It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
kak rio mulai cemburu tuuuh
(⇱ Juna)
"Happy birthday, adikku moga makin sukses dan makin ganteng love you. "
---
1 Oktober pagi. Hari ini adalah hari yang paling bersejarah buatku. Di mana aku telah berpijak di bumi ini selama 15 tahun tepat. Aku tersenyum sendiri tatkala membaca SMS dari kak Rio.
Aku mendapatkan peluk cium dari orang yang paling aku sayangi satu-satunya, ibuku. Dia hari ini juga membuatkan nasi kuning enak plus pelengkapnya. Khusus buatku. Thank you, Mom! You're the best person I ever had!
Sampai di sekolah...
"Hai, Jun!" sapa Satria ketika aku baru duduk di sebelahnya.
"Hai! Kenapa loe? Tumben hepi banget.." timpalku. Dia cuman tertawa kecil, lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tas.
"Happy birthday, my friend," ucapnya kepadaku sambil menyerahkan bingkisan kecil yang dibungkus kertas silver.
'Dari mana dia ngerti tanggal ultah gue???'
Aku menerimanya.
"Makasih, bro!" Aku menjabat tangannya.
"Dibuka dong..." pintanya, lalu aku buka kotak itu.
JENG JENG!!! Isinya... Headset BEATS! Headset bagus yang aku impi-impikan dari dulu. Itu original lagi, pasti mahal banget!!
Aku girang sejenak tapi kemudian aku bingung. Gila aja aku menerima hadiah semahal ini..
"Duh, bagus bangeeet! Tapi gua gak bisa nerima barang bagus dan mahal kaya gini..." Aku menyerahkan balik. Dia murung.
"Yah.. Kalo gitu loe gak mau kado dari gue?"
"Ya.. Bukan gitu.. Ini harganya pasti mahal.. Padahal kan aku ga minta semahal ini..."
Ia memasukkan ke dalam tasku. "Udah. Loe pengen kan? Jadi gue beliin. Loe kan pengen banget headset ini, kan?"
"Ya... Iya sih, tapi... Makasih ya.." ucapku padanya.
"Nah, gitu dong!" katanya sambil tersenyum.
'Gak biasanya dia ngasih aku barang mahal kaya gini. Jangan-jangan....!'
---
Sial! Gak enak badan.. Padahal hari ini bakal ada ulangan harian biologi. Mau gak mau, aku kudu berangkat, daripada ikut susulan. Gak enak tau! Ngerjain sendirian di ruang guru, lagi!
Meler terus. Badan panas-dingin. Kena flu gue. Aku memutuskan untuk gak bawa motor, takut kenapa-kenapa di jalan. Akhirnya Ibu deh yang nganter ke sekolah.
Di sekolah, Lin nanyain.
"Jun, kenapa loe? Kusut banget mukanya.."
"Sakit yee?"
Aku cuman mengangguk sambil tidur di meja. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Aku segera menyiapkan untuk ulangan.
Saat membagikan soal ulangan, pak S memperhatikanku.
"Kamu sakit?"
"Ng... Nggak, Pak, cuman kecapekan aja.." jawabku bohong. Lalu ia melanjutkan bagi-bagi soal.
Gila. Pusing banget! Uddah pusing tambah pusing liat soal biologi yang gak tau jawabannya. Lah udah, kerjain aja.
Setelah jam istirahat pertama, aku udah lemes banget.
"Jun mau ke UKS aja apa?" tawar Satria. Aku menolak.
"Gak ah, gak usah. Gak papa kok.."
"Tapi loe pucet banget.. Loe demam Jun." Dia lalu bangkit dan membantuku berdiri. "Ayo gue anterin loe ke UKS."
'Aih baek banget sih loe Sat. Cuman loe yang perhatian banget sama gue.'
Akhirnya aku diantar oleh dia ke UKS.
"Sat, loe mending balik gih ke kelas, udah mau masuk."
"Tapi Jun.." sanggahnya.
"Gue di sini baik-baik aja kok, kaga usah khawatir."
Jam demi jam berlalu. Tiba saatnya jam pulang. Lin dengan baik hati membawakan tasku ke UKS.
"Gimana, Jun? Udah baikan?" tanya Lin.
"Udah mendingan sih, pengen istirahat di rumah.."
"Gue anterin ya.." tawar Satria.
"Gak ah, gak usah." tolakku.
"Loe gak papa, pulang sendiri? Apa mau gue anterin?" tanya Satria.
"Nyante aja, insya Allah gue slamet sampe rumah." jawabku sambil tersenyum.
"Sat, loe itu masih belon fit. Ntar loe di jalan kenapa-napa gimana?" tanyanya cemas.
Aku turun dari ranjang UKS lalu memakai sepatu. "Gak papa. Moga-moga slamet."
Aku berjalan meninggalkan mereka di UKS. "Gue duluan sob."
"Ati-ati Jun." sahut Satria dengan nada kecewa.
Di dekat gerbang dekat pos satpam, seseorang menghampiriku.
"Juna! Gak bawa motor?" tanya orang itu.
Aku menoleh. "Eh, Kakak. Nggak, lagi gak enak badan." terangku. Dia melotot.
"Hah? Ayo aku anterin!" tawarnya. Sekali lagi, aku menolak. Aku langsung ngacir ke halte nunggu angkot lewat.
Kepalaku mulai berat, namun aku memuutuskan untuk tetap berjalan. Halte ada di seberang jalan. Iya, karena angkotnya muter dulu.
Aku berusaha menyeberang meski kepala udah kliyengan. Saat itu aku lupa gak liat kiri kanan. Tapi jalanan sepi. Tiba-tiba...
"Awas, Mas! Ada truk!" teriak seseorang tak tahu siapa di pinggir jalan. Samar-samar aku mendengar suara klakson truk.
Aku menoleh ke kanan. Terlihat mobil besar sedang melaju kencang.
"AAAAAAAAAA!!!"
BRUKKK! Kepalaku membentur aspal. Setelah itu, pandanganku gelap.
Aku tak tahu apa yang terjadi.
---
@Tsunami
@balaka
@3ll0
@d_cetya
@Cyclone
@cute_inuyasha
@Wita
@lulu_75
@susucoklat
@centaury
yg gw baca hari ini kok kecelakaan mulu dah?
mudah2an gak kenapa2. amiiin