It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@JimaeVian_Fujo alasan ragiel bnci artis kan udah d bahas di up sbelumnya
@balaka mungkin itu bisa benar ckckck
@Agova ???
@akina_kenji nanti smua prtanyaan kk ini akan d bahas d cerita
@hendra_bastian hahaha
@Tsu_no_YanYan
@Greent
@AryaPutra_25
@freeefujoushi
@JimaeVian_Fujo
@3ll0
@akina_kenji
@lulu_75
@Rars_Di
@Agova
@earthymooned
@boy_lovers
@rama_andikaa
@Sicilienne
@AbdulFoo
@new92
@rio_san
@omega_z
@Adi_Suseno10
@rubi_wijaya
@fauzhan
@bagastarz
@rizkhylicious
@syafiq
@jimmy_tosca
@abong
@ngehaha
@jony64
@prasetya_ajjah
@Rabbit_1397
@agungrahmat
@ricky_zega
@alfidimasm2
@adamruby92@gmail.com
@OkiMansoor
@RogerAplha
@Otsutsuki97S
@SanChan
@hendra_bastian
@dimar
Aku membuka pintu apartmenku. Badanku terasa sakit semua. Kepalaku bertambah pusing sekarang. Aku ingin cepat mandi, ganti baju dan tidur. Namun belum sempat aku melakukan semua hal itu langkah kakiku terhenti di ruang tengah, di sana seorang gadis berambut di kuncir kuda sedang duduk lesu di atas lantai ia seperti seorang yang kehilangan keinginan untuk hidup
"Yuri kau kenapa?" aku melangkah mendekati gadis itu
Yuri diam untuk beberapa saat "aku tidak menemukam mereka..." ucapnya dengan tak bersemangat
"Aku sudah menunggu seharian di pelabuhan tapi aku tak menemukan mereka ternyata mereka berpencar untuk menghindari kerumunan fans. Aku benar-benar tak bersemangat hari ini seluruh badanku terasa sakit" keluhnya
Pikiranku langsung melayang pada kejadian yang baru saja aku alami. Aku menimbang-nimbang apakah sebaiknya aku menceritakan kejadian yang baru saja aku alami pada yuri, aku memperhatikan yuri dengan wajah iba. Aku masih ingat dengan jelas nada semangat yang ia keluarkan saat meneleponku tadi pagi. Semangat menggebu yang kini telah padam. Aku sebaiknya tak menceritakan kejadian ini sekarang mungkin lain kali saja atau sebaiknya menunggu saat yang tepat
"Lalu apa rencanamu? Apa kau tak memperdulikan mereka lagi?" tanyaku ingin tau
Yuri mengernyitkan dahi "tentu saja tidak!" jawabnya penuh keyakinan
"Sekali aku menjadi fans skyblue aku tak akan meninggalkan mereka karena hal sepele seperti ini_
Aku tertegun mendengar jawaban yuri apa sampai begitukah seorang fans? Apakah mereka akan mengorbankan keadaan fisiknya demi bertemu dengan pujaan mereka?
Sedangkan aku sndiri lari dari orang yang sangat ingin aku temui. Lalu apa yang sebaiknya aku lakukan? Seharusnya aku lebih berani menghadapi tuan muda itu. Aku tak bisa selamanya kabur dari perasaan ini. Yeah.... Seharusnya memang aku bertwmu dengan orang itum seseorang yang membuat jantungku berdetak lebih kencang daripada biasanya.
"Boleh aku tidur di sini?" tanya yuri
"Aku benar-benar tak kuat untuk pulang ke rumahku, terlalu jauh" jelasnya
Meskipun aku awalnya sedikit tercengang tapi akhirnya aku tersenyum dan menjawab "baiklah... Lagipula di sini masih ada kamar kosong"
Kebesokan harinya aku berjalan dengan lunglai ke toko buku. Kepalaku sudah terasa lebih baik hari ini tapi tubuhku seperti kehabisan energi. Yuri sudah pergi sebelum aku bangun, dia hanya meninggalkan secarik kertas dan bubur di atas meja. Aku berterima kasih kepadanya karena telah membuatkan ku sarapan pagi
Aku berbelok di tikungan tanpa ku duga tepat di depanku berdiri seorang laki-laki yang berpakaian sangat rapi. Ia memakai celana putih dan kemeja krem yang di keluarkan. Tangannya terdapat sebuah buku. Buku yang bersampul putih!!
Mataku terbelalak melihat buku itu. Seharusnya aku bersikap biasa saja karena kan tak ada seorang pun yang mengenal penulis buku itu yang tak lain adalah diriku sndiri. Namun wajah laki-laki itu yang membuatku jadi merasa tak tenang. Wajahnya terlihat seperri malaikat yang sangat familiar di otakku aku ingin tau siapa dia. Dia adalah ethan! Salah satu anggota skyblue. Kenapa aku harus bertemu dengan anggota skyblue itu lagi sih?! Tapi aku harus berusaha bersikap tenang dan tak menghiraukannya
Aku beejalan melewati laki-laki yang bernama ethan itu, berusaha sebisa mungkin agar diriku tak terlihat mencurigakan aku benar-benar ingin menjauh dari orang ini secepatnya
"Ragiel?" ucap laki-laki itu menghentikan langkahku
Bagaimana ia bisa mengetahui namaku?! Seingatku aku tak pernah memasang foto di setiap karyaku lalu....
"Kau ragiel kan?" ulangnya memastikan
Aku menelan ludah
"Sepertinya dugaanku tak meleset" kata ethan tanpa menghiraukam diriku yang mulai berkeringat dingin
"Aku pernah melihatmu di sebuah situs internet. Mungkin kau bimgung, tapi yang jelas aku sangat menyukai semua karyamu"
Aku membalikkan badan berusaha memasang senyum yang seramah mungkin "terima kasih" hanya itu yang bisa ku ucapkan.
Karena aku tak tau apa yang harus ku katakan lagi. Baru kali ini karyaku di puji di depan wajahku sndiri apalgi orang yang memujinya adalah ethan
"Kau... Kau bukannya tinggal di seoul ya?" tanyanya
"Kenapa orang ini terus-terusan membuatku gugup sih?" makiku pada diriku sndiri
"Yeah... Aku hanya ingin mencari suasana baru di sini" jawabku terdengar biasa
Ethan hanya mengganguk-angguk tanoa memperhatikan wajahku
"sepertinya aku harus pergi sekarang aku ada urusan, senang bisa bertemu denganmu ethan" ucapku sambil membungkuk. Lalu tanpa menunggu jawaban aku pun langsung pergi meninggalkannya
Aku mengambil langkah secepat mungkin, aku tak ingin bertemu dengan anggota skybkue lagi! Aku benar-benar sudah muak, meskioun aku tak tau mengapa aku merasa sekesal ini oada mereka oadahal mereka tak pernah menyakitiku tapi aku tak suka dengan artis atau pun penyanyi manapun, membuat skandal dengan mereja sama saja dengan bunuh diri bagiku
Aku berdiri mematung di dekat rak buku memperhatikan jalanan yang tak ramai seperti seoul. Pandanganku menerawang pikiranku terus melayang oada tuan muda yang oernah datang ke tempat ini, seharusnya saat itu menjadi kesempatan bagiku untuk berkenalan dengannya tapi aku malah menghilangkan kesempatan itu dan lari seperti seorang pencuri
"Hai kau ragiel kan?"
Aku tersadar dari lamunanku dan menoleh pada seseorang yang menyadarkanku dari lamunanku, kedua alisku saling bertaut melihat orang itu. Dia seorang laki-laki dengan penampilan yang sangat nyentrik dan menonjol. Dia menggunakan kacamata hitam besar dengan frame putih rasanya aku tak asing dengan penampilan itu.
"Kau ingat aku?" tanyanya dengan senyum lebar
Aku masih diam tak menjawab
"Aku keith kau ingat kan?" lanjutnya sambil melepas kacamata aneh itu
Suaraku tercekat melihatnya kenapa sekarang aku malah bertemu dengannya lagi! Apa aku sedang di kutuk sampai-sampai aku harus bertemu dengan skyblue kemanapun aku pergi? Aku melangkah menjauh meninggalkan keith yang masih heran dengan sikapku, aku berjalan secepat mungkin ke sudut manapun agar dia tak melihatku
"Ragiel kau ingat aku kan?" ulang keith sambil mengejarku ia berjalan sambil sedikit berlari untuk mengikutiku
Aku berpura-pura tak mendengarnya dan terus berjalan
"Ragiel kau ingat padaku kan? Aku----" suara keith tercekat saat melihat semua orang memperhatikannya aku bisa merasakan sekeliling kami mulai terdengar suara orang-orang berbisik yang membuatku semakin muak, aku yakin mereka oasti mengenali keith orang yang kini sedang berteriak-teriak memanggil namaku
"Ah.. Bukankah itu keith"
"Ah... Iya kau benar aku tak percaya kalau aku akan bertemu dengannya di sini"
Aku menghela nafas panjang dan berbalik. Aku menarik tangan keith dan berlari keluar dari toko buku. Kami berdua berlari sejauh yang kami bisa. Tapi pikiranku kini kembali di liputi pertanyaan. Kenapa aku harus menolongnya? Kenapa aku harus menolong orang ini padahal di sisi lain aku tak ingin bertemu dengan anggota skyblue? Sebenarnya apa yang terjadi pada diriku?
Kami bersembunyi di balik tembok aku mebgintip dengan hati-hari
Orang-orang itu sepertinya sudah pergi. Spertinya seluruh isi toko juga, semua yang melihat kami berlari, mereka semua sangatntergila-gila pada orang yang ada di sebelahku aku tak bisa bayangkan gmana nasib keith apabila ku tinggalkan tadi
"Terima kasih" kata keith
"Kau menolongku"
"Seharusnya kau tak membuka kacamatamu apalagi di tempat umum seperti itu bisa-bisa penggemarmu menyerbu mu seperti tadi" ucapku datar
Dia memperhatikanku dan memainkan mulutnya seakan menahan tawa "kau tidak takut kalau mereka membencimu?"
Benar juga! Seharusnya aku tak menolong mahkluk yang ada di sebelahku tadi, kalau para penggemarnya tau bisa-bisa aku yang akan menjadi sasaran untuk tumbal
Seakan memahami ekspresi khawatir di wajahku, keith memasukkan kedua tangan di kantong celanannya sambil menanggapi
"Tenang saja mereka tak akan melukaimu, mereka hanya akan memburuku dan dua rekanku yang lain jadi kau tak perlu khawatir" pandangannya tak melihat padaku ia mengucapkan hal itu seolah untuk dirinya sndiri
"Sebaiknya seperti itu" kataku dingin
Keith menatap seluruh tempat seakan berusaha memahami sedang berada di mana mereka sekarang
"Kau tau tempat ini kan?"
Aku mengangkat sebelah alis "sedikit"
"Kau tau pantai dari sini?"
Kedua alisku bertaut "ya"
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke pantai?" ia menoleh ke arahku sambil tersenyum
"Kau mau kan?”
Andai aku jadi penulis yang sudah menerbitkan buku juga