It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
aku baca ntar ya mas, soalnya banyak mensenan story dan waktu buat baca dkit.. jd semua emg jarang aku baca, jd sungkan sm TSnya hehe..
Iyah mas haha5, moga di Surabaya sana mas selalu sehat dan bahagia
Masih POV Kristo
Pada hari yang telah ditentukan, pagi itu mobilku hanya menemukan lokasi parkir nun jauh disana di belakang RS Boromeus, mengingat panjangnya antrian mobil di sekitar smansa itu. Mengapalah ya orang berada Jakarta dan Bandung menyekolahkan anaknya disini ?. Seandainya sekolah favorit itu dibangun seperti jembatan layang tentunya tidak akan menambah kemacetan seperti ini.
Hihihi kebayang kalo anak institut teknik paling besar di Indonesia wisuda dan smansa juga ada even besar bersamaan, hahaha Dago akan dikepung macet tersumbat ... plus Unpad DU juga wisuda, wkwkwkwk, aku akan rela deh mengabadikan ribuan foto jika ini benar-benar terjadi.
Namun ini, mana pulalah bisa terjadi ! karena pemkot Bandung sudah bersiap dengan tegas, heh kalo mau ngadain acara besar-besaran jangan serentak ! siip harus tegas demi warga Bandung tercinta, apapun itu aku suka Dago, hihihi
Sepanjang jalan menuju aula, para ibu-ibu sosialita dengan rambut bersasak tinggi assiiiiikkkk aja mandang aku ! Mungkinkah ada yang salah di wajahku ? perasaan tadi aku sudah puas amat bercermin, wajahku seperti biasanya ga ada yang perlu ditatap detail begini
"ngambil rapor anak yah dek ?" tanya salah seorangnya
"bukan anak, saya belum punya anak. Ini sambil lihat pementasan saja" alasanku
"ibu kepikiran saja, adek semuda ini, anaknya dah sma" ibu itu kembali ngajak guyon
"oh ! saya kelihatan muda ya bu ? syukurlah dan kebetulan saya memang masih muda" basa-basiku
"hahahh kamu asik juga yah" dan akhirnya ibu itu kehabisan kalimat ketika kami sampai di gerbang aula harus melihat denah sebelah mana bangku-bangku untuk siswa dan para orang tua / wali duduk berdasarkan lokal siswa.
Rudi langsung senyum-senyum di depan aula itu menyambutku dan senyumnya jadi lebar ketika diperbolehkan masuk karena walinya sudah hadir. Akupun berjalan mengikuti si Rudi
Rapi
Terorganisis dengan baik
Itu kesan pertamaku ketika mendapati susunan bangku untuk lokal si Rudi yaitu X f.
Aku memasang senyum persahabatan dengan semua yang telah duduk manis menunggu acara yang segera akan dimulai.
Ada panggung keren di depan kami. Panggung itu dicover dengan karpet warna silver. Semua sound system bewarna hitam legam berjejer dekat panggung itu. Terdapat juga monitor nada dan lampu sorot dari bawah. Dengan lampu jenis ini kelihatan panggung semakin terang. Asik. Membuatku semakin yakin ini adalah acara yang well prepared.
Naiklah ke panggung seorang ibu guru sebagai panitia pengarah pada acara ini
"Para siswa dan para orang tua/wali, selamat datang pada acara pengujung tahun ajaran berupa pementasan perpisahan kreasi siswa dan pembagian rapor setelah makan siang. Acara ini dapat terlaksana berkat kerjasama dengan ..... (bla bla). Tanpa memperpanjang mukadimah ....... kita masuk saja pada acara inti ...." yah pidato formil ala guru pns lah, yang aku yakin para pembaca sudah sangat sering mendengarnya, ada ga ya gaya pidato yang baru, hihihi
Duuhhh menor-menor menggelegar deh ...... dance dance kayak apa sajalah .... kebetulan aku ga tertarik, rata-rata gerakkannya berupa gerakan pemandu sorak....
Aku longokkan wajah ke Rudi, seketika terlihat mulut Rudi monyong ! anak ini juga ga senang dengan tontonan dunia hura-hura menor.
Para orang tua juga tenang-tenang saja, yah dah terlalu sering pertunjukkan seperti ini di TV ga ada spesialnya ala sinetron alay.
Kalau grup cowok yang tampil dibuat serem-serem gitu berjaket hitam, padahal tidaklah serem bergerak-gerak ga jelas memusingin mata memandang.
Ada juga neng geulis lagu dangdud masa kini, tung tang tung tang ituuuuuuuuuuuuu saja iramanya dari awal sampe akhir pinggul aja yang digoyang aneka liuk meliuk. Ini menyanyi atau ajang pementasan pinggul ?
"Padahal sekolah favorit, menampilkan jenis pertunjukkan pantura" celoteh seorang wali murid
"Tenang wae bu, tuh lhat para siswa itu sebentar lagi ada pementasan musik etnik sunda" kata yang duduk di belakang ibu itu.
"Mendayu-dayu suara suling dan kecapi real ethnic ! lumayan merelaxkan telinga yang dah terlanjut bingar dari tadi.
Ternyata bisa juga relax..... nih se relaxnya .... dengan bunyi-bunyian seperti ini, aku serasa dibawa ke alam pedesaan di Cianjur.
Setelah itu, seketika.....
lampu dimatikan
Ada apa ?
Ada teriakan tertahan dari mulut yang hadir
Tetapi malu saja jadinya, bisa ya kaget ditahan sedikit
Naiklah ke panggung seorang siswa cowok,
wajahnya alangkah tenang, ga terlukis ada gugup disana, dia juga tidak cengar-cengir usil ala generasi muda alay tontonan di TV. Anak ini berjalan dengan pelan menuju tengah panggung. Ada satu lampu dari atas yang mengikuti kemana dia berjalan, keren ..... ini ada apa ya ?
Seketika kami disontak oleh bunyi ngeng ngeng ngen duuuum tak ! ngeng ngeng ngen duuuum tak ! Perpaduan bass, melodi, dan perkusi, hmmm pooool volume nya
duuum duuum duuum
Dari bawah nan gelap menggema choir siswa dengan alunan irama : Pergilaaaaaaahhhhh Kakaaaaak
alunan itu merdu dan kompak
Ada yang berteriaaakkkk sejadi-jadinya dari bawah : SELAMAT JALAN KAKAK
(hmmmmm ohhhhhhhhhhhhhhhhh
Sontak penonton tercekal dan bertepuk tangan menahan kaget ternyata inilah acara puncak pelepasan siswa kelas XII itu
Suara yang bening, bersih, tinggi, dan lantang keluar dari mulut siswa cowok dari atas panggung itu
Kembali irama dan aransmen ala Rian d'Masiv menghantar lagu perpisahan itu)
Tak pernah kusangka ini terjadi
Kisah cinta yang suci ini
..............(Para penonton berdecak ohhhhhhhhhhhh ketika mendengar nada-nada akhir yang keluar dengan getaran yang sangat padu dengan musik pengiring)
Kautinggalkan begitu saja
Sekian lamanya kita berdua
............(perasaanku terasa ga karuan dan sepertinya aku akan hancur ketika aku kembali memaknai syair lagu ini, ya Tuhan aku ga bisa menutupi diri bahwa lagu ini adalah cerita pedih rasa sayangku pada mas Ahrul)
Tak kusangka begitu cepat berlalu Tuk mencari masa depan diri
Lepas sgala yang pernah kau ucapkan
Kautinggalkan daku
...........(siswa kelas XII mendengar syair ini mulai terisak ! musik makin perih mengiris karena sekarang suara string muncul menyambut interlude yang ditunggu-tunggu para penonton) Anak itu elok dipandang mata, suaranya kok seindah ini dek ? Aku harus jujur, ....
aku rasanya benaran masuk pada cerita boystories, kali ini jiwa Jala serasa hadir dengan nuansa masa SMA. Sejak kemaren sore aku tersindir oleh lagu ini, aku ikhlas jika Jala menyanyikan lagu ini untuk rasa lukaku. Adakah hari esok seseorang mirip mas Ahrul menemani langkahku ?
Gemuruh perasaan siap menyambut interlude dari sajian vokal yang menyayat perasaan ini, apa lagi setelah kalimat : tuk mencari masa depan diri
Pergilah kakak Kejarlah cita-citamu
Selagi masih ada waktu
Jangan hiraukan diriku
Aku ikhlas berpisah demi untuk dirimu
Smoga tercapai sgala cita-citamu
aaaaaaaahhhhhhhh..........
Pergilah kakak, kejarlah cita-citamu
..............(JERITAN tinggi nan merdu dari anak itu menohok perasaan kakak kelasnya yang akan meninggalkan sekolah itu, yang ga akan pernah lagi mengijak sekolah itu. Akhirnya runtuhlah pertahan mereka untuk tidak terpengaruh oleh jeritan ini.......... uuuuuuuuuuuuuu meledak suara rombongan kakak kelas yang perempuan, mereka menunduk dan menumpahkan emosinya ke arah lantai dimana kaki mereka berada...... tuhaaaannnn.....)
Selagi masih ada waktuuuuuuuuu
Jangan hiraukan dirikuuuuuuuuuu ............
Aku rela berpisah demi untuk dirimu ............
..............(bukan berarti cengeng, rombongan kakak cowok melengkapi tangisan itu, semata-mata mereka ga tahan oleh jeritan suara vokalis, musik yang terasa makin pilu, dan nuansa tangis para cewek)
Lampu dihidupkan seketika...... dan terlihat 4 cowok dengan alat musik masing-masing serta satu vokalis yang sejuk dipandang mata. Mereka semua dengan baju putih katun tanpa kerah dengan sulaman di kedua tangannya dan celana yang mereka adalah celana SMA saja, begitu kompak !. sederhana ! tapi kwalitas yang mereka tampilkan mampu membuat diriku merasa ringan.
Begini rasanya kehilangan seseorang yang kita anggap ga ada, tetapi mengapa rasa itu ada di akhir cerita ? menyesal memang tak berguna........ pergilah mas Ahrul.......
Silahkan saja .... jika Rudi sekarang melihatku bersimbah air mata.
Selanjutnya para guru yang sudah sangat tersiksa dengan tangisan siswa mereka yang akan pergi meninggalkan sekolah ini, berhamburan memeluk anak-didik mereka itu ........
melihat itu, si Rudi menyikapi rasa perih yang giliran dia sekarang merasakannya
"AA Kristo......... aku banyak salah sama guruku.......... aaaaaaaaaaahhh" tubuh rudi menggigil dan dia masuk pada bagian depan dadaku, pelukannya bergetar, ya tuhaaaaannnnnnnnnn
Aku bingung,
Mataku masih berkunang-kunang
Sekarang Rudi malah menggigil menahan beban perasaan,
Aku belum pernah melihat Rudi seperti ini.
Pergilah Kakak......... Jangan Pernah Lupakan Kami
Di sisa-sisa nafas sang voalis, kalimat ini meluncur apa adanya ! sebandel-bandelnya dan cuex nya siswa lain, pasti sedikit banyak mereka pernah mengenang memori dengan kakak kelasnya ini, hari ini mereka harus berpisah
Maka siswa kelas X dan XI juga harus rela menangis melepas kepergian kakak kelasnya.
Jeritan suara generasi masa kini keren sekali ! ga dibuat-buat !
generasiku belum semaju zaman si Rudi dkk seperti ini
dan tak ku sangka, aku jadi tidak dapat berkata-kata karena lagu ini.
..........
"maaf yah bapak dan Ibu semuah, merindingnya ga habis-habis. Tapi kita sekarang sudah berkumpul di kelas Xf untuk pembagian rapor bal....bla....bala......." kata walikelas si Rudi
Tampak anak ini ga fokus ! seperti ini saja, si Rudi disegani oleh kawan dan lawanya, apa lagi si Rudi serius ! hmmm aku juga ada percaya si Rudi akan aman-aman saja dengan rapornya, bukan rangking yang dicarinya , tapi dia mencari sesuatu yang aku ga pernah tahu ! dulu sepertinya dia mencari aku, namun sekarang aku mungkin sudah ga level nya
...........
Dalam Perjalanan pulang
"sudah..... tarik nafas gitu ! biar tenang" saranku
"AA kok lagu itu dijadiin lagu perpisahan ? aku ga suka" lirih si Rudi
"AA juga ga suka ! pusing rasanya otak ini ! ga tahu cerita apa lagi yang akan tersindir oleh lagu ini di hari esok. Tapi kamu kok ga suka lagu itu ?" tanyaku
"aku jadi merinding berkali-kali, eh para guru itu pula meluk-meluk meraung-raung. Bukan merinding lagi, malah aku menggigil" komen Rudi jujur sekali
"hari ini lah kamu disindir, bahwa kamu ga boleh mempermainkan guru !" saranku
"Iyah AA, tapi AA juga ga akan lagi mempermainkan guru AA" tanya Rudi sambil menangis
Ke-dua kali hari ini aku harus menangis.......... sambil menjawab pernyataan si Rudi "AA ga akan mempermainkan guru lagi, guru AA sudah pindah ! sudah bahagia sekarang menyambut kehamilan istrinya, tinggalah AA yang harus mengurus diri untuk menyongsong hari esok" kataku pasrah pada apa yang akan terjadi
"Apa masa depan itu ada AA ? aku kurang percaya !" dari mana si Rudi dapat kalimat seperti ini
"kalau kamu ga percaya, makan tentunya kamu ga akan pernah melihatnya" saranku
.......
Sekedar ucapan selamat untuk mas Ahrul, aku singkirkan rasa gengsi ini pada sebuah SMS di tengah malam buta dalam kamarku yang sepi.
Belum tentu juga mas Ahrul mau membacanya
Aku tidak penting lagi bagi hidupnya untuk saat ini
"Biar anaknya memanggil aku om Kristo, maka boleh ga mulai hari ini aku panggil kamu mas Ahrul ? Abaikan saja yah SMS ini kalau mas Ahrul anggap ga penting. Yang penting jadilah seorang papa yang baik untuk anaknya. Selamat !" ........ send ........ sms terkirim........
Tiga hari ku tunggu, tak kunjung ada SMS balasan
BERSAMBUNG ................
Selamat istirahat kawan semua
@Tsunami , @Wita , @cute_inuyasha, @alvaredza , @lulu_75, @ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @d_cetya , @arieat , @haha5, @3ll0 , @pradithya69 , @congcong , @Akbar Syailendra , @rone , @rasdidin , @andre_patiatama , @salahkah_aku
iya mba d_cetya, dia termakan oleh ucapan dia sendiri. Hidup ini maha adil