BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Update Kampanye Homoseksual

123578

Comments

  • Manis Manja - Bete

    Aku butuh perhatian
    tapi tak kau hiraukan
    Aku butuh kasih sayang
    tapi tak kau berikan

    Aku mau dimanja-manja (manja-manja)
    tapi kamu cuek-cuek aja

    Aku BeTe sama kamu
    Aku sebel sama kamu
    Aku keki sama kamu
    Aku BeTe.. BeTe.. BeTe!!

    Aku BeTe dicuekin
    Aku sebel dibiarin
    Aku keki dianggurin
    Aku BeTe.. BeTe.. BeTe!!

    Acgh… BeTe!!
  • baca nih:

    JAKARTA - Dua pelanggan panti pijat homo plus yang dibawa saat penggerebekan, Yastin dan Lie Tjie Tjang, juga ditahan polisi. Saat ini keduanya masih menjalani pemeriksaan di Ruang Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (4/12/2008).
  • aldo_asia wrote:
    Pornografi dan pornoaksi ternyata tidak hanya merusak moral dan agama bangsa, tapi juga ekonominya. Kedua penyakit masyarakat itu membuat masyarakat malas dan menimbulkan kejahatan dan kekerasan, sehingga investasi dan lapangan kerja tidak berjalan.

    ”Pornografi dan pornoaksi itu melemahkan perekonomian bangsa. Jadi pornografi dan pornoaksi bukan persoalan agama dan moral saja. Pornografi dan pornoaksi adalah ancaman kesejahteraan bangsa, ” ujar Syahyan.

    Dampak pornografi dan pornoaksi, di antaranya, adalah menghalalkan segala cara, sehingga banyak anak muda kita yang malas berusaha dan berkreasi. ”Sikap permisif, serba boleh ini terjadi di kalangan pemuda kita. Selain itu, juga mengakibatkan kekerasan dan kejahatan. Dengan kebebasan pornografi dan pornoaksi maka orang mudah berbuat jahat, ” jelasnya.

    Akibat selanjuntya, , perekonomian mundur. ”Kalau orang mengantungkan hidupnya dari pornografi dan pornoaksi, bagaimana bisa maju? Ini yang harus kita camkan bersama. Jadi ini membuat negara kita rapuh. Harus diingat, ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang tidak ingin negara kita maju,

    Oleh karena itu, pihaknya meminta semua pihak untuk ikut bersama-sama mencegah pornografi dan pornoaksi marak, bebas di tengah-tengah masyarakat. Sebab, kebebasan pornografi otomatis menjadi pemicu meningkatnya kejahatan. ”Di situ ada pornografi dan pornoaksi pasti ada narkoba, dan tindakan kriminal lainnya, ” sambung dia.

    Lantaran begitu masifnya gerakan pornografi dan pornoaksi, ia mendesak DPR dan pemerintah segera mengesahkan Undang-undang Anti-Pornografi dan Pornoaksi (UU APP). ”Soal nama, ada kata 'anti'nya atau tidak, tidak masalah. Yang penting ada aturan untuk mencegah pornografi dan pornoaksi, ”

    KESIMPULAN

    BISA JADI GERAKAN BUNG TOYO DKK DI BIAYAI OKNUM2 YANG INGIN MENGHANCURKAN BANGSA KITA

    UNTUK ITU

    BERHATI HATILAH PADA SYETAN YANG BERWUJUD MANUSIA

    oh gitu yah,,,
    kalau gitu saya mau nanya, kenapa negara yang memperbolehkan pornografi lebih maju dari Indonesia? :wink:
  • meg_ryan wrote:
    levine wrote:
    aldo_asia wrote:
    KAMI AKAN SELALU MEMONITOR GERAKAN KALIAN

    BERHATI HATILAH

    m039.gifm039.gifm039.gifm039.gifm039.gifm039.gifm039.gifm039.gifm039.gifm039.gifm039.gifm039.gifm039.gifm039.gif


    Preeeeeeeetttttttttttttttt........... !!!!!!!!!!!!


    ceshhhhhhhhhhhhhh....

    kentut dengan tenang :lol: :lol: :lol:
  • domsuboi wrote:
    aldo_asia wrote:
    Pornografi dan pornoaksi ternyata tidak hanya merusak moral dan agama bangsa, tapi juga ekonominya. Kedua penyakit masyarakat itu membuat masyarakat malas dan menimbulkan kejahatan dan kekerasan, sehingga investasi dan lapangan kerja tidak berjalan.

    ”Pornografi dan pornoaksi itu melemahkan perekonomian bangsa. Jadi pornografi dan pornoaksi bukan persoalan agama dan moral saja. Pornografi dan pornoaksi adalah ancaman kesejahteraan bangsa, ” ujar Syahyan.

    Dampak pornografi dan pornoaksi, di antaranya, adalah menghalalkan segala cara, sehingga banyak anak muda kita yang malas berusaha dan berkreasi. ”Sikap permisif, serba boleh ini terjadi di kalangan pemuda kita. Selain itu, juga mengakibatkan kekerasan dan kejahatan. Dengan kebebasan pornografi dan pornoaksi maka orang mudah berbuat jahat, ” jelasnya.

    Akibat selanjuntya, , perekonomian mundur. ”Kalau orang mengantungkan hidupnya dari pornografi dan pornoaksi, bagaimana bisa maju? Ini yang harus kita camkan bersama. Jadi ini membuat negara kita rapuh. Harus diingat, ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang tidak ingin negara kita maju,

    Oleh karena itu, pihaknya meminta semua pihak untuk ikut bersama-sama mencegah pornografi dan pornoaksi marak, bebas di tengah-tengah masyarakat. Sebab, kebebasan pornografi otomatis menjadi pemicu meningkatnya kejahatan. ”Di situ ada pornografi dan pornoaksi pasti ada narkoba, dan tindakan kriminal lainnya, ” sambung dia.

    Lantaran begitu masifnya gerakan pornografi dan pornoaksi, ia mendesak DPR dan pemerintah segera mengesahkan Undang-undang Anti-Pornografi dan Pornoaksi (UU APP). ”Soal nama, ada kata 'anti'nya atau tidak, tidak masalah. Yang penting ada aturan untuk mencegah pornografi dan pornoaksi, ”

    KESIMPULAN

    BISA JADI GERAKAN BUNG TOYO DKK DI BIAYAI OKNUM2 YANG INGIN MENGHANCURKAN BANGSA KITA

    UNTUK ITU

    BERHATI HATILAH PADA SYETAN YANG BERWUJUD MANUSIA

    oh gitu yah,,,
    kalau gitu saya mau nanya, kenapa negara yang memperbolehkan pornografi lebih maju dari Indonesia? :wink:

    Mereka belum pernah nginjak Finland atau Swiss ( contoh negara yang makmur banget, banyak sex shopnya juga ..heheheh) kali ya, jadi asal ngoceh aja ....... kasian deh lo.....
  • ...
    Kini Baru Kau Rasa - Dewi Yull





    Hanya tawa dan canda
    Hanya pelipur lara nanti juga kan sirna
    Kini kau rasa pahit getirnya cinta
    Mengapa kau lepaskan
    Kini jadi sesalan kasih entah dimana

    Kini kau selusuri
    Jalan jalan memori
    Kau harap kan bertemu
    Kekasih yang kau rindu

    Tiada bisa kau lupa
    Wajah dan senyumannya
    Smakin lama kau coba
    Melupakan dirinya
    Smakin dalam kau rasa

    Bukit berbunga
    Rendezvous berdua
    Kau selalu kesana seakan dia di sana
    Menantikan dirimu

    Terbayang bayang
    Manis dalam kenangan
    Kini baru kau rasa kasih tiada duanya
    Cinta tiada taranya
  • saodah wrote:
    ...
    Kini Baru Kau Rasa - Dewi Yull





    Hanya tawa dan canda
    Hanya pelipur lara nanti juga kan sirna
    Kini kau rasa pahit getirnya cinta
    Mengapa kau lepaskan
    Kini jadi sesalan kasih entah dimana


    ihhh.... ini perempuan, nyanyiiiiii ajah.... sono gih buruan ambil kecrekan....

    orang lagi sibuk kerja malah nyenyongggg.....
  • Bagi orang-orang seperti ini, terbitnya majalah Playboy di Indonesia dianggap
    suatu kemajuan. Kian banyaknya bar, diskotik, dan sebagainya adalah suatu
    modernisasi. Modern atau tidaknya seseorang dinilai dari cara pandang dia
    terhadap pakaian : semakin terbuka pakaiannya, maka akan semakin dianggap maju
    wawasan seseorang.

    Berbagai dalih yang dikemukakan kubu penolak UU Pornografi diduga kuat
    hanyalah kedok bagi “ketakutan” mereka, atau mungkin lebih tepatnya
    “paranoia” mereka, terhadap segala sesuatu yang berbau penerapan syariat
    Islam.


    Alasan yang dikemukakan nyaris sama sebangun : keanekaragaman, pluralisme,
    Bhineka Tunggal Ika, konsensus nasional, dan tetek-bengek lainnya.

    Mereka juga menggelar aneka unjuk rasa yang antara lain pesertanya dikomando
    agar mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah seolah-olah kubu yang
    berseberangan dengannya begitu bodoh lupa jika Indonesia atau Nusantara terdiri
    dari ribuan pulau dan suku bangsa. Mereka seolah menjadi garda terdepan yang
    menjaga keutuhan negeri Pancasila ini.

    Dan yang lebih ekstrem lagi, teriakan akan memisahkan diri dari NKRI alias
    ancaman separatisme pun menjadi senjata andalan mereka.



    Liberalisme.

    Kubu penentang UU Pornografi, juga UU Sisdiknas, memiliki agenda tersendiri
    yang ingin melihat bangsa dan negara ini menjadi negara yang serba permisif,
    bebas liberal serba boleh seperti di AS dan Barat, dan tentunya jauh dari moral
    dan etika ketimuran yang sesungguhnya lekat dengan nilai-nilai keislaman.

    Kubu penentang UU Pornografi hari ini mungkin saja menamakan gerakannya
    sebagai “Gerakan Syahwat Merdeka”, namun di lain hari mereka akan menamakan
    gerakannya lain lagi tergantung proyek yang tengah digarap.

    Namun bagi yang jeli, orang atau tokoh-tokohnya ternyata ya itu-itu juga.
    Tidak usah jauh-jauh dari sosok sahabat Zionis seperti AW dan orang-orang di
    sekelilingnya, seperti halnya yang berkumpul di dalam AKKBB. Sami mawon.

    Bagi orang-orang seperti ini, terbitnya majalah Playboy di Indonesia dianggap
    suatu kemajuan. Kian banyaknya bar, diskotik, dan sebagainya adalah suatu
    modernisasi. Modern atau tidaknya seseorang dinilai dari cara pandang dia
    terhadap pakaian : semakin terbuka pakaiannya, maka akan semakin dianggap maju
    wawasan seseorang.

    Sebenarnya kalau kita mau jujur, cara pandang ini sungguh-sungguh ndeso. Di
    negeri-negeri Barat sana, orang-orang tengah mencari-cari formula apa yang mampu
    untuk menyembuhkan kerusakan moral bangsanya dan memalingkan wajahnya ke Timur.,
    sedangkan kita mengangap Barat merupakan tatanan masyarakat yang sangat beradab.


    Sampai kapan pun, mereka akan tetap seperti ini, dengan berbagai alasan yang
    dibuat-buat, dengan berbagai dalih yang dikemukakan berulang-ulang, dengan
    berbagai logika yang dipaksa-paksakan.

    Jadi, bagi kita jangan sampai tertipu jika di lain hari mereka akan menamakan
    kelompoknya sebagai A dan di hari esoknya mengaku sebagai Z.

    Wallahu’alam bishawab.
  • aldo_asia wrote:
    Bagi orang-orang seperti ini, terbitnya majalah Playboy di Indonesia dianggap
    suatu kemajuan. Kian banyaknya bar, diskotik, dan sebagainya adalah suatu
    modernisasi. Modern atau tidaknya seseorang dinilai dari cara pandang dia
    terhadap pakaian : semakin terbuka pakaiannya, maka akan semakin dianggap maju
    wawasan seseorang.

    Berbagai dalih yang dikemukakan kubu penolak UU Pornografi diduga kuat
    hanyalah kedok bagi “ketakutan” mereka, atau mungkin lebih tepatnya
    “paranoia” mereka, terhadap segala sesuatu yang berbau penerapan syariat
    Islam.


    Alasan yang dikemukakan nyaris sama sebangun : keanekaragaman, pluralisme,
    Bhineka Tunggal Ika, konsensus nasional, dan tetek-bengek lainnya.

    Mereka juga menggelar aneka unjuk rasa yang antara lain pesertanya dikomando
    agar mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah seolah-olah kubu yang
    berseberangan dengannya begitu bodoh lupa jika Indonesia atau Nusantara terdiri
    dari ribuan pulau dan suku bangsa. Mereka seolah menjadi garda terdepan yang
    menjaga keutuhan negeri Pancasila ini.

    Dan yang lebih ekstrem lagi, teriakan akan memisahkan diri dari NKRI alias
    ancaman separatisme pun menjadi senjata andalan mereka.



    Liberalisme.

    Kubu penentang UU Pornografi, juga UU Sisdiknas, memiliki agenda tersendiri
    yang ingin melihat bangsa dan negara ini menjadi negara yang serba permisif,
    bebas liberal serba boleh seperti di AS dan Barat, dan tentunya jauh dari moral
    dan etika ketimuran yang sesungguhnya lekat dengan nilai-nilai keislaman.

    Kubu penentang UU Pornografi hari ini mungkin saja menamakan gerakannya
    sebagai “Gerakan Syahwat Merdeka”, namun di lain hari mereka akan menamakan
    gerakannya lain lagi tergantung proyek yang tengah digarap.

    Namun bagi yang jeli, orang atau tokoh-tokohnya ternyata ya itu-itu juga.
    Tidak usah jauh-jauh dari sosok sahabat Zionis seperti AW dan orang-orang di
    sekelilingnya, seperti halnya yang berkumpul di dalam AKKBB. Sami mawon.

    Bagi orang-orang seperti ini, terbitnya majalah Playboy di Indonesia dianggap
    suatu kemajuan. Kian banyaknya bar, diskotik, dan sebagainya adalah suatu
    modernisasi. Modern atau tidaknya seseorang dinilai dari cara pandang dia
    terhadap pakaian : semakin terbuka pakaiannya, maka akan semakin dianggap maju
    wawasan seseorang.

    Sebenarnya kalau kita mau jujur, cara pandang ini sungguh-sungguh ndeso. Di
    negeri-negeri Barat sana, orang-orang tengah mencari-cari formula apa yang mampu
    untuk menyembuhkan kerusakan moral bangsanya dan memalingkan wajahnya ke Timur.,
    sedangkan kita mengangap Barat merupakan tatanan masyarakat yang sangat beradab.


    Sampai kapan pun, mereka akan tetap seperti ini, dengan berbagai alasan yang
    dibuat-buat, dengan berbagai dalih yang dikemukakan berulang-ulang, dengan
    berbagai logika yang dipaksa-paksakan.

    Jadi, bagi kita jangan sampai tertipu jika di lain hari mereka akan menamakan
    kelompoknya sebagai A dan di hari esoknya mengaku sebagai Z.

    Wallahu’alam bishawab.

    Skrg liat aja dg undang-undang pornografi, kemajuan apa yg bs didapat. Gw jamin gak ada.
    Mendingan baju terbuka tp gak ngebunuh, Drpd baju tertutup, tapi

    teroris, ngebunuh, ngebom, tp ngerasa ngejalanin ajaran agama, msh

    ngerasa diri bener lg (lebih parah dari pembunuh lain yg masih ngaku salah)..

    idih serem deh. Itu baru setan. Di taliban, dan sekitarnya, baju yg

    tertutup tuh bener2 nguntungin para teroris, krn bs ngebom, tanpa

    diketahui identitasnya, iti baru perbuatan setan :D , makanya cegah

    jangan sampe indonesia seperti itu.
  • Dilemma - Intan Nuraeni

    Ketika malam penuh bintang
    Di antara cahaya termarang
    Engkau beri aku kesejukan
    Tapi hatiku bimbang


    r_30754.jpg

    Aku ingin tp ku x bisa
    Apakah ini nyata atau mimpi belaka
    Ku takut rindu bila x lg bertemu
    Haruskah ku terima cinta yg dilema

    Kau tanya apakah ku bisa
    Membuka hatiku untuk mu
    Ku x bisa berkata2
    Air mata yg bicara

    Sesungguhnya ku ingin dirimu tuk cairkan hati ku yg beku
    Tapi aku belum siap
    Aku jd delima

    Aku xmau menyakiti dirimu
    Karna hati ini masih ragu
    Taip aku butuh cinta
    Aku jd dilema
  • Mesti di Ingat...

    1. Bahwa Saya menolak UU Porno tetapi bukan berarti saya mendukung pronografi. Itu yang mesti dicamkan..
    Kita bisa lihat orang - orang yang menolak UU Porno, adalah mereka yang selama ini sangat genjar menolak Traffiking dan kekerasan terhadap perempuan. Kita bisa lihat LBH APIK, Koalisi Perempuan Indonesia, Institute Perempuan dan hampir seluruh aktivis perempuan Menolak UU Porno ini. Pertanyaan kan mengapa mereka menolak? Itu yang mesti cerdas dilihat.

    2. Aldo bilang bahwa saya ditunggang oleh Barat. Tapi kamu sendiri tidak punya bukti. Itu fintnah.

    Udah ah malas ladeni Aldo kayak orang gila ini.

    Mending gini saja Aldo, kamu buka celana biar gua ORAL saja.
    Gua suka dan nafsu banget ama orang - orang yang sok moralis.


    Salam


    Toyo
  • aldo_asia wrote:
    Bagi orang-orang seperti ini, terbitnya majalah Playboy di Indonesia dianggap
    suatu kemajuan. Kian banyaknya bar, diskotik, dan sebagainya adalah suatu
    modernisasi. Modern atau tidaknya seseorang dinilai dari cara pandang dia
    terhadap pakaian : semakin terbuka pakaiannya, maka akan semakin dianggap maju
    wawasan seseorang.

    Berbagai dalih yang dikemukakan kubu penolak UU Pornografi diduga kuat
    hanyalah kedok bagi “ketakutan” mereka, atau mungkin lebih tepatnya
    “paranoia” mereka, terhadap segala sesuatu yang berbau penerapan syariat
    Islam.


    Alasan yang dikemukakan nyaris sama sebangun : keanekaragaman, pluralisme,
    Bhineka Tunggal Ika, konsensus nasional, dan tetek-bengek lainnya.

    Mereka juga menggelar aneka unjuk rasa yang antara lain pesertanya dikomando
    agar mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah seolah-olah kubu yang
    berseberangan dengannya begitu bodoh lupa jika Indonesia atau Nusantara terdiri
    dari ribuan pulau dan suku bangsa. Mereka seolah menjadi garda terdepan yang
    menjaga keutuhan negeri Pancasila ini.

    Dan yang lebih ekstrem lagi, teriakan akan memisahkan diri dari NKRI alias
    ancaman separatisme pun menjadi senjata andalan mereka.



    Liberalisme.

    Kubu penentang UU Pornografi, juga UU Sisdiknas, memiliki agenda tersendiri
    yang ingin melihat bangsa dan negara ini menjadi negara yang serba permisif,
    bebas liberal serba boleh seperti di AS dan Barat, dan tentunya jauh dari moral
    dan etika ketimuran yang sesungguhnya lekat dengan nilai-nilai keislaman.

    Kubu penentang UU Pornografi hari ini mungkin saja menamakan gerakannya
    sebagai “Gerakan Syahwat Merdeka”, namun di lain hari mereka akan menamakan
    gerakannya lain lagi tergantung proyek yang tengah digarap.

    Namun bagi yang jeli, orang atau tokoh-tokohnya ternyata ya itu-itu juga.
    Tidak usah jauh-jauh dari sosok sahabat Zionis seperti AW dan orang-orang di
    sekelilingnya, seperti halnya yang berkumpul di dalam AKKBB. Sami mawon.

    Bagi orang-orang seperti ini, terbitnya majalah Playboy di Indonesia dianggap
    suatu kemajuan. Kian banyaknya bar, diskotik, dan sebagainya adalah suatu
    modernisasi. Modern atau tidaknya seseorang dinilai dari cara pandang dia
    terhadap pakaian : semakin terbuka pakaiannya, maka akan semakin dianggap maju
    wawasan seseorang.

    Sebenarnya kalau kita mau jujur, cara pandang ini sungguh-sungguh ndeso. Di
    negeri-negeri Barat sana, orang-orang tengah mencari-cari formula apa yang mampu
    untuk menyembuhkan kerusakan moral bangsanya dan memalingkan wajahnya ke Timur.,
    sedangkan kita mengangap Barat merupakan tatanan masyarakat yang sangat beradab.


    Sampai kapan pun, mereka akan tetap seperti ini, dengan berbagai alasan yang
    dibuat-buat, dengan berbagai dalih yang dikemukakan berulang-ulang, dengan
    berbagai logika yang dipaksa-paksakan.

    Jadi, bagi kita jangan sampai tertipu jika di lain hari mereka akan menamakan
    kelompoknya sebagai A dan di hari esoknya mengaku sebagai Z.

    Wallahu’alam bishawab.

    Timur sama Timur Tengah beda yaaa...
    Indonesia budaya aslinya ya itu pake kemben, baju bodo, apalagi org papua, liat aja sendiri pakaiannya...

    Yang cara pandangnya ndeso tuh siapa ya? jgn memutar balikan fakta gitu ah :wink:

    OMG! lo bilang di barat moralnya rusak? tp kasus pemerkosaanya lebih dikit dibanding negara yg serba ketutup at least dan barat jauh lebih maju :wink:

    bar, club itu kan cuma entertainment aja, kalau nggak mau ke sana ya udh nggak usah tapi jgn larang2 org donk, gitu aja koq sewot pak?

    wawasan seseorang nggak bisa dinilai dri apapun,
    harus diteliti...
    never judge a book by its cover.

    Ya elah, barat nyari formula biar kek timur? bukti donk :wink: OMG! teruslah bermimpi... :D

    yg logikanya dipaksakan tuh siapa? yg harus berdasar pada kitab? yg mana sangat tidak humanis... jgn muter balikin fakta terus ah,,, :roll:

    'preman berjubah' juga bisa mengganti namanya jadi apapun, jangan mau tertipu juga yah :wink:

    Oh ya,,, kalau soal memisahkan diri dari NKRI itu sih bukan sekedar ancaman. Kalau Indonesia emang jadi negara satu agama, pasti pecah kok, apalagi Indonesia bagian timur, apalagi Bali, pasti dah berontak nomor satu :wink:

    Best Regards :D
  • grace+dia.jpg


    DIA

    Judul Album : Dia
    Penyanyi : Grace Simon
    Tahun Produksi : 1982
    Produser : Senjaya Wijaya
    Produksi : Musica Studio's


    Dia, dia yang aku jumpa
    Dia, dia penuh pesona
    Kusanjung, kupuja
    Dengan satu harapan cinta

    Dia, dia lalu kucinta
    Dia, dia sangat kumanja
    Menangis, tertawa
    Mengisi gairah hidup indah

    Mengapa hanya sekejap saja
    Kualami bersama dia
    Tiada lagi tawa manja kita berdua
    Mengisi cerita
    Kau tinggalkan aku sepi..

    Dia, dia entah kemana
    Kini, kini aku sendiri
    Menangis, termenung
    Mengenang kisah cinta kita
  • saodah wrote:
    grace+dia.jpg


    DIA

    Judul Album : Dia
    Penyanyi : Grace Simon
    Tahun Produksi : 1982
    Produser : Senjaya Wijaya
    Produksi : Musica Studio's


    Dia, dia yang aku jumpa
    Dia, dia penuh pesona
    Kusanjung, kupuja
    Dengan satu harapan cinta

    Dia, dia lalu kucinta
    Dia, dia sangat kumanja
    Menangis, tertawa
    Mengisi gairah hidup indah

    Mengapa hanya sekejap saja
    Kualami bersama dia
    Tiada lagi tawa manja kita berdua
    Mengisi cerita
    Kau tinggalkan aku sepi..

    Dia, dia entah kemana
    Kini, kini aku sendiri
    Menangis, termenung
    Mengenang kisah cinta kita

    odah patah hati yaa ?? :lol: :lol: :lol:
  • aldo_asia wrote:
    Bagi orang-orang seperti ini, terbitnya majalah Playboy di Indonesia dianggap
    suatu kemajuan. Kian banyaknya bar, diskotik, dan sebagainya adalah suatu
    modernisasi. Modern atau tidaknya seseorang dinilai dari cara pandang dia
    terhadap pakaian : semakin terbuka pakaiannya, maka akan semakin dianggap maju
    wawasan seseorang.

    Berbagai dalih yang dikemukakan kubu penolak UU Pornografi diduga kuat
    hanyalah kedok bagi “ketakutan� mereka, atau mungkin lebih tepatnya
    “paranoia� mereka, terhadap segala sesuatu yang berbau penerapan syariat
    Islam.


    Alasan yang dikemukakan nyaris sama sebangun : keanekaragaman, pluralisme,
    Bhineka Tunggal Ika, konsensus nasional, dan tetek-bengek lainnya.

    Mereka juga menggelar aneka unjuk rasa yang antara lain pesertanya dikomando
    agar mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah seolah-olah kubu yang
    berseberangan dengannya begitu bodoh lupa jika Indonesia atau Nusantara terdiri
    dari ribuan pulau dan suku bangsa. Mereka seolah menjadi garda terdepan yang
    menjaga keutuhan negeri Pancasila ini.

    Dan yang lebih ekstrem lagi, teriakan akan memisahkan diri dari NKRI alias
    ancaman separatisme pun menjadi senjata andalan mereka.



    Liberalisme.

    Kubu penentang UU Pornografi, juga UU Sisdiknas, memiliki agenda tersendiri
    yang ingin melihat bangsa dan negara ini menjadi negara yang serba permisif,
    bebas liberal serba boleh seperti di AS dan Barat, dan tentunya jauh dari moral
    dan etika ketimuran yang sesungguhnya lekat dengan nilai-nilai keislaman.

    Kubu penentang UU Pornografi hari ini mungkin saja menamakan gerakannya
    sebagai “Gerakan Syahwat Merdeka�, namun di lain hari mereka akan menamakan
    gerakannya lain lagi tergantung proyek yang tengah digarap.

    Namun bagi yang jeli, orang atau tokoh-tokohnya ternyata ya itu-itu juga.
    Tidak usah jauh-jauh dari sosok sahabat Zionis seperti AW dan orang-orang di
    sekelilingnya, seperti halnya yang berkumpul di dalam AKKBB. Sami mawon.

    Bagi orang-orang seperti ini, terbitnya majalah Playboy di Indonesia dianggap
    suatu kemajuan. Kian banyaknya bar, diskotik, dan sebagainya adalah suatu
    modernisasi. Modern atau tidaknya seseorang dinilai dari cara pandang dia
    terhadap pakaian : semakin terbuka pakaiannya, maka akan semakin dianggap maju
    wawasan seseorang.

    Sebenarnya kalau kita mau jujur, cara pandang ini sungguh-sungguh ndeso. Di
    negeri-negeri Barat sana, orang-orang tengah mencari-cari formula apa yang mampu
    untuk menyembuhkan kerusakan moral bangsanya dan memalingkan wajahnya ke Timur.,
    sedangkan kita mengangap Barat merupakan tatanan masyarakat yang sangat beradab.


    Sampai kapan pun, mereka akan tetap seperti ini, dengan berbagai alasan yang
    dibuat-buat, dengan berbagai dalih yang dikemukakan berulang-ulang, dengan
    berbagai logika yang dipaksa-paksakan.

    Jadi, bagi kita jangan sampai tertipu jika di lain hari mereka akan menamakan
    kelompoknya sebagai A dan di hari esoknya mengaku sebagai Z.

    Wallahu’alam bishawab.

    Jadi intinya lu dukung UU APP ato engga ?

    Lu dukung gerakan LGBTI ato engga ?

    Kalo emank menentang homo di Indo, lu harus dukung majalah playboy donk mustinya, secara gua harus langganan itu majalah biar balik normal.. :lol: :lol:

    kedua kubu juga gak bener kalo mikir wawasan dan tingkat modernisasi suatu negara, itu diukur dari cara berpakaiannya, karena wawasan itu gak bisa dilihat mata, abstraks, dan modernisasi cuma diukur dari pembangunan2 riil bukan cuma omong doank dan pengesahan UU selama sekian lama yang pelaksanaanya juga masih dipertanyakan..

    Gua pikir kalo emank lu berpikir semua ini demi kemajuan bangsa, mending lu pikir masalah2 lain yang lebih penting seperti korban lumpur Lapindo, peciptaan lapangan kerja, VIY 2009 dan hal2 lain yang lebih penting ketimbang masalah cara orang berpakaian, majuin pendidikan bangsa, biar mereka mikir dan milih, toh kalo kasus majalah playboy, mereka kan difoto dengan kesepakatan, eh tapi tetep keluar tuh... malahan laku :wink:
Sign In or Register to comment.