It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
aku akan sllu setia menunggu kapanpun @Ndraa update..
hahaha..#gombal
Seorang pemuda dewasa, ah! Tidak, dua orang pemuda sedang terburu masuk ke tempat ini menghindari gerimis. Baju yg mereka kenakan sedikit basah, mereka sama-sama tampan. Duduk berhadapan, saling melempar pandang. Mereka terlihat romantis, seperti sedang menjalin sebuah hubungan. Ah! Iya, mereka memang terlihat sangat mesra.
Tunggu! Wajah mereka sangat familiar, ya sangat familiar. Tapi dimana aku melihatnya ya?
Aku menghampiri mereka sambil mencoba mengingatnya. Tepat selangkah dari mereka, aku baru ingat. Bukankah mereka Vipho dan Villon? Mereka sama-sama tersenyum ketika melihatku.
"bagaimana keadaanmu Lov?" laki-laki dengan kemeja hijau menyapaku. Eh! Darimana dia tau namaku? "aku Vipho!" laki-laki yg mengaku Vipho mengulurkan tangannya padaku. Kuraih tangannya, sedikit gemetar karena takut.
"tidak usah gemetar seperti itu Lov! Kekasihku tak akan memakanmu." ujar lelaki disebelahnya yg memakai kaos V-neck biru. Tuh! Benerkan, mereka pacaran. "aku Villon, tenang! Kami bukan lagi musuhmu. Kami sekarang adalah sebangsa manusia, kami sudah resmi menjadi manusia seutuhnya sekarang. Kami tak akan berubah menjadi monster mengerikan seperti dalam mimpimu itu. Karna mimpimu itu kami sudah terbebas dari bentuk setengah monster kami." ujarnya setelah salamanku terlepas.
"maksud kalian, mimpi malam itu adalah sebuah syarat melepas bentuk setengah monster kalian. Ta-tapi! Bagaimana kalian bisa jadi kenyataan jikalau hanya ada dalam alam bawah sadarku?"
"nanti! Kami akan menjelaskannya padamu, yg jelas! Kami sudah lapar dari tadi." duh! Jadi lupa gini kan. Villon tersenyum sambil mengusap perutnya.
"ah ya! Aku jadi lupa. Maaf ya! Kalian mau pesan apa?" mereka menyebutkan pesanan mereka. Lalu aku segera mencatat dan berlalu dari mereka. Kulihat Mas Doni bersedekap dan menatapku dari meja kasir. Aku hanya melemparkan senyum masamku padanya.
***
Hujan sudah sedikit reda. Rintik-rintik mulai mengganti hujan deras tadi, petir yg menyambar pun sudah tak ada. Meskipun mendung masih menghias diatas sana.
Tumben para peri itu tidak nongol sedari pagi tadi. Tapi tak apalah, disana! Sebuah mobil sedan berwarna silver sedang parkir dipinggir jalan. Villon tersenyum ketika aku sudah ada dalam jangkauan pandanganku. Vipho yg ada disampingnya juga ikut tersenyum padaku.
Aku segera masuk kedalam mobilnya. Menyapa mereka, kemudian mobil berjalan menembus gerimis yg sudah mulai mereda. Meninggalkan genangan air dijalan.
Disinilah kami sekarang. Diwarung tempat menjual bakso didaerah dipinggir taman kota, kami duduk saling berhadapan dibawah payung besar yg menyambung pada meja kayu bundar kokoh serta dikelilingi empat kursi. Sedikit dingin memang, tapi dengan bakso hangat yg mengepul dihadapan kami.
"jadi! Ayo jelaskan perkataan kalian tadi." ujarku sambil menyuap kuah bakso yg terlihat yummie.
"sebenarnya kami memang nyata, hanya saja kami masih terkurung akibat 'Kabut Keheningan' itu. Tentunya kau sudah tau tentang hal itu, karna kaulah segala kunci dari dunia kami itu. Kunci dimana kelak akan menata kembali dunia kami yg sudah porak-poranda. Karna sedikit bantuan kekuatanmu yg meretakkan kungkungan kami." Vipho berujar sambil menatap rintik yg sudah reda.
"jadi! Maaf atas kekasaran kekasihku ini padamu atas mimpimu dimalam itu." Villon berujar sambil menggenggam tangan kiri Vipho, mereka bertatapan sebentar lalu saling melempar senyum. Huh! Kenapa mereka jadi mesra-mesraan dihadapanku sih! Bikin iri saja.
"iyadeh! Yg kasmaran. Sampai aku harus nonton adegan mesra ini." mereka berhenti saling memandang, lalu tertawa atas perkataanku tadi. Kami melanjutkan menyantap bakso yg sedikit dianggurin, kami kemudian asyik mengobrol tentang dunia mereka. Dunia yg kelak akan kusinggahi.
Angin dingin yg berhembus sisa dari hujan tadi, kini bertambah menusuk kulit. Kurapatkan jaket tebal ini. Melanjutkan menyantap baksoku yg tinggal separuh.
Syushh!
Hujan yg sudah reda, kini tiba-tiba saja menyapa tanah. Mengganti suasana hangat kami menjadi tak beraturan, disertai angin hebat yg meniup dengan hebat. Baju dan celana kami sedikit basah terkena cipratan air hujan. Kami segera ke mobil Villon setelah membayar bakso kami.
Dari kejauhan, kulihat seorang wanita berjalan santai dibawah guyuran hujan. Anehnya tubuhnya tak basah, dia menyeringai kearahku. Rintik hujan yg mulainya berbetuk air, kini berubah menjadi es dengan ujung runcing yg tajam.
Aku yg masih berdiri dibawah guyuran hujan tiba-tiba tersentak oleh tarikan Villon dan Vipho. Tanganku sedikit tergores akibat hujaman es tadi.
Jangan lupa like-nya ya :-D
@kikyo @WYATB @DoniPerdana @dafaZartin @hyujin @Arie_Pratama @bagastarz @Otho_WNata92 @lulu_75 @animan @soratanz @Adhika_vevo @SteveAnggara @jacksmile @3ll0 @Tsu_no_YanYan @Adiie @Agova @Hon3y @RegieAllvano @Akucinakamu @4ndh0 @amir_tagung @JimaeVian_Fujo @ramadhani_rizky @jerk_am @Purnama_79 @ardavaa @chioazura @Wita
hm mkin pensaran mas??? semangat ya,,,
Ayo lov gunakan kekuatan ajaib mu dong, jgn mw diculik" terus ye
@bagastarz haha akumah apalah apalah gtu ada nya gtu :-D