It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
sprei biru berlogo club kesayanganku -Chelsea- sudah terbentang rapi di sebuah kasur berukuran sedang diruangan ini,
kamar yang tak terlalu luas ini sekarang menjadi hunianku disini,
sepertinya kak nissa memang sudah mempersiapkan semuanya mulai dari keperluan penting seperti calon sekolahku, seragam, buku, hingga hal yang terkecil sekalipun, salah satunya ya sprei ini,
Bang Ihsan bilang, seminggu sebelum keberangkatanku, Kak Nissa sudah seperti panitia tujuh belasan,
sibuk kesana kemari mengurus semua keperluanku,
hingga terdaftarlah aku di sebuah SMA swasta di jalan krakatau,
Kak Nissa memilih sekolah semi elit itu bukan tanpa alasan, selain semua prasarana yang tersedia tergolong lengkap,
akses yang akan ku tempuh ke sekolah baruku juga terbilang mudah,
dikarenakan angkutan umum yang melintas ke arah sana "buuaaanyak",seperti yang di jelaskan Bang Ihsan tadi, sepeninggal kami dari terminal pinang baris.
Aku dan Kak Nissa tak begitu dekat,
maklum saja, saat Kak Nissa dan Bang Ihsan menikah umurku masih enam tahun kurang berapa bulan,-aku lupa-,
Kak Nissa juga menikah tanpa restu Abah dan Amak,
minggat dari rumah dan memilih kawin lari bersama Bang Ihsan,
begitulah cerita Amak kepadaku suatu ketika,
yang belakangan aku tahu, Abah tak merestui hubungan mereka karna Bang Ihsan waktu itu berprofesi sebagai supir tangki,truck,dan alat berat yang lain-serabutan-,
dan Abah lebih setuju kalau saja Kak Nissa mau dipersunting oleh Bang Alam Syamsir 'toke' sawit, anaknya haji Abah Mansur, orang terkaya yang ada di dusun tempat kami tinggal,
cinta tak bisa dipaksa, Abah harus belajar tentang hal itu jika tak mau kehilangan putri kesayangannya,
alih-alih ingin anak perempuannya mendapatkan kehidupan yang layak, Abah malah kehilangan anak yang ia cintai,
Aku tak menyalahkan Abah,
atau menyalahkan Kak Nissa,
hanya saja ego keduanya terlalu besar hingga membekukan air, dan mencincang silahturahmi.
Aku tak terlalu rindu sama Abah, karna sebelum kesini, ku sempatkan diru untuk berziarah kemakam mereka,
tapi tidak demikian dengan Kak Nissa,
dia lah anak yang paling dekat dengan Abah, aku mengetahuinya juga dari Amak,
Amak bilang 'abahmu bisa seharian tak bekerja hanya untuk mencari kutu kakakmu',
bukankah Abah keterlaluan?
kurasa tidak, malah aku iri,
kenapa waktu yang ku punya tak Abah manfaatkan untuk sekedar bermanja-manja denganku,
sepeninggal Kak Nissa dari rumah,
Abah selalu terlihat murung,
selalu mengabaikan hal penting,
termasuk memperhatikanku,
jadi jangan salahkan aku jika aku sering merasa kehilangan figur seorang Abah,
dan terpaksa mengamati "Abah-abah" milik tetanggaku,
tentu dengan tatapan yang berbeda hahaha,
jika mengingatnya,aku jadi kesal sama Abah.
Tapi bukan berarti aku membenarkan juga perbuatan Kak Nissa yang semena-mena meninggalkan kami tanpa kabar,
tujuh tahun, bayangkan.
Jika kalian punya saudara satu-satunya, dan tujuh tahun berpisah, tanpa kabar,tanpa berita yang jelas, simsalabim abrakadabra
dan kak nissa pun muncul tanpa asap(ralat,dengan asap motor bebek-karna kak nissa pulang naik ojek-),
Moment lebaran tiga tahun lalu-lah awal kenangan manis berjumpa dengannya,
memori otakku yang begitu sedikit mengingat sosok manusia di muka bumi ini,
begitu merekam adegan dimana Abah mengusir Kak Nissa saat lebaran waktu itu,
ditutup dengan tangisan Amak,
merah padamnya wajah Abah,
dan airmata duka di wajah sayu Kak Nissa,
dan aku terbungkam bingung dengan lontong ketupat yang menyumpal mulutku,
selanjutnya aku tak mengingat Kak Nissa lagi, sampai tibalah dua minggu yang lalu.
Aahhhhhhhh (sebentar, tak pernah mudah bagiku untuk mengenang kenangan ini)
ya,dua minggu yang lalu terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan ujung tanjung,riau.
sebuah truck berukuran gaban menghantam mobil travel berjenis sedan,
si "sedan" hampir remuk,dan tak berwujud sebuah mobil,
dan sialnya ada Abah dan Amak di sana,
alih-alih mengantar mempelai pria untuk menjadi pengantin,
menuju pulang malah si "sedan" mengantar Abah dan Amak menghadap sang pencipta,
mana tombol skip?
aku tak mau meneruskannya.
dan saat Amak dan Abah dimakamkan,
Kak Nissa yang ku ingat hanya berupa potongan memori ketupat itu,
menghampiriku, mengenalkan dirinya -lagi- sebagai kakak kandungku,
Awalnya aku menyesal kenapa tak diperbolehkan Amak mengikuti arak-arakan pengantin yang berakhir kepemakaman tersebut, malah menyuruhku menjaga rumah agar tak kemalingan,
kalau disuruh memilih,
aku lebih rela seluruh isi rumah kosong dari pada aku ditinggalkan sendiri, dan tak diajak ikut serta "bertamasya" ke akhirat,
toh juga isi rumah masih utuh,
padahal kutinggalkan juga untuk bermain karet bersama Mitha dan teman-temanku yang lain.
Tapi kekecewaanku berkurang,
kukira aku tinggal sendiri disini, di dunia ini,
ternyata tidak,
senyum Kak Nissa seperti sebuah lengkungan pelangi sehabis hujan saat itu,
coba kau bayangkan, disaat kau kira badai menyapu bersih segalanya, teryata sebuah lilin menyala dihadapmu.
Itu lah yang terjadi,
Kak Nissa mengajakku pindah kesini, dan bersedia menyekolahkanku, serta memberi tumpangan dan makan gratis, dan aku senang.
"handuk dan baju kau sudah ada di lemari, semalam kak -nissa-mu sudah di beliknya" bang ihsan menunjuk lemari,
sekali memperhatikanku,
"baju kau yang ada di koper kau pidahkan saja disana,habis tu kau mandi lah dias,bauk kau sudah masam" logat sumatranya masih terasa asing di telingaku,
dua jarinya menjepit hidung,
apakah aku sebau itu?
sial.
Bang Ihsan menutup pintu, sebelum bilang mau menjeput Kak Nissa di pasar brayan.
@mustaja84465148 ntar kalu di mention tanpa izin,yang bersangkutan bisa marah,gak enak aja.
@adinu alibi yang mengena. . .
@Tsu_no_YanYan oke,silahkan di baca
@seno ternyata apa masse ku sayang?
mungkin disini thema nya selalu teenlit jadi dimanjakan dengan pov,dan dialog yang jelas dari tokoh,
gw mo bikin beda ah,sekali2 bikin pembaca bingung. . .
bagus2 gw suka
@san1204 yay yay capten
@blackshappire kok lu gak typo gw,ada tu beberapa
sama kali ama @Tsu_no_YanYan , hayoo ngaku
@mustaja84465148 bengkalis, latar dari cerita memang mayoritas penduduknya melayu, yah tokoh utama kita kan memang asli riau,
tapi kalau dibilang ts ama si "dias" ini sama,siap-siap kecewa,karna si ts gak se "nakal" dias. . .
colek masse
lirik si om onoh
napa?
masih nyesek?
hahahahaha
yaw dah gw lompat ke fb yak
ciao