It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kriiiiiingg!!!!!!
Astaga!
Aku julurkan tanganku menjangkau handphoneku diatas meja. Aku tekan sembarang tombol tanpa melihat apapun. Aku kembali memeluk gulingku. Mataku masih mengantuk. Mungkin tidur 5 menit lagi nggak bakal masalah.
"Halo? Halo? Halo?"terdengar suara seseorang samar -samar. Siapa sih? Aku kembali mendengar seruan itu lagi.
"Halo? Alfa, kamu denger aku?"
Kali ini badanku otomatis bangun seolah - olah aku terkena setrum. Aku langsung meraih handphoneku dan mendekatkannya ke telingaku.
"Iya, Sha?"serbuku cepat sambil menahan kantuk.
"Ada apa nelpon aku, Fa?"tanyanya balik.
Eh?
Emang aku tadi nelpon dia? Aku bingung dengan keadaanku sendiri.
"Fa, kamu denger aku?"
"Denger, kok!"sahutku semangat.
"Jadi, kenapa?" Dia bertanya balik.
"Hmm.. nggak apa - apa, sih. Tadi itu aku mungkin salah pencet aja"sahutku yang teringat alarm tadi.
"Ohh... aku kira kenapa" katanya. Aku langsung membenahi dudukku.
"Emang kamu kira apa?" Tanyaku dengan nada menggoda-namanya juga usaha-.
"Hmm, aku kira kamu kangen aku" balasnya nggak kalah menggoda. Aku nggak tahu Arsha lagi pake nada menggoda atau nggak. Whatever! Yang jelas, apapun itu, kalo udah menyangkut Arsha pasti menggoda! Tunggu, dia bilang kangen, kan?
Kangen?!
Denger saudara - saudara! Dia kira aku kangen sama dia!
"Sok tahu kamu"balasku dengan nada setenang mungkin. Nggak lucu banget, kan kalo Arsha tahu aku sebegitu excitednya sama dia. Dia cuma tertawa lalu pamit memutuskan telpon.
"Iya. Ketemu di sekolah, ya? Bye"kataku dengan semangat menggebu - gebu.
Aku mencium handphoneku berulang kali sambil berterimakasih pada alarmku. Secara tidak langsung dia sudah membantuku,kan? Rasanya pengen banget deh loncat -loncat di kasur. Setelah perkara sms tak terbalas waktu itu, aku jadi nggak terlalu semangat untuk menghubungi Arsha secara elektronik. Tapi, ternyata eh, ternyata! Lima menit yang lalu aku telponan sama dia. Mungkin ini pertanda kalo lebih baik aku telpon dia dibanding sms dia.
Intinya, hari ini aku bakal pergi ke sekolah lebih awal. Sebuah rencana kecil tersusun di kepalaku yang penuh bunga dan kupu - kupu. Sambil menyikat gigi aku memikirkan Arsha, kejadian yang bakal aku lewatin sekarang. Dan entah kenapa aku malah teringat Randy.
BAGIAN #2
Sesuai rencana, aku datang ke sekolah lebih awal dari biasanya. Keadaan sekolah masih agak sepi. Aku menunggu Arsha di parkiran. Niatnya, sih jalan ke kelas bareng. Aku menunggu beberapa lama. Sambil sedikit berpikir, apa yang bakal aku obrolin ke dia. Aku kembali mengingat - ingat apa saja yang sudah kami obrolkan di telpon. Kelihatannya aku itu norak, lebay atau apapun deh, yang mau kalian bilang. Tapi, wajarkan kalo aku sedikit norak, karna penantianku setidaknya terbayarkan.
Ya, kan?
Lalu aku melihat dia. Seorang cowok tengah berjalan tenang melewati parkiran dengan jaket biru gelap yang kelihatan kedodoraan.
"Arsha"sapaku sambil berusaha menghampirinya. Dia tersenyum padaku.
"Tumben datang pagi"katanya dan kubalas dengan tawa renyah.
"Biarlah sekali - kali jadi anak rajin"kekehku.
"Dasar kamu"ejeknya padaku.
"Eh, kamu setiap hari ke sekolah jalan kaki?"tanyaku sambil berjalan disamping Arsha.
"Iya. Lagian rumahku deket dari sini"sahutnya. Aku mengangguk pelan. Pantesan aku sering lihat dia jalan kaki kalo ke sekolah. Kini aku dan Arsha sudah sampai di depan bangunan kelas IPA. Sementara bangunan kelas IPS ada disebelah selatan.
"Kamu mau ke kelas sekarang?"tanyanya padaku. Aku menimbang - nimbang sedikit. Aku belum puas jalan sama Arsha.
"nggak. Paling di kelas lagi sepi"jawabku cepat.
"Ke kelasku, yuk? Biar tahu aja kamu suasana kelas IPS"ajaknya.
"Yuk!"sambarku cepat.
Arsha mengajakku duduk di bangkunya. Kelasnya nggak jauh beda denganku. Tapi suasananya yang beda.
"Siapa yang piket sekarang?! Rizal, piket kamu!"perintah seorang cewek lantang. Aku memperhatikan cewek itu. Lumayan cantik dan berambut pendek sebahu.
"Dia itu ketua kelasku"bisik Arsha padaku. Ohh, pantas dia bersemangat sekali menyuruh orang - orang buat piket.
"Kelihatannya dia galak"balasku berbisik.
"Arsha! Piket!"panggil cewek itu cepat.
"Aku udah piket, kok, Tan"sahut Arsha enteng.
"Bohong! Kelas aja masih kotor begini. Cepet piket atau aku lapor ke wali kelas!"perintah cewek itu. Aku hanya melihat doang.
"Aku udah piket, kok. Tanya aja sama Aldi"sahut Arsha tak kalah cuek. Jelas sekali kalo dia itu bohong. Secara, daritadi dia, kan sama aku?
"Bullshit, lu! Aldi aja belum dateng sekarang. Bohong aja nggak becus"keluh cewek itu lagi. Dan Arsha cuma terkekeh. Entah kenapa dia menatapku tajam dan aku jadi mengernyit sendiri.
"Murid baru! piket!"katanya padaku.
Eh? Murid baru?
Aku cuma diam melongo. Belum bisa ngomong apa - apa. Lalu tawa Arsha meledak dan cewek itu menatap Arsha bingung.
"Ngapain ketawa? Cepet piket! Kamu juga anak baru! Piket sana"perintahnya. Arsha nggak tahan lagi menahan tawanya.
"Dia itu bukan murid baru, geblek! Dia itu temen gue. Anak IPA!"
Kontan saja wajah cewek itu jadi pangling. Dia kelihatan banget menahan malunya. Apalagi beberapa murid di kelas ikut - ikutan mentertawainya.
"Udah puas ketawa? Ketawa aja terus"sindirnya. Dia lalu tersenyum tipis padaku. "Sori, ya?"
Dan aku cuma menggeleng cepat.
"Nggak apa"sambil balas tersenyum.
"Ini udah hampir jam tujuh! Kalian itu disuruh piket pada bandel semua!"sungut cewek itu kesal. "Aldi! Baru dateng lu! Piket sana!"sembur cewek itu cepat. Aku terkikik sendiri melihat tampang Aldi yang udah kayak ditagih hutangnya pagi - pagi. Akhirnya mereka piket. Aku melihat sekitarku dan kurasa ini waktunya buat pergi sekarang?
"Mau bantuin aku?"tanya Arsha padaku yang sudah memegang sapu dan serok. Aku melihat senyumnya yang begitu manis dan matanya yang berbinar.
Bantuin kamu?
MAU BANGET!
Di tunggu kripik dan masukannya, ya?
Lanjuuutttt.....
Sangat menarik untuk d baca
Kayaknya si arsha ini jg gay krn dia semangat bgt buat mandi stlah futsal
Tapi yg aku msh blom paham pas kejadian randy ama alfa,emang gak ada org kah d skitarnya kok si randy bebas mesum ?
D tunggu lanjutan ceritanya y
Titip mention y @o_komo