BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com
Howdy, Stranger!
It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Quick Links
Categories
- 31.1K All Categories
- 24.4K BoyzLife!
- 5.5K BoyzStyle
- 1.9K BoyzStories
- 5K BoyzLove
- 5.9K BoyzRoom
- 2 *Members Only!
- 1 BoyzAlbum*
- 1 BoyzChat*
- 12.8K BoyzConnect!
- 6K Jabodetabek
- 3.9K Jawa
- 2.5K Nusantara
- 451 International
- 291 BoyzForum Info
- 8 Apa Itu BoyzForum?
Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
YOU! (Pindah Ke Wattpad)
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kemana Raffa kecil, nah Raffa gede, cari tuh Raffa kecil ntar d culik om2 lagi. Oh ya satu lagi, itu Bebeb gue jngn lo embat Raf, ntar ad yg ngamuk loh. XD
Lanjut om... Yg panjang yah...
Eeetapi siapa tau itu panggilan kesayangan :v pfft~~
(12) Dan Lagi..
“c-cium??”
“iyaa cium.. boleh kan?” ucap Fajar sambil menaikan kedua alisnya.
“jauuhh!!!” sambil mendorong wajahnya. Fajar menepis tangan guaa yang menempel di wajahnya.
“Jar!! Jangan aneh-aneh” ucap guaa. Sial kedua tangan guaa di terlentang ke belakang.
Cupp!!
Basah!!
“eluu pasti butuh itu” guaa menatap Fajar tidak percaya. Dia! Dia mencium kening guaa lagi!
“gimana?? Agak mendingan?” Fajar! Apa luu tau keadaan guaa sekarang seperti apa hmm? Ciuman di-kening! Luu pasti tau guaa lagi sedikit kalut sekarang.
Fajar bangkit dari posisinya dan menarik tangan guaa.
“guaa tau luu ada masalah” itu lah ucapan Fajar. Sudah guaa duga dia pasti tau, walaupun guaa sudah semaksimal mungkin bersikap seperti biasa di hadapannya.
“paling gak guaa bisa ngasih ciuman guaa ke-elu” Fajar tersenyum sambil memegang tangan kanan guaa dan mengelusnya.
“Jar..”
“hmm.. kenapa beib?”
“thanks” ucap guaa lalu mendekap tubuhnya dengat erat. Ahh!! Guaa sangat beruntung sekali memiliki sahabat seperti Fajar. Dia selalu mengerti keadaan guaa, dia selalu memperhatikan guaa, memperhatikan gerak-gerik guaa memperhatikan keadaan guaa, memperhatikan polah guaa yang padahal jelas-jelas udah gua tutupin.
“guaa sayang banget sama luu Raff”
“guaa juga Jar.. sayang banget sama luu”
Sedang asiknya kami berpelukan muncullah seorang peganggu yang masuk dari arah ruang tamu.
“waah..waah.. mulai kapan tu pelukannya?” sial! Kak Michell -_- langsung aja guaa melepaskan pelukan Fajar.
“ihh kakak masuk rumah gak ngucap salam.. kayak maling ajaa!!” ucap guaa sewot melihatnya berdiri sambil mengacak pinggang.
“heheee.. kalau kakak ngucap salam pasti kakak gak bakal liat pemandangan ini..” guaa langsung melotot melihat kak Michell.
“ihh.. dasar! Awas matanya jatoh melotot terus hihii” ucapnya sambil cekikikan.
“yang lain dimana?” sambungnya.
“dapur” ucap guaa yang sudah duduk di-sofa.
“ooooooooo” ucap kak Michell ber-o-ria. Kak Michell langsung menuju ke-dapur, guaa sempat menoleh ke-belakang melihat kak Michell yang membawa paper bag. Pasti diaa habis jalan sama pacarnya!
Guaa dan Fajar masih stay di-depan TV, dia duduk di-samping guaa sembari beberapa kali melirik guaa.
“apaan luu lirik-lirik guaa?” ucap guaa ketus. Hihi barusan aja pelukan sama diaa udah kembali lagi sifat guaa hehee.
“galak amat sih beib, barusan aja tadi meluk guaa erat gitu”
“hehee” ucap guaa salting sambil menggaruk tengkuk guaa.
Fajar kembali memegang tangan guaa dan mengelus tangan guaa dengan pelan. Ahh Fajar!
**
Teman-teman guaa barusan aja udah pulang.. huuuh kehadiran mereka membuat guaa kesal sekaligus senang, hihi aneh yaa
“sepi lagi deh rumah” ucap kak Michell.
“bagus kali”
“adek mah.. mereka kan sahabat adek, kok malah senang sih mereka pulang?”
“habisnya liatin aja kelakuan mereka, tuuh liat tuuh piring kotor numpuk”
“kan nanti kakak cuci juga”
“heleeeh meramput, ading kada percaya” *heleeh mustahil, adek gak percaya*
“yaa udah kalau gak percaya” ucap kak Michell menuju ke-dapur.
“kak.. mamah sama papah kapan sih pulang? Ini udah jam 10 lewat loh”
“gak tau, telpon gih mamah.. cepetin”
Guaa langsung nurut perintah kakak guaa itu, guaa ke ruang tamu lalu menghubungi mamah pake telpon rumah.
*tuuut .. tuuut*
“halo”
“maah.. mamah kapan pulang?”
“eehh dek Raffa, umm ini mamah udah di-jalan, mungkin tengah malam baru nyampe”
“umm gitu.. yaudah deh hati-hati di jalan yaa mah”
“iyaa sayang, kak Michell di rumah dek?”
“iyaa mah”
“bisa panggilin kak Michell? Mamah mau bicara sama kakak”
“oke mah” sambil menaruh ganggang telpon.
“kaaaaaak!!! Mamah mau bicara sama kakak!!” ucap guaa teriak.
“iyaaa bentar dek!!” balas kak Michell teriak juga.
“bentar yaa mah” ucap guaa kembali ngobrol ke mamah.
“adek kebiasaann yaa teriak-teriak gitu”
“hehee mamah ni”
Guaa pun mengobrol dengan mamah lewat telpon, menanyakan kakak tertua guaa yaitu mbak Bella, menanyakan anaknya yang masih unyu-unyu itu
Mata guaa terbelalak melihat kado Raffa kecil terletak di atas ranjang guaa, guaa memungut kado itu. bukannya pagi tadi pas guaa bangun ni kado gak ada ya? Kok bisa ada di-sini? Ahhh! Guaa jadi ke-ingat diaa! Kenapa bisa begini? Guaa gak habis pikir, Raffa kecil menyukai guaa dan dengan beraninya dia mengatakan cinta ke guaa secara langsung. Kenapa luu bisa naksir guaa Raff? Kenapa?? Dan hati guaa, perasaan guaa. Kenapa berasa gundah kayak gini? Apakah guaa menyukai Raffa kecil? apakah guaa mencintainya juga? Arghh!!
*kreek*
Guaa mendengar suara pintu kamar terbuka..
“lagi apa dek??” ucap kak Michell udah masuk ke-dalam kamar guaa. Dia melihat guaa yang memegang kado.
“dek..”
“kado itu untuk Raffa ya?” guaa masih memperhatikan kado yang guaa pegang ini. Kenapa perasaan guaa seketika berubah melihat kado ini? Kado ini muncul di atas ranjang guaa dan jelas-jelas pagi tadi pas guaa bangun kado itu udah gak ada dikamar guaa.
“kado itu kakak nemu di luar dek, di teras rumah” deg! Di teras? Rupanya ketika pagi tadi Raffa kecil sempat membawa kado itu namun dia mengurungkan niatnya tuk membawa pulang dan menaruhnya di depan teras. Hati guaa berasa sakit banget! Guaa gak tau ada apa dengan diri guaa ini T.T
Pagi tadi guaa sempat sedikit bahagia melihat kado itu tidak berada di dalam kamar guaa, guaa beranggapan bahwa Raffa kecil menerima pemberian dari guaa itu. tapi nyatanya?
“k-kak..”
“ke-kenapa hati adek berasa ada yang aneh kak?” tanpa guaa sadari air mata guaa menetes.
“d-dek.. ad-adek kenapa?” kak Michell menghampiri guaa lalu mengambil kado dan menaruhnya ke-atas ranjang guaa.
“adek kenapa hmm??” ucap kak Michell sambil memegang kedua bahu dan membersihkan tetesan air mata guaa menggunakan jempolnya.
“apa adek menyukai Raffa hmm?” deg! Menyukai? Guaa gak ngejawab ucapan kak Michell.
“kakak tau dek.. kakak tau..” ucapnya sambil mendekap memeluk guaa dengan erat. Air mata guaa masih saja mengalir T.T perasaan apa yang telah guaa rasakan saat ini hmm?
**
*ke esokan harinya*
Guaa bangun tepat di pukul 5.57 pagi, mata guaa sedikit sembab. Sepertinya karena tangisan guaa malam tadi, yupp setelah guaa sedikit tenang karena adanya kehadiran kak Michell yang menenangkan guaa sambil memusut-musut kepala guaa. Setelah kak Michell pergi dari kamar guaa, sedikit demi sedikit air mata guaa kembali mengalir.. ada apa dengan diri guaa ini?
*tok tok tok*
“dek! Dek Raffa” suara nge bas! Apa itu papah?
“i-iyaa paah” ucap guaa.
“bisa buka pintunya dek?” grusa-grusu guaa merapikan diri agar terlihat normal di-hadapan papah. Rupanya papah dan mamah udah pulang.
*kreeek*
Guaa membuka pintu dan terlihatlah papah guaa yang berdiri di depan pintu.
“papah kangen skali sama adek” ucap papah sambil memeluk guaa.
“adek juga kangen sama papah” ucap guaa memeluk papah dengan erat.
“dek! Adek kenapa?!” ucap papah yang memperhatikan mata guaa.
“kenapa pah? Ada yang aneh dari adek?”
“mata adek!” guaa memegang mata guaa.
“emang kenapa pah?” ucap guaa pura-pura bego.
“sedikit bengkak, adek sering begadang?”
“umm enggak kok pah”
“lalu kenapa bisa sembab gitu?”
“karena adek gak bisa tidur”
“oh yaa? kenapa gak bisa tidur hmm?” ucap papah sambil mengelus bawah mata guaa.
“karena adek kangen papah” ucap guaa bohong.
“ohh yaa?? wahahaaa adek ini bisa aja” sambil mengacak rambut guaa. Huuh! Sebenarnya guaa kangen papah juga sih
“yaa udah, adek mandi gih habis itu sarapan di bawah yaa.. papah tunggu”
“hmm oke pah” papah mengacungkan jempolnya kea rah guaa hihi. Guaa sedikit terhibur karena adanya kehadiran papah.. selama lebih dari 2 bulan papah gak ada di rumah karena dinas kantor di luar kota, ketika selesai tugaslangsung main pergi aja kerumah Mbak Bella. Huuh!
Guaa langsung menutup pintu kamar, membuka lemari baju, mengmabil seragam putih abu-abu, mengambil beberapa dalaman lalu masuk ke-kamar mandi. Byuuur-byuuur-byuuur, sabunan, shampoan, byuuur-byuuur-byuuur pakai pembersih muka. Byurrr-byuur-byuur selesai deh hehe. Udah wangi! Ganti pakaian! Selesai! Turun ke bawah sarapan bersama keluarga
“waaah anak mamah udah rapi.. umm tumben. Loh mata Raffa kenapa??” ucap mamah kaget melihat mata guaa sedikit sembab. Guaa tadi sempat ngaca ngeliat mata guaa, yaa emang sih keliatan sembab gitu
“mata adek gak apa mah, cuman kurang tidur aja” ucap guaa ngelak tangan mamah yang hendak memegang bawah mata guaa.
“kok bisa kurang tidur toh sayang??”
“habisnya adek kepikiran mamah!”
“ohh yaa?? wahahaaa” mamah dan papah samaan yaa respondnya -_-
“bisa aja sih adek.. uuuuhhh gemas deh mamah” sambil mencubit pipi guaa kiri kanan.
“yaa udah yuuk sarapan.. paah! Papah mu ini mana toh”
“di kamar kali mah” ucap guaa yang mengambil piring. Waaah mamah masak nasi goreng.. yuuuhuuu nasgor
**
Guaa memarkirkan motor guaa di tempat biasa, sambil melihat beberapa siswa-siswi yang ngalor ngidul di parkiran. Ckk.. naglor ngidul kok di tempat parkir sih -_- guaa melangkahkan kaki masuk ke gerbang sekolah. lagi-lagi ibu Inike yang jaga di bagian piket.
“ehhh lah dalah.. tumben Raffa turun cepat di hari senin seperti ini hmm? Bakalan hujan lebat nih entar siang”
“ahh ibu. Mulai deh”
“hihiii.. yowes. Masuk gih” guaa menganggukan kepala.
Guaa melangkahkan kaki menuju kelas guaa, guaa melihat pemandangan sepasang cowok cewek lagi asiknya ngobrol ria di-depan kelas IPA 1. Fajar dan Heni -_- guaa gak memperdulikan mereka berdua, guaa langsung jalan aja ke depan! Sedikit kesal guaa ngeliat mereka berdua -_- ihhh!!! Fajar pun sama sekali gak manggil guaa! Sialan -_- guaa ngeliat Agus, Gisel, Misca dan Nanda berada di-depan kelas guaa. Raffa kecil? diaa gak ada?
“ehh buseeet… hari senin kayak gini luu turun agak cepat Raff” ucap Gisel.
“bakalan badai nih ntar” ucap Misca.
“guaa takut badaiii” ucap Nanda. Guaa langsung melotot ke-arah mereka bertiga -_- sialan di olokin lagi deh guaa -_- turun cepat salah! Turun lambat di-omelin! Maunya apa sih? -_-
“btw Raffa baru kok belum datang yaa?” ucap Misca.
“iyaa yaah.. biasanya tu anak paling cepat masuk sekolah” ucap Nanda.
“jangan-jangan dia sakit” ucap Gisel. Deg! Sakit? Apa dia gak turun sekolah karena guaa??
“tunggu aja, kali aja di-jalan macet” ucap Agus.
“Raff! Hubungin diaa gih.. cepetan” ucap Nanda.
“i-iyaa” sahut guaa. Guaa langsung masuk ke-dalam kelas menaruh tas guaa di bangku. brook! Udah guaa taruh, ohh iyaa topi! Kan hari ini hari senin hehee bentar lagi upacara. Tapi Raffa kecil kok belum datang juga? Ahh! Apa ini karna guaa? Atau dia memang sakit? Dan sakitnya itu karena guaa? Arrghh!!
“ihhh tuu anak masih betah aja sama nenek lampir!” kami ber-lima memperhatikan Fajar dan Heni duduk di-depan kelas IPA 1.
“tau tuuh..! ucap Nanda.
“ehh Raff! Kok mata luu masih sembab gitu sih?” ucap Gisel yang melihat mata guaa. Posisi guaa berada di samping Gisel.
“guaa gak bisa tidur malam tadi”
“buuuh.. kepikiran Ana yaa? karena gak balas-balas sms luu” ucap Misca.
“so toy luu”
“wahahaaaaaa” mereka ber-empat tertawa ria. Sialan -_-
**
Sampe sekarang Raffa kecil tidak muncul juga batang hidungnya
“benar-benar gak turun sekolah yaa diaa” ucap Misca.
“huu’umm” ucap Nanda lesu.
“luu udah hubungin Raffa gak?” ucap Misca menepuk tangan guaa.
“b-belum”
“laaah gimana sih, sini biar guaa yang hubungin dia” guaa merogoh hape guaa yang berada di-saku celana. lalu memperlihatkan nomor Raffa kecil di hape guaa.
“aduuuh.. nomornya Indosat lagi”
“elaaah.. cuman mau tanya kenapa dia gak turun aja kok”
“sini-sini biar guaa yang nelpon” sambung Gisel.
Kami berlima sekarang berada di-kantin, sekarang waktunya istirahat. Fajar! Dia masih dengan ke senangannya bersama Heni -_- hari ini dia sangat berbeda sekali. Bahkan ketika di kelas tadi dia sama sekali tidak menegur kami berdua (guaa dengan Nanda) Nanda hendak ngomel-ngomel nyamperin Fajar, tapi guaa melarang Nanda! Sepertinya diaa lagi ada masalah, tapi kalau ada masalah kenapa dia lebih memilih bersama heni ketimbang bersama sahabatnya yang gilak ini?
“ihhh gak di-angkat-angkat looh” ucap Gisel.
“pacar guaa kenapa yaa?” zzeeeeet! Kami ber-empat menoleh ke Nanda.
“ngareeep luuu” ucap Misca.
“ihh bener-bener gak di-angkat nih” ucap Gisel.
“kemungkinan aja dia sakit” ucap Agus.
“haaaalooooooooo!!” terdengar suara yang gak asing.
“kalian sedang apa hmm?”
*plaaaak* *plaaak* duaa pukulan mendarat ke-bahu Fajar -_-
“aaarrkkaduhh.. sakit Raff. Sakit Nan”
“eluuu yaaa!.. kenapa luu datang di-mari haah? Datangin nooh nenek lampir!” ucap Nanda dengan kesalnya.
“eluu kesambet apaan?” ucap guaa heran melihat Fajar kembali dengan sikapnya.
“kok kalian jahat banget sama guaa”
“habisnya luuu…”
“ahhh tauk dah” sambung Nanda.
“hehee maaf kali, guaa emang sengaja gak ngiraukan kalian berdua di-kelas tad..”
*plaaak* Nanda memukul lengan Fajar.
“aduuh.. sakit Nan”
“biar aja.. biar tau rasa luu!!”
“supaya apa coba luu kayak gitu hah?” sambung Nanda.
“yaaa umm.. ngetes aja, kalian berdua marah atau enggak kalau guaa nempel sama Heni mulu. Ehh rupanya gak marah, jadi guaa dapat restu ni dari luu berdua?”
*plaaak* giliran guaa yang mukul tangannya.
“tunggu guaa bisa kayang baru luu dapat restu dari guaa!” guaa gemas dengan Fajar -_- wajahnya itu loh -_- kayak gak ada salah apa-apa -_-
“ahh sakit beib”
*plaak* *plaak* *plaak* *plaak* empat pukulan mendarat ke tubuh Fajar.. wahahaaa rasain noh. Lagian sih coba-coba gak ngeranin kita-kita -_-
“aaarrrgghhh!! Ampunnnnnn!” ucap Fajar yang di serang Gisel, Misca dan Nanda.
“huuuuuh! Rasain nooh” ucap Nanda yang udah selesai dengan aksinya kembali duduk di bangkunya.
Kasian juga sih Fajar di-gituin hihi
“niih Raff hape luu.. percuma gak di-angkat-angkat sama Raffa baru” ucap Gisel mengembalikan hape guaa.
“kemungkinan ajaa dia sakit” ucap Agus.
“diaa emang sakit” ucap Fajar. Kami berlima langsung menoleh ke-arah Fajar yang tepat duduk berhadapan dengan guaa di-meja kantin itu. biasanya Raffa kecil yang duduk di-hadapan guaa.
“sakit? Dia sakit?” ucap Misca.
“hoo”oh” jawab Fajar.
“luu tau dari mana Jar” ucap guaa.
“umm.. dari widya” ehh widya..
“widya tau dari mana emang??” ucap Nanda.
“tau dari pak Hari”
“hah?? Kok pak hari?” Ucap Gisel yang sedikit kaget itu.
“kok luu kaget gitu Sel?” ucap Agus.
“luu gak ngerasa aneh apa? Masa iyaa bagian kesiswaan kita tau kalau misalkan ada yang gak turun sekolah karena sakit, kayak Raffa baru ini.. ya gak?” ucap Gisel yang masih rancu bagi guaa.
“yaa kali aja ada yang nitip surat ke pak Hari” ucap Nanda.
“laah terus suratnya gak di taruh di kelas gitu?” bener juga sih ucapan Gisel. Paling gak kan kalau emang beneran sakit ngirim surat ke kelas.
“mungkin aja suratnya masih sama pak Hari” ucap Agus. Guaa ngerasa ada yang aneh di hadapan guaa. Tuuh kan! Fajar memperhatikan guaa sambil menopang dagunya dengan kedua tangan.. ihhh -_- ahh gak usah di tanggepin!
“entar deh guaa datengin pak Hari” ucap Agus.
“ehhh.. gak perlu ahh” ucap Misca.
“yang penting kita udah tau Raffa baru gak masuk sekolah karna sakit” sambung Misca.
Hmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm kami ber-empat ber-hmmm-ria sementara Fajar -_- masih asik memperhatikan guaa dengan tatapannya itu -_- huuh!
**
Sekarang pukul 2.11 siang, guaa ingin bertemu dengan Widya. Biasanya dia nongkrong dekat ruangan uks dengan adek-adek kelas yang ikut ekskul PMR itu. sahabat-sahabat guaa seperti biasa lebih sering pulang duluan ketimbang nongkrong di-sekolah, tapi yaaa ntar sore guaa bisa memprediksi mereka bakal kerumah guaa lagi -_-
Ehh bener ada Widya! Dia duduk di-tepi beton-beton pembatas bunga.
“ehhhh Raffa, belum pulang luu Raff?” barusan aja guaa hendak nyapa, ehh keburu dia deh hehee.
“umm.. ini guaa mau pulang” ucap guaa. Ehh adek-adek kelas guaa kenapa senyum-senyum gitu ngeliat guaa?? Ada yang aneh kah di guaa?? Ohh atau pasti karna ke tampanan wajah guaa wahahaaaa (NAJONG LU RAFF)
“tapi.. bisa kita bicara sebentar Wid”
“mau bicara apa emang?”
“bisa ikut guaa”
“bentar yaa teman-teman, ada urusan bentar nih hehee” ucap Widya pamit dengan adek-adek kelasnya.
Guaa membawa Widya di-Gazebo dekat tempat parkir motor.
“Wid..” ucap guaa yang udah duduk di-beton Gazebo
“iyaa Raff, kenapa?” tanya Widya.
“si Raffa onoh gak masuk sekolah karna sakit yaa??”
“umm.. bener Raff”
“awalnya luu tau dari mana kalau Raffa onoh sakit? pdhal kan surat sakit gak ada di kelas”
“guaa dikasih tau pak Hari Raff” ternyata bener yang di-ucap Fajar. Guaa sempet ragu apa yang dikatakan Fajar tadi.
“ohh yaa?? kok di kasih tau pak Hari?”
“gini nih.. tadi pagi pas guaa lewat depan dewan guru guaa ketemu pak Hari terus yaa itu tadi pak Hari ngasih tau kalau Raffa onoh sakit”
“pak Hari gak ngasih surat sakit?”
“gak ada Raff”
“…..” guaa terdiam sebentar.
“emangnya kenapa Raff?” tanya Widya yang mulai heran dengan polah diamnya guaa.
“e—eh gak apa kok”
“umm.. btw Raffa onoh sakit apa ya?? Luu tau gak Raff?”
“g-gak tau guaa Wid”
“luu gak nelpon dia?”
“tadi udah di telpon ama Gisel, tapi gak di-angkat-angkat”
“hooooh gitu.. umm mungkin aja dia lagi tidur kali yaa pas Gisel nelpon”
“mungkin aja”
Selesai guaa ngobrol bareng ama Widya, guaa mengembalikan Widya ke habitatnya di dekat UKS tadi, fiuuuh Widya bisa-bisanya deh -_- masa dia bilang kalau adek-adek kelas yang duduk di-dekat UKS sono pada suka sama guaa -_- guaa kan jadi ke-geeran gitu.. tuuh kan jadi sok kecakepan deh guaa hahaaa pffttt.
Guaa beranjak dari sono menuju tempat parkir motor guaa. Guaa kembali memikirkan Raffa kecil lagi. Ckkk! Kalau guaa sendirian bgini kenapa guaa selalu kepikiran diaa? Kenapa? dan kenapa kemarin guaa gak ngejar Raffa kecil? guaa memilih diam duduk di-sofa ketimbang mengejar dia yang pergi dari rumah guaa tanpa pamit sama guaa T.T
“Raff..” guaa mendengar suara.
“Raff!!”
Guaa celingak-celinguk mencari sumber suara.
“waaaaaaaaaaaaaaaaa!!” tiba-tiba sosok itu muncul di-hadapan guaa.
“bang*at!!!!” -_- arrghh! Jadi ngomong kasar guaa karna kaget -_-
“luuu yaa ngagetin guaaa.. ahhh bete ah guaa!!” guaa kesal dengan Fajar -_- dia tiba-tiba muncul dari atas melompat di-hadapan guaa -_- rupanya dia habis manjat pohon jambu -_- ngapain sih tuu anak -_-
“hihiii maaf-maaf, nih-nih buat luu” menyodorkan beberapa buah jambu.
“gak butuh itu guaa” ucap guaa menepis pemberiannya.
“yaaahh kok gitu sih Raff.. guaa udah susah payah niih manjat pohon jambunya”
“bodo amat!!” ucap guaa yang terus melangkahkan kaki menjauh dari Fajar.
“beib.. maafin Fajar dong. Maaf Fajar udah ngagetin bebeb” sambil menarik-narik tangan guaa.
“luu pulang sono, datangin nooh nenek lampir!” ucap guaa ketus.
“aiiiiih bebeb.. jangan marah dong. Plisss” sial! Puppy eyes nya keluar -_-
“hmmm iyaa deh iyaa guaa maafin”
“yang bener?”
“hmm”
“aaaaaaaahhhhh maaacih bebeb” ucap Fajar sambil memeluk guaa dari belakang.
“Fajaaaar!! Ini lingkungan sekolah.. lepas!!!” ucap guaa mulai gelisah dengan pelukannya.
“gak mau.. guaa gak mau ngelepasin bebeb kesayangan guaa” ahhh -_- apa boleh buat guaa pasrah -_- tenaganya lebih kuat ketimbang guaa -_-
**
Sepertinya guaa jangan menyendiri di-kamar, di-kamar guaa ada barang keramat. Yupp kado Raffa kecil.. kalau guaa ngeliat tu barang! Bisa-bisa guaa menggalau lagi. Guaa harus ngumpul bareng sahabat-sahabat guaa yang gilak itu tuk menjauhkan pikiran guaa dari Raffa kecil. sebelum guaa hendak mengirim chat di group, guaa ngeliat notif WA guaa. Rupanya Ana! Ana mengirim pesan di WA.. guaa sempat berfikir bahwa Ana sepertinya melupakan guaa, tapi dugaan guaa salah. Dia menjelaskan kenapa nomornya gak aktif, rupanya hapenya sempat hang karena terjatuh ketika turun dari kereta. Kasian sekali Ana
*drrt drrt* *notif Line dari Agus*
“Raff! luu dirumah kan?”
“iyaa Gus, kenapa?”
“guaa jemput luu yaa”
“laah emang mau kmana?”
“kita mau nyerbu rumah Fajar waahahaa”
“hahahaaaa, oke guaa tunggu gus”
Jiaaaah
**
“haloooo Fajar” serempak kami berlima mengucapkan itu. pffftt kayaknya dia baru bangun tidur
“astagaaaaaa.. kalian!! Aduuuhh kenapa gak bilang-bilang kalau main kesini” ucap Fajar. Jiaaah diaa cuman pakai bokser doang hahaaa
“kalian cewek-cewek jangan masuk.. main ke-kamar adek guaa ajaa nooh” ucap Fajar sambil menutupi sebagian dadanya menggunakan tangannya. Pffft
“hahahaaa mang enak di-serbu” ucap Nanda.
“kita ke-bawah ajaa yuuk, nyamperin nyokapnya Fajar masak, kita bantu masak” ucap Misca.
“yuuuk cuss” ucap Gisel.
Guaa dan Agus masuk ke-dalam kamar Fajar sementara ketiga cewek itu turun tangga, bilangnya sih mau ngebantu nyokapnya Fajar masak -_-
Brrr!!! Dingin banget!!
“ellaaah dingin banget kamar luu Jar! Berapa derajat ni AC” ucap guaa.
“hihi dingin yaa beib?”
“sini guaa peluk biar gak dingin” sambungnya.
Seketika guaa merinding Fajar memeluk guaa dengan telanjang dada itu -_- gak sengaja guaa nyentuh pe*tilnya. Arrrghh!! Geli!!
“aahhhh geli Jar” ucap guaa.
“waduhh.. mulai adegan panas ni! Mending guaa keluar aja” ucap Agus melangkahkan kaki keluar dari kamar Fajar.
“makasih Aguss.. peka banget deh luu” ucap Fajar. Agus benar-benar keluar ninggalin guaa -_-
“naaah looh sekarang tinggal kita berdua di-kamar” sambil mengangkat kedua alisnya.
“Jar.. lepas!!!”
“gak mau.. kan bilangnya eluu kedingingan”
“yaa gak usah meluk guaa juga kali ahhh”
“Jarr!!!! Luu jilat kuping guaa!” guaa ngerasa ada yang basah di telinga guaa.
“hihii guaa sange beib” deg! Sa-sange??
“Jar!! Luu bilang apa sih? Lepas gak!!” ucap guaa.
Dia masih saja memeluk guaa, lalu menggigit telinga guaa.. ahhh!! Fajar!! Tubuh guaa terasa menggeliat ketika Fajar menggigit telinga guaa.
“Raff..”
Cup!!
Basah!! Pipi guaa basah!!
Fajar mencium pipi guaa..
Entah kenapa guaa merasa nyaman juga di perlakukan Fajar kayak gini.. arrhhh pikiran macam apa ini? Arrghhh!!!
“Raff.. boleh guaa jujur sama luu??” dia masih memeluk guaa dengan eratnya, sambil menatap wajah guaa.
JUJUR?
“entah kenapa guaa ngerasa ada yang aneh kalau guaa di-dekat luu Raff”
“guaa juga gak tau ini apa”
“guaa gak habis pikir Raff”
“g-guaa..”
“guaa naksir luu Raff”
DEG!! NAKSIR?? APA?? FAJAR NAKSIR GUA??
@lulu_75 @Abdulloh_12 @awi_12345 @Llybophi @QudhelMars @Aurora_69 @AdzamSudrajat