It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@lulu_75
@onny_agam
@shuda
@3ll0
@Pradipta24
@harya_kei
@Aurora_69
@Wita
@Sho_Lee e
@Otho_WNata92
@ffirly69
@doniperdana93
@littlemark04
@lucifer5245
@SteveAnggara
@Pradipta24
@octavfelix
@ularuskasurius
@harya_kei
@Tsunami
@Itsmerainbou
@Yudin87
@hehe_adadeh
@arieat
@Adiie
@justifie
@boybrownis
BAYU
Usai kuliah hari ini yang sangat menguras isi kepala, karena aku harus presentasi 3 tugas dalam sehari. Memang beban kuliah Magister jauh lebih berat dari kuliah Sarjana dulu, hampir semua tugas harus dikerjakan secara individu. Materi yang kudapat dari buku di perpustakaan kebanyakan menggunakan bahasa Thailand, akhirya terpaksa aku harus lebih banyak download jurnal melalui komputer kampus. Memang beda sih fasilitas disini dengan di Indonesia, kalau disini mahasiswa bebas download jurnal Internasional menggunakan komputer yang sudah disediakan kampus di perpustakaan yang umumnya jika kita ingin mendapatkan secara komersial harus membelinya dengan mengeluarkan beberapa dolar.
Usai kuliah, aku kembali kerumah. Ternyata ada tante Risna sedang menyiram tanaman. Langsung aku mengucap salam dan mencium punggung tangan beliau sebagai tanda menghormatinya. Kita berbincang sebentar mengenai kesibukanku yang hampir tiap hari berangkat pagi hingga malam.
“Oh iya gara-gara keasikan ngobrol tante jadi lupa, tadi tante buatkan masakan kesukaan nak bayu lho...... ada Gurame sauce pedas sama Cumi sauce tiram” ucap beliau setelah kami berbincang-bincang dan aku hendak masuk ke dalam rumah.
“Wah, iya tante? Terimakasih tante..... tante tau saja yang Bayu suka. Bayu masuk dulu ya tente” jawabku sopan ke beliau.
“Kan nak Bayu sudah tante anggap seperti anak tante sendiri, kalau saja Leo itu perempuan pasti nak Bayu tante minta buat jadi mantu tante. Sudah cakep, sopan, rajin ibadah, pinter lagi” kata beliau yang malah memujiku, kan aku yang seharusnya terimakasih banyak ke beliau.
“Wah, tante bisa saja. Boleh tante jadi mantu tante. Enak dong tiap hari dimasakin makanan yang enak-enak” jawabku kemudian pada beliau sambil nyengir-nyengir. Membayangkan aku nikah sama Leo, terus kita punya anak. Terus si Leo jadi Istriku. Andai saja dia perempuan. Tapi sekarangpun aku sudah jadi suami simpananya. Sama saja, tiap hari juga tidur berdua.
Tante Risna hanya senyum-senyum saja mendengar jawabanku tadi, kemudian aku berjalan ke dalam rumah. Berganti pakaian dan kemudian turun ke bawah,ternyata memang benar. Ada 4 ekor Gurame dengan ukuran jumbo sudah siap untuk disantap. Makan masakan tante Risna aku jadi inget ibuku di Kalimantan. Mungkin minggu ini aku mau telfon beliau. Kangen parah ini suer.
Setelah makan aku kembali ke kamar, seperti biasa mengedit PPT yang nanti malam akan kugunakan untuk mengajar, materi nanti malam adalah tentang Perilaku Konsumen. Mungkin aku akan membuat kuis dadakan untuk mahasiswa kelasku nanti, ha ha ha... Oh iya akhir-akhir ini aku jarang keluar bareng Bank, mungkin nanti habis kuliah kita bisa keluar buat makan malam bareng. Langsung kuambil smarthphoneku dan menelfonya.
“bank, nanti malam kita makan ditempat biasa gimana ?” tanyaku saat dia sudah mengangkat telfonya.
“boleh-boleh, nanti aku juga gak ada jadwal sih. Sekalian aku mau cerita cerita bay, hehe” jawabnya sambil cekikikan.
“Cerita apaan nih? Kamu baru nembak cewek ?” tanyaku ngasal.
“Hlo, kok tau bay? Kan aku belum cerita” jawabnya dengan agak kaget.
“Wah, jadi beneran kamu habis nembak cewek? Pasti diterima nih, mankanya sekarang kamu seneng banget” tanyaku lagi masih ngasal.
“Hlo, kok kamu juga tau kalau cintaku diterima? Wah, gak surprise dong” jawabnya dengan nada sedikit kecewa.
“Ha ha ha...... memang aku kan punya indra ke enam bank asal kamu tau aja. Berarti nanti malam kamu yang nraktir dong? PJ PJ, Pajak Jadian “ kataku sambil ketawa.
“Hmmm..... iya iya” jawabnya dengan kurang semangat.
“ yaudah, sampai jumpa nanti dikelas ya. Tau gitu tadi minta traktir di Restaurant mahal aja sekalian. Ha ha ha” kataku lagi.
“Yeeee..... maunya..... ditempat biasa aja ya, aku lagi bokek bay, hehe” jawabnya kemudian.
“ha ha ha.... yaudah gak apa apa, yang penting ditraktir..... See you bank” kataku kemudian sambil menutup telfonku dengan Bank.
Wah ternyata si Bank sudah punya pacar, jadi ikut senang, hehe..
Setelah istirahat beberapa saat dan Ibadah, sekarang aku bersiap untuk pergi kempus, mengajar jam kuliah malam.
Seperti biasa, setelah mempresentasikan materi, aku mengadakan tanya jawab dan meminta satu kelompok dari mereka mempresentasikan Tugas yang sudah mereka buat.
Usai jam kuliah, aku dan Bank langsung pergi ke rumah makan langganan kami. Aku suka ramen yang dijual disini, dari mulai kekenyalan mie nya yang pas, kuahnya yang sangat cocok dengan lidah orang Indonesia, ditambah lagi Daging ikan yang diolah menjadi baso nya sangat gurih.
Setelah memesan dan menunggu makanan kita datang aku dan Bank mengobrol mengenai banyak hal.
“Gimana ceritanya Bank? Dia sekarang kuliah dimana ? Wah,,,,, sekali lagi selamat ya Bank... Akhirnya kamu sekarang sudah tidak single lagi” kataku dengan antusias.
“dia beda kampus bay, temenku dulu waktu masih SMA. Nanti kalau ada waktu aku kenalkan ke kamu” jawabnya dengan senyum.
“Oh, sii sip..... nanti kabar-kabar aja kapan waktunya” kataku.
“Eh, bay..... katanya Jason sekarang dirumah sakit ya? Sakit apa ya dia? Biasanya paling semangat anak itu kalau ikut kelas malam, apalagi waktu yang ngajar kamu bay. Lebih aktif daripada di kelas lain” ujarnya sambil menatapku.
“masa sih? Wah aku baru tau itu... temen-temen sekelasmu emang gak ada yeng jenguk Bank?” tanyaku kemudian.
“Mungkin besok bareng-bareng habis kuliah siang. Kamu mau ikutan bareng bay?” tanyanya lagi.
“Eh, nggak bisa besok Bank, mungkin lusa aku baru bisa jenguk Jason” kataku dengan agak gugup. Jangan sampai tau mereka aku juga terlibat dengan masalah Jason.
“oh, ya sudah” balasnya kemudian.
Sesaat kemudian makanan yang kami pesanpun datang. Tidak ada pembicaraan lagi antara aku dan Bank selama kami memakan pesanan kami.
Setelah makan, Bank mengantarkanku ke rumah, sekitar 22.30 aku baru sampai di rumah, dan langsung menuju ke kamar. Seperti biasa, jam segini kondisi rumah sudah sepi.
Saat aku sudah memasuki kamarku, aku melihat Leo menatapku dengan tatapan yang menyelidik.
“dari mana “ tanyanya agak ketus.
“habis makan tadi bareng Bank ditempat biasa” jawabku agak santai.
“Mulai sekarang jaangan sering-sering keluar bareng Bank lagi ya !” katanya lagi dengan nada yang sama.
“Memang kenapa? Kok kamu jadi overprotektif banget sih? Kan kita cuman berteman!” jawabku tidak kalah sengit.
“Sekarang status kamu pacarku Bayu, ingat itu !” jawabnya dengan lebih emosi.
“Terus apa kamu berhak mengekang pergaulanku!” jawabku tidak kalau emosi juga.
“mau kamu apa sekarang ?” balasnya kemudian dengan nada yang lebih merendah.
“kamu sendiri yang bilang, Leo! Ingat ! kita cuman status pacaran hanya di dalam rumah !.... selama aku diluar, bebas dong, termasuk aku cari pacar lain.” Kataku dengan lebih emosional.
Tiba-tiba Leo memelukku, dan pelukan eratnya seolah-olah dia tidak ingin melepasku.
“Aku cinta sama kamu Bayu! Aku melakukan ini semua demi kita.... Tolong bayu, jangan perlakukan aku seperti itu” katanya dengan mengiba. Bahkan suaranya sedikit bergetar.
“kamu melakukan ini untuk dirimu sendiri Leo ! Bukan untuk kita ! Gak ada yang namanya Cinta untuk menyakiti..... kamu memaksaku untuk menjadi pacarmu dengan sekenariomu ! Aku juga Sakit Leo harus putus dengan orang yang aku cintai, bahkan dia sampai kecelakaan karena keputusan sepihakku memutuskanya” aku mengucapkanya dengan perasaan merinding. Aku terbayang wajah Pido yang terfikirkan sikapku kepadanya. Dia pasti sangat terluka sekarang.
“Apa pengorbanan itu harus selalu berakhir seperti ini ? Aku ingin menjadi orang egois Leo! Aku ingin menjadi orang yang tidak peduli dengan kondisi Jason, aku ingin menolak permohonan papanya Jason. Tapi aku tidak bisa. Aku masih punya hati nurani untuk itu. Tapi ini benar-benar sakit Leo ! Sakit!” lanjutku dengan tetesan air mata mulai keluar dari sisi mataku.
“Aku memang brengsek Bayu ! Aku brengsek karena terlalu mencintaimu ! Kamu bisa memberikan hukuman apapun kepadaku asal jangan pernah menjauhiku....” katanya sambil terisak.
Kemudian tidak ada ucap dari masing-masing kami. Seolah, tidak ada jawaban dan solusi untuk kondisi yang kami alami.
Perlahan Leo melepaskan pelukanku dan menuju ranjang dan memposisikan tidur menghadap sisi kanan. Sementara aku hanya terpaku berdiri sejenak hingga beberapa menit. Ketika air mataku kurasakan sudah kering, dengan langkah gontai aku berjalan ke ranjang dan dengan posisi membelakangi Leo. Tidak ada kata yang terucap lagi diantara kami hingga kami sama-sama terlelap.
Sudah beberapa hari ini Leo rutin mengunjungi Jason di rumah sakit hingga akhirnya sekarang dia diperbolehkan untuk pulang. Leo mengantarkan Jason ke rumahnya. Aku melihat raut wajah yang berbeda dari Jason, dia seperti mendapatkan semangat baru untuk melanjutkan hidupnya. Aku menjemput Jason bersama Leo menggunakan mobil Leo. Jason duduk di kursi depan bersebelahan dengan Leo sementara aku duduk di belakang. Mereka mulai bercakap-cakap dengan normal. Bahkan sesekali candaan dari Leo membuat jason tertawa. Aku juga sesekali mengikuti candaan mereka.
Saat sudah sampai rumah Jason, aku menunggu mereka di ruang tamu. Sementara jason minta temani Leo untuk tidur dikamarnya. Karena efek setelah meminum obat tadi membuat Jason harus segera beristirahat. Setelah Jason sudah tertidur akhirnya Leo ke ruang tamu menemuiku.
“Bayu, pulang yuk ! Jason sudah tidur” katanya sambil menataku dan berjalan ke pintu.
“Memang kamu gak mau nunggu sampai pak Paolo pulang ?” kataku kepadanya.
“Nggak usah, tadi aku sudah telfon beliau kalau setelah kita mengantar Jason pulang kita akan segera balik” katanya dengan santai.
“Oh..” jawabku cuek.
Kemudian Leo berjalan mendekatiku lalu menggandeng tanganku. Dan kemudian berbisik kepadaku
“kan aku sudah menidurkan Jason barusan, sekarang giliranku yang mau ditidurin” katanya sambil menatap mesum.
“heh ! ini masih diluar rumah ya.... kalau ada yang ngelihat gimana ?” kataku sambil mendelik kepada Leo.
“mankanya ayo buru-buru pulang.... kamu juga gak ada jadwal lagi kan hari ini” jawabnya sambil senyum-senyum genit.
Tanpa menunggu jawaban dariku, leo langsung menarik tanganku dan memasuki mobilnya. Beberapa menit kemudian akhirnya kami sampai dirumah. Kondisi siang seperti ini memang juga sepi, karena om Bin dan tante Risna masih belum pulang kerja.
Saat kamu sudah masuk ke kamar, langsung Leo melepas kemejanya dan sambil menatapku mesum.
“kok kamu gak buka baju juga bayu? Mau dibukain juga? “ tanyanya sambil bengong menatapku.
“Leo, bisa nggak kita gak ngelakuin itu lagi?” kataku kemudian dan wajah leo langsung berubah agak kaget.
“memang kenapa? Aku gak bisa muasin kamu ya?” tanyanya dengan raut menyesal.
“bukan itu Leo..... kita berpacaranya sewajarnya saja.... tanpa harus melakukan sex...... Aku tidak tega melihatmu kesakitan seperti waktu itu.... Cukup itu yang terakhir” kataku dengan agak menyesal.
“Aku menikmatinya Bayu. Kamu orang yang aku cintai. Aku rela melakukan apapun untuk kamu. Bahkan aku sangat menikmatinya. Ayolah Bayu” katanya sambil mendekatiku dan menggenggam kedua tanganku.
“baiklah, tapi malam ini gantian kamu yang memasukanya” kataku dengan agak ragu. Dan raut muka Leo berubah menjadi sulit kupahami.
“Oh, jadi kamu mau seperti itu . gak masalah ! Kenapa gak bilang dari tadi?” katanya dengan senyuman mesum.
Kemudian Leo langsung menciumku, ciuman yang sangat panas, Bibirnya yang lembut melumat bibirku, matanya interns menatapku. Aku kemudian membalas ciumanya. Lidah kami bertemu dan desahan-desahan kecil mulai terdengar diantara kami. Dan tiba-tiba “ PRAKK.......” aku mendengar suara barang terjatud dari luar kamarku. Aku dan Leo langsung menghentikan ciuman kami. Leo lalu buru-buru berlari melihat keluar, dan aku mengikutinya. Ada bayangan yang melintas seperti di lantai bawah.
(BERSAMBUNG)
Ortu nya Leo aja wkwk