It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
rencananya aku akan sedikit menghilang membuat bro @lulu_75 , bro @arieat bro, bro @cute_inuyasha , dan bro @wita penasaran dan nangis benaran.
Hehehe itu bukan makam Kristo kawan, pak Ahrul mengadu di makam ibundanya yang baru meninggal di Bengkulu sana. Ini schenenya ala-ala cerita di boyzstories heheh seperti schene AA sofi yang kita sangka meninggal
Ini dalam rangka membuat bro wita, bro cute_inuyasha dan bro lulu menangis mas, hehehhh sesekali, dari 4 episode belakang sedih mulu. BTW makasih ya mas sudah mau mampir sekedar menengok diriku
Di hadapan makam ibunda, saya tumpahkan segala rasa yang mengganjal dari dalam hati ini. Ibunda berpulang hanya disaksikan oleh mbak.
Semua anak laki-laki beliau termasuk saya sedang berjuang mencari rupiah untuk membiayai rumah tangga masing-masing.
Kepergian bunda ini sesuai dengan harapannya yang lama dipendam yaitu setelah melihat saya bisa menikah, karena semua saudara saya sudah menikah.
Masa-masa terakhir, ternyata ibunda dihadapkan pada pemandangan yang begitu menyesakkan dada antara bahagia dan rasa kasihan melihat perjalanan ku di Bandung sana.
Saya percaya rasa bahagia dirasakan bunda adalah melebihi dari rasa kasihan itu. Dari atas sana, ibunda bisa melihat cucunya yang akan segera lahir.
"Rul, sudahlah menangis tu ! bunda lah tenang di alam kubur" kata mbak saya
"iya mbak" .....
"Dak usah sedih ! lupokan ucap orang. Aku yakin uang dapat kau cari ! yang penting kau sehat, aman lah tu" semangat dari mbak saya
Akhirnya, menjelang magrib,
kami beranjak dari tanah merah makam bunda itu.
Kami kembali ke rumah yang sudah sangat sibuk dengan persiapan tadarusan Alqu'ran. Kebetulan semua adik laki-lakiku sudah balik dari kerja rutin harian sehingga bisa turut serta mengaji bersama.
Selesai mandi dan berpakaian rapi, saya pimpin sholat magrib berjamaah dalam keluarga itu. Diakhiri dengan do'a masing-masing.
Bulan-bulan yang telah berlalu saya jadi bahan cemoohan karena belum kawin, tetapi mereka masih memandang pekerjaanku di Bandung sana.
Sekarang keadaan lebih flat seperti yang telah saya ceritakan kemaren, adaaaaa aja salahnya kita dimata mereka ! mereka tu lah yang lebih hebat.
Saya yang tidak beruntung dalam pekerjaan, mengapa mereka yang ribut ? membawa-bawa istri dan anak yang masih dalam kandungan ! kalau ga hormat sama arwah ibunda, mana mau saya kembali kesini.
Bacaan ayat Alqur'an sambung bersambung dari keluarga yang hadir ini hingga jelang sholat Isya, mendengar azan, mereka berhamburan mencari makan gratis yang dimasak oleh mbak. Selesai makan malam gratis, mereka nyelonong tanpa pamit
Begitulah seterusnya hingga tujuh hari, berapa banyak itu mulut yang ditanggung oleh mbak untuk makan gratis tanpa bantuan sedikitpun dari mereka. Mbak saya, alhamdulillah namanya juga bidan desa, banyaklah pemasukkannya, ga da hubungan dengan mereka semua ini.
Katanya kerabat, tapi kok ga mau melihat orang senang, jangankan senang, lagi menderitapun masih jadi bahan gosipan. Ga ada yang bisa dibanggakan dari orang-orang seperti ini.
"kakak tu di Bengkulu ini sajalah, jangan pergi lagi ! siapa tau ado pekerjaan yang bisa kakak dapat" pinta adik
"kasihan mbak kau di Bandung, mau melahirkan kok sendiri" .....
"nurutku lebih baik disinilah, ado mbak yang bisa ngurus kelahiran" kata adikku yang bungsu
"inshyaAllah kalau urusanku di Bandung dah selesai, dia akan melahirkan disini" .....
"santai saja kak ! omongan orang didengar tidak ada habisnya ! yang penting kakak tu lah yang njalani" saran dia lagi
"iyo lah" .....
"Jadi, sekarang tidurlah kau Rul ! istirahat" saran si mbak
......
Menjelang tidur, bukan istri yang saya kawatirkan, namun Kristo yang selalu terfikir.
Dari videonya yang diupload di twitter, terlihat dia lebih kurus, tambah putih bersih dengan rambutnya yang dipangkas pendek. Itu kejadian asli tanpa akting, bagaimana dia telah berubah, jadi lebih dewasa menghadapi orang lain, tapi hatiku hancur mendengar suara lantangnya di akhir video itu.
Dengan nomor HPku yang baru ini, aku coba call dia malam ini, perasaanku berkata dia lagi tidak bahagia malam ini.
Disaksikan oleh arwah bunda malam ini, tidak ada maksudku untuk membuat Kristo menderita, kenyataan hiduplah yang membuat semua ini.
Telelelet ........ Telelelet ........ dan dijawabnya
"Halo, ini nomor siapa ?" kata si Kristo
"assalaamualaikum Kristo ! Ini saya lagi Bengkulu" kata saya
"Di Bengkulu mas ? apa yang terjadi ?" tanya dia malah terkaget
"Bunda saya telah berpulang Kristo" ...
"Innalillahi waiinnnailaihi rojiuun" kata Kristo
"Makasih Kristo, suara kamu seperti orang flu ?" tanya saya
"Iyah mas, Bandung hujan terus akhir-akhir ini, Tapi kok surprise sekali mas mau call ! Lebih baik perhatian pooool pada istri" balas dia mulai datar
"Jangan begitu Kristo, kamu yang memilihkan, kamu yang hilang ! sudah berapa kali saya ulang bahwa saya lebih memilih dekat sama kamu jika kamu ga setuju dengan perkawinan itu" saya mengingatkan Kristo pada keadaan sebenarnya.
"iyah mas ga apa kok, karena inilah yang terbaik" kata kristo
"saya percaya masa depanmu akan cerah ! jika itu sudah waktunya. Jangan ulangi lagi seperti yang di video itu yah sayang, saya ga ikhlas kalau kamu direndahkan oleh orang seperti itu"..... saya tidak bisa menahan suara lirih untuk orang yang sedang tersakiti saat ini.
"Mas Ahrul, aku benaran kangen sama kamu ! apa yang harus aku perbuat mas ?" kata Kristo
"Belajarlah yang rajin Kristo, mandiri, dan tidak hanya memanfaatkan orang lain. Itulah strategi yang baik untuk melupakan saya hingga masa depan yang sukses itu menyambut dirimu" saran yang terbaik saya luncurkan untuk Kristo
Dia menangis lirih ......... Saya rasanya ga mengenali Kristo lagi, total berubah !
Baguslah itu, dengan begini dia belajar menyikapi hidup dan masa depannya.
Saya bukanlah masa depannya ! yang ada pada saya hanya penderitaan hidup.
Suatu hari nanti Kristo akan mengerti apa itu rasa sayang yang sesungguhnya !!!!!!!
Esoknya, Jam 06.00 pagi, saya susuri pantai di belakang rumah. Udara pagi ini terasa sangat sejuk dan serasa basah hidung dengan uap air yang dihempaskan oleh ombak. Sudah lama sekali rasanya saya tidak menginjakkan kaki di pantai ini dengan pasir yang putih.
Nun jauh disana di sebelah timur, ada deretan bukit yang masih bewarna biru kelabu
dari celah bukit-bukit itu, memancar sinar ufuk dipagi yang sepi. Warna merah pucatnya mewarnai pipi ini.
Saya ingat waktu kecil dulu, bunda sering membawa saya jalan disini untuk menyambut hasil tangkapan ikan oleh Bapak.
Masa kecil yang sulit, tapi Indah ...
Tidak semua keindahan dapat diukur dengan uang.
Yang agak lucunya, waktu kembali ke rumah, kaki saya terasa terpuruk terus di pasir ini, dan memperlambat jalannya orang tua saya. Jadinya saya digendong di pundak bapak, heheheh lucu sekali dan sangat berkesan.
Sekarang bunda dan bapak sudah tenang di alam kubur, mereka menanti kehadiran anak-anaknya jika sudah waktunya, menghadap yang kuasa.
Apa yang harus disombongkan ?
Kalau sudah menghadap yang kuasa, apa harta yang kita bawa ?
Tentulah tidak, kecuali budi baik seberapa banyak yang telah kita tabur selama ini.
Dalam rasa kangen pada Kristo, angan saya serasa lepas ke masa-masa kecil, dimana saya pernah bahagia
Tik ...... Tik ......Tik tetesan air hangat di pelupuk mata saya jatuh membasahi kaki yang berjalan gontai.
Nyanyian angin laut di pagi hari, riak ombak talu-bertalu, serta nuansa ufuk merah di bukit timur serasa berpadu bagai intrumen musik dan tata cahaya yang mengiringi kepedihan hati ini.
Seperti yang telah saya tulis, bahagia dan penderitaan selalu barengan selama manusia hidup. Kalau boleh memilih, rasanya saya ingin selalu berada pada masa kecil dulu.
Saya terus melangkah terseok-seok menyusuri pantai yang sepi ini.
Langkah ini menuju arah selatan, dimana ada pantai landai tempat perahu-perahu nelayan membongkar hasil tangkapannya.
"Rul..... Rul, ini nak ikannya, bapak berhasil menangkap ikan dalam jumlah yang banyak" saya melihat bayangan bapak senyum memanggil-manggil
Setelah itu saya tolehkan kepala ke arah pohon kelapa di pantai,
terlihat bunda sedang duduk sambil melambaikan tangannya,
Saya tersenyum bahagia.
Tetapi mata ini kembali berkaca-kaca tatkala membayangkan anak saya yang kecil berlari mengejar saya. Biarlah saya yang jadi nelayan sama dengan profesi bapak, asalkan yang duduk di bawah pohon kelapa itu adalah Kristo.
Mengapa kita tidak boleh berbuat seperti ini Kristo ?
dan kamu pasti tahu jawabnya, bahwa keluargamu ga akan merestui kamu menjalin hubungan dengan nelayan.
Dari segala lini, tidak ada celah untuk kita bisa bersatu Kristo.
Dua bulan kemudian,
istri saya melahirkan anak laki-laki yang sehat di Bandung.
Keluarganya terlalu kecewa dengan tuduhan keluarga Bengkulu, jadi mereka fine-fine saja jika tidak berhubungan dengan para penghujat.
Si kecil yang baru lahir ini kulitnya lumayan putih dan badannya berisi, karena istri saya juga agak berisi badannya dan kulitnya putih.
Namun kalem dan pendiammnya si kecil ini diwarisi dari saya.
Dia dinamai oleh pihak istri, bukan saya yang menamai, karena begitulah adat padang, garis keturunan ibu,
namun namanya bagus makanya saya setuju saja.
Nama si kecil itu adalah Abdul-Karim Ahrulsalem.
Akan kami panggil dia Ahrul Joenior heheheh mana pula ngerti pihak istri pake junior junior sagala rupa.
Tiga bulan setelah itu adalah tiga bulan yang sibuk saat saya harus bolak-balik ke jalan Riau untuk sesuatu. Suatu saat kawan baik pembaca semua akan tahu, apa yang saya perjuangkan
Alhamdulilahnya, Ahrul junior beneran ga rewel dan tahu diri bahwa mama dan ayahnya adalah orang tidak mampu.
Saya ngerinya Ahrul junior sakit, persiapan istri ga banyak untuk biaya berobat
Tuhan maha tahu, dia akan melindungi si kecil ini.
Selamat tinggal untuk sementara si kecil ku hingga kamu berumur lebih dari satu tahun, kamu akan bertemu lagi dengan ayahmu ........
Dalam pesawat Qatar Airways ini, air mata merembes membasahi sweater yang saya pakai.
Saya akan melanjutkan studi pada tingkatan yang lebih tinggi
Akan saya buktikan nantinya, kalian akan mengemis-ngemis minta ilmuku untuk membangun perkotaan.
Langkahku ini didukung oleh pihak kopertis wilayah Jabar
Ada dendam tersendiri pada dedengkot dan kroni yang menggeluti universitas swasta
Saya terima saja telah dibuatnya tidak makan dan tidak berharga pada 8 bulan ini. Untung sekali dana untuk studi luar negeri sangat banyak di alokasikan untuk peningkatan mutu pendidikan di Indoensia, sehingga di univ swasta kelak kualitas juga akan tercipta berdasarkan profesionalitas, tidak seperti sekarang kroni-kroni an.
Pengorbanan bolak-balik kursus bahasa di jl Riau terbayar manis,
Saya akan menuju Insburk university dekat kota Wien Eropa.
Setelah sikecil berumur setahun lebih, dia dan mamanya akan menyusul saya ke Insburk.
Si kecil dan Kristo tersayang, akan baik-baik saja di Bandung sana.
Ammmiiiiinnnn ya Tuhan ! Selalu mendengar kabar bahwa mereka baik-baik saja tentunya akan memompa motivasi saya dalam menyelesaikan studi.
Selamat datang tantangan yang lebih menyenangkan dalam hidup !
Selamat tinggal segala kenangan di Bengkulu dan Bandung.
Pahit atau Manis, engkau telah menemani hidup saya selama ini.
Tanggal 15 Januari 14 bulan setelah itu, si kecil dan istri saya selamat sampai di Wien. Saya dengan senyum bahagia menyambut mereka untuk tidak sabar mengenalkan kereta api yang sangat menawan serta perjalanan yang serba putih ditutpi salju .....
waktu-waktu seperti ini adalah musim terbaik dan paling berkesan, karena musim salju ga ada di bandung, ga tahu kalo di surabaya ada musim salju hahahah saat mas haha5 dan mas can_setya asik main salju.
Semangat belajar ini jadi naik 100 x lipat dapat melihat wajah si Ahrul Joenior
@Tsunami , @Wita , @cute_inuyasha, @alvaredza , @lulu_75, @ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @d_cetya , @arieat , @haha5, @3ll0 , @pradithya69 , @congcong , @Akbar Syailendra , @rone , @rasdidin , @andre_patiatama , @salahkah_aku , @uci
Sedikit lagi yah kawan baik semua .....
pengalaman si dosen kita sekedar mengobati rasa kangen pada salju yang sekarang sudah mulai turun mendayu-dayu.
Bulan-bulan Desember biasanya ini adalah bulan kangen-kangenan dan bulan rindu-dendam pada tanah air tercinta, yaitu bagi teman-teman kita yang sedang menuntut ilmu di eropa sana. Suasananya itu... tu... serba beku, dingin, semua sibuk mempersiapkan natal dan tahun baru, urus diri sendiri-diri saja.
Suasana ini jadi syock begitu, setelah akrab-akrab di musim panas dan musim gugur, eh..... musim dingin fakta bisa berbalik drastis, aduuuhhhh !
jadi yang kedatangan istri atau kedatangan pacar, ohhhh............ sedap......... merapat-rapat dimusim yang dingin menggairahkan,
tapi awas ntar masuk angin, hahahah begitu kata kita yang melihat.
Padahal kita saat itu masuk dalam kelompok sirik melihat orang senang, sekali lagi wahahahah....
Salam untuk rekan-rekan student yang jadi silent reader di eropa sana.
POV Ahrul
Kawan baik semua apa kabar ? Karena disini jabatan saya sudah jadi mahasiswa biasa, jadi kata-kata saya, diganti dengan aku ya ? heheh sulit selama ini dosen kan terkesan formil, jadi mau nulis saya masih tertuis aku dengan editan ekstra keras.
Lebih dari itu, untuk mengakrabkan diri dengan pembaca semua hihihi siapa tahu ada satu diantara pembaca yang jadi suka sama pak dosen ini, amiin.... hahah lebih bagus nulis aku.
Jadi begini ..... Persiapan perlengkapan untuk menikmati kegiatan yang berkenaan dengan ski sudah aku persiapkan dengan rapi terutama untuk si Ahrul Junior tentunya. Dari bangun tidur hingga pagi ini senyum simpul aja bawaannya.
Dengan susu bayi dan omlet di atas roti lembut, telah memasok nutri yang cukup bagi si kecil, jadinya ya ini senyum-senyum senang.
Dia ini ga banyak suara, padahal aku pernah berhara dan berdo'a agar si kecil punya suara merdu seperti yang dimiliki Jala.
Semua hanya permintaan, yang jelas Ahrul junior adalah akan jadi dirinya sendiri bukan jadi orang lain.
"mas ... aku ga kuat dinginnya di kaki ! pakai apa ya yang baik ?" tanya istriku, cieeeee maaf ya pembaca, aku dipanggil mas nih ! hahahah masa booty jadi mas. Ini semata hanya pembuktian, bahwa jadi suami yang baik itu perlu niat yang kuat untuk diijabah oleh Tuhan Yang Maha Esa
"nah kaos kakinya jangan gunain yang katur, pilih yang dalamannya wool" saranku, dan istriku mengerti
tok tok tok .............
Pintu di ketok
"Salaaamu'alaikum Uni apo kaba ?" sorak si Rani
Astagfirullah kawan baik semua, orang padang sama orang jawa dimanaaaaaaaaa saja ada, dah jauh jauh ke Insbruck masih juga ketemu orang padang hahahah. Yang jelas istriku senang sekali dan gesit menjadi-jadi, rasa apa gitu diam menginjak negara bersalju, mhhhhhhh
Ternyata kawanku semua, bakat memasak perlu diasah, jangan hanya orang padang yang bisa masak ya, hahahahahahah
Istriku ini merancah dengan katering makanan Indo di disini sampe ke perbatasan Jerman malah.
Dimana-mana adaaaaaa ajaaaaaa orang Indo itu, mhhhhh perantau parah .....
"waalaikum salam Rani, oiii kaba uni baiak lah" jawab istriku
"lah siap tuh si kecil ? marilah, tuh uda Pendi lah di mobil nunggu di oto" ajak si Rani dengan bahasa planet hahaha kira-kira maksudnya sudah siap tu sikecil ? marilah kita berangkat karena kakak Pendi sudah menunggu
Rani adalah mhs s3 disini maaf ya kawan pembaca, sudah segitu umurnya belum juga kawin dan kalau di kampung dia dipanggil perawan tua, kasihan sekali, si Pendi ini orang padang yang dulu katanya mau menamatkan kuliah di Paris, tapi malah asik berbisnis ! ga apalah lah jadi orang kaya juga. Mereka ini sahabatan, duh si pendi ini alaram maho ku tegak, hahahahahahahah, kasihan sama Rani
Kalo lah ketemu dengan Pendi, selalu memperhatikan bagian belakangku yang kadang-kadang sengaja ku meol-meolkan
Dipandang oleh Pendi serasa gali-gali sanang (geli-geli senang) itu istilah jorok yang sering diucapkan si pendi.
Umur si Pendi nih sama dengan umurku, dah jelang 40 tahun gitu, tapi aku kinclong dari dia ! mungkin dia sangat keras menjani hidup di eropa ini. Over all yah pantaslah dilirik oleh booty, hahahah
Jangan salah paham kawan, aku ga sebejad itu
Ada istri dan Ahrul junior, aku dah puas menikmatinya dengan Kristo dulu.
Ini masanya aku akan jadi pengamat dari jauh, hahahah kalo ada talk show di TV bolehlah aku jadi narasumbernya, bagaimana rasanya dikerjain gelei-geli senang oleh mahasiswa ?
pas dia lagi kesal oleh topik kuliah yang susah, maka cara memompanya sangat sangar sambil menyeringai... uh ah uh ah .... sshhhh tolong ngajar tuh yang gampang-gampang, jangan jadi dosen killer !
Lalu aku akan dihujat di media sosial, dengan tulisan besar-besar : ada gitu dosen sebejad itu ? wahahahah
"Oiii Rani ! lah salasai tugas tuh ? ngajak bini abang yang ga benar terus !!" aku bergurau dengan Rani
"Ondeehhh percuma sajo ado abang yang pinter, tau-tau besok pagi tugas tu lah salasai" kata si Rani yang kira-kira percuma saja ada abang, besok pagi tugasnya pasti selesai ! (aku ngerti sih bhs padang karena banyak tetangga di Bengkulu dulu) hehehe mirip kristo banget anak, hmmmm Jadi ingat Kristo, lagi apa yah dia di Bandung ? hihihi
"Pendi gadang Kal........... mana CD Chrisye abang tu ? lah rindu lagu melankolis mah saat salju begini" sorakku pada Pendi yang kira-kira Oiii Pendi besar Mr P (hahah Mr P = kalempong) mana CD ... lah rindu lagu melankolis saat musim salju
"Lah aden jua ! Pengkianat cinta ! ngajak-ngajak bini kesini" jawab Pendi : dah aku jual ! pengkianat cinta ! ngajak-ngajak istri kesini
"Oooo baa lo tuh ? ndak boleh aden kesini ?" kata istriku : o gimana pula itu ? ga boleh aku kesini ?
"Orang gila, tutup kuping saja Uni ! ayo Ahrul sini sama tante" Kalimat Rani
Anak kecilku senyum-senyum digendong oleh tantenya yang wangi meski masih sendiri ..... hahaha kenapa mesti ada kata masih sendiri ?
Ya Allah, ntar anakku besarnya dan bisa ngomong, malah ngomong padang...... wahahah jauh-jauh ke Insbruck kok ngomong padang anakku ! ooo tidak bisa aku akan backing dengan English dan Suden Deutsch, khas sih bahsanya dengan nginduk ke rumpun bahasa German, tapi beda dikit !
Jalannya mulai meninggalkan pusat kota, diapit oleh dua pembatas yang lebih tinggi dari jalan ! pembatas itu penuh oleh salju dan bewarna putiiiihhhhhhhh
kiri kanan adalah perbukitan yang ga ada lagi pohonya, wahahahah, semua merana dan rela di covered by snow.
Pendi asik menggoyang-goyangkan pahanya ketika menyetir, porno sekali kamu !! hihihi pengen aku masukin salju tuh jendolan celana jeansnya ! langsung ciut deh isi dalamnya, oh tidaak dingin sekali salju menimpuk Kalemp....... (Mr P)
Kami menuju arah pusat ski yang tersohor di dunia yaitu Tirol, tetapi bagi penduduk yang belajar di kota ini, lah itu Tirol komersil ! Oraaaaaangg aja isinya ! kapan kita bisa main ski ????? nah sebelah utaranya yaitu yang bernama Thaur itu ga terlalu komersil dan exotic, jadi asikk, bolehlah kawan baik semua pembaca boystories mencobanya.
Untuk meminjam sepatu dan perlengkapan ski bagi 5 orang (termasuk sikecil) kami patungan dengan total 128 euro, hahah biarlah si Pendi yang lebih banyak porsi bayarnya. Untuk naik lowry ke puncak gunung itu kami bayar 23 euro. Tiba dipuncak gunung ga seperti di Indo kawan, hahaha ada hotel dan pusat makanan apa saja ada ! jadi si kecil senang-senang saja.
Istriku ga mau down-hill, mereka mati kesenangan cekikikan saat melangkah jatuh, melangkah jatuh begitulah si Rani dan Istriku padang wahahahah, si keclku dah jadi orang padang juga, yaaahhh begitulah jatuh malah asik kawan karena saljunya lembut dan tebal. Tetapi prinsipnya baju yang disewa itu tebal juga, mhhmm keamanan dijaga ketat ! setahuku di Tirol itu untuk anak umur kurang dari 3 tahun ga boleh ! hihihi makanya jangan ke Tirol benar, ambil aja yang penduduk lokal biasa bersenang-senang.
Namun iya, petugas yang menjaga keamanan disini ga sebanyak seperti di Tirol itu.
Jam dua siang, Rani dan Istriku kembali sibuk menyiapkan pesanan dinner yang melimpah-limpah. Kawan baik semua, pola hidup penduduk disini kalo lagi musim salju ini, siang main ski, sore mereka suka masak cookies gitu sama minum sampanye, malam mereka suka dinner yang hangat-hangat, dan ga tau ya asian menu yang pedas-pedas mereka incar. Di Munchen kata teman-teman juga gitu polanya, hmmm ga tahulah di jerman sana, ga sering ke Jerman sebelah utara dari Insbruck, aku lebih suka ke selatan yaitu ke Milan.
hahah kami berdualah yang menuju apartment. Apartmenku terletak di bangunan khas saxon semua 4 tingkat dari atas tanah, dibawah tanahnya ada dua tingkat. jangan salah, setingkat di bawah tanah hangat loh kalau musim dingin ! nah yang bawah itu untuk gudang. Aku kebagian yang paling atas dekat genteng, hahahah dan
bagian ini juga yang paling asik di musim dingin, tetapi malapetaka kalau musim panas !
Menuju lantai paling atas itu di sore, si Pendi yang dah sendu-sendu aja bawaannya, menyiksa jiwaku hahaha, dasar si pendi dari tadi...... seperti ini, tidak mengertikah dia kebooty-an ku bisa terusik ? shhhhhhh geli-geli senang hahah
"capek lah Rul.... capek lah ha, lah gata-gata ko mah" pancing dia dengan maksud bercanda kira-kira artinya ; cepat lah Rul, cepatlah ! ini sudah gatel-gatel nih !
hahaha aya aya wae, apanya yang gatel ??????????
Dasar si pak dosen, bikin sirik aje ! OK lah kawan baik semua kalau si pak dosen mau kita ganggu lagi, kapan-kapan dia akan berbagi kisah ke kita semua, Ok ya ? dan sekarang kita alihkan pandangan pada insan-insan yang tertinggal di Bandung
Tariiikkkkkk mang !
POV Kristo
Terjadi percakapan yang menarik antara Kristo dan konco lamanya dalam pasang surut baik dan buruknya tindakan mereka. Itu lah si Teddi, dan kawan-kawan baik semua langsung menghindar mendengar nama Teddi ga apa dihindaripun ada bang Nursal yang sayang sama dia, hufffff bang nursal hiper ! sama-sama pemalas mandinya dengan Teddi, bau !
"males ah, dah lama sekali aku ga ngontak dia, kamu sajah lah" paksaku
"Iyaah bawel elu ! sebenarnya gue juga dah lama ga berkomunikasi dengan dia" balas Teddi
Krrriiiingggg ...... Kringggggggg..... lalu ada nada sambung Ini Cinta ......... astagfirullah si booti nada sambung apa ga ada yang lain, dan nada sambung jenis ini waktu aku tulis nih skrip lagi asik-asiknya bagi anak smp dan sma kota Bandung, hahahah dan Laudspeaker di aktifkan
"Halo........ nini siapa ? aku sibuk !" kata dia
"ini geu kawan nongkrong elu di book-caffee" jawab Teddi
"oh AA Teddi, wkwkwkwkwk aya naon ???" ketawa dia renyak iyaaahhhh dialah si Rudi
"dasar Booti ganti tuh nada dering lagu Iwan Fals atau lagu Setia Band ! napa !" hardik si Teddi
"serah-serah aku lah ! hp ini kan hpku bukan hp AA" protes dia
"hmmm ini si Kristo mau tahu kabar pak Ahrul" kata Teddi
"ga tahu juga AA, sejak dia berhenti jadi dosen, mungkin dia balik ke Bengkulu atau Padang" kata Rudi
"kok elu ga tahu sih ? katanya Om" balas Teddi
"Om dari mana ? orang tua plin-plan gitu ! miskin ! penghalang kebahagian orang" jawab Rudi
Anjing sekali mulutnya !!!! kebahagian siapa ? aku saja yang tersakiti ga pernah berpendapat begitu !
Serta merta aku tangkap tuh HP ku OFF kan, teddi terkejut
"Oh..... ! ada apa Krist ?" masih dalam kekagetan
"Lama ga bertemu mulutnya jadi sangar gitu ? kebahagian siapa ?" aku masih berguman pada Teddi
"dia bercanda kali Kristo, jangan masuk hati ah" saran bang Nursal
"bang Nursal diam saja napa !" hardikku
Lalu tak mau kalah, si Rudi lah sekarang yang inisatif menelpon, mungkin dia panas kali kenapa telpon dimatikan
"kok dimatiin telponnya ! belajar sopan dikit ! emang AA penting sekali ya ?" racau si Rudi
"Hehhh anjing ! siapa gurumu sehingga mulut jadi begini ?" hardikku
"aduhh maaf ini AA Kristo ya ? kok sama Teddi ? bla...... bla......." ga ku hiraukan, dan niihhh benaran ku matikan, ku bongkar baterai nya
.....
"ga ada kabar juga !, gimana dong " kepasrahan Teddi
"kita ke cicadas yuk" ajakku
"ayuk" persetujuan dari Teddi
"ehh kalian kemana ?" aku heran
"yah ke mobil lah !" jawab Teddi
"heh... suruh dulu bang Nursalmu mandi ! jangan masuk-masuk mobilku!" pintaku
Mereka nyengir-nyengir kuda ! dasar kuda benaran
Kalo dah mandi berdua, ngapain lah mereka. Aku akui bang Nursal pemau ! cepat sekali ON nya sekali mau tetap mau, gitu istilah kami
Itukah yang dikatakan jodoh ? berhubung bagian belakang Teddi juga banyak meminta, hahahah
Mandi berdua saja hampir 40 menit begitu
dan setelah itu terdengar pintu kamarku terbuka dengan pemandangan dua cowok yang sudah rapi dan keren
"ayo " ajakku
"tunggu poppi" kata Teddi
"poppi?"aku heran
"kalo ga poppi yah teman si poppilah sepupu kamu itu" jawab Teddi lagi
"ngapain si resek gitu ? mobilku sempit ga butuh orang macam mereka !" hardikku
"siapa bilang pake mobil elu, pake mobil pacar poppi" kata Tediii
Allahuakbar, apa sih maksud mereka ??????? naik darah aja !
"Kalian mau ngerjain aku ? ga level lah ! hari telah berganti bung !" aku pasang tameng untuk tidak mudah dikerjai
"lihat saja !" saran Teddi
Apa ya mau mereka ??????????????
.......
Di perjalanan lepas dari Jl Riau itu masuk ke Jalan Sudirman dengan belok ke kiri tentunya, kami mengarah ke cicadas
Pacar poppi ramah juga, bahasanya terstruktur, karena anak hukum kali ya penuh dengan kalimat baku
Dia sabar sekali menyetir, lancar dan lurus. Aku kasihan saja mengingat perjuangan dia melayani poppi. Poppi baik sih, namun gesitnya itu ga terikuti sama kita ! yah mungkin egoku juga kuat, maka orang seperti pacarnya sekarang, pas sekali sepertinya
Ternyata, apa yang kami cari sudah tidak ada ! kata tetangga mereka, mas Ahrul dan keluarga istrinya sudah pulang kampung gitu,
Heh ? pulang kampung ? terus pekerjaan mas Ahrul gimana ?
"kalau aku boleh sumbang saran krist, pak dosen kamu sudah bahagialah dengan istrinya, tidak ada manfaatnya untuk dicari lagi" kata pacar si poppi, damai sekali suaranya
"ngapain sih mas ? tuh kan hanya mantan dosen" sepupuku juga ikut mendinginkan
"oooh bukan aku ! si Teddi ini nih ynag butuh ide untuk tugas akhir, ngapain pula aku yang sudutkan !" aku mulai bergema heheheh
Semua terdiam, pacar poppi berfikir keras ....
"Ohhhhhhh si biang kerok ini yang butuh !" sorak sepupuku
Akhirnya mobil pacar poppi yang Honda Mobilio baru-baru ngetren keluar saat itu melaju arah Nagrek untuk terus ke mana ga jelas
"eehhhh mau kemana ini ? aku turunkan saja di Caheum, aku mau ke rumah Erick" sergahku
"sudah...... ini poppi ada hajatan di Pangandaran" saran Teddi
semua senyum-senyum mesem .......
tambah bingung aku, apa yang mereka rencanakan
"Sudah Kristo, kamu belajar terus ! Risau kami melihatmu" kata bang Nursal
"Risau apa ?" aku masih bertahan
"Ikut aja napa mas !" hardik dari sepupuku yang galak wooohhhhhhhhhhhh orang aneh semua ......... Si poppi gila, kayak ga pernah kurang ajar saja sama diriku
Jam 16 sore yang mendung, aku langkahkan kaki ini pada hamparan riak ombak di pantai pangandaran ini.
Mendung dan anginya menerpa rambutku yang sudah ikal. 6 bulan belakangan ini aku ga lagi suka model rambut cepak
Sebelah selatan laut ini mulai terlihat awan hitam berjalan pelan
Aku terbayang saja foto-foto mas Ahrul dulu di pantai kampung halamannya. Sekarang apa iya mas Ahrul di Bengkulu ? Asik dong ditemani Istrinya dan tentunya anaknya yang kecil sudah bisa berjalan
siapa ya namanya ???
Banyak sekali pertanyaan dalam asaku
Wajah ini hanya bisa tertunduk saat berjalan terseok.
Kalau riak ombak balik ke tengah, pantai ini kelihatan mengkilap, dan tampaklah banyangan wajahku dipasirnya yang mengkilap oleh sisa air.
Bayangan itu hilang, tatkala obak kembali datang, dan seterusnya, bayangan wajahku membayang lagi di pasir saat riak ombaknya menjauh dari pantai.
Aku yakin suatu hari nanti kami akan bertemu lagi seperti janji mas Ahrul.
"Kristo, sudah hampir turun hujan ! ayo kita masuk ke penginapan" ajak sebuah suara yang sungguh tenang dan terasa masuk ke sanubariku.
BERSAMBUNG .....
Selamat istirahat jelang weekend kawan baik semua ....... Bahagia sekali masih sempat duduk bersama kalian seperti saat ini. Makasih selalu untuk waktunya, ...from Ahrul dan Kristo
@Tsunami , @Wita , @cute_inuyasha, @alvaredza , @lulu_75, @ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @d_cetya , @arieat , @haha5, @3ll0 , @pradithya69 , @congcong , @Akbar_Syailendra , @rone , @rasdidin , @andre_patiatama , @salahkah_aku , @uci