It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Chapter 5 : “Bermain” dengan Jhosua.
Gua memutuskan untuk tidak kuliah hari ini. Males, pengennya langsung pulang dan santai di apartermen. Lagian si Farrel juga nggak ada kuliah hari ini. Maka sekitar pukul 9 pagi gua pergi meninggalkan rumah Farrel dan kembali keapartermen,
“Woy, elo nggak kuliah Ga?” tanya Benno si satpam atletis berwajah lokal.
“Enggak, hari ini gua libur.” Jawab gua seraya terus berjalan. “Gua keatas dulu ya. Ngantuk.”
“Oke...”
Setibanya diapartermen Jhosua gua langsung melepaskan pakaian hingga telanjang. Sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Lalu berjalan menuju kulkas mencari-cari makanan. Waaah, ternyata ada kue cokelat nih, si Jhosua kemaren abis dari mana nih? Sampe kue cokelat besar yang sudah tinggal separuh bertengger lezat didalam kulkasnya.
Namun agak ragu juga sih sebentar, kue cokelat mengandung sangat banyak lemak. Tapiii... biarin dah, gua laper. Lagian sekali-sekali kan nggak apa-apa. Cheating day. Hhehehehe... maka akhirnya gua keluarkan kue itu dari kulkas, mengambil piring dan memotong kue tersebut. Memotong lagi jadi lebih kecil dan memasukannya kemulut.
“Ajrit!” gua berseru. “Gila enak banget.”
Seiris lagi, enaaaaak... seiris lagi, mak nyoooos.... seiris lagi, lupa kalo kue ini banyak lemaknya. Seiris lagi, gua berhutang banyak sama tempat fitnes abis ini. Seiris lagi, yak ampuuuun... kok enak banget sih.
Dua jam berlalu ketika kue tersebut sudah tinggal seperempatnya saja. Padahal yang jumlah kue yang gua makan bisa membuat 2 orang cowok kenyang. Gua duduk lemas dan penuh kepuasan di sofa sambil menyaksikan acara Bombastis di RCTI. Rasanya nyaman sekali seperti disurga. Sofa nyaman, AC nyaman, acara yang menghibur dan habis makan kue cokelat yang enak banget. Rasanya nikmat sekali sampai suatu ketika terdengar bunyi telepon.
“Hadoooooh, siapa seh nelpon-nelpon siang gini. Ganggu orang aja.” kata gua, yang dengan betenya dan terpaksa beranjak dari sofa malas gua dan menuju ke meja telpon yang terdapat disalah satu sudut apartermen. “Halo...”
“Ga, ini gua Arga.”
“Arga ma meeeeeen! apa kabar bro?!” gua berseru gembira ketika tahu Arga yang nelpon.
“Baik-baik... hehehe.”
“Ada apa nih, ada apa?”
“Jhosua kok ditelponin nggak bisa-bisa ya?”
“Lagi meeting kali. Biasanya kan kalo lagi rapat hape dia suka di silent atau dimatiin.”
“Ooooh, mungkin kali ya.”
“Emang kenapa ga?”
“Yaaa, gua Cuma mau bilang aja. gua udah selesai UAN jadi pengen main kesana. Abisan nunggu hasil lama bener, gua males kalo Cuma dirumah doang. Kalo ke apartemen kan asik bisa seru-seruan sama lo lagi. Iya nggak cuy?”
“Elo telah mambuat keputusan yang brilian, brotha. Disini yang fun-fun tuh ada.” Kata gua. “Kapan lo mau kesini?”
“Besok.”
“Bagus-bagus.” Kata gua. Senangnya si Arga mau main kesini. Kan bisa gila-gilaan bareng. Namun mendadak ada rasa yang mengganjal. “Betewe, kan gua kuliah Ga. Elo apa nggak bosen bengong disini kalo gua ama Jhosua lagi diluar rumah?”
“Yaaaa... elo kan kuliah nggak ampe sore kan. Lagian ada internet, ada indovision, ada..... bokep, hehehe. Gua pasti betah lah disana.”
“Oooooh...”
“Dari pada gua disini. Ama nyokap ama pembantu doang. Apa asiknya. Nyokap juga sering arisan RT. Rajin dia tuh ama yang namanya arisan.”
“Ya udah kalo gitu. Gua tunggu besok elo kesini.”
“Elo kasih tau si Jhosua ya nanti.”
“Oke-oke. Tenang aja bro.”
“Oke, byeee.”
Pembicaraan selesai. Gua mengembalikan gagang telpon ketempatnya. Cihuuy... si Arga mau kesini. Bakalan seru nih. Secara waktu kecil kan dia patner gua kemana-mana. Main bareng, ke sekolah bareng, manjat-manjat bareng, mandi bareng, apa-apa bareng. Hampir setiap saat gua sama dia berbarengan. Jadi ketika dia pengen main kesini, gua seneng bukan main.
Gua berjalan kembali ke ruang tv dan duduk di sofa malas gua sambil melanjutkan nonton.
***
Jhosua pulang pada pukul 7 malam. Setelah akhir-akhir ini dia pulang larut malam dan pergi lebih pagi dari biasanya, untuk pertama kalinya setelah 2 minggu dia kembali pulang cepat.
“Gaaaa!” Serunya ketika tiba di apartermen.
“Apaaan?!” Gua yang sedang browsing internet di kamar lantas keluar begitu tahu Jhosua memanggil.
Di ruang tengah Jhosua tampak sangat bahagia. Tidak seperti kemaren-kemaren yang ketika pulang tampak lemas seperti habis di romusha, kali ini dia tampak segar dan sumringah. Pas gua nongolin muka di depan dia aja dia udah senyum-senyum.
“GAAAAAA!!!!” Serunya ketika dia melihat gua.
“Wo wo wo wow... ada apa ini?!” Seru gua ketika dia mendekati gua.
Jhosua langsung saja menubruk badan gua dan mencium bibir gua. Sepertinya ciuman kasih sayang atau persahabatan soalnya gak ada saling melumat bibir.
“Wooow, that was nice.” Kata gua setelah dia mencium bibir gua dengan gemas.
“Oke, sekarang tebak. Kenapa gua bisa sehappy ini?!”
“Elo abis gang bang sama 30 orang?” gua menebak.
Jhosua mengeplak kepala gua. “Bukan bodoh, bukan ituuuuu...”
“Elo abis memuaskan nenek-nenek virgin?” gua menebak semakin bodoh.
“Bukaaaaan... aduh elo bodoh banget sih.”
“Ya apaan dong?!”
Jhosua tampak diam, ingin membuat suasana lebih dramatis. Wajahnya masih tersenyum menatap gua.
“Gua... naik... pangkat!” katanya penuh dramatis. “YIHAAAAA!! WOOHOOOOUUU!!!”
“Waaaaah, selamat ya jhos.” Kata gua.
“Gila! Gak sia-sia gua akhir-akhir ini kerja gila-gilaan. Gak sia-sia gua meres otak segila-gilanya. Hasilnya, sekarang pangkat gua naik. Yihaaaa...! cium dulu ah. Mmmmmuaaaah...!”
“Selamat ya.” Kata gua.
“Makan yuk, gua bawa pizza nih.” Kata Jhosua.
“Ayo.”
“Tapi gua mandi dulu yak.”
“Oke.”
Sekitar jam 8 gua dan Jhosua duduk di sofa di ruang nonton sambil memakan pizza. Sambil makan Jhosua banyak cerita mengenai kenapa belakangan ini dia tampak bekerja keras. Di kantor seluruh tenaganya dihabiskan untuk mengerjakan berbagai macam pekerjaan. Dia rajin melobi orang-orang penting untuk memperlancar pekerjanaanya. Sekarang, setelah semua upaya kerja kerasnya dia berhasil meraih posisi yang lebih tinggi dari atasannya sebelumnya.
Setelah selesai makan gua dan Jhosua masih terus berbincang mengenai keberhasilannya naik pangkat.
“Gua bangga sama lo jhos. Elo emang pantes kok dapet posisi itu. udah dua minggu ini elo kerja keras.” Kata gua.
“Yup, bener banget.” Kata Jhosua.
“Terus gua dapet apaan nih. Gua nggak kecipratan apa-apa?”
“Yaaa, tenang aja sih. Pasti kalo ada rejeki gua bagi lah ke elu.” Kata Jhosua. “Tapi by the way, elo tau nggak, kalo selama dua minggu ini gua kerja keras.”
“Tau.”
“Benar-benar kerja keras. Dalam arti yang sebenarnya!”
“Yaaa... emang begitu kan.” Kata gua rada gak ngerti.
“Iya, selama dua minggu ini gua kerja gila-gilaan. Sampe lupa sama yang namanya...” Jhosua menghentikan pembicaraanya lalu tersenyum nakal sambil meremas-remas penisnya yang tersembunyi lemas dibalik celana dalam putihnya. “Gua gak nyangka gua bisa kuat nggak ngeseks selama seminggu.”
“Oh ya?!”
“Iya, elo kan tau gua. Bisa aja tujuh hari berturut-turut gua ngentot sama siapa aja.”
“Terus?”
“Heheheee... lo tau lah.” Kata Jhosua sambil nyengir, dengan tangan masih meremas-remas penisnya yang tampak mulai menonjol kedepan.
Sejujurnya gua juga udah kangen banget ngeseks sama Jhosua. Udah sangat lama sekali semenjak seks terakhir gua dengan Jhosua sekitar 2 bulan yang lalu.
“Mau ya?!” kata Jhosua. “Sebagai seks perayaan kenaikan pangkat gua.”
Gua juga mulai tersenyum nakal.
“Siapa duluan nih yang ngisep?” tanya gua.
“Udah liat entar aja, kata Jhosua buru-buru karena detik berikutnya dia udah melumat bibir gua.
Tangannya bergerilya disekujur tubuh gua. Masuk kedalam celana dalam gua dan meraba-raba pantat gua. Berpindah lagi kedepan dan mengobok-obok sekitar penis gua. Ciuman sungguh dasyat dan penuh nafsu seperti biasa. Sudah menjadi sifat Jhosua untuk bercinta tanpa ada rasa romantis. Ngeseks sama dia berarti pengalaman seks penuh nafsu dan gairah menggebu-gebu.
Tangan gua juga langsung mengobrak-abrik bagian dalam celana dalam Jhosua. Kita berdua hanya mengenakan celana dalam karena ini hari jumat. Lalu Jhosua menarik celana dalam gua dan begitupun sebaliknya. Kita berdua telanjang. Saling berpelukan, berciuman dan saling meraba. Haaaaah... rasanya sunggu nikmat dan membuat birahi semakin tak terkendali.
Lalu masih sambil berciuman Jhosua menggendong gua dan membawa gua ke kamarnya. Begitu tiba dia meletakan gua di kasur lalu menindih gua. Kembali berciuman dengan saling menggesek-gesekan penis yang sudah sama-sama menegang. So pasti punya Jhosua lebih besar dan panjang.
“Ayo ga, isep kontol gua!” kata Jhosua setelah selesai berciuman.
Jhosua merebahkan badan disebelah gua dengan kaki mengangkan dan setengah ditekuk. Melihat posisi Jhosua seperti ini sungguh merangsang. Apa lagi dengan penis besar berdiri tegak ditengahnya. Langsung saja gua santap penis itu. rasanya luar biasa nikmat. Sudah lama gua nggak menghisap penis Jhosua ini.
“Haaaaaahhh... udah lama gua gak ngerasain di blow job senikmat ini Ga... Haaaaah... nikmat banget!” kata Jhosua disela-sela desahannya.
Gua mengeluarkan semangat 45 gua dalam menyepong kon.tol Jhosua ini. kerena gua kangen sama kedasyatan benda kejantanan sepupu gua ini. Jhosua menggelinjang karena sangkin keenakan diblow job. Kedua tangannya mencengkram bantal dikepalanya dengan mata merem melek.
Setelah 15 menit menghisap kini gantian gua yang dihisap. Jhosua tampak bersemangat sepertinya. Pada saat melumat penis gua, kemampuan menghisapnya sudah jauh lebih baik sekarang. Kali ini hisapannya mampu membuat gua menggelinjang tak karuan walaupun masih dibawah kemampuan gua namun Jhosua tampak mengalami kemajuan pesat. Sambil menghisap tangan Jhosua bergerilya didada dan perut gua, menambah rasa nikmat jadi lebih tinggi.
Hanya sekitar 5 menit Jhosua memblow job gua sebelum dia memutar badan, walaupun masih sambil menghisap, dan memasukan penisnya kemulut gua. Kita ber 69 ria. Posisi ini lah yang memakan waktu paling lama. Sekitar 20 menit. Kita berdua saling menikmati dan memberikan kepuasan.
Jam menunjukan pukul 9 kurang 5 menit ketiga Jhosua menyodok gua dengan gaya anjing. Sodokannya sangat cepat dan bertenaga seperti biasa. Membuat gua hanya bisa mengerang-ngerang sambil mencengkram sprei putih yang sudah berantakan. Tangan kanan Jhosua memegang pundak gua dan tangan kirinya meremas pantat gua.
“Haaaah haaaah haaah... enak... banget.... jhos. Lo... luar biasa. Haaaah haaaah haaa.”
“Elo juga. Pantat lo masih sempit.... enak.”
Sodokan-sodokan kenikmatan itu masih terus dilakukan.
10 menit berlalu saat posisi berubah. Gaya koboi. Pinggul Jhosua tak hentik bergoyang atas bawah dengan kedua tangan memegang pinggang gua. Gua duduk diatasnya menikmati sodokan vertikal yang diberikan Jhosua. Lalu gua mencium Jhosua yang dibalasnya dengan baik. Gua menciumi leher Jhosua dan mencupangnya sekuat mungkin. Desahan-desahan dan keringat mengucur deras membasahi tubuh kita berdua.
15 menit berlalu dan posisi kembali berganti. Gua tiduran dengan kaki mengangkan dan ditekuk. Dan Jhosua menyodok gua dari depan dengan posisi duduk dan mengangkang. Jhosua tidak menunjukan tanda-tanda kelelahan. Dia masih tetap bersemangat.
Jam sepuluh kurang akhirnya Jhosua meletakan penisnya dimulut gua. Membiarkan gua yang mengocok penisnya. Nafas Jhosua tergesa-gesa. Lalu seperti biasa, dia mengejang hebat sambil mengerang dan... crot! Keluarlah cairan putih itu. berkali-kali dan dalam jumlah sangat banyak.
“Aaaaah... aaaah... aaaaah!” Jhosua mendesah hebat. Puncak kenikmatan sedang ia rasakan. Matanya merem melek sambil sesekali tubuh bergetar.
Setelah seluruh sperma keluar ia bernafas dalam-dalam dan jatuh tengkurap di sebelah gua.
“Oke, gantian. Sekarang gua.”
Gua memasang kondom dan mulai menyodok pantat montok Jhosua. Dia tidak bereaksi apa-apa, mungkih masih kelelahan. Tapi yang jelas pantat Jhosua sangat nikmat sekali, karena hanya penis gua saja yang memasukinya dan itu tidak terjadi dengan sering. Sehingga wajar pantat montok Jhosua itu masih tampak keset dan enak.
Gua membalik badan Jhosua hingga terlentang dan menaikan kedua kakinya kepundak gua. Kembali gua menyodok-nyodok pantatnya. Disaat gua sedang asik-asiknya Jhosua memandang gua dengan lelah sambil tersenyum. Gua membalasnya dengan senyum dan terus menyodok.
Hanya 20 menit yang gua butuhkan untuk membuang sperma diperut Jhosua. Setelah puncak kenikmatan gua rasakan dengan sensasi yang luar biasa. Gua merebahkan diri disebelah Jhosua.
“Haaaahh haaaahh haaahhh...”
“Gimana, puas?” Jhosua bertanya.
“Iyaah... haaaah haaahh haaahhh” kata gua.
Kita berdua diam sejenak ditempat tidur mengatur nafas dan menenangkan diri. Lalu gua beranjak dari tempat tidur menuju kulkas mencari air dingin. Huuhh, haus banget. Rasanya sangat menyenangkan jika Cuma tinggal berdua saja. gua gak perlu repot-repot berpakian untuk keluar dari kamar dan menuju dapur. Gua menuangkan air dingin di kelas kaca putih dan meminumnya. Rasanya sangat nikmat dan menyegarkan sampai mendadak gua merasakan sesuatu memasukin pantat gua. Dan dalam sekejap gua tahu gairah Jhosua sudah kembali. Gua masih saja meninum air dingin ketikan sodokan Jhosua semakin cepat dibelakang gua. Terpaksa gua menuangkan air lagi karena air yang pertama sudah banyak yang tumpah.
Setelah selesai Jhosua menarik gua dan meletakannya diatas meja dapur dengan posisi menungging. Sodokan dia terus-menerus diberikan tanpa henti. Lalu kembali berpindah menuju sofa. Berbagai macam gaya dia lakukan dan gua hanya bisa pasrah saja karena merasa lelah. Setengah jam kemudian kita berdua sudah kembali di kamar Jhosua dengan posisi-posisi seks yang lain lagi.
Lima menit kemudian sodokannya semakin cepat dan nafasnya semakin cepat. Lalu kembali ia mengejang dan cairan sperma keluar didalam pantat gua. Masih banyak juga yang keluar ternyata. Seks yang kedua ini Jhosua tidak mengenakan kondom.
Lalu setelah semuanya selesai kita berdua terlelap dalam tidur.
***
Sabtu pagi sekitar pukul 9 pagi. Gua terbangun sendirian di kamar. Setelah mengumpulkan nyawa sejenak gua beranjak dari ranjang Jhosua dan keluar. rupanya Jhosua sudah di depan tv menonton acara berita. Tidak ada yang berpakaian karena ini adalah sabtu bugil.
Di meja makan sudah tersedia sarapan yang hanya terdiri dari nasi, telor dadar, sosis goreng dan nugget. Gua lantas menyantap semua makanan itu karena lapar sangat akibat aktivitas penguras tenaga semalam.
Sambil menyantap makanan gua memperhatikan Jhosua yang posisinya terlihat dari meja makan. Dia menonton tv dengan gayanya yang khas. Posisi malas dengan kedua kaki mengangkang lebar dan kedua tangan disisi sofa. Posisi yang dalam sekejap bisa membuat cewek gila dan langsung menerkam Jhosua (baca : mengajak bercinta). Begitu pula dengan gua yang perlahan tapi pasti nafsu gua naik. Apa lagi saat itu penis Jhosua dalam posisi tegak dan tegang.
Setelah selesai makan gua duduk-duduk di balkon menikmati pagi sekitar lima belas menit sebelum kembali masuk menuju ruang tv.
“Ga sini ga.” Kata Jhosua ketika gua tiba diruang tv.
“Apaan?”
“Sini gua pangku.” Katanya seraya memasang kondom di penisnya.
Gua mendekatinya dan membiarkan pantat gua dipangku dia dengan penis yang sudah masuk ke lobang pantat gua. Kita semua tau kalau ini namanya bukan memanku namun menyodok dengan gaya memangku. Tenaga Jhosua sangat kuat menyodoknya.
Ooooow ooow ooww... gua tau nih. Gua tau ini. Gua pernah ngerasain sebelumnya dan Lena dulu pernah cerita mengenai hal seperti ini. Ketika Jhosua tidak melakukan hubungan seks dalam jangka waktu lama, maka dia akan menjadi gila seks dan akan sering sekali melakukan kegiatan seksual.
Berikutnya gua sudah bisa menebak. Seks, istirahat, seks, makan siang, santai sejenak, seks, istirahat santai, seks, santai, mandi, makan malam, seks, istirahat, seks, lalu tidur. Dan dari semua itu gua hanya 1 kali mendapat kesempatan menjadi top. Selebihnya Jhosua yang berkuasa. Dia memang maniak seks sejati. Ckckcck.
Bersambung ke Chapter 6
antara seminggu atau 2 minggu lagi.
ok de bibay, gw tgg next story nya.
btw, koq beda ya sama e book nya???yg chapter ini kagak ada kyknya
Ya nggak ada lah, yang di E-Book cuma ada Season 1 aja. Season 2 blom dibikin E-Booknya...
ceritanya keren....
ayo segera dilanjutkan ke season 2 chapter 7...
keep the good work ya Bibay....
ini sekedar saran aja sih.... tp salut, ide lo ga abis2. good job.
LANJUTT.............