang dilihat selama ini. Wah
emang aku di atas mobil waktu dia ngantar kesekolah, ngapain dengan Daya ? hebat betul dia ! jangan-jangan dia yang Mahooooooo........ aku mulai memikirkan niat jahat pak supir yang bernama Tamam itu,
ada...... aja....... dah mulai akur , sekarang seperti kembali pada titik nol lagi .......
Malam harinya, dengan tidak bersemangat aku jawab panggilan Dika,
"halo Dika" kataku
"Jala..... hahah aku sepertinya ke universitas tempat Felix dan Prass saja lah ! hasil try out ku selalu jeblok ! jauh dari skor teknik mesin UI, aku lagian sekarang suka ekonomi, jadi bisa dekat dengan Prass" info dari Dika
"oh ga apa Dika, kalau gitu kemampuanmu ga bisa dipaksakan, Eiitt nama temanmu Prass? bagus namanya soroboyo nih yee" jawabku
"heheheh iya Jala..... ehhhh Daya tuuhhhhh selalu nilainya yang tertinggi kalo tryout..... tapi kalo ada kamu jauh lah nilai kamu memimpin" kata Dika
"waahhhhh..... orang kan beda-beda Dika" kataku
"akhir-akhir ini aku lihat dia banyak waktu dengan felix, kemana-mana aja ! tapi kalau weekend dia ke surabaya ya sama kamu ?" kata Dika, heeemmmmm Daya berati tidak bercerita bahwa dia lagi ada masalah dengan supir dan papanya
"iya.... dia bersamaku kalau weekend, sekarang tidak" kataku
"tuuhhh kan ! sok hebat kamu, tidak usah diumumkan ! aku kan udah bilang bahwa aku juga asik bersama Prass" Tiba-tiba saja Dika marah, dasar orang jakarta semua......... ga Daya, papanya, Dika, sama saja ..............
Aku matikan telpon itu, nyesek.......
Saat mataku benar-benar akan terpejam tidur, masuk mama ke kamarku......
tidak biasanya mama masuk kamarku semalam begini, mama mau berbicara sesuatu padaku, aku sudah pasrah jika aku harus difonis lagi ....
"Jala........ barusan mama dapat telpon dari Bapak asuhmu, dia lagi bermasalah dengan papa Daya" kata mama
"Iya ma" kataku pelan dan sudah siap dengan informasi yang paling menyakitkan dari mama
"mereka menuduhmu menistakan Daya, kamu tidak begitu kan nak ? ada baiknya jiga kan kita pindah ke surabaya ini" kesimpulan mama
"iya ma..... mereka yang datang kesini, mereka pula yang menuduh ! aku ga pernah mengajak dia kesini ma" kataku
"mama percaya padamu nak ! ya sementara ga usah tanggapin mereka itu dulu !" saran mama
Aku langsung tertidur, mengikuti saran mama .....
Pada seumuran saat itu, aku sudah merasakan pengalaman susahnya sebuah jalinan hati yang ditentang oleh norma masyarakat banyak !!!!!!
saat itu aku masih begitu mudanya, untuk hiduppun aku masih bergantung pada mama,
namun masyarakat sudah memfonis begitu
Selanjutnya aku asik dengan UAN, aku tidak menghiraukan teror call dari papa Daya
ku perkirakan Daya benar-benar sudah tidak mau balik ke rumah itu
agak bingung juga, Daya juga tidak memberi kabar sedikitpun.
Tetapi kalau kak Felix itu orang baik, ya kasih tahulah papa Daya
masa aku yang harus ngasih tahu !
Karena call nya ga aku tanggapi, maka ada sebuah SMS yang masuk ke HP ku
"Jala..... saya tahu kamu anak baik, tolong kembalikan Daya pada kami" kalimat si bapak itu
aku tidak menanggapi, aku beritahukan isi sms itu sama mama
lalu mama membalas dari HP nya
"bapak imam yang terhormat, untuk hubungan baik keluarga kita, jangan ancam anak saya ! saya pastikan Daya tidak di surabaya. Tolong tanya teman-teman akrabnya waktu smp dulu dan sma nya sekarang" kalimat mama yang bijak sana, tidak ada kesan marah
"Lah iyalah Jala... kalau kamu yang hilang, mama juga akan berbuat begitu sama teman-teman akrabmu, ikhlas saja" hibur mama
"iya ma" jawabku
Akhirnya aku tulis SMS untuk Daya
"Daya, yang tabah ya ! sudah aku bilang sebelumnya, apa kamu kuat dengan pilihan perasaanmu ? katanya kamu akan kuat, tapi kok menghindari masalah ! Pulanglah, dan aku selalu yakin kamu akan selalu menemukan jalan untuk kembali padaku" SMS ku yang mungkin SMS terakhir untuk orang yang paling menorehkan kesan dalam sanubariku.
Aku coba call nomor Daya itu, tidak aktif !!!!! Mungkin papanya juga telah terpengaruh untuk benar-benar memutus kontak dengan ku walau dengan HP sekalipun.
Tamat SMA, mama menolak segala tawaran om santoso cs.
mama sepertinya kurang menerima cara-cara yang berlaku, setelah mereka menolong, di ujung-ujungnya hanya hinaan yang kami terima
Apakah mama memasukkan dalam hati semua kejadian ini ? aku kira iya, karena mama terbiasa hidup sulit, kalau dihina akan lebih sakit terasanya
Aku bersyukur, mama percaya padaku tidak seperti papa Daya yang lebih percaya pada orang lain.
Tapi itu aku kembalikan pada pribadi seseorang.
Hari-hari setelah itu, aku habiskan di Bangil untuk bekerja, sebuah kota kecil antara Surabaya dan Pasuruan.
Aku tidak ada biaya untuk kuliah kawan-kawan. Biaya kuliah terlalu mahal dan minimal itu 4 tahun.
Aku tidak menyalahkan siapa-siapa. Tidak kuliahkpun maka dunia juga tidak akan kiamat.
Pernah mama mengabarkan bahwa pak Imam dan om santoso datang ke rumah untuk minta maaf, tapi aku sudah berada di Bangil.
Aku merasa tidak memecah kesepakatan kami bertiga, awalnya Dika yang mundur, karena dia tidak ada kemampuan masuk UI, selanjutnya sikap papa Daya yang berat sebelah, dan yang penting adalah keluargaku harus hidup ! akulah yang harus bekerja sekarang dan jadi tulang punggung keluarga ! saatnya mama istirahat.
Beberapa hari kemudian, Aku bahagia sekali mendengar kabar dari Dika, bahwa Jala diterima di teknik mesin UI, kampus impian kami bertiga.
Meneteskan air mataku mengenang hal-hal yang telah diperjuangkan oleh Daya !
Daya melanjutkan cita-citaku
Selamat berjuang Daya ! Kejarlah cita-citamu !
Terakhir untuk kawan semua, aku sekarang adalah orang kebanyakan, tidak ada istimewanya,
hanya mencari makan untuk mama dan adek Ratna, aku bekerja serabutan di Bangil ini.
Tentunya tidak pantas untuk mendampingi kawan-kawan dengan kehidupan yang menyenangkan dan pendidikan yang tinggi.
Aku mohon maaf ya jika ada kalimatku yang salah selama ini.
Selamat Tinggal kawan baik di Boyzstories
...........................
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @AlexanderAiman , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya , @kuroy , @congcong , @Tsunami , @Akbar Syailendra , @rone
Dan, apakah Jala itu adalah kakak sendiri?
Kenapa harus seperti ini? Lanjutkan perjuanganmu nak.