It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Jack dan Jacob duduk berdua di cafetaria rumah sakit, Jack menceritakan semuanya, dari David masih menjadi Beta sampai David bunuh diri terjun dari tebing, semua diceritakan oleh Jack secara gamblang tak ada yang ditutup-tutupin, Jacob menjadi geram, mengepalkan tangannya kuat dan.
Braaaak....!! Jacob menggebrak meja mereka menatap tajam Jack. "Kalau apa yang kau ceritakan itu benar, tak akan ku biarkan kau mendekatinya, sudah cukup kau buat dia bersedih, sudah cukup kau menyakitinya, David Wyne hanya masa lalunya, sekarang dia Dave Andreas istriku, mateku, ibu dari Alto anaku denganya, tak kubiarkan kau merebutnya." bentak Jacok keras membuat semua orang disana menatap mereka.
"Tenanglah Jacob, bukan itu maksudku, aku sudah menyesalinya." ujar Jack menenangkan Jacob
"Lagi pula Alpha macam apa kau?" ujar Jacob kesal
"Apa maksudmu?" tanya Jack
"Alpha macam apa yang tak menjaga Eldernya, malah menyakitinya dan membuatnya bunuh diri." bentak Jacob
"Apa maksudnya itu?" tanya Jack heran
"Hahaha lucu sekali, kau bahkan punya Elder yang kuat tapi malah menyia-nyiakannya, tak akan kubiarkan kau merebutnya dariku." ujar Jacob meremehkan
"Maksudmu David Elder." ujar Jack kurang yakin
"Pikir saja sendiri, dan ingat dia bukan David lagi, tapi dia Dave Mateku, camkan itu." ujar Jacob beranjak pergi dengan kesal
"Jacob kita belum selesai bicara." panggil Jack
"Sudah cukup bicaranya, jangan pernah dekati keluargaku lagi." ancam Jacob
"Jack kau disini." panggil Clairie membuat Jacob berhenti dan menatap Clairie
"Rupanya kau sudah punya mate, nona bilang suami mu jangan pernah dekati keluargaku." ujar Jacob ketus
"Hei apa masalahmu." bentak Clairie
Jacob tak menjawab dan pergi meninggalkan mereka berdua keruang kerjanya
"Siapa pria tak sopan itu Jack, aku cabik baru tau rasa." ujar Clairie kesal
"Hanya teman lama, jangan ganggu dia Clairie, kau bukan tandingannya, dia terlalu kuat untukmu." ujar Jack lemah.
"Apa dia sama seperti kita?" tanya Clairie dan dijawab anggukan oleh Jack
"Lebih baik kita pulang, aku pusing." ajak Jack
Diruang kerja Jacob, dia mengepalkan tanganya dan memukul meja kesal "sial kau Jack, dia kira dia siapa, seenaknya meminta aku dan Dave kembali ke kawanan, kami tak akan kembali, tak akan pernah, apalagi dipimpin oleh orang brengsek sepertimu Jack." gumam Jacob geram.
Disisi lain Jack langsung memerintahkan seluruh kawanannya berkumpul, Clairie tak mengerti apa maksudnya menyuruh mereka semua berkumpul. Saat semuanya berkumpul.
"Jack ada apa ini?" tanya Peter
"Aku mau kita mencari alamat orang ini." ujar Jack mengeluarkan foto lama Jacob
"Itu kan pria yang tadi siang sayang." ujar Clairie
"Itu kan Jacob." ujar Peter tak percaya
"Kau benar, aku mau tau dimana dia tinggal sekarang di kota ini." ujar Jack
"Memang dia musuh kita?" tanya Lina
"Bukan, aku hanya ingin tau, untuk sesuatu yang penting. Sekarang berpencar." perintah Jack, dan mereka semua berpencar "Lina dan kau Peter ikut bersamaku, aku mau mengecek suatu tempat." ujar Jack kemudian
"Ok Jack." jawab Lina
Peter dan Lina mengikuti Jack menuju suatu tempat, dalam perjalanan Jack menceritakan semuanya sama Lina dan Peter, mereka berdua terkejut tak percaya, kalau David masih hidup, tapi tak ingat dirinya sama sekali, "kemungkinan besar David hilang ingatan, mungkin kalian bisa membatunya ingat kembali." ujar Jack
Jacob pulang kerumah walau sedikit kesal, tapi dia tak ingin menunjukan kekesalanya pada David dan Alto, tak lupa dia tadi mampir ke swalayan membeli beberapa keperluan rumah tangga mereka. "Dave aku pulang." ujar Jacob didepan pintu
David membukan pintunya lalu menyambut Jacob dengan hangat "kau kelihatan lelah." ujar David mengambil tas kerja Jacob dari tangannya.
"Ya cukup melelahkan hari ini, Alto mana?" tanya Jacob
"Lagi menggambar di dalam." ujar David
Disisi lain Jack Lina Dan Peter tiba dan berhenti cukup jauh tapi masih bisa jelas melihat Jacob dan David "sudah kuduga Jacob pasti kembali kesini." ujar Jack
Lina berkaca-kaca melihat David "itu David kan, senang sekali melihatnya masih hidup." ujar Lina menangis bahagia
"Benarkah itu David." ujar Peter
"Itu benar." jawab Jack
"Kau masuklah sayang, aku mau ambil belanjaan dulu dimobil." pinta Jacob
"Ok, aku siapkan makan malam dahulu." ujar David masuk kedalam
'Sepertinya kita kedatangan tamu.' pikir Jacob langsung melesat saat David masuk kedalam rumah.
"Mau apa kalian kesini." bentak Jacob muncul dibelakang Lina, Jack dan Peter.
"Jacob kau kembali." ujar Peter
"Hai Peter, tapi maaf aku tak akan kembali, dan rupanya banyak anggota baru dikawananmu Jack." ujar Jacob dingin "mau apa kalian kesini?" tanya Jacob
"Aku hanya ingin memastikan kalian aman." ujar Jack
"Aku tak butuh bantuanmu Jack." sahut Jacob
"Ayolah Jacob, disini banyak Rogue kuat, dan kau berada di daerah kekuasaanku, jadi kau dan keluargamu berada dalam perlindunganku." ujar Jack memberi alasan
"Aku tak butuh perlindunganmu, aku sendiri masih bisa menjaga keluargaku, sudah kubilangkan, jauhi aku, jauhin keluargaku." hardik Jacob.
"Jacob ayolah, jangan keras kepala, aku hanya menawarkan bantuan." ujar Jack
"Aku tak butuh, lebih baik kalian pergi." usir Jacob.
"Jacob... Jacob.. Kau lama sekali." panggil David berteriak
"Kubilang kalian pergi." usir Jacob sekali lagi, Lina malah melesat mendekati David.
"Ah sial wanita itu mau apa?" ujar Jacob mengejar Lina. Sedangkan Jack dan Peter terdiam ditempat.
"Um... Hai." sapa Lina saat sudah didekat David
"Siapa ya?" tanya David
'Dia tak ingat denganku.' pikir Lina, "Kau tetangga baru ya, aku Lina." ujar Lina mengenalkan diri
"Iya baru pindah, aku Dave." jawab David ramah
"Momy gambarku sudah jadi." ujar Alto berlari mendekat ke David
"Oh lucunya, ini anakmu Dave?" tanya Lina
"Iya namanya Alto." jawab David
"Halo tampan, kamu menggemaskan sekali." ujar Lina memuji Alto
"Iya tante, tante.. Tante gambarku keren gak?" tanya Alto memamerkan gambarnya
"Wah bagus sekali, ini siapa saja?" tanya Lina
"Ini aku, ini momy dan ini dady." ujar Alto bangga
"Wah pintar sekali." puji Lina, David hanya tersenyum
"Wah kitaa kedatangan tamu." sela Jacob berpura-pura tak mengenal Lina
"Kau dari mana saja?" tanya David
"Sayang aku mengambil belanjaan banyak kita, kau tak liat aku kerepotan." ujar Jacob berbohong
"Ya sudah, aku sudah menyiapkan makan malam, Lina kau ikut juga yuk." ajak David
"Ah nanti merepotkan kalian." tolak Lina
"Tak apa, ayo." ajak David
"Ayuk tante." ajak Alto menarik tangan Lina
"Biar aku saja sayang." ujar Jacob saat David mencoba membawakan belanjaan Jacob.
Didalam saat mereka selesai makan malam, David membereskan piring kotor, sedangkan Lina mengajak Alto bermain dan Jacob mengawasi mereka bermain.
"Apa tujuanmu, tujuan kalian?" tanya Jacob tak tahan menanyakannya kepada Lina
"Aku tak punya tujuan tertentu mendekati kalian." jawab Lina
"Bohong." ujar Jacob tak percaya
"Jujur Jacob, aku rindu dengan David, maksudku Dave, tapi aku tak ingin melakukan apa-apa sama kalian, aku senang dia bahagia bersamamu, itu membuatku lega, dibandingkan melihatnya bersedih selalu dahulu, tak tega aku." ujar Lina tulus
Jacob mencoba mencari kebohongan dimata Lina tapi tak menemukannya "aku cuma minta jangan ganggu keluarga kecilku, biarlah kami hidup tentram." pinta Jacob
"Aku tak akan mengganggu, cuma ingin bersahabat dengan Dave, Alto juga denganmu." ujar Lina serius
Jacob tersenyum "aku percaya padamu, tapi aku tak percaya pada Jack." ujar Jacob
"Tak apa, yang penting kau percaya padaku." ujar Lina tersenyum
"Alto sudah mainnya, waktunya tidur besok sekolah." panggil David
"Tante Lina aku bobo dulu ya." ujar Alto berlari ke David
"Selamat tidur Alto." ujar Lina "aku sebaiknya pulang sudah malam." pamit Lina
"Mari kuantar." tawar Jacob
"Tak usah, biar aku sendiri saja." tolak Lina
"Tapi ini sudah malam Lina, berbahaya." sahut David
"Tak usah kalian istirahatlah." ujar Lina
"Hati-hati, tolong bilang sama Jack, aku tak butuh penjagaannya." ujar Jacob mengantarnya kedepan pintu, sedangkan David menidurkan Alto
Lina langsung melesat ketempat Jack dan Peter berdiri dari tadi berjaga dan mengawasi "bagaimana?" tanya Peter
"Dave tampak bahagia dengan keluarga kecilnya." jawab Lina
"David." ujar Jack menginstruksi Lina
"Dave atau David sama saja, yang penting dia bahagia." ujar Lina datar
"Tidak tidak, aku harus mendapatkan dia kembali." ujar Jack yakin
"Jack hentikan, apa tidak cukup kau menyakitinya, jangan ganggu dia Jack." ujar Lina menatap tajam Jack
"Hei hei hentikan pertengkaran kalian." lerai Peter
"Aku tak menggangunya, aku hanya ingin David kembali." ujar Jack kekeuh
"Ingat Jack, kau sudah mempunyai mate, yaitu Clairie." ujar Lina mengingatkan
"Itu tak ada hubungannya." jawab Jack
"Tentu saja ada, kau mengganggu mate orang lain, mate Jacob." ujar Lina tegas
Jack terdiam dan tak tau harus menjawab apa, lalu menghela nafas berat "kau benar Lina, maaf." ujar Jack "tapi aku tetap memerintahkan semuanya untuk menjaga David dan Alto walau tanpa seijin Jacob." sambung Jack.
"Klo untuk itu aku setuju padamu." ujar Lina
Jacob masih merasakan kehadiran Jack dan yang lainnya "mereka masih disini." gumam Jacob kesal memandang keluar jendela
"Ada apa Jacob?" tanya David
"Ah tidak ada apa-apa, kamu tidur sana sayang." ujar Jacob lembut
"Ayo." ajak David
"Ah kau nakal ya, mau bikin adik buat Alto." goda Jacob
"Hus, kau kira melahirkan itu enak."
"Ayolah, apa kau tak kasihan Alto sendirian." goda Jacob
"Nggak pokoknya, kecuali kalau Alto yang minta adik." jawab David
"Ooohh jadi Harus Alto yang minta, baiklah." ujar Jacob tersenyum mesum
"Apaan senyum itu, jangan ngomporin Alto ya." omel Jacob
"Sapa tau, yuk tidur sayang, aku kangen itu sama kamu." goda Jacob
"Dasar nakal ya." cubit David ke perut Jacob
Jacob langsung mengendong David menuju kamar mereka. Didalam kamar Jacob langsung mempreteli semua pakaian mereka, Alto sudah mulai tidur sendiri dikamar yang terpisah, Jacob langsung melumat bibir David mesra dan panas, kemudian turun menjalar menuju dada David. David mendesah mengerang dengan aksi yang dilancarkan oleh Jacob, saat Jacob hendak memasukan senjatanya sebuah ketukan menghentikan aksi mereka.
"Momy dady, aku tidur disini ya." teriak Alto dari luar kamar
"aaaah... Alto...." ujar Jacob kesal sendiri
David tertawa geli walau kecewa aksinya nanggung, mereka berdua kembali memakai baju, kemudian David menuju pintu dan membukanya.
"Memang kenapa kamarmu sayang?" tanya David
"Ada suara diluar, aku takut." ujar Alto
"Paling cuma ranting itu." sahut Jacob masih topless
"Aku mau bobo disini, dikamar serem." rengek Alto
"Ya udah sini-sini yuk bobo." ajak David
"Haaaah." ujar Jacob menghela nafas lalu bangkit menuju kamar mandi
"Mau kemana?" tanya David
"Tanggung, mau ketemu sabun dulu." ujar Jacob cuek lalu menghilang dikamar mandi
David tertawa geli "momy kok dady mau ketemu sabun?" tanya Alto bingung
"Waduh... Dady cuma bercanda ko, ya udah yuk bobo." ujar David mengalihkan pembicaraan lalu mengeloni Alto
Selesai dari kamar mandi Jacob kemudian tidur memeluk Alto dan David lembut penuh kehangatan, sedangkan kawanan Jack masih berjaga diluar rumah Jacob....
Tmbah suka ajah sama sii Alto.. ngegemesin bnget tingkahnya..*cubitalto..Btw , semoga david a.k.a dave ingatan nya cepat pulih
jack cemburu yaaa,, jadi penasaran gimana ya kalo ingatan david sembuh!? Penasaran...
Oh ya @harya_key yang melody kupu2 kok belum dlanjutken??
ayo alto minta adik. hehehe
alto bikin gemes
@freeefujoushi @4ndh0 @balaka @evanfarrel
@Tsu_no_YanYan @3ll0 @Sho_Lee
@SteveAnggara @lulu_75 @doniperdana93
@Gaebara @Wita @Bun @jim_69
@Watiwidya40Davi @zeamays @mio redblack
@Aurora_69 @Agova @rama_andikaa @line
@Cowok_Polos2 @boy_lovers @Greent @Rajeendra
untuk melody kupu-kupu dilanjut setelah daffa side stories nya cowok manja tamat, nah karna udah tamat, jadi dilanjut lagi eriknya hehehe
Selesai berberes David melihat jam di dinding, sudah waktunya menjemput Alto disekolah. Diapun bersiap untuk menuju sekolah, saat hendak mengunci pintu rumah, Alto sudah berteriak dibelakangnya.
"Momy." panggil Alto berlari membuat David langsung berbalik bingung, bagaimana Alto bisa pulang sendiri, sedangkan sekolahnya sangat jauh dari rumah dan dia belum tau jalan. Alto memeluk David
"Aku yang mejemputnya." ujar seseorang memecah kebingungan David.
"Kau... Mau apa kau?" tanya David ketus sambil berjongkok memeluk Alto.
"Om Jack baik mau mengantarku pulang momy." terang Alto
"Hei aku hanya menawarkan bantuan, kebetulan aku lewat sekolahan Alto jadi aku antar dia pulang." jelas Jack
"Aku tak butuh bantuanmu." ujar David dingin
"Kau tak perlu galak begitu, kau lupa dulu kita begitu dekat."
"Aku tak ingat, bahkan aku tak mengenalmu, yang sekarang kurasakan hanya membencimu, itu saja." ujar David ketus
"Kau benar-benar tak ingat denganku David." ujar Jack
"Aku bukan David, aku Dave mengerti." bentak David
"Ok sorry-sorry D.A.V.E , kau tak perlu marah-marah." ujar Jack cuek
"Ayo Alto kita masuk." ajak David, Alto hanya tersenyum ke Jack
"Hei kau tak menawariku berkunjung." pinta Jack. David tak menanggapinya hanya meliriknya sekilas lalu membuka pintu rumahnya "Dave bukankah tak sopan membiarkan tamu diluar." ujar Jack memaksa
Alto sudah masuk berlari kedalam "aku tak punya tamu sepertimu." bentak David hendak membanting pintunya tapi langsung ditahan oleh Jack
Aksi dorong-dorongan pintu terjadi antara Jack dan David "ayolah Dave jangan buat aku memaksamu." pinta Jack
"Apa maumu sebenarnya?" tanya David ketus
"Aku hanya ingin bicara denganmu." jawab Jack
"Aku rasa tak ada yang perlu dibicarakan." ujar David mendorong kuat untuk menutup pintunya
"Dave." Jack mendorong kuat dengan seluruh kekuatannya hingga David terdorong mental menghantam tembok dibelakangnya keras, dan pintu rumah David rusak.
Jack terbelalak dengan perbuatannya sendiri, rasa bersalah kembali muncul, niat untuk berbicara baik-baik malah melukai David.
David merasakan nyeri dipunggungnya, mencoba bangkit dan menatap tajam Jack penuh amarah "Dave maaf, aku tak sengaja." ujar Jack melunak.
"Aku bilang pergi." hardik David dengan mata menyala, angin kencang muncul disekitar tubuh David dan cuaca menjadi gelap pekat.
Jack mundur kebelakang kaget dengan kekuatan David 'jadi ini maksud Jacob, ternyata David benar seorang Elder.' pikir Jack, Jack sudah bersiaga dengan serangan dari David namun seketika kekuatan David reda begitu saja dan tubuh David kehilangan keseimbangan ambruk, dengan cekatan Jack mendekat dan menahan tubuh David yang tak sadarkan diri.
"Maafkan aku David." gumam Jack mendekap tubuh David
Alto berlari keluar dari dalam rumah "momy." teriaknya saat mendengar suara gaduh
"Alto dimana kamar Momy?" tanya Jack kepada Alto
Alto langsung menunjukannya dan Jack mengikutinya sambil menggendong tubuh David kemudian membaringkannya di kamar. "Momy kenapa om?" tanya Alto cemas
"Momy kepeleset tadi." ujar Jack berbohong. 'Aku harus cari alasan apa nanti dengan Jacob.' pikir Jack, Jack langsung mengambil telp genggamnya dan menghubungi Peter untuk datang dan membawa beberapa anggota kelompok mereka untuk memperbaiki pintu rumah Jacob.
Beberapa jam kemudian pintu selesai diperbaiki oleh mereka "parah kau Jack, jaga emosimu, kalau David kenapa-napa gimana." ujar Peter
"Hei aku menyesal." ujar Jack tanpa mengurangi kewibawaannya
"Tapi benarkah dia menyebabkan cuaca berubah gelap tadi?" tanya Peter takjub
"Iya itu benar, aku melihatnya langsung." jawab Jack
Dikamar Alto sedang bermain disamping ranjang David "enngg.... Aduh punggungku." gumam David bangun.
"Momy." ucap Alto didengar oleh Jack dan lainnya.
"Alto, aku ko ada dikamar?" tanya David bingung.
"Hai kau sudah bangun." ujar Jack lembut muncul dari pintu diikuti oleh Peter dan yang lainnya
David menatapnya tajam Jack "mau apa lagi kau." ujarnya dingin
"Hanya memastikan kau baik-baik saja." ujar Jack santai
"Aku baik-baik saja, sekarang pergi." usir David
"Oke oke, tenanglah, aku akan pergi, kalau butuh apa-apa bilang saja, aku pasti datang." ujar Jack, David hanya diam saja tak menanggapinya, mereka semua pergi dari rumah David, tak pergi jauh namun berjaga disekitar rumah itu.
"Jack kenapa kau begitu emosional tadi." ujaar Peter
"Karna dia tak mau mendengarkanku, aku tak suka itu." jawab Jack "David yang dulu dia akan nurut padaku, bahkan membantah padakupun tak berani." sambung Jack
"Itu dulu, sekarang dia sudah berubah, dia tak ingat padamu."
"Kau benar, akan kubuat dia ingat kembali padaku."
"Apa kau tak bisakah membiarkannya hidup tenang dengan keluarganya."
"Aku tak tau, hanya saja aku tak rela dia bersama yang lain."
"Apa kau cemburu."
"Jangan gila, tentu saja tidak." elak Jack
"Lalu kenapa kau tak rela dia bersama yang lain?" cecar Peter
"Aku hanya ingin dia kembali ke kawanan kita dan menjadi Elder dikawanan kita." ujar Jack mengalihkan topik
"Sudah lupakan dia Jack, dia sudah punya anak dan menjadi mate Jacob, jangan ganggu dia, hmmn... kukira hanya mitos, tapi ternyata benar kalau Werewolf seperti kita jika pasangannya sejenis masih bisa mempunyai anak."
'Kau benar Pet, seandainya kupikir itu bukan lelucon dongeng saja, aku mau David menjadi Mateku dan mempunyai anak darinya, aku bahkan sekarang belum mempunyai keturunan.' pikir Jack sedikit menyesal. "Sampai kapanpun David tetap salah satu kawanann kita, Aku juga baru tau itu kalau bukan mitos belaka." ujar Jack lemah
Disisi lain Jacob sedang memeriksa pasien, saat selesai memeriksa, seorang wanita masuk begitu saja tanpa permisi keruang praktek kerjanya. Jacob melihatnya sekilas dan melanjutkan kerjanya "mau apa kau datang ketempatku?" tanya Jacob tanpa melihatnya.
"Aku tak tau siapa kau, semenjak kau muncul Jack berubah, dia sering menghilang dari hadapanku, dia bahkan memerintahkan kelompoknya mencari alamatmu, ada apa ini sebenarnya." ujar Clairie dingin
"Kenapa tak kau tanya saja pada Jack, aku tak mau lagi berurusan dengannya, kalau bisa bilang padanya berhenti mengganggu keluargaku." balas Jacob
"Apa maksudnya itu."
Jacob berdecak kesal "maaf nona bisakah kau keluar dan tak mengganggu pekerjaanku." pinta Jacob datar
"Kau mengusirku." ujar Clairie meninggi
"Bukan maksud seperti itu, tapi kalau kau merasa seperti itu, ya secara tidak langsung benar."
"Ah awas kau." ujar Clairie kesal dan membanting pintunya,
"Mengganggu saja, tidak Jack tidak matenya sama saja." gumam Jacob kesal
Drrrtt drrrtt drrrtt....!!! Telp dari David, segera saja diangkat oleh Jacob "Hallo Dave." sapa Jacob
"Jacob, bisakah kau pulang." pinta David langsung
"Aku sedang banyak pekerjaan, kenapa Dave?" tanya Jacob
"Punggungku sakit Jacob, gara-gara pria yang sok kenal denganku itu." ujar David membuat Jacob berfikir sejenak.
"Jack maksudmu?" tanya Jacob memastikan
"Ya dia, punggungku nyeri sekali, Alto bisa kau ambilkan aku minum." ujar David
"Tunggu aku akan pulang, jangan suruh Alto bermain diluar." ujar Jacob
"Ya." ujar David lalu mematikan telpnya.
Jacob langsung membereskan barang-barangnya ke dalam tas, suster bingung, melihat dokter Jacob terburu-buru, sebelum suster bertanya Jacob sudah menjelaskannya terlebih dahulu "aku ada urusan genting sus, aku ijin sebentar." ujar Jacob pamit dan segera keluar dari ruang kerjannya berlari.
Didalam mobila menuju rumah, "sial kau Jack, maumu apasih, dasar brengsek." umpat Jacob geram, saat sudah sampai dia melihat Alto bermain sendiri dihalaman rumah mereka.
"Dady." teriak Alto berlari mendekati Jacob
"Alto kenapa bermain diluar? Momy mana?" tanya Jacob
"Momy sedang tidur." ujar Alto berayun di kaki Jacob
"Ayo masuk." ajak Jacob, sebelum masuk Jacob melirik tajam kearah pepohonan rimbun rak jauh dari rumah mereka 'aku tau kalian bersembunyi disana, rupanya kau harus diberi pelajaran Jack.' batin Jacob marah.
Jacob masuk kekamar bersama Alto, dan membangunkan David. "Sayang bangun sayang." ujar Jacob menggoyangkan David pelan.
David membuka matanya "Jacob."
"Bisa kulihat Punggungmu." pinta Jacob membantu David berbalik tengkurap dan Jacob memeriksanya, Jacob menyentuh satu titik dan David tampak meringis menahan sakit "rupanya punggungmu Sedikit bergeser, bisa kau tahan sebentar sayang." pinta Jacob lalu membenarkannya. Suara tulang terdengar beradu
"Aaaaaarrgh." teriak David kencang
Alto langsung berlari mendekat ke David "momy." ujarnya cemas
"Aku tidak apa apa sayang." ujar David mengatur nafas dan menenangkan Alto sambil tengkurap
"Momy baik-baik saja, biarkan dia istirahat Alto." sahut Jacob
Tap tap tap tap, suara langkah kaki beberapa orang masuk kedalam rumah "apakah semua baik-baik saja?" tanya Jack muncul dari pintu kamar
Jacob menoleh tajam ke Jack, begitupula dangan David sambil tengkurap menatap tajam Jack. "Kau yang menyebabkan ini." omel David
"David, maksudku Dave, aku menyesal." ujar Jack tulus
"Jack lebih baik kau keluar dari rumahku, sebelum aku berbuat kasar pada kalian semua." sela Jacob serius
Jack menghela nafas "tak perlu marah-marah Jacob, ayo kita pergi, biarkan mereka istirahat, daa daa Alto." ujar Jack beranjak dan sekilas menatap David khawatir.
Beberapa jam kemudian ditempat yang jauh dipinggiran kota "apa kau mendapatkan info?" tanya seorang pria yang terlihat seperti pimpinan gengster, mereka semua berpenampilan gothic
"Sepertinya pimpinan kawanan mereka sedang lengah, sampai keberadaan kita pun dia tak menyadarinya." ujar salah seorang bawahannya
"Apa yang menyebabkannya lengah?" tanya pemimpin itu.
"Sepertinya dia sedang mengawasi dan menjaga sekali seorang anak kecil juga seorang laki-laki, tapi laki-laki itu tak menyukai dia." terang salah seorang anak buahnya.
"Begitu ya, hmmm.... Arbie cari tau siapa laki-laki dan anak kecil itu." perintah pimpinan itu kepada tangan kanannya seorang wanita cantik berambut pirang bergelombang sebahu.
"Sesuai perintahmu Lingga." jawab Arbie
"Volta kau temani Arbie." perintah Lingga kepada pria plotos serba hitam
"Baik Lingga." ujar Volta
"Ingat walau mereka berdua tampak menggiurkan menjadi mangsa kalian tapi jangan coba-coba memakan mereka sebelum tau apa yang di inginkan oleh kawanan Jack pada dua orang itu, karna mungkin mereka berdua bisa menjadi senjata ampuh buat kita." perintah Lingga
"Siap Lingga." jawab Arbie dan Volta kompak lalu pergi meninggalkan kawanan mereka
Lingga menyeringai "kau salah mendapat musuh Rogue seperti kami Jack Silver." gumam Lingga
Mereka berdua melangkah cukup jauh dari sana "hei Barbie apa rencanamu?" tanya Volta
"Berhenti memanggilku Barbie, atau kucabik dirimu." ujar Arbie menatap tajam
"Coba saja kalau kau bisa." tantang Volta dingin
"Kau memang selalu mencari masalah denganku botak." ujar Arbie dingin
"Hei hentikan, hemat tenaga kalian." sela seseorang membuat Arbie dan Volta menoleh
"Derek, apa yang kau lakukan." ujar Volta
"Lingga memintaku mengawasi kalian berdua." ucap Derek datar
"Lingga tak percaya padaku kah!" ucap Arbie
"Bukan tak percaya, tapi menyatukan kalian yang selalu bertengkar itu mungkin bisa merusak rencana, makanya dia memintaku agar rencana kita tak berantakan." terang Derek
"Baiklah, kita hentikan perselisihan kita." pinta Arbie
"Oke." jawab Volta
Malam harinya diruang makan saat Jacob menyiapkan makan malam untuk semuanya, David keluar kamar menuju ruang makan dengan tertatih "Dave kau seharusnya berbaring saja dikamar, biar aku bawakan makanannya ke kamar." ujar Jacob membantu David duduk dikursi
"Aku tak apa-apa, aku ingin makan dengan kamu juga Alto." ujar David
"Kamu yakin?" tanya Jacob memastikan
"Ya." ujar David
Alto makan seperti biasa berantakan tak pernah rapih, David sambil tersenyum membereskan kekacauan yang diakibatkan oleh anaknya.
Selesai makan David istirahat duluan bersama Alto dikamar, dan Jacob masih membereskan meja makan dan piring kotornya, lalu membuang sampah ke tempat sampah besar diluar "orang ini masih saja berada disekitar rumahku." gumam Jacob kesal merasakan bau Jack di udara diapun masuk kembali kerumahnya dan mengunci pintunya....