It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Para murid yang lainnya hanya tersenyum kecut sambil memandangi Jaka perkasa, lain halnya dengan Mahesa sakti tak ada reaksinya apa- apa asyik dengan lamunannya sendiri, lalu Jaka perkasa pun menyodoknya membuat Mahesa sakti terkejut dibuatnya kemudian tersenyum.
"adik Mahesa, mengapa kamu melamun saja?. Apa kamu tidak mendengar perkataanku tadi" bisik Jaka perkasa.
"bukan begitu kakang. Aku... aku hanya,,," Mahesa sakti tidak melanjutkan ucapannya, karena Sedanu rata, gurunya sudah memotong permbicaraan mereka...
Jaka perkasa hanya memendam perasaan ingin tahunya???
Dan para murid yang lainnya juga terdiam.
"hekmm,,,, ku kira pertemuan kita ini, ku cukupkan sampai disini!. Aku harapkan latihan kalian tingkatkan supaya lebih sempurna lagi!" tutur Sedanu rata, menatap satu persatu para muridnya tanpa terkecuali.
"iya guru,,,!" hampir serentak para murid menjawabnya.
Kemudian para murid meninggalkan ruangan itu.
Sebelum pergi memberi salam dan terakhir adalah Jaka perkasa serta Mahesa sakti meninggalkan ruangan gurunya.
Sedanu rata hanya mengangguk sambil memandangi para muridnya hingga menjadi sepi sambil sesekali menghela nafas.
$$$$
Jaka perkasa yang masih penasaran dalam jalannya menuju bilik dapur pun berhenti sejenak ...
Mahesa sakti juga ikut berhenti sambil menatap kearahnya lalu menghela nafas panjang.
"kenapa kakang berhenti?. Apa yang kakang fikirkan?" tanya Mahesa sakti.
"adik,,, apa maksud perkataan adik tadi?. Coba jelaskan" ulas Jaka perkasa memberi pertanyaan menyambung perkataan Mahesa sakti yang terputus akibat pertemuan sudah hampir selesai.
"jadi kakang masih penasaran atas semua sikapku pada kakang. Kalau begitu biar nanti ku jelaskan kalau sudah berada dalam kamar!. Bagaimana,,,?. Ayolah kakang. Kenapa diam saja?" ajaknya lalu memegang tangan Jaka perkasa sambil mengajaknya berjalan.
Jaka perkasa sendiri hanya menuruti ajakan Mahesa sakti tanpa berusaha menepis tangannya tanpa berbicara sepatah katapun.
Akhirnya keduanya pun masuk kebilik dan tak lupa Mahesa sakti pun menutup rapat- rapat pintunya lalu duduk ditepi dipan.
"nah, sekarang aku akan menjelaskan semua alasanku kenapa aku bersikap seperti itu, tadi?" kata Mahesa sakti mulai perkataannya.
Namun Jaka perkasa sendiri masih terdiam terpaku ditempatnya tanpa reaksi apapun, membuat Mahesa sakti menjadi terheran, lalu kemudian menyentuh wajah Jaka perkasa.
"kenapa kakang hanya diam saja?" lanjutnya menunggu reaksi Jaka perkasa.
Cukup lama Mahesa sakti menunggu reaksi dari Jaka perkasa, lalu melanjutkan ucapannya...
"sudahlah!" wajah Mahesa terlihat datar, tak ada senyum.
"kakang, sebenarnya tadi aku hanya merasa tidak enak saja kepada guru. Juga kepada kakang yang lainnya, sepertinya mereka agak janggal serta terganggu atas perkataan yang kakang ucapkan. Apa kakang tidak melihat senyum kecut mereka semua,,,?" jelas Mahesa sakti, menarik nafas pelan.
Sebenarnya Mahesa sakti telah berbohong kepada Jaka perkasa...
Sebenarnya, pikirannya tertuju pada kecantikan wajah Dewi rasa cinta yang telah kembali kealanya, negri atas angin.
"sudahlah dik, sekarang mari tidur. Aku sudah capek sekali!. Latihan tadi pagi membuat semua otot- ototku terasa kaku" Jaka perkasa pun lalu membaringkan tubuhnya.
Sedangkan Mahesa sakti sendiri masih duduk saja, akan tetapi juga ikut merebahkan tubuhnya sambil memandang atap- atap langit...
Begitu juga Jaka perkasa.
"adik Mahesa, aku ingin tanya tapi kuharap dirimu jangan marah ataupun tersinggung dengan perkataanku?"
"iya kakang. Kalau aku bisa menjawab, pasti akan ku jawab. Kalau tak bisa, ku harap kakang jangan kecewa,,,," jawab Mahesa sakti.
"sekarang kakang mau tanya tentang apa?"
"apakah kamu pernah atau membayangkan mempunyai seorang KEKASIH,,,"
"Kenapa kakang berkata begitu?"
"tidak apa- apa. Aku merasa, selama diperguruan ini, kita semua tidak pernah mengenal seorang gadis?!. Bahkan, apalagi kekasih. Kita cuma mendengarkan cerita- cerita dari guru, bahwa para adik guru kita mempunyai anak gadis yang cantik- cantik! Padahal selama ini kita tidak pernah melihatnya,,,"
"apa kakang merasa kecewa dengan apa yang telah dilarang guru, untuk tidak keluar dari padepokan ini?"
"tidak begitu dik. Aku tidak kecewa, aku hanya merasa JEMU saja. Kita pernah keluar dari sini!"
"pasti guru mempunyai tujuan kenapa kita dilarang keluar dari sini?"
"mungkin benar semua ucapanmu. Akulah yang selalu jemu dan bosan karena tak mempunyai kesibukan sepertimu. Setiap hari latihan saja" gerutunya, mendesah lirih.
Tiba- tiba matanya terasa berat, tubuhnya terasa lemas tak mempunyai tenaga lagi, dan akhirnya lunglai, hanya desah nafasnya saja yang terdengar, Jaka perkasa telah lelap dalam tidurnya.
Lain halnya dengan Mahesa sakti, matanya sulit untuk dipejamkan, padahal dia sudah mencobanya. Entah mengapa dia begitu sulit tidur dimalam itu.
"aku akan keluar" sejenak Mahesa sakti menata Jaka perkasa yabg terlentang terlelap dalam buaian mimpi. "
Tiba-tiba udara terasa panas?. Aku akan keluar untuk mencari udara segar..." gumamnya.
"tapi bagaimana kalau kakang Jaka terbangun?. Dikira aku akan berbuat aneh. Sebaiknya aku akan mengurung tempat ini, supaya kakang Jaka tidak terbangun,,"
Kemudian Mahesa sakti pun duduk bersila di dipan dekat Jaka perkasa dengan mata terpejam rapat serta kedua telapak tangannya disatukan serta diletakkan didepan dadanya.
Saat berikutnya dalam tubuh Mahesa sakti muncul asap putih dan perlahan asap itupun menebal serta menutupi tempat itu, dan tiba-tiba saja tubuh Mahesa sakti sudah tidak ada ditempatnya, entah kemana?.
Sedangkan Jaka perkasa telah terbang kealam mimpi- mimpinya dan tak tahu apa yang sedang terjadi disekelilingnya???.
$$$$BersAmbunG$$$$
tpi kok belum ada unsur gay nya kak @Mutiara_Hati ?
ditunggu selanjutnya, keep writing ts!!
Desiran angin malam membuat riakan air ditelaga Air merah,,,,
Suasana masih terlihat sekalipun diterangi oleh bintang- bintang yang bercahaya diangkasa.
Sosok tubuh duduk dibatu ditengah telaga Air merah yang tidak lain adalah Mahesa sakti adanya.
Entah mengapa Mahesa sakti hanya memandang kearah air telaga dengan tatapan begitu kosong dan sesekali mendesah perlahan. Terasa ada beban berat dalam dirinya.
"oh ibu, bapak,,, aku rindu sekali dengan kalian" desisnya dan tak terasa air matanya meleleh ditepi matanya lalu membasahi wajahnya yang tampan , ia pun teringat dengan Jaka perkasa, terkadang merasa iri padanya, pernah diakui oleh Jaka perkasa dirinya gagah, tampan tapi kulitnya tidak sebersih dirinya.
"Kitenung seto. Jika suatu saat Gusti Yang Maha Agung mengabulkan permintaanku ini. 'Suatua saa, aku akan menuntut balas atas semua perbuatanmu yang telah kau lakukan pada keluargaku',,,!"
"Sekarang kau boleh senang karena dirimu telah menang, bebas berkeliaran diluar sana. Suatu saat nanti aku akan mencari dirimu dan membuat perhitungan!" geramnya lirih dengan mendengus serta kedua tangannya mengepal lalu berdiri.
Ingin rasanya Mahesa sakti berteriak tapi niatnya diurungkan tapi kemudian tersadar bahwa suaranya akan menggetarkan tempat itu, lalu ia terduduk kembali diatas batu dan menghempaskan nafas pelan.
Lama sekali Mahesa sakti termenung ...
Namun teringat sesuatu???
Kemudian Mahesa sakti mengambil sebuah benda dibalik lipatan pakaiannya, yang selama ini ia bawa kemana- mana tak pernah ketinggalan.
Kini ditangannya telah tergenggam sebuah gulugan rotal. Gulungan rontal itu tidak lain adalah kitab 'HATI SUVI' yang banyak diperebutkan para pendekar rimba persilatan baik dari golongan putih atau golongan hitam.
Tanpa ragu lagi Mahesa sakti membuka halaman pertama, walaupun dirinya sudah menghafalnya, tapi ia tidak bosan untuk melihatnya dan meneliti lebih seksama. Kemudian halaman kedua,,,
Setelah selesai membuka halaman ketiga.
Entah mengapa tiba-tiba ada perasaan yang aneh dalam dirinya ketika akan membuka halaman keempat dari kitab Hati Suci???
"akhhh,,, aneh sekali. Mengapa tiba- tiba dadaku berdebar- debar begini?. Setelah aku menyelesaikan halaman ketiga dan akan membuka halaman yang keempat!?. Sama hal ketika pertama kali aku akan membacanya dan aku urungkan ketika sampai pada halaman keempat. Akan ku coba menguatkan hatiku untuk tidak berdebar begini" Perasaannya semakin tak karuan.
Mahesa sakti menghirup udara malam dalam- dalam lalu menghembuskannya perlahan- lahan sampai tiga kali. Debaran didadanya agak mereda, sedangkan kitab Hati Suci masih terbuka tergenggam ditangannya.
Dengan hati berdesir sedikit, Mahesa sakti memegangnya hati- hati serta mengamatinya, dan secara perlahan membuka halaman yang keempat. Lalu menyibakkan halaman ketiga sehingga tertutup.
Mata Mahesa sakti terbelalak kaget dan belum sempat melihat isinya???
Namun tiba- tiba sinar emas keperakan berkilauan membersit keluar dari dalam halaman keempat kitab Hati Suci lalu membubung tinggi keudara menuju keangkasa!
Sedangkan Mahesa sakti sendiri tercengang melihat kejadian tersebut seakan- akan dirinya tidak percaya dengan penglihatannya sendiri.
"Oh Gusti Yang Maha Agung!. Kekuatan apa lagi, ini?. Tak henti- hentinya Engkau membuat keajaiban terhadapku!" pujinya.
Kemudian kitab yang ada ditangannya lenyap, membuat Mahesa sakti semakin heran saja dibuatnya???
',,,,aku belum sempat melihat isi halaman keempatnya, tapi sudah lenyap!?. Aku terkejut dengan sirna yang berasal dari halaman keempat dan kini berada dihadapanku. Tapi akan aku coba latihan dari halaman pertama sampai yang ketiga. Dari semuanya aku sudah menghafalnya dengan baik' hati Mahesa sakti tergerak untuk memainkan gerakan- gerakan dari kita Hati Suci yang sudah ia pelajari dengan baik selama ini tanpa diketahui oleh siapapun termasuk gurunya sendiri, Sedanu rata.
Lalu kemudian ia pun duduk bersila dengan tenang dan khusuk serta mata terpejam rapat. Kedua telapak tangan disatukan dan diletakkan didepan dadanya seperti dalam kitab Hati Suci dari halaman pertama, kedua, dan ketiga, membuatnya larut dalam semedinya.
$$$BersAmbunG$$$
Salam penuh kasih buat:
@lulu_75
@Adi_Suseno10
@DoniPerdana
@Arie_Pratama
@abyyriza
@adinu
@dhina26
Terima kasih!
sampai tahan napas euy bacanya, keren lahh
Ditempat lain yaitu dinegeri Sinar bulan letaknya ditaman latihan Dewi rasa cinta berdiri dengan tenang...
Disekeliling itu tak satu pun tumbuh pohon yang ada hanya awan- awan putih tipis bertebaran serta tanahnya lembut bagai pasir. Anehnya lagi bekas kakinya pun tak ada, sedangkan dihadapannya berdiri ibundanya dengan sikap tenang.
"ayo Dewi, kenapa kamu diam saja?. Coba perlihatkan kepada bunda" perintah Dewi rasa may, menunggu.
Akan tetapi Dewi rasa cinta kemudian menunjuk kesatu arah sambil berseru keras, membuat Dewi rasa maya ikut memperhatikanya.
"lihat bunda,,, sinar apa itu?"
"Gusti Yang Maha Agung, itu adalah sinar CINTA SUCI dari kitab HATI SUCI!. Pasti seseorang telah memilik dan menguasainya. Mudah- mudahan saja pemilik kitab itu berwatak baik!?. Jika tidak, maka akan terjadi malapetaka dimuka bumi, tak urung juga negeri atas angin akan tertimpa juga!"
"sungguh mengerikan sekali kalau hal tersebut sampai terjadi bunda!" sahut Dewi rasa cinta khawatir.
"mari kita dekati sinar itu anakku"
"baik bunda. Sebaiknya kita melihat sama- sama dari mana asal sirnar itu, sehingga sampai kemari?"
Keduanya pun cepat melangkah menuju kearah sinar emas keperakan yang dari ucapan Dewi rasa maya adalah sinar Cinta suci yang berasal dari kitab Hati Suci!
Sesaat keduanya tertegun melihat sinar tersebut!???.
"luar biasa sekali sinar ini!. Syukurlah pemiliknya kitabnya memilik watak yang baik serta cinta yang sangat mulia!" gumam Dewi rasa maya, lirih. Entah Dewi rasa cinta mendengarnya atau tidak?
Dewi rasa cinta hanya diam saja tak tahu apa yang harus diperbuatnya....
"apakah bunda tahu darimana asal sinar emas keperakan ini, berasal?" tanya Dewi rasa cinta dengan rasa takjub.
"entahlah anakku?. Bunda tidak tahu, tapi ditilik dari pancaran sinar ini...." ucapannya terhenti sesaat.
"Tapi yang pasti orang ini berwatak baik, berwatak mulia serta mempunyai cinta yang tulus. Kalau begitu kita lihat dengan ilmu MEMBUKA ENAM RASA, untuk melihat keberadaan orang yang telah membuka halaman keempat dari kitab Hati suci ini?"
Setelah berkata begitu,,,
Lalu keduanya berdiri berhadapan dengan kedua telapak tangan saling menempel satu sama lain.
Cukup lama keduanya terdiam. Selang berapa lama, tubuh keduanya bergetar dengan hebatnya, dan dari kedua telapak tangan mereka, tiba- tiba muncul lingkaran kira- kira satu meter lebarnya dan perlahan- lahan lingkaran itu pun berhenti!.
Lalu keduanya masing- masing menyatukan telapak tangannya hanya jari telunjuk keduanya yang timbul mengarah keatas.
Dan dengan satu hentakkan saja, keduanya menghadap lingkaran yang muncul dari telapak tangan mereka.
Dan dengan cepatnya mengarahkan telunjuknya, secara aneh, samar- samar terlihat bayangan seseorang dan lama kelamaan banyangan yang muncul itupun terlihat dengan jelas.
Lalu keduanya pun membuka mata dengan nafas teratur.
Dan betapa terkejutnya Dewi rasa cinta setelah melihat apa yang dilihatnya???.
$$$BersambunG$$$$