It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
satu lengan Anda harus diamputasi karena
kecelakaan? Anda pasti akan merasa sedih atau
bahkan kehilangan harapan hidup. Tapi berbeda
dengan apa yang dirasakan oleh Miles O'Brein.
Setelah kehilangan lengan kirinya bulan Februari lalu, ia mengaku bahwa hidupnya terasa lebih baik. Miles yang merupakan jurnalis PBS (Public
Broadcasting Service) ini harus merelakan lengan
kirinya diamputasi karena sebuah kejadian. Dilansir
dari today.com, Miles mengalami kecelakaan saat sedang bertugas di Asia. Sebuah koper berisi
peralatan (equipment case) yang berat menimpa
lengannya dan meninggalkan memar. Memar itu
kemudian menjadi sindrom kompartemen akut--
sebuah kondisi yang membuat darah tidak bisa
mengalir ke lengan kirinya. Akhirnya lengan kirinya itu harus diamputasi.
"Kehilangan satu lengan telah membuatku bisa
berhubungan dengan semua hal dalam sebuah cara yang belum pernah kurasakan," ungkapnya. "Ya, saya memang merasakan kesedihan yang amat mendalam, tetapi di sisi lain saya merasa telah mendapatkan lebih banyak hal lain." Miles
sebelumnya sudah melakukan berbagai macam hal ekstrim dan berbahaya dalam hidupnya seperti
terjun dari pesawat terbang, menerbangkan pesawat kecil, dan menyelam, tetapi ia tak pernah
menyangka bahwa justru ia harus kehilangan lengannya karena hal yang sepertinya sepele--
tertimpa koper berisi peralatan.
Miles mengungkapkan bahwa ia butuh lebih banyak waktu dan kesabaran ekstra untuk melakukan kegiatan hariannya. Untuk mandi dan mengambil sampo pun harus ia lakukan dengan lebih hati-hati lagi. Jurnalis yang sering melakukan perjalanan keliling dunia dan membuat laporan langsung itu kini hidupnya memang berubah. Namun, ia masih jadi orang yang sama, malah menjadi orang yang lebih baik lagi.
"Ada tantangan yang harus dihadapi dan banyak hal yang harus dilakukan dengan waktu yang lebih lama daripada biasanya. Tapi saya tahu semuanya akan baik-baik saja... ," tutur Miles. Selain rasa sakit, kesulitan, dan penyesuaian diri yang harus dilakukan saat harus hidup dengan satu lengan, Miles menyadari bahwa cinta dan dukungan
yang didapatnya membuatnya jadi orang yang lebih baik. Cinta dan semangat dari keluarga, teman, dan kerabat telah membuatnya bisa merasakan lebih banyak cinta yang sebelumnya belum pernah ia rasakan.
"Saat saya benar-benar merasa tidak percaya diri
menjadi orang dengan satu tangan dan terganggu
dengan rasa sakit yang amat sangat, saya akan
mengingat limpahan cinta yang saya dapat dibandingkan lengan yang hilang ini setiap harinya." Ia pun menambahkan bahwa dirinya benar-benar bisa merasa jadi orang yang lebih baik karena mendapat curahan rasa cinta dan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya.
hidup jaman sekarang. Gadget, modern lifestyle,
gengsi dan sebagainya. Ada orang yang
memutuskan untuk tetap hidup dengan sederhana,
dengan gaya lama atau tetap mengikuti dinamika
kehidupan. Hidup memang pilihan. Hal inilah yang membuat Ting Tien akhirnya menjadi biksu. Foto di mana ia menggunduli rambutnya dan duduk bersama kedua orang tuanya menjadi hits seketika di China. Tak banyak gadis cantik jaman sekarang yang mau merelakan kehidupan modern dan mimpi-mimpinya untuk mendalami kehidupan dan berdoa dalam kuil.
Ting Tien merasa tak ada alasan khusus dengan
keputusannya ini. Ia memang sebelumnya
menggeluti dunia wanita bersama teman-temannya. Menikmati pakaian bermerk dan kehidupan modern yang dijalani banyak wanita cantik jaman sekarang. Tapi, agaknya Ting Tien merasa gaya hidup seperti itu bukan yang ia inginkan. Ketidaksesuaian prinsip ini membuatnya pergi ke Kuil Xinlongdongzhi berada 13.000 kaki di atas gunung untuk bermeditasi dan berdoa. Di sanalah ia menemukan ketenangan jiwa dan memutuskan untuk menyerahkan dirinya pada Budha.
"Aku merasa perlu memahami kehidupan dan
kematian. Aku tidak sedang melarikan diri dari
apapun. Hanya saja aku percaya pada Buddha,"
ujarnya. Banyak orang yang memujinya karena di usia sangat muda, ia berhasil menemukan inner peace dalam diri. Kebanyakan anak seusianya biasanya mengejar impian, karir, cita dan cinta. Tapi Ting Tien yang mengubah namanya menjadi
Caizhenwangmu ini melepaskan diri dari kepentingan duniawinya untuk lebih dekat dengan
Sang Pencipta. Meski tak sedikit juga yang meragukan danmemberi sentimen negatif padanya, Ting Tien sepertinya sudah bulat dengan tekadnya menjadi biksu. Dan di negaranya, China, foto Ting Tien menjadi hits seketika.
menari-nari di tengah keramaian. Memberi tos penuh semangat kepada teman-temannya dan
menyemangati teman-temannya dengan suara yang lantang. Sosok yang di balik kostum maskot
sekolah itu pastilah sosok yang sangat ceria. Betulkah seperti itu? Bobcat Dilansir dari mlive.com, sebagian besar murid sekolah di Grand Blanc West Middle School mengenal sosok yang memakai kostum maskot sekolah itu sebagai Victor E. Bobcat. Dan hanya keluarga dan seorang teman saja yang tahu bahwa identitas asli sosok di balik kostum itu adalah Andrese Duke.
Andrese Duke dikenal jarang berbicara tetapi sangat sopan. Bocah laki-laki yang duduk di bangku kelas tujuh ini tergolong bocah yang pemalu dan terisolasi dari teman-temannya. Ia adalah bocah penyandang autisme. Seorang guru yang menangani pendidikan khusus bernama Raymond Haden adalah guru yang selalu
mendampingi Andrese. Ia ikut melihat proses
perkembangan dan transformasi bocah yang berusia 13 tahun ini sejak dirinya mengajukan diri sebagai Victor E. Bobcat--si maskot sekolah.
Saat sedang mengadakan pertemuan tahunan
bersama para guru, staf, Andrese, dan pihak
keluarga, Andrese melihat kostum maskot di ruang
pertemuan itu. "Ketika ia memperlihatkan
ketertarikannya pada kostum tersebut, kami saling
memandang satu sama lain. Oke, sepertinya kostum itu bisa membantu Andrese," jelas
Raymond. Ketika pada akhirnya Andrese bisa memakai kostum maskot sekolah tersebut, kepercayaan dirinya meningkat. Sebelumnya Andrese diberitahu bahwa tugasnya adalah untuk menghampiri kerumunan para murid, mengangkat kedua tangannya, berkeliling-keliling, memberi tos kepada teman-temannya, dan juga dengan sedikit
melakukan tarian. Andrese pun langsung
menyanggupi tugas tersebut. Sang ibu yang bernama Adrian Duke mengatakan bahwa putranya sangat senang bisa mengenakan
kostum maskot tersebut. Andrese terus bercerita
tentang pengalamannya menjadi maskot sekolah.
"Kostum itu membuatnya bisa melakukan sesuatu.
Ia selalu suka sekolah, tetapi kostum itu telah memberinya semacam rasa tanggung jawab dan
sesuatu yang penting untuk dilakukan. Ia
menganggapnya sangat serius, seolah-olah itu
adalah pekerjaannya," jelas Adrian. Di sekolah, sudah menjadi tradisi bahwa sosok di balik kostum maskot sekolah tidak bisa diketahui sosok aslinya. Namun, untuk kasus Andrese, ada satu murid bernama Stephen Nelson yang tahu bahwa sosok di balik kostum maskot itu adalah Andrese. Stephen menjelaskan bahwa Andrese telah punya banayk teman sekarang dan ia merasa lebih populer sekarang. "Dia selalu mengajak tos semua murid. Semua murid merasa senang di dekatnya saat ia menjadi maskot sekolah," ungkap Stephen.
seseorang. Jika ada hal buruk atau trauma saat
kecil, seseorang bisa tumbuh dalam hal-hal negatif.
Tapi ada juga orang-orang yang melalui masa kecil
dengan berbagai trauma buruk, namun berhasil
tumbuh menjadi orang yang lebih baik. Pelajaran itulah yang dialami oleh gadis ini. Saat kecil dulu, teman-temannya sangat sering mengejek jelek. Namun waktu membuktikan bahwa ejekan itu
tidak benar.
Lauren Lovejoy (24 tahun) melalui masa kecil yang
sangat berat. Dia memiliki sebuah gangguan
sindrom bernama Asperger. Sindrom tersebut
membuat Lauren kecil menjadi anak yang sulit
berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Kondisi ini membuat Lauren sering dihina oleh teman-temannya, mereka mengatakan Lauran aneh, Lauren jelek, bahkan memukuli Lauren hingga hidungnya patah. Bisa Anda bayangkan bahwa kejadian-kejadian itu membuat Lauren berpikir dirinya benar-benar jelek dan aneh. "Saat-saat itulah titik terendah dalam hidup saya, bahkan saya pernah berpikir untuk mengakhiri hidup
saya," ujar Lauren, seperti dilansir oleh Dailymail.co.uk.
Namun seiring bertambahnya usia, Lauren tahu
bahwa dirinya lebih dari itu. Sedikit demi sedikit dia
mulai belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain dan menjadi lebih percaya diri. Lauren juga percaya bahwa cantik tidak hanya apa yang terlihat dari luar. Maka tidak heran jika dia terpilih menjadi salah satu finalis Miss Universe Inggris. "Saya suka bercanda dan tertawa, dan saya ingin menunjukkan inilah diri saya," ujar Lauren. "Ketika
saya terpilih karena prestasi saya, saya benar-benar bahagia," lanjutnya. Sindrom yang diderita Lauren belum sepenuhnya hilang. Kadang Lauren sangat sensitif pada suara dan aroma tertentu, bahkan tertekan dalam keadaan tertentu. Namun semua itu dianggap sebagai sebuah petualangan yang menyenangkan.
Yang hebat, selain menjadi finalis Miss Universe
Inggris, Lauren juga menjadi duta lembaga amal
untuk anak-anak bernama Strong Bones. "Saya
ingin membantu sebanyak mungkin anak-anak, agar mereka bisa mewujudkan apa yang mereka impikan setelah lulus dari sekolah," ujar gadis cantik ini. Pujian untuk Lauren juga datang dari Paula Abbandonato, Direktur Nasional Miss Universe Inggris. "Lauren adalah salah satu finalis paling fantastis tahun ini," ujarnya. "Dia mendorong gadis lain untuk mengenyahkan rasa takut atau melepas kondisi masa lalu yang dapat berpengaruh di masa depan mereka. Dia adalah inspirasi yang nyata," lanjut Paula.
menarik bagi kucing. Kucing tampaknya suka sekali untuk bermain di sekitar mobil manusia, untuk sekedar berteduh, atau bahkan menjelajahi tempat-tempat di bagian bawah mobil. Seekor anak kucing di Florida, Amerika, juga tengah
bermain di bawah sebuah mobil pick up sampai dia
akhirnya terjebak tak bisa keluar dan mulai
mengeong. Seperti dilansir veronews.com, suara
kucing ini terdengar oleh sang pemilik mobil, Errand Frazier. Pria baik hati ini mencari sumber suara dan pada akhirnya menyadari suara tersebut ada pada bagian dalam mobilnya yang tidak terjangkau. Karena khawatir akan keselamatan kucing kecil, dengan nekat pria ini melubangi mobil miliknya, sampai akhirnya dia melihat tatapan mata ketakutan seekor kucing kecil. Dia pun meminta bantuan petugas sosial setempat untuk membantunya menyelamatkan si kucing dan membawanya ke penampungan kucing.
Megan, begitu kucing itu akhirnya dinamai. Pihak
penampungan pun mengijinkan Errand untuk
menghabiskan waktu dengan Megan, sampai
akhirnya si kucing kecil ini diadopsi oleh sebuah
keluarga. Errand Frazier yang berhati mulia ini mengaku tak menyesal telah melubangi mobilnya untuk menyelamatkan Megan. "Aku hanya mengkhawatirkan keselamatan anak kucing itu," katanya," Mobil pick up itu bukan masalah sama sekali, jika aku harus melepas semua bagian luar mobil itu pun, akan aku lakukan." Sebuah organisasi mengunggah aksi heroik ini ke
Facebook dan menggalang dukungan agar biaya
perbaikan mobil Errand dapat diganti.
tekun. Setelah lulus dari sekolah berkebutuhan
khusus, Jacob bekerja sebagai salesman dan menjajakan kuas serta mesin ketik di dalam kereta
api jurusan Chicago. Jauh di dalam lubuk hati
Jacob, ada sebuah impian yang tertanam di dasar,
sebuah mimpi besar untuk menjadi seorang dokter.
Dianggap tak memenuhi persyaratan, berulang kali
Jacob mencoba masuk universitas kedokteran,
langkahnya selalu terganjal. Sebagian besar
perguruan tinggi memang tidak bersedia menerima
siswa tunanetra, apalagi untuk jurusan penting
seperti kedokteran. Namun siapa sangka keajaiban bisa terjadi, suatu hari, Jacob berhasil masuk ke sebuah perguruan tinggi, Chicago College of Meidicine. Dengan ketekunannya, Jacob belajar seperti halnya para dokter pada umumnya. Mereka yang awalnya meremehkan Jacob, belajar hal yang sangat besar saat itu. Jacobpun kemudian lulus pada usia 24 tahun. Ia menjadi dokter tuna netra pertama dengan lisensi physician.
Jacob adalah dokter yang mencintai belajar, ia
mendalami penyakit jantung dan paru-paru. Karena
tak bisa melihat pasien, ia mengandalkan jari dan
telinga dalam memberikan diagnosa pasiennya. Selama ia magang di rumah sakit Frances Willard,
seperti dilansir ListVerse.com, ia mampu
mendiagnosa seorang wanita muda yang memiliki
masalah katup jantung yang terhambat hanya
dengan meraba kulit dan merasakan detak
jantungnya. Diagnosanya jitu, dan inilah yang membuat Jacob cukup disegani. Ia pun kemudian melakukan perjalanan melintasi Midwest untuk memberikan seminar dan ceramah soal kebutaan. Sayangnya, Tuhan berkehendak lain. Di usia yang
masih muda, 36 tahun, Jacob meninggal dan
menyisakan nama besar nan harum. Pemakamannya menarik simpati banyak orang,
bahkan 5.000 pasien yang pernah dirawatnya
menghadiri pemakaman dengan penuh haru.
impiannya sebagai model sejak ia lumpuh karena
kecelakaan di usia 10 tahun. Gadis yang kini
berusia 19 tahun ini dulu mengalami sebuah
kecelakaan yang mengakibatkan bagian tubuh dari
dada ke bawah lumpuh. Hingga suatu saat sebuah keajaiban terjadi. Menjadi Putri Duyung Rupanya untuk bisa menjadi model, tidak harus memiliki kelengkapan fisik yang sempurna. Dilansir
dari huffingtonpost.com, seorang fotografer bernama Kerri Lane tertarik untuk menjadikan Mackenzie model saat melihatnya tengah berkencan dengan sang kekasih. Ketika Kerri tahu bahwa ternyata Mackenzie menggunakan kursi roda, ia langsung memiliki keyakinan bahwa ia bisa membuat sebuah proyek fotografi yang luar biasa dan fenomenal.
Dengan bantuan tim dari Kerri, Mackenzie dirias
menjadi seorang putri cantik. Bahkan anak laki-laki
Kerri yang bernama Shawn ikut merancang ekor
kostum putri duyung untuk Mackenzi selama
berjam-jam. Keputusan Kerri untuk menjadikan
Mackenzi sebagai model memang sudah sangat tepat karena Mackenzi akhirnya benar-benar terlihat seperti Ariel dari kisah dongeng Little Mermaid yang sangat mempesona. Mackenzie Tak Percaya Mimpinya Bisa Jadi Kenyataan Ketika mendapat tawaran sebagai model, Mackenzie merasa tak percaya. "Dunia Menjadi seorang model seperti mimpi yang tinggi atau sebuah mimpi besar yang rasanya tak akan pernah terjadi," ungkapnya. Momen itu adalah sebuah
momen yang emosional baginya. Apalagi menjadi bagian dari sebuah proyek fotografi dan menjadi
seorang model membuatnya menjadi seseorang
yang sangat spesial.
Setelah melihat hasil foto yang sangat cantik dan
memukau, Mackenzie merasa lebih optimis lagi. Ia
menambahkan bahwa mungkin ia akan semakin
menekuni dunia model dan menjadi model pertama
yang menggunakan kursi roda.
mendapat kesempatan kedua untuk memeluk orang yang Anda cintai. Demikian yang dirasakan Eve Miller, ketika jantung dan paru-paru tak lagi
berfungsi dengan baik dan bertahan dengan
peralatan live saving di rumah sakit, seperti dilansir dari closeronline.co.uk. Dan suatu ketika pihak rumah sakit menelpon dan mengabarkan bahwa ada donor yang cocok untuknya. Bernapas lega setelah serangkaian operasi berhasil. Dan Eve merasa perlu mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang memberikan donor untuknya. Donor jantung dan paru-paru tersebut didapatkan dari seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang meninggal di sekolahnya karena mengalami kecelakaan.
Karena tak tahu harus mengirimkannya ke mana, maka Eve menulis surat terima kasih di dalam blognya: "Untuk ibu dari seseorang yang menjadi donorku, Jika Anda membaca ini, saya ingin mengatakan bahwa keputusan Anda sangat tepat dengan mendonorkan jantung dan paru-paru pada saya. Karena kini saya merasa hidup sangat baik, saya sangat dicintai dan juga mencintai. Terima kasih saya ucapkan kepada Anda dan keluarga Anda, karena Anda, ayah dan ibu saya tidak kehilangan anaknya, karena anak Anda saya
tetap hidup. Dia telah bersamaku mengarungi waktu selama 26 tahun, berlari, bernapas, dan bersuka cita selama 24 jam setiap hari. Jika pemadam kebakaran, perawat, dan dokter menyelamatkan banyak orang selama karirnya, anak Anda telah menyelamatkan saya pada satu waktu, dengan napasnya, dengan detak jantungnya. Ini bukan hal yang remeh jika saya memanggilnya seorang pahlawan juga. Bersama dengannya saya telah melakukan banyak
hal, saya bisa kuliah, belajar mengemudi, jatuh
cinta, dan banyak sekali. Saya kini juga sudah
bekerja, membeli rumah, dan memiliki seekor
kucing, semua ini tak mungkin terjadi tanpa Anda
dan anak Anda. Keluarga yang memberikan jantung dan paru-paru ini saya anggap sebagai keluarga saya juga, keluarga Anda tidak pernah hilang dari pikiran saya, dan setiap tanggal 6 Juni saya melakukan sesuatu untuk pengingat bahwa tubuh anak Anda tak lagi bergeming, sedangkan saya mendapat kehidupan baru pada saat yang sama. Masih banyak lagi yang ingin saya katakan kepada Anda, tapi posting di blog seperti ini bukanlah tempat yang tepat. Jika Anda adalah ibu yang saya maksud, atau anggota keluarga yang saya cari, tolong berikan komentar pada posting blog ini. Atau jika Anda ingin bertemu, saya sangat bahagia menyambutnya. Atau jika Anda hanya ingin tahu bagaimana keadaan saya, inilah saya, bersama dengan napas dan detak jantung anak Anda, kita adalah tim yang sangat baik. Terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam dan
penuh dengan cinta."
Demikian surat yang telah ditulis oleh Eve untuk
keluarga yang memberikan jantung dan paru-paru
anaknya kepada Eve.
potongan rambut aneh dan wajah lusuh menyebar di media sosial, khususnya di kalangan penduduk
Filipina. Foto bocah ini membuat para pengguna
media sosial yang tidak mengetahui kisahnya
mentertawakan potongan rambutnya yang sangat aneh. Padahal sebenarnya, ada sebuah kisah
menyedihkan di balik foto bocah ini yang
membuatnya tidak pantas untuk ditertawakan.
Dilansir pinoytrending.altervista.org, foto ini awalnya diunggah oleh seseorang yang menaruh perhatian karena mengetahui bahwa bocah ini merupakan seorang tunawisma. Dia berharap, dengan menyebarkan fotonya, ada kerabat atau keluarganya di tempat lain yang dapat menampungnya. Nama bocah ini sengaja tidak dipublikasikan, mengingat usianya yang masih di bawah umur. Dia berasal dari kota Olongapo, Filipina dan mengidap penyakit gangguan mental. Penyakit yang dideritanya ini diperolehnya karena trauma menyedihkan yang dialami saat masih berusia 7 tahun. Saat itu, seluruh anggota keluarganya meninggal dengan cara yang tragis. Dia merupakan satu-satunya yang tersisa dari keluarganya yang seluruhnya tewas dibantai oleh sekumpulan pengusaha jual-beli ilegal yang sempat bekerja sama dengan keluarganya. Selain keluarganya, semua harta benda yang dimiliki keluarganya tak ada yang tersisa. Mereka
mengatakan dia tidak punya hak lagi atas semua
harta tersebut karena telah diklaim oleh bank.
Karena itu, bocah malang ini hidup tanpa rumah dan keluarga. Dia tidur di pinggir jalan dan makan dari tempat sampah. Kadang-kadang, ada orang yang memiliki belas kasihan dan memberinya uang dan makanan. Tetapi tidak semua orang sebaik itu padanya. Beberapa orang bahkan tega membully dan melakukan kekerasan padanya. Kehidupan yang sangat menyedihkan ini tetap dilaluinya dengan tegar. Tak jarang beberapa orang
memukulinya hanya untuk kesenangan atau karena alasan sepele. Beberapa orang asing juga mempermainkan dirinya yang memiliki gangguan mental dan kekurangan makanan ini. Dia diiming-iming akan diberi sejumlah uang dan makanan asalkan mereka boleh melakukan apa saja padanya termasuk memotong rambutnya sesuka hati. Namun, setelah mereka memperlakukannya sesuka hati, uang dan makanan itu tidak pernah sampai di tangannya. Malah, mereka sampai hati untuk menghadiahi bocah malang ini sebuah tendangan di bagian perutnya dan menghajarnya hingga tak sadarkan diri. Beruntung beberapa orang datang menolongnya. 3 pria jahat yang menghajarnya melarikan diri, namun beruntung
akhirnya dapat ditangkap dan dipenjarakan. Setelah kejadian memilukan itu, penduduk yang
membantunya mengambil foto bocah ini dan
mengunggahnya di Facebook, berharap ada
kerabatnya yang membaca dan mengetahui
keadaannya. Parahnya, tujuan mulia ini tidak terlaksana, banyak orang menyebarkannya hanya karena menganggap potongan rambutnya sangat aneh dan menjadikannya bahan tertawaan sehingga tujuan awal dari disebarnya foto ini menjadi lenyap.
Hanya doa yang bisa terucap, semoga kebahagiaan dan ketenangan hidup segera menghampiri bocah malang ini.
bukan alasan bagi Malavath Poorna untuk tidak
menorehkan sejarah. Gadis yang baru berusia 13
tahun ini berhasil mencatatkan namanya sebagai
gadis termuda yang berhasil menaklukkan puncak
tertinggi di dunia, gunung Everest.
Seperti dilansir dailymail.co.uk, Malavath dan
rekannya Sadhanapalli Anand,16, berhasil
membuktikan bahwa dengan keinginan yang kuat,
tidak ada tujuan yang tidak mungkin bagi mereka.
Bersama timnya, mereka menempuh perjalanan
penuh rintangan selama 52 hari. Malavath merupakan putri dari seorang petani biasa
di daerah pelosok Tadwai di distrik Nizamabad. Saat ini dia tengah duduk di kelas 9 pada sebuah sekolah di bawah yayasan sosial. Baik Malavath maupun Sadhanapalli sama-sama berasal dari keluarga tak mampu
Keduanya terpilih dari 20 peserta program training
yang diadakan Himalayan Mountaineering Institute.
Mereka melalui berbagai seleksi ketahanan dan
kekuatan sebelum akhirnya dapat diberangkatkan
untuk melakukan ekspedisi ke puncak gunung
Everest.
momen yang paling mengharukan dan emosional
bagi sebagian orang. Berakhirnya sebuah fase dan
mulai melangkah ke fase kehidupan yang
berikutnya. Momen wisuda bisa jadi titik awal untuk
mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Upacara kelulusan pun bisa jadi momen yang
istimewa, seperti yang dialami oleh Kyle Woods.
Dilansir dari myfoxal.com, Kyle Woods akhirnya bisa lulus dari Mortimer Jordan High School. Hanya
saja upacara kelulusannya dilangsungkan seminggu lebih awal dari upacara kelulusan resmi sekolahnya. Ternyata alasannya adalah ia ingin memenuhi keinginan sang ayah. Ia takut terlambat untuk memenuhi keinginan sang ayah yang sedang menderita Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau penyakit paru kronik.
Sang ayah diprediksi tak akan bisa bertahan lebih
lama lagi karena penyakitnya yang sudah sangat
parah. Pihak keluarga akhirnya meminta bantuan
sang kepala sekolah agar Kyle bisa diwisuda lebih
awal. Sang kepala sekolah pun akhirnya
mengiyakan permintaan keluarga Kyle. Bahkan pihak sekolah ikut membantu mendokumentasikan
upacara kelulusan Kyle secara khusus. Semua
orang yang ada di dalam upacara kelulusan sangat
terharu dengan perjuangan Kyle mewujudkan
keinginan sang ayah. "Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan apa yang saya rasakan sekarang. Saya sangat bahagia, bahagia sekali," ungkap ayah Kyle
Hewan peliharaan yang satu ini memang sangat
menggemaskan, tetapi pernahkah Anda
membayangkan bagaimana nasib kucing Anda jika
dia terlantar di jalanan? Dari mana dia akan
mendapatkan makanan, siapa yang akan
membersihkan bulu-bulunya? Lynea Lattanzio
hanya ingin menjawab pertanyaan yang
meresahkan hatinya terhadap nasib kucing yang
terlantar di jalanan, akhirnya kini, di rumah Lynea
terdapat lebih dari 700 ekor kucing. Dilansir dari viralnova.com , semuanya bermula ketika Lynea mengalami perceraian yang sulit pada tahun 1981, perasaan sedih yang tak tertolong membuat wanita ini memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah yang didirikannya di atas tanah seluas 6 hektar, tempat yang tenang dan dekat dengan sungai. Akhirnya suatu ketika, merasa selalu seorang diri di rumahnya, Lynea berpikir
ingin mengubah keadaan tersebut. Gayung
bersambut, 9 tahun kemudian ayah Lynea meminta
dirinya untuk mencarikan ganti kucing kesayangannya yang telah meninggal karena usia.
Pergi ke penampungan hewan lokal, ketika pulang
Lynea membawa 15 ekor anak kucing. Sejak saat
itu, Lynea berkomitmen untuk mulai merawat
kucing yang terlantar, hingga akhir tahun, Lynea
merawat sekitar 96 ekor kucing.
Sejak 1993, Lynea memutuskan untuk pensiun dari
pekerjaannya sebagai ahli bedah hewan dan juga
menjual cincin beserta mobil mewahnya untuk
menghidupi kucing adopsinya. Pada tahun 1997
pemerintah setempat menyetujui rumah Lynea
sebagai tempat penampungan kucing terlantar dan
sejak saat itu banyak donasi datang. Meskipun
merawat kucing yang demikian banyaknya cukup
melelahkan, Lynea tetap membuka pintu rumahnya
lebar-lebar setiap ada kucing baru yang
membutuhkan perawatan. Cat House yang berada
di Kalifornia ini menampung lebih dari 700 ekor
kucing siap adopsi, dengan dibantu 25
karyawannya, semua kucing yang berada dalam
penampungan milik Lynea jika tidak ada yang ingin
mengadopsi mereka, maka kucing tetap bisa tinggal
di sana hingga mereka tua.
Cat House ini bukan hanya tempat berlindungnya
kucing yang terlantar, bukan hanya sekedar
organisasi yang ingin mengendalikan populasi
hewan, tapi Lynea berharap semua orang bisa
belajar untuk bertanggung jawab terhadap hewan
peliharaan mereka.
menjalani kuliah pada jurusan Stenografi dan
perawatan buku. Namun, hingga 75 tahun, nenek
yang sejak kecil mengidap polio ini tidak
mendapatkan gelar diplomanya. Biaya transkrip sebesar USD 5 membuat nenek Jessie gagal mendapatkan gelarnya tersebut. Meskipun demikian, nenek ini tetap bekerja pada perpustakaan dan terus menuntut ilmu di bidang menjahit dan memasak
"Mereka bilang, jika Anda berhenti untuk menuntut
ilmu, maka Anda akan menjadi tua. Karena itu saya
tidak berniat untuk berhenti belajar," ungkap nenek
Jessie. Nenek yang tinggal di daerah Maine ini akhirnya
berhasil mendapatkan gelar diplomanya setelah
pimpinan dari Maine’s Beal College, Alan Stehl,
tempatnya menuntut ilmu mendengar kisahnya dari
seorang teman dan langsung membayarkan
biayanya agar nenek Jessie dapat segera lulus.
Di umurnya yang telah mencapai 99 tahun, sang
nenek akhirnya menyandang gelar diploma. Nenek
Jessie pun dibuatkan acara wisuda khusus untuk
kelulusan spesialnya ini.