It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
~ Jemmy pov ~
Langkahku terhenti tepat di depan cafe yang menjadi langgananku. Sosok yang tidak asing dimataku itu melambaikan tangannya.
"Sudah lama?" tanyaku sambil duduk di depan Leo.
"Ehm...nggak terlalu," sahut Leo sambil menebarkan senyumnya, "aku sudah memesan untukmu."
Aku bisa melihatnya. Ada segelas latte macchiato dan burger. Itu bukan makanan dan minuman favoritku tapi kalau aku ke cafe ini aku selalu memesannya.
"Makasih."
"Gimana sekolahmu?"
Aku menyesap latte macchiato.
Enak seperti biasa.
"Biasa aja sih."
"Hari pertama kan?"
"Setelah liburan. Iya hari pertama."
Leo terkekeh. Dia menyuapkan satu potongan kecil pisang bakar susu.
"Gimana bundamu?"
"Bunda sehat-sehat aja kok. Doain terus supaya bunda selalu sehat."
"Pasti. Dia pasti capek ngurusin kamu yang bandel."
"Bandel apanya?? Baik gini."
Cukup lama juga kami berbasa basi. Kami saling menanyakan kabar masing-masing, bertanya kesibukan masing-masing, membicarakan hal-hal yang tidak penting untuk dibahas.
"Kenapa sepi ya. Tumben banget," Leo melihat sekeliling.
Ya memang sepi sih. Cuma ada dua pasangan, aku dan Leo lalu ada sepasang lagi.
"Mungkin karena tanggal tua."
"Bisa jadi."
"..."
"..."
"..."
"..."
Aku menatap Leo yang kini sedang sibuk dengan hp nya. Cukup lama aku mempertikannya sampai dia menatapku.
"Ada apa," tanya Leo bingung.
"Temenku tadi siang bbm aku."
Leo masih menatapku.
"Dia bilang kalau dia melihat Yossi sama cowok, tapi cowok itu bukan kamu."
Leo berkedip satu kali sebelum menundukkan kepalanya dan mulai menghabiskan pisang goreng susunya.
"Oh...temennya tuh," Leo masih menikmati makanannya.
"Masuk ke kamar hotel?"
"..."
"Berdua."
"Sama saudaranya kali."
"Temenku kenal sama cowok itu. Dia tau betul kalau Yossi bukan saudaranya."
Leo kembali menatapku. Lalu menyentil dahiku.
"Apaan sih?!" dengusku kesal.
"Sebenernya kamu mau ngomong apa sih?"
"Ya jelas aku mau ngomong kalau Yossi pacarmu itu selingkuh," dengusku.
Leo terkekeh.
"Yossi nggak selingkuh. Dia nggak pernah selingkuh."
Rasanya emosiku seperti digelitik. Si bajingan Leo ini nampaknya tidak sadar kalau sedang dipermainkan pacarnya itu.
"Assh...terserahlah. Aku ngajakin kamu kesini cuma buat ngomongin itu. Kalau kamu nggak percaya ya sudah," aku langsung beranjak dari dudukku.
"Haaaii...!!! Jem!!!"
Aku melangkahkan kakiku tanpa menoleh ke Leo. Aku terus berjalan sampai kemotorku lalu pergi.
Dasar Leo brengsek. Aku kasih tau dia karena aku khawatir sama dia. Bisa-bisanya dia nggak percaya sama aku. Biarpun aku dan dia sudah putus bukan berarti aku bisa telantarin mantanku itu kan?! Setidaknya aku mau melihat Leo dapat pacar yang baik. Bukan lacur kayak Yossi.
~ Hanhan Pov ~
Aku menyodorkan segelas teh botol ke Jemmy yang sedang beristirahat di tepi dinding. Dinding yang ada didepanku ini menjadi penghalang antara aku dan Jemmy yang sedang bersadar. Untung saja dinding ini hanya setinggi dada. Jemmy tersenyum sambil mengambil teh botol yang aku tawarkan. Ditengah lapangan anak-anak dari kelas Jemmy sedang asyik bermain sepak bola. Pelajaran olah raga Jemmy terhenti oleh jam istirahat.
"Ada apa? Kok jadi pendiem banget kamu hari ini," tegurku saat melihat Jemmy hanya diam sambil menatap kosong ketengah lapangan.
"Huh? Oh...nggak pa-pa. Cuma lagi pengen diem aja."
Aku tersenyum paham. Kedua tanganku aku lipat di atas dinding, lalu aku menopang daguku diatasnya. Aku juga ikut terdiam. Aku tidak melamun tapi aku juga tidak memikirkan apa-apa.
"Kenapa kamu jadi ikutan diem?" Jemmy menatapku dari samping.
Aku benar-benar ingin melompati dinding ini dan berdiri di samping Jemmy. Tapi sayang dindingnya masih terlalu tinggi buatku.
Smile...
"Habisnya kamu juga diem aja daritadi."
"Hem..."
"Ada masalah?"
Jemmy menatapku.
Smilee...
"Han...aku suka kalau liat kamu senyum."
Aku terkekeh sambil menampol kepala Jemmy. Jemmy langsung terkekeh. Cowok itu kembali menatapku. Senyumnya sudah memudar. Tatapan matanya lurus menatap kedua mataku. Tiba-tiba saja aku merasa sedikit gugup. Aku menelan air liurku saat tangan kirinya terangkat ke arah wajahku. Dia menyentuh beberapa helai rambutku.
"Sudah panjang," desisnya.
Aku masih belum bisa mengucapkan sepatah katapun. Hanya seulas senyum yang bisa aku tampilkan.
Apa???
"Jem!!!" salah satu teman sekelas Jemmy melambaikan tangan, menyuruh Jemmy ikut bergabung dalam permainan sepak bola.
"Aku kesana dulu ya, makasih teh nya," kata Jemmy sebelum ia berlari menuju tengah lapangan.
Aku hanya menatap Jemmy dari tempatku.
Apa??
Aku menggosok wajahku dengan kedua telapak tanganku.
Apaa??
Apa yang aku pikirkan??
Aku memikirkan apa??
~ Author Pov ~
Tiar, Vio, Hanhan, Mega dan Jemmy berjalan bersama-sama ke tempat parkir mobil. Rencananya mereka pulang bersama karena mau pergi ke mall. Lagipula mereka datang kesekolah juga bersama-sama dengan menumpang mobil Vio.
Mobil berwarna hitam itu meluncur melewati pagar sekolah dengan perlahan. Kedua mata Jemmy langsung terbelalak saat melihat sosok pemuda yang tengah berdiri di salah satu sisi pagar.
"Berhenti!! Vio injak remnya!!!"
Vio refleks langsung menginjak rem.
Semua yang ada didalam mobil bingung. Mereka langsung menatap Jemmy.
"Ada apa? Kenapa?" tanya Vio.
"Ada yang ketinggalan?" kini Mega yang duduk di samping kiri Hanhan ikut bertanya.
Hanhan yang duduk ditengah-tengah Mega dan Jemmy hanya menatap Jemmy.
"Enggak. Aku lupa kalau sudah ada janji sama temen lamaku," sahut Jemmy sambil menenteng tasnya, "dia sudah menjemputku."
Hanhan langsung melihat kearah mana Jemmy melihat. Dia melihat cowok yang pernah bertemu beberapa kali dengannya dulu.
"Ya udah aku turun ya. Sorry nggak bisa ikut," Jemmy langsung membuka pintu mobil.
"Oh...oke...oke. Nggak pa-pa kok," sahut Vio.
"Yah nggak seru dong," Tiar mengoceh.
Saat Jemmy beranjak dari duduknya ia merasakan ada yang menarik lengannya.
"Han??" Jemmy nampak bingung.
Seperti tersadar, Jemmy langsung melepaskan cengkramannya.
"Sorry-sorry," Hanhan juga nampak kebingungan.
Jemmy tersenyum sebelum benar-benar keluar dari mobil Vio, sedangkan Hanhan hanya menatap telapak tangannya. Wajahnya benar-benar memancarkan kekecewaan.
"Say?" Mega yang melihat tingkah Hanhan ikut bingung.
Hanhan langsung menatap Mega sambil tersenyum, tangan kirinya membelai punggung tangan Mega yang ada di atas pahanya.
~ Whoami pov ~
Comment dong... tinggal jejak gtu biar aq semangat ._.
btw makasih udah baca...
mergokin yossi selingkuh kayaknya
mergokin yossi selingkuh kayaknya
Kasihan si jemmy neh
Jemmy baek bgt y sbgi mantan atau dia msh ada hati k leo
Di lanjut y critanya
Titip mention heheheh