It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Perlahan dengan langkah ragu, aku melangkah menuju loker milikku. Ruangan ini tak terlalu besar, berukuran 4x4 dengan dua pintu didepan ke dapur dan menuju parkiran belakang.
Restu melihatku sejenak ketika lokerku tak kunjung terbuka karna tidak masuk pada lubang kunci. Rambut dan bajunya masih acak-acakan, dia memijat pelan keningnya.
"lo kenapa Lov?" kunciku langsung jatuh ketika Restu mulai bersuara.
Aku dengan sigap langsung mengambil kunciku yg terjatuh tepat diujung sepatu sebelah kanannya, belum sempat aku meraihnya. Restu sudah mengambilnya dan membuka lokerku dengan sukses.
"te-terimakasih Res! Aku gak apa-apa kok." secepat mungkin aku mengambil jaket, kaos serta tas ku dan berlalu darinya.
Aku langsung berbalik berjalan memunggunginya, aku mengacuhkan panggilan Restu. Aku tak mau ketika berbalik menghadapnya, dia sudah dalam bentuk monsternya karna erangan tertahan itu sudah aku dengar lagi. Kupercepat meninggalkannya. Semoga tidak ada yg melihat bentuk monster Restu.
Aku sudah sampai di parkiran belakang. "Ega! Ngapain kamu disini? Tumben tidak dengan kedua kakakmu." tanyaku padanya yg sedang asik termenung.
Dia hanya tersenyum ketika pandangan kita sudah bertemu, dia meraih tangan kiriku ketika sudah berada dihadapanku. Lima menit sudah berlalu, senyum Srega masih sama.
"ayo! Aku mau ngajak kamu jalan-jalan, kebetulan aku tadi menemukan tempat yg bagus." ujarnya masih tersenyum. Aku hanya mengangguk tanpa banyak tanya.
Srega langsung menarik pelan tanganku sambil mulai berjalan. Langkahnya terhenti ketika aku menarik tanganku dari genggamannya.
"tidak enak dilihat orang Ga!" dia berbalik setelah aku mengatakan itu. Dia tersenyum lagi, seakan-akan stok senyumnya tak akan habis.
"peduli pada orang lain Lov! Mereka tak akan berani memarahi kita, mereka hanya akan mencibirnya. Yg terpenting aku ingin membahagiakanmu, karna aku sayang kamu." Srega menggenggam lembut tanganku, lalu melangkah lagi diikuti langkahku dibelakangnya yg masih tak percaya akan perkataannya barusan.
Bus ini mulai melaju meninggalkan pernyataan Srega yg membuatku kaget.
***
"aku tak menyangka tempatnya seindah ini Ga! Apalagi sore-sore begini." ucapku setelah mataku memandang jauh area persawahan serta pohon-pohon kelapa yg melambai diterpa angin didepanku, dengan matahari yg mulai memerah dan akan tenggelam beberapa menit lagi.
"kau lihat danau kecil disana Lov?" tanyanya sambil menunjuk danau kecil sebelah selatan area persawahan ini. "disanalah 'Daun Kehidupan' berada, jauh didasarnya terdapat daun yg dijaga ratusan ikan listrik berwarna biru keemasan."
Aku memandangnya sejenak, dari pinggir wajahnya sangat tampan terbias cahaya matahari yg sudah memerah.
"seperti apakah 'Daun Kehidupan' itu Ga? Dan apa manfaatnya?" dia juga berbalik memandangku, helaian rambutnya tertiup angin menutupi sedikit area pipinya.
"daun itu apabila direbus dengan air hangat akan menimbulkan gelembung hangat yg dapat menyembuhkan penyakit apapun." aku hanya manggut-manggut.
Tangan kiri Srega bergerak membelai pipi kananku. Gerakannya pelan hingga membuatku memejamkan mataku, selang beberapa menit. Aku teringat jika ini ditempat umum, yah meskipun hanya jembatan kecil perbatasan antara desa dan jalan raya menuju ke kota tapi tetap saja ini tempat umum. Aku segera melepaskan tangannya.
"Ga... Ini masih ditempat umum! Jangan aneh-aneh, nanti ada yg melihat."
"kau tau Lov? Kau adalah segala hal yg tak pernah aku bayangkan sebelumnya, hal yg membuatku nyaman dan bertahan diduniamu ini." pipiku mulai memerah, meskipun nantinya tak akan terlihat karna bias cahaya matahari sore ini.
"ma-maksudmu Ga?" aku mulai gugup setelah perkataannya.
Bukannya menjawab, Srega langsung meraih tubuhku dalam pelukannya. Membuat wajahku menempel pada dada bidangnya. Tangannya mengelus rambutku pelan, aih! Ini masih ditempat umum. Aku mencoba melepaskan pelukannya, tapi dia menahannya.
"tenang saja! Sudah kupastikan bahwa sore ini akan jarang dilewati orang. Aku hanya ingin menyayangimu Lov! Terlepas sayang ini salah atau tidak aku tidak peduli Lov, karna aku hanya ingin mendekapmu seperti ini, merengkuhmu dalam lindunganku." kata-kata itu lancar meluncur dari bibirnya.
Aku hanya menggigit bibir bawahku. Aku bingung, kata-katanya benar-benar ambigu. Sayang padaku itu dalam artian apa aku tidak tau. Aku membalas pelukannya, sejenak aku ingin menyingkirkan pikiranku. Menikmati senja yg mulai merangkak menjemput malam dalam pelukan ambigu Srega.
@kikyo @WYATB @DoniPerdana @dafaZartin @hyujin @Arie_Pratama @bagastarz @Otho_WNata92 @lulu_75 @animan @soratanz @Adhika_vevo @SteveAnggara @jacksmile @3ll0 @Tsu_no_YanYan @Adiie @Agova @Hon3y @RegieAllvano @Akucintakamu @4ndh0 @amir_tagung @JimaeVian_Fujo @ramadhani_rizky @jerk_am @Purnama_79 @ardavaa @chioazura @Wita @Bun @EllaWiffe10 @zeva_21
si raden kok blum muncul sh
aku masih penasaran nih sama Restu...jenis monster apa yg ada ditubuh Restu ya????
aku masih penasaran nih sama Restu...jenis monster apa yg ada ditubuh Restu ya????
@Adiie belum waktunya :-)
@Bun jenis monsternya Restu masih ngerian aku. Hiihihihi :-P