It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Apdet dong kak
Semangat semangat
@Kokushibyu ughh makasih udah baca.. Umm updtnya di usahakan secepatnya.. Kemungkinan besok
Bagus kog critanya
Kalo boleh saran kak, gak usah cerita ulang dari sudut pandang yg lain kak
Biar lebih panjang critanya
Hehe
maaf lumayan lama updatenya.. btw masih ada yang baca kan hehee... di bagian ini kita sedikit flashback and so selamat membaca maaf kalau gak greget
(27) Raffael POV
Guaa gak tau apa yang sebenarnya guaa lakuin ini, guaa gak tau ini benar atau salah.. Secara atau pandangan menurut orang maupun masyarakat di daerah guaa ini jelas banget menganggap hal yang guaa lakuin ini salah, salah dalam artian kodrat, norma dan agama.. Tapi.. Guaa gak bisa memungkiri bahwasannya guaa cinta dia.. Yaa.. Lambat laun guaa menyukai dan mencintainya sekarang, meskipun sebagian dari hati guaa juga ada yang memberontak dengan tindakan yang guaa lakuin ini.. Ohh dang it.. Sebenarnya guaa selalu bingung memikirkan hal ini.. Guaa sedikit cemas.. Cemas akan hubungan guaa dengannya.. Cemas dengan diri sendiri.. Bagaimana jika mereka mengetahui kalau guaa memiliki kekasih begender sama!!! Sudah dipastikan mereka akan menganggap kalau guaa bukan orang baik.. Mereka akan mencemooh guaa terlebih lagi mereka akan mencemooh Raffa kecil.. Shitt!! Lalu bagaimana dengan teman teman guaa? Teman sekelas guaa? Teman dekat guaa? Nanda, Misca, Agus, Gisel dan Fajar.. Bagaimana kalau mereka tahu hubungan guaa dengan lelaki yang mereka kenal dan dianggap sebagai sahabat mereka? Dan yang terakhir.. Orang tua guaa.. Ohh guaa gak sanggup memikirkan itu.. Kepala guaa serasa berdenyut memikirkan itu meluluk..
'Arrrgghhhh' batin guaa sambil mengacak rambut.
Guaa beranjak dari tempat tidur guaa, melangkahkan kaki menuju meja cermin.. Guaa mendekat, melihat dan mengambil sebuah foto.. Yupp.. Foto guaa bersama Raffa kecil.. Raffa kecil terlihat lucu sekali dengan senyumnya menatap kamera.. Foto itu diambil di saat guaa menemani adeknya membeli buah semangka.. Hihi.. Dengan postur tubuh yang sedikit kecil dibandingkan guaa, dia terlihat seperti adek saja kalau bersanding dengan guaa hehe.. Selesai berlama-lama memandangi foto, guaa pergi keluar kamar lalu keluar rumah juga, berpamitan dengan mamah yang lagi asik nonton sinetron.. Guaa mesti mencari angin segar diluar ketimbang mengurung diri dikamar yang ujung ujungnya akan muncul pikiran pikiran aneh guaa..
**
Dengan langkah cepat.. Secepat kilat.. Akhirnya guaa berhasil memasuki sekolah yang super duper banyak peraturan ini.. Fiuuuh.. Guaa mengelap keringat dengan punggung tangan lalu terdengar suara tawa yang khas di telinga guaa.. Guaa menoleh ke kiri dan kanan gak ada satupun orang.. Ngaacoo!!
"Aku di belakangmu" kata si empunya suara.. Guaa berpaling ke belakang dan melihat penampakan lelaki bertubuh kecil.. Pacar guaa!
"Tumben sekali kamu turun pagi" kata Raffa kecil sambil tersenyum.
"Ee--eehh ummm gak liat udah jam berapa?" tanya guaa sambil memperlihatkan jam tangan guaa.
"Bukannya hari ini guru-guru mengadakan rapat?? Kelas dimulai pukul 7 lewat 45 menit..." ucapnya santai.. What thee...!! Pantesan aja perasaan guaa agak gak enak gini.. Ternyata bener.. Pas guaa bangun tadi.. Ada hal yang guaa lupa.. Ternyata ini -_-
"Waahahaaa.. Astaga aku lupa"
"Masuk kelas yook" sambung guaa mengajak Raffa kecil, Raffa kecil mengangguk dan ikut menuju kelas bersama guaa.. Di sela sela menuju ruang kelas guaa melihat pemandangan ekstrim yang luar biasaaah.. (Heni+Fajar) huuuuh!! Guaa seperti ngeliat pisang bersama monyetnya.. Si Fajar pisang dan si Heni Monyetnya.. Gak mau lepas!! Mangkel guaa liaatnya -_-
Seperti biasa Fajar memanggil nama guaa, tapi ya jelas aja guaa mengacuhkannya...
"Tadi kamu di panggil Fajar, kenapa kamu tidak menghiraukannya?" tanya Raffa kecil ketika kami udah duduk di bangku kelas.
"Males ajaa liat mereka...--" arhhh guaa keceplosan T.T
"Kamu cemburu??" tanya Raffa kecil hati hati.
"Buat apa aku cemburu.."
"Aku udah jadi milikmu.." tambah guaa sambil ngeliat wajahnya.
"Pelankan suaramu.." kata Raffa kecil dengan pelan.
"... Maaf.. Habisnya ... Kamu.." kata guaa sedikit memelas.
"Aku percaya sama kamu.." ucapnya penuh riang.. Ughhh guaa gemes.. Andaikan ini kamar guaa .. Udah guaa cubit tuuh pipinya.
"Makasih..." kata guaa di iringi senyum termanis guaa.. Hihi.. But.. I still afraid about us Raff!!
"Hayoooooo!! Kalian berdua lagi bahas apaan??" kejut Nanda berada di hadapan kami.. Guaa langsung melotot memperhatikannya..
"Apaan sih.. Gak ngefek yaa kayaknya guaa kagetin luu" ledeknya lalu duduk dibangkunya.
"Anyway yaa Raff.. Ummm..." ucapan Nanda berhenti ketika Fajar menghampiri kami.
"Ohhh udah puas ketemu nenek lampir hah??" ketus Nanda dengan cepat..
"Kenapa sih kalian begitu terus tiap kali guaa sama dia" jawab Fajar santai tanpa beban.
"Wait...!! What are u said?? Kalian? Im not ok!!" kilah guaa.. Padahal sebenarnya iyaa -_-
"Karna dia jelek.. Dia nenek lampir!!" jawab Nanda ketus..
"Dia can--"
"Stoppp... Luu mau guaa gampar bilang tu cewek bgitu" ucap Nanda makin ketus.. Guaa liat Nanda seperti serius.. Gak ada raut wajah bercanda sedikitpun.. Yaa jelas aja gak becanda.. Rumor dulu kan Nanda naksir Fajar.. Huuh!! Itu disaat kami kelas 2 SMA.. Dimana masa-masa kami lebih sering hang out bareng, sleep over dirumah Fajar ataupun guaa.. Tapi semenjak kelas 3.. Kami gk pernah ngelakuin itu lagi.. Guaa juga gak tau apa penyebabnya yaa meskipun kami sering hang out juga.. Guaa lihat Fajar terdiam.. Sedangkan Nanda membuang mukanya ke arah depan tanpa menoleh ke arah kami.. Kayaknya bener bener gak suka deh si Nanda.
"Nanda..." panggil Raffa kecil.. Kemudian Nanda menoleh kebelakang.
"Bisa kamu temani aku ke ruang kesiswaan.." pintanya.
"... Bisa bisa.. Yuukk... Umm pak Hari yaa?" terka Nanda, Raffa kecil mengangguk. Huuuh lagi lagi pak Hari!! Mereka berdua pun beranjak dari bangku dan melangkah keluar kelas, Fajar menatap guua dengan intens ketika guaa ngeliat pacar guaa pergi.
"Segitu amat ngeliat si imut" selorohnya lalu duduk di bangku depan berlipat tangan menopang dagunya.
"Emang kenapa?!" tanya guaa sinis.
"Hihii.. Luu tetep begitu yaa sifat nya, itulah yang buat guaa suka sama luu"
"Jangan mulai.. Ini lingkungan sekolah!!" kata guaa memperingatkan.
"Iyaa guaa tau.. Cuman.. Guaa gak mungkin bohong kan?" kata Fajar sekilas menoleh ke kanan.
"Seharusnya guaa ngasih tau isi hati guaa ini dari awal.. Mungkin luu bakal berbeda--"
"Please.. Jar.. Please.. Jangan bahas ini lagi oke.. Guuaa seneng kalau luu bener bener suka sama guaa.. Guaa gak ngelarang.. Tapi guaa.."
"Kenapa Raff?? Luu gak suka guaa pacaran sama Heni?? Yang harus luu tau.. Guaa bener bener gak pacaran sama dia.. Kami cuman pacar kontrak" jelasnya.
"P--pacar kontrak?? Luu jangan ngaco"
"Guaa gak bohong Raff.. Percaya sama guaa.." kata Fajar sedikit memaksa.. Argghh.. Apa apaan ini!!
"... Guaa gak mau bahas ini lagi oke.. Ohh yaa lagi pulak guaa senang kok kalau luu pacaran sama Heni.. Moga langgeng yaa!" kata guua sedikit menyindir lalu guaa beranjak dari bangku meninggalkan Fajar yang masih duduk, dengan langkah panjang guaa keluar dari kelas.
'Sumpah!! Tuu anak kesambet apaan pagi pagi gini.. Kemaren kemaren gak ada bicara satu kata pun sama guaa ... Argghhh' batin guaa mangkel -_- guua lalu berjalan menuju kelas Agus (IPA 4) sesampai di depan pintu kelas guaa ngeliat Agus bersama teman sekelasnya lagi asik mengobrol ria, salah satu temannya ada yang ngeliat guaa berdiri didepan pintu lalu temannya itu menepuk lengan kiri Agus, Agus sedikit terkejut lalu temannya menunjuk guaa dan kepala Agus pun berputar mengiringi tangan temannya. Agus grasa grusu pergi dari bangkunya.
"Ada apa bro??" tanya Agus ketika berada di depan guaa.
"... Teman luuu!!" kata guaa ketus.
"Kenapa teman guaa??" kata Agus sambil berpaling ngeliat teman sekelasnya.
"Bukan teman sekelas luu dodol!!" kata guaa sewot.
"Laaah terus...??"
"... Fajar..." ucap guaa.
"Kenapa dia??" tanya Agus cepat.
Guaa mengambil nafas panjang sejenak..
"Hai hai....." terdengar suara Misca di telinga guaa. Penglihatan guaa langsung tertuju ke Misca yang berada di belakang guaa.
"Kalian ngapain??" tanya Misca menyelidik.
"Tauk nih si Raffa... Gak jelas.. Emang kenapa dengan Fajar??" cerocos Agus.. Arghhh!! AGUS!!
"Fajar?? Kenapa dengan tuh orang?? Ohhh atau mereka udah putus yaa??" cerocos Misca tanpa jeda.. Salah orang nih guaa -_- harusnya guaa lebih baik ngobrol ke Gisel ketimbang ke Agus ataupun Misca, tapi.. setau guaa Agus jauh lebih kenal Fajar ketimbang guaa ataupun yang lainnya, secara dari kelas 1 guaa liat mereka selalu bersama sama di setiap saat... Uhhhh!!
Sebelum guaa buka suara.. Guaa lihat Nanda dan pacar guaa menuju kemari menghampiri kami di depan kelas IPA 4.
"...Raffa darimana?" tanya Misca ke Raffa kecil.. Fiuuh!! Syukur Misca gak nanya lagi..
"Aku dari ruang kesiswaan" jawab pacar guaa lembut.
"Luu ngapain di sini Raff??" sekarang Nanda yang bertanya ke guaa. Damn!! Guaa mesti bilang apa?? Misca pasti bakal ngingat apa yang Agus bilang tadi.
"Ohh iyaa sampe lupa guaa.. Ada apa dengan Fajar??" kata Misca menoleh ke guaa.
" ...haaah? Fajar?? Jangan bilang dia barusan kesini terus ngebahas pacarnya yang sok cantik itu ... Yaa kan??!!" tanya Nanda sedikit emosi.. Ternyata Nanda benar benar marah dengan Fajar.
"Gak ada Nan.. Dia gak kesini kok" ujar guaa pelan supaya Nanda mereda.. Takut juga guaa kalau misalkan Nanda marah marah -_- bisa bisa guaa kena imbasnya.
"Kitaa ke kelas yuuk" bujuk guaa ke Nanda.
"Nanti aja, guaa males ngeliat muka orang itu..!!" ujar Nanda kemudian melangkah masuk ke kelas Agus dan Misca.
"Kenapa sih Raff? Kenapa Fajar??" tanya Misca pelan.. Agus pun juga mengikuti pola nada Misca bicara.
"Huuuh.. Ntar deh guaa ceritain.." ucap guaa.
"Yaaahhh Raffaaaaa..." rengek Misca.
"Guaa takutnya ntar Nanda denger lagi.. Pas pulang sekolah aja guaa ceritain.. Oke"
"Hmmm.. Yaudah dehh ahhh..." Rengek Misca sambil menghentakan langkahnya memasuki kelasnya.. Tuuh anak baru datang rupanya -_- masih pake tas.. Ohh iyaa.. Jam pelajaran kan dimulai pukul 7.45.
"Masuk kelas dulu bro sini" ujar Agus yang sudah berada di seperempat dalam kelasnya..
"Yukk Raff.. Kita disini aja dulu.. Lagian jam pelajaran masih 20 menit lagi" ujar guaa sambil menarik lengan pacar guaa (Raffa kecil hihi)
**
Seperti janji guaa pagi tadi.. Guaa udah menceritakan tentang apa yang terjadi di pagi yang super super nyebelin itu.. Yupp.. Ternyata setelah itu gak cuman Nanda aja yang marah marah gak jelas, ternyata Misca pun juga demikian hahaa sedangkan Agus seperti biasa adem ayem mendengarkan cerita guaa seolah olah Agus mendukung hubungan Fajar dengan Heni Hiiih, Misca pun mulai bertingkah gak jelas setelah guaa menceritakan semuanya (emosi gak jelas).. Termasuk guaa juga sih -_- tapi guaa marah bukan karena perkataan Fajar tentang alias ngebahas pacar nenek lampirnya. Guaa sedikit dongkol dengan kalimatnya yang membuat guaa panas!! Huuuh!! Kalian masih ingat kan apa aja yang di bilang Fajar?? Okee sekarang guaa gak mau mengingatnya lagi.. Lagi pula guaa lagi bersama pacar guaa, pacar lelaki guaa yang imut ini.. Hehee.. Dan apa kalian tau kalau malam ini adalah malam pertama guaa kencan dengannya?? Hati guaa sedikit deg degan apalagi di saat guaa menjemput dirumahnya berpamitan dengan nyokapnya.. Guaa serasa berpamitan dengan calon mertua... Konyoool!! Arrgghh!! Fokus Raff fokus.. Sekarang luu lagi mengemudi.. Lebih baik fokus ke jalan raya..
"Kita kemana Raff??" tanya Raffa kecil.. Sekilas guaa meliriknya.
"..udah diam aja.. Sebentar lagi kita sampai" ujar guaa. Raffa kecil kembali diam. Gak lama kemudian sekitar 15 menit guaa sampe di tempat yang guaa inginkan tuk kencan pertama guaa.. Guaa sampe di sebuah restaurant terkemuka dikota ini. Restaurant yang menyediakan makanan western yang menggugah selera makan guaa uhhhh guaa lafaaaar haahaa.
Guaa lalu menggamit tangan Raffa kecil tuk mengikuti guaa masuk kedalam restaurant dan seperti biasa restaurant ini selalu padat pengunjung dan terkadang juga lumayan lenggang tapi kok mala mini penuh banget yaa -_- Moga aja masih ada yang kosong.. Guaa pun celingak celinguk ngeliat tiap tiap meja. Keliatannya gak ada yang kosong -_- akhirnya guaa memutuskan tuk menghampiri pelayan yang lagi bertengger dengan tiang beton.
"Selamat malam mas.. Ada yang bisa saya bantu??" tanya sang pelayan ramah.
"Mas.. Gak ada yang kosong yaa??" tanya guaa.
"Kebetulan mejanya tinggal sebelah sana yang masih kosong" kata pelayan itu lagi dengan ramah menunjukkan meja tanpa penghuni.. Yesss akhirnya ada.. Yaa meskipun sedikit terpojokkan tapi gak apa deh..
"Mari mas.." kata pelayan itu.. Tunggu!! Guaa seperti mengenal kedua orang yang tengah riang gembira berada di meja makan dekat dengan meja yang kosong tanpa penghuni.. Diaa!! Rambutnya!! Pakaiannya.. Kotak-kotak kemeja panjang berwarna hitam putih.. Dan dihadapannya.. Wanita itu!! Wanita yang di benci oleh geng Kami!! Yupp mereka adalah Fajar dan Heni!!
'Mereka' batin guaa.. 'Ngapain mereka di sini?? Kencan?? Apa ini yang disebut dengan pacar kontrak? Arrgghhh'
"Ohh gak jadi mas.. Saya mesti pergi sekarang" ucap guaa buru buru. Guaa lalu menghampiri pacar guaa dan guaa berusaha bersikap normal di hapadannya.
"Gimana?" tanya Raffa kecil.
"Ternyata tempatnya udah dipesan" ucap guaa bohong.. Huuh! Guaa bohong dengan pacar sendiri. Pokoknya guaa mesti pergi dari sini, lagian guaa bersama Raffa kecil, bagaimana jadinya kalau Fajar ngeliat kami berdua?
Guaa dan Raffa kecil keluar dari restaurant menuju mobil guaa, seperti biasa guaa terlebih dulu membukakan pintu untuk nya.. Setelah itu guaa masuk dan memasang safety belt, guaa lihat dia ingin bicara.. Bibir nya sedikit terbuka namun tak ada suara yang Raffa kecil keluarkan dan tiba tiba aja hujan mengguyur dengan derasnya.. Suara hujan terdengar jelas di dalam mobil.
Kami sempat hening di dalam mobil sekian menit.. Guaa gak habis pikir.. Guaa ngeliat mereka berdua.. Yupp guaa jadi memikirkan dua makhluk yang tengah dinner didalam sana.. Shit!! Bukan!! Guaa bukan memikirkan mereka!! Guaa memikirkan perkataan Fajar pagi tadi ditambah lagi sehabis pulang sekolah Fajar mengatakan kata kata keramatnya itu lagi.. Seolah olah Fajar berusaha meyakinkan guaa bahwa dia gak pacaran dengan Heni dan dia mengatakan bahwa dia mencintai guaa tulus.. Tulus??!! Fajar pasti gila!! Tiba tiba aja tu anak berani nyamperin guaa (lagi) dengan kalimat kalimat yang membuat guaa mangkel!! Dang it!! Andaikan pacar guaa tau ini.. Bagaimana reaksi nya?? Gak mungkin rasanya guaa ceritakan hal ini ke Raffa kecil.. Guaa gak mau Raffa kecil berfikiran yang bukan bukan antara guaa dengan Fajar.. Tapi... Arrgghh guaa bingung!!
**
Semalam adalah malam yang menyenangkan sekaligus menggalaukan bagi guaa.. Semalam kencan pertama guaa dengannya berjalan lancar.. Untung aja ada ide yang melintas di otak guaa tuk membawanya ke mall di kawasan jalan M.Said huuh!! Meskipun viewed nya gak se bagus dan semenarik di restaurant food food.. Setelah mengajak Raffa kecil makan malam, guaa mengajaknya ke bioskop.. Entah ada angin apa guaa pengen nonton malam itu padahal guaa sendiri gak begitu suka nonton film.. Saat kami memesan tiket beberapa pasang mata wanita tengah memperhatikan kami berdua.. Wanita wanita itu sepertinya tau bahwa kami adalah couple. Huuuh!! Tapi its ok.. Selagi mereka tidak menganggu atau pun mencibir.. Guaa sih fine fine aja.. Anyway disaat guaa dan Raffa kecil memasuki ruang bioskop, kami duduk di bagian pojok kiri bioskop yang khusus buat pasangan yang ingin berduaan.. Tau sendirikan kalau di pojok kursinya gimana hehe
"Kenapa??" tanya guaa sudah duduk di bangku menoleh ke Raffa kecil yang duduk di samping kiri guaa.
"... Ohh gak.. Gak ada apa apa" sahutnya sambil memegang kantong popcorn.
"..feed me beib" ujar guaa pelan.. Raffa kecil sedikit terkejut mendengar perkataan guaa lalu dia menoleh ke arah guaa.
".. K-kamu yakin??" tanya nya sedikit ragu.
"Maksudnya?"
".. Ini publik Raff.. Kamu gak malu??" tanya Raffa kecil polos.
"... Ruangannya gelap sayang, lagi pula orang orang sekitar kita pada cuek cuek.. Jadi santai aja" bisik guaa dan terlihat senyum Raffa kecil mengembang saat itu.. Ahh.. Guaa sayang sama pacar guaa ini lalu dia menyuapkan brondong jagung ke guaa dengan penuh riang dengan senyuman khas nya.. guaa suka ngeliat dia tersenyum.. bibir kecilnya membuat guaa gemas
Sekitar 30 menit film di putar, guaa ngeliat Raffa kecil seperti mengantuk, diaa merebahkan kepalanya pada bangku bioskop dengan mata terpejam lalu terbuka begitu terus hingga guaa menegurnya dan menyuruhnya tuk tidur, lagipula yang kami tonton saat ini adalah film ber genre horror, Raffa kecil sepertinya gak begitu suka dengan film horror (guaa menebak diaa takut) bahkan ketika adegan penampakannya muncul, Raffa kecil mendekat ke guaa menyembunyikan wajahnya di lengan kiri guaa hingga membenamkan wajahnya ke atas dada guaa hihi.. Saat menyembunyikan wajahnya di lengan guaa, guaa mencium aroma semerbak rambut Raffa kecil.. Harum!! Rambutnya harum seperti bayi membuat guaa sedikit melting. Guaa perintahkan Raffa kecil tetap dengan posisinya itu dan menyuruhnya tuk tidur.. Raffa kecil gak nolak dengan perintah guaa hingga gak lama kemudian dia tertidur di lengan kiri guaa dan terdengar dengkuran kecilnya yang membuat guaa tertawa pelan hahaa.. Lucu banget!! Tapi setelah itu.. Guaa jadi sedikit merasa bersalah dengannya.. Guaa udah ngebohongin dia.. Guaa gak berterus terang dengan Raffa kecil.. Guaa sedikit takut!! Yaaah.. Itulah yang guaa rasakan.. Dengan cara apa guaa bisa berterus terang dengannya.. Dan bagaimana dengan hari hari selanjutnya? Akankah guaa terus membohonginya?? Seolah olah gak ada masalah menimpa guaa.. Arggghhh!! Semua ini gara gara Fajar!!
@lulu_75 @awi_12345 @Aurora_69 @key_st5 @Adhitiya_bean @Llybophi @andrik2007 @Kokushibyu
Hehe
Halloooo... kembali lagi... mohon maaf masih banyak kekurangan... like and cmmnd jangan lupa yaaaw kalau ada yang gak dimengerti di tanyakan aja yaa..
(28) Raffael POV
Guaa terbangun ketika guaa merasa ada sesuatu di kaki guaa, guaa merasa adanya sentuhan lembut di betis guaa, dengan perlahan guaa membuka mata lalu guaa langsung tersadar ketika guaa ngeliat seseorang di samping guaa.. Rupanya Raffa kecil.. Dan sentuhan lembut tadi berasal dari betis Raffa kecil yang menindih betis guaa, kemudian guaa menggeser betisnya itu.. Raffa kecil masih aja pulas di alam mimpinya dengan posisi tidurnya yang membelakangi guaa
'Aku sayang sama kamu Raff.. Tapi... Apa hubungan kita bertahan lama?' gumam guaa pelan sedikit galau memperhatikan punggung rampingnya.. Huuh!! Pagi pagi guaa udah galau!! Gimana gak galau!! Semalam aja guaa mikirin hal hal yang aneh antara guaa, Raffa kecil dan Fajar.. Guaa takut kalau Fajar bertindak bodoh dengan guaa alias berterus terang dengan sahabat yang lain bahwa diaa naksir guaa.. Ughh!!! Pikiran macam apa itu! Di tambah lagi Fajar beberapa kali berusaha berbicara dengan guaa, berbicara dengan guaa bahwa hubungan mereka hanya rekayya!! Sebenarnya kalaupun hubungan mereka benar benar sebuah hubungan percintaan (real) guaa gak masalah. Huuhh!! Tapi.. Entah kenapa kalau guaa ngeliat langsung mereka berduaan, secara otomatis guaa jadi aneh sendiri!! Guaa merasa muak kalau ngeliat mereka berduaan.. Shitt!! Cemburu kah guaa?? Argghh... Apa guaa udah murni menjadi gay?? Ohh god!
Selang beberapa menit akhirnya pacar guaa bangun dari tidurnya, Raffa kecil menguap sebentar lalu merenggangkan otot ototnya.. Guaa menyapanya terlebih dulu mengucapkan selamat pagi lalu disambut hangat Raffa kecil di sertai senyumnya yang membuat guaa gemas, perlahan tangan guaa beralih melingkar kebagian perutnya, mendekapnya sedikit erat dan indra penciuman guaa berada dekat dengan tengkuknya.. Ohh my god...!! Aroma tengkuknya enak banget setelah itu kami mengobrol santai hingga terdengar suara pintu yang di kedor dengan kasar membuat guaa sedikit muak!!
"dek….! Udah bangun beloooom.. cepetan bangun udah jam 8 nih" teriak seseorang di balik pintu kamar guaa dengan cukup brutal menggedor pintu.
'Resek amat yaa tu orang' batin guaa kesal mendengar suara pintu di pukul kasar.
Guaa lalu beranjak dari tempat tidur menuju pintu kemudian guaa memutar knok kunci dan membuka pintu.. Guaa cukup terkejut ketika melihat siapa yang telah menggedor pintu dengan brutal, sosok wanita yang tingginya sama dengan guaa berdiri tidak jauh didepan guaa dengan pakaian tidurnya serta roll rambut yang melingkar di atas kanan rambutnya yang sedikit pirang.. Mbak Bella!! Kakak tertua guaa!! Sejak kapan Mbak Bella di sini?? Mungkin kah disaat guaa berkencan dengan Raffa kecil mbak Bella kemari?? Lalu tanpa basa basi guaa mendekat dan memeluk kakak tertua guaa itu, sumpah.. Guaa kangen dengan diaa, terlebih lagi guaa cukup lama gak bertemu dengannya.. Tapi mengapa mbak Bella kemari? Apakah suaminya dapat tugas di luar kota lagi?
**
Sepulang guaa dari ngantar Raffa kecil terlihat Mbak Bella lagi bermain dengan anaknya di depan pagar rumah, guaa mengklakson mbak Bella agar membukakan pintu pagar dan alhasil mbak Bella membukakan pagar dengan lebarnya lalu guaa memarkirkan mobil kedalam, keluar dari mobil dan menghampiri mbak Bella dan anaknya yang tengah asyik bermain menggunakan baby walker..
"Mbak.. Kok mainnya disini sih.. Panas looh." sapaa guaa, mbak Bella melengah memperhatikan guaa.
"... Tasya lagi bete didalam.. Dia maunya di luar.. Liat aja tuuh anteng kan?? Lagipula Tasya seneng lihat anjing di depan tuuh.." jawab mbak Bella sambil menunjuk arah anjing berada di seberang jalan.
"Tasya suka anjing mbak??" tanya guaa.
"Sebenarnya dia lebih suka kucing, tapi disini gak ada kucing..." ujar mbak Bella.
"Anyway... Mbak baru tau kalau adek punya teman dengan nama yang sama--" sambungnya.
"Emang kenapa??" potong guaa.
"Mbak kaget aja.. Terus dia terlihat lebih muda dari adek.. Mbak tadi sempet mikir kalau cowok tadi itu adek sepupu kita dari Bali, wajahnya terlihat mirip.." terang mbak Bella.
"Hah?? Sepupu?? Siapa??"
"Adek sih gak pernah ke Bali jadinya gak tau deh..." ucapnya sedikit menyindir.
"Yaaa yaaaa situ yang pernah ke Bali.." ucap guaa sedikit dongkol berusaha pergi meninggalkan mbak Bella.
"Hei.. Tunggu... Mau kemana??" cegah mbak Bella menahan tangan kiri guaa.
"Kedalam laah.. Emang mau ke luar!" jawab guaa.
"galak amat... Hiiiihh" dengus mbak Bella lalu melepaskan genggamannya.
Guaa pun melangkahkan kaki menuju kedalam rumah, melepaskan sandal santai guaa lalu masuk kedalam dan seperti biasanya mamah guaa bertengger di sofa sambil menonton TV (acara gossip sore hari).
"Dek Raffa... Cepat sekali sudah pulang.." sapa mamah ketika guaa berada di dekatnya.
"Lagi males mampir mah.." balas guaa lalu duduk di samping mamah.. Mamah guaa udah tau kebiasaan guaa ketika guaa ngantar Raffa kecil pulang kerumahnya, biasanya guaa akan berlama lama dirumah Raffa kecil bahkan sampe malam namun hari ini guaa rasanya malas banget mampir kesana .. mungkin karena efek capek akibat semalam guaa gak bisa tidur.
"Ohh iya.. Kapan nih adek ujian??" tanya mamah masih fokus nonton TV.
"Ujian yaa?? .. Ummm... 2 bulan lagi kayaknya.." jawab guaa sambil memperhatikan mamah menonton acara gossip.
"Waaaah.. Tidak terasa yaa.. Lalu apakah adek sudah memikirkan masuk kuliah memilih jurusan apa?" tanya mamah yang tetap dengan posisinya.
"Duuhh.. Menurut mamah adek bisa lolos masuk HI gak mah??" tanya guaa ke mamah..
"Ohh adek mau masuk HI??"
"Asalkan adek belajar dengan sungguh sungguh sekaligus berdoa dengan tekun kemungkinan besar adek lolos di HI.." sambung mamah menoleh ke guaa.. Akhirnya noleh ke guaa juga mamah.. Itu pun karena iklan -__-
"Yaa.. Adek bakal sungguh sungguh belajar dan berdoa mah supaya adek bisa lolos masuk HI"
"Bagus.... Buktikan ke mamah yaa" Ucap mamah sembari meremas pelan tangan guaa.
"Kalau adek gagal gimana??" jawab guaa memelas.
"Ckkk... Jangan seperti itu ahh.. Mamah tidak suka.."
"Adek harus yakin dengan diri adek sendiri jangan pesimis" tegur mamah.
"Lagipula adek bisa belajar lebih kalau adek belajar bersama Raffa teman adek.." sambung mamah. Benar juga.. Guaa kan punya Raffa kecil.. Paling gak dia bisa membantu guaa untuk memperbaiki nilai nilai sains guaa.. Kalau misalkan nilai sains guaa bagus.. Guaa bisa ikut jalur prestasi tanpa mengikuti jalur tes.. Anyway.. Guaa kan mau masuk HI!! Kok malah bahas sains yaa -_- ehh tapi kan.. Yang pasti kalau misalkan mau masuk ke perguruan tinggi pertama-tama yang dilihatnya adalah nilai raport dan nilai ujian.. -_- ohh iyaa bener juga -_- jadi dalam sains pun guaa harus pandai -_-
"... Ummm kalau gitu adek ke atas yaa mah.. Adek mau mandi.. Gerah banget.." kata guaa beranjak dari sofa.
Guaa lalu menaiki anak tangga menuju kamar guaa..
*kreeek* guaa membuka pintu kamar.
'Ahh... Ya ampun... Paling enak banget tempat macam ini' batin guaa berleyeh-leyeh di atas ranjang sembari menarik nafas panjang mencermati lampu kamar di langit-langit rumah.. Gak berapa lama kemudian.. Mata guaa mengantuk dan akhirnya guaa berada di alam mimpi
**
*beberapa hari kemudian*
Guaa mengemudi motor menuju sekolah yang teramat jauh, sekitar 15 menit guaa menempuh perjalanan dari rumah menuju sekolah.. Yaaa seperti biasanya guaa agak kesiangan bangun, mandi hanya sepersekian menit dan yang paling parah adalah guaa melewati sarapan pagi guaa... Aghhh kapan sih guaa bisa normal dengan sendirinya bangun di pagi hari, padahal di hape guaa tertera beberapa panggilan dari Raffa kecil.. Ada sih emang guaa bangun pagi lebih awal yaaah tapi itu hanya beberapa kali aja -_- Huuuh..
"Raffaaa.....!!" teriak guaa ketika ngeliat Raffa kecil berdiri di depan gerbang sekolah.. Raffa kecil menoleh ke guaa sembari tersenyum..
"... U--mm a--ghh kamu tumben banget agak siang turunnya" kata guaa sedikit terengah menghampirinya..
"Aku.. Ummm aku fikir kamu akan menjemputku, jadi.. Aku sedikit siang turunnya.." jawabnya pelan. Siaaal -___- guaa baru ingat..
".. Huuuh... M-maaf yaa.." sesal guaa.. Pasalnya beberapa hari yang lalu, ketika guaa mengantarnya pulang kerumah, guaa berkata akan menjemputnya pagi ini.. Tapi nyatanya.. Nihil!! Huuuh.. Gara-gara kesiangan -__-
"Tidak perlu minta maaf, belum terlambat juga kan??" kata Raffa kecil dengan penuh senyuman manisnya yang khas.. Errrrr..
"Sekarang masih jam 7.12 pagi.." sambung Raffa kecil sambil melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.. Jam tangan pemberian guaa
"Yuuk masuk.." pinta Raffa kecil kemudian mendorong tubuh belakang guaa dengan kedua tangannya..
Kami berdua memasuki gerbang sekolah berbarengan, berjalan munuju kelas barengan juga, sesampai depan kelas kami berdua langsung masuk duduk di bangku masing-masing dan seperti biasanya Nanda selalu bercermin sambil ber pupur bayi dengan girangnya.
"Ehh.. Kalian liat dua makhluk gaib gak di depan ruang dewan guru??" kata Nanda yang sudah cantik sehabis berbedak ria.
"Makhluk gaib...?? Kita bukan paranormal bisa lihat makhluk gaib Nanda.." jawab pacar guaa polos.. Ughhh guaa ketawa mendengar perkataannya yang polos. Raffa kecil lalu kebingungan melihat guaa tertawa terpingkal-pingkal.
"Yaa ampun... Raffa polos banget.. Lucu dehh ahh!" ucap Nanda genit mencubit kedua pipi Raffa kecil. Wait!!!
"Gatel luuu yaaa main cubit Raffa..." protes guaa menepuk tangan kanan Nanda.
"Iiihiiih... Sakit tau.. Raffa.. Dia jahat.." rengek Nanda.. Sok imut Luu Nan.
"Apa aku tadi salah berucap??" kata Raffa kecil pelan.
"Eheeeemmm..." tegur seseorang..
"Kalian lagi apa??" guaa langsung menoleh ke sumber suara.. Dan ternyata... Fajar... -__-
"Udah puas ketemu nenek lampirnya??!!" ketus Nanda dengan wajah jutek memperhatikan Fajar.
"....."
"Kenapa diam??!!" kata Nanda cepat.
"Engg.. G-gak.. Gak apa.." jawab Fajar sedikit kikuk..
*kriiinggggg* bel pertanda masuk jam pelajaran pertama dimulai... Fajar kembali ke habitatnya duduk bersama Elda.. Guaa lihat Nanda memperhatikan Fajar dengan tatapan sinis nya.. Huuuh.. Serem juga ngeliat Nanda begitu
Ketika pelajaran sedang berlangsung tanpa sengaja guaa menoleh memperhatikan Fajar dari bangku guaa, guaa melihat wajahnya yang sedikit kusut.. Entahlah apa itu benar.. Tapi guaa memprediksi sepertinya ada hal yang menimpanya.. Tapi apa itu?? Looh kok guaa jadi kepoo -__-
"Raffa..."
"Raffa..."
*puuuk*
"ehh.. Kenapa??" guaa tersadar ketika pacar guaa menepuk tangan kiri guaa.
"Mana tugas bu Dhona punyamu? Sini biar aku kumpulkan ke depan"
"Ehh... Ohh iyaa yaaa" ucap guaa sedikit linglung lalu membuka tas sekolah dan mengambil buku tugas bahasa inggris.
"Ini Raff.." kata guaa menyerahkan buku tugas guaa.
"Nanda.. Punyamu berikan ke aku" pinta Raffa kecil.
"Nih Raff.. Uuuuhhh yaa ampun.. Raffa baik banget" kata Nanda dengan centilnya sembari mengerling nakal ke Raffa kecil.
"Gatel luuu yaa!!"
"Bodo amaaat deh... Weeek" ledek Nanda. Sialan -__-.
**
*krinnng*
Bel akhir pelajaran hari ini pun berbunyi, suasana kelas yang awalnya sunyi menjadi riuh akibat kegaduhan siswa-siswi yang kegirangan mendengar bel berbunyi bahkan ada yang mengucapkan yess dengan keras membuat pak Bahri guru kewarganegaraan geleng-geleng kepala.
"Ok anak-anak.. Sampai di sini pertemuan kita hari ini.. Dan jangan lupa tugas yang bapak berikan kalian kumpulkan hari Jum'at tepat pada pukul 7 pagi" terang beliau.
"Yaaaaahh.......!!" geremuh siswa-siswi dikelas protes akibat waktu yang di berikan pak Bahri cukup membuat kami kewalahan mengerjakannya.. Tugas yang diberikan.. Ohh jangan tanya -__- kami di suruh menulis pasal-pasal yang ada didalam UUD yang bertemakan kesejahteraan.. Ughhh -__-
"Ahhh... Belum lagi guaa ngerjakan tugas dari pak Damar.. Yaa ampunnnn!!!"
"Kamu belum mengerjakan tugas dari pak Damar Nan??" tanya Raffa kecil ke Nanda.
"Iya nih say... Umm.. Raffa bisa bantu ratu cantik kan?" ucapnya genit.
"Cantik pala luuuu" sewot guaa.. Raffa kecil lalu tertawa pelan melihat polah guaa dan Nanda yang gak pernah akur.. Hihiii guaa juga sebenernya ketawa dalam hati karena keanehan polah yang kami buat.. Waitt!! Bukan guaa yang aneh, tapi si nenek Nanda nooh.
Setelah pak Bahri keluar dari kelas di susul ketua kelas membantu membawa buku-buku tebal pak Bahri, penglihatan guaa melihat Fajar yang terburu-buru keluar kelas.. Gak kayak biasanya yaa!! Ohh palingan juga mau nyamperin nenek lampir tuuh.. Hiiihh -_-
"Raff.. Kamu tidak perlu mengantarkan aku pulang untuk hari ini" tegur Raffa kecil.
"Ehh... Hah?? Emm kenapa?? Kan biasanya guaa yang ngantar luu pulang"
"Aku di jemput Raff..." kata Raffa kecil santai sambil tersenyum.
"Ehh.. Siapa yang jemput??" tanya guaa penasaran menatapnya cukup dekat.
"Aku di jemput Bibiku Raff.. Kemungkinan nanti sore aku juga tidak ada dirumah" terang Fael sambil mengemas peralatan sekolah memasukan kedalam tasnya.
"Luu mau kemana??" tanya guaa lagi.
"Yaaah... Raffa gimana sih!! Bantu Nanda ngerjain tugas pak Damar dong!!" rengek Nanda seperti anak kecil.. Ni anak main motong-motong pembicaraan guaa dengan Raffa kecil.
"Kamu bisa melihat punya Raffa.. Aku dan dia sudah mengerjakan tugas dari pak Damar jauh-jauh hari.."
"Raffa... Bantu Nanda yaa.. Kamu masih ingat kan yang aku ajarkan kemarin-kemarin?" sambung Raffa kecil.
"Laah.. Guaa bukan ahli matik loh Raff"
"Ehh luu mau pergi sekarang??" sambung guaa memperhatikannya yang sudah siap berdiri sambil menopang tas sekolah.
"Maaf.. Aku harus pergi sekarang.. Sampai jumpa Raffa dan Nanda.." pamitnya melangkah menjauh dari bangku kami hingga menghilang dari dalam kelas.
"Raffa... Liat punya luuu yaah" kata Nanda meminta dengan Nada yang di sok sok baik.
"... Niihhh buku guaa.. Besok ingat jangan sampe lupa bawa buku guaa, bisa tewas guaa kalau guaa gak ngumpul tugas"
"..aww.. Sipppo deh Raff.. Umm btw, guaa duluan atau mau barengan keluar?"
"Luu duluan aja sonooh!!" perintah guaa mengusir.
"... Yaudah deh.. Dadaah.." pamit Nanda sambil melambaikan tangannya.. Nandapun hilang dari penglihatan guaa..
Guaa lalu memasukan peralatan sekolah kedalam tas guaa kemudian menopangnya, beranjak dari bangku, melangkahkan kaki keluar kelas dan di sela-sela guaa berada di dekat pagar, dari kejauhan guaa melihat Fajar, Agus dan ..... Heni -_-
'Lagi ngapain mereka di Gazebo?' batin guaa sembunyi-sembunyi di balik pintu pagar sekolah.
Entah apaa yang mereka bicarakan, wajah mereka terlihat serius terutama wajahnya Heni... Dia seperti ketakutan bahkan menarik-narik tangan Fajar.. Cihhh!! Apaan coba -_- lalu Fajar terlihat berusaha menenangkan Heni sementara Agus duduk diam memperhatikan mereka berdua, setelah itu.. Agus sepertinya mengucapkan sesuatu ke Fajar dan Heni.. Ahhh guaa gak tau mereka ngomong apa.. Btw, kenapa guaa gak langsung pulang aja yaa..
'Kok guaa jadi kepo gini sih' batin guaa.
"Raffaa... Sedang apa kamu.." tegur seseorang. Guaa cukup terkejut dengan tegurannya sampai-sampai tubuh guaa cukup terguncang.. Guaa lalu menoleh kebelakang.
"...ehh--eehh pak Hari... Hehee"
"Sedang apa kamu?"
"S--saya sedang memperbaiki tali sepatu saya pak hehee" Lalu pak Hari menyodorkan sebuah benda persegi panjang kecil.
"Ini... Handphone Raffa Angkasa Putra ketinggalan di atas meja bapak, bisa kamu berikan Handphonenya kedia?" Fiuuuh.. untung aja pak Hari gak curiga -_-
"Ohhh iya pak iyaa saya bisa memberikannya" ucap guaa sembari menadah tangan dan pak Hari memberikannya.
"Ngomong-ngomong.. Raffa terlihat terburu-buru saat keluar kelas.. Ada apa dengan dia?" tanya beliau.
"Buru-buru...?"gumam guaa.
"..ohh bapak di panggil lagi oleh kepala sekolah.. Tolong berikan Handphonenya ke Raffa yaa.." ucap nya memperhatikan hapenya lalu pergi.
Buru-buru?? Raffa kecil buru-buru?? Gak seperti biasanya.. Terus.. Hapenya!! Tumben banget Raffa kecil ceroboh sampe-sampe hapenya ketinggalan, untungnya aja ketinggalan di ruangan pak Hari, kalau ketinggalan di kantin gimana??!! Ohh iya mereka bertiga masih di gazebo atau gak?? Ciluuuk bak -__- udah gak ada -__-
'Ahhh... Kehilangan momen yang teramat penting guaaa' gerutu guaa.
Guaa lalu keluar dari pintu pagar sekolah menuju motor guaa yang terpakir di tempat parkiran andalan guaa (parkir dekat dengan pepohonan) guaa duduk diatas jok motor guaa sembari mengamati hape Raffa kecil.. Tumben banget dia ceroboh!! Terus.. Apa yang di ucapkan pak Hari tadi?? Buru-buru? Benarkah pacar guaa itu buru-buru? Ahh entahlah.. Yang terpenting dia tetap bersikap normal ke guaa, mungkin aja ada masalah keluarga.. Bagaimana kalau guaa tanya langsung aja ke dia nanti?? Ehh.. Tapi tadi dia barusan bilang kalau nanti sore dia gak ada dirumah, nah.. berarti kalau sekarang kemungkinan dia udah dirumah dong.. Jarak sekolah dengan rumahnya kan gak jauh amat.. Oke.. lebih baik guaa meluncur kerumahnya sekarang.
Sesampai didepan rumah Raffa kecil guaa mengetok pintu rumahnya, selang beberapa menit terdengar suara langkah kaki dan suara perempuan, kedengarannya itu suara Siska.
*kreeek*
"Yaa ampun kak Raffael.."
"Kak Raffanya ada??" tanya guaa memperhatikan adeknya yang tersenyum ramah.
"Kok gak sama kakak?"
"Maksud adek?" tanya guaa gak ngerti.
"Biasanya kan kak Raffael barengan sama kak Raffa"
"Tadi kak Raffa bilang kalau dia di jemput bibinya" jelas guaa.
"Masa sih??"
"Iya dek.." jawab guaa. lalu guaa merogoh saku celana bagian kiri mengambil hape Raffa kecil.
"Ohh ini.. Hape kak Raffa ketinggalan di sekolah" tambah guaa.. Siska mengambil hape itu dengan wajah nyengir.
"Kenapa dek?" tanya guaa.
"Hiih.. Kak Raffa emang ceroboh yaa" ucapnya mengambil hape Raffa kecil. Ehh!! Ceroboh? Jadi Raffa kecil memang ceroboh? Kok guaa baru tau.
"Kak Raffa selalu begini dek"
"Sering tertinggal barangnya?" tambah guaa.
"Ohh iyaa kak! Sering banget!!" jelasnya sedikit gemas.
"Hahaaa begitu yaa?"
"Handphonenya yang lama aja hilang gara-gara ketinggalan di sekolah nya yang lama kak, padahal handphone itu handphone canggih pemberian bibi"
Ohh jadi sifat Raffa kecil memang ceroboh rupanya.. Guaa kira dia orang yang telaten.. Buktinya kalau ngerjakan soal-soal pelajaran selalu telaten, ternyata telaten dalam pelajaran belum tentu telaten dalam kesehariannya yaa.. Guaa jadi tau salah satu sifatnya sekarang..
"Kakak baru tau kalau kak Raffa begitu dek"
"Hiiih.. Adek udah tau dari dulu kak" -_- yaa iyaa lah secara situ adeknya -__-
"Yaa sudah.. Kalau gitu kakak balik duluan yaa.." ucap guaa bergegas pulang.
"Gak mampir dulu nih kak?" tawar Siska.
"Gak dek, lagi banyak tugas.. Umm salam buat ibu yaa"
"O-ooh iyaa.. Hati-hati yaa kak"
**
Malam harinya guaa termenung di teras kamar mengamati bintang-bintang di langit, angin malam yang cukup dingin membuat guaa sedikit merinding.. Btw.. Sejak sore tadi Raffa kecil gak ada ngehubungin guaa sampai detik ini.. Huuh!! Sms dari guaa aja gak di balasnya begitupun dengan panggilan telpon.. Guaa jadi penasaran dia lagi apa sekarang..
*drrrttt..drrrt*
---> Raffa calling
Mata guaa terbelalak ngeliat nama panggilan yang tertera di hape guaa.. Raffa kecil.
Guaa langsung menggeser panggilan terima.
"Haloo... Raffa" Suara pacar guaa terdengar.. Tapi.. Suaranya terdengar serak.
"Iyaa sayang.. Sayang kenapa suaramu serak?"
"Bisakah kamu kemari Raff.. Ke blok G.." ucapnya tambah serak..
"Kamu dimana sayang??" tanya guaa cepat sekaligus khawatir.
"Aku berada di daerah perumahan cermai, aku berada di blok G" terangnya. Perumahan cermai?? blok G?? Bukankah itu blok sebelah?
"Kamu sedang apa disan--"
"Raffa.. Ku mohon.. Kemarilah sekarang" potongnya.. Suaranya terdengar makin berat.. Dia seperti menahan tangis..
"Oke... Aku kesana sekarang..!!"
@lulu_75 @awi_12345 @Aurora_69 @Llybophi @Adhitiya_bean @Kokushibyu @Secreters @key_st5 @andrik2007 @Ricky89