It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aku yg terima kasih kak @gelandangan udah masuk ke thread aku, klo mau masuk aja kak ke threadku 1 lagi di boyzstories juga judulnya "jika ini akhirnya.". Oke? Semoga kaka juga suka disitu. Tpi jgn lupa komen disana, biar ikut dimention nanti. Makasih byk ka.
Kenapa ka @gry02 anak kisaran juga ya?
Atau bahasanya ya? Iya. Memang gk gitu sih sebenarnya, cuma supaya nyman dibaca aja.
Wkwkwk,, kasihh coklat sama bunga gitu?? Boleh juga tu ada kagak bang *lirik bang @Septra_Kisaran ada yakk bang
#peace
Jgn maksa ya, entar kucubit loh
@lulu_75 @yansah678 @yirly @lovelyozan @cibro
@kim_hae_woo679 @zick_perzon @gelandangan @delayedbanks @gry02 makan nih 2 part hahaha (ingkar janji)
Udah seminggu gwe sekolah di semester 2 ini. Kepala gwe yg cepak, tetap menjadi beban tersendiri. Gwe merasa jelek bgt! Bayangin dong, udah item rambut cepak lagi.
Kemarin waktu gwe lagi tidur, jambul gwe yg paling gwe sayangi itu hadir di mimpi gwe, dia menangis sambil pergi meninggalkan gwe. Gwe gk bsa apa-apa. Dia cuma berpesan harus menunggu jambul yg baru, dan itu membutuhkan waktu 2 bulan. Huhu~
Stop! Galau tentang jambul. Sekarang gwe mau bahas Rahman.
Besok minggu, sepertinya gwe gk ada acara apa-apa maklum jomblo.
Kali ini gwe gk mau mancing-mancing Rahman lagi klo gwe pengen hang out sama dia. Harus to the point aja.
Gwe sms Rahman.
'Man, bsok ada acara gk lu? Out yok. Tapi jgn dipaksain ya'
Gwe selalu bgitu, jika gwe sedang mengajak seseorang untuk bersama gwe. 'Jgn dipaksakan' dan itu karena gwe emang gk suka memaksa.
Selang beberapa detik sms gwe dibalas.
'Yoi, pagi jam 7.'
'Pagi amat Man?'
'Gpp, pengen aja'
'Okeh'
Gwe letakin hp gwe ke meja kamar, gwe dipanggil emak.
"Sana beli garam, sama sabun!"
"Males ah.."
"Okehh.."
"Oke apa mak?"
"Jatah tv mu, akan emak kuasai."
"Ampun maaak!! Iyeye, sisa uangnya untukku ya mak!"
"Ambil aja, sisanya kan cuma gopek."
"Emaakkk!"
Dengan langkah zombie, gwe jalan ke warung depan.
Ngomong-ngomong tentang emak, gwe juga sering ketemu sama emaknya Rahman, bahkan dari sekian banyak temannya Rahman, dia tetap ingat sama gwe.
Apa muka gwe pasaran ya? Makanya gampang dikenalin.
Terus klo udah kek gitu, siapa yg salah? Salah gwe? Salah orangtua gwe? Salah temen-temen gwe? Haduhhh.. Yg salah itu seharusnya gwe, gwe gk boleh nyalahin orang lain atas kekurangan gwe.
Sabtu, 17.05.
Gwe buru-buru ke sekolah, sudah 5 menit kelas dimulai. Gwe adalah salah satu siswa olimpiade yg mewakili sekolah gwe yaitu olimpiade Kebumian.
Tau Kebumian? Pelajaran yg mempelajari secara spesifik tentang bumi, dan sebagian besar materinya adalah seluk-beluk bumi.
Mulai dari lapisan tanah (lithosfer), lapisan air (hidrosfer) , lapisan udara (atmosfer). beda dengan Geografi, walau juga mempelajari bumi namun tidak spesifik, selain itu juga terdapat Demografi (ilmu kependudukan). Kebumian juga berbeda dari Astronomi (ilmu keluarangkasaan), walau dalam ilmu ini juga menyinggung tentang bumi. Perbadaan diantara ketinganya, sangatlah tipis. Namun jika diperhatikan secara seksama, akan terasa perbedaannya.
Dan kenapa gwe milih Kebumian, karena gwe suka hal yg berbau tentang bumi. Apapun tentang bumi gwe selalu suka, titik!
'Tok-tok'
"Masuk!"
Gwe duduk di barisan kedua, gwe malu sama junior, mereka semua udah pada hadir, padahal tahun ini gwe fix jadi perwakilan sekolah.
Guru pembimbing kami tak terlalu byk komentar, kami hanya membahas soal-soal olimpiade sebelumnya.
1 jam berlalu. Kelas usai.
Gwe masih disekolah, memperhatikan anak-anak yg sedang main basket. Kok mereka gk pulang sih? Oh ya. dimana mereka bisa menemukan lapangan basket klo tidak di sekolah?
Gwe mencoba menerawang, kenapa ya gwe dan Rahman gk satu sekolahan aja? Kenapa dia lebih memilih SMK? Gwe akui bahwa tingkat akademik gwe dan Rahman terpaut jauh.
Tapi apa gwe yg milih semua hal ini? Gwe juga gk ngerti kenapa gwe suka belajar ataupun suka membaca. Gwe cuma mengikuti hati gwe aja.
Dan seandainya kami satu sekolahan, pasti gwe dan Rahman jadi sering berjumpa tanpa janjian, selalu melihat senyum indahnya, tatapan dalamnya. Huuhh~ gwe mendengus panjang.
Dan gwe putuskan untuk pulang.
Sabtu, 20.09
Shalat isya udah selesai.
Tau kan apa yg dilakukan jomblo dimalam minggu, yap warnet!
Gwe dah janjian ama Toni, jadi tanpa basa-basi, basah sana, basah sini (banjir kali ah). Kami langsung berangkat ke warnet.
Kami memesan PC, 3 jam. Seperti biasa. Gwe lihat Jimmy duduk di tempat kedua dari kanan gwe.
Selagi game masih berusaha login server, gwe putusin untuk nyamperin Jimmy.
Gwe tepuk pundak Jimmy, dia terkejut dan kelagapan.
"Jim, dah lama lu?"
"Be-belum!"
"Ohh, setelah gwe login. Kita langsung war, bilangin sama member yg lainnya."
"Ii-ya."
Jimmy kenapa sih? Gwe langsung duduk ke tempat gwe.
Kali ini setelah adanya Jimmy masuk ke klan gwe, kami jarang kalah. Yes, gk sia-sia juga gwe masukin dia ke klan. Hahaha, gwe promosiin dia jadi staff ah.
Done.
Setelah gwe promosiin, dia melihat ke arah gwe, gwe acungin jempol. Dia tersenyum lebar.
Maniss!
3 jam dah terlewati.
Gwe lihat Jimmy masih main, dan ternyata dia emang ambil paket malam. Coba aja gwe ambil paket malam, pasti pulang-pulang gwe ditunggu emak di depan pintu sambil megang raket nyamuk!
Dan setelah itu gwe akan dipukul pakek tuh raket, dengan sedikit sengatan kecil yg menyakitkan.
Waw, gk mau ah~
Akhirnya, pulang dan tidur.
________________________________
'Kriiiingg..'
Alarm terdengar dari hp gwe.
Gwe sengaja set alarm jam 6 (niat bgt dah gk solat subuh -_-,hih!).
Gwe langsung beranjak ke kamar mandi. Lalu sarapan.
Gwe masih nungguin Rahman, walau setengah jam lagi dia datang gwe harus stand by dong.
Jadi mending gwe novi aja ah, toh byk kartun kok, di pagi hari minggu gini. Mumpung infotainmet belum tayang. Ah emak, pasti lagi sibuk juga kan?
Setengah jam berlalu.
"Assalamualaikum!"
"Walaikumsallam"
"Putra!"
"Iya!"
Gwe langsung beranjak, gwe lihat Rahman, cuma pakai kaos oblong, celana jeans selutut. Gwe langsung kluar aja pakek topi yg dikebelakangkan.
"Kemana kita Man?"
"Ke danau buatan, mau?"
"Ih, itu kan tempat orang pacaran!"
"Kaan itu klo malam, klo pagi gk lah."
"Yaudah terserahlah lah."
Kami langsung menuju ke tempat yg dimaksud.
Danau buatan yg ada di daerah kami ini, sebenarnya tak terlalu luas pun tak terlalu indah.
Hanya dijadikan objek tempat bersantai, dan tempat untuk mencari kuliner-kuliner khas daerah.
Disamping itu, disini hanya terdapat sedikit area permainan anak-anak. Seperti ayunan, jungkat-jungkit, dll.
Danaunya juga sedikit kotor dengan adanya sampah-sampah yg menutupi emperan danau.
Pasti karena kesadaran pengunjung yg sedikit. Huuuh~
Kami turun di tempat ini, sepi.
Hanya kami berdua. Dan beberapa pekerja di warung-warung makan yg menyiapkan segala sesuatu untuk membuka warung itu.
"Sepi ya Man."
"Bagus lah!"
"Eh Man, tengok itu!"
Gwe nunjuk ke arah jungkat-jungkit yg panjang itu. Gwe berlari ke situ, Rahman ngikut.
"Man, lu sebelah sana!"
"Iyaiya."
"Siap?"
"Oke."
Kami berjungkat-jungkit ria, kadang kami duduk kadang kami berdiri. Hahaha lucu sekali.
Tawa dan senyum Rahman, terasa sudah memenuhi hati dan pikiran gwe.
Hati gwe makin gk karuan, perasaan gwe sama Rahman semakin menjadi-jadi. Gwe takut dengan perasaan ini sebenarnya, tapi.. Sampai kapan gwe akan bertahan? Sampai kapan gwe akan menyembunyikan ini? Sampai kapan?
Setelah terasa capek. Kami memutuskan untuk menuju ke ayunan. Rahman duduk di samping gwe.
Ayunan ini bergerak pelan, kami hanya diam, melihat sekeliling, dan kadang memandang satu sama lain hanya untuk bertukar senyum.
"Man, liat tuh?"
"Apaan?"
"Itu.. Ke tempat duduk itu yuk!"
Gwe nunjuk tempat duduk yg terbuat dari semen, yg berada di pinggir danau.
"Ayok Man!"
"Oke!"
Gwe jalan duluan, Rahman mengikuti gwe.
Kami duduk bersampingan.
"Man, liat tuh ikan-ikan kecilnya makanin kulit kacang, hahaha"
"Hahaha iya.."
"Man, lu gk kerja?"
"Entar siang."
"Kenapa lu milih kesini?"
"Kenapa? Lu gk suka?"
"Suka lah."
"Oh oke.."
"Man.."
"Ya.."
"Gwe cuma main-main kali buat janji klo kita gk boleh pacaran sebelum sukses."
"Iya, gwe tau."
"Oh, lu tau?"
"Iyalah.."
"Hmm, oke."
Gwe liatin hp gwe, gwe mau dengerin musik. Dan tiba-tiba..
Huwaaaaaa, Rahman!! Dia letakin dagunya di pundak gwe!!
Sumpah! Gwe gugup bgt, grogi.
Gwe gk sanggup menoleh ke dia.
"Mau dengerin lagu ya."
"Iii-iya"
Gwe gugup bgt, dan akhirnya Rahman mengangkat dagunya. Akhirnyaa, gwe lega sekaligus nyesel.
*
Oh ya Rahman juga gk terlalu tinggi selera musiknya. Ada percakapan yg bikin gwe ngakak.
Jadi waktu itu gwe mau dengerin lagunya AgnezMo, gwe kan punya Mp3 nya sampek beberapa album.
Jadi gwe pengen dengerin yg bahasa indonesia aja. Gwe pakek headset, karena gk da percakapan lagi , gwe akhirnya meletakkan headset gwe telinga Rahman.
"Man, dengerin nih lagu Agnes."
Rahman ngederin, khusyuk bgt.
"Gimana? Enak suaranya?"
"Iya, kenapa ya Agnes gk mau ikut Indonesian Idol aja, pasti dia langsung menang!"
What? Apa? Nani? Gwe langsung ngakak. Hahahahah.
"Dia itu udah juri di Indonesian Idol Man!"
"Hah? Iya?"
Dia malu semalu-malunya. Mukanya memerah. Tapi dengan secepat kilat gwe ngalihin pembicaraan. Hahaha~
*
Gwe dengerin lagu Train - Hey Soul Sister.
Gwe gk bawa hs, jadi gwe dengerin dari speaker hp aja.
Otomatis Rahman denger.
"Man, lu suka lagu ini?"
"Gk ngerti Put!"
"Hahaha, Man Man."
"Hehehe."
"PUT!"
Rahman memegang pundak gwe, gwe langsung matiin mp3.
"Put, gwe emang suka ama tuh cewek yg berhijab."
DEGGGH!!
Seperti habis menatap mata medusa, gwe mematung. Hati gwe langsung ngilu. Gwe paksakan menyunggingkan senyum, gwe mengalihkan pandangan ke arah tengah danau.
"Lalu?"
"Tapi ada cewek lain, dia tergila-gila sama gwe, katanya dia mau jadi yg kedua. Gwe gk bsa menolak dia krena keluarganya udah byk membantu keluarga gwe."
"Kok bsa gitu? Kok gk pernah cerita?"
"Memang gwe gk pernah cerita sama siapapun."
"Ya lalu?"
"Udah gwe bilang klo gwe gk suka sama dia. Gwe suka sama tetangga gwe, gwe bilang gitu."
"Kok sampek segitunya sih? Kan kita masih sekolah. Itu kan masalah orang dewasa sepertinya."
"Gk tau gwe."
"Udah lu tenang ya, bilang aja klo sekarang masih fokus buat sekolah, buat ortu bangga, sukses dulu. Baru setelah itu ngurusin tentang begituan."
"Iya, gwe coba."
"Lu kok ada masalah apa-apa, jgn sungkan ngomong sama gwe."
" Oke put, thanks."
"Siip"
Sekarang pukul 11.13
Kami sudah 4 jam disini, menikmati angin disini, melihat suasana disini, menuangkan masalah kami disini, dan gwe pastikan kami gkkan kembali kesini! Tempatnya gk bagus!! Gwe bohong sama Rahman!
Kami pulang tanpa ada makan siang bersama dulu, gwe ditelpon emak. Karena emak lupa letak remot tv dimana, tuh makanya mak klo remot tuh di depan tv tempatnya, bukan malah disembunyiin -_- .
Rahman.. Gwe gk tau, perasaan apa ini. Gwe merasa sakit saat menyinggung orang yg lu sukai.
Haduhh, Rahman. Gwe takut merusak persahabatan kita, gwe takut..
Apakah rasa dapat diterka?
Ketika ia menggenggam sang hati
Walau seribu logika berkontra
Namun hati tetap memilih
Rasa datang berduyun-duyun
Kadang luas umpama gurun
Rasanya hati terayun-ayun
Dengan irama mengalun-alun
Namun getir umpama petir
Menghanguskan hati setelah berdentum
Bahkan tak diterima di alam pikir
Ketika hati sedang mengaum
*
Sebuah puisi sederhana gwe sematkan untuk Rahman, dia yg selama berbulan-bulan mengisi hidup gwe, dia menjadi pelipur lara gwe. Dan juga menjadi sahabat yg paling dekat dengan gwe.
Selama berbulan-bulan pula, kami menghabiskan waktu bersama.
Berenang bersama, jogging bersama, jalan-jalan bersama, makan bersama, ke tempat keramaian bersama. Dan itu hanya kami lakukan berdua.
Walau gwe selalu bisa mengontrol perasaan gwe kepada Rahman, tapi gwe tetap merasa bersalah. Gwe merasa tidak tulus dalam bersahabat dengannya, seakan gwe punya niat tersendiri. Yaitu ingin memilikinya. Tidak gwe pungkiri bahwa niat itu memang ada. Tapi gwe berusaha sekuat tenaga untuk membendungnya.
Sabtu. Mei 2013. (Lupa tanggal)
"Put!"
"Ya mak!"
"Kamu besok ke rumah pamanmu di batu-bara (nama kabupaten) ya."
"Ngapain mak?"
"Dia nyuruh kamu kesana, kangen katanya udah lama gk ketemu."
"Lho? Kok dia gk kesini?"
"Dia lagi gk sehat!"
"Sama siapa mak? Sama emak?"
"Enggak, emak gk bisa!"
"Lah? Jadi gimana?"
"Kamu kan ada temen tuh yg sering ke sini? Ajak aja."
"Tapi itu kan jauh."
"Coba ajak aja dulu."
"Iya deh... Tapi.."
"Jgn tapi-tapian, ingat jatah tv!"
"Ampuuunn maakk! Iyaiya."
Haduhh, emak. Klo udah ada maunya maksanya kagak ketulungan. Gwe mencoba untuk sms Rahman, ah tapi tidak, ini urusan penting. Harus telpon.
'Tuuuuutt'
"Halo."
"Halo Man!"
"Iya Put."
"Ehmm, ada waktu besok?"
"Ada! Kenapa?"
"Ehmm, emak nyuruh gwe ke rumah paman di batu bara!"
"Jadi?"
"Lu.. Mau anterin gwe?"
"Hmm, liat besok ya. Gwe usahain!"
"Jgn dipaksakan ya!"
"Iya."
"Udah dulu ya Man! Assalamulaikum"
"Walaikumsallam."
'Ttuuuuutt'
Huuuhh~ gwe lega udah ngubungin Rahman, seminggu ini belum ada ketemu. Tapi gwe merasa gk enak juga, gwe jadi ngerepotin dia.
Selain itu dia juga freelance kan?
Tapi tapi, setiap ada waktu, dia sering kok nyempatin waktu untuk breng gwe, mungkin selama seminggu ini dia gk da waktu.
Sabtu sore lagi, gwe sekarang jarang lagi jogging ke alun-alun. Gwe yakin pasti Mr. Alun-alun merindukan gwe, secara siapa lagi member yg paling ketjeh di sana klo gk gwe (efek udah ada jambul).
Gwe putusin untuk di rumah aja, ah.. Ke ladang aja ah. Bersihin rumput, atau apapun yg mengganggu tanaman. Kan dgn gitu gwe terkesan seperti orang sibuk, daripada di rumah? Entar emak bilang.
"Dirumah aja lu, udah kayak perawan bunting!"
Dengar ya mak, gk masalah klo emak bilang gitu ke aku. Tapi yg jadi masalahnya, mana ada perawan yg bunting? Bahkan sampek kucing kencan ama tikus dan tikus menjadi topnya, pun hal itu akan mustahil mak -_- .
20.11
Gwe dah solat isya, gk ke warnet ah. Uang jajan gwe abis!
Gwe putusin aja untuk nonton tv, 30 menit terasa biasa saja. Sampai tiba-tiba badai datang! Emak merampas remot, gwe mencoba melawan namun emak udah pakek biju mode. Tetapi gwe gk mau kalah, gwe coba pakek ninjutsu terhebat gwe, tetapi emak ngeluarin biju dama, akhirnya gwe terpental. Dan akhirnya gwe terpaksa nonton sinetron stripping dengan berlinangan air mata.
'Dreeet dreeet'
Hp gwe bergetar! Rahman!
"Halo Man!"
"Halo Put!"
"Ehh, ya da pa Man?"
"Bsok gwe bisa!"
"Makasih ya Man."
"Santai aja."
"Oke"
"Udah dulu ya. Assalamualaikum."
"Walaikum.. Eh, bentar Man!"
"Knapa?"
"Jam brapa besok?"
"Jam 11 an aja ya."
"Oh oke!"
'Tuuuuut'
Yeaaahh! Rahman mau, terima kasih emak! Akhirnya bisa jalan-jalan ama Rahman, sampek ke luar kabupaten. Makasih juga paman yg ada disana, hahaha~
__________________________________
Bangun pagi. Skip.
Sarapan. Skip.
Nonton tv. Skip.
Bantuin emak. Skip.
Sms masuk.
'Put, gwe otw'
'Okeh'
Okeh, masih jam 10.47 . Gwe dah siap-siap sebenarnya sebelum jam setengah 11. Gwe cuma pakek jeans biru, kemeja lengan pendek biru-putih, dan jaket coklat.
Gwe nunggu dia sambil ngomong ama emak bentar.
"Mak, dah mau berangkat nih!"
"Iya."
"Mau titip pesan?"
"Kagak!"
"Oh yaudah, money?"
Gwe nyodorin tangan ke emak.
Emak cuma kasih gwe 20K.
"Segini doang."
"Iya."
"Tapi.."
"Tapi apa?"
"Gk.."
Yaaah, cuma dapat 20K. Padahal kan niatnya mau pulang malam, apa cukup uang segini buat makan disana.
"Put!"
"Oy!"
Ternyata Rahman sudah tiba, gwe bergegas langsung ke depan rumah. Apapun dandanannya dia tetep ganteng. Waahhh~
"Yok langsung cuzz"
"Wokeh"
Kami akhirnya bisa mengadakan perjalanan jauh. Sampai keluar kabupaten lagi. Emang sih cuma 1 jam setengah doang kesananya. Tapi seru bgt.. Soalnya byk pemandangan indahnya. Secara kami kan naik motor, jadi tampak jelas semuanya. Jalan lintas sumatera tampak garang, dihiasi oleh kendaraan-kendaraan besar yg tangguh. Kami berulang kami menghirup asap dari kendaraan besar itu, tapi kami hanya menikmati perjalanan saja. Kami tak banyak bicara, kami hanya sesekali bertanya satu sama lain.
Sebelum sampai di rumah paman, ternyata di lapangan sebelum masuk ke gang rumahnya paman ada kampanye. Dan akhirrnya macet! Cuacanya juga panas! Huwaaaaa, gwe terbakar! 45 menit baru tertembus. Huuuuu~
Sesampai di rumah paman, ternyata paman lagi ada di kampanye tadi -_- .
Gwe coba telepon paman, tapi gk diangkat.
Kami tunggu sampek 1 jam, akhirnya gwe gk sabar.
"Man, gimana? Pulang aja kita?"
"Sayang kali jauh-jauh kesini malah gk jadi ketemu."
"Jadi gimana? Tunggu lagi?"
"Katanya ada pantai di daerah sini."
"Oya?"
"Iya, pantai bunga kok gk salah. Tapi gwe gk tau jalannya. Tanya-tanya aja yuk ama penduduk."
"Oke."
Kami celingukan mencari warga disini, dan kami nemuin ibu-ibu penjual gorengan. Kami tanyain dan ternyata beneran udah deket dari pantai. Hihihi~
Kami berjalan mengikuti intruksi ibu tadi. Selama perjalanan gwe nikmatin bgt, soalnya emang disini suasananya asri. Dan byk sekali pematang sawah, kami berniat foto disitu, tapi karena takut kemalaman kami urungkan niat kami.
Tiba-tiba Rahman berhenti.
Es Dawet!
"Tau aja lu Man, yg seger."
"Iyalah hahaha."
Rahman memesan es dawet dari bapak penjual itu, mereka berbincang sejenak.
"Pak, dawetnya 2"
"Iya."
"Pak ke pantai bunga bentar lagi kan yak?"
"Iya dek, nanti klo dah sampek perempatan belok kiri, habis tuh jalan teruss, setelah ada Masjid, belok kanan, jalann terus aja. Nah disitu pantainya dek."
"Iya pak makasih ya."
Kami habisin es dawet, sambil berbincang sedikit. Setelah 15 menit kami lanjutkan perjalanan. Kami tak kesulitan mencari arah jalan karena memang apa yg dikatakan sama ibu penjual gorengan dan bapak penjual es dawet sama persis. Jadi itu pasti petunjuk yg benar.
Dan akhirnya.. Kami sampai.
Angin laut menyambut kami, byk sekali pengunjung-pengunjung yg datang. Kami berjalan di pasir pantai, tanpa pikir panjang Rahman membuka sepatunya dan berlari sambil mengajak gwe ikutan. Gwe ikutan buka sepatu, dan kami pun berlari-larian. Hahaha, seru sekali. Byk sekali kulit kerang yg berserakan. Kami memungut yg paling bagus, Rahman melempari gwe. Sial!! Gwe bales dia. Dia mengelak. Sialan~
Kami berjalan kearah ombak, gwe mengeluarkan hp, dan memijit tombol kamera.
"Yuk Man, foto bareng."
"Kagak mau, lu aja sendiri."
"Yahhh.."
Gwe selfie-selfie sendiri di bibir pantai, gwe liat Rahman asik bgt mainin pasir. Tanpa byk bicara, gwe ambil posisi dekat dia. Dan cekrek! Waaaw! Bgus bgt fotonya. Gwe ada di angle paling depan sedangkan Rahman dibelakang sedang menendangi pasir pantai, seperti di set, padahal tidak. Gwe tunjukin ke Rahman. Katanya bagus, dan dia minta di kirimin ke hpnya. Dan setelah itu kita kompakin untuk jadi foto profil facebook kami masing-masing. Hahaha~
Kami berlari-lari seolah kami dikejar ombak, lalu tiba-tiba baju Rahman tersingkap, gwe liatin ke arah dia, dan secepat kilat di tutupin tanpa mau memandang gwe. Rahman?
Setelah kami sudah puas, kami putusin untuk pulang. Kami berlomba ke tempat parkir. Huwaa, gwe menang. Gwe curang sih, gwe tarik bajunya. Jadi dia terpeleset. Hahahah~
'Dreeet dreeet'
"Halo."
"Halo Put!"
"Paman, tadi Puput kerumah, paman kemana?"
"Lagi kampanye tadi. Ini udah pulang."
"Ywdah, Puput kesana, ini lagi di pantai bunga."
"Iya udah."
Kami akhirnya ke rumah Paman. Kami makan, mandi dan sebentar berbicang dengan paman.
19.03
Kami memutuskan pulang, sepanjang perjalanan kami hanya diam. Gwe merasa kedinginan, gwe takut bgt meluk Rahman, padahal gwe saat ingin sekali. Gwe coba beranikan diri, gwe coba memeluk Rahman. Gwe deg-degan bgt. Dan gwe pun sadar klo Rahman juga merasa gusar. Akhirnya perlahan-lahan gwe lepasin pelukan gwe. Dan kami pun berdiam diri saja selama perjalanan pulang.
20.35
Akhirnya sampai juga di rumah gwe, Rahman melemparkan senyumnya, gwe balas. Dia pun pergi tanpa berkata apa-apa. Namun gwe tau, klo dia juga sangat senang hari ini.
Rahman, gwe gk kan pernah lupain hari ini, bahkan jika pun kita tak bersama lagi. Rahman, kau..
Kak @aurora_69 ya.. Kyaaaa, penulis beloverd askar kan?? Huwaaaaa.. *sungkem