It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
<s>http://WeeklyYouthPay.com/?ref=265607 <s>
But here l am!
Aku lebih memilih untuk berhubungan dengan lelaki.
It's in me.
Rasa itu sudah ada dalam diriku tanpa aku memintanya. Kalaupun ada yang menganggap salah .... ya maaf. Tapi aku tak bisa merubahnya lagi."
"Kami sama sepertimu. Terbuat dari daging dan darah! Kalau kulit kami teriris, kami juga merasakan sakit dan berdarah! Kami juga menangis saat sedih. Sama sepertimu. Terlebih
lagi, kami juga ingin bisa bersama, berjanji sehidup semati dengan orang yang kami cintai.Sama sepertimu."
By: jay_dody
MEMOIRS(A GAY'S HISTORY)
http://boyzforum.com/discussion/16732485/memoirsa-gays-history/p1
Cinta tidak bisa diukur dengan sex, Itulah kenapa aku sama sekali tidak memunculkan sex scane di ceritaku. Yang aku ingin ungkap disini adalah bagaimana kita bisa menyikapi cinta dengan bijak dan tulus.
Mungkin benar kalau bagi kaum gay, cinta sejati cuma ada dalam cerita belaka, untuk itu kita harus bersabar dan menerima dgn ikhlas. Cinta tidak harus memiliki, bukan?
Aku juga prihatin dgn stereotype yang
berkembang, bahwa yg dipikran gay cuma sex. Padahal tidak begitu. Kita
juga manusia yang punya hati dan butuh cinta yang tulus, bukan hanya cinta karen nafsu.
By: zalanonymouz
http://boyzforum.com/discussion/16733989/aku-bisa-membuatmu-jatuh-cinta-kepadaku-meski-kau-tak-cinta-kepadaku-tamat/p51
Seperti yg kita ketahui, sedikit sekali d antara kaum LGBT yg scr terang2an come out k publik, shg masyarakat menganggap sama semua kasusnya ...
Saya punya 3 orang saingan dalam perebutan ranking ketika SMP. Sayangnya, pada kelulusan saya cuma juara 3, terkalahkan. Wajarlah jika melihat cara belajar saya saat itu.
Saya tidak punya banyak teman dekat di SMP, Malang. Ketika Dowi dan Fredy pindah daerah untuk melanjutkan sekolah, saya merasa kehilangan. Akhirnya saya mengikuti desakan mama untuk kembali ke Jakarta. Di SMA mana pun saya bersekolah, saya akan bertemu teman-teman baru.
Saya memang tidak punya banyak teman dekat, tapi punya banyak teman. Teman main, teman sekolah, teman gereja. Ada beberapa teman sambil bercanda mengajak saya colie bareng, obrol dan nonton bokep straight, merokok, mabuk. Saya tolak.
Di Malang saya tinggal di rumah nenek. Saya naik mobil umum jika berpergian. Saya pernah diajak mengobrol dan berkenalan oleh anak SMA, anak mahasiswa, mas-mas, bapak-bapak, mbak-mbak, ibu-ibu di banyak perjalanan. Sebenarnya itu wajar dalam hidup bermasyarakat. Tapi males bagi saya. Saya sering merasa itu bakal menjadi masalah. Sebisanya saya menghindari percakapan tidak penting dengan orang-orang yang belum dikenal. Saya pasang sikap menanggapi seperlunya, pindah tempat duduk, atau jika menguatirkan berhenti di tengah jalan, lalu naik angkot yang sumpek, jika ada. Kenapa saya curigaan melulu ya?
Aduh! Saya ingat. Saya pernah bertemu mas-mas yang wajahnya seram banget. Tidak ketolongan deh seramnya. Saya yakin dia residivis jebolan rumah tahanan. Mas-mas tersebut sedari tadi melihat saya. Ketika saya turun di tengah perjalanan, dia ikut turun juga. Saya takut. Saya percepat langkah saya dan masuk ke pos jaga polisi. Nongkrong di situ sampai dia pergi.
Tentang cewek. Saya dengar dari teman dekat saya ada beberapa cewek yang naksir saya. Tapi bodo amatlah, ribet kelibet pacaran. Akibatnya gosip merebak dengan topik 'Erwin hombreng', tapi yang mukanya ancur bebas dari gosip tuh. Saya diolok-olok. Apa yang tidak menanggapi cinta lawan jenis pasti homo?
Teman-teman sekolah saya jika bercanda memang keterlaluan. Sebenarnya bukan bercanda, tepatnya bully (mengganggu, menggertak). Mereka tidak punya kemaluan. Mereka tanpa merasa berdosa pegang-pegang kelamin saya di toilet sekolah, berkali-kali, tapi tidak selalu begitu sih. Mereka tahu saya tidak suka disentuh, tapi mereka sengaja.
Pada suatu saat, kesabaran saya hilang - entah kemana. Saya jotos salah satu dari mereka. Kami terlibat perkelahian tidak seimbang, mereka keroyokan, mereka sekitar sembilan orang, personilnya kebanyakan dari kelas berbeda. Saya tersungkur, saya diterlentangkan di lantai kotor toilet. 'Itu' saya diremas-remas, dimainin, perih, sakit, mules. Saya terus meronta-ronta untuk mempersulit usaha mereka membuka celana saya. Mereka berniat mefoto bugil saya. Gertakan atau candaan tetap saja keterlaluan! Untunglah Franky dan beberapa teman kami datang, di antaranya ada Iyus yang imut berlesung pipi, sehingga aksi memalukan itu dihentikan.
Parah banget dah. Otak mereka sudah koplak. Otaknya cuma segede gundu, kelereng di dalam kepala bola basketnya. Kepalanya kopong seperti dengkulnya, kebanyakan angin tuh. Kayaknya jiwanya juga sudah item kayak knalpot. Saya emosi nih.
Para pelaku memang bermasalah dalam kepribadian. Mereka mempunyai kepribadian ganda. Pribadi mereka manis, baik jika di kelas, tapi asem, kurang ajar jika di toilet.
Saya yang terparah dibully dalam sejarah peradaban persekolahan. Ini merupakan tragedi kemanusiaan level remaja. Saya segan ke toilet, kecuali terpaksa. Saya sangat jarang ke toilet sampai lulus sekolah.
Bukan cuma saya yang di bully, masih ada beberapa orang lagi. Para korban yang dibully lebih memilih mengalah, saya melawan. Pembullyan bukan hanya karena anggapan homo juga sih, ada korban dibully karena berat badan yang super, warna kulit yang hitam legam, tubuh yang kontet.
Fredy yang positif gay malah bisa lolos tuh dari bully, dia bisa 'bermain cantik'. Saya diyakinkan Fredy jika Iyus juga gay jika dilihat tatapan matanya kepada saya.
Iyus, salah satu korban bully. Iyus adalah cowok cantik yang tidak bisa 'bermain cantik'. Ini masalah buat dia. Dia lebih sering terlihat bergaul dengan cewek, tapi sikapnya tidak banci.
Saya pendekatan dengan Andriyani, ranking satu, saingan, item manis, ceria. Tujuannya untuk meredam gosip dan bully mereka. Saya coba datang ke rumahnya dangan alasan belajar, kirim kado saat ulang tahunnya, kirim-kirim contekan SMS cinta yang bikin klepek-klepek. Ya, semoga begitu. Saya ingat ketika dia menulis surat cinta pakai bahasa Inggris, katanya untuk temannya di AUS. Saya memujinya. Dia bagus dalam bahasa Inggris. Tapi sejak itu dia tidak merespon SMS saya lagi. Penyebabnya tidak jelas. Bodo amatlah. Ah, rutinitas pendekatan yang membosankan, paksaan, tidak ada rasa. Ketika saya dengar ada yang dekat dengan dia, saya merasa beban saya berkurang.
Mungkin saya gay? Dunia gay adalah baru untuk saya. Tidak baru-baru banget sih, banyak juga info tentang itu yang saya tahu. Tidak kuperlah! Saya memulai debut di komunitas gay sejak memasuki forum dunia maya komunitas gay ("debut"? Ce'ileh, Sign Up kaleee). Ini pun terjadi secara tidak sengaja dari searching google dengan kata kunci "Cerita Gay".
Saya membaca cerita-cerita yang berlatar belakang kehidupan gay. Saya mengenal beberapa istilah baru. Saya merasa ini dunia saya, karena memberi rasa ketika membaca cerita gay. Cerita-cerita tersebut mengubek-ubek perasaan saya. Perasaan sakit, sedih, bimbang, galau, cemas, gemas, marah, ingin mencintai, ingin dicintai, mewek dan sebagainya berseliweran di benak saya. Ini baru berasa. Sejuta rasanya.
Apa yang harus saya lakukan dengan kehidupan gay di dunia nyata? Kehidupan baru bagi saya, dimana saya terlibat cinta sesama jenis. Komitmen yang saya tahu adalah keperdulian kepada pasangan untuk berusaha membahagiakan, tanpa mengekang kebebasan pribadi. Komitmen ini harus berdiri pada saling percaya dan dijaga dengan tanggung jawab (makan tuh cerita-cerita gay!!!).
Saya tidak tahu bagaimana cara saya membahagiakan pasangan saya nanti. Saya tidak punya uang cukup untuk membelikan barang-barang yang diharapkan disukai pasangan. Saya tidak pandai melontarkan kata-kata rayuan yang mendayu-dayu untuk memberi kesan romantis. Saya tidak bisa mengendarai motor dan mobil. Rasanya tidak nyaman jika pacaran sejenis diantar-antar sopir, jika mobil senggang. Apa saya hanya memberikan tubuh bugil saya, tanpa ada tindakan berarti untuk pasangan gay saya? Apa saya hanya menerima kenikmatan, tanpa memberi kenikmatan? Seegois itukah saya? Yang ada dalam pikiran saya adalah saya harus bisa memuaskan pacar saya. Saya akan menjadi budak pemuas sexnya, seperti yang diinginkan beberapa orang.
Betulkah saya mampu berbuat seperti itu? Entahlah. Sejak kejadian yang saya alami di SD, saya menjadi merasa tidak nyaman jika seseorang sengaja menyentuh tubuh saya tanpa ijin saya, apalagi di bagian yang sensitif. Tubuh saya hanya boleh disetuh jika sedang ditolong, olah raga. diobati, potong rambut, bersalaman. Dari sikap saya tersebut, apakah saya benar-benar siap memasuki dunia cinta, dimana kebanyakan orang berpikir fisik berperan penting dalam kebahagiaan cinta? Saya tidak tahu.
Semoga saja sikap saya soal pegang-pegangan fisik yang sensitif semakin melunak sesuai bertambahnya usia, sesuai tuntutan pacar. Seharusnya saya menikmati kebersamaan dalam kenikmatan itu, ya?
Haaa??? Lho, bukannya belum cukup umur?
Rasanya saya ingin bertemu dengan seorang kakak dari forum ini. Tapi ... sudahlah, kondisi di sini juga susah, pulang pergi dengan jemputan sekolah. Berpergian sendiri juga susah, saya tidak bisa naik motor, tak dapat ijin orang tua. Saya menjadi orang rumahan. Entahlah, saya mau menjadi apa nantinya. Paling jadi aktor sinetron "Si Win anak sekolahan". Parah!
Maaf!
Sebenarnya saya ingin menulis sesuatu yang baik-baik tentang diri saya, tapi yang mengalir malah masalah dan emosi saya. Soal cerita pribadi saya di boysforum, sudah terlanjur dipost. Nanti saya lebih berhati-hati lagi. Terima kasih.
Saya baru dapat miskol dan SMS. 19:04 dari pembantu rumah tangga, untuk makan nasi goreng. Saya sedang di kamar saat ini, di lantai 2. Ruang makan di lantai 1.
"Win. ngqk mkan. . .tdi bkin nasi g0reng lh0o"
Makan dulu ya.
Saran aja dari aku jangan sampai terjerumus kehal² yg negatif, Sex bebas/sex berganti² Partner contohnya, bisa² kena Penyakit Menular Seksual (PMS).
Jalanmu masih panjang isi dgn hal² Positif n pandai²lah memilih teman dan jangan lupa dekatkan diri sama Tuhan.Semangat ya Kunet #Hug
Eh BTW nama panggilan kamu tu Kunet ato Erwin?