It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
dear mamat3 a.k.a tri-s,
aku pakai nick tri_s (sejak 2005/2006 di forum ini) karena itu memang namaku. tepatnya nama tengah dan singkatan nama belakang. kalau pengen tau siapa saya lebih jauh, baca saja daftar postingan saya di forum ini via profil user.
dear mamat3 a.k.a tri-s,
aku pakai nick tri_s (sejak 2005/2006 di forum ini) karena itu memang namaku. tepatnya nama tengah dan singkatan nama belakang. kalau pengen tau siapa saya lebih jauh, baca saja daftar postingan saya di forum ini via profil user.
Maklum, lagi banyak urusan jadi nggak sempet ngetik lanjutannya.
Chapter 4 : Meet Daniel Farrel.
Pelajaran hari ini berlangsung seperti biasa saja. Tidak ada yang menarik, malah terkesan membuat ngantuk. Padahal tidur gua tadi pagi cukup kok, namun entah kenapa dosen yang satu ini sanggup membuat gua kembali mengantuk dengan metode pengajarannya. Si Adrian dan Dido aja udah nggak jelas antara meratain sama ngantuk. Si Dinda dan Bianca aja udah sibuk facebookan dari ponsel. Ya mau nggak mau gua ikut-ikutan facebookan dah dari pada gua ngantuk.
1 permintaan pertemanan muncul begitu halaman beranda gua buka. Lantas gua klik dan muncul lah siapa yang minta. Daniel Farrel. Wuiih... nggak asing kayanya. Dan benar aja, gua langsung teringat sama orang yang chating sama gua semalam. Kok dia bisa tau Fb gua ya? Apa melalui Search atau gua pernah ngasih tau? Tapi biarlah, gua confirm aja. setelah gua konfirmasi lalu gua membuka profilenya. Waaah ternyata nih cowok ganteng banget. Berwajah blesteran oriental dan western. Gila beneeeer, ganteng euy. Pose di fotonya biasa aja, nggak over dan dia mengenakan setelah yang santai banget. Hanya sebuah kaos billabong berwarna kuning. Rambutnya dicukur pendek dan dia memiliki sedikit janggut. Alisnya tebal dan hidungnya sepertinya agak mancung.
“Oke, cukup sekian pelajaran hari ini. kita sambung minggu depan.” Kata sang dosen yang menyadarkan gua dan membuat gua menutup ponsel flip gua.
Kelas berikutnya dimulai jam 12.30 yang berarti gua masih punya waktu bebas sekitar satu setengah jam. Waktu luang itu langsung gua pergunakan untuk untuk berselancar internet. Begitu keluar kelas gua langsung menuju Longue kampus dan membuka labtop gua. Mengkoneksikan diri dengan wifi dan berselanca. Tujuan pertama gua adalah melihat profil si Farrel itu. karena lebih bebas dan leluasa jika melihat dari layar lebar. Klik. Dan profil Daniel Farrel terbuka.
Bener kan, nih cowok emang ganteng banget. Wajahnya perpaduan antara macho dan manis. Dari tahun lahirnya sepertinya dia berbeda 2 tahun sama gua. Gak apa-apa lah, Cuma beda 2 tahun ini. nggak jauh. Gua mengklik info profilnya dan membacanya. Status... Lajang. Tertarik Pada Laki-laki dan perempuan. Mencari Persahabatan dan Jaringan. Bagi gua tertarik pada laki-laki dan perempuan itu normal, bahkan jika dia mencari teman kencan bagi gua masih normal karena bisa saja yang teman kencan diperuntukan untuk perempuan dan jaringan dan persahabatan untuk perempuan dan laki-laki. Namun jika cowok, tertarik sama cowok. Itu beda cerita.
Gua mengklik tab foto dan melihat foto-fotonya. Wuiiih, dia juga penganut paham Fitnesimisme. Badannya seksi dan kering. Perut Six pack sempurna, dada otot, biceps dan triceps bagus semuanya hebat. Namun hanya satu foto shirtless nya dan itupun kebetulan lagi dipantai. Memang cowok ini buka tipe-tipe show off.
Sebuah notifikasi muncul di pojok bawah kanan. Gua klik dan muncul pesan bahwa Daniel Farrel telah menulis di dinding gua. Langsung aja gua klik wall gua dan membacanya.
Daniel Farrel
Hai bro, akhirnya di konfirm juga. Gua Farrel yang kemaren chating sama lo.
Gua melihat daftar teman yang online dan Farrel sedang online. Cowok ganteng, mana mungkin gua biarin begitu aja. Ajak ngobrol langsung.
Iga : Pagi bos.
Farrel : Pagi juga bos.
Iga : Nggak kuliah bos?
Farrel : Kuliah, lagi nunggu kelas. Setengah jam lagi.
Iga : Btw ternyata elo ganteng juga ya. Seksi lagi. Suka fitnes juga ya?
Farrel : Hahaha, elo bisa aja. Iya gua juga suka fitnes.
Iga : Ngomong-ngomong elu ambil jurusan apa bos?
Farrel : Manajemen. Elo?
Iga : Komunikasi.
Farrel : Btw, elo yang dipojokan ya?
JDAAARR...!!!
Apa maksudnya nih? Waaaaah... jangan-jangan dia satu kampus sama gua.
Iga : Loh, elo kok tau?
Kepala gua langsung sibuk mencari-cari. Sayangnya ada lebih dari 30 yang menggunakan labtop di perpustakaan ini, dan sebagian besar tidak saling berhadapan sama gua.
Farrel : Gua satu kampus kayanya sama lo. Elo make Labtop Acer hitam kan. Yang di pojok deket pintu masuk.
Iga : Iya, elo dimana?
Farrel : Gua di seberang lo. Yang deket jendela.
Mata gua langsung mencari-cari.
Farrel : Yang pake Labtop Vaio hitam.
Gua mengarahkan pandangan gua keseberang sisi perpustkaan. Dan benar saja ada Farrel disana. Cowok ganteng itu melambai-lambai sambil tersenyum sama gua. Gua juga membalas senyumannya.
Iga : Hahahaha, gila ya. Nggak nyangka kita satu kampus.
Farrel : Kebetulan banget ya. Btw, sekali-sekali fitnes bareng yuk. Lumayan buat sparing.
Iga : Boleh. Seru juga tuh.
Diam sejenak sebelum dia kembali mengirim pesan.
Farrel : Ga, gua masuk kelas dulu ya. Nanti kalo mau bareng fitnes lo sms gua aja. Nih nomor gua. 085696969xxx (Disamarkan)
Iga : Oke. Ini nomor gua. 085647627xxx.
Farrel : Thanks.
Dari seberang dapat gua saksikan Farrel tampak merapihkan labtopnya dan memasukannya kedalam tas. Lalu setelah itu dia berjalan kearah gua. Tidak ada yang bisa gua lakukan selain memperhatikannya dalam diam dan senyum. Dasar gua yang bodoh.
“Duluan ya Ga.” Kata Farrel.
“Oke.” Kata gua dan dia pergi belalu dari gua.
***
Kuliah siang berlangsung lebih baik daripada kuliah pagi. Dosennya dapat menjelaskan materi dengan sangat baik. Bagus, jadi gua nggak perlu ngantuk, padahal ini siang hari. Jam dimana sebagai besar orang pada ngantuk. Namun keseriusan gua mendengar penjelasan sang dosen, mendadak ponsel gua bergetar. Gua membuka flip ponsel gua dan melihat 1 pesan masuk. Dari... sepertinya dari Farrel. Wow.
Ga, nh gw farrel.
Nnti siang fitnes yuk.
Buseeeet, niat banget ngajaknya. Tapi nggak apa-apa lah. Cuma fitnes doang. Gua balaslah smsnya.
Boleh, nnti gw kasih tau tmptnya.
Ok. Gw tlpn lo klo udh kluar kls.
Hahai... cepet bener progres pertemanan gua sama si Farrel. Padahal senior tapi orangnya baik banget. Sekarang ngajak fitnes lagi. Moga-moga aja nanti berlanjut ke suana atau bahkan mandi bareng. Hihhi... kotornya pikiran gua.
Ya gini deh, walhasil sekarang gua jadi nggak konsen sama pelajaran. Kepikiran sama Farrel mulu. Sumpah deh nih cowok. Mainnya cepet banget. Gak sabar pengen keluar kelas.
***
Akhirnya gua keluar kelas juga. Hahaaaay... waktunya nelpon si Farrel buat Fitnes bareng.
“Halo, rel. Nih gua Iga. Gimana, jadi fitnesnya?”
“Jadi, ketemuan di lobi ya. Gua bawa mobil.”
“Oke.”
Pembicaraan selesai dan gua menutup flip ponsel gua. Dari kejauhan Adrian dan Dido mendekati gua.
“Ga, nge bf lagi yuk?” kata Adrian ketika dekat.
“Iya, Adrian ada dvd baru. Keren banget katanya.” Kata Dido.
“Cuy, ngomongnya sambil masuk lift yuk.” Kata gua, ketika pintu lift terbuka.
Lift kosong dan langsung sana kita isi bertiga aja, karena kebetulan Cuma kita bertiga yang ada.
“Gua nggak bisa kayanya tuh. Bro.” Ketika lift begerak turun.
“Lah kenapa? Tumben elo nggak mau nonton. Elo kan demen banget kaya kita.” Kata Dido.
“Iya... masalahnya gua ada urusan sama temen gua. Jadi nggak bisa.” Kata gua. “Ntar gua pinjem aja deh dvdnya nanti, gimana?”
“Ya udah.” Kata Adrian.
Pintu lift terbuka dilantai dasar dan gua bertiga keluar. didekat pintu keluar Farrel telah menunggu. Adrian dan Dido langsung berpisah jalan setelah saling mengucapkan bye-bye dan itu sempat dilihat Farrel. Gua berjalan mendekati cowok ganteng itu dan berjalan bersama.
“Temen lo ya tadi?” tanya Farrel.
“Iya.” Jawab gua.
“Ooooh.”
“Kenapa rel?”
“Ooooh, enggak. Cuma nanya aja.”
“Eh, ngomobg-ngomong gua fitnes nggak ada celana pendek. Kalo kaos ganti gua ada. Masa gua fitnes pake celana jeans sih?”
“Tenang aja, ditempat fitnes gua ada pinjaman kaos sama celana kok.”
“Ooooh, ya udah, Berangkat yuk.”
Lima menit kemudian gua sudah berada didalam Honda Citynya. Melaju bersama menuju ketempat fitnes.
***
Fitnes bersama dia ternyata menyenangkan. Selama dua jam gua puas-puasan bersparing sama dia. Adu kuat-kuatan dan hebat-hebatan dalam fitnes. Dan hasilnya kita berdua seri. Sore ini pokoknya fun banget, dan ketika dua jam berlalu kita berdua memutuskan untuk selesai. Gua mengusulkan untuk saunaan dulu sebelum pulang dan dia menyetujuinya. Maka kita berdua masuk ke salah satu kamar suana. Gua dengan cueknya melepaskan kaos kuliah gua yang sudah basah dan menurunkan celana pendek sintetis yang dipinjamkan. Lalu dengan hanya mengenakan celana dalam putih gua duduk di kursi kayu. Farrel juga melepaskan kaos nya dan menurunkan celana trainingnya. Hingga menyisakan boxer. Lalu duduk diseberang gua.
“Elo lebih seneng pake celana dalam ya?” tanya Farrel sambil mengamati celana dalam putih gua yang sidah melembab. Yang perlahan-lahan menampilkan samar-samar penis gua.
“Enggak, gua kadang-kadang make boxer kok. Cuma kebetulan aja gua lagi nggak make sekarang.”
“Oooh...” kata Farrel. “Hahaha, mulai keliatan tuh kontol lo. Hahahah.”
“Hahaha... elo nggak keliatan. Soalnya elo pake boxer. Hahahah.”
Mendadak Farrel berdiri dan melepaskan celana boxer. Celana dalam putih pun langsung terlihat. Masih belum lembab sih tapi gapapa, bentar lagi juga lembab. Kalo gua kalo sudah pake boxer nggak bakalan pake celana dalam lagi, karena bagi gua fungsi boxer dan celana dalam segitiga sama saja.
Kemudian Farrel kembali duduk. Panasnya sauna langsung membuat celana dalamnnya lembab dan perlahan-lahan siluet penisnya terlihat. Tubuhnya yang seksi itu langsung dipenuhi peluh yang membuatnya semakin seksi. Dan gua hanya bisa menatapnya dengan pandangan yang menyiratkan keinginan untuk bercinta dengannya. Daaaan... Farrel juga menatap gua. Yang sepertinya tatapannya menyiratkan keinginan untuk bercinta. Sepertinya dia PLU.
Semakin lama hawa panas semakin membahasi tubuh. Dan semakin cepat pula tonjolan penis gua dan penis Farrel mencuat kedepat. Kepala penis Farrel terlihat jelas dari balik celana dalamnya. Dan begitu juga dengan gua. Kini tinggal menunggu waktu aja.
Sepertinya situasi ini bisa dibawa ketingkat lebih lanjut. Mendadak gua merasa tidak nyaman dengan celana dalam gua ini. Tangan gua menarik karetnya dan menurunkan celana dalam gua, ke paha, lutut, betis dan akhirnya lolos dari kaki. Lalu kembali duduk dengan kedua kaki mengangkang menunjukan gagahnya penis gua kedepan wajah Farrel. Menantang.
Maka Farrel juga melakukannya, perlahan-lahan dia menurunkan celana dalamnya dan melepaskannya. Mengikuti gaya gua duduk dengan kedua kaki mengangkan dan penis yang gagah menujuk kearah muka gua. Dia duduk dengan bangga. Penisnya berukuran sama dengan gua sepertinya. Disunat dan berbulu jembut rapih. Bola-bolanya proporsional dengan batangnya. Sangat seksi dan lezat untuk diemut.
Whoaaaahhh... benar-benar panas disini. Dua cowok yang hot banget berada didalam sebuah ruangan yang emang hot. Gua dan Farrel kini saling tatap-tatapan dengan senyum nakal.
“Kayanya main kerumah lo seru nih.” Kata gua akhirnya membuka pembicaraan.
“Yup, kebetulan rumah gua lagi nggak ada orang.” Kata Farrel. “Secara gua cuman sendirian di Jakarta. Hahaha...”
Lalu kita berdua kembali saling diam dan saling menatap nakal. Dan sedetik kemudian kita berdua mengenakan celana dalam dan berjalan keluar dari ruang sana. Menuju ke kamar mandi, berbilas, menghandukan diri, mengenakan pakaian (gua tidak bercelana dalam, karena Cuma ada satu dan itu sudah basah) dan masuk kedalam mobil Farrel.
***
Begitu pintu rumah Farrel tertutup, gua langsung mencium Farrel. Dan dia membalasnya. Sambil berciuman gua melepaskan kaos Farrel dengan paksa lalu gantian Farrel yang melakukannya. Dalam keadaan shirtless kita berdua saling berciuman dengan hotnya. Saling meraba dengan penuh nafsu dan sambil berjalan menuju kamar Farrel. Disana Farrel mendorong gua ketempat tidur sambil tersenyum nakal.
“Oh my god, you’re so hot, Iga!” Kata Farrel. “Elo bakalan jadi rebutan.”
Farrel menindih badan gua dan kembali menciumnya, lalu kepalanya turun ke dada gua dan menghisap puting gua. Whooaaahh rasanya nikmat. Turun lagi kepusar gua mejilat-jilatnya. Berikutnya dia melepaskan ikat pinggang, menurunkan reselting dan menarik celana gua dengan paksa. Gua telanjang didepan dia sekarang. Sedetik kemudian penis gua sudah berada didalam mulutnya. Dihisap-hisap, dijilat-jilat dan membawa gua kelangit ketujuh. Sangat luar biasa.
Hisapan Farrel sangat expert. Luar biasa. Badan gua dibuat kelojotan sama dia. Jangan sampai Jhosua ketemu sama cowok ini. Bisa hilang pelanggan setia gua nantinya. Gua sesekali mendesah-desah karena nikmat luar biasa yang diberikan Farrel sama gua. Badan gua bergerak-gerak kejang karena tak kuat menahan gempuran serangan maut mulutnya Farrel. Dia benar-benar hebat.
Beberapa menit kemudian badan gua dibalikan dan gua diposisikan menungging didepan gua. Lalu sesaat kemudian gua merasakan lidah telah bermain-main dilubang anus gua. Whoaaaah, rasanya enak sekali. Lidah Farrel sangat hebat, sesekali tangannya dimasukan kedalam pantat gua yang membuat gua kegelian namun suka.
Lalu kemudian dia membalik badan gua hingga terlentang didepannya dan mencium gua. Ciuman penuh nafsu seakan masing-masing berusaha menyedot nyawa lawannya.
“Ayo ga, sekarang giliran elu nyervis gua.” Kata Farrel.
“Siap, bos.”
Farrel kini tiduran terlentang dan gua menindih diatasnnya. Puting Farrel yang berwarna merah kecoklatan gua jilat-jilat dan gua hisap sekuat tenaga. Kedua tangan gua tidak henti-hentinya bergerilya disekujur tubuh Farrel. Lalu gua menurunkan resleting jeansnya, menurunkan dengan paksa celananya hingga menyisakan celana boxernya. Kemudian menarik dengan paksa celana boxernya. Penis Farrel sudah tegap saat itu. dan kelezatannya tidak gua sia-siakan karena dalam sekejap gua sudah menghisap penis Farrel. Nikmat rasanya. Farrel tidak memberikan desahan apa-apa, karena sepertinya dia sudah terbiasa menikmati ini. Tapi gua nggak peduli, yang penting gua bisa menikmati penis cowok yang lebih tua dari gua. Karena itu yang gua suka. gua hisap-hisap dan mainkan penis Farrel seakan gua sudah setahun lebih tidak pernah menghisap penis. Begitu menggila dan bergitu bernafsu.
Dengan inisiatif sendiri Farrel membalikan badannya dan menungging didepan gua. Menampilkan bentuk pantatnya yang indah sempurna. Walaupun gua sebenarnya tidak terlalu suka dalam melakukan anus servis tapi biarlah. Gua coba. Lidah gua gua main-mainkan dilubang anusnya yang sepertinya sudah sering disodok karena sudah sedikit merekah. Gua main-mainkan dengan jari-jari gua dan kembali gua jilat-jilat.
“Gua ambil kondom dulu di laci.” Kata Farrel setelah gua selesai.
Cowok telanjang itu berjalan menuju ke laci mejanya dan mengambil sekotak kondom sutra. Dia yang duluan melakukan sodokan, maka dia yang pertama memasang kondom di kon.tolnya. setelah terpasang, tanpa babibu lagi dia langsung menyodokan penisnya ke pantat gua. Sakit pada awalnya namun langsung sirna dan berubah menjad penuh kenikmatan. Kedua kaki gua diangkat kepundaknya dan pantatnya maju mundur. Gua mendesah-desah sambil mencengkram sprei putih tempat tidurnya.
“Haaaah haaaah haaaah.... enak banget rel!” Desah gua sambil menutup mata.
Farrel memakai ritme saat menyodok. Sesekali cepat dan sesekali lambat membuat gua mabuk kepayang. Sodokan-sodokan penisnya luar biasa.
Kita berganti posisi lima menit kemudian. Gaya anjing kita lakukan sekarang. Tempat tidur Farrel bergoyang-goyang akibat aksi beringas kita berdua. Keringat sudah membasahi tubuh kita berdua. Nikmat yang luar biasa gua dapatkan karena penis Farrel ternyata lebih gemuk dari yang gua kira. Rasanya nikmat sekali.
Setelah cukup lama kini tiba saatnya gua yang menyodok Farrel. Gua memasang kondom di penis gua lalu mulai menyodok pantat seksinya Farrel. Kini giliran Farrel yang mendesah, rupanya dia lebih nikmat saat disodok dari pada menyodok atau dihisap. Kedua tangannya meraba-raba tubuhnya dan juga tubuh gua. Gua memeluk salah satu kaki Farrel dengan pantat gua yang masih maju mundur. Sesekali gua melihat wajahnya yang ganteng sedang menikmati nikmatnya seks, gua langsung mencaplok mulutnya dan menciumnya dan dia membalasnya. Penis gua masih cepat menyodok-nyodok pantat Farrel.
Setengah jam berlalu saat mendekati puncak. Farrel menyodok dengan cepat pantat gua dan membuat goyangan hebat ditempat tidurnya. Dan beberapa saat kemudian dia melepaskan kondomnya dan mengocok penisnya diatas mulut gua. Semburan sperma keluar sesaat kemudian, menyembur kewajah dan masuk kemulut. Farrel mendesah hebat saat orgasmenya dan sperma yang keluar sangat banyak sekali.
Setelah itu dia menyodok-nyodokan penis berlumuran spermanya dia mulut gua dan gua menghisapnya. Sperma yang ada dimulut gua telan dan gua jilat yang ada di kontol perkasa Farrel. Farrel kemudian mencium gua dan ceceran sperma yang ada diwajah gua disebarkan secara merata diseluruh wajah gua.
“Biar tambah ganteng dan kulit lo sehat.” Kata Farrel sambil kemudian mencium gua lagi.
Kini giliran gua, setelah Farrel mengblow job dengan hebat penis gua, gua menembakan sperma gua dimulut dan wajah Farrel. Memang tidak sebanyak punya dia namun cukup banyak. Seperti biasa, jika orgasme maka badan gua akan kejang-kejang seperti orang ayan dan gua akan mendesah-desah karena kenikmatan.
Farrel langsung menghisap penis gua dan menyedot-nyedotnya. Membuat gua kelojotan luar biasa. Dan Farrel belom mau menghentikannya, gua mengerang karena rasa geli dan membuat gua kembali kejang-kejang dan terjatuh lemas. Farrel masih saja menghisap penis gua sampai lemas. Rasanya sangat gila sekali.
Setelah semuanya selesai gua merasa lelah sekali. Perlahan-lahan mata gua memberat dan akhirnya gua terjatuh dalam tidur. Rasanya nyaman dan nikmat sekali.
***
Jam tujuh pagi mata gua terbuka. Gua membangunkan diri. Dari semalam gua dan Farrel tidur tanpa berselimutkan apapun. Telanjang bebas. Disebelah gua Farrel masih tidur dengan posisi tengkurap. Menampilkan punggung kekar dan pantat montoknya. Melihat itu birahi gua naik seketika. Langsung saja gua tengkurap diatas tubuh Farrel. Mencium-cium punggungnya dan menggesek-gesek penis gua dibelahan pantat Farrel.
Sepertinya Farrel terbangun, dia membalik badan dan kembali gua tindih dia. Penisnya dalam proses mengeras saat ini. gua memeluknya, menciumnya dan menggesek-gesok penis gua diatas penisnya. Sambil sama-sama tersenyum kita berciuman.
“Baru bangun tidur udah minta main.” Kata Farrel ketika gua mencupang lehernya. Sementara tangan Farrel meremas-remas pantat gua dengan gemas.
“Badan lo bikin nafsu gua on terus.” Kata gua.
“Emang pasokan peju masih ada lo?”
“Biarin. Mau ada peju atau enggak, pokoknya kita main lagi sekarang.”
“Ayo.”
Dan posisi 69 pun terjadi kemudian. Pagi itu kita habiskan dengan bercinta.
Bersambung ke Chapter 5.
Ditunggu Komen dan votingnya...
Terima Kasih.
Tidak rumit kok, cuma tinggal klik kirim balasan - tulis komen - klik KIRIM. Selesai.
Idem sm mamat3, perbanyak porsi kisah cinta ny biar tmbh bagus lg. Di chaptr 4 kurang bgt y..
Yg laen sprti salah ketik sauna bkn suana n klo lampir'in no hp di cerita pk simbol atau sumthing like that biar no ny gak di samar kan.
Maav y aq byk kritik.. Gomenasai.. :$
Semangat, berjuang y bibay007.. :-)
Cinta... Hihihi, entar gua coba masukin. Ditunggu aja ya,
Soal salah ketik, mohon dimaklumin. Soalnya ngetiknya cepat2 karena ngejar target. Lagian nggak semuanya salah ketik kan? hehehe
nanti dicoba untuk mengurangi yang salah2 ketik itu.
Makasih.