It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Iya nih, ntar diusahain deh gak sex melulu... hehehe
tinggal dibikin bahasa baku, jadiin novel dah, wkwkwkwk
Tp tolong lebih beri unsur love ny? daripada sex terus, XD
Selamat menikmati
Chapter 8 : Pijat Plus-plus
Sebuah pesan masuk ke Private Message ketika gua sedang online di facebook;
From : Farrel
Subject : Midnight Busway
Adalah sebuah klub yang bersifat sangat rahasia.
Berisi orang-orang yang bersedia membayar mahal
Untuk mendapatkan pengalaman seksual yang berbeda.
Klub ini sangat terorganisir dan sangat rahasia.
Midnight busway sudah berdiri dan beroperasi sejak
Tahun 2005.
Seluruh orang dan instasi yang terhubung baik secara
Langsung dan tidak langsung ke klub ini sudah diatur
Sedemikian rupa agar kegiatan dan kerahasiaan klub
Tetap terjaga dengan baik.
Kami membayar orang untuk diam!
Tidak sembarang orang yang bisa mendaftar untuk
Menjadi member di klub ini. Mereka yang terdaftar
Adalah mereka yang diundang. Dan mereka membayar
Sangat mahal untuk bisa menjadi anggota klub ini.
Kalian adalah objek dari klub ini. Kalian adalah orang
Yang dibayar mahal untuk menjadi sex slave.
Kalian dipilih berdasarkan kriteria yang tinggi. Dicari
Dan ditemukan dengan tidak mudah. Sekali kalian telah
Menjadi bagian dari klub ini, kalian baru bisa keluar jika
Klub ini mengizinkan!
Midnight Busway selanjutnya akan dikabarkan jika jadwal
Sudah ditentukan.
PM itu diakhirnya dengan beberapa foto-foto kegiatan gang bang dibusway. Dimana cowok-cowok berusia sebaya dengan gua menjadi objek sex dari banyak pria lainnya. Kegiatan yang sama seperti gua alami beberapa waktu lalu. Gambar ketika mulut dan pantat sang korban dijejali penis, dan dua orang berebutan menghisap penis sang korban, foto lainnya lagi ketika para pria mengeluarkan sperma mereka diwajah dan badan, sama seperti yang gua rasakan.
Secara perlahan tapi pasti rasa tidak nyaman dan tidak menyenangkan yang gua alami pada malam itu kembali menyeruak masuk. Merasa depresi? Sebenarnya tidak, karena seperti yang gua alami pada malam itu, pada awalnya gua hanya ketakutan, tidak nyaman dan tidak senang. Namun seiring dengan waktu gua mulai belajar menerimnya. Toh sebelumnya gua juga pernah merasakan hal yang serupa, dijadikan budak seks oleh sepupu sendiri.
Dari pesan yang dikirimkan oleh Farrel sepertinya gua sudah terjebak dalam sebuah perkumpulan yang sangat rahasia dan tidak main-main. Dan gua tidak tahu bagaimana agar gua bisa keluar secepatnya dari klub tersebut. Sebenarnya kalo mau goblok gampang aja. Hanya tinggal tidak memunculkan diri lagi, atau bahkan melaporkan kegiatan group itu ke polisi mungkin gua bisa selamat. Namun konsekuensinya dalam waktu singkat video hubungan seks sesama jenis gua agar berada luas diseluruh dunia, diproduksi dalam bentuk VCD/DVD, di upload ke Youtube berkali-kali (karena pastinya akan diremove terus), Xtube, youporn, tube8 dan situs video lainnya. Videonya akan dimasukan ke berbagai forum dan bagian internet lainnya. Efeknya kemudian semua orang yang kenal gua akan langsung negativ thinking sama gua, keluarga menjauhi gua dan lain sebagainya yang akhirnya menghancurkan hidup gua. Itu sebabnya kenapa gua gak bisa berbuat apa-apa.
***
Malam ini gua berdua sedang makan malam. Jhosua belum pulang karena sepertinya dia harus lembur. Hmmm... naik pangkat kok kerjaanya tambah banyak ya. Lagian, lembur yang mana? Hihihi... lembur pekerjaan apa lembur yang laen, hahaha...
Dengan hanya bercelana dalam saja kita berdua makan diruang TV. Cukup aneh, kita berdua, cowok-cowok keren dan ganteng masih saja setia nonton Cinta Fitri... WUAKAKAKA, semua ini boleh dibilang karena salah ibu-ibu kita.
“Gara-gara kenapa gua bisa rajin ngikutin cinta fitri,” Kata Arga pada suatu ketika saat gua kaget mendapati dia sedang nonton cinta fitri. “Gara-gara nyokap gua. Dia sering banget ngeganggu gua pas lagi nonton. Padahal dikamarnya ada TV, masih teteeeeep aja nonton di ruang keluarga. Bokap gua juga ikut-ikutan rajin, pembokat-pembokat gua juga seneng. Makanya kalo tuh sinetron mulai pada ngumpul didepan tipi. Heran. Dan lebih herannya lagi gua jadi suka. Sialan! Hahaha...”
“Gua juga, gara-gara nyokap gua yang langsung ngerebut remote tivi kalo cinta fitri udah mau mulai. Gua sama adek gua terpaksa ikutan nonton. Yaaa jadinya gini deh, ikut-ikutan suka.” kata gua.
Dan sekarang kita duduk didepan tivi, berseberang-seberangan sambil makan sambil nonton.
“Si Maya tolol banget yak, gampang banget dihasut sama misca. Ckckck...” kata si Arga. “Bikin emosi.”
“Ya emang gitu ga, nonton cinta fitri kita tuh harus nurunin IQ biar bisa connect sama sinetronnya. Emang penulisnya aja yang bego-bego.” Kata gua sok bijak.
“Tapi kan kalo manusia normal pastinya mikir dong kalo si misca ngomong kaya gitu. Ini gampang banget di hasut. Masa lulusan S2 gampang ke makan omongan orang sih.” Arga berargumen dengan gemas.
“Namanya juga sinetron ga, udah biarin aja. Kalo nggak bego gak laku.”
Setengah jam kemudian sinetron bersambung. Gua dan Arga sudah selesai makan dari tadi.
“Dah, nonton bokep ah kita. Bete gua sama cinta fitri.” Kata Arga, yang memang tampak kesal karena dihasut sinetron, wkwkwk... “Tunggu gua ngambil cd di kamar Jhosua dulu.”
Gua Cuma senyam-senyum aja. si Arga sama aja kaya ibu-ibu ternyata. Gampang gemes sama sesuatu, hahaha... gua emang gemes sih ama ceritanya, Cuma ya itu dia biasa aja. beda sama Arga yang gemesnya masih terus.
Arga kembali setelah mengobrak-abrik koleksi cd bokepnya Jhosua yang sudah banyak itu. dia membawa 4 keping cd dan memasangnya di DVD. Kemudian kita berdua duduk untuk menyaksikannya. Gak langsung pake ba-bi-bu lagi, kita berdua langsung menurunkan celana dalam begitu merasa terangsang. Dan ketika semakin terangsang kita berdua mulai mengocok penis masing-masing. Saat inilah ketika pertama kali gua melihat penis Arga yang sedang tegang. Lurus, tegang, keras dan cukup besar. Serupa dengan bentuk milik Jhosua dengan ukuran yang tak jauh beda. Benar-benar penis yang luar biasa. Mata Arga tajam menatap tv dengan tangan kanan sesekali mengocok-ngocok penis. Penis gua kocok sesekali dengan mata tajam menatap tv... dan sesekali ke penis Arga, hihihi. Jhosua memang memiliki selera film bokep yang tinggi. Film yang kita tonton ini boleh dibilang bokep yang bagus. Cowok dan ceweknya cakep-cakep dengan penis, vagina dan toket yang oke punya. Adegan yang terasa real dan suasanya yang mendukung.
Butuh waktu satu jam bagi gua untuk akhirnya memutuskan mengeluarkan sperma gua. Kocokan gua perlahan-lahan semakin cepat sampai akhirnya cairan putih itu menembak keluar dari lobang penis gua. Melesat kuat ke udara dan tercecer dimeja. Beberapa kali gua menembakan sperma gua keudara sambil mengerang penuh nikmat. Dan setelah itu gua menjadi lemas dan lelah. Baru nyadar kalo ternyata dari tadi Arga memperhatikan gua ketika orgasme.
“Hebat juga lo ga, bisa nembak sejauh itu, banyak juga lagi.” Kata Arga masih sambil mengocok.
“Keren ya.” Kata gua sambil menaik-naikan alis matanya.
Arga kembali serius menonton bokep sementara gua kini hanya diam lemah disampinganya. Sofa yang gua dan Arga duduki bergoyang-goyang kecil akibat gerakan tangan Arga dan desahan nafas Arga bisa gua dengar walaupun sayup-sayup.
Setengah jam kemudian Arga akhirnya bersiap untuk orgasme. kocokannya semakin intes sampai akhirnya dia mengejang-ngejang lalu semburan sperma melesat keluar dari penisnya. Mengudara cukup tinggi dan jauh melewati meja. Lebih jauh dari gua. Kembali melesat sperma berikutnya yang ternyata lebih jauh dari sebelumnya.
“Aaaaaah.... aaaaah.... yeeaaaah...” Arga mengerang-ngerang menikmati setiap detik orgasmenya.
Bersamaan dengan itu gua mendengar pintu apartermen terbuka. Sepertinya Jhosua sudah pulang. Arga akhirnya menembakan sisa paling akhir dari spermanya keudara, namun sudah tidak sejauh yang sebelumnya. Total-total bisa sekitar 8 kali Arga menembakan sperma keudara.
“Wooouh!” Dia berseru puas. “Enak banget dah.”
“Seru apa?” Jhosua berkata seraya masuk ke ruang tv.
Arga tampak kaget sejenak melihat kehadiran Jhosua yang tiba-tiba.
“Ini apaan nih?” tanya Jhosua ketika melihat cairan berwarna keputih-putihan bercecer dimeja. “Ini peju ya? Ckckck. Elo pada... bersihin ah abis ini.”
“Iya sabar... nanti juga kita beresin.” Kata gua.
“Ngomong-ngomong soal bokep, elo mau gak gua aja ke tempat temen gua. Semacam klub gitu. Asik deh, gua diundang sama si Lena, dia kan temennya yang diriin klub itu.” kata Jhosua.
“Klub apaan?” mendadak badan gua seperti disiram air es. “Klub yang kaya gimana?”
“Kaya klub seks gitu sih. Isinya orang-orang yang berkumpul untuk berseks ria.” Kata Jhosua.
Gua semakin dilanda rasa tidak nyaman sementara si Arga semakin jelas menunjukan tampang antusias. Dasar, abang-adek sama aja, bokep maniax. Si abang paling rajin survey tempat-tempat seks sementara si adek paling rajin menikmatinya. Ckckc... apa yang dipikirkan kedua orang tuanya ketika memproduksi mereka?
“Ada straight sex, bisex, ada gay dan ada lesbian. Semua terserah sama kita, dan bagaimana kita mengawali komunikasi untuk berlanjut ke tingkat hubungan intim. Dan rata-rata semuanya one night stand.” Kata Jhosua.
“Kayanya mantab tuh.” Wajah Arga tampak berbinar-binar dan menujukan minat yang penuh.
“Iya kan, makanya. Elo berdua harus ikut.” Kata Jhosua yang juga menunjukan muka bejat yang sama seperti saudaranya. “Udah ah, rapiin nih meja. Gua mau tidur dulu, capek.”
Dan Jhosua pun beranjak sambil menanggalkan pakaiannya satu persatu hingga tersisa celana dalam. Lalu masuk ke kamar. Sementara itu gua dan Arga merapihkan ruang tv dan membersihkannya dari ceceran sperma kita.
***
Adrian akhirnya masuk kuliah hari ini. Gua, Bianca, Dido dan Dinda cukup terkejut dengan kehadirannya. Apalagi si Bianca yang paling heboh.
“Yak ampyuuuun Adriaaaaan... kemana aja eluuuu... kok ngilang aja sih kaya setan. Di smsin di telpunin gak ada kabar.” Bianca memeluk lengan Adrian dengan erat-erat, seolah-olah Adrian bisa mendadak tersedot sesuatu dan hilang lagi.
“Gua gak kemana-mana kok.” Jawab Adrian dengan singkat. Dari wajahnya gua liat ada perubahan. Dia tampak lebih kurus dari sebelumnya, masih ganteng dan cool namun lebih kurus. Wajahnya menyiratkan dia sedang mengalami sebuah masalah. Masalah keluarga jangan-jangan.
“Tell me-tell me, elo kemana aja selama ini?” Tanya Bianca.
“Gak kemana-mana kok?” Adrian masih menjawab dengan sekenanya.
“Elo diet ya? Kok kurusan gitu sih?”? kini giliran Dinda yang nanya.
“Bukan, gua lagi males makan aja sama kebanyakan gerak.”
“Hahk, elo sibuk apaan? Katanya gak kemana-mana?” Dinda kembali nanya.
“Eee... emmm... ya di rumah.... kegiatannya di rumah.” Akhirnya ekspresi muncul diwajah Adrian. “Bersih-bersih rumah.
Dinda dan Bianca tampak saling berpandangan tidak mengerti. Sama seperti gua yang juga gak ngerti. Sejak kapan Adrian mau ngebabu?
“Tapi elo beneran gak apa-apa kan?” tanya Dinda.
“Cerita aja say, kalo elo ada masalah. Kita pasti bakal bantuin elo kok.” Kata Bianca, mendadak ia terdiam, seakan ingat sesuatu. “Oh ya, elo sempet upload foto seksi lo ya di facebook. Hot banget Driii...”
“Oh itu, itu Cuma iseng dong. Udah gua remove kok fotonya.” Kata Adrian tampak kagok.
“Yaaah, cepet amat. Belom sempet gua save tuh foto.” Kata Bianca. “Tapi kapan-kapan gua yang fotoin ya. Hahaha...”
“Dasar jalang.” Kata Dinda sambil menjitak kepala Bianca.
“Hahaha, biarin. Abis si Adrian hot banget sih di foto itu. Nakal, bad boy.”
Pembicaraan kita masih berlangsung sampai waktunya untuk masuk ke kelas berikutnya. Sebelum masuk kelas gua menyempatkan diri ke tukang foto kopi untuk mengkopi fotokopian yang dikasih sama dosen. Ketika kembali dari gua bertemu dengan Farrel. Saling pandang-pandangan sejenak sebelum dia hendak lari. Namun gua berhasil menangkapnya dan membawanya masuk kedalam toilet yang sedang kosong. Gua kunci pintu toiletnya. Hal yang gua lakukan setelah itu adalah menghajar Farrel.
“Gua gak peduli elo senior gua apa bukan. Ngapain lo jebak gua supaya masuk ke klub bangsat kaya gitu?!” Gua berkata setelah menonjok Farrel beberapa kali.
“Gu-gua bisa jelasin semuanya...”
“APA LAGI YANG MAU ELO JELASIN?!” Gua berteriak marah, tangan gua masih mencengkram kaos Farrel kuat-kuat. “Elo udah jelas-jelas ngejebak gua. Elo jual gua buat jadi budak pesta gang bang sialan itu. Apalagi yang mau elo jelasin, bangsat!”
Lalu mendadak Farrel bales menonjok gua. Secepat kiat dia bangkit berdiri dan membalas menyerang bertubi-tubi.
“Asal lo tau ya, gua senior lo. Dan gua punya banyak temen yang rela bikin lo babak belur. Elo inget itu. Jangan pernah main-main sama gua. Elo terima aja elo udah jadi budak seks disana.”
“Anjing lo. Ngen.tot!” gua mengumpat penuh kebencian.
“Percuma elo ngatain gua, itu gak bakalan nolong elo sama sekali.”
Dan Farrel pergi meninggalkan gua. Gua berusaha bangkit bardiri dan menuju ke washtaufel. Bersyukur muka gua gak sampe biru-biru. Eh, ada deh di deket mata merah-merah dikit. Tapi gak apa-apa lah, gak terlalu menarik perhatian. Sialan si Farrel, dia diatas awan sekarang. Dan sial di gua yang gak bisa ngapa-ngapain. Bangsat!
Gua meninggalkan toilet dan menuju kelas.
***
Fitnes hari ini terasa menyenangkan. Gua selesai fitnes sekitar pukul 9 malam, udah sepi banget di gym Cuma tinggal beberapa cowok penghuni apartermen yang juga sedang siap—siap pulang. Ketika gua selesai dan masuk ke ruang ganti disana ada Benno, Si Satpam ganteng. Dia tampak sedang diurut sama seseorang, entah temannya entah orang panggilan gak tau juga. Saat itu dia hanya mengenakan celana pendek saja dan duduk diatas kursi kayu dengan badan berlumuran minyak.
“Woy, Ga!” seru si Benno ketika gua masuk. Ruang ganti Cuma tinggal 5 orang aja. si Benno, tukang pijat, gua dan dua orang lagi yang sedang beres-beres untuk pulang. “Udah selesai fitnesnya?”
“Udah gua, mau saunaan dulu.” Jawab gua.
“Ya udah gih sono.” Kata Benno, saat itu lengannya sedang di pijat.
Gua pergi ke kamar sauna dan menyalakan saunanya. Gak mau lama-lama menikmati hawa panas pembuka pori-pori itu karena bisa merusak sperma kalo kelamaan atau keseringan saunaan. 5 menit sauna gua akhirnya memutuskan untuk keluar. Saat keluar Benno sudah tinggal bercelana dalam saja. karena sekarang kaki dan pahanya sedang diberi minyak dan dipijat. Kita Cuma tinggal kita bertiga saja yang masih di gym.
“Cepet amat lo saunaan.” Kata Benno yang tampak menikmati pijatan si cowok. Kalo sekilat liat dari mukannya kayanya nih tukang pijat demen sama cowok. Mukanya sih biasa aja, badannya juga bisa aja. si Benno mah mana peduli, yang penting bisa mijit ya udah.
Gua melepaskan celana pendek gua dan celana dalam gua lalu menghanduki badan gua. Dapat gua liat dari sudut mata gua si tukang pijat curi-curi pandang sama gua. Namun gua mengancuhkan saja, biarin aja. rejeki dia kali.
“Mas, celana dalamnya dibuka aja ya.” Kata si cowok itu.
“Ih ngapain, ga usah.” Kata si Benno.
“Kan mas sendiri yang minta. Pijat full body lengkap.” Kata si cowok itu. “Nggak apa-apa kok mas.”
“Emmm, ya udah.” Kata Benno, ia kemudian berdiri dan menurunkan celana dalam putihnya. Gua yang kebetulan duduk dikursi didepannya otomatis dapat melihat burungnya. Berwarna kehitaman dan disunat, sedang dalam kondisi setengah tegang sepertinya, karena habis diraba-raba pahanya. Cukup panjang untuk ukuran orang indonesia. Benno tampak menggairahkan ketika telanjang dan tubuh berlumuran minyak.
“Silahkan tengkurap mas.” Kata si cowok itu tampak bahagia, emang kayanya hari ini si cowok tukang pijat itu lagi beruntung. Sementara itu gua melanjutkan berpakaian.
“Gak ada waktu ga, soalnya nanti malam gua yang tugas jaga. Dari kemaren badan gua berasa gak enak banget makannya gua panggil orang.” Kata Benno, pantatnya sedang dipijat-pijat dan diremas-remas oleh si cowok itu. Pantat Benno tampak padat berisi, sewarna dengan warna badannya. Tangan si cowok naik turun dari pantat, pahat, betis, naik lagi ke paha, ke pantat dan diremas-remas. Jadi penasaran sama penis Benno sekarang ini. Apa yang dia rasaain ketika ada orang yang meremas-remas pantatnya. “Temenin gua ya ga, ampe selesai. Soalnya gua sekalian nutup nih gym.”
“Ya udah, gapapa.” Kata gua. Gua akhirnya duduk saja dengan hanya bercelana dalam dalam dan bagian penis tertutup handuk. Pastinya gua gak mau Benno melihat sesuatu menonjol dari celana dalam gua karena sebab yang tidak seharusnya.
Sekitar 10 menit bagian belakang tubuh Benno di pijat kini giliran bagian depan.
“Sekarang bagian depannya mas.” Kata si cowok itu, berusaha jaga image padahal gua tau di lagi kegirangan banget.
“Nggak usah ah. Belakang aja.”
“Bagian depan juga termasuk mas. Mas minta yang full body lengkap.” Kata si cowok itu terus berdalih dengan alasan yang sama.
“Gak apa-apa. Yang belakang aja terus.”
“Yang belakang sudah selesai mas. Kini giliran depan. Sayang mas duitnya mahal-mahal kalo gak semua bagian di pijat.”
“ya udah lah.”
Perlahan-lahan Benno membalikan badan sampai akhirnya terlentang dikursi kayu tersebut. Pantas saja dia gak mau suruh balik badan, orang penisnya udah tegang begitu. Tegak, keras seperti tugu monas. Benno merupakan salah satu contoh produk lokal yang sempurna. Sialaaaan, kenapa bukan gua aja sih yang mijat. Si Jhosua aja udah mengakui kehebatan hand job gua. Gak jauh beda lah sama pijat biasa. Wkwkwk...
Tangan si cowok dengan gembira menggerayangi dengan dalih memijat diatas badan Benno yang benar-benar mengundang syahwat itu. pahanya, paha dalamnya, menyelip diselangkangannya, menyenggol-nyenggol bola-bolanya, pura-pura gak sengaja menyenggol penisnya yang sedang tegang. Cowok ini benar-benar beruntung sekali.
Dari yang awal-awalnya Cuma iseng-iseng senggol si cowok kini mulai berani menghanjob penis si Benno. Sementara itu Benno tampak bimbang antara pengen nolak atau tidak. Nolak karena takut, nggak nolak karena rasanya enak. Akhirnya dia diam saja sementara si cowok mulai terang-terangan mengocok penis Benno dibantu dengan minyak.
“Mas, mau dipijat juga?” si cowok tampak ingin memangsa gua. Topi sorry bro, gua bisa dapet yang lebih cakep dari lo. Heheh...
“Makasih mas, kapan-kapan aja.” kata gua.
“Ini termasuk dalam paket lengkap mas, sekarang udah plus-plusnya.” Kata cowok itu.
Haah, berarti si Benno mesen pake full body plus-plus... jangan-jangan gara-gara dia gak tau lagi. Sementara kini si Benno tampak merek-melek menikmati kocokan si cowok itu. Setelah kocokan selesai si cowok mulai berani menghisap penis Benno.
Kepalang tanggung ya si Benno diam aja ikut menikmati. Udah satu paket kali dia mikirnya dan dia juga udah bayar. Lumayan lah, pelampiasan. Kini si cowok terang-terangan dan dengan nafsu menyepong penis Benno. Reaksinya cukup terlihat signifikan Benno tampak mendesah nikmat. Kedua tangannya mencengkram kursi kayu dibelakangnya, menunjukan bulu-bulu ketiaknya yang lembab. Si cowok pemijat dengan antusias menghisap penis Benno. Hisapannya semangat sampai menimbulkan bunyi berisik. Si Benno kian tampak menggelinjang karena sensasi yang diberikan si cowok itu. untung saja situasi mendukung, gym yang huni Cuma tinggal kita bertiga dan pastinya suara desahan si Benno gak bakalan kedengeran sampai keluar. kalaupun iya, siapa juga yang denger orang disekitar gym pasti sudah sepi.
Wow, cukup lama juga si Benno disepong sama cowok itu, namun baik si Benno maupun si cowok beruntung itu tidak menunjukan tanda-tanda kelelahan. Keduanya sampe keringatan dengan kegiatannya masing-masing. Sementara gua, penis gua udah keras banget sekarang ini. pengen rasanya lepas handuk dan mengocok penis gua sambil menonton live show ini.
Setelah 20 menit akhirnya tanda-tanda orgasme mulai muncul.
“Saya mau keluar nih, hah haah haaah...” desah Benno ketika sepongan making menggila. Lalu tak lama kemudian Benno mengerang dan mendesah, tubuhnya bergetar dan sperma muncrat didalam mulut si cowok. Si cowok menghentikan sepongannya. Semburan sperma masih terjadi beberapa kali dibarengi dengan erangan kepuasan si Benno. Lalu setelah itu mereka berdua saling mengatur nafas. “Wooouhhh... gila. Enak juga.” Kata si Benno nyengir menatap gua.
Dan yang cukup mengejutkan si cowok itu menjilat semua tumpuhan sperma dan menelannya. Dasar homo ketiba rejeki. Dilahap semua sampe abis rejekinya. Setelah itu badan si Benno dia bersihkan dengan handuk.
“Ayo mas saya mandiin.” Kata cowok itu.
“Harus juga?”
“Ini masih satu paket. Sesi mandi yang terakhir kok.” Kata cowok itu.
Benno setuju. Mereka berdua kemudian beranjak menuju kesalah satu bilik mandi. Bagaimana ya perasaan si Benno dimandiin gitu. Udah gede dimandiin, sama cowok lagi.
“Gak usah-ga usah pake wangi-wangingan.” Suara Benno terdengar.
“Oh ya udah.”
Dan 5 menit kemudian terdengar bunyi handuk. Lalu mereka berdua keluar. Benno berjalan telanjang kembali ke tempat duduk. Dia sudah kering, sementara si cowok mulai merapihkan berabotannya.
“Mas, kalo mau pake saya lagi bisa panggil saya lewat nomor telepon. Mas sudah tau kan nomor hape saya.” Si cowok ngarep.
“Ya ya...” Benno menjawab sekenannya.
Dan si cowok itu pergi setelah urusannya beres. Pasti mimpi indah dia nanti malam. si Benno duduk didepan gua dalam keadaan telanjang. Penisnya sudah kembali tidur sekarang. Dia melihat kepenisnya sambil tersenyum. Sesekali memainkannya.
“Gila ya, baru pertama kali tuh gua di sepong sama cowok. Biasanya yang ngisep cewek.” Kata Benno yang masih memain-mainan penisnya. “Enak juga, hehehe...”
“Iya, kayanya seru tuh. Kapan-kapan gua mau ah.” Kata gua.
“Barengan aja kalo gitu.” Kaata Benno tampak berminat. “Ntar gua telpon dia lagi.”
“aaah jangan sama dia. Ntar gua yang cariin.” Emang iya, kalo sama dia lagi. Enggak deh, enak di dia gak enak digua. Ngomong-ngomong, elo pake baju dong ben, gua udah gak tahan nih ngeliat elo bugil terus didepan gua.
“Ya udah, gua mau make baju dulu. Mau tugas gua.”
“Gua juga mau make baju. Dari tadi gua gak jadi-jadi make baju.”
Akhirnya kita berdua berpakaian. Benno mengenakan pakaiat securitynya dan gua mengenakan celana pendek dan kaos seadannya. Kita berdua bantu-membantu menutup gym dan akhirnya keluar. berpisah jalan ketika gua akan menuju lift dan Benno menuju ke mejanya dilobi aparterment. Haaaaah, pengen buru-buru nyampe apartermen, masuk kamar mandi dan cokil sampe puas.
Bersambung ke Chapter 9
_________________________________________________
Ditunggu komentar dan votingnya... hehehe
masih blom suka
mudah2an ntar eps selanjjuuta bisa lebih kena
Via PM!
jadi penulis gini ikutan terhanyut suasana ga?
bagus bagus
Note : Males ngedit soalnya loadingnya butuh waktu 1000 tahun, heran nih forum kok gak bener-bener sih.